Produksi video melibatkan berbagai peran dan tim kerja yang bekerja sama untuk merealisasikan ide dan tujuan karya video sesuai gagasan. Terdapat produser, sutradara, juru kamera, reporter, editor, dan kru pendukung lainnya yang bekerja secara terkoordinasi.
2. ✓ Dalam produksi video ada yang
dilakukan sendiri atau bersama tim
✓ Tim kerja atau kerabat kerja
merupakan organisasi agar tujuan
karya video sesuai dari gagasan
✓ Kerabat kerja dapat besar dan
terspesialisasi atau kecil bergantung
pada tujuan dan budget
✓ Komunikasi organisasi kerabat kerja
✓ Menjungjung tinggi etika komunikasi
organisasi
3.
4. • Ide/Gagasan (tulisan/script)
• Membuat perencanaan produksi
(lokasi, narasumber, waktu,
perizinan, peralatan, dsb)
• Memahami treatment video untuk
menuangkan ide/gagasan
• Budgeting produksi
• Casting talent
• Memimpin dan mengevaluasi
tim kerja (crew)
5. •Producer Assistence atau
Production Assistant (PA)
bertugas membantu producer
secara teknis
•Script writer
•Membantu pencatatan biaya
keluar dan masuk
•Memahami administrasi
•Membantu teknis casting talent
•Membantu tim kerja produksi
6. • Juru kamera atau cameraman melakukan
treatment perekaman video sesuai ide dalam
script
• Berdiskusi dengan produser dan PA agar sesuai
ide/gagasan (pitching)
• Merekam subjek & objek video
• Memahami treatment produksi, angle,
komposisi, garis imajiner,
kontiniti/sequence
• Memahami perangkat video dan fungsinya
• Mengembangkan kreativitas dalam
menuangkan bahasa gambar
• Untuk tim kecil, juru kamera paham soal audio
dan pencahayaan
7. • Memahami tujuan dari produksi video
• Berdiskusi dengan produser/PA dalam
pembuatan naskah
• Reporter bisa menjadi talent/on cam
• Melakukan wawancara dengan
narasumber
• Berdiskusi dengan juru kamera untuk
keseuaian naskah/audio dan visual
• Dubbing /sulih suara
8. •News Video adalah rangkaian
video peristiwa yang direkam
untuk kebutuhan
pemberitaan/reportase.
•Dibuat oleh jurnalis dengan
menaati kaidah jurnalistik dan
kode etik jurnalistik
•Berisi laporan peristiwa dan
wawancara narasumber
•Durasi 60 hingga 180 detik
9. • Memahami tujuan produksi video
• Mampu mengoperasikan video editing
(aplikasi/off dan online)
• Berdiskusi dengan produser/PA
• Optimalisasi kreativitas
10. •Membantu kebutuhan grapik
bergerak (motion graphic )
•Memahami kebutuhan produksi
•Menjalin komunikasi dengan
produser/PA dan Editor
•Contoh: Bump In/out, OBB,
Character Generator (CG),
Grafis, Font Titling, dsb
11.
12. ▪ Kru Film disusun departemen; Departemen produksi (dipimpin produser),
departemen penyutradaraan (dipimpin sutradara), departemen artistik (dipimpin
penata artistik / production designer), departemen kamera (dipimpin
penata kamera), departemen suara (dipimpin penata suara),
departemen kostum (dipimpin penata kostum utama), departemen makeup
(dipimpin penata rias utama), departemen post-production (dipimpin
post-pro supervisor).
13. ▪ Produser film adalah seseorang yang bertanggung
jawab pada satu produksi film secara keseluruhan.
Memimpin manajemen produksi, dari awal hingga
akhir, agar sebuah film dapat terselesaikan dengan
baik. Produser menginisiasi sebuah project,
mencarikan dana / financing, mencari dan memilih
tenaga kerja yang akan terlibat, hingga melakukan
supervisi terhadap proses pembuatan film secara
keseluruhan. (antelope)
▪ Kerja Produser dibantu Assosicate Producer
(Produser junior yang terlibat sebagai produser;
Line Producer (Producer pelaksana yang
mengurus plafon budget, timeline, tenaga kerja,
dsb)
14. ▪ Sutradara adalah penanggungjawab kreatif
utama dalam produksi film. Berkontribusi di
segala aspek, mulai dari penentuan plot & alur
cerita, memilih pemeran, memilih kru-kru utama,
menentukan bloking pemeran, pengembangan
karakter, memilih lokasi yang dibutuhkan cerita,
referensi musik, pergerakan kamera, pilihan shot,
dan hal-hal kreatif lainnya.
▪ Sutradara dibantu oleh Asisten Sutradara
(Astrada) untuk membantu menjalankan
produksi film. Tugas Astrada antara lain
penjadwalan, manajemen kru, lokasi, alat, dsb.
15. • Penata kamera atau director of
photography bertugas sebagai
‘penerjemah’ sutradara dalam level
teknis pengambilan gambar. Penata
Kamera berdiskusi dengan sutradara
dan memberi masukan perihal teknis
pengambilan gambar, mulai dari
jenis kamera, lensa, pendekatan
gambar, lighting, tone warna, dsb.
• Penata Kamera dibantu oleh Asisten
kamera 1, 2, Gaffer (penata cahaya),
16. ▪ penata artistik lebih fokus
pada urusan artistik (set dan
props saja). Ialah yang
merancang tampilan interior
sebuah set, beserta
menyiapkan properti-properti
yang dibutuhkan oleh cerita.
▪ Penata Artistik dibantu oleh
Asisten artistik
17. ▪ Kepala departemen suara atau Penata
Suara, bertugas memonitor, mengatur
leveling, melakukan mixing, hingga
memilih microphone yang akan
digunakan selama syuting.
▪ Dibantu oleh Boom Operator, asisten
Sound, dll
18. ▪ Penata Kostum: Bertugas mendesain
pakaian dan/atau memilih kostum
sesuai kebutuhan cerita & karakter.
▪ Penata Rias: Bertugas merias pemain
sesuai kebutuhan cerita & karakter.
▪ Penata Rambut: Bertugas
merias rambut pemain sesuai
kebutuhan cerita & karakter.
19. ▪ Post-Production Supervisor: Membantu produser dalam
mengelola proses paska produksi, mulai dari mengatur
jadwal hingga mengelola sumber daya manusia.
▪ Editor: Bertugas memilih dan memilah gambar yang sudah
diambil di proses syuting. Proses editing dilakukan secara
kreatif bersama sutradara. Biasanya editor dibantu oleh
beberapa asisten yang bertugas sebelum pemotongan dan
penyusunan gambar dimulai.
▪ Colorist: Di era digital, colorist bertugas melakukan
penyesuaian warna agar semua gambar yang diambil
memiliki karakter yang sesuai dengan kebutuhan (color
correction), sebelum lalu mewarnai untuk memberikan
nuansa tersendiri bagi hasil akhir filmnya (color grading).
▪ Visual Effect Artist: Apabila film membutuhkan visual effect
tambahan, maka visual effect artist bertugas membuat visual
effect sesuai dengan kebutuhan cerita.
▪ Dialogue Editor: Tugasnya spesifik mengedit dialog agar
semua terdengar dengan baik.
▪ Composer: Bertugas membuat musik (score) sesuai dengan
kebutuhan cerita.