Dokumen tersebut membahas prosedur perencanaan logistik yang terdiri atas perencanaan strategis, operasional, dan taktis. Langkah-langkah perencanaan logistik meliputi penilaian kemungkinan, perencanaan proyek, modeling, penentuan kebutuhan data, pengumpulan data, dan analisis untuk merumuskan saran.
3. Prosedur Perencanaan
Logistik
Prosedur Perencanaan
Logistik
• Pelaksanaan suatu rencana logistik yg telah
direvisi biasanya menyangkut modifikasi
prosedur operasi dan/atau perubahan besar
dl jaringan kerja sistem logistik yg ada.
• Manajer logistik biasanya menghadapi 3
jenis situasi perencanaan ;
– Perencanaan strategis
– Perencanaan Operasional
– Perencanaan Taktis
• Pelaksanaan suatu rencana logistik yg telah
direvisi biasanya menyangkut modifikasi
prosedur operasi dan/atau perubahan besar
dl jaringan kerja sistem logistik yg ada.
• Manajer logistik biasanya menghadapi 3
jenis situasi perencanaan ;
– Perencanaan strategis
– Perencanaan Operasional
– Perencanaan Taktis
4. Perencanaan Strategis
Perencanaan Strategis
• PS merupakan seperangkat tonggak petunjuk
jalan (guideposts) utk jenis perencanaan lainnya.
• Prosedur dan teknik perencanaan strategis yg
dipakai sebaiknya memasukkan kemampuan
eksperimen dan evaluasi dari operasi logistik
alternatif sblm komitmen pd suatu desain sistem
menjadi final.
• Jangka waktu Perencanaan Strategis menjangkau
masa depan antara 5 sd 10 tahun.
5. Perencanaan Operasional
Perencanaan Operasional
• Perencanaan operasional adalah alat terpenting
utk mengkoordinir usaha-usaha logistik suatu
organisasi.
• Jangka waktunya biasanya sampai dengan 1
tahun.
• Tujuan perencanaan operasional ;
– Modifikasi/penyesuian sistem logistik
– Pelaksanaan
– Anggaran
• Perencanaan operasional adalah alat terpenting
utk mengkoordinir usaha-usaha logistik suatu
organisasi.
• Jangka waktunya biasanya sampai dengan 1
tahun.
• Tujuan perencanaan operasional ;
– Modifikasi/penyesuian sistem logistik
– Pelaksanaan
– Anggaran
6. Perencanaan Taktis
Perencanaan Taktis
• Perencanaan taktis terdiri dari prosedur
penyesuaian thdp kejadian-kejadian yg tidak
menentu, yg tidak diduga dalam periode
perencanaan operasional.
• Masalah yg kritis dlm perencanaan taktis
adalah penentuan sejauh mana manajemen
bertindak mendahului atau bereaksi thdp
kejadian yg tdk terduga.
• Jangka waktu perencanaan taktis bisa jadi
pendek krn fokusnya berorientasi pada
kejadian.
7. Penilain
Kemungkinan
Penilain
Kemungkinan
Perencanaan Proyek
Perencanaan Proyek
Modeling
Modeling
Prosedur Proyek
Prosedur Proyek
Perumusan saran-
saran
Perumusan saran-
saran
Pelaksanaan
Pelaksanaan
• Analisa situasi
• Pengembangan logiks penunjang
• Pernyataaan tujuan
• Lingkup proyek & jangka waktu
• Pernyataan hambatan-hambatan
• Pengembangan pengukuran standar
• Sifat-sifat model yg dikehendaki
• Penilaian kebutuhan
• Menentukan kebutuhan data
• Pengumpulan data
• Klasifikasi georeference
• Pengesahan & Pengujian model
• Analisa
• Penilaian biaya/manfaat
• Penkasiran resiko
• Jadwal
• Pengawasan
Pedoman Manajerial utk Perencanaan Logistik
8. Penilaian Kemungkinan
Penilaian Kemungkinan
• Perencanaan strategis dimulai dgn analisa
komprehensif thdp situasi logistik.
• Menentukan perubahan apa, jika ada, yg
perlu dilakukan dlm sistem operasi logistik
yg skrg feasibilty assessment (penilaian
kemungkinan)
• Langkah FA adalah ;
– Analisa situasi
– Pengembangan logika penunjang
– Taksiran biaya-manfaat
• Perencanaan strategis dimulai dgn analisa
komprehensif thdp situasi logistik.
• Menentukan perubahan apa, jika ada, yg
perlu dilakukan dlm sistem operasi logistik
yg skrg feasibilty assessment (penilaian
kemungkinan)
• Langkah FA adalah ;
– Analisa situasi
– Pengembangan logika penunjang
– Taksiran biaya-manfaat
9. Penilaian Kemungkinan …
Analisa Situasi (AS)
• AS adalah pengumpulan fakta ttg
kebutuhan logistik yg dihadapi oleh suatu
perusahaan dan seluruh ruang lingkup
operasinya.
• Analisa dilakukan melalui ;
– Peninjauan internal
– Penilaian kompetitif
– Penilaian teknologi
Analisa Situasi (AS)
• AS adalah pengumpulan fakta ttg
kebutuhan logistik yg dihadapi oleh suatu
perusahaan dan seluruh ruang lingkup
operasinya.
• Analisa dilakukan melalui ;
– Peninjauan internal
– Penilaian kompetitif
– Penilaian teknologi
10. Analisa Situasi
Analisa Situasi
• Peninjauan internal
– Dilakukan dgn tujuan utk memperoleh
pemahaman yg jelas mengenai jaringan logistik
yg ada skrg.
• Penilaian kompetitif
– Fokus ke lingkungan luar perusahaan utk menilai
sampai sejauh mana sistem logistik yg ada
berfungsi dgn baik dilihat dari kebutuhan
konsumen, konsistensi penjual, dan praktek
persaingan.
• Penilaian teknologi
– Menilai penemuan-penemuan dlm peninjauan
internal dan analisa kompetitif utk mengukur
tingkat pemanfaatan teknologi yg tersedia.
11. Penilaian Kemungkinan …
Pengembangan logika penunjang
• Mengintegrasikan penemuan dari peninjauan
internal, analisa kompetitif, dan penilaian teknologi.
• Produk akhir yg diinginkan dari proses ini adalah ;
– Menentukan apakah cukup daerah utk perbaikan
penyelenggaraan logistik bagi riset dan analisa yg
terinci
– Penguatan bhw banyak sekali aspek yg betul drpd yg
salah dlm sistem logistik.
– Pernyataan yg jelas mengenai alternatif logistik yg
tersedia sbg pilihan bagi sistem logistik yg sekarang.
12. Penilaian Kemungkinan …..
Taksiran biaya-manfaat
• Merupakan langkah akhir dari FA berupa pra-
perencanaan dari hasil yg diharapkan akan diperoleh,
jika pengkajian logistik telah diselesaikan dan
dilaksanakan.
• Hasil tsb dpt dikelompokkan ke dlm kategori ;
– Perbaikan pelayanan
– Penurunan biaya (biaya modal dan/atau biaya
variabel)
– Pencegahan biaya
13. Perencanaan Proyek
Perencanaan Proyek
Merupakan langkah ke dua dlm strategi
logistik, yg dilakukan melalui tahapan ;
• Pernyataan mengenai tujuan
• Identifikasi ruang lingkup proyek
• Pernyataan ttg hambatan-hambatan
(constraints)
• Pengembangan standar-standar
pengukuran
Merupakan langkah ke dua dlm strategi
logistik, yg dilakukan melalui tahapan ;
• Pernyataan mengenai tujuan
• Identifikasi ruang lingkup proyek
• Pernyataan ttg hambatan-hambatan
(constraints)
• Pengembangan standar-standar
pengukuran
14. Modeling
Modeling
• Model adalah sekelompok informasi mengenai
suatu situasi yg unik, yg dikumpulkan utk tujuan
analisa sistem logistik.
• Tujuan pokok dari modeling adalah utk
mengusahakan pembuatan suatu ramalan yg
absah/valid ttg kemungkinan konfigurasi logistik
yg akan dilaksanakan sblm implementasi
sesungguhnya.
• Model adalah pengganti utk pengujian desain
logistik yg sesungguhnya krn itu pembuatan
model saat ini banyak dilakukan dgn simulasi di
komputer
• Model bisa berupa ;
– Fisik contoh replika pesawat, denah gudang
baru.
– Abstrak berupa persamaan matematis.
15. Sifat-sifat Model
Sifat-sifat Model
Model yg baik akan mencerminkan sifat-sifat berikut ;
• Konstruksi modular
– Berbagai desain sistem bisa dikombinasikan sehingga desain
menjadi fleksibel
• Ketelitian
– Model harus memiliki ketelitian dlm pengumpulan data
maupun pemeriksaan desain model
• Kesederhanaan
– Model harus sederhana utk merngurangi kerumitan
pengumpulan data dan pemeriksaan
• Penyesuaian
– Model harus mudah utk disesuaikan dgn berbagai situasi
analisa
16. Menilai Kebutuhan Model
Menilai Kebutuhan Model
• Utk perencanaan logistik, model-model yg
tersedia dpt diklasifikasikan berdasarkan
teknik-teknik matematis yg dipakai utk
mendapatkan pemecahan mengenai
desain, kapabilitas struktural, dan jumlah
eselon yg dipertimbangkan.
• Hal ini dapat dilakukan melalui ;
– Analitis-Simulasi
– Struktur Statis-Dinamis
– Eselon Tunggal-Banyak
17. Menilai Kebutuhan Model …
• Analitis – Simulasi
– Teknik analitis berusaha mendapatkan jawaban
yg tepat utuk situasi desain yg dihadapi.
– Simulasi digunakan utk mengidentifikasi
seluruh kombinasi hubungan yg mungkin
terjadi dari ; lokasi gudang, alokasi persediaan,
alternatif transportasi, pengloahan pesanan,
dan penanganan material .
18. Menilai Kebutuhan Model …
• Struktur Statis-Dinamis
– Penentuan apakah suatu pendekatan statis
atau dinamis yg harus dipakai dlm modeling
logistik bergantung thdp strategi persediaan.
– Jika strategi persediaan merupakan bagian
penting dari tugas desain sistem logistik total,
maka sebaiknya menggunakan pendekatan
dinamis.
– Jika hanya utk tujuan menentukan gudang
tunggal, maka cukup menggunakan
pendekatan statis.
19. Menilai Kebutuhan Model …
• Eselon Tunggal- Banyak
– Sistem multi eselon hrs dipertimbangkan jika
tujuan modelingnya adalah utk merencanakan
total sistem logistik.
– Model-model dpt dikelompokkan mnrt
kemampuan meniru (mereplika) struktur
saluran eselon.
• Jika model mampu menilai jumlah gudang distribusi
dikategorikan sbg eselon tunggal.
• Jika seluruh level fasilitas dpt dimasukkan ke dlm
proses modeling dan serentak dpt memberikan
penilaian, maka model dikelompokkan sbg eselon
banyak.
20.
21. Prosedur Proyek
Lima langkah dalam melaksanakan prosedur proyek
Menentukan
kebutuhan data
Menentukan
kebutuhan data
Pengumpulan data
Pengumpulan data
Klasifikasi
georeference
Klasifikasi
georeference
Pengesahan dan
pengukuran model
Pengesahan dan
pengukuran model
Analisa
Analisa
22. Menentukan kebutuhan data
Menentukan kebutuhan data
• Komponen
– Kesatuan –kesatuan yg digambarkan dgn
serangkaian persamaan, yg berupa tipe dan
ukuran fasilitas, transportasi, persediaan,
komunikasi, dan penanganan material .
• Variabel
– Berfungsi menghubungkan komponen-
komponen yg ada, terdiri dari variabel
exogenous, variabel instrumental, variabel
status
• Parameter merupakan varibel yg tdk
berubah
• Hubungan fungsional
– Menggambarkan interaksi antara seluruh tipe
varibel sbg fungsi dari model.
23. Pengumpulan Data
Pengumpulan Data
• Data yg dikumpulkan harus spesifik dan cukup
mendetil utk dpt dipakai dlm analisa.
• Dalam studi desain logistik, data dibagi
menjadi ;
– Data internal, antara lain berupa data penjualan,
pesanan pelanggan, ramalan penjualan, pola
musim, frekuesni pesanan, tingkat pertumbuhan,
sumber manufaktur, jadwal produksi, dll.
– Data eksternal, antara lain jumlah penduduk,
saluran pemasaran, lokasi fasiltas pesaing, dll.
24. Klasifikasi Georeference
Klasifikasi Georeference
• Utk tujuan modeling, data mengenai
penjualan langganan, bahan mentah, dan
kebutuhan kependudukan harus
diklasifikasiakn berdasarkan geografis.
• Beberapa struktur klasifikasi
georeference ;
– Lokasi langganan
– Wilayah
– Daerah perdagangan ekonomi
– Kode pos (zip code)
25. Pengesahan dan Pengujian Model
Pengesahan dan Pengujian Model
• Tanggungjawab manajemen yg kritis adalah
pengabsahan model sistem logistik.
• Bangunan model matematis dan simulasi
komputer merupakan tugas yg kompleks,
teknisi ahli blm tentu memahami perusahaan
perlu dilakukan pengujian model.
• Utk tes keabsahan diperlukan dua syarat ;
– Keadaan model semula harus distruktur meniru
(menjiplak) suatu situasi yg sdh diketahui.
– Hati-hati dalam menggunakan semua data yg
masuk.
26. Analisa
Analisa
• Menerapkan model yg dipilih dan data ybt
utk mengembangkan rencana logistik.
• Tahap analisa terdiri dari ;
– Desain eksperimental merencanakan
serangkaian percobaan model atau replikasinya
utk mendapatkan penyelesaian desain.
– Analisa kepekaan (sensitivity analysis)
melihat bgmn berbeda-bedanya penyelesaian
desain sbg akibat perubahan parameter dan
nilai-nilai kendala (menanyakan “bagamana
jika”)
27. Merumuskan saran-saran
Merumuskan saran-saran
Manajemen biasanya bertanya “apakah yg dpt sy
harapkan dari hasil akhir perencanaan logistik ?”. Karena
itu perlu dilakukan pengukuran ;
• Evaluasi biaya-manfaat
– Dilakukan evaluasi terhadap manfaat al; perbaikan
pelayanan, pengurangan biaya, dan pencegahan biaya. Kmdn
hitung biaya yg diperlukan utk memperoleh manfaat tsb.
• Penilaian resiko
– Nilai resiko yg terdapat dalam usulan strategi tsb. yg
berkaitan dgn kemungkinan apkh asumsi akan menjadi
kenyataan atau tidak, juga apa kemungkinan bahaya apabila
terjadi peralihan sistem logistik.
28. Implementasi/Pelaksanaan
Implementasi/Pelaksanaan
• Salah satu hasil positif dari pemakaian
model komputer dlm mengembangkan
strategi logistik adalah bhw program
implementasinya suatu waktu dpt
ditentukan.
• Sekali manajemen telah memilih strategi
yg final, detilnya dpt digunakan utk
mengembangkan program implemntasi.
• Untuk implementasi perlu ditentukan ;
– Jadwal, dan
– Pengawasan