SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
P e n y u s u t a n A k t iv a
T e t a p
T a k s ir a n K e r u g ia n
P iu t a n g
B e b a n d ib a y a r d i
m u k a
P e n d a p a t a n
d ite r im a d i m u k a
P e n d a p a t a n y a n g
m a s ih h a r u s
d it e r im a
B e b a n y a n g m a s ih
h a r u s d ib a y a r
p e r lu d ila k u k a n k o r e k s i t e r h a d a p
R e k o n s ilia s i k a s d i
b a n k
K o r e k s i k e s a la h a n
A k u n - a k u n
N e r a c a
S a ld o
te r d ir i d a r i
A k t iv a K e w a jib a n M o d a l
d is u s u n
b e r d a s a r k a n
d is u s u n
b e r d a s a r k a n
d is u s u n
b e r d a s a r k a n
K e c e p a ta n /
k e m u d a h a n
d ija d ik a n u a n g
t u n a i a ta u p a k a i
u n tu k k e g ia t a n
u s a h a
K e c e p a ta n /
k e m u d a h a n
d ija d ik a n u a n g
tu n a i a t a u p a k a i
u n t u k k e g ia ta n
u s a h a
K e c e p a ta n
b e r ta h a n d a la m
n e r a c a s a ld o
p e r lu d ila k u k a n P e n y e s u a ia n
t e r d ir i a t a s
P e n a n g g u h a n A k r u s i
te r d ir i d a r i
B e b a n y a n g
d ita n g g u h k a n
P e n d a p a t a n y a n g
d it a n g g u h k a n
t e r d ir i d a r i
B e b a n a k r u a l
P e n d a p a t a n
a k r u a l
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
MEMBUAT NERACA SALDO
• Neraca saldo merupakan suatu daftar berisikan ringkasan semua akun
beserta saldo masing-masing akun tersebut.
• Pada akhir tahun buku, neraca salso dibuat untuk meringkaskan atau
mengikhtisarkan pencatatan-pencatatan pada buku besar guna
mempersiapkan laporan keuangan. Meskipun demikian, neraca saldo
dapat dibuat pada akhir periode tertentu (misal: akhir bulan, akhir
triwulan, atau akhir semester) dalam rangka mengecek keseimbangan
saldo akun buku besar.
• Neraca saldo disebut juga neraca percobaan (trial balance).
• Neraca saldo menempatkan masing-masing akun menurut aturan atau
urutan tertentu.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
BENTUK NERACA SALDO
SALON LIA
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Prosedur pembuatan neraca saldo adalah sebagai berikut:
1. Tentukan saldo akun paling mutakhir dan posisi debit atau kredit masing-
masing.
2. Tuliskan nama masing-masing akun pada neraca saldo menurut urutan
tertentu, atau sesuai dengan nomor akun atau kode akun jika ada.
Tuliskan pula nomor akun tersebut pada kolom nomor akun.
3. Pindahkan saldo masing-masing akun buku besar ke kolom debit atau
kredit pada neraca saldo sesuai dengan posisi masing-masing akun
tersebut pada buku besar.
4. Jumlahkan saldo debit pada kolom debit dan saldo kredit pada kolom
kredit.
5. Jangan lupa menulis judul pada bagian atas dari daftar tersebut.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh:
Perhatikan transaksi-transaksi Salon Lia selama bulan Desember 2002 berikut
ini.
Des. 1 Nona Lia mendirikan Salon Lia. Nn Lia menyetorkan/menginvestasikan
kekayaannya kepada perusahaan berupa:
•Uang tunai Rp. 10.000.000.
•Peralatan salon Rp. 8.000.000.
1Dibayar sewa ruangan untuk 6 bulan Rp. 1.500.000.
1 Dibeli mesin salon sebagai aktiva tetap senilai Rp. 2.400.000.
2Dibayar premi asuransi untuk satu tahun Rp. 600.000.
3Salon Lia menerima pendapatan jasa Rp. 5.400.000 utnuk proyek Salon Bersama dari
pemerintah selama 6 bulan.
4Salon Lia menyewa 1 orang tenaga tambahan dengan upah Rp. 200.000 yang akan
dibayarkan akhir Januari 2003 saat kontrak berakhir.
5Dibeli dengan tunai pelengkapan salon Rp. 1.000.000.
7 Dibeli peralatan dengan kredit dari Toko JELITA seharga Rp. 3.000.000.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
10 Diterima per kas pendapatan salon Rp. 6.000.000.
15 Dibayar per kas beban sebagai berikut:
• Gaji pegawai Rp. 1.000.000.
• Rekening listrik + air Rp. 500.000.
• Beban-beban lain Rp. 2.000.000.
20 Dibayar sebagai hutang per kas kepada Toko JELITA Rp. 1.000.000.
25 Nn. Lia mengambil uang perusahaan untuk prive sebesar Rp. 500.000.
27 Telah diselesaikan pekerjaan rias Ny. Tutik seharga Rp. 3.000.000 dan
kepada keluarga Ny. Tutik telah disampaikan faktur (nota tagihan).
30 Diterima per kas dari Ny. Tutik sebagian tagihan sebesar Rp. 2.000.000.
31 Dibayar beban lain-lain Rp. 1.000.000.
31 Nn. Lia memperkirakan piutang Ny. Tutik yang tidak dapat ditagih sebesar
Rp. 250.000.
32 Mesin salon disusutkan setiap bulan senilai Rp. 100.000 selama 2 tahun.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Diminta :
a. Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi di atas.
b. Posting ke akun-akun buku besar!
c. Susunlah neraca saldo per 31 Desember 2002!
Jawaban :
 (Klik di sini) untuk melihat jawaban.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
SIFAT PROSES PENYESUAIAN
• Pembuatan penyesuaian pada umunya berkaitan dengan penentuan laba
bersih perusahaan.
• Akuntansi mengenal konsep penandingan atau prinsip penandingan
(matching principle).
• Prinsip penandingan merupakan pedoman bagi akuntan untuk:
1) Menyatakan semua biaya yang terjadi selama periode akuntansi.
2) Mengukur besarnya biaya.
3) Untuk mempertemukan biaya tersebut dengan pendapatan yang
diperoleh pada periode yang sama. Mempertemukan biaya dengan
pendapatan, berarti mengurangkan biaya terhadap pendapatan untuk
dapat mengetahui laba bersih atau rugi bersih.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Basis Akrual dan Prinsip Penandingan
• Basis akrual, terkait dengan prinsip penandingan memerlukan analisis dan
pemutakhiran terhadap beberapa akun guna mempersiapkan laporan
keuangan.
• Akun-akun pada akhir priode dimutakhirkan menggunakan ayat jurnal
penyesuaian.
• Semua ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi paling sedikit satu akun
laporan laba rugi dan satu akun neraca.
• Suatu ayat jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan
dan beban, dan akun aktiva dan kewajiban.
• Akun-akun mana saja yang perlu disesuaikan dapat digolongkan menjadi
empat pos dasar. Dua pos pertama adalah penangguhan (defferal) dan dua
pos ke dua adalah pos-pos akrual.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Beban yang ditangguhkan (defferal expenses) atau beban dibayar
di muka (prepaid expenses) merupakan pos di mana sejak awal
dicatat sebagai aktiva tetap tetapi diharapkan menjadi beban di
kemudian hari atau selama operasi normal bisnis.
Contoh: perlengkapan, iklan dibayar di muka, asuransi dibayar di
muka.
• Pendapatan yang ditangguhkan (defferal revenues) atau
pendapatan diterima di muka (unearned revenues) merupakan pos
di mana sejak awal dicatat sebagai kewajiban tetapi diharapkan
menjadi pendapatan di kemudian hari atau selama operasi normal
bisnis.
Contoh: sewa diterima di muka, uang kuliah diterima di muka, premi
diterima di muka, dan uang langganan yang diterima oleh penerbit.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Akrual timbul akibat tidak adanya pencatatan beban yang terjadi atau
pendapatan yang dihasilkan.
•Beban akrual atau kewajiban akrual adalah beban yang telah terjadi
tetapi belum dicatat dalam akun.
Contoh: upah akrual yang terutang kepada karyawan di akhir periode,
bunga akrual atau wesel bayar dan pajak akrual.
•Pendapatan akrual atau aktiva akrual adalah pendapatan yang telah
dihasilkan tetapi belum dicatat dalam akun.
Contoh: honor atas jasa yang telah diberikan oleh pengacara tetapi
belum ditagih kepada klien pada akhir periode, honor yang belum
ditagih agen perjalanan, bunga akrual atau wesel tagih, dan sewa
akrual atas bangunan yang disewakan kepada orang lain.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Penyusutan Aktiva Tetap
Pada akhir periode, aktiva tetap yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus
disusutkan, karena nilai aktiva tetap yang sesungguhnya pada tahun
berjalan dibandingkan dengan nilai aktiva tetap pada tahun pembelian
tidaklah sama (kecuali tanah).
Besar nilai depresiasi setiap tahunnya dapat ditentukan menggunakan
sejumlah metode. Metode-metode itu antara lain:
1. Metode garis lurus.
2. Metode tarif tetap atas nilai buku.
3. Metode jumlah angka tahun.
Dalam bab ini, kita hanya akan mempelajari metode garis lurus, karena
metode ini paling sederhana dan paling banyak digunakan.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Sebelum menentukan nilai depresiasi setiap tahunnya,
perusahaan harus melakukan estimasi nilai residu dan masa
manfaat dari aktiva tetap tersebut.
• Nilai residu adalah perkiraan nilai yang masih tersisa bila masa
manfaat aktiva tersebut telah habis.
• Masa manfaat adalah taksiran jangka waktu aktiva tersebut
dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.
• Nilai sisa dan manfaat ditentukan oleh manajemen.
• Perhitungan besar beban depresiasi setiap periode
menggunakan garis lurus sebagai berikut:
Beban Depresiasi =
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Pengakuan beban depresiasi dapat dicatat menggunakan dua metode:
1. Metode langsung;
2. Metode tidak langsung.
• Metode langsung mengurangi aktiva tetap yang bersangkutan.
Beban depresiasi mobil Rp. XXX
Mobil Rp. XXX
• Metode tidak langsung, tidak mengurangi secara langsung aktiva tetap
yang bersangkutan, tetapi membuat akun tandingan (contra account)
dengan nama akumulasi penyusutan aktiva tetap.
Beban depresiasi mobil Rp. XXX
Akumulasi depresiasi mobil Rp. XXX
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh;
Pada tanggal 1 Januari 2006, perusahaan membeli mobil seharga Rp.
30.000.000 dengan perkiraan masa manfaat 3 tahun. Setelah 3 tahun
pemakaian, mobil tersebut ditaksir memiliki nilai residu sebesar Rp.
15.000.000.
Besar Depresiasi Mobil = = Rp. 5.000.000
• Metode Langsung
bia menggunakan metode langsung maka pembuat ayat jurnal
penyesuaian akan dibuat sebagai berikut.
2006 31 Beban depresiasi mobil 507 5.000.000
Des. Mobil 107 5.000.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode
langsung adalah sebagai berikut.
Bila menggunakan metode langsung maka nilai mobil yang tercatat dalam
neraca sebesar Rp. 25.000.000 (Rp. 30.000.000 – Rp. 5.000.000). Bila beban
depresiasi pada tahun berikutnya adalah Rp. 5.000.000 maka nilai mobil pada
neraca akhir tahun berikutnya akan bernilai Rp. 20.000.000 dan begitu
seterusnya.
AKUN MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.107
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 30.000 30.000
Jan
Des 31 Penyesuaian JP1 5.000 25.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Metode Tidak Langsung
Bila menggunakan metode tidak langsung maka pembuatan ayat jurnal
penyesuaian sebagai berikut:
Pengaruh terhadap akun-akun buku besar bila menggunakan metode tidak
langsung sebagai berikut:
2006 31 Beban depresiasi mobil 507 5.000.000
Des. Akumulasi depresiasi mobil 108 5.000.000
AKUN MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.107
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 30.000 30.000
Jan
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Bila menggunakan metode tidak langsungmaka nilai mobil akan tetap setiap
tahunnya. Namun penambahan akun tandingan akumulasi depresiasi
mengakibatkan total aktiva tetap perusahaan,baik menggunakan metode
langsung maupun tidak langsung.
AKUN AKUMULASI DEPRESIASI MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.108
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 5.000 5.000
Des
AKUN BEBAN DEPRESIASI MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.507
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Per kas JP1 5.000 5.000
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Taksiran Kerugian Piutang
Piutang merupakan kewajiban pihak luar kepada perusahaan. Kemungkinan bagi
pihak luar untuk tidak membayar hutangnya kepada perusahaan selalu ada.
Terdapat dua metode dalam taksiran kerugian piutang:
1.Metode langsung;
2.Metode tidak langsung
• Metode langsung mengurangi secara langsung piutang.
Beban kerugian piutang Rp. XXX
Piutang Rp. XXX
•Metode tidak langsung, tidak mengurangkan secara langsung piutang, namun
membuat akun tandingan (contra account) dari piutang yang bernama penyisihan
kerugian piutang.
Beban kerugian piutang Rp. XXX
Penyisihan kerugian piutang Rp. XXX
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh :
Tanggal 31 Desember 2006, Salon Susi memiliki piutang sebesar Rp.
7.000.000. pada tahun ini, Salon Susi memperkirakan piutang yang tidak
dapat ditagih adalah sebesar Rp. 200.000. buatlah jurnal penyesuaian
dengan metode langsung dan tidak langsung.
•Metode Langsung.
Bila Salon Susi menggunakan metode langsung maka ayat jurnal
penyesuaian akan dibuat sebagai berikut.
2006 31 Beban kerugian piutang 508 200.000
Des. Piutang 102 200.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode
langsung sebagai berikut:
Bila perusahaan menggunakan metode langsung maka nilai piutang yang tercatat
dalam neraca adalah sebesar Rp. 6.800.000 (Rp. 7.000.000 – Rp. 200.000). Bila
beban penyisihan piutang pada tahun berikutnya adalah Rp. 200.000 dan dengan
asumsi tidak ada penambahan atau pengurangan piutang maka nilai piutang pada
neraca akhir tahun beriutnya akan bernilai Rp. 6.000.000 dan begitu seterusnya.
AKUN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.102
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Per kas JU1 7.000 7.000
Des 31 Penyesuaian JP1 200 6.800
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Metode Tidak Langsung
Bila Salon Susi menggunakan metode tidak langsung maka pembuatan ayat
jurnal penyesuaian akan dilakukan sebagai berikut.
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode
tidak langsung adalah sebagai berikut.
2006 31 Beban kerugian piutang 508 200.000
Des. Penyisihan kerugian piutang 103 200.000
AKUN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.102
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Per kas JU1 7.000 7.000
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Bila menggunakan metode tidak langsung maka nilai piutang akan tetap
setiap tahunnya dengan asumsi tidak ada penambahan atau pengurangan
piutang. Namun, penambahan akun tandingan penyisihan kerugian piutang
akan mengakibatkan nilai piutang bersih perusahaan, baik menggunakan
metode langsung maupun tidak langsung.
AKUN PENYISIHAN KERUGIAN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.103
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 200 200
Des
AKUN BEBAN KERUGIAN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 508
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 200 200
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Beban Dibayar di Muka
Pada umumnya, perusahaan membayarkan beban untuk beberapa bulan ke
depan (misal: membayar asuransi untuk satu tahun). Terdapat dua pendekatan
dalam pencatatan ayat jurnal penyesuaian, yaitu pendekatan neraca dan
pendapatan laba rugi.
Contoh:
Pada tanggal 1 April 2006, perusahaan membayar premi asuransi untuk satu
tahun sebesar Rp. 12.000.000.
•Pendekatan Neraca
Bila perusahaan menggunakan pendekatan neraca maka pembayaran
premi untuk beberapa periode ke depan akan dicatat sebagai beban dibayar di
muka. Pada akhir periode, perusahaan melakukan penyesuaian atau pengakuan
beban sebesar manfaat yang telah diperoleh perusahaan.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 1 April 2006, perusahaan tidak boleh mencatat seluruh pengeluaran
kas menjadi beban, karena manfaat akan diperoleh perusahaan selama satu
tahun ke depan. Tidaklah adil bila semua beban asuransi (Rp. 12.000) dicatat
hanya pada bulan April sementara manfaat yang diperoleh adalah sepanjang
tahun.
Pada tanggal 1 April 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila pencatatan
menggunakan pendekatan neraca adalah sebagai berikut.
2006 1 Asuransi dibayar di muka 105 12.000
Apr Kas 101 12.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 31 Desember 2006, total biaya yang harus dijadikan beban adalah
sebesar Rp. 9.000.000. Perusahaan akan membuat ayat jurnal penyesuaian
sebagai berikut.
Catatan :
Rp. 9.000.000 diperoleh dari periode 1 April 2006 s.d. 31 Desember 2006 atau selama
9 bulan. Jika untuk setahun adalah Rp. 12.000.000 maka beban tiap bulan adalah Rp.
1.000.000. jadi, 9 bulan = 9 x Rp. 1.000.000 = Rp. 9.000.000
2006 31 Beban Asuransi 105 9.000
Apr Asuransi dibayar di muka 101 9.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila pencatatan menggunakan
pendekatan neraca adalah sebagai berikut.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Total asuransi dibayar di muka yang masih tersisa sampai akhir tahun adalah
sebesar Rp. 3.000.000 karena masa jatuh tempo beban asuransi masih tersisa 3
bulan ( 3 x Rp. @ 1.000.000). Pada akhir tahun, perusahaan mengakui beban
sebesar Rp. 9.000.000.
AKUN ASURANSI DIBAYAR DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 105
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 12.000 12.000
Apr
Des 31 Penyesuaian JP1 9.000 3.000
AKUN BEBAN ASURANSI (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 505
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Per kas JU1 9.000 9.000
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Pendekatan Laba Rugi
Bila perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi maka pembayaran beban
untuk beberapa periode ke depan akan langsung dicatat sebagai beban, bukan
beban dibayar di muka. Pada akhir periode, perusahaan melakukan
penyesuaian terhadap beban yang belum jatuh tempo atau belum dirasakan
manfaatnya oleh perusahaan.
Pada tanggal 1 April 2006, pernjurnalan oleh perusahaan jika pencatatan
menggunakan pedekatan laba rugi adalah sebagai berikut.
2006 1 Beban Asuransi 505 12.000
Apr Kas 101 12.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan hanya boleh mengakui beban
sebesar Rp. 9.000.000. Itulah mengapa beban sebesar Rp. 12.000.000 harus
disesuaikan atau dikurangi Rp. 3.000.000, dan dimuat akun baru bernama
asuransi dibayar di muka sebesar Rp. 3.000.000
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila pencatatan menggunakan
pendekatan laba rugi adalah sebagai berikut.
2006 31 Asuransi Dibayar di Muka 107 3.000
Des Beban Asuransi 505 3.000
AKUN BEBAN ASURANSI (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 505
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 12.000 12.000
Apr
2006 31 Penyesuaian JP1 3.000 9.000
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada dasarnya, penggunaan metode manapun akan menghasilkan saldo yang
sama pada akhir periode (asuransi dibayar di muka adalah sebesar Rp. 3.000.000
dan beban asuransi adalah sebesar Rp. 9.000.000). Perbedaan antara keduanya
hanya terletak pada starting point pencatatan dan pada ayat jurnal penyesuaian.
AKUN ASURANSI DIBAYAR DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 107
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JP1 3.000 3.000
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Seperti halnya beban, perusahaan memperoleh pendapatan dalam bentuk
uang tunai dari pelanggan untuk pendapatan atau pekerjaan yang akan
dilakukan di masa depan. Bila perusahaan belum melakukan pekerjaan
tersebut maka perusahaan belum boleh mencatatnya sebagai pendapatan.
Namun bila perusahaan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan yang
diminta oleh pelanggan maka perusahaan boleh mengakui pendapatan
tersebut.
Terdapat dua pendekatan dalam mencatat pendapatan diterima di muka,
antara lain pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi. Perhatikan contoh
berikut.
Contoh :
Pada tanggal 1 Mei 2006, perusahaan menyewakan gudang dengan ongkos
sewa satu tahun adalah Rp. 3.600.000.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
• Pendekatan Neraca
Bila perusahaan menggunakan pendekatan neraca maka perusahaan akan
mencatat uang yang diterima sebagai pendapatan diterima di muka (hutang)
dan akan diakui sebagai pendapatan bila perusahaan telah melakukan
pekerjaan yang diminta oleh pelanggan.
Pada tanggal 1 Mei 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila telah menerima
uang sebagai pembayaran di muka adalah sebagai berikut.
2006 1 Kas 101 3.600
Mei Sewa Diterima di Muka 205 3.600
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mencatat ayat jurnal
penyesuaian sebesar Rp. 2.400.000 (sudah boleh diakui sebagai pendapatan)
sebagai berikut.
Catatan :
Rp. 2.400.000 diperoleh dari periode 1 Mei 2006 s.d. 31 Desember 2006, atau selama 8
bulan. Jika untuk setahun adalah Rp. 3.600.000 maka pendapatan sewa tiap bulan adalah
Rp.300.000. Jadi, 8 bulan = 8 x Rp. 300.000 = Rp. 2.400.000
2006 31 Sewa Dibayar di Muka 205 2.400
Mei Pendapatan Sewa 405 2.400
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENYESUAIAN SEWA DITERIMA DI MUKA
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan pendekatan
neraca adalah sebagai berikut.
AKUN SEWA DITERIMA DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 205
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 3.600 3.600
Mei
2006 31 Penyesuaian JP1 2.400 1.200
Des
AKUN PENDAPATAN SEWA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 405
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 2.400 2.400
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Total pendapatan sewa dibayar di muka yang masih tersisa sampai akhir tahun
adalah sebesar Rp. 1.200.000 karena masa jatuh tempo beban asuransi masih
tersisa 4 bulan (3 x @ Rp. 300.000). Paea akhir tahun, perusahaan akan mengakui
pendapatan sewa sebesar Rp. 2.400.000
 Pendekatan Laba Rugi
Bila perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi maka perusahaan akan
langsung mencatat sebagai pendapatan.
Pada tanggal 1 Mei 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila telah menerima
uang sebagai pembayaran di muka adalah sebagai berikut.
2006 1 Kas 101 3.600
Mei Pendapatan Sewa 405 3.600
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Namun, kembali ke penjelasan sebelumnya bahwa perusahaan hanya boleh
mengakui pendapatan bila perusahaan telah melakukan pekerjaannya atau
pelanggan telah mendapatkan manfaat dari perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, akun pendapatan harus dikurangi dan diganti menjadi
pendapatan diterima di muka (sebesar porsi pendapatan yang belum boleh
diakui).
Pada tanggal 31 Desember 2006, bila saat menerima uang dicatat sebagai
pendapatan maka perusahaan akan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai
berikut.
2006 31 Pendapatan Sewa 405 1.200
Mei Sewa Diterima di Muka 205 1.200
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan pendekatan
laba rugi adalah sebagai berikut.
AKUN PENDAPATAN SEWA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 405
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 3.600 3.600
Mei
2006 31 Penyesuaian JP1 1.200 2.400
Des
AKUN PENDAPATAN SEWA DITERIMA DI MUKA (DALAM RIBUAN
RUPIAH)
Akun No. 205
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 1.200 1.200
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan hanya boleh mengakui pendapatan
sebesar Rp. 2.400.000. Itulah mengapa pendapatan sewa sebesar Rp. 3.600.000
harus disesuaikan atau dikurangi Rp. 1.200.000, dan dibuat akun baru bernama
pendapatan sewa diterima di muka sebesar Rp. 1.200.000.
Pada dasarnya, penggunaan metode manapun akan menghasilkan saldo yang
sama pada akhir periode (pendapatan diterima di muka adalah sebesar Rp.
1.200.000 dan pendapatan sewa adalah sebesar Rp. 2.400.000). Perbedaan
antara keduanya hanya terletak pada starting point pencatatan pada ayat jurnal
penyesuaian.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan yang
belum dibayar secara tunai dari pelanggan atau pihak luar, tetapi sudah
diakui sebagai pendapatan untuk periode yang bersangkutan karena
perusahaan telah melakukan pekerjaannya, atau pelanggan (pihak luar)
telah menerima manfaat dari perusahaan.
Contoh :
Pada tanggal 1 Nopember 2006, perusahaan mendepositokan uangnya
di bank sebesar Rp. 100.000.000 dengan bunga 24% per tahun. Bunga
diterima di belakang tiap 6 bulan sekali, pada tanggal 1 Mei dan 1
Nopember.
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mengakui
pendapatan bunga (sudah menjadi hak) dan membuat ayat jurnal
penyesuaian sebagai berikut.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Catatan :
Rp. 40.000 (24%/12 x Rp. 100.000.000 x 2) adalah
bunga yang sudah menjadi hak, tetapi belum
diterima perusahaan selama dua bulan (bulan
Nopember dan Desember) pada tahun yang
bersangkutan. Belum diterima karena bunga yang
akan dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1
Nopember.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENYESUAIAN PENDAPATAN BUNGA
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar atas pengakuan pendapatan
bunga adalah sebagai berikut.
AKUN PENDAPATAN BUNGA YANG HARUS DITERIMA (DALAM
RIBUAN RUPIAH)
Akun No. 109
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 4.000
Des
AKUN PENDAPATAN BUNGA Akun No. 405
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 4.000
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Ketika bunga tersebut dibayarkan maka perusahaan akan mengkredit bunga yang
masih harus diterima dan medebit kas (bertambah).
Pada tanggal 1 Mei 2007, perusahaan akan menerima pembayaran bunga sebesar
Rp. 120.000.000. Pencatatan peristiwa tersebut oleh perusahaan adalah dengan
melakukan penjurnalan sebagai berikut.
2007 1 Kas 101 12.000
Mei Bunga yang Masih Harus Diterima 109 4.000
Pendapatan Bunga 409 8.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh peristiwa tersebut terhadap akun-akun pada buku besar adalah sebagai
berikut.
AKUN BUNGA YANG MASIH HARUS DITERIMA (DALAM
RIBUAN RUPIAH)
Akun No. 109
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Per kas JU1 4.000 4.000
Mei
2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 0
Des
AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 1 Pendapatan bunga JU1 12.000 12.000
Mei
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban yang belum dibayar secara
tunai, tetapi sudah diakui sebagai beban dan kewajiban pada periode yang
bersangkutan karena perusahaan telah menerima manfaat atas beban tersebut.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh :
Seorang pengusaha memiliki 10 orang pekerja harian, dengan upah per orang
adalah Rp. 100.000 per hari. Upah dibayarkan setiap Sabtu sore untuk 6 hari
kerja. Tanggal 31 Desember 2006 jatuh pada hari Selasa.
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan harus mengakui upah yang masih
harus dibayar (2 hari, Senin dan Selasa) sebagai berikut.
2 x 10 x Rp.10.000 = Rp. 200.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
PENYESUAIAN PENDAPATAN BUNGA
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Perusahaan akan mengakui beban upah dengan membuat ayat jurnal
penyesuaian sebagai berikut.
Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar atas pengakuan beban upah
adalah sebagai berikut.
2006 31 Beban Upah 509 200
Des Upah yang Masih Harus Dibayar 209 200
AKUN UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 209
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Beban Upah JP1 200 200
Des
AKUN BEBAN UPAH (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 509
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 200 200
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Ketika gaji tersebut telah dibayarkan maka perusahaan mendebit beban
upah yang masih harus dibayar dan mengkredit kas (berkurang).
Pada tanggal 4 Januari 2007, perusahaan akan membayar gaji sebesar Rp.
600.000
2007 31 Beban Upah 409 400
Jan Upah yang Masih Harus Dibayar 209 200
Kas 101 600
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh peristiwa tersebut terhadap akun-akun pada buku besar adalah sebagai
berikut.
AKUN UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 209
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Beban upah JP1 200 200
Des
2007 4 Per kas JU1 200 0
Jan
AKUN BEBAN UPAH (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 409
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Penyesuaian JP1 200 200
Des
2007 4 Per Kas JU1 400 600
Jan
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2007 4 Pembayaran Upah JU1 600 600
Jan
Rekonsilisasi Kas di Bank
Rekonsiliasi kas di bank dilakukan oleh perusahaan yang memiliki simpanan di
bank dalam bentuk giro. Rekonsiliasi di bank dilakukan untuk menyesuaikan
saldo kas menurut buku yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo yang
dicatat oleh bank. Perusahaan seringkali menyimpan aktiva (kas) di bank.
Perbedaan tersebut antara lain karena bunga, pajak, dan pelanggan yang
mengirim uang tanpa konfirmasi.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo kas pada buku besar adalah Rp. 2.000.000,
sementara salinan rekening koran dari bank menyebutkan bahwa saldo kredit
adalah sebesar Rp. 2.650.000. Selisih timbul karena bank telah mendebit
perusahaan sebesar Rp. 40.000 untuk beban administrasi, mengkredit
perusahaan sebesar Rp. 190.000 untuk bunga tabungan, dan mengkredit
perusahaan sebesar Rp. 500.000 untuk penerimaan dari debitur perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mencatat rekonsilisasi kas di
bank dengan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
2006 31 Beban Administrasi Bank 509 40
Des Kas 101 40
2006 31 Kas 101 190
Des Pendapatan Bunga 405 190
2006 31 Kas 101 500
Des Piutang Usaha 102 500
Pengaruh ayat jurnal penyesuaian di atas daat digabung sebagai berikut.
2006 31 Kas 101 650
Des Beban Administrasi Bank 509 40
Pendapatan Bunga 405 190
Piutang Usaha 102 500
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh rekonsilisasi kas di bank terhadap akun-akun pada buku besar adalah
sebagai berikut.
AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 31 Saldo JU1 200 200
Des 31 Penyesuaian JP1 40 160
31 Penyesuaian JP1 190 350
31 Penyesuaian JP1 500 850
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
KOREKSI KESALAHAN
Beberapa kesalahan mungkin terjadi ketika melakukan pencatatan. Jika neraca
saldo sudah di susun, maka untuk membetulkan kesalahan tersebut diperlukan
jurnal koreksi. Beberapa kesalahan tersebut antara lain :
Terlalu besar dicatat.
Terlalu kecil dibutuhkan.
Salah pencatatan pada akun.
Salah memasukkan debit dan kredit.
Lupa dicatat.

PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Contoh :
Pada tanggal 26 Desember 2006, peralatan dibeli dengan tunai seharga Rp.
12.000.000, sementara dalam pembukuan dicatat dengan menjurnal sebagai
berikut.
Pembuatan ayat jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan tersebut adalah
sebagai berikut.
2006 5 Peralatan 111 22.000
Des Hutang Usaha 201 22.000
2006 31 Hutang Usaha 201 22.000
Des Kas 101 12.000
Peralatan 111 10.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pembuatan jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan tersebut adalah
sebagai berikut.
a.Jurnal yang salah
b.Pembalikan jurnal yang salah
Peralatan 111 22.000
Hutang Usaha 201 22.000
Hutang Usaha 201 22.000
Peralatan 111 22.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
c. Pembetulan jurnal yang salah
d. Pembalikan dan pembetulan jurnal yang salah (poin b dan poin c) jika
digabungkan akan menjadi jurnal koreksi :
Peralatan 111 12.000
Kas 101 12.000
Hutang Usaha 201 22.000
Kas 101 12.000
Peralatan 111 10.000
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
Pengaruh koreksi kesalahan pencatatan terhadap akun-akun pada buku besar
adalah sebagai berikut.
AKUN PERALATAN Akun No. 105
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 5 Saldo JU1 22.000 22.000
Des 31 Penyesuaian JP1 12.000 34.000
31 Penyesuaian JP1 22.000 12.000
AKUN HUTANG USAHA Akun No. 505
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 5 Peralatan JU1 22.000 22.000
Des 31 Penyesuaian JP1 22.000 0
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
AKUN KAS Akun No. 505
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
2006 5 Penyesuaian JP1 12.000 12.000
Des
PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA
NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN
 Sebagaimana telah dikemukakan, salah satu tujuan dari pembuatan
neraca saldo adalah untuk mempermudah penyusunan laporan
keuangan. Tujuan ini berlaku ketika neraca saldo yang ada belum
memerlukan penyesuaian. Apabila telah terjadi penyesuaian
terhadap data-data dalam neraca saldo, maka kita memerlukan
neraca saldo yang disebut neraca saldo setelah disesuaikan.
 Neraca saldo seetalah disesuaikan dapat dikerjakan langsung dari
buku besar setelah jurnal penyesuaian dibukukan ke dalamnya.
Cara lain adalah dengan membuat kolom neraca saldo sebelum
penyesuaian, kolom jurnal penyesuaian, dan kolom neraca saldo
setelah disesuaikan.

More Related Content

What's hot

LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungRiki Ardoni
 
Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Akuntansi (Perusahaan Dagang)Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Akuntansi (Perusahaan Dagang)Liza_1004
 
Template skripsi update 10 04-2021
Template skripsi update 10 04-2021Template skripsi update 10 04-2021
Template skripsi update 10 04-2021Alorka 114114
 
Aktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwillAktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwillPurba Jati
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Koperasi Simpan Pinjam.pptx
Koperasi Simpan Pinjam.pptxKoperasi Simpan Pinjam.pptx
Koperasi Simpan Pinjam.pptxKomangMuliana1
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagangMainatul Ilmi
 
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikRiriany Ririany
 
5 proses penyesuaian
5   proses penyesuaian5   proses penyesuaian
5 proses penyesuaianMainatul Ilmi
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsiAry Efendi
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Risdiana Hidayat
 
PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar AkuntansiPPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar AkuntansiWahyufitri1999
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IZombie Black
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Sejarah akuntansi
Sejarah akuntansiSejarah akuntansi
Sejarah akuntansiEl Loen
 

What's hot (20)

LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
 
Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Akuntansi (Perusahaan Dagang)Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Akuntansi (Perusahaan Dagang)
 
Template skripsi update 10 04-2021
Template skripsi update 10 04-2021Template skripsi update 10 04-2021
Template skripsi update 10 04-2021
 
Aktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwillAktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwill
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Koperasi Simpan Pinjam.pptx
Koperasi Simpan Pinjam.pptxKoperasi Simpan Pinjam.pptx
Koperasi Simpan Pinjam.pptx
 
Domisili fiskal .
Domisili fiskal .Domisili fiskal .
Domisili fiskal .
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
 
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
 
5 proses penyesuaian
5   proses penyesuaian5   proses penyesuaian
5 proses penyesuaian
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Presentasi pph
Presentasi pphPresentasi pph
Presentasi pph
 
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
 
PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar AkuntansiPPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Sejarah akuntansi
Sejarah akuntansiSejarah akuntansi
Sejarah akuntansi
 

Viewers also liked

Akuntansi perusahaan jasa 2
Akuntansi perusahaan jasa 2Akuntansi perusahaan jasa 2
Akuntansi perusahaan jasa 2shaedzic19
 
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1shaedzic19
 
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaJurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaPiet_Fitriady
 
Jurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdf
Jurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdfJurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdf
Jurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdfDeby Andriana
 
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1shaedzic19
 
Neraca saldo,AJP,AJ Penutup,NERACA SALDO Penutup
Neraca saldo,AJP,AJ Penutup,NERACA SALDO PenutupNeraca saldo,AJP,AJ Penutup,NERACA SALDO Penutup
Neraca saldo,AJP,AJ Penutup,NERACA SALDO PenutupFaradisa Yulansa
 
Materi Akuntansi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
Materi Akuntansi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Materi Akuntansi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
Materi Akuntansi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang 25 34
 
CONTOH SOAL KASUS IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
CONTOH SOAL  KASUS IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASACONTOH SOAL  KASUS IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
CONTOH SOAL KASUS IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASAfitrahusaid
 
Bab iv jurnal dan posting modu l
Bab iv jurnal dan posting modu lBab iv jurnal dan posting modu l
Bab iv jurnal dan posting modu lFebri Phaniank
 
Barokah motor sport
Barokah motor sportBarokah motor sport
Barokah motor sportvhickey
 
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunGunadarma
 
Penerapan siklus akuntansi
Penerapan siklus akuntansiPenerapan siklus akuntansi
Penerapan siklus akuntansiDimas Dimas
 
Tugas persamaan dasar akuntansi
Tugas persamaan dasar akuntansiTugas persamaan dasar akuntansi
Tugas persamaan dasar akuntansiSyawal S.Pd
 
Perusahaan biro jasa ali
Perusahaan biro jasa aliPerusahaan biro jasa ali
Perusahaan biro jasa aliSmansa Puriala
 
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloPenerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloSri Apriyanti Husain
 
Bab 4 Persamaan Dasar Akuntansi Dan Transaksi Perusahaan (Pengantar Akuntansi)
Bab 4 Persamaan Dasar Akuntansi Dan Transaksi Perusahaan (Pengantar Akuntansi)Bab 4 Persamaan Dasar Akuntansi Dan Transaksi Perusahaan (Pengantar Akuntansi)
Bab 4 Persamaan Dasar Akuntansi Dan Transaksi Perusahaan (Pengantar Akuntansi)Fajar Sandy
 

Viewers also liked (20)

Akuntansi perusahaan jasa 2
Akuntansi perusahaan jasa 2Akuntansi perusahaan jasa 2
Akuntansi perusahaan jasa 2
 
Soal jurnal penyesuaian
Soal jurnal penyesuaianSoal jurnal penyesuaian
Soal jurnal penyesuaian
 
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1
 
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaJurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
 
Jurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdf
Jurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdfJurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdf
Jurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdf
 
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1
 
Neraca saldo,AJP,AJ Penutup,NERACA SALDO Penutup
Neraca saldo,AJP,AJ Penutup,NERACA SALDO PenutupNeraca saldo,AJP,AJ Penutup,NERACA SALDO Penutup
Neraca saldo,AJP,AJ Penutup,NERACA SALDO Penutup
 
Materi Akuntansi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
Materi Akuntansi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Materi Akuntansi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
Materi Akuntansi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
 
Akuntansi jiid 1
Akuntansi jiid 1Akuntansi jiid 1
Akuntansi jiid 1
 
CONTOH SOAL KASUS IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
CONTOH SOAL  KASUS IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASACONTOH SOAL  KASUS IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
CONTOH SOAL KASUS IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
 
Bab iv jurnal dan posting modu l
Bab iv jurnal dan posting modu lBab iv jurnal dan posting modu l
Bab iv jurnal dan posting modu l
 
Barokah motor sport
Barokah motor sportBarokah motor sport
Barokah motor sport
 
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
 
Penerapan siklus akuntansi
Penerapan siklus akuntansiPenerapan siklus akuntansi
Penerapan siklus akuntansi
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
Tugas persamaan dasar akuntansi
Tugas persamaan dasar akuntansiTugas persamaan dasar akuntansi
Tugas persamaan dasar akuntansi
 
Perusahaan biro jasa ali
Perusahaan biro jasa aliPerusahaan biro jasa ali
Perusahaan biro jasa ali
 
Proposal canTik salon Bali
Proposal canTik salon BaliProposal canTik salon Bali
Proposal canTik salon Bali
 
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloPenerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
 
Bab 4 Persamaan Dasar Akuntansi Dan Transaksi Perusahaan (Pengantar Akuntansi)
Bab 4 Persamaan Dasar Akuntansi Dan Transaksi Perusahaan (Pengantar Akuntansi)Bab 4 Persamaan Dasar Akuntansi Dan Transaksi Perusahaan (Pengantar Akuntansi)
Bab 4 Persamaan Dasar Akuntansi Dan Transaksi Perusahaan (Pengantar Akuntansi)
 

Similar to Materi Akuntansi : Penyesuaian Pembukuan Perusahaan Jasa

Materi Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
Materi Akuntansi : Struktur Dasar AkuntansiMateri Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
Materi Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi25 34
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa25 34
 
Dasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansiDasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansianisa93
 
Materi Akuntansi : Prosedur Akhir Periode Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Prosedur Akhir Periode Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Prosedur Akhir Periode Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Prosedur Akhir Periode Perusahaan Jasa25 34
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahabenawa4
 
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa 25 34
 
Kewirausahaan-Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha (1).pptx
Kewirausahaan-Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha (1).pptxKewirausahaan-Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha (1).pptx
Kewirausahaan-Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha (1).pptxKelompokSariningTrig
 
Neraca lajur
Neraca lajur Neraca lajur
Neraca lajur Dwi Cahyo
 
BaB 11 - MANAJEMEN KEUANGAN dalam kewirausahaan.pptx
BaB 11 - MANAJEMEN KEUANGAN dalam kewirausahaan.pptxBaB 11 - MANAJEMEN KEUANGAN dalam kewirausahaan.pptx
BaB 11 - MANAJEMEN KEUANGAN dalam kewirausahaan.pptxApaySafari1
 
Accounting Cycle
Accounting CycleAccounting Cycle
Accounting CycleLaurence Mc
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGSrestha Anindyanari
 
Analisis Rasio Keuangan.pptx
Analisis Rasio Keuangan.pptxAnalisis Rasio Keuangan.pptx
Analisis Rasio Keuangan.pptxAchmadNurAlfianto
 
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.pptBab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.pptMingEnKwee
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaprabowo addfour
 
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdfPertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdfRizkafauziana1
 
Pedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetPedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetDadan Ginanjar
 
Prinsip2 akuntansi niswonger e19 j1
Prinsip2 akuntansi niswonger e19 j1Prinsip2 akuntansi niswonger e19 j1
Prinsip2 akuntansi niswonger e19 j1Gant Pria
 

Similar to Materi Akuntansi : Penyesuaian Pembukuan Perusahaan Jasa (20)

Materi Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
Materi Akuntansi : Struktur Dasar AkuntansiMateri Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
Materi Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
 
Dasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansiDasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansi
 
Materi Akuntansi : Prosedur Akhir Periode Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Prosedur Akhir Periode Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Prosedur Akhir Periode Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Prosedur Akhir Periode Perusahaan Jasa
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
 
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
 
Kewirausahaan-Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha (1).pptx
Kewirausahaan-Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha (1).pptxKewirausahaan-Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha (1).pptx
Kewirausahaan-Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha (1).pptx
 
Neraca lajur
Neraca lajur Neraca lajur
Neraca lajur
 
BaB 11 - MANAJEMEN KEUANGAN dalam kewirausahaan.pptx
BaB 11 - MANAJEMEN KEUANGAN dalam kewirausahaan.pptxBaB 11 - MANAJEMEN KEUANGAN dalam kewirausahaan.pptx
BaB 11 - MANAJEMEN KEUANGAN dalam kewirausahaan.pptx
 
Accounting Cycle
Accounting CycleAccounting Cycle
Accounting Cycle
 
Bab 4 xii ips
Bab 4 xii ipsBab 4 xii ips
Bab 4 xii ips
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
 
Analisis Rasio Keuangan.pptx
Analisis Rasio Keuangan.pptxAnalisis Rasio Keuangan.pptx
Analisis Rasio Keuangan.pptx
 
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.pptBab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
 
uang
uanguang
uang
 
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdfPertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
 
Pedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetPedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budget
 
j u r n a l.pptx
j u r n a l.pptxj u r n a l.pptx
j u r n a l.pptx
 
Prinsip2 akuntansi niswonger e19 j1
Prinsip2 akuntansi niswonger e19 j1Prinsip2 akuntansi niswonger e19 j1
Prinsip2 akuntansi niswonger e19 j1
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Materi Akuntansi : Penyesuaian Pembukuan Perusahaan Jasa

  • 2. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA P e n y u s u t a n A k t iv a T e t a p T a k s ir a n K e r u g ia n P iu t a n g B e b a n d ib a y a r d i m u k a P e n d a p a t a n d ite r im a d i m u k a P e n d a p a t a n y a n g m a s ih h a r u s d it e r im a B e b a n y a n g m a s ih h a r u s d ib a y a r p e r lu d ila k u k a n k o r e k s i t e r h a d a p R e k o n s ilia s i k a s d i b a n k K o r e k s i k e s a la h a n A k u n - a k u n N e r a c a S a ld o te r d ir i d a r i A k t iv a K e w a jib a n M o d a l d is u s u n b e r d a s a r k a n d is u s u n b e r d a s a r k a n d is u s u n b e r d a s a r k a n K e c e p a ta n / k e m u d a h a n d ija d ik a n u a n g t u n a i a ta u p a k a i u n tu k k e g ia t a n u s a h a K e c e p a ta n / k e m u d a h a n d ija d ik a n u a n g tu n a i a t a u p a k a i u n t u k k e g ia ta n u s a h a K e c e p a ta n b e r ta h a n d a la m n e r a c a s a ld o p e r lu d ila k u k a n P e n y e s u a ia n t e r d ir i a t a s P e n a n g g u h a n A k r u s i te r d ir i d a r i B e b a n y a n g d ita n g g u h k a n P e n d a p a t a n y a n g d it a n g g u h k a n t e r d ir i d a r i B e b a n a k r u a l P e n d a p a t a n a k r u a l
  • 3. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA MEMBUAT NERACA SALDO • Neraca saldo merupakan suatu daftar berisikan ringkasan semua akun beserta saldo masing-masing akun tersebut. • Pada akhir tahun buku, neraca salso dibuat untuk meringkaskan atau mengikhtisarkan pencatatan-pencatatan pada buku besar guna mempersiapkan laporan keuangan. Meskipun demikian, neraca saldo dapat dibuat pada akhir periode tertentu (misal: akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir semester) dalam rangka mengecek keseimbangan saldo akun buku besar. • Neraca saldo disebut juga neraca percobaan (trial balance). • Neraca saldo menempatkan masing-masing akun menurut aturan atau urutan tertentu.
  • 4. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA BENTUK NERACA SALDO SALON LIA NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2004 (DALAM RIBUAN RUPIAH)
  • 5. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Prosedur pembuatan neraca saldo adalah sebagai berikut: 1. Tentukan saldo akun paling mutakhir dan posisi debit atau kredit masing- masing. 2. Tuliskan nama masing-masing akun pada neraca saldo menurut urutan tertentu, atau sesuai dengan nomor akun atau kode akun jika ada. Tuliskan pula nomor akun tersebut pada kolom nomor akun. 3. Pindahkan saldo masing-masing akun buku besar ke kolom debit atau kredit pada neraca saldo sesuai dengan posisi masing-masing akun tersebut pada buku besar. 4. Jumlahkan saldo debit pada kolom debit dan saldo kredit pada kolom kredit. 5. Jangan lupa menulis judul pada bagian atas dari daftar tersebut.
  • 6. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Contoh: Perhatikan transaksi-transaksi Salon Lia selama bulan Desember 2002 berikut ini. Des. 1 Nona Lia mendirikan Salon Lia. Nn Lia menyetorkan/menginvestasikan kekayaannya kepada perusahaan berupa: •Uang tunai Rp. 10.000.000. •Peralatan salon Rp. 8.000.000. 1Dibayar sewa ruangan untuk 6 bulan Rp. 1.500.000. 1 Dibeli mesin salon sebagai aktiva tetap senilai Rp. 2.400.000. 2Dibayar premi asuransi untuk satu tahun Rp. 600.000. 3Salon Lia menerima pendapatan jasa Rp. 5.400.000 utnuk proyek Salon Bersama dari pemerintah selama 6 bulan. 4Salon Lia menyewa 1 orang tenaga tambahan dengan upah Rp. 200.000 yang akan dibayarkan akhir Januari 2003 saat kontrak berakhir. 5Dibeli dengan tunai pelengkapan salon Rp. 1.000.000. 7 Dibeli peralatan dengan kredit dari Toko JELITA seharga Rp. 3.000.000.
  • 7. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA 10 Diterima per kas pendapatan salon Rp. 6.000.000. 15 Dibayar per kas beban sebagai berikut: • Gaji pegawai Rp. 1.000.000. • Rekening listrik + air Rp. 500.000. • Beban-beban lain Rp. 2.000.000. 20 Dibayar sebagai hutang per kas kepada Toko JELITA Rp. 1.000.000. 25 Nn. Lia mengambil uang perusahaan untuk prive sebesar Rp. 500.000. 27 Telah diselesaikan pekerjaan rias Ny. Tutik seharga Rp. 3.000.000 dan kepada keluarga Ny. Tutik telah disampaikan faktur (nota tagihan). 30 Diterima per kas dari Ny. Tutik sebagian tagihan sebesar Rp. 2.000.000. 31 Dibayar beban lain-lain Rp. 1.000.000. 31 Nn. Lia memperkirakan piutang Ny. Tutik yang tidak dapat ditagih sebesar Rp. 250.000. 32 Mesin salon disusutkan setiap bulan senilai Rp. 100.000 selama 2 tahun.
  • 8. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Diminta : a. Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi di atas. b. Posting ke akun-akun buku besar! c. Susunlah neraca saldo per 31 Desember 2002! Jawaban :  (Klik di sini) untuk melihat jawaban.
  • 9. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA SIFAT PROSES PENYESUAIAN • Pembuatan penyesuaian pada umunya berkaitan dengan penentuan laba bersih perusahaan. • Akuntansi mengenal konsep penandingan atau prinsip penandingan (matching principle). • Prinsip penandingan merupakan pedoman bagi akuntan untuk: 1) Menyatakan semua biaya yang terjadi selama periode akuntansi. 2) Mengukur besarnya biaya. 3) Untuk mempertemukan biaya tersebut dengan pendapatan yang diperoleh pada periode yang sama. Mempertemukan biaya dengan pendapatan, berarti mengurangkan biaya terhadap pendapatan untuk dapat mengetahui laba bersih atau rugi bersih.
  • 10. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Basis Akrual dan Prinsip Penandingan • Basis akrual, terkait dengan prinsip penandingan memerlukan analisis dan pemutakhiran terhadap beberapa akun guna mempersiapkan laporan keuangan. • Akun-akun pada akhir priode dimutakhirkan menggunakan ayat jurnal penyesuaian. • Semua ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi paling sedikit satu akun laporan laba rugi dan satu akun neraca. • Suatu ayat jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan dan beban, dan akun aktiva dan kewajiban. • Akun-akun mana saja yang perlu disesuaikan dapat digolongkan menjadi empat pos dasar. Dua pos pertama adalah penangguhan (defferal) dan dua pos ke dua adalah pos-pos akrual.
  • 11. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA • Beban yang ditangguhkan (defferal expenses) atau beban dibayar di muka (prepaid expenses) merupakan pos di mana sejak awal dicatat sebagai aktiva tetap tetapi diharapkan menjadi beban di kemudian hari atau selama operasi normal bisnis. Contoh: perlengkapan, iklan dibayar di muka, asuransi dibayar di muka. • Pendapatan yang ditangguhkan (defferal revenues) atau pendapatan diterima di muka (unearned revenues) merupakan pos di mana sejak awal dicatat sebagai kewajiban tetapi diharapkan menjadi pendapatan di kemudian hari atau selama operasi normal bisnis. Contoh: sewa diterima di muka, uang kuliah diterima di muka, premi diterima di muka, dan uang langganan yang diterima oleh penerbit.
  • 12. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Akrual timbul akibat tidak adanya pencatatan beban yang terjadi atau pendapatan yang dihasilkan. •Beban akrual atau kewajiban akrual adalah beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh: upah akrual yang terutang kepada karyawan di akhir periode, bunga akrual atau wesel bayar dan pajak akrual. •Pendapatan akrual atau aktiva akrual adalah pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh: honor atas jasa yang telah diberikan oleh pengacara tetapi belum ditagih kepada klien pada akhir periode, honor yang belum ditagih agen perjalanan, bunga akrual atau wesel tagih, dan sewa akrual atas bangunan yang disewakan kepada orang lain.
  • 13. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN Penyusutan Aktiva Tetap Pada akhir periode, aktiva tetap yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus disusutkan, karena nilai aktiva tetap yang sesungguhnya pada tahun berjalan dibandingkan dengan nilai aktiva tetap pada tahun pembelian tidaklah sama (kecuali tanah). Besar nilai depresiasi setiap tahunnya dapat ditentukan menggunakan sejumlah metode. Metode-metode itu antara lain: 1. Metode garis lurus. 2. Metode tarif tetap atas nilai buku. 3. Metode jumlah angka tahun. Dalam bab ini, kita hanya akan mempelajari metode garis lurus, karena metode ini paling sederhana dan paling banyak digunakan.
  • 14. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA • Sebelum menentukan nilai depresiasi setiap tahunnya, perusahaan harus melakukan estimasi nilai residu dan masa manfaat dari aktiva tetap tersebut. • Nilai residu adalah perkiraan nilai yang masih tersisa bila masa manfaat aktiva tersebut telah habis. • Masa manfaat adalah taksiran jangka waktu aktiva tersebut dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. • Nilai sisa dan manfaat ditentukan oleh manajemen. • Perhitungan besar beban depresiasi setiap periode menggunakan garis lurus sebagai berikut: Beban Depresiasi =
  • 15. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA • Pengakuan beban depresiasi dapat dicatat menggunakan dua metode: 1. Metode langsung; 2. Metode tidak langsung. • Metode langsung mengurangi aktiva tetap yang bersangkutan. Beban depresiasi mobil Rp. XXX Mobil Rp. XXX • Metode tidak langsung, tidak mengurangi secara langsung aktiva tetap yang bersangkutan, tetapi membuat akun tandingan (contra account) dengan nama akumulasi penyusutan aktiva tetap. Beban depresiasi mobil Rp. XXX Akumulasi depresiasi mobil Rp. XXX
  • 16. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Contoh; Pada tanggal 1 Januari 2006, perusahaan membeli mobil seharga Rp. 30.000.000 dengan perkiraan masa manfaat 3 tahun. Setelah 3 tahun pemakaian, mobil tersebut ditaksir memiliki nilai residu sebesar Rp. 15.000.000. Besar Depresiasi Mobil = = Rp. 5.000.000 • Metode Langsung bia menggunakan metode langsung maka pembuat ayat jurnal penyesuaian akan dibuat sebagai berikut. 2006 31 Beban depresiasi mobil 507 5.000.000 Des. Mobil 107 5.000.000
  • 17. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode langsung adalah sebagai berikut. Bila menggunakan metode langsung maka nilai mobil yang tercatat dalam neraca sebesar Rp. 25.000.000 (Rp. 30.000.000 – Rp. 5.000.000). Bila beban depresiasi pada tahun berikutnya adalah Rp. 5.000.000 maka nilai mobil pada neraca akhir tahun berikutnya akan bernilai Rp. 20.000.000 dan begitu seterusnya. AKUN MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.107 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Per kas JU1 30.000 30.000 Jan Des 31 Penyesuaian JP1 5.000 25.000
  • 18. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA • Metode Tidak Langsung Bila menggunakan metode tidak langsung maka pembuatan ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Pengaruh terhadap akun-akun buku besar bila menggunakan metode tidak langsung sebagai berikut: 2006 31 Beban depresiasi mobil 507 5.000.000 Des. Akumulasi depresiasi mobil 108 5.000.000 AKUN MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.107 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Per kas JU1 30.000 30.000 Jan
  • 19. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Bila menggunakan metode tidak langsungmaka nilai mobil akan tetap setiap tahunnya. Namun penambahan akun tandingan akumulasi depresiasi mengakibatkan total aktiva tetap perusahaan,baik menggunakan metode langsung maupun tidak langsung. AKUN AKUMULASI DEPRESIASI MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.108 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 5.000 5.000 Des AKUN BEBAN DEPRESIASI MOBIL (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.507 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Per kas JP1 5.000 5.000 Des
  • 20. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Taksiran Kerugian Piutang Piutang merupakan kewajiban pihak luar kepada perusahaan. Kemungkinan bagi pihak luar untuk tidak membayar hutangnya kepada perusahaan selalu ada. Terdapat dua metode dalam taksiran kerugian piutang: 1.Metode langsung; 2.Metode tidak langsung • Metode langsung mengurangi secara langsung piutang. Beban kerugian piutang Rp. XXX Piutang Rp. XXX •Metode tidak langsung, tidak mengurangkan secara langsung piutang, namun membuat akun tandingan (contra account) dari piutang yang bernama penyisihan kerugian piutang. Beban kerugian piutang Rp. XXX Penyisihan kerugian piutang Rp. XXX
  • 21. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Contoh : Tanggal 31 Desember 2006, Salon Susi memiliki piutang sebesar Rp. 7.000.000. pada tahun ini, Salon Susi memperkirakan piutang yang tidak dapat ditagih adalah sebesar Rp. 200.000. buatlah jurnal penyesuaian dengan metode langsung dan tidak langsung. •Metode Langsung. Bila Salon Susi menggunakan metode langsung maka ayat jurnal penyesuaian akan dibuat sebagai berikut. 2006 31 Beban kerugian piutang 508 200.000 Des. Piutang 102 200.000
  • 22. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode langsung sebagai berikut: Bila perusahaan menggunakan metode langsung maka nilai piutang yang tercatat dalam neraca adalah sebesar Rp. 6.800.000 (Rp. 7.000.000 – Rp. 200.000). Bila beban penyisihan piutang pada tahun berikutnya adalah Rp. 200.000 dan dengan asumsi tidak ada penambahan atau pengurangan piutang maka nilai piutang pada neraca akhir tahun beriutnya akan bernilai Rp. 6.000.000 dan begitu seterusnya. AKUN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.102 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Per kas JU1 7.000 7.000 Des 31 Penyesuaian JP1 200 6.800
  • 23. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA • Metode Tidak Langsung Bila Salon Susi menggunakan metode tidak langsung maka pembuatan ayat jurnal penyesuaian akan dilakukan sebagai berikut. Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan metode tidak langsung adalah sebagai berikut. 2006 31 Beban kerugian piutang 508 200.000 Des. Penyisihan kerugian piutang 103 200.000 AKUN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.102 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Per kas JU1 7.000 7.000 Des
  • 24. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Bila menggunakan metode tidak langsung maka nilai piutang akan tetap setiap tahunnya dengan asumsi tidak ada penambahan atau pengurangan piutang. Namun, penambahan akun tandingan penyisihan kerugian piutang akan mengakibatkan nilai piutang bersih perusahaan, baik menggunakan metode langsung maupun tidak langsung. AKUN PENYISIHAN KERUGIAN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No.103 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 200 200 Des AKUN BEBAN KERUGIAN PIUTANG (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 508 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 200 200 Des
  • 25. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Beban Dibayar di Muka Pada umumnya, perusahaan membayarkan beban untuk beberapa bulan ke depan (misal: membayar asuransi untuk satu tahun). Terdapat dua pendekatan dalam pencatatan ayat jurnal penyesuaian, yaitu pendekatan neraca dan pendapatan laba rugi. Contoh: Pada tanggal 1 April 2006, perusahaan membayar premi asuransi untuk satu tahun sebesar Rp. 12.000.000. •Pendekatan Neraca Bila perusahaan menggunakan pendekatan neraca maka pembayaran premi untuk beberapa periode ke depan akan dicatat sebagai beban dibayar di muka. Pada akhir periode, perusahaan melakukan penyesuaian atau pengakuan beban sebesar manfaat yang telah diperoleh perusahaan.
  • 26. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pada tanggal 1 April 2006, perusahaan tidak boleh mencatat seluruh pengeluaran kas menjadi beban, karena manfaat akan diperoleh perusahaan selama satu tahun ke depan. Tidaklah adil bila semua beban asuransi (Rp. 12.000) dicatat hanya pada bulan April sementara manfaat yang diperoleh adalah sepanjang tahun. Pada tanggal 1 April 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila pencatatan menggunakan pendekatan neraca adalah sebagai berikut. 2006 1 Asuransi dibayar di muka 105 12.000 Apr Kas 101 12.000
  • 27. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pada tanggal 31 Desember 2006, total biaya yang harus dijadikan beban adalah sebesar Rp. 9.000.000. Perusahaan akan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut. Catatan : Rp. 9.000.000 diperoleh dari periode 1 April 2006 s.d. 31 Desember 2006 atau selama 9 bulan. Jika untuk setahun adalah Rp. 12.000.000 maka beban tiap bulan adalah Rp. 1.000.000. jadi, 9 bulan = 9 x Rp. 1.000.000 = Rp. 9.000.000 2006 31 Beban Asuransi 105 9.000 Apr Asuransi dibayar di muka 101 9.000
  • 28. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila pencatatan menggunakan pendekatan neraca adalah sebagai berikut.
  • 29. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Total asuransi dibayar di muka yang masih tersisa sampai akhir tahun adalah sebesar Rp. 3.000.000 karena masa jatuh tempo beban asuransi masih tersisa 3 bulan ( 3 x Rp. @ 1.000.000). Pada akhir tahun, perusahaan mengakui beban sebesar Rp. 9.000.000. AKUN ASURANSI DIBAYAR DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 105 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Per kas JU1 12.000 12.000 Apr Des 31 Penyesuaian JP1 9.000 3.000 AKUN BEBAN ASURANSI (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 505 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Per kas JU1 9.000 9.000 Des
  • 30. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA • Pendekatan Laba Rugi Bila perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi maka pembayaran beban untuk beberapa periode ke depan akan langsung dicatat sebagai beban, bukan beban dibayar di muka. Pada akhir periode, perusahaan melakukan penyesuaian terhadap beban yang belum jatuh tempo atau belum dirasakan manfaatnya oleh perusahaan. Pada tanggal 1 April 2006, pernjurnalan oleh perusahaan jika pencatatan menggunakan pedekatan laba rugi adalah sebagai berikut. 2006 1 Beban Asuransi 505 12.000 Apr Kas 101 12.000
  • 31. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan hanya boleh mengakui beban sebesar Rp. 9.000.000. Itulah mengapa beban sebesar Rp. 12.000.000 harus disesuaikan atau dikurangi Rp. 3.000.000, dan dimuat akun baru bernama asuransi dibayar di muka sebesar Rp. 3.000.000 Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila pencatatan menggunakan pendekatan laba rugi adalah sebagai berikut. 2006 31 Asuransi Dibayar di Muka 107 3.000 Des Beban Asuransi 505 3.000 AKUN BEBAN ASURANSI (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 505 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Per kas JU1 12.000 12.000 Apr 2006 31 Penyesuaian JP1 3.000 9.000 Des
  • 32. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pada dasarnya, penggunaan metode manapun akan menghasilkan saldo yang sama pada akhir periode (asuransi dibayar di muka adalah sebesar Rp. 3.000.000 dan beban asuransi adalah sebesar Rp. 9.000.000). Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada starting point pencatatan dan pada ayat jurnal penyesuaian. AKUN ASURANSI DIBAYAR DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 107 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Per kas JP1 3.000 3.000 Des
  • 33. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Seperti halnya beban, perusahaan memperoleh pendapatan dalam bentuk uang tunai dari pelanggan untuk pendapatan atau pekerjaan yang akan dilakukan di masa depan. Bila perusahaan belum melakukan pekerjaan tersebut maka perusahaan belum boleh mencatatnya sebagai pendapatan. Namun bila perusahaan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diminta oleh pelanggan maka perusahaan boleh mengakui pendapatan tersebut. Terdapat dua pendekatan dalam mencatat pendapatan diterima di muka, antara lain pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi. Perhatikan contoh berikut. Contoh : Pada tanggal 1 Mei 2006, perusahaan menyewakan gudang dengan ongkos sewa satu tahun adalah Rp. 3.600.000.
  • 34. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA • Pendekatan Neraca Bila perusahaan menggunakan pendekatan neraca maka perusahaan akan mencatat uang yang diterima sebagai pendapatan diterima di muka (hutang) dan akan diakui sebagai pendapatan bila perusahaan telah melakukan pekerjaan yang diminta oleh pelanggan. Pada tanggal 1 Mei 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila telah menerima uang sebagai pembayaran di muka adalah sebagai berikut. 2006 1 Kas 101 3.600 Mei Sewa Diterima di Muka 205 3.600
  • 35. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mencatat ayat jurnal penyesuaian sebesar Rp. 2.400.000 (sudah boleh diakui sebagai pendapatan) sebagai berikut. Catatan : Rp. 2.400.000 diperoleh dari periode 1 Mei 2006 s.d. 31 Desember 2006, atau selama 8 bulan. Jika untuk setahun adalah Rp. 3.600.000 maka pendapatan sewa tiap bulan adalah Rp.300.000. Jadi, 8 bulan = 8 x Rp. 300.000 = Rp. 2.400.000 2006 31 Sewa Dibayar di Muka 205 2.400 Mei Pendapatan Sewa 405 2.400
  • 37. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan pendekatan neraca adalah sebagai berikut. AKUN SEWA DITERIMA DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 205 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Per kas JU1 3.600 3.600 Mei 2006 31 Penyesuaian JP1 2.400 1.200 Des AKUN PENDAPATAN SEWA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 405 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 2.400 2.400 Des
  • 38. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Total pendapatan sewa dibayar di muka yang masih tersisa sampai akhir tahun adalah sebesar Rp. 1.200.000 karena masa jatuh tempo beban asuransi masih tersisa 4 bulan (3 x @ Rp. 300.000). Paea akhir tahun, perusahaan akan mengakui pendapatan sewa sebesar Rp. 2.400.000  Pendekatan Laba Rugi Bila perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi maka perusahaan akan langsung mencatat sebagai pendapatan. Pada tanggal 1 Mei 2006, penjurnalan oleh perusahaan bila telah menerima uang sebagai pembayaran di muka adalah sebagai berikut. 2006 1 Kas 101 3.600 Mei Pendapatan Sewa 405 3.600
  • 39. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Namun, kembali ke penjelasan sebelumnya bahwa perusahaan hanya boleh mengakui pendapatan bila perusahaan telah melakukan pekerjaannya atau pelanggan telah mendapatkan manfaat dari perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, akun pendapatan harus dikurangi dan diganti menjadi pendapatan diterima di muka (sebesar porsi pendapatan yang belum boleh diakui). Pada tanggal 31 Desember 2006, bila saat menerima uang dicatat sebagai pendapatan maka perusahaan akan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut. 2006 31 Pendapatan Sewa 405 1.200 Mei Sewa Diterima di Muka 205 1.200
  • 40. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar bila menggunakan pendekatan laba rugi adalah sebagai berikut. AKUN PENDAPATAN SEWA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 405 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Per kas JU1 3.600 3.600 Mei 2006 31 Penyesuaian JP1 1.200 2.400 Des AKUN PENDAPATAN SEWA DITERIMA DI MUKA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 205 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 1.200 1.200 Des
  • 41. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan hanya boleh mengakui pendapatan sebesar Rp. 2.400.000. Itulah mengapa pendapatan sewa sebesar Rp. 3.600.000 harus disesuaikan atau dikurangi Rp. 1.200.000, dan dibuat akun baru bernama pendapatan sewa diterima di muka sebesar Rp. 1.200.000. Pada dasarnya, penggunaan metode manapun akan menghasilkan saldo yang sama pada akhir periode (pendapatan diterima di muka adalah sebesar Rp. 1.200.000 dan pendapatan sewa adalah sebesar Rp. 2.400.000). Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada starting point pencatatan pada ayat jurnal penyesuaian.
  • 42. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan yang belum dibayar secara tunai dari pelanggan atau pihak luar, tetapi sudah diakui sebagai pendapatan untuk periode yang bersangkutan karena perusahaan telah melakukan pekerjaannya, atau pelanggan (pihak luar) telah menerima manfaat dari perusahaan. Contoh : Pada tanggal 1 Nopember 2006, perusahaan mendepositokan uangnya di bank sebesar Rp. 100.000.000 dengan bunga 24% per tahun. Bunga diterima di belakang tiap 6 bulan sekali, pada tanggal 1 Mei dan 1 Nopember. Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mengakui pendapatan bunga (sudah menjadi hak) dan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
  • 43. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Catatan : Rp. 40.000 (24%/12 x Rp. 100.000.000 x 2) adalah bunga yang sudah menjadi hak, tetapi belum diterima perusahaan selama dua bulan (bulan Nopember dan Desember) pada tahun yang bersangkutan. Belum diterima karena bunga yang akan dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 Nopember.
  • 45. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar atas pengakuan pendapatan bunga adalah sebagai berikut. AKUN PENDAPATAN BUNGA YANG HARUS DITERIMA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 109 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 4.000 Des AKUN PENDAPATAN BUNGA Akun No. 405 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 4.000 Des
  • 46. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Ketika bunga tersebut dibayarkan maka perusahaan akan mengkredit bunga yang masih harus diterima dan medebit kas (bertambah). Pada tanggal 1 Mei 2007, perusahaan akan menerima pembayaran bunga sebesar Rp. 120.000.000. Pencatatan peristiwa tersebut oleh perusahaan adalah dengan melakukan penjurnalan sebagai berikut. 2007 1 Kas 101 12.000 Mei Bunga yang Masih Harus Diterima 109 4.000 Pendapatan Bunga 409 8.000
  • 47. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh peristiwa tersebut terhadap akun-akun pada buku besar adalah sebagai berikut. AKUN BUNGA YANG MASIH HARUS DITERIMA (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 109 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Per kas JU1 4.000 4.000 Mei 2006 31 Penyesuaian JP1 4.000 0 Des AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 1 Pendapatan bunga JU1 12.000 12.000 Mei
  • 48. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Beban yang masih harus dibayar merupakan beban yang belum dibayar secara tunai, tetapi sudah diakui sebagai beban dan kewajiban pada periode yang bersangkutan karena perusahaan telah menerima manfaat atas beban tersebut. Perhatikan contoh berikut. Contoh : Seorang pengusaha memiliki 10 orang pekerja harian, dengan upah per orang adalah Rp. 100.000 per hari. Upah dibayarkan setiap Sabtu sore untuk 6 hari kerja. Tanggal 31 Desember 2006 jatuh pada hari Selasa. Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan harus mengakui upah yang masih harus dibayar (2 hari, Senin dan Selasa) sebagai berikut. 2 x 10 x Rp.10.000 = Rp. 200.000
  • 50. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Perusahaan akan mengakui beban upah dengan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut. Pengaruh terhadap akun-akun pada buku besar atas pengakuan beban upah adalah sebagai berikut. 2006 31 Beban Upah 509 200 Des Upah yang Masih Harus Dibayar 209 200 AKUN UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 209 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Beban Upah JP1 200 200 Des AKUN BEBAN UPAH (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 509 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 200 200 Des
  • 51. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Ketika gaji tersebut telah dibayarkan maka perusahaan mendebit beban upah yang masih harus dibayar dan mengkredit kas (berkurang). Pada tanggal 4 Januari 2007, perusahaan akan membayar gaji sebesar Rp. 600.000 2007 31 Beban Upah 409 400 Jan Upah yang Masih Harus Dibayar 209 200 Kas 101 600
  • 52. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh peristiwa tersebut terhadap akun-akun pada buku besar adalah sebagai berikut. AKUN UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 209 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Beban upah JP1 200 200 Des 2007 4 Per kas JU1 200 0 Jan AKUN BEBAN UPAH (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 409 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Penyesuaian JP1 200 200 Des 2007 4 Per Kas JU1 400 600 Jan
  • 53. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2007 4 Pembayaran Upah JU1 600 600 Jan Rekonsilisasi Kas di Bank Rekonsiliasi kas di bank dilakukan oleh perusahaan yang memiliki simpanan di bank dalam bentuk giro. Rekonsiliasi di bank dilakukan untuk menyesuaikan saldo kas menurut buku yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo yang dicatat oleh bank. Perusahaan seringkali menyimpan aktiva (kas) di bank. Perbedaan tersebut antara lain karena bunga, pajak, dan pelanggan yang mengirim uang tanpa konfirmasi.
  • 54. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Contoh : Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo kas pada buku besar adalah Rp. 2.000.000, sementara salinan rekening koran dari bank menyebutkan bahwa saldo kredit adalah sebesar Rp. 2.650.000. Selisih timbul karena bank telah mendebit perusahaan sebesar Rp. 40.000 untuk beban administrasi, mengkredit perusahaan sebesar Rp. 190.000 untuk bunga tabungan, dan mengkredit perusahaan sebesar Rp. 500.000 untuk penerimaan dari debitur perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan akan mencatat rekonsilisasi kas di bank dengan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
  • 55. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA 2006 31 Beban Administrasi Bank 509 40 Des Kas 101 40 2006 31 Kas 101 190 Des Pendapatan Bunga 405 190 2006 31 Kas 101 500 Des Piutang Usaha 102 500 Pengaruh ayat jurnal penyesuaian di atas daat digabung sebagai berikut. 2006 31 Kas 101 650 Des Beban Administrasi Bank 509 40 Pendapatan Bunga 405 190 Piutang Usaha 102 500
  • 56. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh rekonsilisasi kas di bank terhadap akun-akun pada buku besar adalah sebagai berikut. AKUN KAS (DALAM RIBUAN RUPIAH) Akun No. 101 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 31 Saldo JU1 200 200 Des 31 Penyesuaian JP1 40 160 31 Penyesuaian JP1 190 350 31 Penyesuaian JP1 500 850
  • 57. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA KOREKSI KESALAHAN Beberapa kesalahan mungkin terjadi ketika melakukan pencatatan. Jika neraca saldo sudah di susun, maka untuk membetulkan kesalahan tersebut diperlukan jurnal koreksi. Beberapa kesalahan tersebut antara lain : Terlalu besar dicatat. Terlalu kecil dibutuhkan. Salah pencatatan pada akun. Salah memasukkan debit dan kredit. Lupa dicatat. 
  • 58. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Contoh : Pada tanggal 26 Desember 2006, peralatan dibeli dengan tunai seharga Rp. 12.000.000, sementara dalam pembukuan dicatat dengan menjurnal sebagai berikut. Pembuatan ayat jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan tersebut adalah sebagai berikut. 2006 5 Peralatan 111 22.000 Des Hutang Usaha 201 22.000 2006 31 Hutang Usaha 201 22.000 Des Kas 101 12.000 Peralatan 111 10.000
  • 59. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pembuatan jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan tersebut adalah sebagai berikut. a.Jurnal yang salah b.Pembalikan jurnal yang salah Peralatan 111 22.000 Hutang Usaha 201 22.000 Hutang Usaha 201 22.000 Peralatan 111 22.000
  • 60. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA c. Pembetulan jurnal yang salah d. Pembalikan dan pembetulan jurnal yang salah (poin b dan poin c) jika digabungkan akan menjadi jurnal koreksi : Peralatan 111 12.000 Kas 101 12.000 Hutang Usaha 201 22.000 Kas 101 12.000 Peralatan 111 10.000
  • 61. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA Pengaruh koreksi kesalahan pencatatan terhadap akun-akun pada buku besar adalah sebagai berikut. AKUN PERALATAN Akun No. 105 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 5 Saldo JU1 22.000 22.000 Des 31 Penyesuaian JP1 12.000 34.000 31 Penyesuaian JP1 22.000 12.000 AKUN HUTANG USAHA Akun No. 505 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 5 Peralatan JU1 22.000 22.000 Des 31 Penyesuaian JP1 22.000 0
  • 62. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA AKUN KAS Akun No. 505 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2006 5 Penyesuaian JP1 12.000 12.000 Des
  • 63. PENERBIT ERLANGGAPENERBIT ERLANGGA NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN  Sebagaimana telah dikemukakan, salah satu tujuan dari pembuatan neraca saldo adalah untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Tujuan ini berlaku ketika neraca saldo yang ada belum memerlukan penyesuaian. Apabila telah terjadi penyesuaian terhadap data-data dalam neraca saldo, maka kita memerlukan neraca saldo yang disebut neraca saldo setelah disesuaikan.  Neraca saldo seetalah disesuaikan dapat dikerjakan langsung dari buku besar setelah jurnal penyesuaian dibukukan ke dalamnya. Cara lain adalah dengan membuat kolom neraca saldo sebelum penyesuaian, kolom jurnal penyesuaian, dan kolom neraca saldo setelah disesuaikan.