SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
DND-2005
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
DND-2005
Matahari adalah bintang terdekat dengan kita, karena itu
besaran fisis matahari seperti jarak, radius dan massanya
dapat ditentukan jauh lebih teliti daripada bintang lain
 Dalam astrofisika sering besaran matahari digunakan
sebagai satuan, contohnya massa bintang sering
dinyatakan dalam massa matahari, luminositas
bintang dinyatakan dalam luminositas matahari,
radius bintang dinyatakan dalam radius matahari
dan lainnya. Untuk matahari digunakan lambang 
L = Luminositas Matahari
R = Radius Matahari
M = Massa Matahari
DND-2005
Ada banyak cara untuk menentukan jarak Bumi-
Matahari. Salah satu teknik yang paling modern yang
cukup teliti adalah dengan menggunakan radar
Untuk penentuan ini diandaikan orbit Bumi dan Venus
berbentuk lingkaran
Pengamatan dengan radar ini pertama kali dilakukan
oleh Lincoln Laboratory, Massachusetts Institute of
Technology pada tahun 1958 dengan mengirim
gelombang radar berfrekuensi 440 Megahertz ke
planet Venus
 Penentuan Jarak Matahari
DND-2005
Dari pengamatan diketahui bahwa periode orbit Bumi
adalah,
PB = 365,25 hari
Periode orbit Venus adalah,
PV = 224,7 hari
Dari hukum Kepler ke-3 (a3
∝ P2
)
aV/aB = (PV/PB)2/3
= f
Dari data di atas :
f= (224,7/365,25)2/3
= 0,72
DND-2005
waktu yang ditempuh
oleh gelombang radar
Bumi-Venus-Bumi
aV
2
= aB
2
+ d2
- 2aB
2
d cos α
dapat diamati
ditentukan dengan
radar
d = t c
kec. Cahaya
Jarak Bumi-Matahri : aB = 1,496 x 1013
cm = 1 AU
Venus
Matahari
Bumi
d
aV
aB α
AU = Astronomical Unit (Satuan
Astronomi)
. . (3-1)
. . . (3-2)
DND-2005
Untuk menentukan massa Matahari, digunakan hukum
Kepler ke-3 (pers. 1-13) untuk sistem Bumi – Matahari.
Karena massa Bumi jauh lebih kecil daripada massa
Matahari, maka pers. (1-13) menjadi
a = 1 AU = 1,496 x 1013
cm (Jarak Matahari-Bumi )
G = 6,668 x 10-8
dyne cm2
/g2
P = 365,25 hari = 3,156 x 107
detik (Periode Bumi
mengelilingi Matahari )
Jadi :
 Penentuan Massa Matahari
P2
4π 2
G M
=
a3
4π 2
a3
P2
G
M =
4π 2
M =
(1,495 x 1013
)3
(3,156 x 107
)2
6,668 x 10-8
= 1,989 x 1033
gr
DND-2005
Energi Matahari yang diterima bumi setiap detik pada
permukaan seluas 1 cm2
yaitu fluks Matahari yang
diterima di Bumi besarnya adalah,
 Diukur di luar atmosfer bumi. Jika diukur
dipermukaan Bumi, harus dikoreksi terhadap
penyerapan oleh atmosfer Bumi.
E = 1,37 x 106
erg cm-2
s-1
(Konstanta Matahari)
L
= 4 π d2
ELuminosita Matahari :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-3)
 Penentuan Luminositas Matahari
L = 4 π (1,496 x 1013
)2
(1,37 x 106
)
= 3,86 x 1033
erg s-1
L = 3,9 x 1023
kilowatt
DND-2005
Radius Matahari dapat ditentukan dengan mengukur
besar sudut bundaran Matahari yang dilihat di Bumi.
R
d α
Matahari
Pengamat
sin α = R/d
Karena sudut α kecil maka pers.
di atas dapat dituliskan
α = R/d (α dalam radian)
Dari pengukuran didapatkan α = 960” = 4,654 x 10-3
radian
Jadi : R = (4,654 x 10-3
)(1,496 x 1013
)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-4)= 6,96 x 1010
cm
 Penentuan Radius Matahari
DND-2005
L
= 4 π σ R
2
Tef
4
Luminosita Matahari :
atau :
Karena
dan R = 6,96 x 1010
cm
maka
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. (3-5)
 Penentuan Temperatur Efektif Matahari
Tef =
4 π σ R
2
L
1/4
L = 3,86 x 1033
erg s-1
Tef =
4 π (5,67 x 10-5
)(6,96 x 1010
)2
3,86 x 1033
1/4
≈ 5785 K
DND-2005
Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa permukaan
seluas 1 cm2
di luar atmosfer bumi menerima energi yang
berasal dari matahari sebesar 1,37 x 106
erg/cm2
/s.
Apabila diketahui jarak Bumi-Matahari adalah 150 juta
kilometer, tentukanlah luminositas matahari.
Contoh :
Jawab :
E  = 1,37 x 106
erg /cm2
/s
d = 1,50 x 1013
cm
Konstanta Matahari
E =
L
4 π d2
L = 4 π d2
E
= 4 π (1,50 x 1013
)2
(1,37 x 106
)
= 3,87 x 1033
erg/s
DND-2005
Luminositas sebuah bintang 100 kali lebih terang daripada
matahari, tetapi temperaturnya hanya setengahnya dari
temperatur matahari. Berapakah radius bintang tersebut
dinyatakan dalam radius matahari ?
Contoh :
Jawab : L∗ = 4 π R∗
2
σΤef∗
4
Untuk bintang :
L = 4 π R
2
σΤef
4
Untuk Matahari :
L∗ = 100 L , Tef∗ = 0,5 Τef
L
=
L∗ Tef
Tef∗
1/2
R∗
R
2
100 L
1/2
=
0,5 Tef
Tef
2
L
= (100)1/2
0,5
1
= (10)(4) = 40
DND-2005
Jarak Bintang
Jarak bintang-bintang yang
dekat dapat ditentukan dengan
cara paralaks trigonometri
 Bintang
Matahari
p
d∗
d
Elips paralaktik
Bumi
d = Jarak Matahari-Bumi
= 1,50 x 1013
cm = 1 AU
(AU = Astronomical unit)
d∗ = Jarak Matahari - Bintang
p = Paralaks Bintang
tan p = d/ d∗
. . . . . . . . . (3-6)
DND-2005
Karena p sangat kecil, maka persamaan (3-6) dapat
dituliskan,
p = d/ d∗
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-7)
p dalam radian
Apabila p dinyatakan dalam detik busur dan karena
1 radian = 206 265″ , maka
p = 206 265 d/d∗
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-8)
Jika jarak dinyatakan dalan AU, maka d∗ = 1 AU
sehingga pers. (3-8) menjadi,
p = 206 265/d∗ . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . (3-9)
DND-2005
Selain AU, dalam astronomi digunakan juga satuan
jarak lainnya yaitu satuan parsec disingkat pc.
 Satu parsec (parallax second) didefi-
nisikan sebagai jarak sebuah bin-
tang yang paralaksnya satu detik
busur.
 Bintang
Matahari
p = 1″
d∗ = 1 pc
d =1 AU
 Dengan demikian, jika p = 1″ dan
d∗ = 1 pc, maka dari persamaan (3-
9) yaitu p = 206 265/d* diperoleh,
1 pc = 206 265 AU
= 3,086 x 1018
cm . . . . . (3-10)
DND-2005
Satuan lain yang sering digunakan dalam astronomi untuk
menyatakan jarak adalah tahun cahaya (ly = light year)
 Kecepatan cahaya per detik adalah 2,997925 x 1010
cm/s
 1 tahun = 365,25 hari = 365,25 x 24 jam x 60 menit x 60
detik = 3,16 x 107
detik
Jadi 1 ly = (3,16 x 107
)(2,997925 x 1010
)
= 9,46 x 1017
cm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-11)
Dari persamaan (iv) dan (v) diperoleh,
1 pc = 3,26 ly . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-12)
DND-2005
Matahari
Animasi paralaks
Apabila paralak dinyatakan dalam detik busur dan
jarak dinyatakan dalam pc, maka pers (3-9)
menjadi,
p = 1/d∗ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-13)
DND-2005
Bintang-bintang yang terdekat dengan matahari
yang sudah ditentukan paralaksnya
Bintang
Paralaks
(″)
Jarak
(pc)
Jarak
(ly)
Proxima Centauri 0,76 1,31 4,27
Alpha Centauri 0,74 1,35 4,40
Barnard 0,55 1,81 5,90
Wolf 359 0,43 2,35 7,66
Lalande 21185 0,40 2,52 8,22
Sirius 0,38 2,65 8,64
DND-2005
Radius Bintang
 Garis tengah sudut bintang tidak bisa ditentukan
secara langsung dengan mengukur sudut
bentangnya seperti halnya Matahari. Karena sudut
bentang bintang terlalu kecil
 Salah satu cara untuk menentukan garis tengah
sudut bintang adalah dengan menggunakan
interferometer bintang.
 Interferometer bintang pertama kali digunakan
oleh Michelson pada tahun 1920
DND-2005
Prinsip interferometer Michelson
A BU V
O
M
N
Garis interferensi dari A
Garis interferensi dari B
D
δ = garis tengah sudut bintang
D = , , , . . . .
2δ
λ
2δ
λ
2δ
λ
Carilah interferometer bintang lainnya !!!
DND-2005
Jika δ‘ = garis tengah bintang, maka
δ = 0,41 δ’
Dengan mengatur jarak cermin A dan B dan menentukan
kapan pola gelap terang dari garis interferensi lenyap utk
pertama kali, maka garis tengah sudut dapat ditentukan
δ =
2D
λ
Sehingga 0,41δ’ =
2D
λ
atau δ’ = 1,22
2D
λ
. . . . . . . . . . . . .. . . . . . (3-14)
. . . . . . . . . .. . . . . . (3-15)
. . . . . . . . . .. . . . . . (3-16)
DND-2005
Bintang
Diameter
Sudut
Jarak
(pc)
Diameter Linier
(dlm 2 R)
Antares 0,040 150 640
Aldebaran 0,020 21 45
Betelgeus 0,034 150 500
0,042 750
Arcturus 0,020 11 23
Diameter sudut beberapa bintang yang diukur
dengan interferometer

More Related Content

What's hot

Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Annisa Khoerunnisya
 
Analisis garis spektrum
Analisis garis spektrumAnalisis garis spektrum
Analisis garis spektrumArnoldus Tedi
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langiteli priyatna laidan
 
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Annisa Khoerunnisya
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 

What's hot (20)

Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
Astronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vbAstronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vb
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Analisis garis spektrum
Analisis garis spektrumAnalisis garis spektrum
Analisis garis spektrum
 
Astronomi fisika bab vii
Astronomi fisika bab viiAstronomi fisika bab vii
Astronomi fisika bab vii
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
 
Sistem magnitudo
Sistem magnitudoSistem magnitudo
Sistem magnitudo
 
59511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-201059511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-2010
 
Astronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalenderAstronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalender
 
Materi ajar 2 (huk. pancaran)
Materi ajar 2 (huk. pancaran)Materi ajar 2 (huk. pancaran)
Materi ajar 2 (huk. pancaran)
 
Bab iv fotometri bintang
Bab iv fotometri bintangBab iv fotometri bintang
Bab iv fotometri bintang
 
astronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintangastronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintang
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
Bab 2a. bagian dalam bintang a
Bab 2a. bagian dalam bintang aBab 2a. bagian dalam bintang a
Bab 2a. bagian dalam bintang a
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Astronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iiiAstronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iii
 
Astronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i vaAstronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i va
 
Bintang Ganda
Bintang GandaBintang Ganda
Bintang Ganda
 
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam AstrofisikaBesaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
 

Viewers also liked

Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Jo Jabal
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Willy Nur Wahyudi
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikdzakiamin02
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3Mariano Nathanael
 
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaMekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaSyamsud Dhuha
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiyudi ananto
 
Menjadi juara osn astronomi
Menjadi juara osn astronomiMenjadi juara osn astronomi
Menjadi juara osn astronomiDavid Kurniawan
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)Ajeng Rizki Rahmawati
 

Viewers also liked (20)

ASTROFISIKA
ASTROFISIKAASTROFISIKA
ASTROFISIKA
 
Mekanika benda-langit
Mekanika benda-langitMekanika benda-langit
Mekanika benda-langit
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Hukum pancaran
Hukum pancaranHukum pancaran
Hukum pancaran
 
Bab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjutBab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjut
 
Galaksi bimasakti
Galaksi bimasaktiGalaksi bimasakti
Galaksi bimasakti
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
 
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
 
Persamaan lagrange
Persamaan lagrangePersamaan lagrange
Persamaan lagrange
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3
 
Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)
 
Astronomi dan
Astronomi danAstronomi dan
Astronomi dan
 
Mekanika hamilton
Mekanika hamiltonMekanika hamilton
Mekanika hamilton
 
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaMekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
 
Benda hitam astronomi
Benda hitam astronomiBenda hitam astronomi
Benda hitam astronomi
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
 
Menjadi juara osn astronomi
Menjadi juara osn astronomiMenjadi juara osn astronomi
Menjadi juara osn astronomi
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)
 

Similar to Besaran Dasar Dalam Astrofisika (20)

Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii matahari
Bab iii matahariBab iii matahari
Bab iii matahari
 
Besaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptBesaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.ppt
 
Bab i va
Bab i vaBab i va
Bab i va
 
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
 
Print
PrintPrint
Print
 
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDAAstronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 
Gerak Bintang
Gerak BintangGerak Bintang
Gerak Bintang
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Fotometri bintang1
Fotometri bintang1Fotometri bintang1
Fotometri bintang1
 
Bab i vb
Bab i vbBab i vb
Bab i vb
 
tata surya
tata suryatata surya
tata surya
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
 
Fotometri bintang
Fotometri bintangFotometri bintang
Fotometri bintang
 
A3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya AbrarA3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya Abrar
 
Pembahasan osn-2004
Pembahasan osn-2004Pembahasan osn-2004
Pembahasan osn-2004
 
Evolusi bintang01
Evolusi bintang01Evolusi bintang01
Evolusi bintang01
 
Medan Gravitasi
Medan GravitasiMedan Gravitasi
Medan Gravitasi
 

More from Annisa Khoerunnisya (20)

Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Mi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisiiMi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisii
 
Bab3 kel10 mi
Bab3 kel10 miBab3 kel10 mi
Bab3 kel10 mi
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.pptEkop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2
 
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.pptEkop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2
 
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.pptEkop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2
 
Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2
 
Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2
 
Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2
 
Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2
 
Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2
 
Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2
 

Besaran Dasar Dalam Astrofisika

  • 2. DND-2005 Matahari adalah bintang terdekat dengan kita, karena itu besaran fisis matahari seperti jarak, radius dan massanya dapat ditentukan jauh lebih teliti daripada bintang lain  Dalam astrofisika sering besaran matahari digunakan sebagai satuan, contohnya massa bintang sering dinyatakan dalam massa matahari, luminositas bintang dinyatakan dalam luminositas matahari, radius bintang dinyatakan dalam radius matahari dan lainnya. Untuk matahari digunakan lambang  L = Luminositas Matahari R = Radius Matahari M = Massa Matahari
  • 3. DND-2005 Ada banyak cara untuk menentukan jarak Bumi- Matahari. Salah satu teknik yang paling modern yang cukup teliti adalah dengan menggunakan radar Untuk penentuan ini diandaikan orbit Bumi dan Venus berbentuk lingkaran Pengamatan dengan radar ini pertama kali dilakukan oleh Lincoln Laboratory, Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1958 dengan mengirim gelombang radar berfrekuensi 440 Megahertz ke planet Venus  Penentuan Jarak Matahari
  • 4. DND-2005 Dari pengamatan diketahui bahwa periode orbit Bumi adalah, PB = 365,25 hari Periode orbit Venus adalah, PV = 224,7 hari Dari hukum Kepler ke-3 (a3 ∝ P2 ) aV/aB = (PV/PB)2/3 = f Dari data di atas : f= (224,7/365,25)2/3 = 0,72
  • 5. DND-2005 waktu yang ditempuh oleh gelombang radar Bumi-Venus-Bumi aV 2 = aB 2 + d2 - 2aB 2 d cos α dapat diamati ditentukan dengan radar d = t c kec. Cahaya Jarak Bumi-Matahri : aB = 1,496 x 1013 cm = 1 AU Venus Matahari Bumi d aV aB α AU = Astronomical Unit (Satuan Astronomi) . . (3-1) . . . (3-2)
  • 6. DND-2005 Untuk menentukan massa Matahari, digunakan hukum Kepler ke-3 (pers. 1-13) untuk sistem Bumi – Matahari. Karena massa Bumi jauh lebih kecil daripada massa Matahari, maka pers. (1-13) menjadi a = 1 AU = 1,496 x 1013 cm (Jarak Matahari-Bumi ) G = 6,668 x 10-8 dyne cm2 /g2 P = 365,25 hari = 3,156 x 107 detik (Periode Bumi mengelilingi Matahari ) Jadi :  Penentuan Massa Matahari P2 4π 2 G M = a3 4π 2 a3 P2 G M = 4π 2 M = (1,495 x 1013 )3 (3,156 x 107 )2 6,668 x 10-8 = 1,989 x 1033 gr
  • 7. DND-2005 Energi Matahari yang diterima bumi setiap detik pada permukaan seluas 1 cm2 yaitu fluks Matahari yang diterima di Bumi besarnya adalah,  Diukur di luar atmosfer bumi. Jika diukur dipermukaan Bumi, harus dikoreksi terhadap penyerapan oleh atmosfer Bumi. E = 1,37 x 106 erg cm-2 s-1 (Konstanta Matahari) L = 4 π d2 ELuminosita Matahari : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-3)  Penentuan Luminositas Matahari L = 4 π (1,496 x 1013 )2 (1,37 x 106 ) = 3,86 x 1033 erg s-1 L = 3,9 x 1023 kilowatt
  • 8. DND-2005 Radius Matahari dapat ditentukan dengan mengukur besar sudut bundaran Matahari yang dilihat di Bumi. R d α Matahari Pengamat sin α = R/d Karena sudut α kecil maka pers. di atas dapat dituliskan α = R/d (α dalam radian) Dari pengukuran didapatkan α = 960” = 4,654 x 10-3 radian Jadi : R = (4,654 x 10-3 )(1,496 x 1013 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-4)= 6,96 x 1010 cm  Penentuan Radius Matahari
  • 9. DND-2005 L = 4 π σ R 2 Tef 4 Luminosita Matahari : atau : Karena dan R = 6,96 x 1010 cm maka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. (3-5)  Penentuan Temperatur Efektif Matahari Tef = 4 π σ R 2 L 1/4 L = 3,86 x 1033 erg s-1 Tef = 4 π (5,67 x 10-5 )(6,96 x 1010 )2 3,86 x 1033 1/4 ≈ 5785 K
  • 10. DND-2005 Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa permukaan seluas 1 cm2 di luar atmosfer bumi menerima energi yang berasal dari matahari sebesar 1,37 x 106 erg/cm2 /s. Apabila diketahui jarak Bumi-Matahari adalah 150 juta kilometer, tentukanlah luminositas matahari. Contoh : Jawab : E  = 1,37 x 106 erg /cm2 /s d = 1,50 x 1013 cm Konstanta Matahari E = L 4 π d2 L = 4 π d2 E = 4 π (1,50 x 1013 )2 (1,37 x 106 ) = 3,87 x 1033 erg/s
  • 11. DND-2005 Luminositas sebuah bintang 100 kali lebih terang daripada matahari, tetapi temperaturnya hanya setengahnya dari temperatur matahari. Berapakah radius bintang tersebut dinyatakan dalam radius matahari ? Contoh : Jawab : L∗ = 4 π R∗ 2 σΤef∗ 4 Untuk bintang : L = 4 π R 2 σΤef 4 Untuk Matahari : L∗ = 100 L , Tef∗ = 0,5 Τef L = L∗ Tef Tef∗ 1/2 R∗ R 2 100 L 1/2 = 0,5 Tef Tef 2 L = (100)1/2 0,5 1 = (10)(4) = 40
  • 12. DND-2005 Jarak Bintang Jarak bintang-bintang yang dekat dapat ditentukan dengan cara paralaks trigonometri  Bintang Matahari p d∗ d Elips paralaktik Bumi d = Jarak Matahari-Bumi = 1,50 x 1013 cm = 1 AU (AU = Astronomical unit) d∗ = Jarak Matahari - Bintang p = Paralaks Bintang tan p = d/ d∗ . . . . . . . . . (3-6)
  • 13. DND-2005 Karena p sangat kecil, maka persamaan (3-6) dapat dituliskan, p = d/ d∗ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-7) p dalam radian Apabila p dinyatakan dalam detik busur dan karena 1 radian = 206 265″ , maka p = 206 265 d/d∗ . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-8) Jika jarak dinyatakan dalan AU, maka d∗ = 1 AU sehingga pers. (3-8) menjadi, p = 206 265/d∗ . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . (3-9)
  • 14. DND-2005 Selain AU, dalam astronomi digunakan juga satuan jarak lainnya yaitu satuan parsec disingkat pc.  Satu parsec (parallax second) didefi- nisikan sebagai jarak sebuah bin- tang yang paralaksnya satu detik busur.  Bintang Matahari p = 1″ d∗ = 1 pc d =1 AU  Dengan demikian, jika p = 1″ dan d∗ = 1 pc, maka dari persamaan (3- 9) yaitu p = 206 265/d* diperoleh, 1 pc = 206 265 AU = 3,086 x 1018 cm . . . . . (3-10)
  • 15. DND-2005 Satuan lain yang sering digunakan dalam astronomi untuk menyatakan jarak adalah tahun cahaya (ly = light year)  Kecepatan cahaya per detik adalah 2,997925 x 1010 cm/s  1 tahun = 365,25 hari = 365,25 x 24 jam x 60 menit x 60 detik = 3,16 x 107 detik Jadi 1 ly = (3,16 x 107 )(2,997925 x 1010 ) = 9,46 x 1017 cm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-11) Dari persamaan (iv) dan (v) diperoleh, 1 pc = 3,26 ly . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-12)
  • 16. DND-2005 Matahari Animasi paralaks Apabila paralak dinyatakan dalam detik busur dan jarak dinyatakan dalam pc, maka pers (3-9) menjadi, p = 1/d∗ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3-13)
  • 17. DND-2005 Bintang-bintang yang terdekat dengan matahari yang sudah ditentukan paralaksnya Bintang Paralaks (″) Jarak (pc) Jarak (ly) Proxima Centauri 0,76 1,31 4,27 Alpha Centauri 0,74 1,35 4,40 Barnard 0,55 1,81 5,90 Wolf 359 0,43 2,35 7,66 Lalande 21185 0,40 2,52 8,22 Sirius 0,38 2,65 8,64
  • 18. DND-2005 Radius Bintang  Garis tengah sudut bintang tidak bisa ditentukan secara langsung dengan mengukur sudut bentangnya seperti halnya Matahari. Karena sudut bentang bintang terlalu kecil  Salah satu cara untuk menentukan garis tengah sudut bintang adalah dengan menggunakan interferometer bintang.  Interferometer bintang pertama kali digunakan oleh Michelson pada tahun 1920
  • 19. DND-2005 Prinsip interferometer Michelson A BU V O M N Garis interferensi dari A Garis interferensi dari B D δ = garis tengah sudut bintang D = , , , . . . . 2δ λ 2δ λ 2δ λ Carilah interferometer bintang lainnya !!!
  • 20. DND-2005 Jika δ‘ = garis tengah bintang, maka δ = 0,41 δ’ Dengan mengatur jarak cermin A dan B dan menentukan kapan pola gelap terang dari garis interferensi lenyap utk pertama kali, maka garis tengah sudut dapat ditentukan δ = 2D λ Sehingga 0,41δ’ = 2D λ atau δ’ = 1,22 2D λ . . . . . . . . . . . . .. . . . . . (3-14) . . . . . . . . . .. . . . . . (3-15) . . . . . . . . . .. . . . . . (3-16)
  • 21. DND-2005 Bintang Diameter Sudut Jarak (pc) Diameter Linier (dlm 2 R) Antares 0,040 150 640 Aldebaran 0,020 21 45 Betelgeus 0,034 150 500 0,042 750 Arcturus 0,020 11 23 Diameter sudut beberapa bintang yang diukur dengan interferometer