2. BABI
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan adalah investasiutama bagipembangunan
sumberdayamanusiaIndonesia.Pembangunankesehatanpadadasarnya
adalahupayauntukmeningkatkankesadaran,kemauan,sertakemampuan
setiaporanguntukdapatberperilakuhidupyangsehatuntukmencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk
mewujudkanhaltersebut,perluperencanaanpembangunankesehatanyang
sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh, serta dibutuhkan
keterlibatan berbagai sektor dan seluruh komponen bangsa dalam
pelaksanaannya(KemenkesRI,2017).
Sejalan dengan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional(RPJMN)2020-2024 dalam Pembangunan Kesehatan
arah kebijakan RPJPMN meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatanmenujucakupankesehatansemestadenganpenekananpada
penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan
peningkatan upaya promotifdan preventifdidukung oleh inovasidan
pemanfaatanteknologidenganmenggunakan5strategiyaitu,Peningkatan
kesehatanibu,anakdankesehatanreproduksi,Peningkatanpengendalian
penyakit, Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),
Peningkatanpelayanankesehatan,pengawasanobatdanmakanandan
Percepatanperbaikangizimasyarakatkhususnyastunting(Kemekes,2019).
Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health
Organization(WHO),Indonesiatermasukkedalam negaraketigadengan
3. prevalensitertinggidiRegionalAsiaTenggara/South-EastAsiaRegional
(SEAR).Rata-rataprevalensibalitastuntingdiIndonesiatahun2005-2017
adalah36,4%(Kemenkes,2018).
Permasalahan stunting tersebut ditentukan oleh faktor yang
mempengaruhinya.Faktortersebutpadasetiapdaerahbisaberbedasatu
samalain.UnitedNationsChildren’sFund(UNICEF)mengemukakanbahwa
pertumbuhan dipengaruhioleh penyebablangsung dan tidak langsung.
Penyebablangsungdiantaranyaadalahasupannutrisi(konsumsizatgizi
makrodanmikro)dankeadaankesehatan(penyakitinfeksi),sedangkan
penyebabtidaklangsungmeliputiketahananpanganrumahtangga,pola
asuhanak,sanitasilingkungandanpemanfaatanpelayanankesehatan.
Faktor tersebut ditentukan oleh sumber daya manusia,ekonomidan
organisasimelaluifaktorpendidikan.Penyebabpalingdasardaritumbuh
kembang bersumberdarimasalah strukturpolitik,ideologi,dan sosial
ekonomiyangdilandasiolehpotensisumberdayayangada(Rahman,2018)
5. B.PenyebabStunting
Stuntingdisebabkanolehfaktormultidimensi,diantaranyapraktik
pengasuhangiziyangkurangbaik,termasukkurangnyapengetahuanibu
mengenaikesehatandangizisebelum danpadamasakehamilanserta
setelahibumelahirkan(Ramayulisdkk,2018).
Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi
prevalensistuntingperludilakukanpada1.000haripertamakehidupan
(HPK)darianakbalita.Peluangintervensikunciyangterbuktiefektif
diantaranyaadalahintervensiyangterkaitpraktik-praktikpemberian
makanananakdanpemenuhangiziibu(Ramayulisdkk,2018).
Beberapafaktadaninformasiyangadamenujukanbahwahanya
22,8%darianakusia0-6bulanyangmenyusueksklusifdanhanya36,6%
anakusia7-23bulanyangmenerimamakananpendampingAsi(MPASI)
yang sesuaidengan praktik-praktikyang direkomendasikan tentang
pengaturanwaktu,frekuensi,dankualitas(Ramayulisdkk,2018).
MPASIdiberikanataumulaidiperkenalkanketikabalitaberusiadi
atas6bulan.Selainberfungsiuntukmengenalkanjenismakananbaru
padabayi,MPASIjugadapatmencukupikebutuhangizibayiyangtidak
lagidapatdisokongolehASIsertamembentukdayatahantubuhdan
perkembangansistemimunologisanakterhadapmakanandanminuman
(Ramayulisdkk,2018).
C.Faktor–FaktoryangMempengaruhiStunting
Pertumbuhandipengaruhiolehsebablangsungdantidaklangsung.
6. Penyebablangsungdiantaranyaadalahasupanmakanandankeadaan
kesehatan, sedangkangkan penyebab tidak langsung meliputi
ketersediaandanpolakonsumsimakananak,polapengasuhananak,
sanitasilingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.Faktor-
faktortersebutditentukanolehsumberdayamanusia,ekonomidan
organisasimelaluifaktorpendidikan.Pendidikanpalingmendasardari
tumbuhkembangadalahmasalahstrukturpolitik,ideology,dansosial
ekonomiyangdilandasiolehpotensisumberdayayangada,(Supariasa
dkk.,2012).
a. Statusekonomi
BerdasarkanpenelitianNurmiatidalamOktari(2015),yang
melakukan penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak balita yang mengalami stunting menyatakan bahwa
pertumbuhandanperkembangankelompokanaknormallebihbaik
daripadakelompokanakstunting.Padakondisistunting,tinggianak
tidakmemenuhitinggibadannormalmenurutumurnya.Anakyang
stuntingberkaitandengankeadaanyangterjadidalamwaktuyang
lamasepertikemiskinan,perilaku hidupsehatdan bersihyang
kurang,kebiasaanmakan,danrendahnyapendidikan.Olehkarena
itu,masalahstuntingmerupakan cerminan darikeadaan sosial
ekonomi.Masalah gizistunting diakibatkan oleh keadaan yang
berlangsunglamamakamasalahgizianakyangmengalamikejadian
stuntingadalahmasalahgiziyangsifatnyakronis.
b. PendapatanKeluarga
7. Ketersediaan kebutuhan rumah tangga tergantung dari
pendapatan keluarga. Selain itu, pendapatan keluarga juga
menentukanjenispanganyangdibeli.Keluargadenganpendapatan
terbatasakankurangmemenuhikebutuhanmakanannyaterutama
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuh. Tingkat
pendapatanjugaikutmenentukanjenispanganyangakandibeli
(AdrianidanWirjatmadi,2014).
Standarhidupyanglayakdihitungdaripendapatanperkapita
(tingkatekonomi).Pendapatan keluarga merupakan salah satu
faktoryangmenentukankualitasdankuantitasmakanan.Tingkat
pendapatan akan menunjukkan jenispangan yang akan dibeli.
Statussosialekonomidipengaruhiolehtingkatpendidikankarena
orangdenganpendidikantinggisemakinbesarpeluangnyauntuk
mendapatkanpenghasilanyangcukupsupayabisaberkesempatan
untuk hidup dalam lingkungan yang baik dan sehat,sedangkan
pekerjaanyanglebihbaikorangtuaselalusibukbekerjasehingga
tidaktertarikuntukmemperhatikanmasalahyangdihadapianak-
anaknya,padahalsebenarnya anak-anak tersebutbenar-benar
membutuhkankasihsayangorangtua(Adriani,2012).
c. Kebiasaanmakananak
Menurut Suhardjo (2009), bahwa kebiasaan makan
mempelajaricarayangberhubungandengankonsumsipangandan
menerimaataumenolakbentukataujenispangantertentudimulai
daripermulaanhidupdanmenjadibagianperilakuyangberakardi
8. antara kelompok penduduk.Kebiasaan makan yang terbentuk
selamamasakanak-kanakakanbertahansampaidewasa.Anak-
anaklebihmemilihmakananyangsebelumnyamerekatelahkenal.
Kebiasaan makan dan sosialekonomikeluarga berperan
pentingdalam pertumbuhantinggibadananak.Statusekonomi
keluargaakanmempengaruhipemenuhangizikeluarga.Anakpada
keluargadengantingkatekonomirendahlebihberisikomengalami
stunting karena kemampuan pemenuhan gizi yang rendah,
meningkatkanrisikoterjadinyamalnutrisi(FernalddanNeufeld,
2007). Halinidapatterjadikarenamakananyangdikonsumsi
sehari–harianakstuntingbelumbisamencukupikebutuhanenergi
yang dibutuhkan dalam sehari.Kebiasaan makan anak,jumlah
asupanyangkurang,danfrekuensimakanmakananpokokyang
dikonsumsihanyaduakalijugamengakibatkankebutuhanenergi
anakbelumtercukupi.
d. Pendidikanorangtua
Tingkatpendidikansangatberpegaruhterhadapperubahan
sikapdanprilakuhidupsehat.Tingkatpendidikanyanglebihtinggi
memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap
informasidanmengimplementasikandalam prilakudankehidupan
sehari–hari. Tingkat pendidikan, khususnya pendidikan ibu
mempengaruhiderajat kesehatan.Pendidikan ibu berhubungan
dengantingkatpengasuhanyangdiberikankepadaanak.Praktek
pengasuhan yang berkaitan eratdengan pendidikan ibu adalah
9. praktekpemilihanmakanankeluargaterutamapadaanak.
Disampingitu,pendidikanberpengaruhpulapadafaktor
sosialekonomilainnyasepertipendapatan,pekerjaankebiasaan
makan, dan tempat tinggal.Tingkat pendidikan turut pula
menentukanmudahtidaknyaseseorangmenyerapdanmemahami
pengetahuan giziyang mereka peroleh.Halinibisa dijadikan
landasanuntukmembedakanmetodepenyuluhanyangtepatdari
kepentingangizikeluarga,pendidikandiperlukanagarseseorang
lebihtanggapterhadapadanyamasalahgizididalamkeluargadan
bisamengambiltindakansecepatnya(Suhardjo,2009).
e. Asupanenergi
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan
memberikansemuazatgiziyangdibutuhkanuntukfungsinormal
tubuh.Sebaliknya,bilamakanantidakdipilihdenganbaik,tubuh
akanmengalamikekuranganzat-zatgiziesensialtertentu.Zat
giziesensialadalahzatgiziyangharusdidatangkandarimakanan.
Zat-zatgiziyangdapatmemberikanenergiadalahkarbohidrat,
lemak,danprotein.Oksidsizat-zatgiziinimenghasilkanenergi
yangdiperlukantubuhuntukmelakukankegiatan/aktivitas.Ketiga
zatgiziterdapatdalamjumlahpalingbanyakdalambahanpangan.
Dalamfungsisebagaizatpemberienergi,ketigazatgizitersebut
dinamakanzatpembakar(Almatsier,2011).
Stuntingbisadisebabkandaribeberapafaktorbaikindividu
maupunlingkunganterutamainfeksiparasit.Dalamanalisisregresi
10. multivariabellogistik yang digunakan untuk menilaipengaruh
independen dari asupan makanan, menunjukkan rendahnya
konsumsilemakmemberikankontribusisignifikanterhadapstunting.
Dalam populasipedesaan diBrazil,rendahnya konsumsilemak
memilikidampakyangpalingsignifikanpadaketersediaanenergi
darimakanan(Assisdkk,2004dalamFitri,2012).
Faktorlangsungkejadianstuntingadalahpemenuhanzat
gizi yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak
kedepannyaterutamapemenuhanasupanenergidarizatgizimakro
(karbohidat, lemak dan protein).Asupan energidan protein
terdapatkaitanyangeratdenganstatusgizi,asupanyangrendah
danberlebihanakanberdampakterhadapstatusgiziyangburuk.
Rendahnya asupan dalam jangka waktu yang lama akan
mengakibatkangizikurangdanpadaakhirnyajikatidakcepat
ditanganiakanmenjadigiziburuk(Suiraoka,2011dalamTrisnawati,
2016).
Stuntingpadaanak,selaindisebabkanolehdefisiensizatgizi
makro,jugaberhubungandengandefisiensiseng(Zn).Seng(Zn)
adalahmineralesensialyangberperandalamsintesis.Sekresi,dan
kontrolhormonpertumbuhan(GrowthHormon).Rendahnyasintesis
hormonpertumbuhandapatmenghambatpertumbuhanlinierdan
didugamenyebabkankondisistuntingpadaanak(Hidayat,2011
dalamTrisnawati,2016).
f. KondisiSanitasidanAksesAirMinum
11. Aksesterhadapairbersihdanfasilitassanitasiyangburuk
dapatmeningkatkankejadianpenyakitinfeksiyangdapatmembuat
energiuntukpertumbuhanteralihkankepadaperlawanantubuh
menghadapi infeksi, zat gizi sulit diserap oleh tubuh dan
terhambatnyapertumbuhan.
BerdasarkankonsepdandefinisiMilenniumDevelopmentGoals
(MDGs),rumahtanggamemilikiaksessanitasilayakapabilafasilitas
sanitasiyangdigunakanmemenuhisyaratkesehatan,antaralain
dilengkapidenganleherangsa,tankiseptik(septictank)/Sistem
Pembuangan AirLimbah (SPAL),yang digunakan sendiriatau
bersama.
Lingkungan perumahan seperti kondisi tempat tinggal,
pasokanairbersihyangkurang,dansanitasiyangtidakmemadai
merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko
terjadinyastunting.Airdansanitasimemilikihubungandengan
pertumbuhananak.Anak-anakyangberasaldarirumahtangga
yangtidakmemilikifasilitasairdansanitasiyangbaikberisiko
mengalamistunting.Sedangkananak-anakyangmemilikitinggi
badanyangnormalpadaumumnyaberasaldarirumahtanggayang
memilikifasilitasairdan sanitasiyang baik.Anak-anak yang
awalnya mengalamistunting,jika mereka berasaldarirumah
tanggayangmemilikifasilitasairdansanitasiyangbaik,mereka
memilikikesempatansebesar17% untukmencapaitinggibadan
yangnormalbiladibandingkandengananak-anakstuntingyang
15. BABV
KESIMPULAN
Stunting merupakan kegagalan dalam mencapaipertumbuhan yang
optimaldisebabkanolehkeadaangizikurangyangberlangsungdalam waktu
yangcukuplama.Faktorpenyebabstuntingyangterdapatdikelurahandayeuh
luhurwilayahkerjapuskesmasbentengyaituperanibudalampemberiannutrisi
balita,peranibudapatberpengaruhterhadapkebutuhanfisikbiologis(asuh),
kebutuhankasihsayangdanemosi(asih)dankebutuhanstimulasi(asah).Halini
karenaikatanantaraibudananakmerupakangabunganaspekpsikologisdan
biologisyangkompleks.Hubunganantaraibudananakdapatmempengaruhi
pertumbuhanotak,hormonpertumbuhandankondisikesehatansecaraumum.
Peranibudalampemberiannutrisijugadapatdipengaruhiolehpendidikandan
kegiatanibu(pekerjaan).
Berdasarkanbanyaknyabalitayangmengalamistuntingdikelurahan
Dayeuh Luhurwilayah kerja PuskesmasBenteng maka dariitu perlu ada
tindakanuntukmengatasipermasalahantersebut.Salahsatutindakanyang
harusdilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu yang
memilikibalitatentangpentingnyapemberiannutrisipadabalita,nutrisiyang
diperlikanuntukbalitasertaakibatdaristunting.Denganbegitupengetahuan
ibuakanbertambahsehinggadapatmemberikannutrisiyangcukupuntukbalita.