Makalah ini membahas visi dan misi pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka Barat untuk mencapai tujuan membangun kesehatan masyarakat yang berkualitas dan meningkatkan status kesehatan masyarakat. Visi yang diusulkan adalah terwujudnya pembangunan kesehatan daerah yang berkualitas untuk mencapai Bangka Barat yang sehat dan hebat, yang akan dicapai melalui enam misi yaitu peningkatan sarana
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
PembangunanKesehatan
1. 1
“Terwujudnya Pembangunan Kesehatan
Daerah yang Berkualitas untuk menuju Bangka Barat sehat dan Hebat”
MULYONO, SKM
ABSTRAK
Pembangunan kesehatan merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional di mana dalam penerapan
pelaksanaannya berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian,
adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan memberikan perhatian
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan
keluarga miskin
Pembangunan kesehatan juga dilaksanakan melalui beberapa peningkatan antara
lain Upaya kesehatan, Pembiayaan kesehatan, Sumber daya manusia kesehatan, Sediaan
obat, alat kesehatan, Manajemen dan informasi kesehatan, dan Pemberdayaan
masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika
kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan
Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan
semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada
peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik
selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.
Kata kunci : , pembangunan, upaya dan jaminan kesehatan
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajad kesehatan yang setinggi tingginya, sebagai investasi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya
program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya – upaya yang telah
dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
Pembangunan kesehatan diarahkan pada Program Bangka Barat Sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finasial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran yang akan
dikerjakan adalah, meningkatnya status kesehatan ibu dan anak, meningkatnya
pengendalian penyakit, meningkatnya askes dan mutu pekayanan kesehatan dasar
dan rujukan, meningkatnya cakupan pelalayan kesehatan dan terpenuhinya
2. 2
kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin serta meningktakan responsivitas
sistem kesehatan
Berdasarkan satu dekade terakhir ini, capaian kinerja pembangunan
Kabupaten Bangka Barat belum menunjukkan hasil yang mengembirakan. Hal ini
dapat dilihat masih banyaknya permasalahan yang dihadapi seperti di bidang
Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan dan Permukiman, Penataan
Ruang, Lingkungan Hidup, Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana, Sosial, Ketransmigrasian, Pariwisata, belum berkembangnya
kawasan strategis dan sektor-sektor unggulan daerah.
Beberapa contoh kinerja pembangunan di Kabupaten Bangka Barat
berdasarkan data BPS tahun 2015, seperti angka IPM sebesar 63,89 berada di
bawah rata-rata provinsi dan berada pada peringkat terakhir se-Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Begitu juga dengan angka rata-rata lama sekolah yaitu sebesar
5,88 dan juga berada di bawah rata provinsi sebesar 7,46 tahun serta berada di
peringkat terakhir se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta beberapa kinerja
pembangunan lainnya.
Oleh karena itu, peran Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesehatan sangat
strategis dan memegang peran penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di bumi Junjung Besaoh.
PERMASALAHAN
Bangka Barat memiliki keunggulan komparatif yang sangat menjanjikan baik
ditinjau dari posisi geostrategic maupun dari potensi sumber daya alam yang cukup
melimpah. Namun hal ini belum dikelola dengan baik sehingga pencapaian kinerja
pembangunan masih rendah. Bila ditinjau dari aspek kesehatan secara umum
terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, di antaranya yaitu :
1. Belum meratanya jumlah, jenis, sebaran dan kualitas SDM bidang kesehatan;
2. Belum terakreditasinya seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
3. Belum optimalnya koordinasi, sinkronisasi dan integrasi proses perencanaan
3. 3
bidang kesehatan;
4. Belum optimalnya pemberdayaan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan kesehatan;
5. Belum adanya sistem informasi bidang kesehatan yang terintegrasi.
6. Masih adanya perbedaan konsep pembangunan kesehatan antara stakholders;
7. Belum optimalnya perencanaan pembangunan kesehatan berbasis wilayah;
V I S I
Berdasarkan kondisi dan permasalahan di atas, maka visi yang saya tawarkan untuk
pelaksanaan urusan penunjang penyelenggaraan pemerintahan di bidang kesehatan
yaitu :
"Terwujudnya Pembangunan Kesehatan
Daerah yang Berkualitas menuju Bangka Barat Sehat dan Hebat”
M I S I
Visi tersebut di atas, akan dilaksanakan dengan enam misi yaitu :
1. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berkualitas, merata dan berkeadilan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan sehingga terwujud
pelayanan kesehatan yang bersaing dan berkualitas.
3. Meningkatkan pembiayaan kesehatan untuk masyarakat yang kurang dan atau
tidak mampu serta masyarakat yang membutuhkan jaminan pembiayaan
kesehatan.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat, swasta dan pemerintah dalam
pembangunan kesehatan.
5. Meningkatkan keamanan pangan yang sehat dan berkualitas.
6. Meningkatkan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyehatan
lingkungan.
Misi pertama, peningkatan jumlah, jenis, sebaran dan kualitas sumber daya
manusia kesehatan merupakan upaya untuk menggerakkan pembangunan
kesehatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring
evaluasi bidang kesehatan. Oleh karena itu pemenuhan sumber daya manusia
kesehatan baik jumlah, jenis, mutu maupun sebaran harus merata di seluruh fasilitas
kesehatan yang ada sehingga terwujud pelayanan kesehatan yang adil, merata dan
4. 4
terjangkau di seluruh wilayah Kabupaten Bangka Barat.
Misi kedua, dalam proses pelaksanaan pembangunan kesehatan daerah, selain
koordinasi juga diperlukan sinergi dengan seluruh komponen masyarakat yang ada,
karena pembangunan kesehatan tidak bisa di selesaikan oleh orang kesehatan
sendiri. Keberhasilan pembangunan kesehatan bisa terwujud jika pembangunan
dikerjakan/dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat yang ada sehingga
terwujud pembangunan berkelanjutan dan berwawasan kesehatan.
Misi ketiga, untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas,
diperlukan e-planning, e-budgeting dan e-monev sehingga bisa selaras dan terpadu
antara rencana dan anggaran, serta monev pelaksanaan kegiatan. Selain itu dengan
adanya system informasi yang baik dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan
dengan cepat dan akurat karena berbasis data yang valid.
Misi keempat, untuk mewujudkan perencanaan pembangunan kesehatan yang
baik, diperlukan pengelolaan data yang baik pula dengan memastikan data tersebut
valid/akurat, up to date, aktual dan tersedia serta mudah diakses.Oleh karenanya
kualitas manajemen data sangat mempengaruhi proses perencanaan pembangunan
kesehatan maupun hasil perencanaan itu sendiri.
Misi kelima,
Misi keenam,
TUJUAN
1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat.
2. Meningkatnya daya tanggap dan perlindungan masyarakat terhadap resiko social
dan financial di bidang kesehatan.
SASARAN
1. Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat, melalui peningkatan persentase
persalinan di faskes, menurunnya persentase bumil dengan KEK, meningkatnya
persentase PHBS di semua tatanan.
5. 5
2. Meningkatnya pengendalian penyakit, melalui peningkatan kualitas lingkungan,
penurunan kasus PD3I, menurunnya prevalensi perokok pemula.
3. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, mutu obat dan alat
kesehatan.
4. Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan sebaran tenaga kesehatan.
5. Meningkatkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi.
STRATEGI
1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan usila
yang berkualitas.
2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat.
3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas.
5. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas farmasi
dan alat kesehatan.
6. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu sumber daya manusia
kesehatan.
7. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
KEBIJAKAN
1. Pengarusutamaan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Pembangunan kesehatan melalui pendekatan keluarga.
3. Meningkatkan akuntabilitas melalui sistem pengendalian terpadu.
4. Pengarusutamaan promotif dan preventif dalam peningkatan derajad kesehatan
masyarakat.
5. Membangun sistem informasi kesehatan.
6. Meningkatkan kapasitas dan Kualitas SDM kesehatan.
6. 6
PENUTUP
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh sistem, nilai
dan budaya masyarakat yang secara bersama terhimpun pada berbagai sistem
kebijakan dalam pelaksanaan program-program kesehatan yang ada. Untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi
sumber daya yang ada.
Terwujudnya pembangunan bidang kesehatan juga dipengaruhi berbagai
faktor dan tidak hanya menjadi tanggung jawab sector kesehatan saja melainkan
peran sector lain dalam memberikan kontribusi harus lebih ditingkatkan agar
program kegiatan berjalan sesuai dengan target-target kesehatan yang telah
ditetapkan, sehingga dana yang tersedia dapat lebih diarahkan pada program
kegiatan yang menjadi prioritas, adanya efisiensi anggaran yang tersedia dapat
lebih dimanfaatkan untuk mendukung tercapainya pembangunan bidang kesehatan
Faktor lingkungan strategis dapat dijadikan peluang atau kendala bagi
sistem kesehatan. Tingkat globalisasi merupakan suatu perubahan interaksi
manusia secara luas yang mencakup ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi dan
lingkungan. Sehingga koordinasi dalam perencanaan program-program kesehatan
harus dapat dilaksanakan secara optimal baik dilingkungan internal maupun
exsternal yang melibatkan berbagi stakeholder terkait untuk dapat menghasilkan
kebijakan-kebijakan yang menuntun kearah pembangunan bidang kesehatan.
7. 7
Era globalisasi juga dapat menjadi peluang sekaligus tantangan
pembangunan kesehatan, yang sampai saat ini belum sepenuhnya dapat
ditanggulangi, persiapan dan langkah-langkah yang dapat mengurangi dampak yang
merugikan, mengharuskan adanya suatu sistem kesehatan yang responsif dalam
menanggapi dan mengatasi permasalahan kesehatan yang ada, sehingga peran
dan kualitas perencanaan program kesehatan dapat menjadi lebih fokus dalam
upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
8. 8
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2015. Bangka Belitung Dalam Angka Tahun 2014,
Pangkalpinang.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.
02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015 – 2019.
9. 9
MAKALAH PRESENTASI VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT
"Terwujudnya Pembangunan Kesehatan
Daerah yang Berkualitas menuju Bangka Barat Sehat dan
Hebat”
Oleh :
MULYONO, SKM
NIP. 19690429 199403 1002