SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
EKOKINETIKA
Mr Anonim
Prediksi zat di lingkungan
 Zat tetap berada pada tempat dimana dia
mulai masuk atau diemisikan
 Zat terbawa masuk ketanah, sedimen, air,
atau atmosfir
 Zat bertransformasi atau terurai melalui
proses kimia, fisika atau biologi
Processes Affecting :
• Adsorption
• Absorption
• Microbial Degradation
• Chemical Degradation
• Photodegradation
Adsorption: chemicals bind
to soil particles
pesticide
soil
Absorption: chemicals are taken
up by plants or other organisms
Chemicals travel
through the roots
up to the leaves
Microbial Degradation: fungi or
bacteria break down pesticides
pesticide
Chemical Degradation: reactions
that change the pesticide’s
chemical structure
C
H
R
C ClCl
R
Cl
CR
C ClCl
R
DDT DDE
Photodegradation: sunlight
breaks down the pesticide
Di udara dipengaruhi oleh
Inversi Atmosfir
Pengendapan
Kecepatan angin
Bahan kimia di udara
Di air dipengaruhi oleh:
Penguapan
Pengenceran
Biota air
Bahan kimia
Di tanah dipengaruhi oleh
Struktur/Porositas tanah
Penguapan
Leaching
Mikroorganisme
Run off
Persistensi
 Zat kimia yang persistensi akan tinggal di tanah dalam
waktu yang lama, diuraikan oleh mikro organisme, reaksi
kimia dan cahaya matahari dengan kecepatan yang
berbeda.
 Jika tanah lembab dan hangat, mikroba menguraikan zat
kimia sebagai sumber makanan dan mengubahnya
menjadi molekul yang merugikan seperti karbon dioksida.
 Penguraian biasanya diukur dengan menggunakan isitilah
”half-life’, yaitu menunjukkan berapa lama waktu yang
diperlukan oleh 50 % zat kimia yang digunakan menjadi
tidak aktif secara biologi (terurai).
 Residu dari zat kimia yang persisten akan tinggal lama
ditanah dan dapat tersapu oleh air seara vertikal.
Adsorpsi
 Menunjukkan kekuatan ikatan antara molekul-
molekul zat dengan partikel – partikel tanah.
 Adsorpsi dipengaruhi oleh karakteristik tanah
seperti bahan organik, pH, penyebaran partikel
tanah, suhu dan kelembaban.
 Zat dengan dengan derajat adsorbsi yang tinggi
memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk
mencapai air tanah karena perjalanan zat
tersebut juga akan semakin berkurang.
Solubilitas
 Merupakan kemampuan suatu zat kimia untuk dapat
terlarut dalam suatu larutan.
 Semakin tinggi derajat kelarutan zat kimia dalam air
maka akan semakin banyak zat kimia yang akan larut.
 Contohnya: Pestisida dengan tingkat kelarutan 33.000
ppm dalam suhu 80 derajat Fahrenheit (27 derajat
Celcius) akan lebih banyak larut dalam air dibandingkan
pestisida dengan tingkat kelarutan 33 ppm dalam suhu
yang sama.
 Semakin tinggi solubilitasnya maka akan semakin besar
kemungkinan terjadinya leaching.
Leaching
 Merupakan pencucian tanah oleh air dan
membawa zat-zat kontaminan yang mengotori
air tanah
 Zat kimia yang terdapat ditanah meng- alami
proses leaching oleh air hujan atau irigasi air
yang bergerak secara vertikal yang
mengakibatkan terjadinya kontaminasi air
tanah
Surface Runoff
Leaching into Groundwater
Emisi
 Merupakan satu proses pelepasan ke udara
 Emisi tergantung pada tekanan penguapan
dan panas penguapan oleh kimia, aliran udara
yang memindahkan bahan-bahan kimia dalam
udara.(Aque &Freed,1974)
Volatilitas
 Kecenderungan air atau zat padat untuk
berubah menjadi gas.
 Derajat volatilisasi menunjukkan cepat
lambatnya zat menguap ke udara
 Zat yang memiliki derajat volatilisasi yang
tinggi, dapat dengan cepat menuju atmosfer
seperti Fumigan.
Wash off
 Zat tertinggal di permukaan tanaman sampai
akhirnya dihanyut oleh air hujan dan dapat
menguap.
Surface Runoff
 Pejalanan zat kimia yang dibawa oleh air hujan
Degradasi
 Degradasi zat kimia merupakan satu proses
dimana zat paling banyak hilang setelah
digunakan.
 Hal ini terjadi akibat fotokimia, kimia, dan
dekomposisi mikroba.
Permeabilitas
• Suatu ukuran yang menunjukkan seberapa
cepat air dapat bergerak secara vertikal dalam
tanah, bergantung pada tekstur dan struktur
tanah.
• Tekstur tanah yang kasar dan berpasir
memiliki permeabilitas yg lebih tinggi.
• Semakin tinggi permeabilitas semakin tinggi
kemungkinan terjadinya kontaminasi air tanah.
TeksturTanah
 Menunjukkan persentasi dari tanah, batu-batuan
kecil dan tanah liat.
StrukturTanah
 Menunjukkan kesatuan dari tanah.
 Tanah yang kurang padat akan mengakibatkan
aliran air lebih banyak, misalnya adanya rongga
tempat binatang sepert cacing.
 Hal ini mengakibatkan semakin tingginya
kemungkinan untuk terjadinya kontaminasi air
tanah.
Zat-zat Organik
 Banyak pestisida yang diserap oleh zat-zat
organik dalam tanah sehingga mengurangi
angka pergerakan dari pestisida, sehingga
semakin tinggi zat-zat organik dalam tanah
cenderung mengikat lebih banyak air dan
berkurangannya air untuk proses leaching dan
mengurangi kemungkinan terjadi kontaminasi
air tanah.
Curah Hujan
 Curah hujan dapat menghasilkan banyaknya
air yang jatuh ketanah khususnya tanah pada
saat terjadi runoff.
 Hindari penggunaan pestisida pada saat baru
terjadi hujan deras dan irigasi.
KedalamanAir Tanah
 Semakin rendah kedalaman air tanah maka
semakin berkuranglah jarak perjalanan
menuju air tanah, sehingga semakin
mudahlah terjadi kontaminasi tanah.
Rongga Tanah dan Lapisan Batu-Batuan
 Adanya rongga-rongga dan serpihan atau
pecahan batu-batuan dalam
tanah,menyebabkan semakin mudah
terjadinya pergerakan air secara vertikal.
 Hal ini memudahkan terlarutnya pestisida
secara bebas dan bergerak menuju air tanah.
PESTISIDA
PERAIRAN
-Hidrolisis
-Fotolisa
-Oksidasi
-Degradasi
mikroba
TANAH/SEDIMEN
-Fotolisa
-Degradasi
Adsorbsi
Desorbsi,leaching,
run off
Atmosfer
-Fotolisa
Tanaman
-Toksik
-Residu
-Terurai
Herbivora
Omnivora
Karnivora
MANUSIA
Penguapan
Pengendapan
Hama
Predator
Organisme
Penguapan
Deposisi kering dan basah
Mikroplankton
Zooplankton
Ikan kecil
Ikan besar
Fate Pestisida Dalam
Lingkungan

More Related Content

What's hot

Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...
Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...
Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...Sahno Hilhami
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airnurul isnaini
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air LimbahSNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbahnyampling.com
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Dhenok Citra Panyuluh
 

What's hot (20)

Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
Limbah cair
Limbah cairLimbah cair
Limbah cair
 
Bab iv semarang andal
Bab iv semarang andalBab iv semarang andal
Bab iv semarang andal
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...
Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...
Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...
 
3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
Limbah Padat
Limbah PadatLimbah Padat
Limbah Padat
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air LimbahSNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 

Similar to Biology ekokinetika

Similar to Biology ekokinetika (20)

Geografi Pencemaran Tanah
Geografi Pencemaran TanahGeografi Pencemaran Tanah
Geografi Pencemaran Tanah
 
Topik 1 - Asas Hidrologi
Topik 1 - Asas HidrologiTopik 1 - Asas Hidrologi
Topik 1 - Asas Hidrologi
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
 
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Hubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferHubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosfer
 
Agroekosistem tentang Air
Agroekosistem tentang AirAgroekosistem tentang Air
Agroekosistem tentang Air
 
IPA Keseimbangan Lingkungan
IPA Keseimbangan LingkunganIPA Keseimbangan Lingkungan
IPA Keseimbangan Lingkungan
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
Kitaran hidrologi
Kitaran hidrologiKitaran hidrologi
Kitaran hidrologi
 

More from Muhammad Ridwan

FAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIAFAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIAMuhammad Ridwan
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiMuhammad Ridwan
 
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA Muhammad Ridwan
 
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utaraGambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utaraMuhammad Ridwan
 
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utaraGambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utaraMuhammad Ridwan
 

More from Muhammad Ridwan (7)

Surat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaanSurat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan
 
Manfaat telur ayam
Manfaat telur ayam Manfaat telur ayam
Manfaat telur ayam
 
FAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIAFAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIA
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
 
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utaraGambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
 
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utaraGambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
 

Recently uploaded

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Recently uploaded (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Biology ekokinetika

  • 2. Prediksi zat di lingkungan  Zat tetap berada pada tempat dimana dia mulai masuk atau diemisikan  Zat terbawa masuk ketanah, sedimen, air, atau atmosfir  Zat bertransformasi atau terurai melalui proses kimia, fisika atau biologi
  • 3. Processes Affecting : • Adsorption • Absorption • Microbial Degradation • Chemical Degradation • Photodegradation
  • 4. Adsorption: chemicals bind to soil particles pesticide soil
  • 5. Absorption: chemicals are taken up by plants or other organisms Chemicals travel through the roots up to the leaves
  • 6. Microbial Degradation: fungi or bacteria break down pesticides pesticide
  • 7. Chemical Degradation: reactions that change the pesticide’s chemical structure C H R C ClCl R Cl CR C ClCl R DDT DDE
  • 9. Di udara dipengaruhi oleh Inversi Atmosfir Pengendapan Kecepatan angin Bahan kimia di udara Di air dipengaruhi oleh: Penguapan Pengenceran Biota air Bahan kimia
  • 10. Di tanah dipengaruhi oleh Struktur/Porositas tanah Penguapan Leaching Mikroorganisme Run off
  • 11. Persistensi  Zat kimia yang persistensi akan tinggal di tanah dalam waktu yang lama, diuraikan oleh mikro organisme, reaksi kimia dan cahaya matahari dengan kecepatan yang berbeda.  Jika tanah lembab dan hangat, mikroba menguraikan zat kimia sebagai sumber makanan dan mengubahnya menjadi molekul yang merugikan seperti karbon dioksida.  Penguraian biasanya diukur dengan menggunakan isitilah ”half-life’, yaitu menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan oleh 50 % zat kimia yang digunakan menjadi tidak aktif secara biologi (terurai).  Residu dari zat kimia yang persisten akan tinggal lama ditanah dan dapat tersapu oleh air seara vertikal.
  • 12. Adsorpsi  Menunjukkan kekuatan ikatan antara molekul- molekul zat dengan partikel – partikel tanah.  Adsorpsi dipengaruhi oleh karakteristik tanah seperti bahan organik, pH, penyebaran partikel tanah, suhu dan kelembaban.  Zat dengan dengan derajat adsorbsi yang tinggi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk mencapai air tanah karena perjalanan zat tersebut juga akan semakin berkurang.
  • 13. Solubilitas  Merupakan kemampuan suatu zat kimia untuk dapat terlarut dalam suatu larutan.  Semakin tinggi derajat kelarutan zat kimia dalam air maka akan semakin banyak zat kimia yang akan larut.  Contohnya: Pestisida dengan tingkat kelarutan 33.000 ppm dalam suhu 80 derajat Fahrenheit (27 derajat Celcius) akan lebih banyak larut dalam air dibandingkan pestisida dengan tingkat kelarutan 33 ppm dalam suhu yang sama.  Semakin tinggi solubilitasnya maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya leaching.
  • 14. Leaching  Merupakan pencucian tanah oleh air dan membawa zat-zat kontaminan yang mengotori air tanah  Zat kimia yang terdapat ditanah meng- alami proses leaching oleh air hujan atau irigasi air yang bergerak secara vertikal yang mengakibatkan terjadinya kontaminasi air tanah
  • 17. Emisi  Merupakan satu proses pelepasan ke udara  Emisi tergantung pada tekanan penguapan dan panas penguapan oleh kimia, aliran udara yang memindahkan bahan-bahan kimia dalam udara.(Aque &Freed,1974)
  • 18. Volatilitas  Kecenderungan air atau zat padat untuk berubah menjadi gas.  Derajat volatilisasi menunjukkan cepat lambatnya zat menguap ke udara  Zat yang memiliki derajat volatilisasi yang tinggi, dapat dengan cepat menuju atmosfer seperti Fumigan.
  • 19. Wash off  Zat tertinggal di permukaan tanaman sampai akhirnya dihanyut oleh air hujan dan dapat menguap. Surface Runoff  Pejalanan zat kimia yang dibawa oleh air hujan Degradasi  Degradasi zat kimia merupakan satu proses dimana zat paling banyak hilang setelah digunakan.  Hal ini terjadi akibat fotokimia, kimia, dan dekomposisi mikroba.
  • 20. Permeabilitas • Suatu ukuran yang menunjukkan seberapa cepat air dapat bergerak secara vertikal dalam tanah, bergantung pada tekstur dan struktur tanah. • Tekstur tanah yang kasar dan berpasir memiliki permeabilitas yg lebih tinggi. • Semakin tinggi permeabilitas semakin tinggi kemungkinan terjadinya kontaminasi air tanah.
  • 21. TeksturTanah  Menunjukkan persentasi dari tanah, batu-batuan kecil dan tanah liat. StrukturTanah  Menunjukkan kesatuan dari tanah.  Tanah yang kurang padat akan mengakibatkan aliran air lebih banyak, misalnya adanya rongga tempat binatang sepert cacing.  Hal ini mengakibatkan semakin tingginya kemungkinan untuk terjadinya kontaminasi air tanah.
  • 22. Zat-zat Organik  Banyak pestisida yang diserap oleh zat-zat organik dalam tanah sehingga mengurangi angka pergerakan dari pestisida, sehingga semakin tinggi zat-zat organik dalam tanah cenderung mengikat lebih banyak air dan berkurangannya air untuk proses leaching dan mengurangi kemungkinan terjadi kontaminasi air tanah.
  • 23. Curah Hujan  Curah hujan dapat menghasilkan banyaknya air yang jatuh ketanah khususnya tanah pada saat terjadi runoff.  Hindari penggunaan pestisida pada saat baru terjadi hujan deras dan irigasi.
  • 24. KedalamanAir Tanah  Semakin rendah kedalaman air tanah maka semakin berkuranglah jarak perjalanan menuju air tanah, sehingga semakin mudahlah terjadi kontaminasi tanah.
  • 25. Rongga Tanah dan Lapisan Batu-Batuan  Adanya rongga-rongga dan serpihan atau pecahan batu-batuan dalam tanah,menyebabkan semakin mudah terjadinya pergerakan air secara vertikal.  Hal ini memudahkan terlarutnya pestisida secara bebas dan bergerak menuju air tanah.

Editor's Notes

  1. 25.Now let’s look at processes that affect pesticide stability and persistence after application. Pesticide breakdown is necessary to avoid contamination problems and reduce the impact on the environment.
  2. 26.Adsorption is when chemicals bind to soil particles. The adsorption properties of pesticides vary. Soil moisture, acidity, and texture all influence adsorption. Soils high in organic matter or clay are the most adsorptive, while coarse, sandy soils are less adsorptive.
  3. 27.Absorption occurs when plants and other organisms take up the pesticide. Once absorbed, most pesticides are metabolized or degraded within the organisms.
  4. 28.Microbial degradation occurs when microorganisms (fungi or bacteria) break down pesticides and use them as food. This is a very important means of environmental clean-up that occurs primarily in the top 12 inches of soil. Conditions that favor microbial degradation include warm temperatures, favorable pH levels, and adequate soil moisture, aeration and fertility. Adsorbed pesticides are degraded more slowly because they are more closely bound to the soil.
  5. 29.Chemical degradation involves reactions that break chemical structures down into less complex units. The adsorption to soil, pH levels, temperature and moisture all impact the rate and type of chemical reaction that might occur.
  6. 30.When sunlight breaks down a pesticide it is called photodegradation. Some pesticides photodegrade easier than others. Soil incorporation during or after application, or managed amounts of irrigation water can reduce pesticide exposure to sunlight.
  7. 17.Most pesticide movement in water is across a surface (runoff).
  8. 18.Or downward from the surface (leaching).