SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MAKALAH
KONSEP DASAR IPS
DIMENSI DAN STRUKTUR IPS
DOSEN PEMBIMBING
Nashran Azizan,M.Pd.
DISUSUN OLEH:
Aulia Maharani(1820500049)
Inayatus Sa’adah Dalimunthe(1820500006)
Mhd.Syahdan Sirega(1820500092)
Saima Putri Hrp(1820500158)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2019/2020
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, makalah tentang “Dimensi dan Struktur
IPS” dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW.
Tersusunnya makalah ini semoga mendatangkan manfaat yang besar untuk kita semua
dan dalam rangka menambah wawasan pengetahuan kita tentang Dimensi dan Struktur
IPS. Walaupun pada mulanya penyusunan makalah ini mengalami banyak kesulitan
dalam menyatukan berbagai materi penting untuk disusun agar menjadi sebuah bacaan
yang menarik untuk dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca dan dapat memberikan
kontribusi positif dalam rangka memudahkan proses pembelajaran.
Besar harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang baik serta
mendatangkan manfaat untuk seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena
itu, adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini
sangat dinantikan. Semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan
umat manusia, dan menjadi amal saleh bagi semua umat manusia.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I:PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN................................................................................................................2
D. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH........................................................2
E. METODE PENGUMPULAN DATA...................................................................2
BAB II:PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. DIMENSI IPS........................................................................................................3
B. PEMBAGIAN DIMENSI IPS...............................................................................4
1. Dimensi Pengetahuan................................................................................4
2. Dimensi Keterampilan...............................................................................5
3. Dimensi Nilai Dan Sikap...........................................................................8
4. Dimensi Tindakan....................................................................................10
C. STRUKTUR
IPS.......................................................................................................................10
D. MODEL STRUKTUR PENGETAHUAN.........................................................11
BAB III:PENUTUP........................................................................................................13
A. KESIMPULAN..................................................................................................13
B. SARAN...............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional adalah
kemempuan dalam mengorganisir materi pembelajaran. Untuk melakukan tugas
tersebut, guru hendaknya memiliki keterampilan bagaimana merencanakan
pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik bahan materi pembelajaran disamping
karakteristik siswa, kondisi lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Dalam makalah ini diuraikan tentang dimensi dan struktur Pendidikan IPS
(PIPS) yang akan menjadi dasar dan sumber pembelajaran khususnya dalam
pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh guru. Proses pembelajaran di kelas
untuk para siswa hendaknya dapat mengarakan, membimbing, dan mempermudah
mereka dalam penguasaan sejumlah konsep dasar sehingga mereka dapat
membentukstruktur ilmu pengetahuannya sendiri. Tugas ini sebenaranya tidak mudah
mengingat kemampuan sisiwa sekolah memiliki latar belakang kemampuan dan
lingkungan yang berbeda. Oleh karena itu, sangat perlu ada upaya pencarian dan
penerapan model pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar lebih
berkualitas.
Penguasaan dan pengembangan dimensi dan struktur pembelajaran dalam PIPS
sangat penting bagi guru karena siswa sekolah menengah diharapkan telah memiliki
kemampuan berfikir abstrak dan parsial atau spesialisasi serta berpikir analitis.
Untuk memfasilitasi kebutuhan ini mahasiswa calon guru perlu mempersiapkan
model pembelajaran yang tepat yang didukung oleh kemampuan penguasaan terhadap
dimensi-dimensi PIPS dan strukturnya.
1
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa defenisi dimensi IPS?
2. Apa saja pembagian dimensi IPS?
3. Apa defenisi struktur IPS?
4. Apa saja model struktur IPS?
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang dimensi IPS
2. Menguraikan jenis-jenis dimensi IPS
3. Menjelaskan tentang Struktur IPS
4. Menjelaskan model struktur IPS
D. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH
Makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab 1 berisikan pendahuluan yang
mengemukakan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah,
sistematika serta metode pengumpulan data. Bab 2 berisikan pembahasan yang
menguraikan mengenai pengertian, macam-macam dimensi dan strukur IPS. Bab
3 berisikan kesimpulan dan saran
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan.
Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode membaca literatur dari berbagai
buku sumber baik yang kependidikan maupun non kependidikan. Selain itu,
Penulis juga melakukan studi literatur disitus-situs yang ada di internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.DIMENSI IPS
Dimensi adalah parameter atau ukuran yang dibutuhkan untuk menggambarkan
sifat-sifat suatu objek.1
Dimensi dalam Pembelajaran IPS dibelajarkan secara terpadu dari 4 (empat) kajian,
yaitu geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi melalui pendekatan tema. Pembelajaran
berbasis pada kontekstual dengan mengamati dan belajar dari pengalaman
sekelilingnya. Karakteristik IPS ini mampu mewadahi perkembangan psikologis peserta
didik pada usia tersebut yang selalu ingin tau, berpikir kritis dan senang bereksplorasi.2
Menurut Sapriya (2015, p.h 46-56) program pendidikan IPS yang komprehensif
adalah program yang mencakup empat dimensi,yaitu :dimensi pengetahuan,dimensi
keterampilan ,dimensi nilai dan sikap dan dimensi tindakan. Walaupun empat dimensi
ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda satu sama lain, namun dalam proses
pembelajaran empat dimensi ini saling tumpang tindih dan saling melengkapi. Untuk
kepentingan analisis akademik, empat dimensi ini dibedakan agar guru dapat merancang
pembelajaran IPS secara sistematis dan untuk meyakinkan bahwa semua kawasan sudah
terliput.3
1
Dewi Retnani, ”Dimensi dan Struktur IPS”, (https://www.slideshare.net/pdewi6132/dimensi-dan-
struktur-ips diakses pada 22 juni 2015)
2
Mas Wedan, “Dimensi dalam Pembelajaran IPS dan kaitannya dengan Perkembangan Peserta didik”,
(https://silabus.org/dimensi-dalam-pembelajaran-ips/ diakses pada 25 desember 2019)
3
Toni Nasution dan Maulana Arafat, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Yogyakarta:Samudera
Biru,2018),hlm.105.
3
B.PEMBAGIAN DIMENSI IPS
1. Dimensi Pengetahuan (Knowledge)
Setiap orang memiliki wawasan tentang pengetahuan sosial yang berbeda-beda.
Secara konseptual, pengetahuan (knowledge) hendaknya mencakup: (1) Fakta; (2)
Konsep; dan (3) generalisasi yang dipahami oleh siswa.
Fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa, objek, orang dan hal-hal yang
terjadi (peristiwa). Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa dapat mengenal berbagai
jenis fakta khususnya yang terkait dengan kehidupan.Pada dasarnya fakta yang
disajikan untuk para siswa hendaknya disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan
berfikirnya. Secara umum, fakta untuk siswa SD hendaknya berupa peristiwa, objek,
dan hal-hal yang bersifat konkret. Oleh karena itu guru perlu mengupayakan agar fakta
disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas masing-masing.
Konsep merupakan kata-kata atau frase yang mengelompok, berkatagori, dan
memberi arti terhadap kelompok fakta yang berkaitan. Konsep merujuk pada suatu hal
atau unsur kolektif yang diberi label. Namun konsep akan selalu direvisi disesuaikan
dengan konsep menurut disiplin ilmu-ilmu social.
Konsep dasar yang relevan untuk pembelajaran IPS diambil terutama dari
disiplin-disiplin ilmu sosial. Banyaknya konsep yang terkait dengan lebih dari satu
disiplin, isu-isu sosial, dan tema-tema yang berasal dari banyak dimensi ilmu sosial.
Konsep-konsep tersebut tergantung pula pada jenjang dan kelas sekolah.
Konsep yang dibentuk secara multidisiplin berasal dari konsep disiplin
tradisional dan menjadi pemerkaya bagi kajian IPS. Konsep-konsep ini muncul karena
adanya keperdulian dan persepsi sosial serta munculnya permasalahan social yang
semakin kompleks. Hal ini telah dipandang sebagai cara alternatif dalam
mengorganisasikan konsep-konsep IPS.
4
Generalisasi merupakan suatu pernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling
terkait. Generalisasi memiliki tingkat kompleksitas isi, disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa.
Pengembangan konsep dan generalisasi adalah proses mengorganisir dan
memaknai sejumlah fakta dan cara hidup bermasyarakat. Merumuskan generalisasi dan
mengembangkan konsep merupakan tujuan pembelajaran IPS yang harus dicapai oleh
siswa dengan bimbingan guru. Hubungan antara generalisasi dan fakta bersfat dinamis.
Memperkenalkan informasi baru yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan
generalisasi merupakan cara yang baik untuk menkondisikan terjadinya proses belajar
bagi siswa. Dengan informasi baru, pada siswa dapat mengubah dan memperbaiki
generalisasi yang telah dirumuskan terlebih dahulu.4
2. Dimensi Keterampilan (Skills)
Kecakapan mengolah dan menerapkan informasi merupakan keterampilan yang
sangat penting untuk mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang mampu
berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat demokratis. Oleh karena itu, berikut
uraian sejumlah keterampilan yang diperlukan sehingga menjadi unsure dalam dimensi
IPS dalam proses pembelajaran
a. Keterampilan Meneliti
Keterampilan ini diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah data. Secara umum
penelitian mencapkup sejumlah aktivitas sebagai berikut:5
 Mengidentifikasi dan mengungkapkan masalah atau isu
 Mengumpulkan dan mengolah data
 Menafsirkan data
 Menganalisis data
4
Oktaseiji, ” Dimensi Dan Struktur Pendidikan Ips”,
(https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips/ diakses pada 25
desember 2019)
5
Toni dan Maulana, Op.cit,hlm.106
5
 Menilai bukti-buki yang ditemukan
 Memyimpulkan
 Menerapkan hasil temuan dan konteks yang berbeda
 Membuat pertimbangan nilai
b. Keterampilan Berpikir
Sejumlah keterampilan berfikir banyak berkontribusi terhadap pemecahan masalah
dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat secara efektif.Untuk mengembangkan
keterampilan berfikir pada diri siswa perlu ada penguasaan terhadap bagian-bagian yang
lebih khusus dari keterampilan berfikir tersebut serta melatihnya di kelas,seperti
keterampilan berfikir kritis dan kreatif bagi siswa.6
Keterampilan berpikir kritis adalah proses kognitif siswa dalam menganalisis secara
sistematis dan spesifik masalah yang dihadapi, membedakan masalah tersebut secara
cermat dan teliti, serta mengidentifikasi dan mengkaji informasi guna merencanakan
strategi pemecahan masalah. Pendapat tersebut diperkuat oleh Stobaugh (2013: 2) yang
menjelaskankan bahwa berpikir kritis adalah berpikir yang reflektif secara mendalam
dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah untuk menganalisis situasi,
mengevaluasi argumen, dan menarik kesimpulan yang tepat. Orang yang mampu
berpikir kritis adalah orang yang mampu menyimpulkan apa yang diketahuinya,
mengetahui cara menggunakan informasi untuk memecahkan permasalahan, dan
mampu mencari sumber-sumber informasi yang relevan sebagai pendukung pemecahan
masalah Adinda (2016: 129). Berdasarkan penjelasan di atas, keterampilan berpikir
kritis merupakan kemampuan dasar untuk memecahkan masalah.7
Beberapa keterampilan berfikir yang perlu dikembangkan oleh guru di kelas
untuk para siswa meliputi :
a. Mengkaji dan menilai data secara kritis
b. Merencanakan
c. Merumuskan
d. Memprediksi hasil dari sesuatu kegiatan atau peristiwa
6
Ibid.
7
Mira Azizah, “Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Matematika
Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian, vol.35 no. 1,2018 (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPP/
article/download/13529/pdf, diakses pada 25 desember 2019)
6
e. Menyarankan apa yang akan ditimbulkan dari suatu peristiwa atau perbuatan
f. Curah penfapat
g. Berspekulasi tentang masa depan
h. Menyarankan berbagai solusi alternatif
i. Mengajukan pendapat dari perspektif yang berbeda
c. Keterampilan Partisipasi Sosial
Dalam belajar IPS, siswa perlu dibelajarkan bagaiman berinteraksi dan bekerjasama
dengan orang lain. Keahlian bekerja dalam kelompok sangat penting karena dalam
kehidupan bermasyarakat begitu banyak orang menggantungkan hidup melalui
kelompok. Beberapa keterampilan partisipasi sosial yang perlu dibelajarkan oleh guru
meliputi:8
 Mengidentifikasi akibat dari perbuatan dan pengaruh ucapan terhadap orang lain
 Menunjukkan rasa hormat dan perhatian kepada orang lain
 Berbuat efektif sebagai anggota kelompok
 Mengambil berbagai peran kelompok
 Menerima kritik dan saran
 Menyesuaikan kemampuan dengan tugas yang harus diselesaikan
d. Keterampilan Berkomunikasi
Pengembangan keterampilan berkomunikasi merupakan aspek yang penting dari pendekatan
pembelajaran IPS khususnya dalam inkuiri sosial. Setiap siswa perlu diberi kesempatan
untuk mengungkapkan pemahaman dan perasaannya secara jelas, efektif, dan kreatif.
Walaupun bahasa tulis dan lisan telah menjadi alat berkomunikasi yang paling biasa, guru
hendaknya selalu mendorong para siswa untuk mengungkapkan gagasannya dalam bentuk
lain, seperti dalam film, drama, seni (suara, tari, lukis), pertunjukkan, foto, bahkan dalam
bentuk peta. Para siswa hendaknya dimotivasi agar menjadi pembicara dan pendengar yang
baik.9
8
Toni dan Maulana, Op.cit,hlm.107.
7
3. Dimensi Nilai dan Sikap (Value and Attitude)
Pada hakekatnya, nilai merupakan sesuatu yang berharga. Nilai yang dimaksud disini adalah
seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah mempribadi dalam diri seseorang
atau kelompok masyarakat tertentu yang ketika berpikir atau bertindak. Umumnya, nilai
dipelajari sebagai hasil dari pergaulan atau komunikasi antarindividu dalam kelompok
seperti keluarga, himpunan keagamaan, kelompok masyarakat atau persatuan dari orang-
orang yang satu tujuan.
Heterogenitas nilai yang ada di masyarakat tentu menimbulkan masalah tersendiri bagi guru
dalam pembelajaran IPS di kelas. Di suatu pihak, nilai dapat masuk ke dalam masyarakat
dan tidak mungkin steril dari isu-isu yang menerpa dan terhindar dalam masyarakat
demokratis. Di pihak lain, tidak dipungkiri bahwa nilai tertentu muncul dengan kekuatan
yang sama dalam masyarakat dan menjadi pembelajaran yang baik serta menjadi
perlindungan dari berbagai penyimpangan dan pengaruh luar. Agar ada kejelasan dalam
mengkaji nilai di masyarakat, maka nilai dapat dibedakan atas nilai sustantif dan nilai
prosedural.
a. Nilai Substantif
Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang dan umumnya hasil
belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Setiap orang
memiliki keyakinan atau pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinannya tentang
sesuatu hal.
Dalam mempelajari nilai substantif, para siswa perlu memahami proses-proses, lembaga-
lembaga, dan aturan-aturan untuk memecahkan konflik dalam masyarakat demokratis.
Dengan kata lain, siswa perlu mengetahui ada keragaman nilai dalam masyarakat dan
mereka perlu mengetahui isi nilai dan implikasi dari nilai-nilai tersebut.
9
Oktaseiji, ” Dimensi Dan Struktur Pendidikan Ips”,
(https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips/ diakses pada 25
desember 2019)
8
Manfaat lain dari belajar nilai substantif adalah siswa akan menyatakan bahwa dirinya
memiliki nilai tertentu. Guru harus menjelaskan bahwa siswa membawa nilai yang beragam
ke kelas sesuai dengan latar keluarga, agama, atau budaya. Selain itu, guru perlu menyadari
pula bahwa nilai yang dia anut tidak semuanya berlaku secara universal.
Program pembelajaran IPS hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan, merefleksi, dan mengartikulasikan nilai-nilai yang dianutnya. Proses ini
tergantung pada nilai-nilai prosedural di kelas. Siswa hendaknya memiliki hak mengambil
posisi nilai mana yang akan dianut tanpa paksaan atau menangguhkan keputusan dan tetap
tidak mengambil keputusan. Dengan kata lain, siswa hendaknya didorong untuk bersiap diri
membenarkan posisinya, mendengarkan kritikan yang ditujukan terhadap dirinya dan atau
mengubah keputusannya bila ada pertimbangan lain.
b. Nilai Prosedural
Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara lain nilai kemerdekaan,
toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai orang lain. Nilai-nilai kunci
ini merupakan nilai yang menyokong masyarakat demokratis, seperti: toleran terhadap
pendapat yang berbeda, menghargai bukti yang ada, kerja sama, dan menghormati pribadi
orang lain. Apabila kelas IPS dimaksudkan untuk mengembangkan partisipasi siswa secara
efektif dan diharapkan semakin memahami kondisi masyarakat Indonesia yang beraneka
ragam, maka siswa perlu mengenal dan berlatih menerapkan nila-nilai tersebut.
Pembelajaran yang mengaitkann pendidikan nilai ini secara eksplisit atau implisit
hendaknya telah ada dalam langkah-langkah atau proses pembelajaran dan tidaklah menjadi
bagian dari konten tersendiri. Dengan kata lain, nilai-nilai ini tidak perlu dibelajarkan secara
terpisah. Selain itu, masyarakat demokratis yang ideal harus mampu mengungkapkan nilai-
nilai pokok dalam proses pembelajaran bukan hanya retorika semata bahkan harus
menghormati harkat dan martabat manusia, berkomitmen terhadap keadilan sosial, dan
memperlakukan manusia sama kedudukannya di depan hukum.
9
4. Dimensi Tindakan (Action)
Tindakan sosial merupakan dimensi PIPS yang penting karena tindakan dapat
memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Mereka pula dapat belajar secara
konkret dan praktis. Dengan belajar dari apa yang diketahui dan terpikirkan tentang isu-isu
sosial untuk dipecahkan sehingga jelas apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya,
para siswa belajar menjadi warga Negara yang efektif di masyarakat.
Dimensi tindakan sosial dapat dibelajarkan pada semua jenjang dan semua tingkatan kelas
kurikulum IPS. Dimensi tindakan social untuk pembelajaran IPS meliputi tiga model
aktivitas sebagai berikut.10
 Percontohan kegiatan dalam memecahkan masalah di kelas seperti cara
berorganisasi dan bekerja sama.
 Berkomunikasi dengan anggota masyarakat dapat diciptakan.
 Pengambilan keputusan dapat menjadi bagian kegiatan kelas, khususnya pada saat
siswa diajak untuk melakukan inkuiri.
C.STRUKTUR IPS
Struktur adalah bangun atau susuan (dalam pikiran) yang terdiri atas unsur-unsur
yang berhubungan satu sama lain dalam kesatuan.11
Jacob Bronowski (Supardi, 2011, p. 13) menjelaskan bahwa ilnu adalah aktivitas
menyusun fakta-fakta yang diketahui dalam kelompok-kelompok di bawah konsep-konsep
umum, dan konsep-konsep itu dinilai berdasarkan pernyataan dari tindakan-tindakan yang
kita dasarkan padanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa batang tubuh ilmu
strukturnya mencakup:fakta, konsep, generalisasi, dan teori.
Model pembelajaran alternatif untuk bidang ilmu-ilmu sosial telah diperkenalkan dengan
aneka ragam istilah diperkenalkan dengan aneka ragam istilah, seperti : Model Inkuiri,
10
Toni dan Maulana, Op.cit,hlm.111.
11
Ibid.
10
Problem Solving, Berpikir Kritis, Pengambilan Keputusan, dan sebagainya. Pada
hakekatnya, model-model pembelajaran ini lebih banyak menekankan pada upaya
membelajarkan siswa secara aktif (Students’ Active Learning).
Untuk menyajikan materi pembelajaran yang penuh dengan muatan konsep, generalisasi dan
teori, Marlin L. Tanck dalam Sapriya (2009) memperkenalkan model pembelajaran konsep,
generalisasi dan konstruk yang dikenal dengan “A Model of A knowledge” (Model Struktur
ilmu Pengetahuan).
Salah satu pendekatan dalam pembelajaran IPS dan sekaligus menjadi tugas guru pada
tingkat pendidikan dasar adalah menerjemahkan materi yang sulit menjadi mudah atau
materi pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret. Suatu upaya untuk menerjemahkan
dan mengkonkretkan hal yang abstrak tersebut biasanya diperlukan sesuatu yang berfungsi
sebagai wakil atau representasi. Sesuatu yang mewakili inilah yang dikenal dengan sebutan
model. Para siswa yang tengah belajar pada jenjang pendidikan menengah , perlu dibimbing
dan diperkenalkan kepada atau dilatih kemampuan dalam berpikir abstrak. Dengan kata lain,
para guru perlu memperkenalkan pengetahuan abstrak (abstrack knowledge) kepada
siswanya. Salah satu cara untuk membantu para siswa dalam memiliki kemampuan ini
adalah melalui perantara model.12
D. MODEL STRUKTUR PENGETAHUAN
Menurut Tanck pengetahuan (knowledge) dianggap sebagai hasil kerja intelektual yang
dikembangkan oleh manusia melalui proses psikologisnya. Hasil-hasil itu dapat digolongkan
dalam bentuk/jenis pengetahuan yang berbeda-beda. Jenis pengetahuan dapat dilihat
sebagaimana dirancang dalam model struktur atau organisasi pengetahuan.
Model ini berusaha membedakan jenis-jenis pengetahuan yang berbeda-beda dan
mengorganisasikannya dalam suatu struktur. Model ini dapat mewakili suatu cara
12
Oktaseiji, ” Dimensi Dan Struktur Pendidikan Ips”,
(https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips/ diakses pada 25
desember 2019)
11
bagaimana pengetahuan yang bersifat abstrak ini dapat digolongkan dan disusun sehingga
para guru dapat dengan mudah merancang pengajaran dan para siswa lebih mudah lagi
belajar. Model dibawah ini dapat diuji apakah model ini dapat membantu para guru lebih
efektif merancang pengajaran aspek pengetahuan pilihan yang bersifat abstrak dan apakah
para siswa merasakan terbantu pada waktu belajar menguasai pengetahuan pilihan tersebut.
Model struktur ilmu pengetahuan terdiri atas unsur-unsur yang dapat digambarkan dalam
diagram, sebagai berikut :
Construct
Generalization
Concept
Fact and Atribute
Secara lebih rinci unsur-unsuryang ada dalam struktur ilmu pengetahuan diatas dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Atribut
Atribut merupakan karakteristik atau sifat sejumlah benda, peristiwa atau ide yang dapat
dibedakan. Atribut-atribut itu misalnya ciri-ciri yang dapat dianggap sama, serupa atau
berbeda. Atribut dapat didasarkan pada fakta berupa informasi konkret yang dapat
diverifikasi dari laporan orang lain atau hasil pengamatan langsung seseorang. Apakah
informasi itu akurat, dapat dibuktikan dengan cara memeriksa kebenaran laporan atau
dengan meneliti, mendengarkan, menyentuh, dan merasakan.
Laporan lisan, gambar, dan chart data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut-
atribut. Penkomunikasian fenomena dan kondisi yang terlihat merupakan proses
12
mempelajari atribut-atribut. Para siswa dapat mempelajari atribut-atribut melalui proses
persepsi, yakni memperoleh informasi dari orang lain, atau pengamatan dan pengkajian oleh
mereka sendiri.
Atribut dapat diketahui menurut tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Beberapa atribut
dapat dengan udah dinyatakan sedangkan yang lainnya mungkin dapat dipahami dan
digunakan namun tidak mudah diungkapkan.
2. Kelas
Kelas adalah pengelompokkan kategori benda-benda, peristiwa atau pemikiran. Setiap kelas
meliputi benda-benda yang memiliki kesamaan atribut dan mengabaikan atribut-atribut yang
berbeda atau tidak ada kaitannya. Pengkelasan berdasarkan pada satu atau atribut tertentu,
tidak pada semua atribut.
Pengkelasan merupakan sesuatu hal yang biasa dan banyak kegunannya. Semua orang yang
kita ketahui, kita tempatkan dalam ragam kelas, seperti laki-laki – perempuan, kaya –
miskin, bersahabat – bermusuhan. Benda-benda hidup dapat dikelompokkan sebagai
berikut: tanaman – hewan, mamalia atau reptil atau burung, binatang buas – binatang
piaraan. Kelompok buku-buku dapat dibagi menurut jenisnya, seperti fiksi – nonfiksi,
bersamul tebal – bersampul tipis, mudah – sulit. Dengan demikian, kita
dapatmengklasifikasikan sesuatu secara praktis menurut pengalaman sesuai dengan atribut-
atributnya.
3. Simbol
Setiap kelas dapat dirujuk dengan suatu symbol. Symbol menunjukkan kelas. Symbol dapat
berupa kata-kata, tanda, gerak mimic,nomor angka, atau yang lainnya. Apapun namanya
simbol merupakan cara yang bermanfaat untuk mengkomunikasikan tentang kelas. Kelas
semua benda yang digunakan dalam produksi mungkin cocok disebut “sumber-sumber
produksi” atau “faktor-faktor produksi”. Benda-benda seperti tanah dan pohon dapat dirujuk
sebagai sumber alam. Kelas benda-benda buatan manusia yang digunakan untuk
13
memproduksi dapat dinamakan “modal”. Kelompok orang yang bekerja untuk
menghasilkan sesuatu barang dapat disebut “tenaga kerja” (buruh) atau “sumber daya
manusia”.
4. Konsep
Konsep merupakan pokok pengertian yang bersifat abstrak yang menghubungkan orang
dengan kelompok benda, peristiwa, atau pemikiran (ide). Lahirnya konsep karena adanya
kesadaran atas atribut kelas yang ditunjukkan oleh simbol. Konsep “tanah” bagi siswa
merupakan sebutan umum untuk sumber alam yang produktif. Konsep buruh menurut siswa
merupakan sebutan abstrak tentang apa yang dimiliki oleh semua anggota kelas/kelompok.
Konsep bersifat abstrak dalam pengertian yang berkaitan bukan dengan contoh tertentu
melainkan dengan semua anggota kelas. Konsep dapat dianggap sebagai suatu model
kelompok benda yang terpikirkan. Konsep merupakan cara berpikir menggenerelasasikan
sejumlah anggota kelas yang khusus ke dalam satu contoh model yang tidak nampak,
termasuk atribut semua contoh yang berbeda-beda.
Konsep bersifat subyektif dan menyatu. Semua orang membentuk konsep dari
pengalamannya sendiri. Dari pengalaman seperti mencatat contoh-contoh dan
mendengarkan diskusi yang melibatkan kelas, setiap orang menjadi sadar akan pengertian
dan atribut.
Konsep merupakan kesadaran internal yang mempengaruhi perilaku yang tampak. Konsep-
konsep yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat diperoleh dari konsep disiplin
ilmu atau dari konsep yang telah biasa digunakan dilingkungan kehidupan siswa atau
masyarakat setempat. Berikut ini adalah matrik yang dapat dijadikan model oleh guru dalam
proses pembelajaran.
14
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Program Pendidikan IPS yang komprehensif adalah program yang mencakup empat dimensi
sebagai berikut:
1. Dimensi pengetahuan (Knowledge); mencakup fakta, konsep dan generalisasi.
2. Dimensi keterampilan (Skills); mencakup keterampilan meneliti, berpikir, partisipasi
sosial, dan berkomunikasi.
3. Dimensi nilai dan sikap (Values and Attitudes); terdiri atas nilai substansif dan nilai
prosedural. Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang dan
umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata.
Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara lain nilai kemerdekaan,
toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai pendapat orang lain.
4. Dimensi tindakan (Action). merupakan dimensi PIPS yang penting karena tindakan dapat
memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif.
Dimensi dan Sruktur Ips akan menjadi dasar dan Sumber pembelajaran dalam
pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh guru.
B. SARAN
1. Dalam mengajarkan IPS pada siswa sangat perlu ada upaya pencarian dan penerapan
model pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar lebih berkualitas.
2. Mahasiswa calon guru perlu mempersiapkan model pembelajaran yang tepat yang
didukung oleh kemampuan penguasaan terhadap dimensi-dimensi PIPS dan strukturnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Toni Nasution dan Maulana Arafat, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,
Yogyakarta:Samudera Biru,2018
(https://www.slideshare.net/pdewi6132/dimensi-dan-struktur-ips
https://silabus.org/dimensi-dalam-pembelajaran-ips/
(https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPP/article/download/13529/pdf,
(https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips
16

More Related Content

Similar to IPS Dimensi

Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEllyTrianaSariBian
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfviola883348
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEllyTrianaSariBian
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...weny maniez
 
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxwesaltv1
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxUjangMuranaWijaya
 
Metode Penulisan Karya Ilmiah
Metode Penulisan Karya IlmiahMetode Penulisan Karya Ilmiah
Metode Penulisan Karya IlmiahAdy Setiawan
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaranitanurhayati
 
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxSosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxzenskRZ
 
Bahasa indo
Bahasa indoBahasa indo
Bahasa indoDae Zhun
 
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-12021650 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216eli priyatna laidan
 
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxPPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxLSPSMKPEMBANGUNANJAY
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaranitanurhayati
 
Ips terpadu
Ips terpaduIps terpadu
Ips terpadupurwasih
 

Similar to IPS Dimensi (20)

Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
PROYEK P.5.pptx
PROYEK P.5.pptxPROYEK P.5.pptx
PROYEK P.5.pptx
 
060 model ips_trpd
060 model ips_trpd060 model ips_trpd
060 model ips_trpd
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
 
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Makalah Nested
Makalah NestedMakalah Nested
Makalah Nested
 
Metode Penulisan Karya Ilmiah
Metode Penulisan Karya IlmiahMetode Penulisan Karya Ilmiah
Metode Penulisan Karya Ilmiah
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaran
 
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxSosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
 
Bahasa indo
Bahasa indoBahasa indo
Bahasa indo
 
Silabus Sosiologi SMA Peminatan.docx
Silabus Sosiologi SMA Peminatan.docxSilabus Sosiologi SMA Peminatan.docx
Silabus Sosiologi SMA Peminatan.docx
 
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-12021650 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216
 
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxPPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Konsep Dasar IPS
Konsep Dasar IPSKonsep Dasar IPS
Konsep Dasar IPS
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaran
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ips terpadu
Ips terpaduIps terpadu
Ips terpadu
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

IPS Dimensi

  • 1. MAKALAH KONSEP DASAR IPS DIMENSI DAN STRUKTUR IPS DOSEN PEMBIMBING Nashran Azizan,M.Pd. DISUSUN OLEH: Aulia Maharani(1820500049) Inayatus Sa’adah Dalimunthe(1820500006) Mhd.Syahdan Sirega(1820500092) Saima Putri Hrp(1820500158) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
  • 3. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, makalah tentang “Dimensi dan Struktur IPS” dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tersusunnya makalah ini semoga mendatangkan manfaat yang besar untuk kita semua dan dalam rangka menambah wawasan pengetahuan kita tentang Dimensi dan Struktur IPS. Walaupun pada mulanya penyusunan makalah ini mengalami banyak kesulitan dalam menyatukan berbagai materi penting untuk disusun agar menjadi sebuah bacaan yang menarik untuk dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca dan dapat memberikan kontribusi positif dalam rangka memudahkan proses pembelajaran. Besar harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang baik serta mendatangkan manfaat untuk seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini sangat dinantikan. Semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan umat manusia, dan menjadi amal saleh bagi semua umat manusia. i
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii BAB I:PENDAHULUAN.................................................................................................1 A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2 C. TUJUAN................................................................................................................2 D. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH........................................................2 E. METODE PENGUMPULAN DATA...................................................................2 BAB II:PEMBAHASAN...................................................................................................3 A. DIMENSI IPS........................................................................................................3 B. PEMBAGIAN DIMENSI IPS...............................................................................4 1. Dimensi Pengetahuan................................................................................4 2. Dimensi Keterampilan...............................................................................5 3. Dimensi Nilai Dan Sikap...........................................................................8 4. Dimensi Tindakan....................................................................................10 C. STRUKTUR IPS.......................................................................................................................10 D. MODEL STRUKTUR PENGETAHUAN.........................................................11 BAB III:PENUTUP........................................................................................................13 A. KESIMPULAN..................................................................................................13 B. SARAN...............................................................................................................13 ii
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional adalah kemempuan dalam mengorganisir materi pembelajaran. Untuk melakukan tugas tersebut, guru hendaknya memiliki keterampilan bagaimana merencanakan pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik bahan materi pembelajaran disamping karakteristik siswa, kondisi lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Dalam makalah ini diuraikan tentang dimensi dan struktur Pendidikan IPS (PIPS) yang akan menjadi dasar dan sumber pembelajaran khususnya dalam pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh guru. Proses pembelajaran di kelas untuk para siswa hendaknya dapat mengarakan, membimbing, dan mempermudah mereka dalam penguasaan sejumlah konsep dasar sehingga mereka dapat membentukstruktur ilmu pengetahuannya sendiri. Tugas ini sebenaranya tidak mudah mengingat kemampuan sisiwa sekolah memiliki latar belakang kemampuan dan lingkungan yang berbeda. Oleh karena itu, sangat perlu ada upaya pencarian dan penerapan model pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar lebih berkualitas. Penguasaan dan pengembangan dimensi dan struktur pembelajaran dalam PIPS sangat penting bagi guru karena siswa sekolah menengah diharapkan telah memiliki kemampuan berfikir abstrak dan parsial atau spesialisasi serta berpikir analitis. Untuk memfasilitasi kebutuhan ini mahasiswa calon guru perlu mempersiapkan model pembelajaran yang tepat yang didukung oleh kemampuan penguasaan terhadap dimensi-dimensi PIPS dan strukturnya. 1
  • 6. B.RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa defenisi dimensi IPS? 2. Apa saja pembagian dimensi IPS? 3. Apa defenisi struktur IPS? 4. Apa saja model struktur IPS? C. TUJUAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan tentang dimensi IPS 2. Menguraikan jenis-jenis dimensi IPS 3. Menjelaskan tentang Struktur IPS 4. Menjelaskan model struktur IPS D. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH Makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab 1 berisikan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, sistematika serta metode pengumpulan data. Bab 2 berisikan pembahasan yang menguraikan mengenai pengertian, macam-macam dimensi dan strukur IPS. Bab 3 berisikan kesimpulan dan saran E. METODE PENGUMPULAN DATA Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode membaca literatur dari berbagai buku sumber baik yang kependidikan maupun non kependidikan. Selain itu, Penulis juga melakukan studi literatur disitus-situs yang ada di internet. 2
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A.DIMENSI IPS Dimensi adalah parameter atau ukuran yang dibutuhkan untuk menggambarkan sifat-sifat suatu objek.1 Dimensi dalam Pembelajaran IPS dibelajarkan secara terpadu dari 4 (empat) kajian, yaitu geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi melalui pendekatan tema. Pembelajaran berbasis pada kontekstual dengan mengamati dan belajar dari pengalaman sekelilingnya. Karakteristik IPS ini mampu mewadahi perkembangan psikologis peserta didik pada usia tersebut yang selalu ingin tau, berpikir kritis dan senang bereksplorasi.2 Menurut Sapriya (2015, p.h 46-56) program pendidikan IPS yang komprehensif adalah program yang mencakup empat dimensi,yaitu :dimensi pengetahuan,dimensi keterampilan ,dimensi nilai dan sikap dan dimensi tindakan. Walaupun empat dimensi ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda satu sama lain, namun dalam proses pembelajaran empat dimensi ini saling tumpang tindih dan saling melengkapi. Untuk kepentingan analisis akademik, empat dimensi ini dibedakan agar guru dapat merancang pembelajaran IPS secara sistematis dan untuk meyakinkan bahwa semua kawasan sudah terliput.3 1 Dewi Retnani, ”Dimensi dan Struktur IPS”, (https://www.slideshare.net/pdewi6132/dimensi-dan- struktur-ips diakses pada 22 juni 2015) 2 Mas Wedan, “Dimensi dalam Pembelajaran IPS dan kaitannya dengan Perkembangan Peserta didik”, (https://silabus.org/dimensi-dalam-pembelajaran-ips/ diakses pada 25 desember 2019) 3 Toni Nasution dan Maulana Arafat, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Yogyakarta:Samudera Biru,2018),hlm.105. 3
  • 8. B.PEMBAGIAN DIMENSI IPS 1. Dimensi Pengetahuan (Knowledge) Setiap orang memiliki wawasan tentang pengetahuan sosial yang berbeda-beda. Secara konseptual, pengetahuan (knowledge) hendaknya mencakup: (1) Fakta; (2) Konsep; dan (3) generalisasi yang dipahami oleh siswa. Fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa, objek, orang dan hal-hal yang terjadi (peristiwa). Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa dapat mengenal berbagai jenis fakta khususnya yang terkait dengan kehidupan.Pada dasarnya fakta yang disajikan untuk para siswa hendaknya disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan berfikirnya. Secara umum, fakta untuk siswa SD hendaknya berupa peristiwa, objek, dan hal-hal yang bersifat konkret. Oleh karena itu guru perlu mengupayakan agar fakta disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas masing-masing. Konsep merupakan kata-kata atau frase yang mengelompok, berkatagori, dan memberi arti terhadap kelompok fakta yang berkaitan. Konsep merujuk pada suatu hal atau unsur kolektif yang diberi label. Namun konsep akan selalu direvisi disesuaikan dengan konsep menurut disiplin ilmu-ilmu social. Konsep dasar yang relevan untuk pembelajaran IPS diambil terutama dari disiplin-disiplin ilmu sosial. Banyaknya konsep yang terkait dengan lebih dari satu disiplin, isu-isu sosial, dan tema-tema yang berasal dari banyak dimensi ilmu sosial. Konsep-konsep tersebut tergantung pula pada jenjang dan kelas sekolah. Konsep yang dibentuk secara multidisiplin berasal dari konsep disiplin tradisional dan menjadi pemerkaya bagi kajian IPS. Konsep-konsep ini muncul karena adanya keperdulian dan persepsi sosial serta munculnya permasalahan social yang semakin kompleks. Hal ini telah dipandang sebagai cara alternatif dalam mengorganisasikan konsep-konsep IPS. 4
  • 9. Generalisasi merupakan suatu pernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling terkait. Generalisasi memiliki tingkat kompleksitas isi, disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Pengembangan konsep dan generalisasi adalah proses mengorganisir dan memaknai sejumlah fakta dan cara hidup bermasyarakat. Merumuskan generalisasi dan mengembangkan konsep merupakan tujuan pembelajaran IPS yang harus dicapai oleh siswa dengan bimbingan guru. Hubungan antara generalisasi dan fakta bersfat dinamis. Memperkenalkan informasi baru yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan generalisasi merupakan cara yang baik untuk menkondisikan terjadinya proses belajar bagi siswa. Dengan informasi baru, pada siswa dapat mengubah dan memperbaiki generalisasi yang telah dirumuskan terlebih dahulu.4 2. Dimensi Keterampilan (Skills) Kecakapan mengolah dan menerapkan informasi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang mampu berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat demokratis. Oleh karena itu, berikut uraian sejumlah keterampilan yang diperlukan sehingga menjadi unsure dalam dimensi IPS dalam proses pembelajaran a. Keterampilan Meneliti Keterampilan ini diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah data. Secara umum penelitian mencapkup sejumlah aktivitas sebagai berikut:5  Mengidentifikasi dan mengungkapkan masalah atau isu  Mengumpulkan dan mengolah data  Menafsirkan data  Menganalisis data 4 Oktaseiji, ” Dimensi Dan Struktur Pendidikan Ips”, (https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips/ diakses pada 25 desember 2019) 5 Toni dan Maulana, Op.cit,hlm.106 5
  • 10.  Menilai bukti-buki yang ditemukan  Memyimpulkan  Menerapkan hasil temuan dan konteks yang berbeda  Membuat pertimbangan nilai b. Keterampilan Berpikir Sejumlah keterampilan berfikir banyak berkontribusi terhadap pemecahan masalah dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat secara efektif.Untuk mengembangkan keterampilan berfikir pada diri siswa perlu ada penguasaan terhadap bagian-bagian yang lebih khusus dari keterampilan berfikir tersebut serta melatihnya di kelas,seperti keterampilan berfikir kritis dan kreatif bagi siswa.6 Keterampilan berpikir kritis adalah proses kognitif siswa dalam menganalisis secara sistematis dan spesifik masalah yang dihadapi, membedakan masalah tersebut secara cermat dan teliti, serta mengidentifikasi dan mengkaji informasi guna merencanakan strategi pemecahan masalah. Pendapat tersebut diperkuat oleh Stobaugh (2013: 2) yang menjelaskankan bahwa berpikir kritis adalah berpikir yang reflektif secara mendalam dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah untuk menganalisis situasi, mengevaluasi argumen, dan menarik kesimpulan yang tepat. Orang yang mampu berpikir kritis adalah orang yang mampu menyimpulkan apa yang diketahuinya, mengetahui cara menggunakan informasi untuk memecahkan permasalahan, dan mampu mencari sumber-sumber informasi yang relevan sebagai pendukung pemecahan masalah Adinda (2016: 129). Berdasarkan penjelasan di atas, keterampilan berpikir kritis merupakan kemampuan dasar untuk memecahkan masalah.7 Beberapa keterampilan berfikir yang perlu dikembangkan oleh guru di kelas untuk para siswa meliputi : a. Mengkaji dan menilai data secara kritis b. Merencanakan c. Merumuskan d. Memprediksi hasil dari sesuatu kegiatan atau peristiwa 6 Ibid. 7 Mira Azizah, “Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian, vol.35 no. 1,2018 (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPP/ article/download/13529/pdf, diakses pada 25 desember 2019) 6
  • 11. e. Menyarankan apa yang akan ditimbulkan dari suatu peristiwa atau perbuatan f. Curah penfapat g. Berspekulasi tentang masa depan h. Menyarankan berbagai solusi alternatif i. Mengajukan pendapat dari perspektif yang berbeda c. Keterampilan Partisipasi Sosial Dalam belajar IPS, siswa perlu dibelajarkan bagaiman berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain. Keahlian bekerja dalam kelompok sangat penting karena dalam kehidupan bermasyarakat begitu banyak orang menggantungkan hidup melalui kelompok. Beberapa keterampilan partisipasi sosial yang perlu dibelajarkan oleh guru meliputi:8  Mengidentifikasi akibat dari perbuatan dan pengaruh ucapan terhadap orang lain  Menunjukkan rasa hormat dan perhatian kepada orang lain  Berbuat efektif sebagai anggota kelompok  Mengambil berbagai peran kelompok  Menerima kritik dan saran  Menyesuaikan kemampuan dengan tugas yang harus diselesaikan d. Keterampilan Berkomunikasi Pengembangan keterampilan berkomunikasi merupakan aspek yang penting dari pendekatan pembelajaran IPS khususnya dalam inkuiri sosial. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemahaman dan perasaannya secara jelas, efektif, dan kreatif. Walaupun bahasa tulis dan lisan telah menjadi alat berkomunikasi yang paling biasa, guru hendaknya selalu mendorong para siswa untuk mengungkapkan gagasannya dalam bentuk lain, seperti dalam film, drama, seni (suara, tari, lukis), pertunjukkan, foto, bahkan dalam bentuk peta. Para siswa hendaknya dimotivasi agar menjadi pembicara dan pendengar yang baik.9 8 Toni dan Maulana, Op.cit,hlm.107. 7
  • 12. 3. Dimensi Nilai dan Sikap (Value and Attitude) Pada hakekatnya, nilai merupakan sesuatu yang berharga. Nilai yang dimaksud disini adalah seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah mempribadi dalam diri seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang ketika berpikir atau bertindak. Umumnya, nilai dipelajari sebagai hasil dari pergaulan atau komunikasi antarindividu dalam kelompok seperti keluarga, himpunan keagamaan, kelompok masyarakat atau persatuan dari orang- orang yang satu tujuan. Heterogenitas nilai yang ada di masyarakat tentu menimbulkan masalah tersendiri bagi guru dalam pembelajaran IPS di kelas. Di suatu pihak, nilai dapat masuk ke dalam masyarakat dan tidak mungkin steril dari isu-isu yang menerpa dan terhindar dalam masyarakat demokratis. Di pihak lain, tidak dipungkiri bahwa nilai tertentu muncul dengan kekuatan yang sama dalam masyarakat dan menjadi pembelajaran yang baik serta menjadi perlindungan dari berbagai penyimpangan dan pengaruh luar. Agar ada kejelasan dalam mengkaji nilai di masyarakat, maka nilai dapat dibedakan atas nilai sustantif dan nilai prosedural. a. Nilai Substantif Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Setiap orang memiliki keyakinan atau pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinannya tentang sesuatu hal. Dalam mempelajari nilai substantif, para siswa perlu memahami proses-proses, lembaga- lembaga, dan aturan-aturan untuk memecahkan konflik dalam masyarakat demokratis. Dengan kata lain, siswa perlu mengetahui ada keragaman nilai dalam masyarakat dan mereka perlu mengetahui isi nilai dan implikasi dari nilai-nilai tersebut. 9 Oktaseiji, ” Dimensi Dan Struktur Pendidikan Ips”, (https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips/ diakses pada 25 desember 2019) 8
  • 13. Manfaat lain dari belajar nilai substantif adalah siswa akan menyatakan bahwa dirinya memiliki nilai tertentu. Guru harus menjelaskan bahwa siswa membawa nilai yang beragam ke kelas sesuai dengan latar keluarga, agama, atau budaya. Selain itu, guru perlu menyadari pula bahwa nilai yang dia anut tidak semuanya berlaku secara universal. Program pembelajaran IPS hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan, merefleksi, dan mengartikulasikan nilai-nilai yang dianutnya. Proses ini tergantung pada nilai-nilai prosedural di kelas. Siswa hendaknya memiliki hak mengambil posisi nilai mana yang akan dianut tanpa paksaan atau menangguhkan keputusan dan tetap tidak mengambil keputusan. Dengan kata lain, siswa hendaknya didorong untuk bersiap diri membenarkan posisinya, mendengarkan kritikan yang ditujukan terhadap dirinya dan atau mengubah keputusannya bila ada pertimbangan lain. b. Nilai Prosedural Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara lain nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai orang lain. Nilai-nilai kunci ini merupakan nilai yang menyokong masyarakat demokratis, seperti: toleran terhadap pendapat yang berbeda, menghargai bukti yang ada, kerja sama, dan menghormati pribadi orang lain. Apabila kelas IPS dimaksudkan untuk mengembangkan partisipasi siswa secara efektif dan diharapkan semakin memahami kondisi masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, maka siswa perlu mengenal dan berlatih menerapkan nila-nilai tersebut. Pembelajaran yang mengaitkann pendidikan nilai ini secara eksplisit atau implisit hendaknya telah ada dalam langkah-langkah atau proses pembelajaran dan tidaklah menjadi bagian dari konten tersendiri. Dengan kata lain, nilai-nilai ini tidak perlu dibelajarkan secara terpisah. Selain itu, masyarakat demokratis yang ideal harus mampu mengungkapkan nilai- nilai pokok dalam proses pembelajaran bukan hanya retorika semata bahkan harus menghormati harkat dan martabat manusia, berkomitmen terhadap keadilan sosial, dan memperlakukan manusia sama kedudukannya di depan hukum. 9
  • 14. 4. Dimensi Tindakan (Action) Tindakan sosial merupakan dimensi PIPS yang penting karena tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Mereka pula dapat belajar secara konkret dan praktis. Dengan belajar dari apa yang diketahui dan terpikirkan tentang isu-isu sosial untuk dipecahkan sehingga jelas apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya, para siswa belajar menjadi warga Negara yang efektif di masyarakat. Dimensi tindakan sosial dapat dibelajarkan pada semua jenjang dan semua tingkatan kelas kurikulum IPS. Dimensi tindakan social untuk pembelajaran IPS meliputi tiga model aktivitas sebagai berikut.10  Percontohan kegiatan dalam memecahkan masalah di kelas seperti cara berorganisasi dan bekerja sama.  Berkomunikasi dengan anggota masyarakat dapat diciptakan.  Pengambilan keputusan dapat menjadi bagian kegiatan kelas, khususnya pada saat siswa diajak untuk melakukan inkuiri. C.STRUKTUR IPS Struktur adalah bangun atau susuan (dalam pikiran) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam kesatuan.11 Jacob Bronowski (Supardi, 2011, p. 13) menjelaskan bahwa ilnu adalah aktivitas menyusun fakta-fakta yang diketahui dalam kelompok-kelompok di bawah konsep-konsep umum, dan konsep-konsep itu dinilai berdasarkan pernyataan dari tindakan-tindakan yang kita dasarkan padanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa batang tubuh ilmu strukturnya mencakup:fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Model pembelajaran alternatif untuk bidang ilmu-ilmu sosial telah diperkenalkan dengan aneka ragam istilah diperkenalkan dengan aneka ragam istilah, seperti : Model Inkuiri, 10 Toni dan Maulana, Op.cit,hlm.111. 11 Ibid. 10
  • 15. Problem Solving, Berpikir Kritis, Pengambilan Keputusan, dan sebagainya. Pada hakekatnya, model-model pembelajaran ini lebih banyak menekankan pada upaya membelajarkan siswa secara aktif (Students’ Active Learning). Untuk menyajikan materi pembelajaran yang penuh dengan muatan konsep, generalisasi dan teori, Marlin L. Tanck dalam Sapriya (2009) memperkenalkan model pembelajaran konsep, generalisasi dan konstruk yang dikenal dengan “A Model of A knowledge” (Model Struktur ilmu Pengetahuan). Salah satu pendekatan dalam pembelajaran IPS dan sekaligus menjadi tugas guru pada tingkat pendidikan dasar adalah menerjemahkan materi yang sulit menjadi mudah atau materi pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret. Suatu upaya untuk menerjemahkan dan mengkonkretkan hal yang abstrak tersebut biasanya diperlukan sesuatu yang berfungsi sebagai wakil atau representasi. Sesuatu yang mewakili inilah yang dikenal dengan sebutan model. Para siswa yang tengah belajar pada jenjang pendidikan menengah , perlu dibimbing dan diperkenalkan kepada atau dilatih kemampuan dalam berpikir abstrak. Dengan kata lain, para guru perlu memperkenalkan pengetahuan abstrak (abstrack knowledge) kepada siswanya. Salah satu cara untuk membantu para siswa dalam memiliki kemampuan ini adalah melalui perantara model.12 D. MODEL STRUKTUR PENGETAHUAN Menurut Tanck pengetahuan (knowledge) dianggap sebagai hasil kerja intelektual yang dikembangkan oleh manusia melalui proses psikologisnya. Hasil-hasil itu dapat digolongkan dalam bentuk/jenis pengetahuan yang berbeda-beda. Jenis pengetahuan dapat dilihat sebagaimana dirancang dalam model struktur atau organisasi pengetahuan. Model ini berusaha membedakan jenis-jenis pengetahuan yang berbeda-beda dan mengorganisasikannya dalam suatu struktur. Model ini dapat mewakili suatu cara 12 Oktaseiji, ” Dimensi Dan Struktur Pendidikan Ips”, (https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips/ diakses pada 25 desember 2019) 11
  • 16. bagaimana pengetahuan yang bersifat abstrak ini dapat digolongkan dan disusun sehingga para guru dapat dengan mudah merancang pengajaran dan para siswa lebih mudah lagi belajar. Model dibawah ini dapat diuji apakah model ini dapat membantu para guru lebih efektif merancang pengajaran aspek pengetahuan pilihan yang bersifat abstrak dan apakah para siswa merasakan terbantu pada waktu belajar menguasai pengetahuan pilihan tersebut. Model struktur ilmu pengetahuan terdiri atas unsur-unsur yang dapat digambarkan dalam diagram, sebagai berikut : Construct Generalization Concept Fact and Atribute Secara lebih rinci unsur-unsuryang ada dalam struktur ilmu pengetahuan diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Atribut Atribut merupakan karakteristik atau sifat sejumlah benda, peristiwa atau ide yang dapat dibedakan. Atribut-atribut itu misalnya ciri-ciri yang dapat dianggap sama, serupa atau berbeda. Atribut dapat didasarkan pada fakta berupa informasi konkret yang dapat diverifikasi dari laporan orang lain atau hasil pengamatan langsung seseorang. Apakah informasi itu akurat, dapat dibuktikan dengan cara memeriksa kebenaran laporan atau dengan meneliti, mendengarkan, menyentuh, dan merasakan. Laporan lisan, gambar, dan chart data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut- atribut. Penkomunikasian fenomena dan kondisi yang terlihat merupakan proses 12
  • 17. mempelajari atribut-atribut. Para siswa dapat mempelajari atribut-atribut melalui proses persepsi, yakni memperoleh informasi dari orang lain, atau pengamatan dan pengkajian oleh mereka sendiri. Atribut dapat diketahui menurut tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Beberapa atribut dapat dengan udah dinyatakan sedangkan yang lainnya mungkin dapat dipahami dan digunakan namun tidak mudah diungkapkan. 2. Kelas Kelas adalah pengelompokkan kategori benda-benda, peristiwa atau pemikiran. Setiap kelas meliputi benda-benda yang memiliki kesamaan atribut dan mengabaikan atribut-atribut yang berbeda atau tidak ada kaitannya. Pengkelasan berdasarkan pada satu atau atribut tertentu, tidak pada semua atribut. Pengkelasan merupakan sesuatu hal yang biasa dan banyak kegunannya. Semua orang yang kita ketahui, kita tempatkan dalam ragam kelas, seperti laki-laki – perempuan, kaya – miskin, bersahabat – bermusuhan. Benda-benda hidup dapat dikelompokkan sebagai berikut: tanaman – hewan, mamalia atau reptil atau burung, binatang buas – binatang piaraan. Kelompok buku-buku dapat dibagi menurut jenisnya, seperti fiksi – nonfiksi, bersamul tebal – bersampul tipis, mudah – sulit. Dengan demikian, kita dapatmengklasifikasikan sesuatu secara praktis menurut pengalaman sesuai dengan atribut- atributnya. 3. Simbol Setiap kelas dapat dirujuk dengan suatu symbol. Symbol menunjukkan kelas. Symbol dapat berupa kata-kata, tanda, gerak mimic,nomor angka, atau yang lainnya. Apapun namanya simbol merupakan cara yang bermanfaat untuk mengkomunikasikan tentang kelas. Kelas semua benda yang digunakan dalam produksi mungkin cocok disebut “sumber-sumber produksi” atau “faktor-faktor produksi”. Benda-benda seperti tanah dan pohon dapat dirujuk sebagai sumber alam. Kelas benda-benda buatan manusia yang digunakan untuk 13
  • 18. memproduksi dapat dinamakan “modal”. Kelompok orang yang bekerja untuk menghasilkan sesuatu barang dapat disebut “tenaga kerja” (buruh) atau “sumber daya manusia”. 4. Konsep Konsep merupakan pokok pengertian yang bersifat abstrak yang menghubungkan orang dengan kelompok benda, peristiwa, atau pemikiran (ide). Lahirnya konsep karena adanya kesadaran atas atribut kelas yang ditunjukkan oleh simbol. Konsep “tanah” bagi siswa merupakan sebutan umum untuk sumber alam yang produktif. Konsep buruh menurut siswa merupakan sebutan abstrak tentang apa yang dimiliki oleh semua anggota kelas/kelompok. Konsep bersifat abstrak dalam pengertian yang berkaitan bukan dengan contoh tertentu melainkan dengan semua anggota kelas. Konsep dapat dianggap sebagai suatu model kelompok benda yang terpikirkan. Konsep merupakan cara berpikir menggenerelasasikan sejumlah anggota kelas yang khusus ke dalam satu contoh model yang tidak nampak, termasuk atribut semua contoh yang berbeda-beda. Konsep bersifat subyektif dan menyatu. Semua orang membentuk konsep dari pengalamannya sendiri. Dari pengalaman seperti mencatat contoh-contoh dan mendengarkan diskusi yang melibatkan kelas, setiap orang menjadi sadar akan pengertian dan atribut. Konsep merupakan kesadaran internal yang mempengaruhi perilaku yang tampak. Konsep- konsep yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat diperoleh dari konsep disiplin ilmu atau dari konsep yang telah biasa digunakan dilingkungan kehidupan siswa atau masyarakat setempat. Berikut ini adalah matrik yang dapat dijadikan model oleh guru dalam proses pembelajaran. 14
  • 19. BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Program Pendidikan IPS yang komprehensif adalah program yang mencakup empat dimensi sebagai berikut: 1. Dimensi pengetahuan (Knowledge); mencakup fakta, konsep dan generalisasi. 2. Dimensi keterampilan (Skills); mencakup keterampilan meneliti, berpikir, partisipasi sosial, dan berkomunikasi. 3. Dimensi nilai dan sikap (Values and Attitudes); terdiri atas nilai substansif dan nilai prosedural. Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara lain nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai pendapat orang lain. 4. Dimensi tindakan (Action). merupakan dimensi PIPS yang penting karena tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Dimensi dan Sruktur Ips akan menjadi dasar dan Sumber pembelajaran dalam pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh guru. B. SARAN 1. Dalam mengajarkan IPS pada siswa sangat perlu ada upaya pencarian dan penerapan model pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar lebih berkualitas. 2. Mahasiswa calon guru perlu mempersiapkan model pembelajaran yang tepat yang didukung oleh kemampuan penguasaan terhadap dimensi-dimensi PIPS dan strukturnya. 15
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Toni Nasution dan Maulana Arafat, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Yogyakarta:Samudera Biru,2018 (https://www.slideshare.net/pdewi6132/dimensi-dan-struktur-ips https://silabus.org/dimensi-dalam-pembelajaran-ips/ (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPP/article/download/13529/pdf, (https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips 16