SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Illegal Loging Penyebab Terbesar Kerusakan Hutan Indonesia


   Selama sepuluh tahun terakhir, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai dua juta hektar
per tahun. Selain kebakaran hutan, penebangan liar (illegal loging) adalah penyebab terbesar
kerusakan hutan itu. Demikian dikatakan Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Gajah
Mada (UGM), Profesor Doktor Soekotjo, di Yogyakarta, Rabu (3/3).


   “Selama 1985-1997, kerusakan hutan di Indonesia mencapai 22,46 juta hektar. Artinya,
rata-rata mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Ada empat faktor penyebab kerusakan hutan itu:
penebangan yang berlebihan disertai pengawasan lapangan yang kurang, penebangan liar,
kebakaran hutan dan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman. kebakaran
hutan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia pada 1997, membuat hampir 70 persen hutan
terbakar. Kerusakan hutan bertambah ketika penebangan liar marak terjadi. Penebangan liar
telah merusak segalanya, mulai dari ekosistem hutan sampai perdagangan kayu hutan.
Lantaran hanya dibebani ongkos tebang, tingginya penebangan liar juga membuat harga kayu
rusak. Persaingan harga kemudian membuat banyak industri kayu resmi terpaksa gulung tikar. ”
kata Soekotjo.


    Menurut Dr Luca Tacconi. PhD ,pembalakan liar atau kegiatan hutan ilegal meliputi semua
tindakan ilegal yang berhubungan dengan ekosistem hutan, demikian juga industri yang
berhubungan dengan hutan dan hasil hutan kayu serta non-kayu. Kegiatan itu meliputi tindakan
yang melanggar hak-hak atas lahan hutan, melakukan korupsi untuk mendapatkan konsesi
hutan, dan semua kegiatan pada seluruh tahap pengelolaan hutan dan rantai produksi barang
dari hutan, dari tahap penanaman hingga penebangan dan pengangkutan bahan baku serta
bahan jadi hingga pengelolaan keuangan.


   Data Departemen Kehutanan tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi
optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektare kawasan hutan di Indonesia,
dengan laju deforestasi dalam lima tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektare per tahun. Bila
keadaan seperti ini dipertahankan, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan
hutannya, maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama. Menurut analisis
World Bank, hutan di Sulawesi diperkirakan akan hilang tahun 2012.

   Sama halnya yang terjadi di Tolitoli – Sulawesi tengah belasan ribu hektar hutan tengah
kritis. Dinas Kehutanan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, menyatakan 13.315 hektare
kawasan hutan di wilayah itu dalam kondisi kritis akibat penebangan liar. Penebangan liar di
Tolitoli sangat parah, kegiatan eksploitasi hutannya rata-rata tidak mengantongi izin megolahan
kayu hutan atau IPKR yang tidak sesuai peruntukannya, sebab mereka melakukan penebangan
dikawasan yang bukan haknya.

   Menurut pandangan saya “Ini dikarenakan lemahnya penegakan hukum bagi para pelaku,
sehingga tidak menimbulkan efek jera bagi mereka juga merupakan salah satu faktor maraknya
pembalakan liar dan lemahnya fungsi pengawasan dalam pengelolaan hutan maupun proses
rehabilitasi”.

   Praktek       pembalakan   liar   dan   eksploitasi   hutan   yang    tidak   mengindahkan
kelestarian,mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya,
kehancurankehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar, diantaranya
berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun. Kerugian tersebut belum
menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta jasa-jasa lingkungan yang dapat
dihasilkan dari sumber daya hutan.Penelitian Greenpeace mencatat tingkat kerusakan hutan di
Indonesia mencapai angka 3,8 jutahektar pertahun, yang sebagian besar disebabkan oleh
aktivitas illegal logging atau penebanganliar (Johnston, 2004)

   Penegakan hukum yang selama ini menjadi titik lemah pengamanan hutan harus diprioritaskan
secara sungguh-sungguh. integritas moral dalam menjaga kekayaan alam hutan harus mampu
ditumbuhkan secara swadiri di setiap aparat kehutaan ataupun pihak-pihak yang terkait seperti
pengusaha perkayuan dan masyarakat. Hal yang tidak boleh dilupakan, tanggung jawab pelestarian
pemanfaatan SDH (Sumber Daya Hutan ) ini bukan hanya berada dipundak departemen kehutanan,
melainkan kini justru merupakan tugas utama pemerintah daerah dengan seluruh aparatnya. kekayaan
SDH ( Sumber Daya Hutan ) yang sangat melimpah seharusnya dapat digunakan sebagai modal
kesejahteraan dalam pembangunan nasional dan regional.

More Related Content

What's hot

Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakatSafira Aulia Rusmi
 
Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Nova DiLa
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutYayasan CAPPA
 
Sustainability Ekologi
Sustainability EkologiSustainability Ekologi
Sustainability EkologiTri Cahyono
 
Illegal logging makalah (revisi)
Illegal logging makalah (revisi)Illegal logging makalah (revisi)
Illegal logging makalah (revisi)Tendo Jefri
 
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...Operator Warnet Vast Raha
 
Masyarakat adat dan ra iwan nurdin
Masyarakat adat dan ra iwan nurdinMasyarakat adat dan ra iwan nurdin
Masyarakat adat dan ra iwan nurdinseptianm
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanabdul gonde
 

What's hot (16)

Aktivitas kehutanan
Aktivitas kehutananAktivitas kehutanan
Aktivitas kehutanan
 
Wanatani
WanataniWanatani
Wanatani
 
Lampiran 3 resolusi konflik
Lampiran 3   resolusi konflikLampiran 3   resolusi konflik
Lampiran 3 resolusi konflik
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
 
Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Mamfaat hutan
Mamfaat hutan
 
Moratorium Hutan
Moratorium HutanMoratorium Hutan
Moratorium Hutan
 
Upaya pelestrian htan
Upaya pelestrian htanUpaya pelestrian htan
Upaya pelestrian htan
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambut
 
Restorasi 021109
Restorasi 021109Restorasi 021109
Restorasi 021109
 
Hutan dan upaya konservasi
Hutan dan upaya konservasiHutan dan upaya konservasi
Hutan dan upaya konservasi
 
Sustainability Ekologi
Sustainability EkologiSustainability Ekologi
Sustainability Ekologi
 
Illegal logging makalah (revisi)
Illegal logging makalah (revisi)Illegal logging makalah (revisi)
Illegal logging makalah (revisi)
 
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
 
Presentasi no 7 2_sistem agroforestry
Presentasi no 7 2_sistem agroforestryPresentasi no 7 2_sistem agroforestry
Presentasi no 7 2_sistem agroforestry
 
Masyarakat adat dan ra iwan nurdin
Masyarakat adat dan ra iwan nurdinMasyarakat adat dan ra iwan nurdin
Masyarakat adat dan ra iwan nurdin
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
 

Viewers also liked

Gp carlos pellegrini ganadores y antecedentes
Gp carlos pellegrini   ganadores y antecedentesGp carlos pellegrini   ganadores y antecedentes
Gp carlos pellegrini ganadores y antecedenteshipicoscl
 
ejemplito
ejemplitoejemplito
ejemplitoAries35
 
Porposal 2 sheet set sheet - a105 - site plan
Porposal 2 sheet set   sheet - a105 - site planPorposal 2 sheet set   sheet - a105 - site plan
Porposal 2 sheet set sheet - a105 - site planjoekozelka
 
Marcelo Acuña - Seccion 2 - Computacion 1 - arreglada
Marcelo Acuña - Seccion 2 - Computacion 1 - arregladaMarcelo Acuña - Seccion 2 - Computacion 1 - arreglada
Marcelo Acuña - Seccion 2 - Computacion 1 - arregladaRodolfo Espinoza
 
Language history and change
Language history and changeLanguage history and change
Language history and changeescobarpaulina
 
Tdw resume 12 12 na
Tdw resume 12 12 naTdw resume 12 12 na
Tdw resume 12 12 naTDWoodbury
 
Marine bio holidaybreak review
Marine bio holidaybreak reviewMarine bio holidaybreak review
Marine bio holidaybreak reviewkleinkea
 
Joselyn tipanluisa,jhanet tarupi
Joselyn tipanluisa,jhanet tarupiJoselyn tipanluisa,jhanet tarupi
Joselyn tipanluisa,jhanet tarupiJOSELYN TIPANLUISA
 
Patinaxe sobre xeo (2 xaneiro)
Patinaxe sobre xeo (2 xaneiro)Patinaxe sobre xeo (2 xaneiro)
Patinaxe sobre xeo (2 xaneiro)omixsada
 
Decreto 29 02 Aprova Regulamento do imposto consumo
Decreto 29 02 Aprova Regulamento do imposto consumoDecreto 29 02 Aprova Regulamento do imposto consumo
Decreto 29 02 Aprova Regulamento do imposto consumoJoão Manuel Juvandes
 
CS Unitec Bow Guide: 5 1207 9970
CS Unitec Bow Guide: 5 1207 9970CS Unitec Bow Guide: 5 1207 9970
CS Unitec Bow Guide: 5 1207 9970CS Unitec
 
Chairman's Circle of Excellence
Chairman's Circle of Excellence Chairman's Circle of Excellence
Chairman's Circle of Excellence amslever
 
Criterios de avaliaçao
Criterios de avaliaçaoCriterios de avaliaçao
Criterios de avaliaçaoDiogo Tavares
 

Viewers also liked (20)

Gp carlos pellegrini ganadores y antecedentes
Gp carlos pellegrini   ganadores y antecedentesGp carlos pellegrini   ganadores y antecedentes
Gp carlos pellegrini ganadores y antecedentes
 
Navidad y año nuevo
Navidad y año nuevoNavidad y año nuevo
Navidad y año nuevo
 
ejemplito
ejemplitoejemplito
ejemplito
 
Porposal 2 sheet set sheet - a105 - site plan
Porposal 2 sheet set   sheet - a105 - site planPorposal 2 sheet set   sheet - a105 - site plan
Porposal 2 sheet set sheet - a105 - site plan
 
Marcelo Acuña - Seccion 2 - Computacion 1 - arreglada
Marcelo Acuña - Seccion 2 - Computacion 1 - arregladaMarcelo Acuña - Seccion 2 - Computacion 1 - arreglada
Marcelo Acuña - Seccion 2 - Computacion 1 - arreglada
 
The Waiting Bride
The Waiting BrideThe Waiting Bride
The Waiting Bride
 
Language history and change
Language history and changeLanguage history and change
Language history and change
 
Pangan rentan kudekap
Pangan rentan kudekapPangan rentan kudekap
Pangan rentan kudekap
 
Tdw resume 12 12 na
Tdw resume 12 12 naTdw resume 12 12 na
Tdw resume 12 12 na
 
Marine bio holidaybreak review
Marine bio holidaybreak reviewMarine bio holidaybreak review
Marine bio holidaybreak review
 
Joselyn tipanluisa,jhanet tarupi
Joselyn tipanluisa,jhanet tarupiJoselyn tipanluisa,jhanet tarupi
Joselyn tipanluisa,jhanet tarupi
 
Patinaxe sobre xeo (2 xaneiro)
Patinaxe sobre xeo (2 xaneiro)Patinaxe sobre xeo (2 xaneiro)
Patinaxe sobre xeo (2 xaneiro)
 
Decreto 29 02 Aprova Regulamento do imposto consumo
Decreto 29 02 Aprova Regulamento do imposto consumoDecreto 29 02 Aprova Regulamento do imposto consumo
Decreto 29 02 Aprova Regulamento do imposto consumo
 
Indicadores análisis técnico
Indicadores análisis técnicoIndicadores análisis técnico
Indicadores análisis técnico
 
Joey Bridges Intro
Joey Bridges IntroJoey Bridges Intro
Joey Bridges Intro
 
DEMOCRACIA ATENIENSE
DEMOCRACIA ATENIENSEDEMOCRACIA ATENIENSE
DEMOCRACIA ATENIENSE
 
CS Unitec Bow Guide: 5 1207 9970
CS Unitec Bow Guide: 5 1207 9970CS Unitec Bow Guide: 5 1207 9970
CS Unitec Bow Guide: 5 1207 9970
 
372
372372
372
 
Chairman's Circle of Excellence
Chairman's Circle of Excellence Chairman's Circle of Excellence
Chairman's Circle of Excellence
 
Criterios de avaliaçao
Criterios de avaliaçaoCriterios de avaliaçao
Criterios de avaliaçao
 

Similar to Illegal loging

11 sumberdaya-alam-hutan
11 sumberdaya-alam-hutan11 sumberdaya-alam-hutan
11 sumberdaya-alam-hutanKoran Bekas
 
Kriteria Pengelolaan Hutan Lestari;Konservasi Keanekaragaman Biologi
Kriteria Pengelolaan Hutan Lestari;Konservasi Keanekaragaman BiologiKriteria Pengelolaan Hutan Lestari;Konservasi Keanekaragaman Biologi
Kriteria Pengelolaan Hutan Lestari;Konservasi Keanekaragaman BiologiNurul Mukhlisa
 
Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1Yadhi Muqsith
 
Penebangan hutan
Penebangan hutanPenebangan hutan
Penebangan hutanshasa_natha
 
Pengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanPengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanAndy Anderson
 
Senin, 19-9-22 (Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposis).pptx
Senin, 19-9-22 (Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposis).pptxSenin, 19-9-22 (Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposis).pptx
Senin, 19-9-22 (Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposis).pptxTheodorusMortaman
 
Aktivitas illegal di dalam kawasan hutan
Aktivitas illegal di dalam kawasan hutanAktivitas illegal di dalam kawasan hutan
Aktivitas illegal di dalam kawasan hutanA'Uan A'Uan
 
Tugas iad illegal logging m. fadli
Tugas iad illegal logging m. fadliTugas iad illegal logging m. fadli
Tugas iad illegal logging m. fadlialdy1989
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllnita292601
 
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidupmuhammad reza
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni
 
Lembar informasi-fwi
Lembar informasi-fwiLembar informasi-fwi
Lembar informasi-fwiAksi SETAPAK
 
Kimia akibat konversi hutan
Kimia   akibat konversi hutanKimia   akibat konversi hutan
Kimia akibat konversi hutanAziz_Kurniawan
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingAba Abdillah
 

Similar to Illegal loging (20)

11 sumberdaya-alam-hutan
11 sumberdaya-alam-hutan11 sumberdaya-alam-hutan
11 sumberdaya-alam-hutan
 
Kriteria Pengelolaan Hutan Lestari;Konservasi Keanekaragaman Biologi
Kriteria Pengelolaan Hutan Lestari;Konservasi Keanekaragaman BiologiKriteria Pengelolaan Hutan Lestari;Konservasi Keanekaragaman Biologi
Kriteria Pengelolaan Hutan Lestari;Konservasi Keanekaragaman Biologi
 
Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1
 
Penebangan hutan
Penebangan hutanPenebangan hutan
Penebangan hutan
 
Jurnal.pdf
Jurnal.pdfJurnal.pdf
Jurnal.pdf
 
Kerusakan hutan
Kerusakan hutanKerusakan hutan
Kerusakan hutan
 
Pengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanPengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapan
 
Skripsi fn
Skripsi fnSkripsi fn
Skripsi fn
 
Senin, 19-9-22 (Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposis).pptx
Senin, 19-9-22 (Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposis).pptxSenin, 19-9-22 (Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposis).pptx
Senin, 19-9-22 (Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposis).pptx
 
Aktivitas illegal di dalam kawasan hutan
Aktivitas illegal di dalam kawasan hutanAktivitas illegal di dalam kawasan hutan
Aktivitas illegal di dalam kawasan hutan
 
Tugas iad illegal logging m. fadli
Tugas iad illegal logging m. fadliTugas iad illegal logging m. fadli
Tugas iad illegal logging m. fadli
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
 
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
 
Lembar informasi-fwi
Lembar informasi-fwiLembar informasi-fwi
Lembar informasi-fwi
 
Hutan
HutanHutan
Hutan
 
Kimia akibat konversi hutan
Kimia   akibat konversi hutanKimia   akibat konversi hutan
Kimia akibat konversi hutan
 
Hutan 2
Hutan 2Hutan 2
Hutan 2
 
Ruang Hampa Pasca Proklamasi
Ruang Hampa Pasca ProklamasiRuang Hampa Pasca Proklamasi
Ruang Hampa Pasca Proklamasi
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+logging
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Illegal loging

  • 1. Illegal Loging Penyebab Terbesar Kerusakan Hutan Indonesia Selama sepuluh tahun terakhir, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai dua juta hektar per tahun. Selain kebakaran hutan, penebangan liar (illegal loging) adalah penyebab terbesar kerusakan hutan itu. Demikian dikatakan Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Profesor Doktor Soekotjo, di Yogyakarta, Rabu (3/3). “Selama 1985-1997, kerusakan hutan di Indonesia mencapai 22,46 juta hektar. Artinya, rata-rata mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Ada empat faktor penyebab kerusakan hutan itu: penebangan yang berlebihan disertai pengawasan lapangan yang kurang, penebangan liar, kebakaran hutan dan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman. kebakaran hutan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia pada 1997, membuat hampir 70 persen hutan terbakar. Kerusakan hutan bertambah ketika penebangan liar marak terjadi. Penebangan liar telah merusak segalanya, mulai dari ekosistem hutan sampai perdagangan kayu hutan. Lantaran hanya dibebani ongkos tebang, tingginya penebangan liar juga membuat harga kayu rusak. Persaingan harga kemudian membuat banyak industri kayu resmi terpaksa gulung tikar. ” kata Soekotjo. Menurut Dr Luca Tacconi. PhD ,pembalakan liar atau kegiatan hutan ilegal meliputi semua tindakan ilegal yang berhubungan dengan ekosistem hutan, demikian juga industri yang berhubungan dengan hutan dan hasil hutan kayu serta non-kayu. Kegiatan itu meliputi tindakan yang melanggar hak-hak atas lahan hutan, melakukan korupsi untuk mendapatkan konsesi hutan, dan semua kegiatan pada seluruh tahap pengelolaan hutan dan rantai produksi barang dari hutan, dari tahap penanaman hingga penebangan dan pengangkutan bahan baku serta bahan jadi hingga pengelolaan keuangan. Data Departemen Kehutanan tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektare kawasan hutan di Indonesia, dengan laju deforestasi dalam lima tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektare per tahun. Bila keadaan seperti ini dipertahankan, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan
  • 2. hutannya, maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama. Menurut analisis World Bank, hutan di Sulawesi diperkirakan akan hilang tahun 2012. Sama halnya yang terjadi di Tolitoli – Sulawesi tengah belasan ribu hektar hutan tengah kritis. Dinas Kehutanan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, menyatakan 13.315 hektare kawasan hutan di wilayah itu dalam kondisi kritis akibat penebangan liar. Penebangan liar di Tolitoli sangat parah, kegiatan eksploitasi hutannya rata-rata tidak mengantongi izin megolahan kayu hutan atau IPKR yang tidak sesuai peruntukannya, sebab mereka melakukan penebangan dikawasan yang bukan haknya. Menurut pandangan saya “Ini dikarenakan lemahnya penegakan hukum bagi para pelaku, sehingga tidak menimbulkan efek jera bagi mereka juga merupakan salah satu faktor maraknya pembalakan liar dan lemahnya fungsi pengawasan dalam pengelolaan hutan maupun proses rehabilitasi”. Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak mengindahkan kelestarian,mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya, kehancurankehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar, diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun. Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta jasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan.Penelitian Greenpeace mencatat tingkat kerusakan hutan di Indonesia mencapai angka 3,8 jutahektar pertahun, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas illegal logging atau penebanganliar (Johnston, 2004) Penegakan hukum yang selama ini menjadi titik lemah pengamanan hutan harus diprioritaskan secara sungguh-sungguh. integritas moral dalam menjaga kekayaan alam hutan harus mampu ditumbuhkan secara swadiri di setiap aparat kehutaan ataupun pihak-pihak yang terkait seperti pengusaha perkayuan dan masyarakat. Hal yang tidak boleh dilupakan, tanggung jawab pelestarian pemanfaatan SDH (Sumber Daya Hutan ) ini bukan hanya berada dipundak departemen kehutanan, melainkan kini justru merupakan tugas utama pemerintah daerah dengan seluruh aparatnya. kekayaan SDH ( Sumber Daya Hutan ) yang sangat melimpah seharusnya dapat digunakan sebagai modal kesejahteraan dalam pembangunan nasional dan regional.