2. Prediksi zat di lingkungan
Zat tetap berada pada tempat dimana dia
mulai masuk atau diemisikan
Zat terbawa masuk ketanah, sedimen, air,
atau atmosfir
Zat bertransformasi atau terurai melalui
proses kimia, fisika atau biologi
9. Di udara dipengaruhi oleh
Inversi Atmosfir
Pengendapan
Kecepatan angin
Bahan kimia di udara
Di air dipengaruhi oleh:
Penguapan
Pengenceran
Biota air
Bahan kimia
10. Di tanah dipengaruhi oleh
Struktur/Porositas tanah
Penguapan
Leaching
Mikroorganisme
Run off
11. Persistensi
Zat kimia yang persistensi akan tinggal di tanah dalam
waktu yang lama, diuraikan oleh mikro organisme, reaksi
kimia dan cahaya matahari dengan kecepatan yang
berbeda.
Jika tanah lembab dan hangat, mikroba menguraikan zat
kimia sebagai sumber makanan dan mengubahnya
menjadi molekul yang merugikan seperti karbon dioksida.
Penguraian biasanya diukur dengan menggunakan isitilah
”half-life’, yaitu menunjukkan berapa lama waktu yang
diperlukan oleh 50 % zat kimia yang digunakan menjadi
tidak aktif secara biologi (terurai).
Residu dari zat kimia yang persisten akan tinggal lama
ditanah dan dapat tersapu oleh air seara vertikal.
12. Adsorpsi
Menunjukkan kekuatan ikatan antara molekul-
molekul zat dengan partikel – partikel tanah.
Adsorpsi dipengaruhi oleh karakteristik tanah
seperti bahan organik, pH, penyebaran partikel
tanah, suhu dan kelembaban.
Zat dengan dengan derajat adsorbsi yang tinggi
memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk
mencapai air tanah karena perjalanan zat
tersebut juga akan semakin berkurang.
13. Solubilitas
Merupakan kemampuan suatu zat kimia untuk dapat
terlarut dalam suatu larutan.
Semakin tinggi derajat kelarutan zat kimia dalam air
maka akan semakin banyak zat kimia yang akan larut.
Contohnya: Pestisida dengan tingkat kelarutan 33.000
ppm dalam suhu 80 derajat Fahrenheit (27 derajat
Celcius) akan lebih banyak larut dalam air dibandingkan
pestisida dengan tingkat kelarutan 33 ppm dalam suhu
yang sama.
Semakin tinggi solubilitasnya maka akan semakin besar
kemungkinan terjadinya leaching.
14. Leaching
Merupakan pencucian tanah oleh air dan
membawa zat-zat kontaminan yang mengotori
air tanah
Zat kimia yang terdapat ditanah meng- alami
proses leaching oleh air hujan atau irigasi air
yang bergerak secara vertikal yang
mengakibatkan terjadinya kontaminasi air
tanah
17. Emisi
Merupakan satu proses pelepasan ke udara
Emisi tergantung pada tekanan penguapan
dan panas penguapan oleh kimia, aliran udara
yang memindahkan bahan-bahan kimia dalam
udara.(Aque &Freed,1974)
18. Volatilitas
Kecenderungan air atau zat padat untuk
berubah menjadi gas.
Derajat volatilisasi menunjukkan cepat
lambatnya zat menguap ke udara
Zat yang memiliki derajat volatilisasi yang
tinggi, dapat dengan cepat menuju atmosfer
seperti Fumigan.
19. Wash off
Zat tertinggal di permukaan tanaman sampai
akhirnya dihanyut oleh air hujan dan dapat
menguap.
Surface Runoff
Pejalanan zat kimia yang dibawa oleh air hujan
Degradasi
Degradasi zat kimia merupakan satu proses
dimana zat paling banyak hilang setelah
digunakan.
Hal ini terjadi akibat fotokimia, kimia, dan
dekomposisi mikroba.
20. Permeabilitas
• Suatu ukuran yang menunjukkan seberapa
cepat air dapat bergerak secara vertikal dalam
tanah, bergantung pada tekstur dan struktur
tanah.
• Tekstur tanah yang kasar dan berpasir
memiliki permeabilitas yg lebih tinggi.
• Semakin tinggi permeabilitas semakin tinggi
kemungkinan terjadinya kontaminasi air tanah.
21. TeksturTanah
Menunjukkan persentasi dari tanah, batu-batuan
kecil dan tanah liat.
StrukturTanah
Menunjukkan kesatuan dari tanah.
Tanah yang kurang padat akan mengakibatkan
aliran air lebih banyak, misalnya adanya rongga
tempat binatang sepert cacing.
Hal ini mengakibatkan semakin tingginya
kemungkinan untuk terjadinya kontaminasi air
tanah.
22. Zat-zat Organik
Banyak pestisida yang diserap oleh zat-zat
organik dalam tanah sehingga mengurangi
angka pergerakan dari pestisida, sehingga
semakin tinggi zat-zat organik dalam tanah
cenderung mengikat lebih banyak air dan
berkurangannya air untuk proses leaching dan
mengurangi kemungkinan terjadi kontaminasi
air tanah.
23. Curah Hujan
Curah hujan dapat menghasilkan banyaknya
air yang jatuh ketanah khususnya tanah pada
saat terjadi runoff.
Hindari penggunaan pestisida pada saat baru
terjadi hujan deras dan irigasi.
24. KedalamanAir Tanah
Semakin rendah kedalaman air tanah maka
semakin berkuranglah jarak perjalanan
menuju air tanah, sehingga semakin
mudahlah terjadi kontaminasi tanah.
25. Rongga Tanah dan Lapisan Batu-Batuan
Adanya rongga-rongga dan serpihan atau
pecahan batu-batuan dalam
tanah,menyebabkan semakin mudah
terjadinya pergerakan air secara vertikal.
Hal ini memudahkan terlarutnya pestisida
secara bebas dan bergerak menuju air tanah.
25.Now let’s look at processes that affect pesticide stability and persistence after application. Pesticide breakdown is necessary to avoid contamination problems and reduce the impact on the environment.
26.Adsorption is when chemicals bind to soil particles. The adsorption properties of pesticides vary. Soil moisture, acidity, and texture all influence adsorption. Soils high in organic matter or clay are the most adsorptive, while coarse, sandy soils are less adsorptive.
27.Absorption occurs when plants and other organisms take up the pesticide. Once absorbed, most pesticides are metabolized or degraded within the organisms.
28.Microbial degradation occurs when microorganisms (fungi or bacteria) break down pesticides and use them as food. This is a very important means of environmental clean-up that occurs primarily in the top 12 inches of soil. Conditions that favor microbial degradation include warm temperatures, favorable pH levels, and adequate soil moisture, aeration and fertility. Adsorbed pesticides are degraded more slowly because they are more closely bound to the soil.
29.Chemical degradation involves reactions that break chemical structures down into less complex units. The adsorption to soil, pH levels, temperature and moisture all impact the rate and type of chemical reaction that might occur.
30.When sunlight breaks down a pesticide it is called photodegradation. Some pesticides photodegrade easier than others. Soil incorporation during or after application, or managed amounts of irrigation water can reduce pesticide exposure to sunlight.
17.Most pesticide movement in water is across a surface (runoff).