Dokumen ini membahas latar belakang pentingnya kesehatan dan posyandu dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Posyandu didirikan pada 1986 untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan harapan hidup rata-rata. Analisis menunjukkan perkembangan posyandu dari tahun 2001-2004 dengan sebagian besar mencapai strata madya. Dokumen ini juga menyoroti peran berbagai pihak termas
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak azasi sekaligus sebagai investasi yang perlu
diupayakan, diperjuangkan, dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh
seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan pada
akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan
tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, termasuk swasta. Sumber
daya manusia yang sehat dan berkualitas, merupakan modal utama atau
investasi dalam pembangunan kesehatan. Kesehatan bersama-sama dengan
pendidikan dan ekonomi merupakan tiga pilar yang sangat mempengaruhi kualitas
hidup sumber daya manusia (DepKes RI, 2006).
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan, telah ditetapkan
arah kebijakan pembangunan kesehatan sesuai dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 Bidang Kesehatan yang lebih
mengutamakan pada upaya preventif dan promotif dan pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan
masyarakat di bidang kesahatan adalah dengan menumbuhkembangkan Posyandu.
Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara
merata, apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti
posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau
semua sasaran yang membutuhkan layanan tumbuh kembang anak, ibu haml, ibu
menyusui dan ibu nifas.
Sejak dicanangkannya Posyandu tahun 1986, berbagai hasil telah banyak
dicapai. Angka kematian ibu dan kematian bayi telah berhasil diturunkan dan umur
harapan hidup rata-rata bangsa Indonesia telah meningkat secara bermakna.jika
pada tahun 1995 Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
masing-masing adalah 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995) serta 60/1000
2. kelahiran hidup (susenas 1995), maka pada tahun 2003 AKI turun menjdi
307/100.000 kelahirn hidup (SKDI, 2003), sedangkan AKB turun menjadi 37/1000
kelahiran hidup (SKDI, 2003). Sementara itu, umur harapan hiduprata-rata
meningkat dari 63,20 tahun pada tahun 1995 menjadi 66,2 tahun pada tahun 2003
(SKDI,2003).
Hasil analisis Profil Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM) menunjukkan pergeseran tingkat perkembangan Posyandu. Jika pada
tahun 2001, tercatat 44,2% Posyandu strata Pratama, 34,7% Posyandu strata
Madya, serta 18,0% Posyandu tergolong strata Purnama. Maka pada tahun
2004 tercatat 33,61% Posyandu tergolong dalam strata Pratama, 39,86%
Posyandu tergolong strata Madya, serta 23,62% Posyandu tergolong strata
Purnama. Sementara jumlah Posyandu yang tergolong mandiri turun dari 3,1%
pada tahun 2001 menjadi 2,91% (DepKes, 2006).
Kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan segala upaya fasilitasi
yang bersifat noninstruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan
mencari pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas
yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) dan tokoh masyarakat (UNICEF, 1999). Semua upaya
pengembangan Posyandu harus melibatkan lintas sektoral karena
pembangunan kesehatan masyarakat terutama kesehatan masyarakat desa
merupakan tanggung jawab semua pihak. Perawat yang dalam paradigmanya
menempatkan masyarakat sebagai salah satu unsurnya, merupakan profesi
yang kompetensinya dibutuhkan dalam upaya pengembangan Posyandu. Hal ini
disebabkan karena Posyandu membutuhkan pelayanan professional dan non
professional. Perpaduan keduanya akan meningkatkan efektifitas Posyandu dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang menjadi tujuannya
(Studi tentang Pelaksanaan Posyandu, 2006).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan beberapa masalah, antara