Makalah ini membahas perbedaan OSPEK Mahasiswa Baru tahun ini dengan beberapa tahun lalu dan penyebab OSPEK tahun ini cenderung membentuk etika Mahasiswa Baru yang kurang baik. OSPEK tahun ini dinilai kurang efektif karena hanya berupa seminar tanpa interaksi, tugas, atau hukuman. Sementara dulu, OSPEK melatih kedisiplinan dan sopan santun Mahasiswa Baru.
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
1. PENGARUH KEGIATAN OSPEK
TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU
MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Moral
yang dibina oleh Bapak Drs. Suwarno Winarno
oleh
:
Nama:
Ismaya Indri Astuti
NIM:
110711434571
JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Tahun 2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatnya kepada penulis sehingga tugas mata kuliah Sosiologi Politik yang
berjudul “Pengaruh Kegiatan Ospek Terhadap Etika Mahasiswa Baru Memasuki
Dunia Universitas” jurusan Hukum dan Kewarganegaraan telah diselesaikan
sesuai tepat waktu.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Moral.
Dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Moral ini, penulis
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Suwarno Winarno selaku dosen pembimbing dan pemberi
materi dalam tugas ini.
2. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
ini.
Penulis menyadari bahwa tugas mata kuliah Filsafat Moral ini belum
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis. Atas
saran dan kritik, penulis mengucapkan terima kasih.
Malang, Oktober 2013
Penulis
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar isi .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbedaan OSPEK Mahasiswa Baru Tahun ini dan Beberapa Tahun
Lalu...............................................................................................................3
B. Penyebab OSPEK Masa ini Cenderung Membentuk Jiwa Mahasiswa Baru
Yang Tidak Mempunyai Etika.....................................................................5
C. Etika yang Seharusnya Tertanam Pada Diri Mahasiswa Baru setelah
Mengikuti Serangkain Kegiatan Ospek........................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran................................................................ ..........................................10
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada dasarnya, masa-masa orientasi pengenalan kampus (OSPEK)
menjadi hal penting bagi mahasiswa yang baru saja memasuki dunia kampus.
Masa itu menjadi penting untuk mengisi paradigma calon-calon intelektual bangsa
dengan hal-hal yang berkaitan erat dengan tempat mereka mengemban ilmu. Serta
masa di mana mahasiswa beradaptasi yang awalnya hidup di bangku sekolah
beralih ke bangku kuliah.
Orientasi pengenalan kampus dilakukan mahasiswa sebelum ia dapat
melakukan sesuatu. Mahasiswa perlu tahu terlebih dahulu di mana ia berada dan
ke arah mana ia akan bergerak untuk mencapai suatu tujuan, dan ini merupakan
salah satu kebutuhan mahasiwa yang paling fundamental.
Bicara mengenai orientasi, etika dipandang sebagai sarana orientasi bagi
usaha mahasiswa untuk menjawab pertanyaan mendasar: “bagaimana saya
menjalani hidup ini dan bagaimana saya harus bertindak.” Jawaban pertanyaan ini
sebenarnya dapat diperoleh dari berbagai pihak, misalnya orang dosen, teman dan
lingkungan kampus. Akan tetapi kembali timbul pertanyaan lagi: “apakah benar
yang mereka katakan, lalu siapa yang akan diikuti apabila masing-masing
memberikan nasehat yang berbeda.” Dalam konteks ini, etika membantu
mahasiswa agar lebih mampu untuk mempertanggungjawabkan kehidupannya
saat telah memasuki dunia kampus.
Secara psikologis, seorang mahasiswa akan memiliki sikap berbeda ketika
nilai-nilai dimasukkan saat ospek. Bahkan, disitu akan ada perkenalan secara
mendalam dan sebuah makna tersembunyi yang akan mampu dijawab berdasarkan
tingkah laku mahasiswa saat memasuki aktivitas sehari-hari dalam belajar di
kampus.
Tujuan dari ospek ialah mengenalkan lingkungan kampus bagi Mahasiswa
Baru. Dimulai dari mengenalkan dosen, sistem pembelajarannya, dan diharapkan
Mahasiswa Baru sudah tidak asing dengan kampus barunya.
5. Tahun ini ospek bertemakan Character Building. Upaya Kemendikbud
mengeluarkan kebijakan stragetis terhadap pelaksanaan masa orientasi mahasiswa
ini nampaknya dinilai kurang efektif untuk membentuk etika Mahasiwa. Sebab,
karena tema itu, banyak Mahasiswa Baru tidak memiliki rasa hormat dan sopan
santun terhadap senior, bahkan dosen sekalipun. Tidak hanya itu, ada beberapa
Mahasiswa Baru yang acuh tak acuh terhadap kegiatan ospek. Padahal panitia
sudah merancang kegiatan ini dengan susah payah. Mereka cenderung untuk
menyepelekan dan bersikap manja.
Tujuan ospek ini sesungguhnya baik. Dalam prakteknya, terkadang tujuan
itu bergeser ke arah yang kurang baik. Selama ini, ospek memang erat kaitannya
dengan senioritas. Ospek juga sebagai wadah pembentukan karakter maba.
Mengingat bahwa model pembelajaran antara sekolah dan perguruan tinggi itu
berbeda, maka ospek diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
perbedaan model pembelajaran tersebut dan sekaligus membentuk karakter
Mahasiswa baru agar dapat mudah menyesuaikan diri dengan suasana kampus.
B.
Rumusan Masalah
Masalah umum dalam makalah ini dapat dirumuskan, yaitu apa perbedaan
rangkaian OSPEK Mahasiswa Baru Tahun ini dan Beberapa Tahun Lalu?
Sebaliknya, masalah khusus dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengapa OSPEK Tahun ini Cenderung Membentuk Jiwa Mahasiswa Baru
Mempunyai Etika yang Kurang Baik?
2. Bagaimana Etika yang Seharusnya Tertanam pada Diri Mahasiswa Baru
setelah Mengikuti Serangkain Kegiatan OSPEK?
C.
Tujuan
Tujuan penulis dalam penulisan makalah yang berjudul “Pengaruh Kegiatan
Ospek Terhadap Etika Mahasiswa Baru Memasuki Dunia Kampus” dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi beberapa syarat-syarat dalam proses belajar di perguruan
tinggi.
2. Sebagai langkah lanjutan dalam mempelajari mata kuliah Filsafat Moral.
6. 3. Untuk dijadikan referensi dan inspirasi bagi Mahasiswa Universitas Negeri
Malang.
4. Untuk mengetahui perbedaan rangkaian Orientasi Siswa Pengenalan
Kampus (OSPEK) mahasiswa baru tahun ajaran sebelum dan sesudah
adanya surat edaran Kemendikbud tentang pelaksanaan orientasi
mahasiswa
5. Untuk mengetahui mengapa OSPEK sesuai adanya surat edaran
Kemendikbud cenderung membuat Mahasiswa Baru kurang menghargai
seniornya.
6. Untuk mengetahui etika Mahasiswa Baru yang mengikuti serangkain
kegiatan OSPEK beda generasi.
D.
Metode Penulisan
Penulisan dalam makalah ini bersifat kajian pustaka atau library research.
Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif yang disertai dengan analisis
sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan. Metode
kepustakaan merupakan pengumpulan data dari buku, artikel dan bacaan lain yang
berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. Tidak semua materi didapat dari
buku, sehingga diperlukan materi bacaan yang banyak untuk melengkapi materi
yang belum ada. Sumber dapat dengan membeli buku yang dianggap mengandung
materi yang diperlukan, membaca di surat kabar atau melakukan pencarian di
internet. Semakin banyak materi pendukung maka akan semakin banyak juga
pengetahuan yang didapat dan akan semakin menguasai materi untuk pembuatan
tugas akhir.
7. BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Perbedaan OSPEK Mahasiswa Baru Tahun Ini dan Beberapa Tahun
Lalu
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau biasa disebut dengan OSPEK
merupakan suatu tradisi setiap tahun ajaran baru di seluruh Perguruan Tinggi yang
wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa Baru. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih
mengenalkan kampus kepada Mahasiswa Baru dalam segala aspek.
Selama ini, sebagian besar Mahasiswa Baru memiliki kekhawatiran
tersendiri ketika akan berhadapan dengan ospek. Terlebih, selama ini sebelum
adanya surat edaran dari Kemendikbud, kegiatan ospek di Universitas di
Indonesia penuh dengan kekerasan bahkan parahnya sampai menelan korban jiwa.
Ospek sebenarnya bukan dengan cara kekerasan menyambut dan mendidik
generasi penerus bangsa yang akan menjadi para pemimpin Indonesia kelak.
Potret kelam ospek seperti ini hanya menyisakan dendam di hati Mahasiswa Baru
kepada seniornya.
Proses ospek adalah salah satu proses kaderisasi yang dibutuhkan untuk
organisasi kemahasiswaan, sehingga keberadaannya harus tetap dipertahankan
dengan tingkat fleksibilitas terhadap perubahan zaman dan tidak terpasung oleh
tradisi semu yang memakan korban. Proses represivitas terhadap ospek harus
dijawab dengan sebuah transformasi proses kaderisasi yang tidak memakan
korban. Transformasi tersebut menuntut sebuah kreativitas dalam menjawab
perubahan paradigma masyarakat (Pikiran Rakyat, 28/08/2004).
Menilik dari kegiatan ospek di Universitas Negeri Malang, sebenarnya
tujuan ospek lebih mendepankan tentang penanaman nilai etika pada mahasiswa
baru. Sudah sewajarnya Mahasiswa Baru wajib beradaptasi dengan lingkungan
yang ada di kampus. Bukan lagi sebagai siswa yang memiliki ego tinggi untuk
mempertahankan kebebasan tak beraturan.
Jika di survey mulai Mahasiswa angkatan 2011 dan sebelumnya, tentunya
mereka masih ingat dengan sederet pengalaman ketika mengikuti acara ospek. Di
mana mengharuskan mereka menghadapi senior, menaati dan mematuhi berbagai
8. macam peraturan dan tugas yang harus mereka lakukan dan kerjakan secara tepat
waktu. Akan tetapi semua kegiatan ospek seperti itu tak tampak lagi pada ospek di
Universitas Negeri Malang tahun ini. Nampaknya, tradisi ospek semakin berubah
total dan puncaknya pada tahun 2013, benar-benar tidak ada kegiatan acara ospek
yang diisi dengan acara pengenalan kampus bahkan acara permainan karakter
Mahasiswa sampai tidak diperbolehkan.
Ospek tahun ini dinilai kurang efektif, sebab Mahasiswa Baru hanya
mengikuti acara ospek layaknya acara seminar. Mereka datang, lalu duduk
menurut jurusan yang telah ditentukan, dan diam berjam-jam dalam suatu ruangan
untuk mendengarkan ceramah dari pemateri tanpa adanya tanya jawab. Berikut
perbedaan mencolok Ospek tahun lalu, dan tahun ini:
Ospek Tahun Lalu
Ospek Tahun Ini
1. Harus membawa segala segala 1. Mahasiswa Baru datang, duduk,
benda
atau
barang
yang
diam dan mendengarkan ceramah
berhubungan dengan kegiatan
dari pemateri.
ospek
seperti
yang
telah 2. Mahasiswa tidak diperkenankan
diinstruksikan oleh Panitia Ospek.
membawa barang apapun dari
2. Menaati segala peraturan yang
Panitia Ospek.
telah ditetapkan oleh Panitia 3. Mahasiswa Baru tidak boleh
Ospek selama Mahasiswa baru
diberi tugas apapun dari Panitia
mengikuti Ospek.
Ospek.
3. Memberikan
tugas
untuk 4. Tidak adanya hukuman yang
dikerjakan oleh Mahasiswa Baru.
tegas untuk Mahasiswa Baru.
4. Adanya hukuman bagi Mahasiswa 5. Tidak terjadi interaksi antara
Baru yang melanggar peraturan
Mahasiswa
Baru
dengan
dan bagi Mahasiswa baru yang
pemateri untuk melakukan tanya
tidak mengerjakan tugas dari
jawab bahkan tak ada pengenalan
panitia ospek.
antara Panitia Ospek dengan
5. Adanya interaksi tatap muka
Mahasiswa Baru.
antara Mahasiswa Baru dan Panitia
Ospek.
Apabila panitia ospek sampai membentak Mahasiswa Baru pasti panitia
ospek akan mendapatkan sanksi dari Fakultas.
“Prinsipnya tidak boleh ada
kekerasan pada masa orientasi. Kami memberikan dukungan penuh terhadap
sanksi yang dikenakan masing-masing perguruan tinggi jika terbukti ada aksi
kekerasan ketika orientasi”. (M Nuh: Okezone.com). Tidak hanya itu, Mahasiswa
Baru juga tidak diperkenankan membawa barang apapun saat kegiatan ospek.
9. Disitulah titik kelamahan ospek tahun ini, yang telah membuat Mahasiswa Baru
menjadi pasif, tidak disiplin, tidak punya sopan santun, manja, berbuat
seenanknya saja dan tidak bisa bersosialisasi dengan Senior.
Revolusi ospek tahun ini mungkin terdengar sangat sepele bagi perspektif
pejabat tinggi dikarenakan pengaduan dari beberapa pihak. Padahal ospek adalah
rangakaian penting yang membuat Mahasiswa Baru sadar akan etika kebebasan
dalam berperilaku pada lingkungan sekitar, tentunya dengan asumsi bahwa para
pelaku dalam kepanitiaan ospek adalah orang-orang terpilih dengan tanggung
jawab, dedikasi, rasa cinta dan komitmen kuat dalam menjalaninya.
Namun, bila dirasa revolusi penghapusan ospek adalah cara tepat dalam
bertata krama menyambut para mahasiswa baru menurut prespektif pejabat tinggi,
mungkin para mahasiswa baru lambat laun akan segera merasakan dampak buruk
dari pengenalan etika bersikap.
2.2
Penyebab OSPEK Tahun ini Cenderung Membentuk Jiwa Mahasiswa
Baru Mempunyai Etika yang Kurang Baik
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) dikenal sebagai salah
satu kegiatan proses inisiasi Mahasiswa Baru. Di Universitas Negeri Malang,
istilah yang sering digunakan adalah PKPT (Pengenalan Kehidupan Perguruan
Tinggi) yang tujuannya sama saja seperti ospek.
Tak dapat dimungkiri lagi, kegiatan Ospek sebelum memasuki dunia
kampus sangatlah dibutuhkan, dengan apa pun metodenya. Di momen inilah
perubahan-perubahan awal dari siswa menjadi mahasiswa dilakukan. Kegiatan
Ospek intinya bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru terhadap dunia
di kampus. Seperti yang tertera dalam katalog Uniersitas Negeri Malang mengenai
tujuan dan hakikat PKPT, diantaranya:
1. Tujuan PKPT:
a. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami lingkungan kampus sebagai suatu
lingkungan akademis serta memahami mekanisme yang berlaku di dalamnya.
b. Menambah wawasan mahasiswa baru untuk dapat menggunakan sarana
akademik yang tersedia di pertguruan tinggi secara maksimal.
10. c. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu belajar di perguruan tinggi serta
mematuhi dan melaksanakan norma-norma yang berlaku khususnya yang
berkaitan dengan Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa.
d. Menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru akan tanggung jawab akademik dan
sosial sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Hakikat PKPT:
a. PKPT merupakan kegiatan institusional yang menjadi tanggung jawab
universitas untuk mensosialisasikan kehidupan di perguruan tinggi dan proses
pembelajaran yang pelaksanaannya melibatkan unsur pimpinan universitas,
fakultas, mahasiswa, dan unsur-unsur lain yang dipandang perlu.
b. PKPT merupakan sarana bagi mahasiswa baru untuk mengenal dan melakukan
adaptasi dengan lingkungan dan budaya perguruan tinggi.
Namun, sayangnya Ospek tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Rektor
Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. H. Suparno menyatakan terpaksa
menghapuskan kegiatan Ospek di lapangan karena melaksanakan keputusan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No 38 Tahun 2000 yang salah satu
keputusannya melarang diadakan ospek di kampus. Karena keputusan itulah,
pelaksanaan OSPEK tahun ini mengandung beberapa unsur kegiatan yang tidak
relevan dalam upaya pencapaian tujuan dari Ospek itu sendiri.
Bentuk ketidakrelevanan yang pertama adalah Mahasiswa Baru mengikuti
serangkain kegiatan ospek seperti mengikuti seminar. Mahasiswa tidak
diperkenankan membawa apapun. Ospek kali ini gagal melatih Mahasiswa Baru
untuk mempunyai rasa tanggungjawab, mereka cenderung meremehkan kegiatan
ini. Tidaknya adanya pemberian tugas atau diharuskannya Mahasiswa Baru
membawa keperluan Ospek, itu sama halnya tidak memberikan pelajaran akan
kewajiban yang pada hakikaktnya dengan memberikan kewajiban akan memupuk
rasa tanggungjawab pada setiap kepribadian Mahasiswa baru. Bicara tentang
kewajiban, kewajiban ada dua. Kewajiban yang dipandang secara subjektif dan
objektif. Menurut Poespoprodjo (1999:275) :
“Kewajiban adalah keharusan moral untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu.
Kewajiban ini bila dipandang secara subjektif. Kewajiban secara objektif adalah hal yang
harus dikerjakan atau tidak dikerjakan. Kedua kalimat tersebut nampak pada ospek tahun ini,
yaitu “Ia berkewajiban”, yang berarti: secara moral ia wajib. Dan “Ia mengerjakn
kewajibannya”. Artinya: ia mengerjakan sesuatu hal yang wajib ia kerjakan.”
11. Kedua pernyataan tersebut nampak pada ospek tahun ini, yaitu kewajiban
subjektif yang mengaharuskan Mahasiswa Baru mengikuti kegiatan ospek dengan
mengenakan baju hem putih dan bawahan rok atau celana bewarna hitam dan
mengenakan almamater. Namun, ospek tahun ini tidak terlihat adanya kewajiban
objektif, sebab Mahasiswa baru dilarang diberi tugas apapun oleh panitia ospek.
Bentuk ketidakrelevan yang kedua ialah tidak adanya sanksi kepada
mahasiswa yang melakukan suatu kesalahan. Karena hal inilah yang
menyebabkan Mahasiswa Baru tahun ini terlalu menggampangkan seluruh
kegiatan ospek, misalnya saja contoh saat mereka datang terlambat, ada juga yang
tidak mengenakan almamater, ada yang ramai sendiri saat diberi materi, perbuatan
yang dilakukan Mahasiswa Baru seperti itu, panitia ospek pin tidak diperkenankan
untuk memberi teguran. Ini sama halnya membentuk jiwa manja dan menjadi
Mahasiswa Baru tidak disiplin dalam segala hal. Menurut Maman Rachman dalam
Tu‟u (2004:35) pentingnya disiplin bagi para siswa sebagai berikut:
“Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, Membantu Mahasiswa
Baru memahami dan meyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan, Dapat menyelesaikan tuntutan
yang ingin ditunjukkan Mahasiswa Baru terhadap lingkungannya, Untuk mengatur keseimbangan
keinginan individu satu dengan individu lainnya, Menjauhi Mahasiswa Baru melakukan hal-hal
yang dilarang oleh kampus, Mendorong Mahasiswa Baru melakukan hal-hal yang baik dan benar,
Mahasiswa Baru belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat
baginya dan lingkungannya, Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan
lingkungannya.”
Bentuk ketidakrelevan yang selanjutnya ialah tidak ada interaksi dan
komunikasi antara mahasiswa beda jurusan dan interaksi antara panitia kegiatan
bahkan interkasi dengan pemateri. Saat kegiatan ospek, Mahasiswa hanya
mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh pemateri tanpa adanya tanya
jawab. Padahal menurut Immanuel Kant “Akal tidak boleh bertindak seperti
seorang mahasiswa yang cuma puas mendengarkan keterangan yang telah
dipilihkan oleh dosennya. Tapi hendaknya bertindak seperti hakim yang bertugas
menyelidiki perkara dan memaksa para saksi untuk menjawab pertanyaan yang
telah disiapkanya sendiri”. Ini juga yang menyebabkan Mahasiswa menjadi
pribadi yang pasif, padahal Mahasiswa harus dituntut menjadi pribadi yang kritis
dalam segala hal.
Tapi jika dilihat kegiatan Ospek tahun lalu, banyak Panitia Ospek yang
menerapkan kegiatan ospek bentuk “komunal” dengan kegiatan untuk
membangkitkan kedisiplinan dan rasa hierarki Mahasiswa Baru. Pengaruh
12. pendekatan tersebut mengesankan menciptakan efek jera, sekaligus
membudayakan rasa disiplin dan tanggungjawab pada setiap Mahasiswa Baru.
2.3
Etika yang Seharusnya Tertanam Pada Diri Mahasiswa Baru setelah
Mengikuti Serangkain Kegiatan Ospek
Berkaitan dengan etika yang perlu dibangun Mahasiswa, dewasa ini
sedang marak tema tentang „character building‟ dalam dunia pendidikan. Apabila
disimak bersama, bahwa dalam pendidikan atau mendidik tidak hanya sebatas
mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan pengertian itu yang lebih utama
adalah dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak seseorang agar
menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun estetika maupun
perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat.
Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan
memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam
melakukan aktivitasnya setelah mendapat pembekalan dari kegiatan Ospek. Di
bawah ini beberapa etika di kampus yang perlu diinternalisasi dalam diri
Mahasiswa, diantaranya:
1.
Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang
mendidik kita.
2.
Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus
saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam
berkompetisi meraih prestasi akademis.
3.
Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang
berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tanda
tangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.
4.
Berprilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di
massyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan
bertindak.
5.
Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa harus
melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
13. 6.
Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru,
bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan
menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke sumbernya.
7.
Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan
kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh.
Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap
siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa
harus memahami kebebasan dan tanggung jawab. Menurut Immanuel Kant
“Setiap orang mesti bertindak tidak hanya sesuai dengan tugas dan kewajibannya
tetapi juga demi tugas dan kewajibannya tersebut. Pelaksanaan tugas dan
kewajiban moral karena itu dianggap menguntungkan untuk dirinya atau orang
lain, dianggap tidak ada kaitannya dengan moralitas.” Selain itu menurut
pandangan Immanuel Kant (Ninggolan,1997:68):
“Memandang bahwa perbuatan moral itu dapat diketahui dengan kata hati. Bagi Kant,
melakukan kewajiban merupakan norma perbuatan baik.Ia mengambil contoh, perbudakan
merupakan perbuatan buruk karena memakai manusia sebagai alat. Mempekerjakan pembantu
rumah tangga dengan kasar merupakan perbuatan buruk pula, karena menjadikan manusia
sebagai hewan.”
Sikap yang berkualitas moral oleh Kant disebut moralitas. Moralitas adalah
pelaksanaan kewajiban karena hormat terhadap hukum. Sedangkan hukum itu
sendiri tertulis dalam hati manusia. Sebuah hukum atau aturan dari luar hanya
mengikat secara moral kalau diyakini dalam hati. Moralitas adalah tekad untuk
mengikuti apa yang dalam hati disadari sebagai kewajiban mutlak. Sehingga,
diharapkan Mahasiswa baru etika dan moralnya bisa terbentuk dan dapat
mendapatkan pelajaran dari kegiatan Ospek yang berguna untuk hidup di
lingkungan kampus yang penuh dengan persaingan ini.
14. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, pada dasarnya kegiatan Ospek bertujuan untuk lebih
mengenalkan kampus kepada Mahasiswa Baru dalam segala aspek di Perguruan
Tinggi. Dengan adanya kegiatan Ospek ini merupakan salah satu proses
percepatan adaptasi dari pembentukan pribadi mahasiswa yang utuh, profesional
dan siap menghadapi tantangan masa depan. Di momen kegiatan inilah
perubahan-perubahan awal dari siswa menjadi mahasiswa dilakukan. Sayangnya,
kegiatan Ospek tahun ini dinilai kurang efektif, sebab Mahasiswa Baru hanya
mengikuti acara ospek layaknya acara seminar, dan menjadikan mereka kurang
kritis karena mereka hanya menjadi pendengar saja.
B.
Saran
Untuk itu diperlukan sebuah usaha agar pelaksanaan kegiatan Ospek
kembali pada sisi yang positif bukan sebuah sebagai momok yang menakutkan
bagi mahasiswa baru dan bukan pula sebagai tempat yang menjadikan mahasiswa
tidak disiplin dan tidak mempunyai rasa hierarki. yang hendak merasakan
indahnya dinamika menjadi mahasiswa.
15. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Poespoprodjo, W. Dr. S.H, S.S., BPh., L.Ph. 1999. Filsafat Moral. Pustaka
Grafika. Bandung.
Nainggolan, Z.Z, Dr. 1977. Pandangan Cendekiawan Muslim Tentang Moral
Pancasila, Moral Barat dan Moral Islam. Kalam Mulia: Jakarta.
Tu‟u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Jurnal, Surat Kabar, Majalah dan Internet
Bobby Rahman, Pikiran Rakyat. 2009, Agustus. Meluruskan Paradigma Tentang
Ospek.
http://filsafat.kompasiana.com/2012/06/11/ajaran-eksploitasi-immanuel-kant470023.html
http://kampus.okezone.com/read/2012/08/03/373/673012/redirect
http://lordbroken.wordpress.com/2013/07/15/orientasi-mahasiswa-baru-ospekpembentukan-generasi-instan/
http://novautama.wordpress.com/2012/10/24/pemikiran-immanuel-kant/
http://indobeta.com/4-tipe-kepribadian-dalam-pandangan-immanuel-kant/10328/
http://heavenkant.wordpress.com/2013/02/12/etika-immanuel-kant/
http://aprillins.com/2009/971/filsafat-immanuel-kant-kewajiban-karenaberkewajiban/