SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
PERSOALANPERSOALAN
TRANSPORTASITRANSPORTASI
PERSOALANPERSOALAN
TRANSPORTASITRANSPORTASI
PERSOALAN TRANSPORTASIPERSOALAN TRANSPORTASI
Metode transportasi adalah suatu metode
dalam Riset Operasi yang digunakan utk me-
ngatur distribusi dari sumber-sumber yg me-
nyediakan produk yg sama, ke tempat-tempat yg
membutuhkan secara optimal.
Alokasi produk harus diatur sedemikian rupa, karena
terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari
sumber ke tempat tujuan yg berbeda.
Metode transportasi adalah suatu metode
dalam Riset Operasi yang digunakan utk me-
ngatur distribusi dari sumber-sumber yg me-
nyediakan produk yg sama, ke tempat-tempat yg
membutuhkan secara optimal.
Alokasi produk harus diatur sedemikian rupa, karena
terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari
sumber ke tempat tujuan yg berbeda.
Disamping itu juga metode transportasi dapat
digunakan utk memecahkan masalah dunia usaha
(bisnis) lainnya seperti masalah yg meliputi
periklanan, pembelanjaan modal (capital financing)
dan alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi,
keseimbangan lini perakitan dan perencanaan serta
scheduling produksi.
adalah biaya transportasi pada suatu rute tertentu
proporsional dengan banyaknya unit yg dikirim.
Difinisi unit yg dikirim sangat tergantung pada jenis
produk yg diangkut, yang penting satuan
penawaran dan permintaan akan barang yg
diangkut harus konsisten.
Asumsi dasar model transportasi
Contoh :
Suatu produk yg dihasilkan pada 3 pabrik
(sumber), yaitu Cirebon, Bandung, dan Cilacap
harus didistribusikan ke 3 gudang (tujuan), yaitu
Semarang, Jakarta, dan Purwokerto.
Setiap pabrik memiliki kapasitas produksi tertentu
dan setiap gudang memiliki jumlah permintaan
tertentu terhadap produk tersebut.
Dengan diketahui biaya transportasi per unit dari
masing-masing gudang. Biaya transportasi
minimum dari kegiatan pendistribusian produk
tersebut dari ketiga pabrik ke tiga gudang dpt
digambarkan sebagai berikut :
Sumber Tujuan
(Pabrik) (Gudang)
Cerebon  Semarang
Bandung  Jakarta
Cilacap  Purwokerto
Sumber Tujuan
(Pabrik) (Gudang)
Cerebon  Semarang
Bandung  Jakarta
Cilacap  Purwokerto
(1). MASALAH TRANSPORTASI SEIMBANG
CONTOH :
Sebuah Perusahaan Negara berkepentingan mengangkut pupuk dari 3
pabrik ke 3 pasar. Kapasitas suplly ke tiga pabrik, permintaan ke tiga
pasar dan biaya transportasi per unit adalah sbb :
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
-------------------------------------------------------------------------
1 8 5 6 120
2 15 10 12 80
3 3 9 10 80
-------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Sumber Tujuan
(Pabrik) (Pasar)
S1=120  D1=150
S2= 80  D2= 70
S3= 80  D3= 60
Sumber Tujuan
(Pabrik) (Pasar)
S1=120  D1=150
S2= 80  D2= 70
S3= 80  D3= 60
Rumusan PL :
(1). Fungsi Tujuan :
Minimumkan : Z =8X11+5X12+6X13+15X21
+10X22+ 12X23+3X31+
9X32+10X33
(2). Fungsi kendala :
2.1. Pabrik (Supply) :
- Pabrik-1 : X11+X12+X13=120
- Pabrik-2 : X21+X22+X23= 80
- Pabrik-3 : X31+X32+X33= 80
2.2. Pasar (demand) :
- Pasar-1 : X11+X21+X31= 150
- Pasar-2 : X12+X22+X32= 70
- Pasar-3 : X +X +X = 60
Rumusan PL :
(1). Fungsi Tujuan :
Minimumkan : Z =8X11+5X12+6X13+15X21
+10X22+ 12X23+3X31+
9X32+10X33
(2). Fungsi kendala :
2.1. Pabrik (Supply) :
- Pabrik-1 : X11+X12+X13=120
- Pabrik-2 : X21+X22+X23= 80
- Pabrik-3 : X31+X32+X33= 80
2.2. Pasar (demand) :
- Pasar-1 : X11+X21+X31= 150
- Pasar-2 : X12+X22+X32= 70
Tabel Transportasi :
--------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120
15 10 12
2 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
Ada 3 metode penyelesaian sebagai solusi dasar
awal :
1.Metode Pojok Barat laut (North West Corner
Method).
2.Metode Biaya Terendah (Least Cost Method).
3.Metode Aproksimasi Vogel (VAM).
Metode penyelesaian masalah transportasi
Langkah-langkah penyelesaian :
1.Mulai dari pojok barat laut Tabel dan
alokasikan sebanyak mungkin pada X11 tanpa
menyimpang dari kendala penawaran atau
permintaan (artinya X11 ditetapkan sama
dengan yang terkecil di antara S1 dan D1).
(1). METODE POJOK BARAT LAUT
2. Habiskan penawaran sumber 1 dan atau
permintaan pada tujuan 1. Akibatnya tak ada
lagi barang yg dpt dialokasikan ke kolom atau
baris yg telah dihabiskan dan kemudian baris
atau kolom itu dihilangkan. Jika kolom
maupun baris telah dihabiskan, pindahkanlah
secara diagonal ke kotak berikutnya.
3. Lanjutkan dengan cara yg sama sampai semua
penawaran telah dihabiskan dan keperluan
permintaan telah dipenuhi.
Contoh Penyelesaian :
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 - - 120
15 10 12
2 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
Contoh Penyelesaian :
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 - - 120
15 10 12
2 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
120
30 50
20 60
(1). Mulai dari pojok barat laut, yaitu sel x11.
Bandingkan x11= min (a1,b1) :
(a). Bila a1 > b1, maka x11= b1, teruskan ke
sel x12. X12= min (a1 - b1, b2).
(b). Bila a1 < b1, maka x11= a1, teruskan ke
sel x21. X21= min (b1 - a1, a2).
(c). Bila a1 = b1, maka buatlah x11= b1, dan
teruskan ke x22 (gerakan miring).
(2). Teruskan langkah ini, setapak demi setapak,
menjauhi pojok barat laut hingga akhirnya
harga telah mencapai pojok tenggara.
(1). Mulai dari pojok barat laut, yaitu sel x11.
Bandingkan x11= min (a1,b1) :
(a). Bila a1 > b1, maka x11= b1, teruskan ke
sel x12. X12= min (a1 - b1, b2).
(b). Bila a1 < b1, maka x11= a1, teruskan ke
sel x21. X21= min (b1 - a1, a2).
(c). Bila a1 = b1, maka buatlah x11= b1, dan
teruskan ke x22 (gerakan miring).
(2). Teruskan langkah ini, setapak demi setapak,
menjauhi pojok barat laut hingga akhirnya
harga telah mencapai pojok tenggara.
Penyelasaian Tabel Trasportasi di atas :
(1). Mulai pojok barat laut : x11=a1<b1 , yaitu :
x11=120>150 maka x11=min(120,150)=120.
Teruskan ke sel x21 .
(2). x21 =(150-120) < 80 maka x21 =min(30,80)
= 30. Teruskan ke sel x22 .
(3). x22 =(80-30) < 70 maka x22 =min(50,80)=
50. Teruskan ke sel x32 .
(4). x32 =(70-50) < 80 maka x32 =min(20,80)=
20. Teruskan ke sel x33 .
(5). x33 = (80-60) = 60 maka x33 = 60
Total Biaya Transportasi minimum = 120(8)+
30(15)+50(10)+20(9)+60(10) = 2690
Penyelasaian Tabel Trasportasi di atas :
(1). Mulai pojok barat laut : x11=a1<b1 , yaitu :
x11=120>150 maka x11=min(120,150)=120.
Teruskan ke sel x21 .
(2). x21 =(150-120) < 80 maka x21 =min(30,80)
= 30. Teruskan ke sel x22 .
(3). x22 =(80-30) < 70 maka x22 =min(50,80)=
50. Teruskan ke sel x32 .
(4). x32 =(70-50) < 80 maka x32 =min(20,80)=
20. Teruskan ke sel x33 .
(5). x33 = (80-60) = 60 maka x33 = 60
Total Biaya Transportasi minimum = 120(8)+
30(15)+50(10)+20(9)+60(10) = 2690
Metode Biaya terendah berusaha mencapai tujuan
meminimumkan biaya transportasi dengan
alokasi sistematik kepada kotak-kotak sesuai
dengan besarnya biaya transportasi per unit.
Langkah-langkahnya :
1.Pilih variabel xij dengan biaya trasnportasi per
unit yang paling rendah.
2.Xij=min (ai,bj) Ini akan menutup jalur baris I
atau kolom j.
3.Ulangi dengan cara yg sama.
(2). METODE BIAYA TERENDAH
(LEAST COST METHOD)
Contoh :
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120
15 10 12
2 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
Contoh :
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120
15 10 12
2 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
80
70 50
1070
Jadi, total biaya transportasi terendah =
70(5)+50(6)+70(15)+10(12)+80(3) = 2.060.
VAM melakukan alokasi dalam suatu cara yang
akan meminimumkan pinalty (opportunity cost)
dalam memilih kotak salah satu kotak. Langkah-
langkahnya sbb :
1.Hitung opportunity cost untuk setiap baris dan
kolom. Opportunity cost yang terpilih adalah
dengan mengurangi dua biaya transportasi per
unit yang terkecil.
(3). METODE APROKSIMASI
VOGEL (VAM)
2. Pilih baris atau kolom dengan opportunity cost
terbesar (jika terdapat nilai kembar pilih secara
sembarang). Xij = min(ai,bj).
3. Ulangi lagi pemilihan opportunity cost dari selisih
dua biaya transportasi per unit.
4. Pilih kolom biaya opportunity cost termurah (jika
terdapat nilai kembar pilih secara sembarang).
Contoh :
------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 1
15 10 12
2
2 80
3 9 10 6
3 80
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost 5 4 4
-------------------------------------------------------------------------
Contoh :
------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 1
15 10 12
2
2 80
3 9 10 6
3 80
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost 5 4 4
-------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
-------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 1
15 10 12
2 80 2
3 9 10
3 80 0
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost 7 5 6
------------------------------------------------------------------------- l
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
-------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 1
15 10 12
2 80 2
3 9 10
3 80 0
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost 7 5 6
------------------------------------------------------------------------- l
80
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
-------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 1
15 10 12 2
2 80
3 9 10 -
3 80
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost - 5 6
-------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
-------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 1
15 10 12 2
2 80
3 9 10 -
3 80
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost - 5 6
-------------------------------------------------------------------------
80
70
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
-------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 -
15 10 12 2
2 80
3 9 10 -
3 80
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost - 10 12
-------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
-------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 -
15 10 12 2
2 80
3 9 10 -
3 80
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost - 10 12
-------------------------------------------------------------------------
80
70 50
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
-------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 0
15 10 12 -
2 80
3 9 10 -
3 80
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost - 10
-------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran Opp
1 2 3 Cost
-------------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120 0
15 10 12 -
2 80
3 9 10 -
3 80
------------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
-------------------------------------------------------------------------
Opp.Cost - 10
-------------------------------------------------------------------------
80
70
70
50
10
Total Biaya Transportasi minimum =
70(8)+50(6)+70(10)+10(12)+80(3)=1920
Setelah solusi layak dasar diperoleh, kemudian
dilakukan perbaikan untuk mencapai solusi
optimum. Dua metode mencari solusi optimum
adalah Metode Batu Loncat (Stepping-Stone)
dan Metode Modi (Modified Distribution).
SOLUSI OPTIMUM
Setelah solusi layak dasar awal diperoleh dari
masalah transportasi, langkah berikutnya adalah
menekan ke bawah biaya transportasi dengan
memasukkan variabel non basis (alokasi barang ke
kotak kosong) ke dalam solusi. Proses evaluasi
variabel non basis yang memungkinkan terjadinya
perbaikan solusi dan kemudian mengalokasikan
kembali.
(1). Metode Batu Loncat (Stepping-
Stone)
Dengan menggunakan solusi awal yg diperoleh
melalui Metode Pojok Barat Laut yang belum
optimum akan dievaluasi masing-masing varia-
bel non basis melalui Metode Stepping-Stone.
Variabel non basis (kotak kosong) adalah X12,
X13, X23, X31.
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 X12 X13 120
15 10 12
2 X23 80
3 9 10
3 X31 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 X12 X13 120
15 10 12
2 X23 80
3 9 10
3 X31 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
120
30 50
20 60
Beberapa hal penting dalam penyusunan jalur
batu loncat (stepping-stone) :
1.Arah yg diambil, baik searah maupun ber
lawanan arah dengan jarum jam adalah tdk
penting dlm membuat jalur tertutup.
2.Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap
kotak kosong.
3.Jalur harus hanya mengikuti kotak terisi,
kecuali pada kotak kosong yg sedang di
evaluasi.
4.Kotak kosong maupun kotak isi dapat dilewati
dlm penyusunan jalur tertutup.
Beberapa hal penting dalam penyusunan jalur
batu loncat (stepping-stone) :
1.Arah yg diambil, baik searah maupun ber
lawanan arah dengan jarum jam adalah tdk
penting dlm membuat jalur tertutup.
2.Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap
kotak kosong.
3.Jalur harus hanya mengikuti kotak terisi,
kecuali pada kotak kosong yg sedang di
evaluasi.
4.Kotak kosong maupun kotak isi dapat dilewati
dlm penyusunan jalur tertutup.
5. Suatu jalur dapat melintasi dirinya.
6. Sebuah penambahan dan sebuah
pengurangan yg sama besar hrs kelihatan
pada setiap baris dan kolom pada jalur itu.
------------------------------------------------------------------------
Kotak Kosong Jalur Tertutup
------------------------------------------------------------------------
X12 X12 X22 X21 X11 X12
X13 X13 X33 X32 X22 X21 X11 X13
X23 X23 X33 X32 X22 X23
X31 X31 X21 X22 X32 X31
------------------------------------------------------------------------
5. Suatu jalur dapat melintasi dirinya.
6. Sebuah penambahan dan sebuah
pengurangan yg sama besar hrs kelihatan
pada setiap baris dan kolom pada jalur itu.
------------------------------------------------------------------------
Kotak Kosong Jalur Tertutup
------------------------------------------------------------------------
X12 X12 X22 X21 X11 X12
X13 X13 X33 X32 X22 X21 X11 X13
X23 X23 X33 X32 X22 X23
X31 X31 X21 X22 X32 X31
------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Cij Jalur Penambahan dan Pengurangan Biaya Perubahan Biaya
-------------------------------------------------------------------------
X12 5-10+15-8 2
X13 6-10+9-10+15-8 2
X23 12-10+9-10 1
X31 3-15+10-9 -11
-------------------------------------------------------------------------
Dari analisis biaya semua var non basis, hanya
X31 yg memiliki perubahan biaya negatif (C31=
-11), sehingga X31 adalah satu-satunya variabel
non basis dimasukkan ke solusi yg akan menu-
runkan biaya.
-------------------------------------------------------------------------
Cij Jalur Penambahan dan Pengurangan Biaya Perubahan Biaya
-------------------------------------------------------------------------
X12 5-10+15-8 2
X13 6-10+9-10+15-8 2
X23 12-10+9-10 1
X31 3-15+10-9 -11
-------------------------------------------------------------------------
Dari analisis biaya semua var non basis, hanya
X31 yg memiliki perubahan biaya negatif (C31=
-11), sehingga X31 adalah satu-satunya variabel
non basis dimasukkan ke solusi yg akan menu-
runkan biaya.
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 X12 X13 120
15 10 12
2 X23 80
- +
3 9 10
3 + X31 - 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 X12 X13 120
15 10 12
2 X23 80
- +
3 9 10
3 + X31 - 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
120
30 50
20 60
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 X12 X13 120
15 10 12
2 X23 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 X12 X13 120
15 10 12
2 X23 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
120
10 70
20 60
------------------------------------------------------------------------
Kotak Kosong Jalur Tertutup
------------------------------------------------------------------------
X23 X23 X33 X31 X21 X23
------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Cij Jalur Penambahan dan Pengurangan Biaya Perubahan Biaya
-------------------------------------------------------------------------
X23 12-10+3-15 -10
-------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
Kotak Kosong Jalur Tertutup
------------------------------------------------------------------------
X23 X23 X33 X31 X21 X23
------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Cij Jalur Penambahan dan Pengurangan Biaya Perubahan Biaya
-------------------------------------------------------------------------
X23 12-10+3-15 -10
-------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 X12 X13 120
15 10 12
2 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
120
70
30
10
50
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120
15 10 12
2 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Pabrik Pasar Penawaran
1 2 3
--------------------------------------------------------------------
8 5 6
1 120
15 10 12
2 80
3 9 10
3 80
--------------------------------------------------------------------
Permintaan 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------
70
80
50
1070
Jadi Total Biaya Transportasi minimum yg telah
diperbaiki dengan Metode Batu Loncat (Stepping
Stone) adalah = 70(8)+50(6)+70(10)+10(12)+
80(3) = 560+300+700+120+240 = 1920.-
Jadi Total Biaya Transportasi minimum yg telah
diperbaiki dengan Metode Batu Loncat (Stepping
Stone) adalah = 70(8)+50(6)+70(10)+10(12)+
80(3) = 560+300+700+120+240 = 1920.-
METODE MODIFIED DISTRIBUTION (MODI)
Metode Modi merupakan perkembangan dari metode
stepping stone, krn penentuan segi empat kosong yg
bisa menghemat biaya dilakukan dgn prosedur yg
lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat mencapai
hasil optimal lebih cepat. Cara memilihnya diguna-
kan persamaan :
dimana : Ri = nilai baris i
Kj = nilai kolom j
Langkah-langkah penyelesaian :
(1). Tentukan tabel solusi awal dasar Pojok Barat
Laut (North-West-Corner).
METODE MODIFIED DISTRIBUTION (MODI)
Metode Modi merupakan perkembangan dari metode
stepping stone, krn penentuan segi empat kosong yg
bisa menghemat biaya dilakukan dgn prosedur yg
lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat mencapai
hasil optimal lebih cepat. Cara memilihnya diguna-
kan persamaan :
dimana : Ri = nilai baris i
Kj = nilai kolom j
Langkah-langkah penyelesaian :
(1). Tentukan tabel solusi awal dasar Pojok Barat
Laut (North-West-Corner).
ijji CKR =+
---------------------------------------------------------------------------------
Pabrik P a s a r Supply
1 2 3
---------------------------------------------------------------------------------
1
120
---------------------------------------------------------------------------------
2
80
---------------------------------------------------------------------------------
3
80
---------------------------------------------------------------------------------
Demand 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------------------
88 55 66
1515 1010 1212
33 99 1010
120120
3030 5050
2020 6060
(2). Menentukan Nilai Baris dan Kolom :
2.1. R1=0
2.2. K1=C11-R1=8-0=8
2.3. R2=C21-K1=15-8=7
2.4. K2=C22-R2=10-7=3
2.5. R3=C32-K2= 9-3=6
2.6. K3=C33-K3= 10-6=4
(3). Menghitung Indeks Perbaikan :
3.1. Kotak X12 C12-R1-K2=5-0-3=2
3.2. Kotak X13 C13-R1-K3=6-0-4=2
3.3. Kotak X23 C23-R2-K3=12-7-4=1
3.4. Kotak X31 C31-R3-K1=3-6-8=-11
---------------------------------------------------------------------------------
Pabrik P a s a r Supply
1 2 3
---------------------------------------------------------------------------------
1
120
---------------------------------------------------------------------------------
2
_ + 80
---------------------------------------------------------------------------------
3
+ _
80
---------------------------------------------------------------------------------
Demand 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------------------
88
1010
55 66
12121515
33 99 1010
120120
3030 5050
2020 6060
---------------------------------------------------------------------------------
Pabrik P a s a r Supply
1 2 3
---------------------------------------------------------------------------------
1
120
---------------------------------------------------------------------------------
2
80
---------------------------------------------------------------------------------
3
80
---------------------------------------------------------------------------------
Demand 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------------------
88 55 66
1515 1010 1212
33 99 1010
120120
1010
2020
7070
6060
(4). Menentukan kembali nilai baris dan kolom :
4.1. R1 = 0
4.2. R1+K1=C11; K1=8-0=8
4.3. R2+K1=C21; R2=15-8=7
4.4. R2+K2=C22; K2=10-7=3
4.5. R3+K1=C31; R3=3-8=-5
4.6. R3+K3=C33; K3=10+5=15
(5). Menghitung Indeks Perbaikan :
X12: C12-R1-K2=5-0-3 = 2
X13: C13-R1-K3=6-0-15=-9
X23: C23-R2-K3=12-7-15=-10
X32: C32-R3-K2=9+5-3 = 11
---------------------------------------------------------------------------------
Pabrik P a s a r Supply
1 2 3
---------------------------------------------------------------------------------
1
120
---------------------------------------------------------------------------------
2
_ +
80
---------------------------------------------------------------------------------
3 _
+
80
---------------------------------------------------------------------------------
Demand 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------------------
88 55 66
1515 1010 1212
33 99 1010
120120
1010
2020
7070
6060
10
5050
3030
---------------------------------------------------------------------------------
Pabrik P a s a r Supply
1 2 3
---------------------------------------------------------------------------------
1
_ +
120
---------------------------------------------------------------------------------
2
80
---------------------------------------------------------------------------------
3
+ _ 80
---------------------------------------------------------------------------------
Demand 150 70 60 280
---------------------------------------------------------------------------------
88 55 66
1515 1010 1212
33 99 1010
120120
3030
7070 1010
5050
50507070
8080
(6). Hitung kembali nilai baris dan kolom
6.1. R1=0
6.2. R1+K1=C11; K1=8-0=8
6.3. R1+K3=C13; K3=6-0=6
6.4. R3+K1=C31; R3=3-8=-5
6.5. R2+K3=C23; R2=12-6=6
6.6. R2+K2=C22; K1=10-6=4
(7). Periksa Indeks perbaikan :
X12: C11-R1-K1=5-0-4=1
X21: C21-R2-K1=15-6-8=1
X32: C32-R3-K2=9+5-4=10
X33: C33-R3-K3=10+5-6=9
Hasil indeks perbaikan terlihat tidak ada lagi yg
bernilai negatif, sehingga solusi optimum telah
tercapai.
Total Biaya Transportasi Minimum yang
dicapai adalah : 70(8)+50(6)+70(10)+10
(12)+80(3)=560+300+700+120+240=
1920

More Related Content

What's hot

Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasiYudin Ahmad
 
Risetoperasi 6-metode-transportasi
Risetoperasi 6-metode-transportasiRisetoperasi 6-metode-transportasi
Risetoperasi 6-metode-transportasiKoran Bekas
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasiAfan lathofy
 
Transportasi vogel dan transhipment
Transportasi vogel dan transhipmentTransportasi vogel dan transhipment
Transportasi vogel dan transhipmentWina Ariyani
 
Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)henrianto leo
 
Masalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanMasalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanAi NurfaRida
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
 
Bab i stepping stone
Bab i stepping stoneBab i stepping stone
Bab i stepping stonefetara17
 
Kalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerial
Kalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerialKalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerial
Kalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerialIsmha Mhanyun
 
Lokasi pabrik ( pert 5 6 )
Lokasi pabrik ( pert 5 6 )Lokasi pabrik ( pert 5 6 )
Lokasi pabrik ( pert 5 6 )Ghazy Haq
 
standard costing
standard costingstandard costing
standard costingbisow enow
 

What's hot (19)

Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
Risetoperasi 6-metode-transportasi
Risetoperasi 6-metode-transportasiRisetoperasi 6-metode-transportasi
Risetoperasi 6-metode-transportasi
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
Transportasi vogel dan transhipment
Transportasi vogel dan transhipmentTransportasi vogel dan transhipment
Transportasi vogel dan transhipment
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
 
Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)
 
Masalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanMasalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasan
 
Tro 6
Tro 6Tro 6
Tro 6
 
Model transportasi metode vam
Model transportasi metode vamModel transportasi metode vam
Model transportasi metode vam
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
 
Bab i stepping stone
Bab i stepping stoneBab i stepping stone
Bab i stepping stone
 
Transfortasia
TransfortasiaTransfortasia
Transfortasia
 
Vogel versi 2
Vogel versi 2Vogel versi 2
Vogel versi 2
 
Kalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerial
Kalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerialKalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerial
Kalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerial
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Latihan soal
Latihan soalLatihan soal
Latihan soal
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Lokasi pabrik ( pert 5 6 )
Lokasi pabrik ( pert 5 6 )Lokasi pabrik ( pert 5 6 )
Lokasi pabrik ( pert 5 6 )
 
standard costing
standard costingstandard costing
standard costing
 

Viewers also liked

MANFAAT PENGINDERAAN JAUH DAN LEMBAGA PENGINDERAAN JAUH DI INDONESIA
MANFAAT PENGINDERAAN JAUH DAN LEMBAGA PENGINDERAAN JAUH DI INDONESIAMANFAAT PENGINDERAAN JAUH DAN LEMBAGA PENGINDERAAN JAUH DI INDONESIA
MANFAAT PENGINDERAAN JAUH DAN LEMBAGA PENGINDERAAN JAUH DI INDONESIANesha Mutiara
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiIB Ilham Malik
 
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas IB Ilham Malik
 
Manajemen Transportasi Materi 5
Manajemen Transportasi Materi 5Manajemen Transportasi Materi 5
Manajemen Transportasi Materi 5Arjuna Ahmadi
 

Viewers also liked (6)

Ekonomi transportasi
Ekonomi transportasiEkonomi transportasi
Ekonomi transportasi
 
MANFAAT PENGINDERAAN JAUH DAN LEMBAGA PENGINDERAAN JAUH DI INDONESIA
MANFAAT PENGINDERAAN JAUH DAN LEMBAGA PENGINDERAAN JAUH DI INDONESIAMANFAAT PENGINDERAAN JAUH DAN LEMBAGA PENGINDERAAN JAUH DI INDONESIA
MANFAAT PENGINDERAAN JAUH DAN LEMBAGA PENGINDERAAN JAUH DI INDONESIA
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasi
 
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
 
Manajemen Transportasi Materi 5
Manajemen Transportasi Materi 5Manajemen Transportasi Materi 5
Manajemen Transportasi Materi 5
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 

Similar to OPTIMAL TRANSPORTASI

9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptxDinarAli4
 
Introduction chemical basic
Introduction chemical basicIntroduction chemical basic
Introduction chemical basicdedyKhaerudin2
 
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportMetode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportTegar Adi
 
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industriPertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industridhimasusahid20230520
 
5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptxkurniasarih780
 
44424-location-determination.pptx
44424-location-determination.pptx44424-location-determination.pptx
44424-location-determination.pptxTekadagungngrh
 
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2pureheart99
 
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...AprisaPutri
 

Similar to OPTIMAL TRANSPORTASI (15)

9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx
 
Introduction chemical basic
Introduction chemical basicIntroduction chemical basic
Introduction chemical basic
 
Penerapan Kalkulus Diferensial
Penerapan Kalkulus DiferensialPenerapan Kalkulus Diferensial
Penerapan Kalkulus Diferensial
 
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportMetode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
 
Jk
JkJk
Jk
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industriPertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
 
Masalah Transportasi
Masalah TransportasiMasalah Transportasi
Masalah Transportasi
 
5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx
 
M13 t ransportasi
M13  t ransportasiM13  t ransportasi
M13 t ransportasi
 
44424-location-determination.pptx
44424-location-determination.pptx44424-location-determination.pptx
44424-location-determination.pptx
 
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
 
Pengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdfPengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdf
 
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

OPTIMAL TRANSPORTASI

  • 2. PERSOALAN TRANSPORTASIPERSOALAN TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk me- ngatur distribusi dari sumber-sumber yg me- nyediakan produk yg sama, ke tempat-tempat yg membutuhkan secara optimal. Alokasi produk harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari sumber ke tempat tujuan yg berbeda. Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk me- ngatur distribusi dari sumber-sumber yg me- nyediakan produk yg sama, ke tempat-tempat yg membutuhkan secara optimal. Alokasi produk harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari sumber ke tempat tujuan yg berbeda.
  • 3. Disamping itu juga metode transportasi dapat digunakan utk memecahkan masalah dunia usaha (bisnis) lainnya seperti masalah yg meliputi periklanan, pembelanjaan modal (capital financing) dan alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan serta scheduling produksi.
  • 4. adalah biaya transportasi pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit yg dikirim. Difinisi unit yg dikirim sangat tergantung pada jenis produk yg diangkut, yang penting satuan penawaran dan permintaan akan barang yg diangkut harus konsisten. Asumsi dasar model transportasi
  • 5. Contoh : Suatu produk yg dihasilkan pada 3 pabrik (sumber), yaitu Cirebon, Bandung, dan Cilacap harus didistribusikan ke 3 gudang (tujuan), yaitu Semarang, Jakarta, dan Purwokerto. Setiap pabrik memiliki kapasitas produksi tertentu dan setiap gudang memiliki jumlah permintaan tertentu terhadap produk tersebut. Dengan diketahui biaya transportasi per unit dari masing-masing gudang. Biaya transportasi minimum dari kegiatan pendistribusian produk tersebut dari ketiga pabrik ke tiga gudang dpt digambarkan sebagai berikut :
  • 6. Sumber Tujuan (Pabrik) (Gudang) Cerebon  Semarang Bandung  Jakarta Cilacap  Purwokerto Sumber Tujuan (Pabrik) (Gudang) Cerebon  Semarang Bandung  Jakarta Cilacap  Purwokerto
  • 7. (1). MASALAH TRANSPORTASI SEIMBANG CONTOH : Sebuah Perusahaan Negara berkepentingan mengangkut pupuk dari 3 pabrik ke 3 pasar. Kapasitas suplly ke tiga pabrik, permintaan ke tiga pasar dan biaya transportasi per unit adalah sbb : ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 ------------------------------------------------------------------------- 1 8 5 6 120 2 15 10 12 80 3 3 9 10 80 ------------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 -------------------------------------------------------------------------
  • 8. Sumber Tujuan (Pabrik) (Pasar) S1=120  D1=150 S2= 80  D2= 70 S3= 80  D3= 60 Sumber Tujuan (Pabrik) (Pasar) S1=120  D1=150 S2= 80  D2= 70 S3= 80  D3= 60
  • 9. Rumusan PL : (1). Fungsi Tujuan : Minimumkan : Z =8X11+5X12+6X13+15X21 +10X22+ 12X23+3X31+ 9X32+10X33 (2). Fungsi kendala : 2.1. Pabrik (Supply) : - Pabrik-1 : X11+X12+X13=120 - Pabrik-2 : X21+X22+X23= 80 - Pabrik-3 : X31+X32+X33= 80 2.2. Pasar (demand) : - Pasar-1 : X11+X21+X31= 150 - Pasar-2 : X12+X22+X32= 70 - Pasar-3 : X +X +X = 60 Rumusan PL : (1). Fungsi Tujuan : Minimumkan : Z =8X11+5X12+6X13+15X21 +10X22+ 12X23+3X31+ 9X32+10X33 (2). Fungsi kendala : 2.1. Pabrik (Supply) : - Pabrik-1 : X11+X12+X13=120 - Pabrik-2 : X21+X22+X23= 80 - Pabrik-3 : X31+X32+X33= 80 2.2. Pasar (demand) : - Pasar-1 : X11+X21+X31= 150 - Pasar-2 : X12+X22+X32= 70
  • 10. Tabel Transportasi : -------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 15 10 12 2 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 ---------------------------------------------------------------------
  • 11. Ada 3 metode penyelesaian sebagai solusi dasar awal : 1.Metode Pojok Barat laut (North West Corner Method). 2.Metode Biaya Terendah (Least Cost Method). 3.Metode Aproksimasi Vogel (VAM). Metode penyelesaian masalah transportasi
  • 12. Langkah-langkah penyelesaian : 1.Mulai dari pojok barat laut Tabel dan alokasikan sebanyak mungkin pada X11 tanpa menyimpang dari kendala penawaran atau permintaan (artinya X11 ditetapkan sama dengan yang terkecil di antara S1 dan D1). (1). METODE POJOK BARAT LAUT
  • 13. 2. Habiskan penawaran sumber 1 dan atau permintaan pada tujuan 1. Akibatnya tak ada lagi barang yg dpt dialokasikan ke kolom atau baris yg telah dihabiskan dan kemudian baris atau kolom itu dihilangkan. Jika kolom maupun baris telah dihabiskan, pindahkanlah secara diagonal ke kotak berikutnya. 3. Lanjutkan dengan cara yg sama sampai semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan permintaan telah dipenuhi.
  • 14. Contoh Penyelesaian : --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 - - 120 15 10 12 2 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- Contoh Penyelesaian : --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 - - 120 15 10 12 2 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- 120 30 50 20 60
  • 15. (1). Mulai dari pojok barat laut, yaitu sel x11. Bandingkan x11= min (a1,b1) : (a). Bila a1 > b1, maka x11= b1, teruskan ke sel x12. X12= min (a1 - b1, b2). (b). Bila a1 < b1, maka x11= a1, teruskan ke sel x21. X21= min (b1 - a1, a2). (c). Bila a1 = b1, maka buatlah x11= b1, dan teruskan ke x22 (gerakan miring). (2). Teruskan langkah ini, setapak demi setapak, menjauhi pojok barat laut hingga akhirnya harga telah mencapai pojok tenggara. (1). Mulai dari pojok barat laut, yaitu sel x11. Bandingkan x11= min (a1,b1) : (a). Bila a1 > b1, maka x11= b1, teruskan ke sel x12. X12= min (a1 - b1, b2). (b). Bila a1 < b1, maka x11= a1, teruskan ke sel x21. X21= min (b1 - a1, a2). (c). Bila a1 = b1, maka buatlah x11= b1, dan teruskan ke x22 (gerakan miring). (2). Teruskan langkah ini, setapak demi setapak, menjauhi pojok barat laut hingga akhirnya harga telah mencapai pojok tenggara.
  • 16. Penyelasaian Tabel Trasportasi di atas : (1). Mulai pojok barat laut : x11=a1<b1 , yaitu : x11=120>150 maka x11=min(120,150)=120. Teruskan ke sel x21 . (2). x21 =(150-120) < 80 maka x21 =min(30,80) = 30. Teruskan ke sel x22 . (3). x22 =(80-30) < 70 maka x22 =min(50,80)= 50. Teruskan ke sel x32 . (4). x32 =(70-50) < 80 maka x32 =min(20,80)= 20. Teruskan ke sel x33 . (5). x33 = (80-60) = 60 maka x33 = 60 Total Biaya Transportasi minimum = 120(8)+ 30(15)+50(10)+20(9)+60(10) = 2690 Penyelasaian Tabel Trasportasi di atas : (1). Mulai pojok barat laut : x11=a1<b1 , yaitu : x11=120>150 maka x11=min(120,150)=120. Teruskan ke sel x21 . (2). x21 =(150-120) < 80 maka x21 =min(30,80) = 30. Teruskan ke sel x22 . (3). x22 =(80-30) < 70 maka x22 =min(50,80)= 50. Teruskan ke sel x32 . (4). x32 =(70-50) < 80 maka x32 =min(20,80)= 20. Teruskan ke sel x33 . (5). x33 = (80-60) = 60 maka x33 = 60 Total Biaya Transportasi minimum = 120(8)+ 30(15)+50(10)+20(9)+60(10) = 2690
  • 17. Metode Biaya terendah berusaha mencapai tujuan meminimumkan biaya transportasi dengan alokasi sistematik kepada kotak-kotak sesuai dengan besarnya biaya transportasi per unit. Langkah-langkahnya : 1.Pilih variabel xij dengan biaya trasnportasi per unit yang paling rendah. 2.Xij=min (ai,bj) Ini akan menutup jalur baris I atau kolom j. 3.Ulangi dengan cara yg sama. (2). METODE BIAYA TERENDAH (LEAST COST METHOD)
  • 18. Contoh : --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 15 10 12 2 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- Contoh : --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 15 10 12 2 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- 80 70 50 1070 Jadi, total biaya transportasi terendah = 70(5)+50(6)+70(15)+10(12)+80(3) = 2.060.
  • 19. VAM melakukan alokasi dalam suatu cara yang akan meminimumkan pinalty (opportunity cost) dalam memilih kotak salah satu kotak. Langkah- langkahnya sbb : 1.Hitung opportunity cost untuk setiap baris dan kolom. Opportunity cost yang terpilih adalah dengan mengurangi dua biaya transportasi per unit yang terkecil. (3). METODE APROKSIMASI VOGEL (VAM)
  • 20. 2. Pilih baris atau kolom dengan opportunity cost terbesar (jika terdapat nilai kembar pilih secara sembarang). Xij = min(ai,bj). 3. Ulangi lagi pemilihan opportunity cost dari selisih dua biaya transportasi per unit. 4. Pilih kolom biaya opportunity cost termurah (jika terdapat nilai kembar pilih secara sembarang).
  • 21. Contoh : ------------------------------------------------------------------------ Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------ 8 5 6 1 120 1 15 10 12 2 2 80 3 9 10 6 3 80 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost 5 4 4 ------------------------------------------------------------------------- Contoh : ------------------------------------------------------------------------ Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------ 8 5 6 1 120 1 15 10 12 2 2 80 3 9 10 6 3 80 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost 5 4 4 -------------------------------------------------------------------------
  • 22. ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 1 15 10 12 2 80 2 3 9 10 3 80 0 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost 7 5 6 ------------------------------------------------------------------------- l ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 1 15 10 12 2 80 2 3 9 10 3 80 0 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost 7 5 6 ------------------------------------------------------------------------- l 80
  • 23. ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 1 15 10 12 2 2 80 3 9 10 - 3 80 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost - 5 6 ------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 1 15 10 12 2 2 80 3 9 10 - 3 80 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost - 5 6 ------------------------------------------------------------------------- 80 70
  • 24. ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 - 15 10 12 2 2 80 3 9 10 - 3 80 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost - 10 12 ------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 - 15 10 12 2 2 80 3 9 10 - 3 80 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost - 10 12 ------------------------------------------------------------------------- 80 70 50
  • 25. ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 0 15 10 12 - 2 80 3 9 10 - 3 80 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost - 10 ------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran Opp 1 2 3 Cost ------------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 0 15 10 12 - 2 80 3 9 10 - 3 80 ------------------------------------------------------------------------ Permintaan 150 70 60 280 ------------------------------------------------------------------------- Opp.Cost - 10 ------------------------------------------------------------------------- 80 70 70 50 10 Total Biaya Transportasi minimum = 70(8)+50(6)+70(10)+10(12)+80(3)=1920
  • 26. Setelah solusi layak dasar diperoleh, kemudian dilakukan perbaikan untuk mencapai solusi optimum. Dua metode mencari solusi optimum adalah Metode Batu Loncat (Stepping-Stone) dan Metode Modi (Modified Distribution). SOLUSI OPTIMUM
  • 27. Setelah solusi layak dasar awal diperoleh dari masalah transportasi, langkah berikutnya adalah menekan ke bawah biaya transportasi dengan memasukkan variabel non basis (alokasi barang ke kotak kosong) ke dalam solusi. Proses evaluasi variabel non basis yang memungkinkan terjadinya perbaikan solusi dan kemudian mengalokasikan kembali. (1). Metode Batu Loncat (Stepping- Stone)
  • 28. Dengan menggunakan solusi awal yg diperoleh melalui Metode Pojok Barat Laut yang belum optimum akan dievaluasi masing-masing varia- bel non basis melalui Metode Stepping-Stone. Variabel non basis (kotak kosong) adalah X12, X13, X23, X31.
  • 29. --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 X12 X13 120 15 10 12 2 X23 80 3 9 10 3 X31 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 X12 X13 120 15 10 12 2 X23 80 3 9 10 3 X31 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- 120 30 50 20 60
  • 30. Beberapa hal penting dalam penyusunan jalur batu loncat (stepping-stone) : 1.Arah yg diambil, baik searah maupun ber lawanan arah dengan jarum jam adalah tdk penting dlm membuat jalur tertutup. 2.Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap kotak kosong. 3.Jalur harus hanya mengikuti kotak terisi, kecuali pada kotak kosong yg sedang di evaluasi. 4.Kotak kosong maupun kotak isi dapat dilewati dlm penyusunan jalur tertutup. Beberapa hal penting dalam penyusunan jalur batu loncat (stepping-stone) : 1.Arah yg diambil, baik searah maupun ber lawanan arah dengan jarum jam adalah tdk penting dlm membuat jalur tertutup. 2.Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap kotak kosong. 3.Jalur harus hanya mengikuti kotak terisi, kecuali pada kotak kosong yg sedang di evaluasi. 4.Kotak kosong maupun kotak isi dapat dilewati dlm penyusunan jalur tertutup.
  • 31. 5. Suatu jalur dapat melintasi dirinya. 6. Sebuah penambahan dan sebuah pengurangan yg sama besar hrs kelihatan pada setiap baris dan kolom pada jalur itu. ------------------------------------------------------------------------ Kotak Kosong Jalur Tertutup ------------------------------------------------------------------------ X12 X12 X22 X21 X11 X12 X13 X13 X33 X32 X22 X21 X11 X13 X23 X23 X33 X32 X22 X23 X31 X31 X21 X22 X32 X31 ------------------------------------------------------------------------ 5. Suatu jalur dapat melintasi dirinya. 6. Sebuah penambahan dan sebuah pengurangan yg sama besar hrs kelihatan pada setiap baris dan kolom pada jalur itu. ------------------------------------------------------------------------ Kotak Kosong Jalur Tertutup ------------------------------------------------------------------------ X12 X12 X22 X21 X11 X12 X13 X13 X33 X32 X22 X21 X11 X13 X23 X23 X33 X32 X22 X23 X31 X31 X21 X22 X32 X31 ------------------------------------------------------------------------
  • 32. ------------------------------------------------------------------------- Cij Jalur Penambahan dan Pengurangan Biaya Perubahan Biaya ------------------------------------------------------------------------- X12 5-10+15-8 2 X13 6-10+9-10+15-8 2 X23 12-10+9-10 1 X31 3-15+10-9 -11 ------------------------------------------------------------------------- Dari analisis biaya semua var non basis, hanya X31 yg memiliki perubahan biaya negatif (C31= -11), sehingga X31 adalah satu-satunya variabel non basis dimasukkan ke solusi yg akan menu- runkan biaya. ------------------------------------------------------------------------- Cij Jalur Penambahan dan Pengurangan Biaya Perubahan Biaya ------------------------------------------------------------------------- X12 5-10+15-8 2 X13 6-10+9-10+15-8 2 X23 12-10+9-10 1 X31 3-15+10-9 -11 ------------------------------------------------------------------------- Dari analisis biaya semua var non basis, hanya X31 yg memiliki perubahan biaya negatif (C31= -11), sehingga X31 adalah satu-satunya variabel non basis dimasukkan ke solusi yg akan menu- runkan biaya.
  • 33. --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 X12 X13 120 15 10 12 2 X23 80 - + 3 9 10 3 + X31 - 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 X12 X13 120 15 10 12 2 X23 80 - + 3 9 10 3 + X31 - 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- 120 30 50 20 60
  • 34. --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 X12 X13 120 15 10 12 2 X23 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 X12 X13 120 15 10 12 2 X23 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- 120 10 70 20 60
  • 35. ------------------------------------------------------------------------ Kotak Kosong Jalur Tertutup ------------------------------------------------------------------------ X23 X23 X33 X31 X21 X23 ------------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------------- Cij Jalur Penambahan dan Pengurangan Biaya Perubahan Biaya ------------------------------------------------------------------------- X23 12-10+3-15 -10 ------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------ Kotak Kosong Jalur Tertutup ------------------------------------------------------------------------ X23 X23 X33 X31 X21 X23 ------------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------------- Cij Jalur Penambahan dan Pengurangan Biaya Perubahan Biaya ------------------------------------------------------------------------- X23 12-10+3-15 -10 -------------------------------------------------------------------------
  • 36. --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 X12 X13 120 15 10 12 2 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- 120 70 30 10 50
  • 37. --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 15 10 12 2 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- Pabrik Pasar Penawaran 1 2 3 -------------------------------------------------------------------- 8 5 6 1 120 15 10 12 2 80 3 9 10 3 80 -------------------------------------------------------------------- Permintaan 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------- 70 80 50 1070
  • 38. Jadi Total Biaya Transportasi minimum yg telah diperbaiki dengan Metode Batu Loncat (Stepping Stone) adalah = 70(8)+50(6)+70(10)+10(12)+ 80(3) = 560+300+700+120+240 = 1920.- Jadi Total Biaya Transportasi minimum yg telah diperbaiki dengan Metode Batu Loncat (Stepping Stone) adalah = 70(8)+50(6)+70(10)+10(12)+ 80(3) = 560+300+700+120+240 = 1920.-
  • 39. METODE MODIFIED DISTRIBUTION (MODI) Metode Modi merupakan perkembangan dari metode stepping stone, krn penentuan segi empat kosong yg bisa menghemat biaya dilakukan dgn prosedur yg lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat mencapai hasil optimal lebih cepat. Cara memilihnya diguna- kan persamaan : dimana : Ri = nilai baris i Kj = nilai kolom j Langkah-langkah penyelesaian : (1). Tentukan tabel solusi awal dasar Pojok Barat Laut (North-West-Corner). METODE MODIFIED DISTRIBUTION (MODI) Metode Modi merupakan perkembangan dari metode stepping stone, krn penentuan segi empat kosong yg bisa menghemat biaya dilakukan dgn prosedur yg lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat mencapai hasil optimal lebih cepat. Cara memilihnya diguna- kan persamaan : dimana : Ri = nilai baris i Kj = nilai kolom j Langkah-langkah penyelesaian : (1). Tentukan tabel solusi awal dasar Pojok Barat Laut (North-West-Corner). ijji CKR =+
  • 40. --------------------------------------------------------------------------------- Pabrik P a s a r Supply 1 2 3 --------------------------------------------------------------------------------- 1 120 --------------------------------------------------------------------------------- 2 80 --------------------------------------------------------------------------------- 3 80 --------------------------------------------------------------------------------- Demand 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------------------- 88 55 66 1515 1010 1212 33 99 1010 120120 3030 5050 2020 6060
  • 41. (2). Menentukan Nilai Baris dan Kolom : 2.1. R1=0 2.2. K1=C11-R1=8-0=8 2.3. R2=C21-K1=15-8=7 2.4. K2=C22-R2=10-7=3 2.5. R3=C32-K2= 9-3=6 2.6. K3=C33-K3= 10-6=4 (3). Menghitung Indeks Perbaikan : 3.1. Kotak X12 C12-R1-K2=5-0-3=2 3.2. Kotak X13 C13-R1-K3=6-0-4=2 3.3. Kotak X23 C23-R2-K3=12-7-4=1 3.4. Kotak X31 C31-R3-K1=3-6-8=-11
  • 42. --------------------------------------------------------------------------------- Pabrik P a s a r Supply 1 2 3 --------------------------------------------------------------------------------- 1 120 --------------------------------------------------------------------------------- 2 _ + 80 --------------------------------------------------------------------------------- 3 + _ 80 --------------------------------------------------------------------------------- Demand 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------------------- 88 1010 55 66 12121515 33 99 1010 120120 3030 5050 2020 6060
  • 43. --------------------------------------------------------------------------------- Pabrik P a s a r Supply 1 2 3 --------------------------------------------------------------------------------- 1 120 --------------------------------------------------------------------------------- 2 80 --------------------------------------------------------------------------------- 3 80 --------------------------------------------------------------------------------- Demand 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------------------- 88 55 66 1515 1010 1212 33 99 1010 120120 1010 2020 7070 6060
  • 44. (4). Menentukan kembali nilai baris dan kolom : 4.1. R1 = 0 4.2. R1+K1=C11; K1=8-0=8 4.3. R2+K1=C21; R2=15-8=7 4.4. R2+K2=C22; K2=10-7=3 4.5. R3+K1=C31; R3=3-8=-5 4.6. R3+K3=C33; K3=10+5=15 (5). Menghitung Indeks Perbaikan : X12: C12-R1-K2=5-0-3 = 2 X13: C13-R1-K3=6-0-15=-9 X23: C23-R2-K3=12-7-15=-10 X32: C32-R3-K2=9+5-3 = 11
  • 45. --------------------------------------------------------------------------------- Pabrik P a s a r Supply 1 2 3 --------------------------------------------------------------------------------- 1 120 --------------------------------------------------------------------------------- 2 _ + 80 --------------------------------------------------------------------------------- 3 _ + 80 --------------------------------------------------------------------------------- Demand 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------------------- 88 55 66 1515 1010 1212 33 99 1010 120120 1010 2020 7070 6060 10 5050 3030
  • 46. --------------------------------------------------------------------------------- Pabrik P a s a r Supply 1 2 3 --------------------------------------------------------------------------------- 1 _ + 120 --------------------------------------------------------------------------------- 2 80 --------------------------------------------------------------------------------- 3 + _ 80 --------------------------------------------------------------------------------- Demand 150 70 60 280 --------------------------------------------------------------------------------- 88 55 66 1515 1010 1212 33 99 1010 120120 3030 7070 1010 5050 50507070 8080
  • 47. (6). Hitung kembali nilai baris dan kolom 6.1. R1=0 6.2. R1+K1=C11; K1=8-0=8 6.3. R1+K3=C13; K3=6-0=6 6.4. R3+K1=C31; R3=3-8=-5 6.5. R2+K3=C23; R2=12-6=6 6.6. R2+K2=C22; K1=10-6=4 (7). Periksa Indeks perbaikan : X12: C11-R1-K1=5-0-4=1 X21: C21-R2-K1=15-6-8=1 X32: C32-R3-K2=9+5-4=10 X33: C33-R3-K3=10+5-6=9
  • 48. Hasil indeks perbaikan terlihat tidak ada lagi yg bernilai negatif, sehingga solusi optimum telah tercapai. Total Biaya Transportasi Minimum yang dicapai adalah : 70(8)+50(6)+70(10)+10 (12)+80(3)=560+300+700+120+240= 1920