Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar dan pembelajaran, termasuk teori koneksionisme Thorndike, teori klasikal conditioning Pavlov, teori operant conditioning Skinner, teori gestalt, teori medan, teori humanistik, dan teori konstruktivisme Piaget. Teori-teori tersebut dijelaskan prinsip-prinsipnya beserta implikasi penerapannya dalam pembelajaran.
1. Kelompok 3
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Bagus Ismail (115030149)
Iyus Jatikusumah (115030158)
Dayanti (115030191)
Anizar N. (115030142)
Yuli Ana Friskida (115030176)
2. Menjelaskan prinsip-prinsip dari berbagai
teori belajar dan pembelajaran
Menjelaskan kelebihan dan kelemahan
berbagai teori belajar dan pembelajaran
Mendiskusikan aplikasi berbagai teori belajar
dan pembelajaran dalam pelaksanaan tugas
guru dalam praktik
3. Teori Koneksionisme yang dikembangkan oleh
Edward Lee Thorndike mengatakan bahwa
terdapat kesamaan antara proses belajar dalam
diri hewan dan manusia. Kesamaan itu terdapat
pada hubungan atau koneksi antara kesan yang
ditangkap oleh pancaindra atau Stimulus (S)
dengan pebuatan atau Respon (R).
4. Thorndike mengemukakan beberapa
hukum dasar tentang perilaku belajar
antara lain:
1. Hukum Kesiapan (The Law of
Readiness)
2. Hukum Latihan (The Law of Exercise)
3. Hukum Akibat (The Law of Effect)
5. 1. Hukum Kesiapan
Aplikasi hukum ini menurut Sudjana adalah bahwa “...pembelajaran
dapat berlangsung efektif dan efisien apabila peserta didik telah
memliki kesiapan dalam belajar.”
Implikasi yang mungkin terjadi:
Diberi stimulus ketika belum siap menerima. Hasilnya orang
tersebut tidak akan memberikan respon yang diharapkan dan tidak
memberikan kepuasan kepada dirinya sendiri.
Diberi stimulus ketika telah benar-benar siap untuk
menerimanya. Hasilnya orang tersebut akan memberikan respon
positif yang diharapkan dan memberikan kepuasan kepada dirinya
sendiri.
Tidak diberi stimulus ketika telah benar-benar siap untuk
menerimanya. Hasilnya orang tersebut akan kecewa dalam
dirinya.
Diberi stimulus ketika tidak siap untuk menerimanya. Hasilnya
orang tersebut justru akan memberikan respon positif yang tidak
diharapkan dan memberikan kepuasan kepada dirinya sendiri.
6. 2. Hukum Latihan
Hukum ini menekankan pentingnya latihan (exercise)
atau pengulangan (drill) dalam konteks belajar dan
pembelajaran. Hubungan antara perlakuan (S) dan
tindakan (R) akan menjadi lebih kuat apabila
hubungan tersebut dilakukan berulang-ulang.
Aplikasi hukum ini adalah menyelenggarakan program
pemantapan di sekolah dengan siswa dilatih secara
intensif untuk menyelesaikan soal-soal pada saat
menjelang ujian nasional.
7. 3. Hukum Akibat
Hukum ini dapat dijadikan alasan penerapan prinsip
hadiah atau reward dan sanksi atau hukuman dalam
pembelajaran.
Siswa yang telah belajar keras kemudian memperoleh
nilai yang baik dan mendapat pujian (reward) akan
mendorong siswa tersebut untuk meneruskan
belajarnya dengan lebih giat.
8. Teori ini dikemukakan oleh Ivan Petrovich Pavlov
(1927) yang menyimpulakn bahwa proses belajar
dalam teori seseorang yang merupakan respon
akan berlangsung sebagai akibat dari terjadinya
pengasosiasian ganjaran (reward) sebagai kondisi
dan rangsangan sebagai stimulus yang mendahului
ganjaran tersebut.
9. Law of Respondent Conditioning
Law of Respondent Extinction
Teori conditioning dalam belajar dan pembelajaran
mengajarkan kepada guru tentang du hal:
1. Proses belajar dalam diri siswa memerlukan
pengondisian melalui pemberian ransangan dan
penghargaan.
2. Proses belajar dalam diri siswa dapat diinisiasi
atau dimunculkan melalui pemberian
rangsangan dan pembiasaan.
10. Teori ini dikemukakan oleh B. F. Skinner. Bedanya
dengan teori pengondisian klasik dari
Pavlov, kalau pada teori Pavlov yang diberi kondisi
adalah stimulus (S)nya, maka pada teori operant
conditioning yang diberi kondisi adalah respon
(R)nya.
11. Law of Operant Conditioning
Law of Operant Extinction
Skinner tidak sependapat dengan konsep hukuman
sebagai alat pembelajaran, antara lain karena:
a. Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah
laku amat bersifat sementara
b. Dampak psikologis yang buruk mungkin akan
terkondisi menjadi bagian dari jiwa si
terhukum, bila hukuman berlangsung lama
c. Hukuman akan mendorong si terhukum untuk
mencari cara lain agar ia terbebas dari hukuman
12. Ada beberapa teori gestalt yang dirangkum dari berbagai sumber
(Sanjaya:118-120, Suwarno:65-68, Sudjana:55-57, dan
Rakhmat, 1985: 71-73) adalah sebagai berikut :
1. Teori gestalt yang merupakan kelompok aliran kognitif holistik
memandang belajar adalah proses mengembangkan insight
atau memahami hubungan antar unsur dalam suatu masalah.
2. Masalah yang dihadapi oleh seseorang akan menimbulkan
ketidakseimbangan kognisi dan orang itu akan berusaha
memecahkan masalah tersebut guna mencapai kembali
keseimbangan kognisi.
3. Belajar didasarkan pada pengalaman atau pengorganisasian
kembali pengalaman-pengalaman masa lalu yang secara terus-
menerus disempurnakan.
4. Berdasarkan penelitiannya Max Wertheimer merekomendasikan
lima hukum yang saling terkait. Dari kelima hukum itu adalah :
13. a. Hukum Pragmanz;
b. Hukum kesamaan ;
c. Hukum keterdekatan ;
d. Hukum kontinyuasi ;
e. Hukum ketertutupan.
14. Ada dua medan yang saling berlawanan baik internal maupun
eksternal.
1. Medan internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
capaian belajar siwa yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri yang bersifat psikologis, fisiologis, mental dan sikap
seperti kecerdasan, kesehatan, semangat
belajar, keyakinan dan lain sebagainya.
Medan internal bisa positif bisa juga negatif.
2. Medan eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
capaian belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa
sendiri yang bersifat instrumental maupun environmental
seperti kurikulum, guru, sarana dan prasarana manajemen
sekolah, lingkungan sosial
sekolah, kebijakan, perkembangan iptek dan lain
sebagainya.
Medan ini juga bisa bersifat positif bisa pula negatif.
15. Beberapa pandangan teori humanistik tentang belajar
dan pembelajaran adalah sebagaimana dirangkum
berikut ini (Sudjana: 60-81, Muhibbin Syah Dalam
Fathurrohman dan Sutikno, 2007: 34);
1.Siswa akan mempersepsi pengalaman belajarnya
sesuai dengan kebutuhan belajarnya serta
menginternalisasi pengalaman tersebut kedalam
dirinya secara aktif.
2.Pendekatan belajar dan pembelajaran teori
humanistik adalah berpusat kepada siswa atau
“leaner centered” yang diterapkan dengan
menggunakan prinsip-prinsip “self determination”
dan “self-directions”.
16. 3.Perilaku adalah perwujudan diri, oleh karena
itu belajar dan pembelajaran berfungsi
sebagai sarana dan prasarana bagi siswa untuk
mengembangkan dirinya sendiri menjadi
manusia yang mandiri.
4.Teori ini menekankan pentingnya peran
motivasi dalam diri siswa dalam belajar.
17. o Teori ini dikembangkan oleh J.Piaget. Teori ini
memandang bahwa setiap individu memiliki
kemampuan untuk mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya dengan jalan berinteraksi secara
terus-menerus dengan lingkungannya.
18. 1. Teori KONEKSIONISME
Kelebihan:
Dipandang dari hukum kesiapan, teori ini pantas
diterapkan karena siswa yang telah siap mengikuti
proses belajar akan dapat mengikuti
pembelajaran secara seksama.
Hukum latihan memberikan peluang kepada
peserta didik untuk dapat berdiskusi, berlatih
secara intensif, sehingga keberhasilan siswa akan
didapat sesuai dengan kemampuan dan harapan.
Hukum akibat memberikan efek yang mendorong
siswa lebih giat belajar jika suatu saat siswa
tersebut berhasil dalam belajar dan mendapat
penghargaan dari guru.
19. Kekurangan:
Dilihat dari hukum kesiapan, teori koneksionisme
akan banyak memengaruhi keseriusan peserta
didik dalam belajar.
Dari hukum latihan, siswa akan cenderung
merasa kurang percaya diri ketika merasa tidak
mampu mengerjakan suatu persoalan disebabkan
kurangnya latihan yang serius.
Hukum akibat atau pemberian reward akan
menjadikan siswa bertepuk dada (sombong) dan
merasa bangga atas pujian yang diperolehnya
saat mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
20. 2. Teori Classical Conditioning
Kelebihan:
Siswa diberikan penghargaan yang memotivasi agar
lebih semangat dalam belajar.
Kekurangan:
Jarangnya penghargaan yang bernilai positif untuk
diberikan kepada siswa yang berhasil akan
sedikit menimbulkan rasa malas.
21. 3. Teori Operant Conditioning
Kelebihan:
Teori ini tidak memperkenalkan adanya hukuman
yang memberatkan bagi siswa. Hanya penguatan
positif yang lebih diterapkan agar siswa dapat
merespon dengan belajar lebih giat.
Kekurangan:
Peserta didik kurang memiliki rasa takut
akan hukuman dan segan untuk belajar.
22. Teori gestalt
Teori Medan
Teori Humanistik
Teori Konstruktivistik