Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Membuat neraca saldo dari transaksi-transaksi yang terjadi pada Salon Lia selama bulan Desember 2002.
2. Prosedur pembuatan neraca saldo dan contoh penyesuaian akun-akun seperti penyusutan aktiva tetap.
3. Metode pengakuan beban penyusutan aktiva tetap secara langsung dan tidak langsung.
2. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
P e n y u s u t a n A k t iv a
T e t a p
T a k s ir a n K e r u g ia n
P iu t a n g
B e b a n d ib a y a r d i
m u k a
P e n d a p a t a n
d ite r im a d i m u k a
P e n d a p a t a n y a n g
m a s ih h a r u s
d it e r im a
B e b a n y a n g m a s ih
h a r u s d ib a y a r
p e r lu d ila k u k a n k o r e k s i t e r h a d a p
R e k o n s ilia s i k a s d i
b a n k
K o r e k s i k e s a la h a n
A k u n - a k u n
N e r a c a
S a ld o
te r d ir i d a r i
A k t iv a K e w a jib a n M o d a l
d is u s u n
b e r d a s a r k a n
d is u s u n
b e r d a s a r k a n
d is u s u n
b e r d a s a r k a n
K e c e p a ta n /
k e m u d a h a n
d ija d ik a n u a n g
t u n a i a ta u p a k a i
u n tu k k e g ia t a n
u s a h a
K e c e p a ta n /
k e m u d a h a n
d ija d ik a n u a n g
tu n a i a t a u p a k a i
u n t u k k e g ia ta n
u s a h a
K e c e p a ta n
b e r ta h a n d a la m
n e r a c a s a ld o
p e r lu d ila k u k a n P e n y e s u a ia n
t e r d ir i a t a s
P e n a n g g u h a n A k r u s i
te r d ir i d a r i
B e b a n y a n g
d ita n g g u h k a n
P e n d a p a t a n y a n g
d it a n g g u h k a n
t e r d ir i d a r i
B e b a n a k r u a l
P e n d a p a t a n
a k r u a l
3. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
MEMBUAT NERACA SALDO
• Neraca saldo merupakan suatu daftar berisikan ringkasan semua akun
beserta saldo masing-masing akun tersebut.
• Pada akhir tahun buku, neraca salso dibuat untuk meringkaskan atau
mengikhtisarkan pencatatan-pencatatan pada buku besar guna
mempersiapkan laporan keuangan. Meskipun demikian, neraca saldo
dapat dibuat pada akhir periode tertentu (misal: akhir bulan, akhir
triwulan, atau akhir semester) dalam rangka mengecek keseimbangan
saldo akun buku besar.
• Neraca saldo disebut juga neraca percobaan (trial balance).
• Neraca saldo menempatkan masing-masing akun menurut aturan atau
urutan tertentu.
5. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Prosedur pembuatan neraca saldo adalah sebagai berikut:
1. Tentukan saldo akun paling mutakhir dan posisi debit atau kredit masing-
masing.
2. Tuliskan nama masing-masing akun pada neraca saldo menurut urutan
tertentu, atau sesuai dengan nomor akun atau kode akun jika ada.
Tuliskan pula nomor akun tersebut pada kolom nomor akun.
3. Pindahkan saldo masing-masing akun buku besar ke kolom debit atau
kredit pada neraca saldo sesuai dengan posisi masing-masing akun
tersebut pada buku besar.
4. Jumlahkan saldo debit pada kolom debit dan saldo kredit pada kolom
kredit.
5. Jangan lupa menulis judul pada bagian atas dari daftar tersebut.
6. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh:
Perhatikan transaksi-transaksi Salon Lia selama bulan Desember 2002 berikut
ini.
Des. 1 Nona Lia mendirikan Salon Lia. Nn Lia menyetorkan/menginvestasikan
kekayaannya kepada perusahaan berupa:
•Uang tunai Rp. 10.000.000.
•Peralatan salon Rp. 8.000.000.
1Dibayar sewa ruangan untuk 6 bulan Rp. 1.500.000.
1 Dibeli mesin salon sebagai aktiva tetap senilai Rp. 2.400.000.
2Dibayar premi asuransi untuk satu tahun Rp. 600.000.
3Salon Lia menerima pendapatan jasa Rp. 5.400.000 utnuk proyek Salon Bersama dari
pemerintah selama 6 bulan.
4Salon Lia menyewa 1 orang tenaga tambahan dengan upah Rp. 200.000 yang akan
dibayarkan akhir Januari 2003 saat kontrak berakhir.
5Dibeli dengan tunai pelengkapan salon Rp. 1.000.000.
7 Dibeli peralatan dengan kredit dari Toko JELITA seharga Rp. 3.000.000.
7. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
10 Diterima per kas pendapatan salon Rp. 6.000.000.
15 Dibayar per kas beban sebagai berikut:
• Gaji pegawai Rp. 1.000.000.
• Rekening listrik + air Rp. 500.000.
• Beban-beban lain Rp. 2.000.000.
20 Dibayar sebagai hutang per kas kepada Toko JELITA Rp. 1.000.000.
25 Nn. Lia mengambil uang perusahaan untuk prive sebesar Rp. 500.000.
27 Telah diselesaikan pekerjaan rias Ny. Tutik seharga Rp. 3.000.000 dan
kepada keluarga Ny. Tutik telah disampaikan faktur (nota tagihan).
30 Diterima per kas dari Ny. Tutik sebagian tagihan sebesar Rp. 2.000.000.
31 Dibayar beban lain-lain Rp. 1.000.000.
31 Nn. Lia memperkirakan piutang Ny. Tutik yang tidak dapat ditagih sebesar
Rp. 250.000.
32 Mesin salon disusutkan setiap bulan senilai Rp. 100.000 selama 2 tahun.
8. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Diminta :
a. Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi di atas.
b. Posting ke akun-akun buku besar!
c. Susunlah neraca saldo per 31 Desember 2002!
Jawaban :
(Klik di sini) untuk melihat jawaban.
9. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
SIFAT PROSES PENYESUAIAN
• Pembuatan penyesuaian pada umunya berkaitan dengan penentuan laba
bersih perusahaan.
• Akuntansi mengenal konsep penandingan atau prinsip penandingan
(matching principle).
• Prinsip penandingan merupakan pedoman bagi akuntan untuk:
1) Menyatakan semua biaya yang terjadi selama periode akuntansi.
2) Mengukur besarnya biaya.
3) Untuk mempertemukan biaya tersebut dengan pendapatan yang
diperoleh pada periode yang sama. Mempertemukan biaya dengan
pendapatan, berarti mengurangkan biaya terhadap pendapatan untuk
dapat mengetahui laba bersih atau rugi bersih.
10. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Basis Akrual dan Prinsip Penandingan
• Basis akrual, terkait dengan prinsip penandingan memerlukan analisis dan
pemutakhiran terhadap beberapa akun guna mempersiapkan laporan
keuangan.
• Akun-akun pada akhir priode dimutakhirkan menggunakan ayat jurnal
penyesuaian.
• Semua ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi paling sedikit satu akun
laporan laba rugi dan satu akun neraca.
• Suatu ayat jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan
dan beban, dan akun aktiva dan kewajiban.
• Akun-akun mana saja yang perlu disesuaikan dapat digolongkan menjadi
empat pos dasar. Dua pos pertama adalah penangguhan (defferal) dan dua
pos ke dua adalah pos-pos akrual.
11. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Beban yang ditangguhkan (defferal expenses) atau beban dibayar
di muka (prepaid expenses) merupakan pos di mana sejak awal
dicatat sebagai aktiva tetap tetapi diharapkan menjadi beban di
kemudian hari atau selama operasi normal bisnis.
Contoh: perlengkapan, iklan dibayar di muka, asuransi dibayar di
muka.
• Pendapatan yang ditangguhkan (defferal revenues) atau
pendapatan diterima di muka (unearned revenues) merupakan pos
di mana sejak awal dicatat sebagai kewajiban tetapi diharapkan
menjadi pendapatan di kemudian hari atau selama operasi normal
bisnis.
Contoh: sewa diterima di muka, uang kuliah diterima di muka, premi
diterima di muka, dan uang langganan yang diterima oleh penerbit.
12. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Akrual timbul akibat tidak adanya pencatatan beban yang terjadi atau
pendapatan yang dihasilkan.
•Beban akrual atau kewajiban akrual adalah beban yang telah terjadi
tetapi belum dicatat dalam akun.
Contoh: upah akrual yang terutang kepada karyawan di akhir periode,
bunga akrual atau wesel bayar dan pajak akrual.
•Pendapatan akrual atau aktiva akrual adalah pendapatan yang telah
dihasilkan tetapi belum dicatat dalam akun.
Contoh: honor atas jasa yang telah diberikan oleh pengacara tetapi
belum ditagih kepada klien pada akhir periode, honor yang belum
ditagih agen perjalanan, bunga akrual atau wesel tagih, dan sewa
akrual atas bangunan yang disewakan kepada orang lain.
13. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Penyusutan Aktiva Tetap
Pada akhir periode, aktiva tetap yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus
disusutkan, karena nilai aktiva tetap yang sesungguhnya pada tahun
berjalan dibandingkan dengan nilai aktiva tetap pada tahun pembelian
tidaklah sama (kecuali tanah).
Besar nilai depresiasi setiap tahunnya dapat ditentukan menggunakan
sejumlah metode. Metode-metode itu antara lain:
1. Metode garis lurus.
2. Metode tarif tetap atas nilai buku.
3. Metode jumlah angka tahun.
Dalam bab ini, kita hanya akan mempelajari metode garis lurus, karena
metode ini paling sederhana dan paling banyak digunakan.
14. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Sebelum menentukan nilai depresiasi setiap tahunnya,
perusahaan harus melakukan estimasi nilai residu dan masa
manfaat dari aktiva tetap tersebut.
• Nilai residu adalah perkiraan nilai yang masih tersisa bila masa
manfaat aktiva tersebut telah habis.
• Masa manfaat adalah taksiran jangka waktu aktiva tersebut
dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.
• Nilai sisa dan manfaat ditentukan oleh manajemen.
• Perhitungan besar beban depresiasi setiap periode
menggunakan garis lurus sebagai berikut:
Beban Depresiasi =
15. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Pengakuan beban depresiasi dapat dicatat menggunakan dua metode:
1. Metode langsung;
2. Metode tidak langsung.
• Metode langsung mengurangi aktiva tetap yang bersangkutan.
Beban depresiasi mobil Rp. XXX
Mobil Rp. XXX
• Metode tidak langsung, tidak mengurangi secara langsung aktiva tetap
yang bersangkutan, tetapi membuat akun tandingan (contra account)
dengan nama akumulasi penyusutan aktiva tetap.
Beban depresiasi mobil Rp. XXX
Akumulasi depresiasi mobil Rp. XXX
16. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh;
Pada tanggal 1 Januari 2006, perusahaan membeli mobil seharga Rp.
30.000.000 dengan perkiraan masa manfaat 3 tahun. Setelah 3 tahun
pemakaian, mobil tersebut ditaksir memiliki nilai residu sebesar Rp.
15.000.000.
Besar Depresiasi Mobil = = Rp. 5.000.000
• Metode Langsung
bia menggunakan metode langsung maka pembuat ayat jurnal
penyesuaian akan dibuat sebagai berikut.
2006 31 Beban depresiasi mobil 507 5.000.000
Des. Mobil 107 5.000.000
17. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode
langsung adalah sebagai berikut.
Bila menggunakan metode langsung maka nilai mobil yang tercatat dalam
neraca sebesar Rp. 25.000.000 (Rp. 30.000.000 – Rp. 5.000.000). Bila beban
depresiasi pada tahun berikutnya adalah Rp. 5.000.000 maka nilai mobil pada
neraca akhir tahun berikutnya akan bernilai Rp. 20.000.000 dan begitu
seterusnya.
AKUN MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.107
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 30.000 30.000
Jan
Des 31 Penyesuaian JP1 5.000 25.000
18. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Metode Tidak Langsung
Bila menggunakan metode tidak langsung maka pembuatan ayat jurnal
penyesuaian sebagai berikut:
Pengaruh terhadap akun-akun buku besar bila menggunakan metode tidak
langsung sebagai berikut:
2006 31 Beban depresiasi mobil 507 5.000.000
Des. Akumulasi depresiasi mobil 108 5.000.000
AKUN MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.107
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 30.000 30.000
Jan
19. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Bila menggunakan metode tidak langsungmaka nilai mobil akan tetap setiap
tahunnya. Namun penambahan akun tandingan akumulasi depresiasi
mengakibatkan total aktiva tetap perusahaan,baik menggunakan metode
langsung maupun tidak langsung.
AKUN AKUMULASI DEPRESIASI MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.108
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 5.000 5.000
Des
AKUN BEBAN DEPRESIASI MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.507
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Per kas JP1 5.000 5.000
Des
20. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Taksiran Kerugian Piutang
Piutang merupakan kewajiban pihak luar kepada perusahaan. Kemungkinan bagi
pihak luar untuk tidak membayar hutangnya kepada perusahaan selalu ada.
Terdapat dua metode dalam taksiran kerugian piutang:
1.Metode langsung;
2.Metode tidak langsung
• Metode langsung mengurangi secara langsung piutang.
Beban kerugian piutang Rp. XXX
Piutang Rp. XXX
•Metode tidak langsung, tidak mengurangkan secara langsung piutang, namun
membuat akun tandingan (contra account) dari piutang yang bernama penyisihan
kerugian piutang.
Beban kerugian piutang Rp. XXX
Penyisihan kerugian piutang Rp. XXX
21. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh :
Tanggal 31 Desember 2006, Salon Susi memiliki piutang sebesar Rp.
7.000.000. pada tahun ini, Salon Susi memperkirakan piutang yang tidak
dapat ditagih adalah sebesar Rp. 200.000. buatlah jurnal penyesuaian
dengan metode langsung dan tidak langsung.
•Metode Langsung.
Bila Salon Susi menggunakan metode langsung maka ayat jurnal
penyesuaian akan dibuat sebagai berikut.
2006 31 Beban kerugian piutang 508 200.000
Des. Piutang 102 200.000
22. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode
langsung sebagai berikut:
Bila perusahaan menggunakan metode langsung maka nilai piutang yang tercatat
dalam neraca adalah sebesar Rp. 6.800.000 (Rp. 7.000.000 – Rp. 200.000). Bila
beban penyisihan piutang pada tahun berikutnya adalah Rp. 200.000 dan dengan
asumsi tidak ada penambahan atau pengurangan piutang maka nilai piutang pada
neraca akhir tahun beriutnya akan bernilai Rp. 6.000.000 dan begitu seterusnya.
AKUN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.102
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Per kas JU1 7.000 7.000
Des 31 Penyesuaian JP1 200 6.800
23. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Metode Tidak Langsung
Bila Salon Susi menggunakan metode tidak langsung maka pembuatan ayat
jurnal penyesuaian akan dilakukan sebagai berikut.
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode
tidak langsung adalah sebagai berikut.
2006 31 Beban kerugian piutang 508 200.000
Des. Penyisihan kerugian piutang 103 200.000
AKUN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.102
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Per kas JU1 7.000 7.000
Des
24. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Bila menggunakan metode tidak langsung maka nilai piutang akan tetap
setiap tahunnya dengan asumsi tidak ada penambahan atau pengurangan
piutang. Namun, penambahan akun tandingan penyisihan kerugian piutang
akan mengakibatkan nilai piutang bersih perusahaan, baik menggunakan
metode langsung maupun tidak langsung.
AKUN PENYISIHAN KERUGIAN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.103
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 200 200
Des
AKUN BEBAN KERUGIAN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 508
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 200 200
Des
25. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Beban Dibayar di Muka
Pada umumnya, perusahaan membayarkan beban untuk beberapa bulan ke
depan (misal: membayar asuransi untuk satu tahun). Terdapat dua pendekatan
dalam pencatatan ayat jurnal penyesuaian, yaitu pendekatan neraca dan
pendapatan laba rugi.
Contoh:
Pada tanggal 1 April 2006, perusahaan membayar premi asuransi untuk satu
tahun sebesar Rp. 12.000.000.
•Pendekatan Neraca
Bila perusahaan menggunakan pendekatan neraca maka pembayaran
premi untuk beberapa periode ke depan akan dicatat sebagai beban dibayar di
muka. Pada akhir periode, perusahaan melakukan penyesuaian atau pengakuan
beban sebesar manfaat yang telah diperoleh perusahaan.
26. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 1 April 2006, perusahaan tidak boleh mencatat seluruh pengeluaran
kas menjadi beban, karena manfaat akan diperoleh perusahaan selama satu
tahun ke depan. Tidaklah adil bila semua beban asuransi (Rp. 12.000) dicatat
hanya pada bulan April sementara manfaat yang diperoleh adalah sepanjang
tahun.
Pada tanggal 1 April 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila pencatatan
menggunakan pendekatan neraca adalah sebagai berikut.
2006 1 Asuransi dibayar di muka 105 12.000
Apr Kas 101 12.000
27. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 31 Desember 2006, total biaya yang harus dijadikan beban adalah
sebesar Rp. 9.000.000. Perusahaan akan membuat ayat jurnal penyesuaian
sebagai berikut.
Catatan :
Rp. 9.000.000 diperoleh dari periode 1 April 2006 s.d. 31 Desember 2006 atau selama
9 bulan. Jika untuk setahun adalah Rp. 12.000.000 maka beban tiap bulan adalah Rp.
1.000.000. jadi, 9 bulan = 9 x Rp. 1.000.000 = Rp. 9.000.000
2006 31 Beban Asuransi 105 9.000
Apr Asuransi dibayar di muka 101 9.000
29. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Total asuransi dibayar di muka yang masih tersisa sampai akhir tahun adalah
sebesar Rp. 3.000.000 karena masa jatuh tempo beban asuransi masih tersisa 3
bulan ( 3 x Rp. @ 1.000.000). Pada akhir tahun, perusahaan mengakui beban
sebesar Rp. 9.000.000.
AKUN ASURANSI DIBAYAR DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 105
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 12.000 12.000
Apr
Des 31 Penyesuaian JP1 9.000 3.000
AKUN BEBAN ASURANSI (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 505
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Per kas JU1 9.000 9.000
Des
30. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Pendekatan Laba Rugi
Bila perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi maka pembayaran beban
untuk beberapa periode ke depan akan langsung dicatat sebagai beban, bukan
beban dibayar di muka. Pada akhir periode, perusahaan melakukan
penyesuaian terhadap beban yang belum jatuh tempo atau belum dirasakan
manfaatnya oleh perusahaan.
Pada tanggal 1 April 2006, pernjurnalan oleh perusahaan jika pencatatan
menggunakan pedekatan laba rugi adalah sebagai berikut.
2006 1 Beban Asuransi 505 12.000
Apr Kas 101 12.000
31. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan hanya boleh mengakui beban
sebesar Rp. 9.000.000. Itulah mengapa beban sebesar Rp. 12.000.000 harus
disesuaikan atau dikurangi Rp. 3.000.000, dan dimuat akun baru bernama
asuransi dibayar di muka sebesar Rp. 3.000.000
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila pencatatan menggunakan
pendekatan laba rugi adalah sebagai berikut.
2006 31 Asuransi Dibayar di Muka 107 3.000
Des Beban Asuransi 505 3.000
AKUN BEBAN ASURANSI (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 505
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 12.000 12.000
Apr
2006 31 Penyesuaian JP1 3.000 9.000
Des
32. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada dasarnya, penggunaan metode manapun akan menghasilkan saldo yang
sama pada akhir periode (asuransi dibayar di muka adalah sebesar Rp. 3.000.000
dan beban asuransi adalah sebesar Rp. 9.000.000). Perbedaan antara keduanya
hanya terletak pada starting point pencatatan dan pada ayat jurnal penyesuaian.
AKUN ASURANSI DIBAYAR DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 107
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JP1 3.000 3.000
Des
33. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Seperti halnya beban, perusahaan memperoleh pendapatan dalam bentuk
uang tunai dari pelanggan untuk pendapatan atau pekerjaan yang akan
dilakukan di masa depan. Bila perusahaan belum melakukan pekerjaan
tersebut maka perusahaan belum boleh mencatatnya sebagai pendapatan.
Namun bila perusahaan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan yang
diminta oleh pelanggan maka perusahaan boleh mengakui pendapatan
tersebut.
Terdapat dua pendekatan dalam mencatat pendapatan diterima di muka,
antara lain pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi. Perhatikan contoh
berikut.
Contoh :
Pada tanggal 1 Mei 2006, perusahaan menyewakan gudang dengan ongkos
sewa satu tahun adalah Rp. 3.600.000.
34. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Pendekatan Neraca
Bila perusahaan menggunakan pendekatan neraca maka perusahaan akan
mencatat uang yang diterima sebagai pendapatan diterima di muka (hutang)
dan akan diakui sebagai pendapatan bila perusahaan telah melakukan
pekerjaan yang diminta oleh pelanggan.
Pada tanggal 1 Mei 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila telah menerima
uang sebagai pembayaran di muka adalah sebagai berikut.
2006 1 Kas 101 3.600
Mei Sewa Diterima di Muka 205 3.600
35. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mencatat ayat jurnal
penyesuaian sebesar Rp. 2.400.000 (sudah boleh diakui sebagai pendapatan)
sebagai berikut.
Catatan :
Rp. 2.400.000 diperoleh dari periode 1 Mei 2006 s.d. 31 Desember 2006, atau selama 8
bulan. Jika untuk setahun adalah Rp. 3.600.000 maka pendapatan sewa tiap bulan adalah
Rp.300.000. Jadi, 8 bulan = 8 x Rp. 300.000 = Rp. 2.400.000
2006 31 Sewa Dibayar di Muka 205 2.400
Mei Pendapatan Sewa 405 2.400
37. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan pendekatan
neraca adalah sebagai berikut.
AKUN SEWA DITERIMA DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 205
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 3.600 3.600
Mei
2006 31 Penyesuaian JP1 2.400 1.200
Des
AKUN PENDAPATAN SEWA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 405
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 2.400 2.400
Des
38. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Total pendapatan sewa dibayar di muka yang masih tersisa sampai akhir tahun
adalah sebesar Rp. 1.200.000 karena masa jatuh tempo beban asuransi masih
tersisa 4 bulan (3 x @ Rp. 300.000). Paea akhir tahun, perusahaan akan mengakui
pendapatan sewa sebesar Rp. 2.400.000
Pendekatan Laba Rugi
Bila perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi maka perusahaan akan
langsung mencatat sebagai pendapatan.
Pada tanggal 1 Mei 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila telah menerima
uang sebagai pembayaran di muka adalah sebagai berikut.
2006 1 Kas 101 3.600
Mei Pendapatan Sewa 405 3.600
39. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Namun, kembali ke penjelasan sebelumnya bahwa perusahaan hanya boleh
mengakui pendapatan bila perusahaan telah melakukan pekerjaannya atau
pelanggan telah mendapatkan manfaat dari perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, akun pendapatan harus dikurangi dan diganti menjadi
pendapatan diterima di muka (sebesar porsi pendapatan yang belum boleh
diakui).
Pada tanggal 31 Desember 2006, bila saat menerima uang dicatat sebagai
pendapatan maka perusahaan akan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai
berikut.
2006 31 Pendapatan Sewa 405 1.200
Mei Sewa Diterima di Muka 205 1.200
40. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan pendekatan
laba rugi adalah sebagai berikut.
AKUN PENDAPATAN SEWA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 405
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 3.600 3.600
Mei
2006 31 Penyesuaian JP1 1.200 2.400
Des
AKUN PENDAPATAN SEWA DITERIMA DI MUKA (DALAM RIBUAN
RUPIAH)
Akun No. 205
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 1.200 1.200
Des
41. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan hanya boleh mengakui pendapatan
sebesar Rp. 2.400.000. Itulah mengapa pendapatan sewa sebesar Rp. 3.600.000
harus disesuaikan atau dikurangi Rp. 1.200.000, dan dibuat akun baru bernama
pendapatan sewa diterima di muka sebesar Rp. 1.200.000.
Pada dasarnya, penggunaan metode manapun akan menghasilkan saldo yang
sama pada akhir periode (pendapatan diterima di muka adalah sebesar Rp.
1.200.000 dan pendapatan sewa adalah sebesar Rp. 2.400.000). Perbedaan
antara keduanya hanya terletak pada starting point pencatatan pada ayat jurnal
penyesuaian.
42. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan yang
belum dibayar secara tunai dari pelanggan atau pihak luar, tetapi sudah
diakui sebagai pendapatan untuk periode yang bersangkutan karena
perusahaan telah melakukan pekerjaannya, atau pelanggan (pihak luar)
telah menerima manfaat dari perusahaan.
Contoh :
Pada tanggal 1 Nopember 2006, perusahaan mendepositokan uangnya
di bank sebesar Rp. 100.000.000 dengan bunga 24% per tahun. Bunga
diterima di belakang tiap 6 bulan sekali, pada tanggal 1 Mei dan 1
Nopember.
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mengakui
pendapatan bunga (sudah menjadi hak) dan membuat ayat jurnal
penyesuaian sebagai berikut.
43. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Catatan :
Rp. 40.000 (24%/12 x Rp. 100.000.000 x 2) adalah
bunga yang sudah menjadi hak, tetapi belum
diterima perusahaan selama dua bulan (bulan
Nopember dan Desember) pada tahun yang
bersangkutan. Belum diterima karena bunga yang
akan dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1
Nopember.
45. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar atas pengakuan pendapatan
bunga adalah sebagai berikut.
AKUN PENDAPATAN BUNGA YANG HARUS DITERIMA (DALAM
RIBUAN RUPIAH)
Akun No. 109
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 4.000
Des
AKUN PENDAPATAN BUNGA Akun No. 405
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 4.000
Des
46. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Ketika bunga tersebut dibayarkan maka perusahaan akan mengkredit bunga yang
masih harus diterima dan medebit kas (bertambah).
Pada tanggal 1 Mei 2007, perusahaan akan menerima pembayaran bunga sebesar
Rp. 120.000.000. Pencatatan peristiwa tersebut oleh perusahaan adalah dengan
melakukan penjurnalan sebagai berikut.
2007 1 Kas 101 12.000
Mei Bunga yang Masih Harus Diterima 109 4.000
Pendapatan Bunga 409 8.000
47. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh peristiwa tersebut terhadap akun-akun pada buku besar adalah sebagai
berikut.
AKUN BUNGA YANG MASIH HARUS DITERIMA (DALAM
RIBUAN RUPIAH)
Akun No. 109
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 4.000 4.000
Mei
2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 0
Des
AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Pendapatan bunga JU1 12.000 12.000
Mei
48. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban yang belum dibayar secara
tunai, tetapi sudah diakui sebagai beban dan kewajiban pada periode yang
bersangkutan karena perusahaan telah menerima manfaat atas beban tersebut.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh :
Seorang pengusaha memiliki 10 orang pekerja harian, dengan upah per orang
adalah Rp. 100.000 per hari. Upah dibayarkan setiap Sabtu sore untuk 6 hari
kerja. Tanggal 31 Desember 2006 jatuh pada hari Selasa.
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan harus mengakui upah yang masih
harus dibayar (2 hari, Senin dan Selasa) sebagai berikut.
2 x 10 x Rp.10.000 = Rp. 200.000
50. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Perusahaan akan mengakui beban upah dengan membuat ayat jurnal
penyesuaian sebagai berikut.
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar atas pengakuan beban upah
adalah sebagai berikut.
2006 31 Beban Upah 509 200
Des Upah yang Masih Harus Dibayar 209 200
AKUN UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 209
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Beban Upah JP1 200 200
Des
AKUN BEBAN UPAH (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 509
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 200 200
Des
51. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Ketika gaji tersebut telah dibayarkan maka perusahaan mendebit beban
upah yang masih harus dibayar dan mengkredit kas (berkurang).
Pada tanggal 4 Januari 2007, perusahaan akan membayar gaji sebesar Rp.
600.000
2007 31 Beban Upah 409 400
Jan Upah yang Masih Harus Dibayar 209 200
Kas 101 600
52. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh peristiwa tersebut terhadap akun-akun pada buku besar adalah sebagai
berikut.
AKUN UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 209
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Beban upah JP1 200 200
Des
2007 4 Per kas JU1 200 0
Jan
AKUN BEBAN UPAH (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 409
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 200 200
Des
2007 4 Per Kas JU1 400 600
Jan
53. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2007 4 Pembayaran Upah JU1 600 600
Jan
Rekonsilisasi Kas di Bank
Rekonsiliasi kas di bank dilakukan oleh perusahaan yang memiliki simpanan di
bank dalam bentuk giro. Rekonsiliasi di bank dilakukan untuk menyesuaikan
saldo kas menurut buku yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo yang
dicatat oleh bank. Perusahaan seringkali menyimpan aktiva (kas) di bank.
Perbedaan tersebut antara lain karena bunga, pajak, dan pelanggan yang
mengirim uang tanpa konfirmasi.
54. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo kas pada buku besar adalah Rp. 2.000.000,
sementara salinan rekening koran dari bank menyebutkan bahwa saldo kredit
adalah sebesar Rp. 2.650.000. Selisih timbul karena bank telah mendebit
perusahaan sebesar Rp. 40.000 untuk beban administrasi, mengkredit
perusahaan sebesar Rp. 190.000 untuk bunga tabungan, dan mengkredit
perusahaan sebesar Rp. 500.000 untuk penerimaan dari debitur perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mencatat rekonsilisasi kas di
bank dengan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
55. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
2006 31 Beban Administrasi Bank 509 40
Des Kas 101 40
2006 31 Kas 101 190
Des Pendapatan Bunga 405 190
2006 31 Kas 101 500
Des Piutang Usaha 102 500
Pengaruh ayat jurnal penyesuaian di atas daat digabung sebagai berikut.
2006 31 Kas 101 650
Des Beban Administrasi Bank 509 40
Pendapatan Bunga 405 190
Piutang Usaha 102 500
56. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh rekonsilisasi kas di bank terhadap akun-akun pada buku besar adalah
sebagai berikut.
AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Saldo JU1 200 200
Des 31 Penyesuaian JP1 40 160
31 Penyesuaian JP1 190 350
31 Penyesuaian JP1 500 850
57. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
KOREKSI KESALAHAN
Beberapa kesalahan mungkin terjadi ketika melakukan pencatatan. Jika neraca
saldo sudah di susun, maka untuk membetulkan kesalahan tersebut diperlukan
jurnal koreksi. Beberapa kesalahan tersebut antara lain :
Terlalu besar dicatat.
Terlalu kecil dibutuhkan.
Salah pencatatan pada akun.
Salah memasukkan debit dan kredit.
Lupa dicatat.
58. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh :
Pada tanggal 26 Desember 2006, peralatan dibeli dengan tunai seharga Rp.
12.000.000, sementara dalam pembukuan dicatat dengan menjurnal sebagai
berikut.
Pembuatan ayat jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan tersebut adalah
sebagai berikut.
2006 5 Peralatan 111 22.000
Des Hutang Usaha 201 22.000
2006 31 Hutang Usaha 201 22.000
Des Kas 101 12.000
Peralatan 111 10.000
59. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pembuatan jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan tersebut adalah
sebagai berikut.
a.Jurnal yang salah
b.Pembalikan jurnal yang salah
Peralatan 111 22.000
Hutang Usaha 201 22.000
Hutang Usaha 201 22.000
Peralatan 111 22.000
60. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
c. Pembetulan jurnal yang salah
d. Pembalikan dan pembetulan jurnal yang salah (poin b dan poin c) jika
digabungkan akan menjadi jurnal koreksi :
Peralatan 111 12.000
Kas 101 12.000
Hutang Usaha 201 22.000
Kas 101 12.000
Peralatan 111 10.000
61. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh koreksi kesalahan pencatatan terhadap akun-akun pada buku besar
adalah sebagai berikut.
AKUN PERALATAN Akun No. 105
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 5 Saldo JU1 22.000 22.000
Des 31 Penyesuaian JP1 12.000 34.000
31 Penyesuaian JP1 22.000 12.000
AKUN HUTANG USAHA Akun No. 505
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 5 Peralatan JU1 22.000 22.000
Des 31 Penyesuaian JP1 22.000 0
63. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN
Sebagaimana telah dikemukakan, salah satu tujuan dari pembuatan
neraca saldo adalah untuk mempermudah penyusunan laporan
keuangan. Tujuan ini berlaku ketika neraca saldo yang ada belum
memerlukan penyesuaian. Apabila telah terjadi penyesuaian
terhadap data-data dalam neraca saldo, maka kita memerlukan
neraca saldo yang disebut neraca saldo setelah disesuaikan.
Neraca saldo seetalah disesuaikan dapat dikerjakan langsung dari
buku besar setelah jurnal penyesuaian dibukukan ke dalamnya.
Cara lain adalah dengan membuat kolom neraca saldo sebelum
penyesuaian, kolom jurnal penyesuaian, dan kolom neraca saldo
setelah disesuaikan.