Presented by Artissa Panjaitan (ICCC) on ICCC Public Lecture on Climate Change series on Economic Transformation Based on Renewable Energy, April 26, 2014, at Institut Teknologi Bandung, West Java, Indonesia

1. KULIAH
UMUM
TENTANG
PERUBAHAN
IKLIM
“SCIENCE
TO
POLICY
TO
INVESTMENTS”
1. Renewed
PerspecAve:
How
to
AFract
Renewable
Energy
Investments
Feasibility
Study:
Crop
to
Energy
2. Crop
to
Energy
on
Degraded
Land:
A
Step
toward
Energy
Independence,
Carbon
Sink
Agriculture
and
ProtecAon
of
REDD+
Designated
Areas
Artissa Panjaitan
Low Emission Development Strategies
Bandung
26 April 2014

2. PENINGKATAN
NYATA
KANDUNGAN
CO2
DALAM
ATMOSFIR
è
ANCAMAN
PADA
PENINGKATAN
SUHU
BUMI
>
2⁰
C
Maksimum 400 – 450 ppm CO2 , T ≤ 2⁰
Penemuan Mesin
Uap oleh James Watt
C
Industrialisasi
Penyebab Utama:
Permintaan Energi
Transportasi dan Listrik

3. TINDAKAN
UTAMA
MENGURANGI
EMISI
CO2
KE
ATMOSFIR
• Efisiensi Pemakaian Energi
• Daur Ulang
• Energi Terbarukan, Gas Alam & Nuklir
• Mengurangi Perubahan Pemakaian Lahan
• Menangkap CO2 (Sequestration)

4. STATUS
KOMERSIALISASI
TEKNOLOGI
UTAMA
BIO-­‐ENERGI
Sumber: Dimodifikasi dari Bauen, et al., 2009

5. Renewed Perspective
How to Attract Renewable Energy Investments
Feasibility Study: Crop to Energy

6. KONSEP
STRATEGIS:
LISTRIK
UNTUK
SELURUH
WILAYAH
INDONESIA
Tantangan paling sulit setelah 70 tahun merdeka:
• Sekitar 15 juta KK tanpa sambungan listrik.
• Wialayah berpenduduk jarang dan di daerah terpencil, termasuk kepulauan (ada yang hanya
berpenduduk 15 – 20 ribu) dan sebagian Konsumen memiliki daya beli yang lemah.
• Tawaran Public-Private Partnership yang tidak menarik.
• è PERTUMBUHAN dengan “Minimal atau Tanpa Subsidi” and “Rendah Emisi”

7. KONSEP
STRATEGIS:
MANFAAT
LISTRIK
UNTUK
SELURUH
INDONESIA
Indonesia: Tingkat Kelistrikan
(100% = 61,105,458)
75% 25%
Konsumsi Rata-rata:
= 1561 kWh/year/HH
= 4.3 kWh/day/HH
Teraliri Listrik Tanpa Listrik
46,220,000 HH
Negara Penduduk
(juta)
≈ 14,886,000 KK
≈ 60 juta WNI
GDP(PPP)/Kapita
(US$)
kWh
Harian/Kapita
GDP(PPP)/kWh
(US$)
Thailand 66 8,318 6.2 3.7
Vietnam 87 2,782 2.4 3.2
Philippines 98 3,425 1.7 5.2
Indonesia 240 3,821 1.7 6.1
China 1,339 5,969 7.0 2.3
Japan 127 34,173 23.3 4.0
USA 307 47,036 39.3 3.3
Germany 82 35,671 20.6 4.7
Global 6,784 10,325 8.2 3.5
* Sumber: 2012 Statistik PLN; IEA, PBB & Analsisi ICCC.
Persoalan Nasional Kelistrikan:
• Pendidikan
• Kesehatan
• Layanan Kesehatan
• Telekomunikasi
• Kantor Pemerintahan
• Kesatuan/Keamanan Nasional
Produksi listrik
berhubungan
langsung dengan:
1. Daya saing
ekonomi,
2. Perbaikan
penghasilan,
3. Keamanan
Nasional.

8. PERILAKU
PERMINTAAN
LISTRIK
DI
DAERAH
TERPENCIL
SEBAGAI
PERTIMBANGAN
DAYA
TARIK
INVESTASI
ENERGI
TERBARUKAN
Tata Kelola dari Sumber Feedstock
KONSEP
DASAR
Bahan Baku
Energi Yang
dibeli dari
masyarakat
17.9%
41.6%
84.8%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Jaminan Kinerja:
• Kapasitas awal untuk siang
hari
• Pertumbuhan untuk layanan
publik Kegiatan Ekonomi y
Jaminan Kinerja
100% di malam
hari
Discount Harga(?) Harga Normal Harga Premium (?)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

9. TANAMAN
RUMPUT
GAJAH
VAR.
TAIWAN
DENGAN
TEKNOLOGI
PEMBANGKIT
LISTRIK
TENAGA
BIOMASSA
@
US$
3
JUTA/MW
2.700
2.600
2.500
2.400
2.300
2.200
2.100
2.000
1.900
1.800
Year Price
1 2 3 4 5 6
1
MW
Without
Incentive
50% 60% 70% 75% 80% 85%
2,600
2,225
60% 70% 75% 80% 85%
2,400
2,070
70% 75% 80% 85%
2,250
1,980
75% 80% 85%
2,200
1,920
80% 85%
2,150
1,885
85%
2,130
1,865
Capacity
Utilization
45% 50% 55% 60% 65% 70% 75% 80% 85% 90%
Price (IDR/kWh)
Capacity
Utilization
5
MW
With
Incentive
1
MW
without
incentive 1
MW
with
incentive 3
MW
with
incentive 5
MW
with
incentive

10. Crop to Energy on Degraded Land:
A Step toward Energy Independence, Carbon
Sink Agriculture and Protection of REDD+
Designated Areas

11. 45,000
40,000
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
Indonesia
Oil
&
Gas
Trade
2008 2009 2010 2011 2012
Export Import
million
US$
Indonesia
Fuel
Import
Components
38.6 36.8 44.4 53.7 64.8 78.8
97.1
90.0
67.5
76.9
76.4 52.9
66.2
60.9
36.2
27.5
28.2 23.0
21.1
16.9
12.3
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Others IDO ADO Gasoline
million
barrel/year
164.8
131.7
149.5 153.1
138.8
161.8
170.2
MENCARI
PENGGANTI
BENSIN
UNTUK
MENGURANGI
DEFISIT
PERDAGANGAN
MINYAK
&
GAS
• Defisit Neraca Perdagangan Minyak & Gas Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan
impor bensin (pertumbuhan rata-rata 16.6% per tahun selama 2005 – 2011).
• Tahun 2012, defisit Minyak & Gas mencapai US$ 5.6 M dan mencapai US$ 10 M di 2013.
• Penguranagn impor Bensin dan pengurangan emisi dapat dilakukan melalui beberapa
insiatif: Efisiensi, Konversi ke Gas Alam, Konversi ke Bio-ethanol.

12. KETENTUAN
CAMPURAN
ETHANOL
DALAM
BAHAN
BAKAR
BENSIN
DI
INDONESIA
HARUS
DIIKUTI
DENGAN
KETERSEDIAAN
LAHAN
Bioethanol
Sector 2008 2009 2010 2015 2020 2025
Bioethanol
for
Transportation
Public
Service
Obligatio3n%
(PSO) 1% 3% 5% 10% 15%
Bioethanol
for
Transportation
Non
-­‐
PSO 5% 5% 7% 10% 12% 15%
Bioethanol
for
Industry 5% 7% 10% 12% 15%
Biodiesel
Sector 2008 2009 2010 2015 2020 2025
Biodiesel
for
Transportation
Public
Service
Obligation1
(%PSO) 1% 2.5% 5% 10% 20%
Biodiesel
for
Transportation
Non
-­‐
PSO 1% 3% 7% 10% 20%
Biodiesel
for
Industry 2.5% 2.5% 5% 10% 15% 20%
Biodiesel
for
Electricity 0.1% 0.25% 1% 10% 15% 20%
108 12 5 4 5
203 10 12 11
12
1,121 1,503
662 735 762 790 816
2,057 2,124 2,192 2,262 2,334
9,180
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Total
Years
DL Area Demand New Production Current Production
‘000 ha
‘000 liters
Tersedia tanah yang cukup untuk
mendukung kebijakan biofuel tetapi perlu
dukungan pemerintah untuk menjaga
daya saing industri melalui kepastian
hukum.

13. KETENTUAN
CAMPURAN
ETHANOL
DALAM
BAHAN
BAKAR
BENSIN
DI
INDONESIA
HARUS
DIIKUTI
DENGAN
KETERSEDIAAN
LAHAN
8.8
12.56
9.72
8.12
4.17
16.1
3.52
6.27
7.84
9.27
6.97
17.26
0.92
2.72 2.35
3.52
1.92
10.6
0.31 0.53 0.68 1.09 0.8
1.86
20.0
18.0
16.0
14.0
12.0
10.0
8.0
6.0
4.0
2.0
0.0
Sanctuary
Reserve+Nature
Conservation
Area
Protection
Forest Limited
Production
Forest
Fixed
Production
Forest
Convertible
Production
Forest
Other
Land
Use
(Non
Forest
Area)
Potentially
Critical Slightly
Critical Critical Very
Critical
Million
ha
Degraded Land Use for bio-ethanol
in- and outside-forest areas
• Hutan Produksi “Kritis” dan “Konversi” saja cukup untuk
menyediakan keperluan lahan untuk memenuhi sasaran
campuran BBM yang ditetapkan Pemerintah RI.
• Tetapi, kecocokan lahan dengan kondisi sosial masyarakat dan
perusahaan akan menentukan penerapannya.

14. TERSEDIA
2.1
JUTA
HA
LAHAN
DI
6
PROPINSI
INDONESIA
DARI
1.6
JUTA
HA
YANG
DIPERLUKAN
DL in Convertible Forest Areas by Province
723,281
692,883
350,432
Province
132,794
102,976
99,794
85,618
47,099
34,312
22,660
14,035
9,646
7,652
4,533
2,638
2,349
- 200,000 400,000 600,000 800,000
Papua
Central Kalimantan
Riau
Maluku
North Maluku
Riau Island
West Papua
Screening Criteria
South Kalimantan
West Sumatera
South East Sulawesi
West Kalimantan
NTT
South Sumatera
North Sumatera
West Sulawesi
Central Sulawesi
ha
Degraded
Land
Carbon
≤ 35tonC/Ha
Non Peat
Flat area (<25%)
Outside existing
Plantation
Outside new
granted license

15. KETENTUAN
CAMPURAN
BBM
BISA
MEMBUAT
INDONESIA
MENJADI
PENGEKSPOR
BIO-­‐ETHANOL
ATAU
TERPAKSA
MENJADI
IMPORTIR
% of Fuel Consumption
22%
20%
18%
16%
14%
12%
10%
8%
6%
India (5%)
4%
2%
0%
U.S (10%)
Biofuel Consumption
per Capita (liters)
Brazil (18-20%)
European Union
(5 (Current) - 10% (2020
Target))4)
Australia (4%)
Canada (5%)
Thailand (17%
(2021 Target))2
China
(10%)
Colombia
(10%)
Indonesia (3-7%(2010
Minimum Requirement))3)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170
Note: 1) As of 2012, unless stated otherwise; 2) Thailand 2021 Blending Mandates is calculated using the 2021’s 9 Million liter/day consumption target. In 2021,
Biofuel production of 24 Million liter per day is expected to replace 44% of Fossil Fuel Consumption; 3) 2010 minimum Biofuel blend mandates as regulated by the
Ministry of Energy & Mineral Resources; 4) European Union blending mandates are Biofuel blending mandates
Indonesia harus mampu mengadopsi kebijakan dari negara yang
berhasil agar industrinya mampu bersaing di pasar internasional.

16. Terima Kasih