Dokumen tersebut merangkum proses produksi gula semut organik mulai dari pemilihan lahan dan pohon bahan baku sampai dengan standar pengemasan. Prosesnya meliputi penyadapan nira, pengumpulan, penyaringan, pemanasan, pencetakan, dan pengemasan sesuai standar mutu dan ekspor. Gula semut organik dihasilkan secara alami tanpa bahan kimia berbahaya dan memiliki manfaat kesehatan seperti mencegah diabetes dan
2. APA ITU GULA SEMUT?
Gula semut adalah gula merah berbentuk
bubuk atau kristal kecil. Ia dihasilkan dari
pemanasan dan pengeringan sari nira pohon
kelapa, aren, atau siwalan. Nama "gula
semut" muncul karena bentuknya
menyerupai sarang semut di tanah.
Gula semut organik adalah gula semut
yang diproduksi dengan metode pertanian
organik tanpa bahan kimia berbahaya. Ini
mendukung lingkungan dan kesehatan
manusia.
3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGOLAHAN
( SOP ) NIRA KELAPA YANG TERSERTIFIKASI
CONTROL UNION
Untuk memenuhi standar ekspor dalam
pengiriman gula semut harus memiliki kriteria
sebagai berikut :
1. Warna terang.
2. Bersih tidak ada bintik hitam atau kotoran
lainya.
3. Kering tidak kemel.
4. Aroma segar.
5. Rasa khas gula kelapa, tidak pahit (gosong).
6. Tidak menggunakan campuran bahan kimia
atau campuran gula rafinasi (gula pasir).
4. SYARAT PENGOLAHAN
Hal yang perlu diperhatikan terhadap kualitas gula semut :
1. Peralatan produksi gula kelapa & gula semut harus benar-
benar bersih.
2.Laru yang digunakan adalah kapur sirih (njet) dengan
tambahan serpihan kayu pohon nangka atau kulit manggis
yang sudah dikeringkan.
3.Pongkor bambu yang terbuat dari bambu Pethung, Pongkor
adalah tempat nira yang sedang disadap oleh pengerajin gula
kelapa di atas pohon.
4.Ipah harus menggunakan minyak klentik atau minyak
kelapa, atau bisa juga menggunakan santan kelapa.
5.Kebersihan dapur harus terjaga.
6.Pupuk disarankan dan diwajibkan menggunakan pupuk
organik dari kebun dan dari peternakan sendiri, seperti
ternak kambing.
5. STANDAR PENGOLAHAN
1. Penyaringan nira kelapa dengan menggunakan
saringan 150 mesh.
2. Pastikan standarisasi Ph nira sekitar 6.5.
3. Pemanasan nira dalam wajan stainless sampai
benar-benar mengental sambil terus diaduk.
4. Pengadukan dengan intensitas yang lebih cepat
perlu dilakukan setelah suhu mencapai 1200ยฐ C
biasanya kondisi ini ditandai dengan
munculnya buih atau gelembung yang lebih
banyak dan kecil-kecil.
5. Setelah suhu mencapai 1250ยฐ C perlu
dilakukan pengecilan api pada kompor. Proses
ini umunya di tandai dengan terbentuknya
Kristal pada bagian pinggir wajan
penggorengan, sambil terus dilakukan
pengadukan secara cepat.
6. STANDAR PENGOLAHAN
6. Proses pemanasan mulai di hentikan dan wajan
penggorengan bisa diangkat dari atas kompor.
7. Pengadukan secara cepat tetap dilanjutkan
hingga
terbentuk Kristal gula semut.
8. Kemudian pengayakan Kristal menggunakan
ayakan
ukuran 10 mesh sampai 18 mesh.
9. Terakhir keringkan pada suhu 600ยฐ C selama 2
jam
(hingga kadar air kurang dari 3%).
10. Kemas dengan packaging produk yang
7. PEMILIHAN LAHAN
Lahan ideal untuk tanaman gula semut
organik bebas dari bahan kimia, polusi,
dan mendukung pertumbuhan alami
tanaman.
8. PEMILIHAN POHON
Petani memilih pohon-pohon kelapa, aren,
atau siwalan yang telah mencapai usia
yang cukup untuk menghasilkan nira
dengan baik.
10. PENYADAPAN NIRA
Petani membuat sayatan pada bunga
atau batang pohon untuk
mengumpulkan nira. Sayatan ini
menghasilkan cairan manis yang
mengalir keluar dari pohon.
11. PENGUMPULAN NIRA
Cairan manis yang mengalir dari sayatan
dipungut dan dikumpulkan dalam tempat
penampungan, seperti bambu, potongan
kelapa, atau wadah khusus.
12. PENYARINGAN NIRA
Nira yang dikumpulkan kemudian
disaring untuk menghilangkan kotoran
dan partikel yang tidak diinginkan.
13. PEMANASAN
Nira yang telah dikumpulkan kemudian
dipanaskan dalam wadah terbuka untuk
menghilangkan sebagian air dan
mengkonsentrasikannya.
14. PENCETAKANN ATAU PENCACAHANN
Setelah nira terkonsentrasi, cairan
tersebut dicetak atau dicacah menjadi
bentuk-bentuk kecil, seperti kristal atau
bubuk.
15. PEMUTIHAN ( OPSIONAL )
Beberapa produsen mungkin
memutihkan gula semut menggunakan
metode alami atau pemutih organik
yang lebih aman, meskipun proses ini
bersifat opsional.
16. PENYARINGAN dan PENGEMASAN
Gula semut yang telah kering
kemudian disaring untuk
menghilangkan kotoran dan partikel
yang tidak diinginkan. Setelah itu, gula
semut siap untuk dikemas dalam
kemasan yang sesuai sebelum
didistribusikan ke pasar.
17. MANFAAT GULA SEMUT ORGANNIK
1. Mencegah anemia
2. Diabetes
3. Kolesterol menjadi terjaga
4. Meningkatkan daya tahan tubuh
5. Mencegah asam urat
18. SYARAT EKSPOR
1. Memenuhi SNI (SII 0268-85)
2. Memenuhi syarat mutu gula
semut organic
3. Memiliki kadar air maksimal
2%
4. Memiliki ukuran mesh antara
12-18.
19. JAMINAN KECELAKAAN KERJA
Negara menjamin hak dan kewajiban
pekerja dan pengusaha melalui
Undang-Undang Ketenagakerjaan serta
mewajibkan pengusaha menyediakan
jaminan perlindungan kerja melalui
BPJS Ketenagakerjaan.
20. KANDUNGAN DALAM GULA SEMUT
1. Mengandung Thiamin (Vitamin B1) Berfungsi sebagai
koenzim dalam metabolisme energi, Memperkuat sistem syaraf
dan otot, Membantu tubuh membuat dan memakai protein.
2. Riboflavin (Vitamin B2) Membantu membentuk sel darah
merah, Menghasilkan antibodi, Bersama enzim menghasilkan
energi yang diperlukan oleh tubuh manusia, Bersama vitamin A
memperbaiki selaput mukosa pada saluran pencernaan,
Menghambat kerusakan sel pada saat proses produksi energi,
Memperbaiki sistim kerja jaringan dan saluran pencernaan
tubuh.
3. Nicotinic Acid (Vitamin B3) Mencegah dan menghaluskan
bekas jerawat, Mencegah sembelit dan wasir.
4. Pyridoksin (vitamin B6) Metabolisme Protein dan
Karbohidrat, Membantu dalam produksi sel-sel darah merah,
Membantu sistem imunitas tubuh.
21. KANDUNGAN DALAM GULA SEMUT
5. Ascorbic Acid Memiliki fungsi Antibiotik, Mencegah Rematik,
Flu dan Ashma, Mencegah Kanker, Menciptakan sistem
imunitas, Memperkokoh tulang dan sendi, Bersifat antioksidan
dan mampu menangkal radikal bebas.
6. Kalsium Melancarkan peredaran darah, Menormalkan
Tekanan Darah, Menyeimbangkan tingkat keasaman darah,
Mencegah Osteoporosis (keropos tulang), Mencegah Penyakit
Jantung dan menurunkan resiko Kanker Usus, Memulihkan
gairah Seex yang menurun/ melemah.
7. Niacin Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme
Glukosa, Lemak dan Alkohol, Membantu kesehatan kulit,
sistem syaraf dan sistem pencernaan, Menurunkan kadar
kolesterol LDL, Meningkatkan fungsi kerja otak.