SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
TEMUAN DAN ANALISIS
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
DI PROPINSI RIAU
ICCC Coffee Morning o Climate Change	

Jakarta, 15 April 2014
7 Maret 2014 !
Api membakar lebih dari 30 hektar tanah di Desa Selinsing, Kabupaten Dumai, Propinsi
Riau. Api diduga berawal dari "tebang dan bakar" metode pembukaan lahan !
di dalam konsesi kelapa sawit yang dimiliki oleh PT. Surya Dumai Agrindo, !
anak perusahaan Surya Dumai Group, pemasok minyak sawit Wilmar International.!
!
Ibu Ratna Panik, mencoba untuk memadamkan api pembakaran lahan
dengan ember air, Tak seorang pun dari pemadam kebakaran muncul
untuk membantu memadamkan api. !
Seorang warga mencoba untuk memadamkan api
pembakaran dengan selang kecil!
Undang-­‐undang	
  No.	
  41	
  Tahun	
  1999	
  	
  
Tentang	
  Kehutanan	
  
	
  
Pasal	
  48	
  ayat	
  (3)	
  Pemegang	
  izin	
  usaha	
  pemanfaatan	
  
hutan	
  sebagaimana	
  dimaksud	
  dalam	
  Pasal	
  27	
  dan	
  Pasal	
  
29,	
  serta	
  pihak-­‐pihak	
  yang	
  menerima	
  wewenang	
  
pengelolaan	
  hutan	
  sebagaimana	
  dimaksud	
  dalam	
  Pasal	
  
34,	
  diwajibkan	
  melindungi	
  hutan	
  dalam	
  areal	
  kerjanya.	
  
	
  
Penjelasannya;	
  Kewajiban	
  melindungi	
  hutan	
  oleh	
  
pemegang	
  izin	
  melipuJ	
  pengamanan	
  hutan	
  dari	
  
kerusakan	
  akibat	
  perbuatan	
  manusia,	
  ternak,	
  dan	
  
kebakaran.	
  
	
  
Pasal	
  49:	
  Pemegang	
  hak	
  atau	
  izin	
  bertanggung	
  jawab	
  
atas	
  terjadinya	
  kebakaran	
  hutan	
  di	
  areal	
  kerjanya.	
  
	
  
Undang-undang No. 18 Tahun 2004 !
Tentang Perkebunan!
!
Pasal 25 ayat (2) Untuk mencegah kerusakan fungsi
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), sebelum memperoleh ijin usaha perkebunan
perusahaan perkebunan wajib:!
!
Huruf (c); membuat pernyataan kesanggupan untuk
menyediakan sarana, prasarana, dan sistem tanggap
darurat yang memadai untuk menanggulangi terjadinya
kebakaran dalam pembukaan dan/ atau pengolahan
lahan !
 Peraturan	
  Pemerintah	
  No.	
  4	
  Tahun	
  2001	
  Tentang	
  Pengendalian	
  
Kerusakan	
  dan/atau	
  Pencemaran	
  LH	
  Yang	
  Berkaitan	
  Dengan	
  Kebakaran	
  
Hutan	
  dan/atau	
  Lahan	
  	
  
	
  
Pasal	
  13,	
  SeJap	
  penanggung	
  jawab	
  usaha	
  yang	
  usahanya	
  dapat	
  
menimbulkan	
  dampak	
  besar	
  dan	
  penJng	
  terhadap	
  kerusakan	
  dan	
  atau	
  
pencemaran	
  lingkungan	
  hidup	
  yang	
  berkaitan	
  dengan	
  kebakaran	
  hutan	
  
dan	
  atau	
  lahan	
  wajib	
  mencegah	
  terjadinya	
  kebakaran	
  hutan	
  dan	
  atau	
  
lahan	
  di	
  lokasi	
  usahanya.	
  
	
  	
  
	
  Pasal	
  14,	
  SeJap	
  penanggung	
  jawab	
  usaha	
  wajib	
  memiliki	
  sarana	
  dan	
  
prasarana	
  yang	
  memadai	
  untuk	
  mencegah	
  terjadinya	
  kebakaran	
  hutan	
  
dan	
  atau	
  lahan	
  di	
  lokasi	
  usahanya,	
  yang	
  melipuJ:	
  
	
  
a. sistem	
  deteksi	
  dini	
  untuk	
  mengetahui	
  terjadinya	
  kebakaran	
  hutan	
  dan	
  atau	
  
lahan;	
  
b. alat	
  pencegahan	
  kebakaran	
  hutan	
  dan	
  atau	
  lahan;	
  
c. prosedur	
  operasi	
  standar	
  untuk	
  mencegah	
  dan	
  menanggulangi	
  terjadinya	
  
kebakaran	
  hutan	
  dan	
  atau	
  lahan;	
  
d. perangkat	
  organisasi	
  yang	
  bertanggung	
  jawab	
  dalam	
  mencegah	
  dan	
  
menanggulangi	
  terjadinya	
  kebakaran	
  hutan	
  dan	
  atau	
  lahan;	
  
e. pelaJhan	
  penanggulangan	
  kebakaran	
  hutan	
  dan	
  atau	
  lahan	
  secara	
  berkala.	
  
Pasal 17: Setiap orang berkewajiban menanggulangi
kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi kegiatannya.!
!
Pasal 18 ayat (1) Setiap penanggung jawab usaha
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 bertanggung
jawab atas terjadinya kebakaran hutan dan atau lahan di
lokasi usahanya dan wajib segera melakukan
penanggulangan kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi
usahanya.!
!
Pasal 21 ayat (1) Setiap penanggung jawab usaha
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 wajib melakukan
pemulihan dampak lingkungan hidup yang berkaitan
dengan kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi
usahanya.!
!
Peraturan	
  Pemerintah	
  No.	
  45	
  Tentang	
  	
  
Perlindungan	
  Hutan	
  	
  
	
  
Pasal	
  8	
  ayat	
  (2)	
  Perlindungan	
  hutan	
  atas	
  kawasan	
  hutan	
  
yang	
  telah	
  menjadi	
  areal	
  kerja	
  pemegang	
  izin	
  
pemanfaatan	
  kawasan,	
  izin	
  usaha	
  pemanfaatan	
  jasa	
  
lingkungan,	
  izin	
  usaha	
  pemanfaatan	
  hasil	
  hutan,	
  izin	
  
pemungutan	
  hasil	
  hutan,	
  dan	
  pemegang	
  izin	
  pinjam	
  pakai	
  
kawasan	
  hutan	
  dilaksanakan	
  dan	
  menjadi	
  tanggung	
  
jawab	
  pemegang	
  izin	
  yang	
  bersangkutan.	
  
	
  
Pasal	
  8	
  ayat	
  (4)	
  Perlindungan	
  hutan	
  melipuJ	
  :	
  b.	
  
mencegah	
  kerusakan	
  hutan	
  dari	
  perbuatan	
  manusia	
  dan	
  
ternak,	
  kebakaran	
  hutan,	
  hama	
  dan	
  penyakit	
  serta	
  daya-­‐
daya	
  alam;	
  
SEKIAN
Terimakasih
GREENPEACE INDONESIA !
Jl.	
  KH.	
  Abdullah	
  Syafi'ie	
  (Lapangan	
  Roos)	
  No.	
  47	
  Tebet	
  
Timur	
  -­‐	
  Jakarta	
  12820	
  	
  telp	
  :	
  +6221	
  8378	
  1701	
  	
  
fax	
  :	
  +6221	
  8378	
  1702	
  	
  

More Related Content

Similar to Temuan & Analisis Kebakaran Hutan & Lahan di Propinsi Riau (8)

KEBAKARAN HUTAN.pptx
KEBAKARAN HUTAN.pptxKEBAKARAN HUTAN.pptx
KEBAKARAN HUTAN.pptx
 
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
 
Uu 2013 18 pencegahan pemberantasan perusakan hutan
Uu 2013 18 pencegahan pemberantasan perusakan hutanUu 2013 18 pencegahan pemberantasan perusakan hutan
Uu 2013 18 pencegahan pemberantasan perusakan hutan
 
Legal Memorandum; Memo Perhutanan Sosial Pada Areal Perhutani
Legal Memorandum; Memo Perhutanan Sosial Pada Areal PerhutaniLegal Memorandum; Memo Perhutanan Sosial Pada Areal Perhutani
Legal Memorandum; Memo Perhutanan Sosial Pada Areal Perhutani
 
K3.pptx
K3.pptxK3.pptx
K3.pptx
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutan
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutan
 

More from Indonesia Climate Change Center

More from Indonesia Climate Change Center (11)

ICCC MRV Cluster Activities on Methodology Development
ICCC MRV Cluster Activities on Methodology DevelopmentICCC MRV Cluster Activities on Methodology Development
ICCC MRV Cluster Activities on Methodology Development
 
Moratorium & Forest Fires in Indonesia
Moratorium & Forest Fires in IndonesiaMoratorium & Forest Fires in Indonesia
Moratorium & Forest Fires in Indonesia
 
Tantangan dan Peluang Penegakan Hukum Lingkungan: Kebakaran Hutan
Tantangan dan Peluang Penegakan Hukum Lingkungan: Kebakaran HutanTantangan dan Peluang Penegakan Hukum Lingkungan: Kebakaran Hutan
Tantangan dan Peluang Penegakan Hukum Lingkungan: Kebakaran Hutan
 
20140426 plcc leds
20140426 plcc leds20140426 plcc leds
20140426 plcc leds
 
The Business of Climate & The Climate for Business
The Business of Climate & The Climate for BusinessThe Business of Climate & The Climate for Business
The Business of Climate & The Climate for Business
 
...
......
...
 
Leadership & Engagement on Actions to Reduce GHG Emissions from Land Use & F...
Leadership & Engagement on Actions to Reduce GHG Emissions from Land Use & F...Leadership & Engagement on Actions to Reduce GHG Emissions from Land Use & F...
Leadership & Engagement on Actions to Reduce GHG Emissions from Land Use & F...
 
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar DialogSains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
 
Kajian Arsitektur Kabinet 2014-2019
Kajian Arsitektur Kabinet 2014-2019Kajian Arsitektur Kabinet 2014-2019
Kajian Arsitektur Kabinet 2014-2019
 
Climate Change, Cities and Its Governance: Introduction to Dialog
Climate Change, Cities and Its Governance: Introduction to DialogClimate Change, Cities and Its Governance: Introduction to Dialog
Climate Change, Cities and Its Governance: Introduction to Dialog
 
Climate Change: Voices from The Cities
Climate Change: Voices from The CitiesClimate Change: Voices from The Cities
Climate Change: Voices from The Cities
 

Temuan & Analisis Kebakaran Hutan & Lahan di Propinsi Riau

  • 1. TEMUAN DAN ANALISIS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI PROPINSI RIAU ICCC Coffee Morning o Climate Change Jakarta, 15 April 2014
  • 2. 7 Maret 2014 ! Api membakar lebih dari 30 hektar tanah di Desa Selinsing, Kabupaten Dumai, Propinsi Riau. Api diduga berawal dari "tebang dan bakar" metode pembukaan lahan ! di dalam konsesi kelapa sawit yang dimiliki oleh PT. Surya Dumai Agrindo, ! anak perusahaan Surya Dumai Group, pemasok minyak sawit Wilmar International.! !
  • 3. Ibu Ratna Panik, mencoba untuk memadamkan api pembakaran lahan dengan ember air, Tak seorang pun dari pemadam kebakaran muncul untuk membantu memadamkan api. !
  • 4. Seorang warga mencoba untuk memadamkan api pembakaran dengan selang kecil!
  • 5. Undang-­‐undang  No.  41  Tahun  1999     Tentang  Kehutanan     Pasal  48  ayat  (3)  Pemegang  izin  usaha  pemanfaatan   hutan  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  27  dan  Pasal   29,  serta  pihak-­‐pihak  yang  menerima  wewenang   pengelolaan  hutan  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal   34,  diwajibkan  melindungi  hutan  dalam  areal  kerjanya.     Penjelasannya;  Kewajiban  melindungi  hutan  oleh   pemegang  izin  melipuJ  pengamanan  hutan  dari   kerusakan  akibat  perbuatan  manusia,  ternak,  dan   kebakaran.     Pasal  49:  Pemegang  hak  atau  izin  bertanggung  jawab   atas  terjadinya  kebakaran  hutan  di  areal  kerjanya.    
  • 6. Undang-undang No. 18 Tahun 2004 ! Tentang Perkebunan! ! Pasal 25 ayat (2) Untuk mencegah kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sebelum memperoleh ijin usaha perkebunan perusahaan perkebunan wajib:! ! Huruf (c); membuat pernyataan kesanggupan untuk menyediakan sarana, prasarana, dan sistem tanggap darurat yang memadai untuk menanggulangi terjadinya kebakaran dalam pembukaan dan/ atau pengolahan lahan !
  • 7.  Peraturan  Pemerintah  No.  4  Tahun  2001  Tentang  Pengendalian   Kerusakan  dan/atau  Pencemaran  LH  Yang  Berkaitan  Dengan  Kebakaran   Hutan  dan/atau  Lahan       Pasal  13,  SeJap  penanggung  jawab  usaha  yang  usahanya  dapat   menimbulkan  dampak  besar  dan  penJng  terhadap  kerusakan  dan  atau   pencemaran  lingkungan  hidup  yang  berkaitan  dengan  kebakaran  hutan   dan  atau  lahan  wajib  mencegah  terjadinya  kebakaran  hutan  dan  atau   lahan  di  lokasi  usahanya.        Pasal  14,  SeJap  penanggung  jawab  usaha  wajib  memiliki  sarana  dan   prasarana  yang  memadai  untuk  mencegah  terjadinya  kebakaran  hutan   dan  atau  lahan  di  lokasi  usahanya,  yang  melipuJ:     a. sistem  deteksi  dini  untuk  mengetahui  terjadinya  kebakaran  hutan  dan  atau   lahan;   b. alat  pencegahan  kebakaran  hutan  dan  atau  lahan;   c. prosedur  operasi  standar  untuk  mencegah  dan  menanggulangi  terjadinya   kebakaran  hutan  dan  atau  lahan;   d. perangkat  organisasi  yang  bertanggung  jawab  dalam  mencegah  dan   menanggulangi  terjadinya  kebakaran  hutan  dan  atau  lahan;   e. pelaJhan  penanggulangan  kebakaran  hutan  dan  atau  lahan  secara  berkala.  
  • 8. Pasal 17: Setiap orang berkewajiban menanggulangi kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi kegiatannya.! ! Pasal 18 ayat (1) Setiap penanggung jawab usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi usahanya dan wajib segera melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi usahanya.! ! Pasal 21 ayat (1) Setiap penanggung jawab usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 wajib melakukan pemulihan dampak lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi usahanya.! !
  • 9. Peraturan  Pemerintah  No.  45  Tentang     Perlindungan  Hutan       Pasal  8  ayat  (2)  Perlindungan  hutan  atas  kawasan  hutan   yang  telah  menjadi  areal  kerja  pemegang  izin   pemanfaatan  kawasan,  izin  usaha  pemanfaatan  jasa   lingkungan,  izin  usaha  pemanfaatan  hasil  hutan,  izin   pemungutan  hasil  hutan,  dan  pemegang  izin  pinjam  pakai   kawasan  hutan  dilaksanakan  dan  menjadi  tanggung   jawab  pemegang  izin  yang  bersangkutan.     Pasal  8  ayat  (4)  Perlindungan  hutan  melipuJ  :  b.   mencegah  kerusakan  hutan  dari  perbuatan  manusia  dan   ternak,  kebakaran  hutan,  hama  dan  penyakit  serta  daya-­‐ daya  alam;  
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. SEKIAN Terimakasih GREENPEACE INDONESIA ! Jl.  KH.  Abdullah  Syafi'ie  (Lapangan  Roos)  No.  47  Tebet   Timur  -­‐  Jakarta  12820    telp  :  +6221  8378  1701     fax  :  +6221  8378  1702