SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
12/29/2017
1
2016
DASAR-DASAR
PENYIARAN
TEKNIK PENYIARAN
Rencana
Teknik Penyiaran
12/29/2017
2
 Sesuai peraturan di Indonesia, maka stasiun penyiaran
harus memiliki rencana dasar teknik penyiaran dan
persyaratan teknis perangkat penyiaran.
 Rencana dasar teknik adalah pedoman bagi
penyelenggaraan penyiaran dengan tujuan agar
masyarakat memperoleh kualitas layanan siaran yang layak
dan juga mempermudah operasional antarlembaga
penyiaran serta mendorong penggelaran infrastruktur
penyiaran yang layak (reasonable) ekonomis.
 Stasiun penyiaran swasta wajib mengikuti ketentuan teknis
yang tertuang dalam rencana induk frekuensi radio untuk
penyelenggaraan penyiaran yang memuat ketentuan teknis
dan pengaturan saluran frekuensi radio untuk penyiaran.
Rencana Teknik
 Rencana dasar teknik penyiaran harus memuat pedoman
propagasi maksimum pengembangan wilayah jangkauan
penyiaran, penggunaan spektrum frekuensi penyiaran,
pemanfaatan teknologi baru, pergelaran infrastruktur
penyiaran, pedoman mengenai daftar uji pemeriksaan
sendiri, pedoman pengamanan dan perlindungan sistem
peralatan terhadap lingkungan.
 Penerapan standar nasional dan persyaratan teknis
perangka transmisi bertujuan untuk: (a) mencegah saling
ganggu antara alat dan perangkat penyiaran; (b)
melindungi masyarakat dari kemungkinan kerugian akibat
pemakaian alat dan perangkat penyiaran yang tidak sesuai
dengan standar nasional dan persyaratan teknis perangkat
transmisi; dan (c) mendorong industri, inovasi, dan
rekayasa teknologi penyiaran secara nasional
12/29/2017
3
 Stasiun penyiaran secara teknis harus memiliki tiga fasilitas
pendukung utama siaran, yaitu: menara atau antena
pemancar, studio, dan kantor pengelola. Ketiga fasilitas
tersebut harus berada pada di satu lokasi yang sama.
Namyak juga stasiun penyiaran yang memiliki studio/kantor
terpisah dengan pemancar. Ini terjadi karena masing-masing
fasilitas terkadang membutuhkan kondisi tertentu yang
berbeda-beda
 Departemen teknik bertanggung-jawab mengurus peralatan
pemancar, pekerjaan di bidang teknik, dan peralatan hingga
mengurusi studio dan pemeliharaan gedung.
 Modal terbesar untuk membangun suatu media penyiaran
sesudah pembangunan gedung adalah peralatan siaran
seperti pemancar dan menaranya, peralatan untuk ruang
kontrol (master control) dan studio
DepartemenTeknik
Bidang Pemberitaan Reporter
Juru kamera
Editor
(sopir dan kendaraan
operasional)
Produksi program,
membutuhkan:
Kamera televisi
Mesin editing
Grafik
Komputer
Dan sebagainya
12/29/2017
4
Manajer Teknik
Asisten Manajer Teknik
Perawatan Transmisi Audio/Video Video Tape
Master
Control
Struktur Organisasi
Bagian Teknik Stasiun Penyiaran
 Pengawas teknis (engineering supervisor) bertugas
mengarahkan operasional peralatan elektronika beserta
teknisinya yang bekerja pada stasiun TV termasuk juga pada
bagian produksi program
 Terdapat 4 (empat) pengawas pada bagian:
1. Audio/Video
2.Pemeliharaan
3.Master Control
4.Pemancar
5.Teknisi Videotape/ editor
 Tanggung-jawab pengawas teknis adalah memastikan
pemeliharaan dan operaional peralatan aman, efisien dan
efektif.
 Pengawas Teknik
12/29/2017
5
 Teknisi pemeliharaan (maintenance engineer) bertanggung-
jawab untuk memperbaiki dan memelihara seluruh peralatan
siaran termasuk peralatan produksi yang mencakup berbagai
peralatan seperti kamera, switcher, konsol audio-video,
monitor, mic, videotape recorder, dan sebagainya.
 Teknisi pemeliharaan harus memastikan spesifikasi yang
direncanakan serta mencegah kemungkinan terhentinya
siaran (downtime) serta melakukan inventori (menyimpan
peralatan cadangan) yang dibutuhkan untuk memperbaiki
alat yang rusak.
 Teknik Pemeliharaan (Maintenance Engineer)
 Teknisi transmisi bertanggung-jawab pada:
1. Operasional dan pemeliharaan peralatan pemancar TV
agar sinyal dapat diterima audien dengan baik.
2. Penyesuaian teknis segera yang diperlukan agar stasiun
tetap dapat siaran serta memastikan tidak terjadi interupsi
(gangguan) pada saat siaran.
 Teknik Transmisi
 Teknik Audio/Video
 Teknisi transmisi bertanggung-jawab mengoperasikan
peralatan elektronika audio dan video pada stasiun TV
termasuk juga pada bagian produksi/program. Teknisi
audio/video terbagi atas dua bidang yaitu teknisi audio
(khusus audio) dan teknisi video (khusus gambar)
12/29/2017
6
 Teknisi audio bertanggung jawab menangani aspek suara
pada suatu produksi program yang mencakup: suara musik,
suara pengisi acara,dan spesial efek.
 Teknisi audio juga bertugas menempatkan dan
mempersiapkan mic dan memonitor seluruh level suara pada
saat produksi program
 Teknik Audio
 Teknik Video
 Teknisi video bertugas mengawasi dan menjaga kualitas
gambar dari suatu produksi program.
 Teknisi video juga bertugas menempatkan kamera dan
mengontrol/ mengawasi tingkat warna dan kecerahan
gambar selama proses produksi
 Teknisi video harus memastikan untuk mendapatkan kualitas
gambar terbaik
 Teknisi videotape/ editor bertanggung-jawab untuk
menempatkan dan mengoperasikan seluruh peralatan
videotape untuk keperluan perekaman, pemutaran ulang
(playback) dan editing.
 Sebagai editor bertugas mengevaluasi suatu video/gambar,
melakukan duplikasi terhadap materi terhadap materi yang
sudah direkam, melakukan pengisian suara (dubbing) serta
menggabungkan gambar-gambar untuk keperluan produksi/
siaran.
 Teknisi videotape/editor bertugas merekam yang diproduksi
sendiri ataupun dari sumber lainnya. Mereka juga bertuga
mengedit iklan, pengumuman, membuat identitas stasiun.
Tugas lainnya memasang, menyesuaikan, membersihkan,
memonitor, mengawasi peralatan videotape sebelum
digunakan dan membuat catatan laporan.
 Teknik Videotape/ Editor
12/29/2017
7
 Master control adalah pusat kendali operasi stasiun TV.
Teknisi master control bertugas melakukan koordinasi
terhadap seluruh masukan (input) audio dan video yang
berasal dari berbagai sumber pada stasiun TV dan
mengirimkan sinyalnya ke transmisi untuk disiarkan.
 Teknisi master control bertanggung-jawab dalam
memastikan seluruh transmisi yang terpasang sudah sesuai
dengan peraturan penyiaran.
 Teknisi master control bertugas mengatur berbagai gambar
yang berasal dari studio, laporan lapangan, videotape,
program jaringan, dan sebagainya. Teknisi master control
juga mengarahkan presenter (cue), memutar video atau film,
dan memindahkan (swicthing) video dan audio koordinasi
untuk penayangan iklan dan pengumuman lainnya.
 Teknik Master Control
 Teknisi master control juga bertanggung-jawab mengenai
situasi darurat seperti: kehilangan, program yang kelebihan
atau kekurangan waktu siaran (Program Over Run/ Program
Under Run) dan kerusakan pada peralatan.
 Teknisi master control bertanggung-jawab terhadap tampilan
siaran (on air look) suatu stasiun TV, dan harus memastikan
bahwa seluruh elemen program sudah terjadwal dan siap
sebelum siaran.
12/29/2017
8
Perumusan Kebutuhan
 Jenis dan ukuran program, misalnya: news, talkshow, drama
(dengan ukuran kecil, sedang, besar)
 Ukuran (luas lantai) studio misalnya : ukuran kecil (50 m²- 300
m²), menengah (350m²-500m²), dan besar (600m²-1000m²)
 Tipe produksi, misalnya: rekaman (typing) atau siaran langsung
(live)
 Hasil produksi apakah full kompetitif (target komersial) atau
tidak, ini terutama kaitannya dengan mutu dan pengadaan
peralatan yang menghasilkan efek, daya tarik audio/visual dan
peningkatan mutu, seperti: vision mixer, sound mixer,lighthing
system, dan peralatan paskaproduksi (editing, dubbing,mixing,
dan lain-lain)
 Perkiraan volume produksi dan lokasi produksi ( di studio saja
atau termasuk luar studio); tingkat mobilitas yang diinginkan
(tinggi, sedang, rendah) dan anggaran (budget) yang akan
dialokasikan untuk pengadaan peralatan
Aspek Produksi
12/29/2017
9
 Siaran atau menerima bahan siap siar dari luar (program
provider, production house)
 Kemungkinan pengolahan kembali (re-editing atau
paskaproduksi) bahan siaran yang diterima dari pihak luar
(production house)
 Besaran volume paskaproduksi yang akan dilibatkan
 Produksi terbatas bisa berarti bahwa hanya memproduksi
program tertentu dengan volume kecil, misalnya: berita dan
talkshow
 Tipe siaran (hasil rekaman/ typing atau live)
 Siaran dari studio saja atau termasuk dari luar
 Siaran dilaksanakan secara manial, semi otomatis atau full
otomatis
 Perkiraan waktu siaran dan durasi siaran
Aspek Penyiaran
 Lokasi pemancar (dekat dengan studio atau relatif
berjauhan
 Jumlah lokasi pemancar, jarak antar pemancar serta kondisi
geografis
 Sifat pengoperasian masing pemancar yang diinginkan
(manual atau unattended)
 Pertimbangan-petimbangan segi produksi yang terkait
dengan penyiaran juga harus menjadi pertimbangan dalam
pengadaan peralatan pemancar.
12/29/2017
10
 Dalam pelaksanaan kegiatan produksi penyiaran dibutuhkan
peralatan teknik lainnya sebagao pendukung yang disebut
teknik umum atau teknik prasarana. Misalnya: pembangkit daya
listrik dan diesel, alat pendingin (AC), alat komunikasi,
komputer, peralatan pembuatan dekorasi dan konstruksi, alat
transportasi, dan lain-lainnya.
 Pertimbangan utama dalam pengadaan peralatan teknik umum
terutama adalah mampu mendukung kegiatan produksi
penyiaran secara efektif dan efisien.
Aspek Pendukung
Perancangan
Sistem Peralatan
12/29/2017
11
Persyaratan umum yang diperlukan dalam merancang sistem
peralatan, baik peralatan produksi penyiaran maupun teknik
umum, antara lain:
 Memenuhi persyaratan internasional dan nasional;
 Adanya jaminan kontiunitas dukungan suku cadang (biasanya
sekitar 10 tahun) dan layanan purnajual;
 Mempunyai daya tahan (reliability) yang tinggi yang tinggi;
 Kemudahan memperoleh suku cadang;
 Praktis dalam pengoperasian dan pemeliharaan;
 Kemudahan pengintegrasiannya dengan sistem peralatannya
Persyaratan Umum
 Populasi (pengguna) peralatan secara internasional maupun
nasional;
 Lokasi keagenan terdekat;
 Pengalaman pengguna sebelumnya;
 Peralatan yang digunakan kompetitor;
 Kemampuan SDM yang mungkin dapat disediakan;
 Tidak berlebihan (sesuai kebutuhan)
 Kemudahan pengembangan sistem peralatan di kemudian
hari (upgrading) sejalan dengan peningkatan kebutuhan
12/29/2017
12
Penyusun daftar kebutuhan peralatan yang berdasarkan
kebutuhan sebelumnya denga disertai block diagram (garis besar),
mencakup:
 Peralatan produksi:
1. Camera system (studio kamera dan ENG/EFP kamera);
2. Video system;
3. Audio system;
4. Editing (and dubbing) system;
5. VCR system;
6. Lighthing system;
7. Master control;
8. Production control;
9. Communication system;
10. Mobile production unit;
11. Maintenance equipment; dan lain-lain
Konfigurasi Peralatan
 Peralatan penyiaran:
1. Sending VCR system:
2. Continuity studio equipment;
3. Camera system;
4. VCR system;
5. Lighthing system;
6. Master control (bersama dengan bagian produksi) dan
peralatan transmisi seperti pemancar, microwave link,
up&down link.
12/29/2017
13
 Peralatan pendukung (teknik umum):
1. Pembangkit daya listrik stationary (PLN, generator sets);
2. Pembangkit daya listrik moblie/ portable (mobile generator
sets) sebagai kelengkapann mobile production unit
dan/atau small silent generator sets;
3. Alat pendingin (AC) untuk studio dan ruang pearalatan,
alat komunikasi stationary dan/atau portable (handy talky,
mobile phone);
4. Komputer untuk komputer grafis;
5. Mobil untuk transportasi tim produksi dan penyiaran serta
reporter dan mobil untuk transportasi peralatan pendukung
siaran luar
 Tim perencana/ konsultan. Guna menghasilkan rencana dan
pembangunan studio dan sistem peralatan optimal biasanya
dibentuk tim perencana yang terdiri atas:
1. Tenaga ahli bidang perencanaan gedung studio (arsitek,
sipil, elektrikal, dan mekanikal)
2. Tenaga ahli di bidang peralatan televisi (peralatan produksi
dan penyiaran transmisi)
3. Tenaga ahli di bidang program televisi
 Spesifikasi teknik peralatan. Secara garis besar spesifikasi
peralatan mencakup antara lain: frekuensi dan tegangan listrik
yang dibutuhkan, peralatan serta toleransi yang diizinkan
(PLN: 220 volt/50hz) kondisi lingkungan: temperatur dan
kelembaban (humidity) lingkungan di mana peralatan dapat
berfungsi secara normal; ukuran fisik peralatan (volume dan
berat); karakteristik (parameter) video dan audio secara
lengkap yang mencerminkan mutu atau klasifikasi peralatan
12/29/2017
14
Suatu sistem merupakan kumpulan dari sejumlah bagian (elemen)
yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
televisi terdiri atas peralatan dan manusia yang mengoperasikan
peralatan untuk memproduksi program.
Sistem televisi yang paling sederhana membutuhkan beberapa
peralatan, yaitu: 1) satu atau lebih kamera; 2)camera control unit
(CCU); 3) preview monitor; 4)switcher; 5)line monitor; 6) satu atau
lebih dari videotape recorder; dan 7) line-out.
Selain peralatan ini, sistem studio juga membutuhkan peralatan
seperti: video-tape playback, character atau graphic generator,
dam sistem editing. Adapun sistem audio studio terdiri atas
peralatan yaitu: 1)satu atau lebih mikrofon; 2)audio mixer
(console); 3)audio monitor (speaker); dan 4) audio line-out
Sistem Televisi
Proses kerja sistem studio dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Kamera 1 dan 2 menangkap gambar dua orang presenter.
Kamera mengambil gambar presenter 1 secara dekat (close
up) dan kamera 2 mengambil gambar presenter 2 secara agak
jauh (medium shot)
 Sinyal video yang berasal dari kamera 1 dan 2 diteruskan ke
camera control unit (CCU) yang berfungsi untuk mengontrol
kualitas gambar dari kamera. CCU dapat memperkuat dan
menyesuaikan elemen sinyal video yang diterima dari kamera.
Operator CCU dapat misalnya dapat mengurangi wilayah
bayangan gelap gambar presenter yang ditampilkan kamera 1
atau mengurangi pantulan cahaya pada bagian kening
presenter pada kamera 2 dan seterusnya. Operator juga dapat
menyesuaikan warna gambar sehingga mereka terlihat sama
antara satu kamera dan kamera lainnya.
Proses Kerja Studio
12/29/2017
15
 CCU meneruskan gambar yang telah diperbaiki dari kamera 1
dan 2 ke preview monitor 1 dan 2 sehingga dapat dilihat
semua orang, khususnya mereka yang ada di ruang kontrol
studio (studio control room)
 Preview monitor meneruskan sinyal video ke alat switcher
yaitu alat yang memungkinkan operator untuk memilih atau
memindah-mindahkan sumber gambar dari preview monitor ke
line monitor. Jika operator menekan tombol switcher untuk
kamera 1, maka line monitor akan menampilkan gambar
presenter 1 dan jika tombol kamera 2 yang ditekan makan line
monitor menampilkan gambar presenter 2.
 Dalam sistem televisi, gambar dan suara dikelola secara
terpisah. Suara dari mulut presenter 1 ditangkap microphone,
suara presenter 2 ditangkap microphone 2. Suara yang keluar
dari mulut presenter diubah menjadi sinya audio oleh
microphone yang kemudian meneruskannya ke audio
mixer.Sinyal audio yang berasal dari videotape juga masuk ke
audio mixer.
 Sinyal audio yang keluar dari audio mixer kemudian diteruskan
ke audio monitor (speaker) sehingga dapat didengar semua
orang khususnya oleh mereka yang berada di control room.
 Gambar dari line monitor dan suara dari audio mixer
ditransmisikan ke pemancar, dalam siaran langsung, sehingga
dapat diterima penonton televisi di rumah atau direkam ke
dalam videotape recorder untuk ditayangkan pada waktunya.
12/29/2017
16
Stasiun televisi setidaknya memiliki 3 (tiga) pusat produksi
 Studio televisi: ruang yang menjadi lokasi di mana pertunjukan
(show) televisi berlangsung
 Ruang kontrol studio (studio control room): ruangan di mana
program director (PD), produser, staf produksi, dan personalia
teknis lainnya membuat keputusan terbaik terhadap berbagai
pilihan sumber gambar dan suara.
 Ruang master control: ruangan yang menjadi pusat syaraf
teknis stasiun televisi yang berfungsi, antara lain:
1) Masukan program (program input)
2) Penyimpanan program (program storage)
3) Penemuan program (program retrieval)
Pusat Produksi Televisi
Studio TV dirancang dan dibangun dengan baik akan memberikan
kenyamanan bagi orang-orang yang bekerja di dalam sekaligus
mendukung koordinasi semua elemen produksi.
 Studio Televisi
 Lay Out Studio
 Kebanyakan studio memiliki bentuk persegi panjang dengan
ukuran luas yang beragam. Kemajuan teknologi lensa zoom
kamera membantu pergerakan kamera.
 Semakin besar ukuran studio semakin tinggi tingkat
kompleksitas produksi yang dapat dilakukan dan semakin
fleksible.
12/29/2017
17
 Produksi rumit dengan melibatkan banyak audien
membutuhkan ukuran studio besar, semakin besar semakin
rumit dan fleksible tinggi, namun sebaliknya studio kecil
semakin mudah dikelola dengan fleksible rendah.
 Lantai studio harus memungkinkan kamera untuk dapat
bergerak secara bebas. Lantai juga harus kuat untuk menerima
beban berat dan peralatan properti studio.
 Langit-langit studio harus mempunyai ketinggian cukup, minimal
12 kaki.
 Dinding studio dilapisi materi akustik yang berfungsi mencegah
suara memantul.
 Pendingin AC berperan sangat penting untuk menjaga
kenyamanan karena sinar lampu studio menghasilkan panas
dalam jumlah cukup besar.
 Pintu studio dibuat berat dan tidak tembus suara, namun cukup
lebar untuk dilalui berbagai macam peralatan ukuran besar.
1. Intercom
(Alat yang memungkinkan seluruh personil produksi dan produksi teknik
untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya)
2. Studio Monitors
(Berfungsi menunjukkan gambar video dari switcher berperan penting
sebagai panduan bagi para kru dan pengisi acara)
3. Program Speaker
(Berfungsi untuk memenuhi fungsi audio bagi studio monitor dan untuk
mendengarkan suara-suara lain, misalnya: suara telepon,musik; guna
mendukung program yang berjalan)
4. Sumber Listrik
(Setiap dinding studio hendaknya memiliki sumber listrik. Sumber listrik
untuk microphone,intercom, dan peralatan elektronik pendukung
produksi lainnya harus disebar merata pada setiap dinding)
5. Pengatur Cahaya
(Studio harus dilengkapi alat pengontrol cahaya yang berfungsi mengatur
besar kecil intensitas cahaya yang dibutuhkan bagi setiap program)
 Instalasi Peralatan
12/29/2017
18
Kontrol Program mengacu pada sejumlah peralatan yang
dibutuhkan pengarah program untuk memilih dan mengatur
berbagai masukan video dan audio dengan tujuan agar
menghasilkan program yang dipahami audience. Bagian yang
masuk dalam kontrol program pada ruang kontrol studio dilengkapi
dengan sejumlah peralatan seperti: 1)video monitor; 2) speaker
untuk suara program; 3)sistem intercom; dan 4) penunjuk waktu
 Video monitor
Ruang kontrol terdapat banyak video monitor yang digunakan
sebagai preview monitor dari setiap kamera (studio maupun out
door), preview monitor untuk setiap kamera baik di studio
maupun di lokasi atau preview monitor untuk setiap VTR,
character generator dan efek khusus.
 Speaker untuk suara program. Para pendukung yang berada
di ruang kontrol studio , khususnya pengarah program, harus
dapat mendengarkan seperti apa audio siaranya. Dalam hal ini,
pengarah program dapat mengontrol suara speaker tanpa
harus menganggu audio siarannya.
 Kontrol Program
 Sistem intercom. Sistem komunikasi (iItercommunication
System) yang berlangsung selama proses produksi terbagi
atas dua, yaitu:
1) Komunikasi yag memungkinkan pengarah program
berbicara secara langsung dengan para pendukung
program ketika program tidak sedang ditayangkan atau on
air (Studio Talkback System)
2) Sistem komunikasi yang memungkinkan pengarah
program berbicara secara langsung dengan para
pendukung program ketika program sedang on air
melalui sistem IFB (Interruptible Foldback or Feedback
System)
 Penunjuk Waktu. Waktu menjadi hal penting dalam produksi
televisi. Program ditayangkan berdasarkan jadwal yang telah
diatur secara detik demi detik dalam catatan log siaran. Setiap
ruang kontrol studio dilengkapi dengan jam yang
menunjukkan kapan suatu program dimulai dan kapan
program berakhir. Ketersediaan penunjuk waktu
memungkinkan pengarah program menghitung sisa waktu
yang tersedia untuk mengambil keputusan
12/29/2017
19
Kontrol gambar mengacu pada seleksi gambar video yang berasal
dari kamera atau sumber video lainnya termasuk kontrol terhadap
efek khusus video. Instrumen penting untuk mengontrol gambar
adalah switcher yang terletak bersebelahan dengan pengarah
program. Walaupun switcher dikendalikan oleh operator
(switcherman) namun tidak jarang pengarah program langsung
menangani switcher.
CG (Character Generator) berfungsi menampilkan teks atau tulisan
seperti nama program atau nama presenter saat produksi program
(siaran) berlangsung).
 Kontrol Gambar
 Kontrol Suara
Ruang kontrol audio berdampingan dengan ruang kontrol studio.
Ruang ini biasanya menempati bilik sendiri agar tidak terganggu
namun tetap memiliki kontak visual dengan ruang kontrol studio.
Audio operator bertugas mendengarkan suara dari berbagai sumber
audio termasuk suara yang berasal dari speaker, namun harus
mendengarkan instruksi pengarah program.
Instrumen pengatur cahaya biasanya terletak di ruang kontrol pada
ruang studio atau pada salahsatu sudut di studio. Posisi pengatur
cahaya yang ada di ruang kontrol akan memberikan lebih banyak
keuntungan karena penata cahaya dapat langsung berkomunikasi
dengan tim di ruang kontrol. Studio televisi dilengkapi dengan
sistem pencahayaan studio. Sumber cahaya tersebut harus dapat
diatur tingkat pencahayaan yang diperlukan.
 Kontrol Cahaya
 Master Control
Master control merupakan pusat syaraf stasiun penyiaran. Tanggung
jawab master control adalah menayangkan materi program
(termasuk iklan dan pengumuman) pada waktu yang tepat. Master
control juga bertanggung-jawab pada kualitas teknis program sesuai
dengan standar yang ditentukan. Kegiatan master control, sebagai
berikut:
1) Masukan program (program input)
2) Penyimpanan program (program storage)
3) Penemun program (program retrieval)
12/29/2017
20
 Masukan program (program input)
Materi program yang masuk ke master control dapat berasal dari
studio, satelit, stasiun jaringan, siaran langsung di luar studio
atau kurir dalam bentuk videotape. Program siaran langsung
akan langsung diarahkan ke pemancar, namun sebagian besar
materi program harus disimpan dulu sebelum disiarkan. Master
control juga menyimpan berbagai jeda stasiun (station break)
yang dapat berupa iklan, promo, teaser program, selanjutnya
pengumuman, identifikasi, stasiun yang muncul di antara
program.
 Penyimpanan program (program storage)
Seluruh materi program yang sudah direkam disimpan di master
control atau pada ruang penyimpanan yang telah ditentukan.
Setiap program memiliki kode tertentu agar dapat cepat
diketahuo dan ditemukan.
 Penemuan program (program retrieval)
Penemuan program mencakup kegiatan pemilihan, permintaan,
dan penayangan materi program. Penemuan program ditentukan
oleh program log yang berisi daftar perinci setiap program yang
ditayangkan pada hari tertentu. Program log berisi informasi
yang diperlukan bagi efisiensi operasional stasiun penyiaran
seperti informasi mengenai waktu tayang program, durasi
program, judul program, asal atau sumber program, kode
program, jenis program (langsung, rekaman). Program log
diterbitkan setiap hari, biasanya lebih dulu satu atau dua dari hari
penayangan .Kebanyakan stasiun TV menampilkan program log
di layar komputer, namun terkadang menyediakan pula dalam
bentuk hard copy.
12/29/2017
21
Traffic adalah bagian sangat penting pada sebuah stasiun televisi,
namun tak banyak orang yang memahaminya. Traffic seperti yang
ditunjukkan oleh namanya ialah daftar yang berisi jadwal yang
menjaga alur dari seluruh susunan acara, iklan, promosi, berita yang
akan mengudara. Dunia penyiaran membutuhkan ketepatan untuk
semua jadwal yang sudah disusun, untuk itu dibutuhkan traffic.
 Traffic
Sumber:
Andi Fachruddin&Hidajanto Djamal. 2011. Dasar-Dasar Penyiaran. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
Riswandi. 2009. Dasar-Dasar Penyiaran. Graha Ilmu. Jakarta

More Related Content

Similar to Dasar dasar-penyiaran

Similar to Dasar dasar-penyiaran (20)

Stasiun siaran tv
Stasiun siaran tvStasiun siaran tv
Stasiun siaran tv
 
Ppt theo
Ppt theoPpt theo
Ppt theo
 
Bidang pembelajaran-4-3
Bidang pembelajaran-4-3Bidang pembelajaran-4-3
Bidang pembelajaran-4-3
 
Bidang pembelajaran-4-3
Bidang pembelajaran-4-3Bidang pembelajaran-4-3
Bidang pembelajaran-4-3
 
Bidang pembelajaran-4-3
Bidang pembelajaran-4-3Bidang pembelajaran-4-3
Bidang pembelajaran-4-3
 
Rks rev1
Rks   rev1Rks   rev1
Rks rev1
 
Bidang pembelajaran-4-3
Bidang pembelajaran-4-3Bidang pembelajaran-4-3
Bidang pembelajaran-4-3
 
Multimedia 3
Multimedia 3Multimedia 3
Multimedia 3
 
01 Alur Proses produksi Multimedia.pptx
01 Alur Proses produksi Multimedia.pptx01 Alur Proses produksi Multimedia.pptx
01 Alur Proses produksi Multimedia.pptx
 
Proses pembuatan berita di stasiun
Proses pembuatan berita di stasiunProses pembuatan berita di stasiun
Proses pembuatan berita di stasiun
 
Pertemuan 9-dasar-produksi-televisi
Pertemuan 9-dasar-produksi-televisiPertemuan 9-dasar-produksi-televisi
Pertemuan 9-dasar-produksi-televisi
 
Kelompok 1 pengantar multimedia (Power Point)
Kelompok 1 pengantar multimedia (Power Point)Kelompok 1 pengantar multimedia (Power Point)
Kelompok 1 pengantar multimedia (Power Point)
 
Organisasi produksi (by Indra Prawira)
Organisasi produksi (by Indra Prawira)Organisasi produksi (by Indra Prawira)
Organisasi produksi (by Indra Prawira)
 
Pengantar Broadcasting
Pengantar BroadcastingPengantar Broadcasting
Pengantar Broadcasting
 
Memasang pengawatan peralatan video mobil
Memasang pengawatan peralatan video mobilMemasang pengawatan peralatan video mobil
Memasang pengawatan peralatan video mobil
 
Bidang pembelajaran 4.3 Tingkatan 5
Bidang pembelajaran  4.3 Tingkatan 5Bidang pembelajaran  4.3 Tingkatan 5
Bidang pembelajaran 4.3 Tingkatan 5
 
Bidangpembelajaran4 3-120925004752-phpapp01
Bidangpembelajaran4 3-120925004752-phpapp01Bidangpembelajaran4 3-120925004752-phpapp01
Bidangpembelajaran4 3-120925004752-phpapp01
 
Trilogi penyiaran
Trilogi penyiaranTrilogi penyiaran
Trilogi penyiaran
 
PERAN DAN TUGAS OPERATOR KAMERA1.ppt
PERAN DAN TUGAS OPERATOR KAMERA1.pptPERAN DAN TUGAS OPERATOR KAMERA1.ppt
PERAN DAN TUGAS OPERATOR KAMERA1.ppt
 
3.proses produksi konten multimedia
3.proses produksi konten multimedia3.proses produksi konten multimedia
3.proses produksi konten multimedia
 

More from iwayan suta

Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfiwayan suta
 
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfSejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfiwayan suta
 
Produksi Siaran Radio.pdf
Produksi Siaran Radio.pdfProduksi Siaran Radio.pdf
Produksi Siaran Radio.pdfiwayan suta
 
Penyiaran dan Teori Kom.pdf
Penyiaran dan Teori Kom.pdfPenyiaran dan Teori Kom.pdf
Penyiaran dan Teori Kom.pdfiwayan suta
 
P10_Pidato Informatif.pdf
P10_Pidato Informatif.pdfP10_Pidato Informatif.pdf
P10_Pidato Informatif.pdfiwayan suta
 
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdfP11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdfiwayan suta
 
P6_Penyusunan pidato.pdf
P6_Penyusunan pidato.pdfP6_Penyusunan pidato.pdf
P6_Penyusunan pidato.pdfiwayan suta
 
P4_Impression Management.pdf
P4_Impression Management.pdfP4_Impression Management.pdf
P4_Impression Management.pdfiwayan suta
 
P7_Skema Pidato.pdf
P7_Skema Pidato.pdfP7_Skema Pidato.pdf
P7_Skema Pidato.pdfiwayan suta
 
Seni Kepemanduan.pdf
Seni Kepemanduan.pdfSeni Kepemanduan.pdf
Seni Kepemanduan.pdfiwayan suta
 
P8_Riset Rhetoric.pdf
P8_Riset Rhetoric.pdfP8_Riset Rhetoric.pdf
P8_Riset Rhetoric.pdfiwayan suta
 
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfP3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfiwayan suta
 
P9_teknik pidato dan presentasi.pdf
P9_teknik pidato dan presentasi.pdfP9_teknik pidato dan presentasi.pdf
P9_teknik pidato dan presentasi.pdfiwayan suta
 
P5_tujuan pidato.pdf
P5_tujuan pidato.pdfP5_tujuan pidato.pdf
P5_tujuan pidato.pdfiwayan suta
 
P2_ Prinsip dasar retorika.pdf
P2_ Prinsip dasar retorika.pdfP2_ Prinsip dasar retorika.pdf
P2_ Prinsip dasar retorika.pdfiwayan suta
 
Teori teori psikologi komunikasi
Teori teori psikologi komunikasiTeori teori psikologi komunikasi
Teori teori psikologi komunikasiiwayan suta
 
Sistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonalSistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonaliwayan suta
 
Karakteristik manusia komunikan
Karakteristik manusia komunikanKarakteristik manusia komunikan
Karakteristik manusia komunikaniwayan suta
 

More from iwayan suta (20)

Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfSejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
 
Produksi Siaran Radio.pdf
Produksi Siaran Radio.pdfProduksi Siaran Radio.pdf
Produksi Siaran Radio.pdf
 
Penyiaran dan Teori Kom.pdf
Penyiaran dan Teori Kom.pdfPenyiaran dan Teori Kom.pdf
Penyiaran dan Teori Kom.pdf
 
Psikologi Massa
Psikologi MassaPsikologi Massa
Psikologi Massa
 
P10_Pidato Informatif.pdf
P10_Pidato Informatif.pdfP10_Pidato Informatif.pdf
P10_Pidato Informatif.pdf
 
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdfP11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
 
P6_Penyusunan pidato.pdf
P6_Penyusunan pidato.pdfP6_Penyusunan pidato.pdf
P6_Penyusunan pidato.pdf
 
P4_Impression Management.pdf
P4_Impression Management.pdfP4_Impression Management.pdf
P4_Impression Management.pdf
 
P7_Skema Pidato.pdf
P7_Skema Pidato.pdfP7_Skema Pidato.pdf
P7_Skema Pidato.pdf
 
Seni Kepemanduan.pdf
Seni Kepemanduan.pdfSeni Kepemanduan.pdf
Seni Kepemanduan.pdf
 
P5_Pidato 1.pdf
P5_Pidato 1.pdfP5_Pidato 1.pdf
P5_Pidato 1.pdf
 
P8_Riset Rhetoric.pdf
P8_Riset Rhetoric.pdfP8_Riset Rhetoric.pdf
P8_Riset Rhetoric.pdf
 
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfP3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
 
P9_teknik pidato dan presentasi.pdf
P9_teknik pidato dan presentasi.pdfP9_teknik pidato dan presentasi.pdf
P9_teknik pidato dan presentasi.pdf
 
P5_tujuan pidato.pdf
P5_tujuan pidato.pdfP5_tujuan pidato.pdf
P5_tujuan pidato.pdf
 
P2_ Prinsip dasar retorika.pdf
P2_ Prinsip dasar retorika.pdfP2_ Prinsip dasar retorika.pdf
P2_ Prinsip dasar retorika.pdf
 
Teori teori psikologi komunikasi
Teori teori psikologi komunikasiTeori teori psikologi komunikasi
Teori teori psikologi komunikasi
 
Sistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonalSistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonal
 
Karakteristik manusia komunikan
Karakteristik manusia komunikanKarakteristik manusia komunikan
Karakteristik manusia komunikan
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Dasar dasar-penyiaran

  • 2. 12/29/2017 2  Sesuai peraturan di Indonesia, maka stasiun penyiaran harus memiliki rencana dasar teknik penyiaran dan persyaratan teknis perangkat penyiaran.  Rencana dasar teknik adalah pedoman bagi penyelenggaraan penyiaran dengan tujuan agar masyarakat memperoleh kualitas layanan siaran yang layak dan juga mempermudah operasional antarlembaga penyiaran serta mendorong penggelaran infrastruktur penyiaran yang layak (reasonable) ekonomis.  Stasiun penyiaran swasta wajib mengikuti ketentuan teknis yang tertuang dalam rencana induk frekuensi radio untuk penyelenggaraan penyiaran yang memuat ketentuan teknis dan pengaturan saluran frekuensi radio untuk penyiaran. Rencana Teknik  Rencana dasar teknik penyiaran harus memuat pedoman propagasi maksimum pengembangan wilayah jangkauan penyiaran, penggunaan spektrum frekuensi penyiaran, pemanfaatan teknologi baru, pergelaran infrastruktur penyiaran, pedoman mengenai daftar uji pemeriksaan sendiri, pedoman pengamanan dan perlindungan sistem peralatan terhadap lingkungan.  Penerapan standar nasional dan persyaratan teknis perangka transmisi bertujuan untuk: (a) mencegah saling ganggu antara alat dan perangkat penyiaran; (b) melindungi masyarakat dari kemungkinan kerugian akibat pemakaian alat dan perangkat penyiaran yang tidak sesuai dengan standar nasional dan persyaratan teknis perangkat transmisi; dan (c) mendorong industri, inovasi, dan rekayasa teknologi penyiaran secara nasional
  • 3. 12/29/2017 3  Stasiun penyiaran secara teknis harus memiliki tiga fasilitas pendukung utama siaran, yaitu: menara atau antena pemancar, studio, dan kantor pengelola. Ketiga fasilitas tersebut harus berada pada di satu lokasi yang sama. Namyak juga stasiun penyiaran yang memiliki studio/kantor terpisah dengan pemancar. Ini terjadi karena masing-masing fasilitas terkadang membutuhkan kondisi tertentu yang berbeda-beda  Departemen teknik bertanggung-jawab mengurus peralatan pemancar, pekerjaan di bidang teknik, dan peralatan hingga mengurusi studio dan pemeliharaan gedung.  Modal terbesar untuk membangun suatu media penyiaran sesudah pembangunan gedung adalah peralatan siaran seperti pemancar dan menaranya, peralatan untuk ruang kontrol (master control) dan studio DepartemenTeknik Bidang Pemberitaan Reporter Juru kamera Editor (sopir dan kendaraan operasional) Produksi program, membutuhkan: Kamera televisi Mesin editing Grafik Komputer Dan sebagainya
  • 4. 12/29/2017 4 Manajer Teknik Asisten Manajer Teknik Perawatan Transmisi Audio/Video Video Tape Master Control Struktur Organisasi Bagian Teknik Stasiun Penyiaran  Pengawas teknis (engineering supervisor) bertugas mengarahkan operasional peralatan elektronika beserta teknisinya yang bekerja pada stasiun TV termasuk juga pada bagian produksi program  Terdapat 4 (empat) pengawas pada bagian: 1. Audio/Video 2.Pemeliharaan 3.Master Control 4.Pemancar 5.Teknisi Videotape/ editor  Tanggung-jawab pengawas teknis adalah memastikan pemeliharaan dan operaional peralatan aman, efisien dan efektif.  Pengawas Teknik
  • 5. 12/29/2017 5  Teknisi pemeliharaan (maintenance engineer) bertanggung- jawab untuk memperbaiki dan memelihara seluruh peralatan siaran termasuk peralatan produksi yang mencakup berbagai peralatan seperti kamera, switcher, konsol audio-video, monitor, mic, videotape recorder, dan sebagainya.  Teknisi pemeliharaan harus memastikan spesifikasi yang direncanakan serta mencegah kemungkinan terhentinya siaran (downtime) serta melakukan inventori (menyimpan peralatan cadangan) yang dibutuhkan untuk memperbaiki alat yang rusak.  Teknik Pemeliharaan (Maintenance Engineer)  Teknisi transmisi bertanggung-jawab pada: 1. Operasional dan pemeliharaan peralatan pemancar TV agar sinyal dapat diterima audien dengan baik. 2. Penyesuaian teknis segera yang diperlukan agar stasiun tetap dapat siaran serta memastikan tidak terjadi interupsi (gangguan) pada saat siaran.  Teknik Transmisi  Teknik Audio/Video  Teknisi transmisi bertanggung-jawab mengoperasikan peralatan elektronika audio dan video pada stasiun TV termasuk juga pada bagian produksi/program. Teknisi audio/video terbagi atas dua bidang yaitu teknisi audio (khusus audio) dan teknisi video (khusus gambar)
  • 6. 12/29/2017 6  Teknisi audio bertanggung jawab menangani aspek suara pada suatu produksi program yang mencakup: suara musik, suara pengisi acara,dan spesial efek.  Teknisi audio juga bertugas menempatkan dan mempersiapkan mic dan memonitor seluruh level suara pada saat produksi program  Teknik Audio  Teknik Video  Teknisi video bertugas mengawasi dan menjaga kualitas gambar dari suatu produksi program.  Teknisi video juga bertugas menempatkan kamera dan mengontrol/ mengawasi tingkat warna dan kecerahan gambar selama proses produksi  Teknisi video harus memastikan untuk mendapatkan kualitas gambar terbaik  Teknisi videotape/ editor bertanggung-jawab untuk menempatkan dan mengoperasikan seluruh peralatan videotape untuk keperluan perekaman, pemutaran ulang (playback) dan editing.  Sebagai editor bertugas mengevaluasi suatu video/gambar, melakukan duplikasi terhadap materi terhadap materi yang sudah direkam, melakukan pengisian suara (dubbing) serta menggabungkan gambar-gambar untuk keperluan produksi/ siaran.  Teknisi videotape/editor bertugas merekam yang diproduksi sendiri ataupun dari sumber lainnya. Mereka juga bertuga mengedit iklan, pengumuman, membuat identitas stasiun. Tugas lainnya memasang, menyesuaikan, membersihkan, memonitor, mengawasi peralatan videotape sebelum digunakan dan membuat catatan laporan.  Teknik Videotape/ Editor
  • 7. 12/29/2017 7  Master control adalah pusat kendali operasi stasiun TV. Teknisi master control bertugas melakukan koordinasi terhadap seluruh masukan (input) audio dan video yang berasal dari berbagai sumber pada stasiun TV dan mengirimkan sinyalnya ke transmisi untuk disiarkan.  Teknisi master control bertanggung-jawab dalam memastikan seluruh transmisi yang terpasang sudah sesuai dengan peraturan penyiaran.  Teknisi master control bertugas mengatur berbagai gambar yang berasal dari studio, laporan lapangan, videotape, program jaringan, dan sebagainya. Teknisi master control juga mengarahkan presenter (cue), memutar video atau film, dan memindahkan (swicthing) video dan audio koordinasi untuk penayangan iklan dan pengumuman lainnya.  Teknik Master Control  Teknisi master control juga bertanggung-jawab mengenai situasi darurat seperti: kehilangan, program yang kelebihan atau kekurangan waktu siaran (Program Over Run/ Program Under Run) dan kerusakan pada peralatan.  Teknisi master control bertanggung-jawab terhadap tampilan siaran (on air look) suatu stasiun TV, dan harus memastikan bahwa seluruh elemen program sudah terjadwal dan siap sebelum siaran.
  • 8. 12/29/2017 8 Perumusan Kebutuhan  Jenis dan ukuran program, misalnya: news, talkshow, drama (dengan ukuran kecil, sedang, besar)  Ukuran (luas lantai) studio misalnya : ukuran kecil (50 m²- 300 m²), menengah (350m²-500m²), dan besar (600m²-1000m²)  Tipe produksi, misalnya: rekaman (typing) atau siaran langsung (live)  Hasil produksi apakah full kompetitif (target komersial) atau tidak, ini terutama kaitannya dengan mutu dan pengadaan peralatan yang menghasilkan efek, daya tarik audio/visual dan peningkatan mutu, seperti: vision mixer, sound mixer,lighthing system, dan peralatan paskaproduksi (editing, dubbing,mixing, dan lain-lain)  Perkiraan volume produksi dan lokasi produksi ( di studio saja atau termasuk luar studio); tingkat mobilitas yang diinginkan (tinggi, sedang, rendah) dan anggaran (budget) yang akan dialokasikan untuk pengadaan peralatan Aspek Produksi
  • 9. 12/29/2017 9  Siaran atau menerima bahan siap siar dari luar (program provider, production house)  Kemungkinan pengolahan kembali (re-editing atau paskaproduksi) bahan siaran yang diterima dari pihak luar (production house)  Besaran volume paskaproduksi yang akan dilibatkan  Produksi terbatas bisa berarti bahwa hanya memproduksi program tertentu dengan volume kecil, misalnya: berita dan talkshow  Tipe siaran (hasil rekaman/ typing atau live)  Siaran dari studio saja atau termasuk dari luar  Siaran dilaksanakan secara manial, semi otomatis atau full otomatis  Perkiraan waktu siaran dan durasi siaran Aspek Penyiaran  Lokasi pemancar (dekat dengan studio atau relatif berjauhan  Jumlah lokasi pemancar, jarak antar pemancar serta kondisi geografis  Sifat pengoperasian masing pemancar yang diinginkan (manual atau unattended)  Pertimbangan-petimbangan segi produksi yang terkait dengan penyiaran juga harus menjadi pertimbangan dalam pengadaan peralatan pemancar.
  • 10. 12/29/2017 10  Dalam pelaksanaan kegiatan produksi penyiaran dibutuhkan peralatan teknik lainnya sebagao pendukung yang disebut teknik umum atau teknik prasarana. Misalnya: pembangkit daya listrik dan diesel, alat pendingin (AC), alat komunikasi, komputer, peralatan pembuatan dekorasi dan konstruksi, alat transportasi, dan lain-lainnya.  Pertimbangan utama dalam pengadaan peralatan teknik umum terutama adalah mampu mendukung kegiatan produksi penyiaran secara efektif dan efisien. Aspek Pendukung Perancangan Sistem Peralatan
  • 11. 12/29/2017 11 Persyaratan umum yang diperlukan dalam merancang sistem peralatan, baik peralatan produksi penyiaran maupun teknik umum, antara lain:  Memenuhi persyaratan internasional dan nasional;  Adanya jaminan kontiunitas dukungan suku cadang (biasanya sekitar 10 tahun) dan layanan purnajual;  Mempunyai daya tahan (reliability) yang tinggi yang tinggi;  Kemudahan memperoleh suku cadang;  Praktis dalam pengoperasian dan pemeliharaan;  Kemudahan pengintegrasiannya dengan sistem peralatannya Persyaratan Umum  Populasi (pengguna) peralatan secara internasional maupun nasional;  Lokasi keagenan terdekat;  Pengalaman pengguna sebelumnya;  Peralatan yang digunakan kompetitor;  Kemampuan SDM yang mungkin dapat disediakan;  Tidak berlebihan (sesuai kebutuhan)  Kemudahan pengembangan sistem peralatan di kemudian hari (upgrading) sejalan dengan peningkatan kebutuhan
  • 12. 12/29/2017 12 Penyusun daftar kebutuhan peralatan yang berdasarkan kebutuhan sebelumnya denga disertai block diagram (garis besar), mencakup:  Peralatan produksi: 1. Camera system (studio kamera dan ENG/EFP kamera); 2. Video system; 3. Audio system; 4. Editing (and dubbing) system; 5. VCR system; 6. Lighthing system; 7. Master control; 8. Production control; 9. Communication system; 10. Mobile production unit; 11. Maintenance equipment; dan lain-lain Konfigurasi Peralatan  Peralatan penyiaran: 1. Sending VCR system: 2. Continuity studio equipment; 3. Camera system; 4. VCR system; 5. Lighthing system; 6. Master control (bersama dengan bagian produksi) dan peralatan transmisi seperti pemancar, microwave link, up&down link.
  • 13. 12/29/2017 13  Peralatan pendukung (teknik umum): 1. Pembangkit daya listrik stationary (PLN, generator sets); 2. Pembangkit daya listrik moblie/ portable (mobile generator sets) sebagai kelengkapann mobile production unit dan/atau small silent generator sets; 3. Alat pendingin (AC) untuk studio dan ruang pearalatan, alat komunikasi stationary dan/atau portable (handy talky, mobile phone); 4. Komputer untuk komputer grafis; 5. Mobil untuk transportasi tim produksi dan penyiaran serta reporter dan mobil untuk transportasi peralatan pendukung siaran luar  Tim perencana/ konsultan. Guna menghasilkan rencana dan pembangunan studio dan sistem peralatan optimal biasanya dibentuk tim perencana yang terdiri atas: 1. Tenaga ahli bidang perencanaan gedung studio (arsitek, sipil, elektrikal, dan mekanikal) 2. Tenaga ahli di bidang peralatan televisi (peralatan produksi dan penyiaran transmisi) 3. Tenaga ahli di bidang program televisi  Spesifikasi teknik peralatan. Secara garis besar spesifikasi peralatan mencakup antara lain: frekuensi dan tegangan listrik yang dibutuhkan, peralatan serta toleransi yang diizinkan (PLN: 220 volt/50hz) kondisi lingkungan: temperatur dan kelembaban (humidity) lingkungan di mana peralatan dapat berfungsi secara normal; ukuran fisik peralatan (volume dan berat); karakteristik (parameter) video dan audio secara lengkap yang mencerminkan mutu atau klasifikasi peralatan
  • 14. 12/29/2017 14 Suatu sistem merupakan kumpulan dari sejumlah bagian (elemen) yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem televisi terdiri atas peralatan dan manusia yang mengoperasikan peralatan untuk memproduksi program. Sistem televisi yang paling sederhana membutuhkan beberapa peralatan, yaitu: 1) satu atau lebih kamera; 2)camera control unit (CCU); 3) preview monitor; 4)switcher; 5)line monitor; 6) satu atau lebih dari videotape recorder; dan 7) line-out. Selain peralatan ini, sistem studio juga membutuhkan peralatan seperti: video-tape playback, character atau graphic generator, dam sistem editing. Adapun sistem audio studio terdiri atas peralatan yaitu: 1)satu atau lebih mikrofon; 2)audio mixer (console); 3)audio monitor (speaker); dan 4) audio line-out Sistem Televisi Proses kerja sistem studio dapat dijelaskan sebagai berikut:  Kamera 1 dan 2 menangkap gambar dua orang presenter. Kamera mengambil gambar presenter 1 secara dekat (close up) dan kamera 2 mengambil gambar presenter 2 secara agak jauh (medium shot)  Sinyal video yang berasal dari kamera 1 dan 2 diteruskan ke camera control unit (CCU) yang berfungsi untuk mengontrol kualitas gambar dari kamera. CCU dapat memperkuat dan menyesuaikan elemen sinyal video yang diterima dari kamera. Operator CCU dapat misalnya dapat mengurangi wilayah bayangan gelap gambar presenter yang ditampilkan kamera 1 atau mengurangi pantulan cahaya pada bagian kening presenter pada kamera 2 dan seterusnya. Operator juga dapat menyesuaikan warna gambar sehingga mereka terlihat sama antara satu kamera dan kamera lainnya. Proses Kerja Studio
  • 15. 12/29/2017 15  CCU meneruskan gambar yang telah diperbaiki dari kamera 1 dan 2 ke preview monitor 1 dan 2 sehingga dapat dilihat semua orang, khususnya mereka yang ada di ruang kontrol studio (studio control room)  Preview monitor meneruskan sinyal video ke alat switcher yaitu alat yang memungkinkan operator untuk memilih atau memindah-mindahkan sumber gambar dari preview monitor ke line monitor. Jika operator menekan tombol switcher untuk kamera 1, maka line monitor akan menampilkan gambar presenter 1 dan jika tombol kamera 2 yang ditekan makan line monitor menampilkan gambar presenter 2.  Dalam sistem televisi, gambar dan suara dikelola secara terpisah. Suara dari mulut presenter 1 ditangkap microphone, suara presenter 2 ditangkap microphone 2. Suara yang keluar dari mulut presenter diubah menjadi sinya audio oleh microphone yang kemudian meneruskannya ke audio mixer.Sinyal audio yang berasal dari videotape juga masuk ke audio mixer.  Sinyal audio yang keluar dari audio mixer kemudian diteruskan ke audio monitor (speaker) sehingga dapat didengar semua orang khususnya oleh mereka yang berada di control room.  Gambar dari line monitor dan suara dari audio mixer ditransmisikan ke pemancar, dalam siaran langsung, sehingga dapat diterima penonton televisi di rumah atau direkam ke dalam videotape recorder untuk ditayangkan pada waktunya.
  • 16. 12/29/2017 16 Stasiun televisi setidaknya memiliki 3 (tiga) pusat produksi  Studio televisi: ruang yang menjadi lokasi di mana pertunjukan (show) televisi berlangsung  Ruang kontrol studio (studio control room): ruangan di mana program director (PD), produser, staf produksi, dan personalia teknis lainnya membuat keputusan terbaik terhadap berbagai pilihan sumber gambar dan suara.  Ruang master control: ruangan yang menjadi pusat syaraf teknis stasiun televisi yang berfungsi, antara lain: 1) Masukan program (program input) 2) Penyimpanan program (program storage) 3) Penemuan program (program retrieval) Pusat Produksi Televisi Studio TV dirancang dan dibangun dengan baik akan memberikan kenyamanan bagi orang-orang yang bekerja di dalam sekaligus mendukung koordinasi semua elemen produksi.  Studio Televisi  Lay Out Studio  Kebanyakan studio memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran luas yang beragam. Kemajuan teknologi lensa zoom kamera membantu pergerakan kamera.  Semakin besar ukuran studio semakin tinggi tingkat kompleksitas produksi yang dapat dilakukan dan semakin fleksible.
  • 17. 12/29/2017 17  Produksi rumit dengan melibatkan banyak audien membutuhkan ukuran studio besar, semakin besar semakin rumit dan fleksible tinggi, namun sebaliknya studio kecil semakin mudah dikelola dengan fleksible rendah.  Lantai studio harus memungkinkan kamera untuk dapat bergerak secara bebas. Lantai juga harus kuat untuk menerima beban berat dan peralatan properti studio.  Langit-langit studio harus mempunyai ketinggian cukup, minimal 12 kaki.  Dinding studio dilapisi materi akustik yang berfungsi mencegah suara memantul.  Pendingin AC berperan sangat penting untuk menjaga kenyamanan karena sinar lampu studio menghasilkan panas dalam jumlah cukup besar.  Pintu studio dibuat berat dan tidak tembus suara, namun cukup lebar untuk dilalui berbagai macam peralatan ukuran besar. 1. Intercom (Alat yang memungkinkan seluruh personil produksi dan produksi teknik untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya) 2. Studio Monitors (Berfungsi menunjukkan gambar video dari switcher berperan penting sebagai panduan bagi para kru dan pengisi acara) 3. Program Speaker (Berfungsi untuk memenuhi fungsi audio bagi studio monitor dan untuk mendengarkan suara-suara lain, misalnya: suara telepon,musik; guna mendukung program yang berjalan) 4. Sumber Listrik (Setiap dinding studio hendaknya memiliki sumber listrik. Sumber listrik untuk microphone,intercom, dan peralatan elektronik pendukung produksi lainnya harus disebar merata pada setiap dinding) 5. Pengatur Cahaya (Studio harus dilengkapi alat pengontrol cahaya yang berfungsi mengatur besar kecil intensitas cahaya yang dibutuhkan bagi setiap program)  Instalasi Peralatan
  • 18. 12/29/2017 18 Kontrol Program mengacu pada sejumlah peralatan yang dibutuhkan pengarah program untuk memilih dan mengatur berbagai masukan video dan audio dengan tujuan agar menghasilkan program yang dipahami audience. Bagian yang masuk dalam kontrol program pada ruang kontrol studio dilengkapi dengan sejumlah peralatan seperti: 1)video monitor; 2) speaker untuk suara program; 3)sistem intercom; dan 4) penunjuk waktu  Video monitor Ruang kontrol terdapat banyak video monitor yang digunakan sebagai preview monitor dari setiap kamera (studio maupun out door), preview monitor untuk setiap kamera baik di studio maupun di lokasi atau preview monitor untuk setiap VTR, character generator dan efek khusus.  Speaker untuk suara program. Para pendukung yang berada di ruang kontrol studio , khususnya pengarah program, harus dapat mendengarkan seperti apa audio siaranya. Dalam hal ini, pengarah program dapat mengontrol suara speaker tanpa harus menganggu audio siarannya.  Kontrol Program  Sistem intercom. Sistem komunikasi (iItercommunication System) yang berlangsung selama proses produksi terbagi atas dua, yaitu: 1) Komunikasi yag memungkinkan pengarah program berbicara secara langsung dengan para pendukung program ketika program tidak sedang ditayangkan atau on air (Studio Talkback System) 2) Sistem komunikasi yang memungkinkan pengarah program berbicara secara langsung dengan para pendukung program ketika program sedang on air melalui sistem IFB (Interruptible Foldback or Feedback System)  Penunjuk Waktu. Waktu menjadi hal penting dalam produksi televisi. Program ditayangkan berdasarkan jadwal yang telah diatur secara detik demi detik dalam catatan log siaran. Setiap ruang kontrol studio dilengkapi dengan jam yang menunjukkan kapan suatu program dimulai dan kapan program berakhir. Ketersediaan penunjuk waktu memungkinkan pengarah program menghitung sisa waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan
  • 19. 12/29/2017 19 Kontrol gambar mengacu pada seleksi gambar video yang berasal dari kamera atau sumber video lainnya termasuk kontrol terhadap efek khusus video. Instrumen penting untuk mengontrol gambar adalah switcher yang terletak bersebelahan dengan pengarah program. Walaupun switcher dikendalikan oleh operator (switcherman) namun tidak jarang pengarah program langsung menangani switcher. CG (Character Generator) berfungsi menampilkan teks atau tulisan seperti nama program atau nama presenter saat produksi program (siaran) berlangsung).  Kontrol Gambar  Kontrol Suara Ruang kontrol audio berdampingan dengan ruang kontrol studio. Ruang ini biasanya menempati bilik sendiri agar tidak terganggu namun tetap memiliki kontak visual dengan ruang kontrol studio. Audio operator bertugas mendengarkan suara dari berbagai sumber audio termasuk suara yang berasal dari speaker, namun harus mendengarkan instruksi pengarah program. Instrumen pengatur cahaya biasanya terletak di ruang kontrol pada ruang studio atau pada salahsatu sudut di studio. Posisi pengatur cahaya yang ada di ruang kontrol akan memberikan lebih banyak keuntungan karena penata cahaya dapat langsung berkomunikasi dengan tim di ruang kontrol. Studio televisi dilengkapi dengan sistem pencahayaan studio. Sumber cahaya tersebut harus dapat diatur tingkat pencahayaan yang diperlukan.  Kontrol Cahaya  Master Control Master control merupakan pusat syaraf stasiun penyiaran. Tanggung jawab master control adalah menayangkan materi program (termasuk iklan dan pengumuman) pada waktu yang tepat. Master control juga bertanggung-jawab pada kualitas teknis program sesuai dengan standar yang ditentukan. Kegiatan master control, sebagai berikut: 1) Masukan program (program input) 2) Penyimpanan program (program storage) 3) Penemun program (program retrieval)
  • 20. 12/29/2017 20  Masukan program (program input) Materi program yang masuk ke master control dapat berasal dari studio, satelit, stasiun jaringan, siaran langsung di luar studio atau kurir dalam bentuk videotape. Program siaran langsung akan langsung diarahkan ke pemancar, namun sebagian besar materi program harus disimpan dulu sebelum disiarkan. Master control juga menyimpan berbagai jeda stasiun (station break) yang dapat berupa iklan, promo, teaser program, selanjutnya pengumuman, identifikasi, stasiun yang muncul di antara program.  Penyimpanan program (program storage) Seluruh materi program yang sudah direkam disimpan di master control atau pada ruang penyimpanan yang telah ditentukan. Setiap program memiliki kode tertentu agar dapat cepat diketahuo dan ditemukan.  Penemuan program (program retrieval) Penemuan program mencakup kegiatan pemilihan, permintaan, dan penayangan materi program. Penemuan program ditentukan oleh program log yang berisi daftar perinci setiap program yang ditayangkan pada hari tertentu. Program log berisi informasi yang diperlukan bagi efisiensi operasional stasiun penyiaran seperti informasi mengenai waktu tayang program, durasi program, judul program, asal atau sumber program, kode program, jenis program (langsung, rekaman). Program log diterbitkan setiap hari, biasanya lebih dulu satu atau dua dari hari penayangan .Kebanyakan stasiun TV menampilkan program log di layar komputer, namun terkadang menyediakan pula dalam bentuk hard copy.
  • 21. 12/29/2017 21 Traffic adalah bagian sangat penting pada sebuah stasiun televisi, namun tak banyak orang yang memahaminya. Traffic seperti yang ditunjukkan oleh namanya ialah daftar yang berisi jadwal yang menjaga alur dari seluruh susunan acara, iklan, promosi, berita yang akan mengudara. Dunia penyiaran membutuhkan ketepatan untuk semua jadwal yang sudah disusun, untuk itu dibutuhkan traffic.  Traffic Sumber: Andi Fachruddin&Hidajanto Djamal. 2011. Dasar-Dasar Penyiaran. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Riswandi. 2009. Dasar-Dasar Penyiaran. Graha Ilmu. Jakarta