SlideShare a Scribd company logo
SALINAN
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
PERATURAN PRBSIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2O2O
TENTANG
KEMBNTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Keputusan
Presiden Nomor 113/P Tahun 2OL9 tentang
Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan
Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun
2Ol9-2O24 dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal
11 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO8 tentang
Kementerian Negara, perlu menetapkan Peraturan
Presiden tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OOg tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49161;
3. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2Ol2 tentang
Wakil Menteri (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol2 Nomor L29) scbagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 134 Tahun 2Ol4
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 60
Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol4 Nomor 272);
SK No 019940 A
4. Peraturan
Menetapkan
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
-2-
4. Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2Ol9 tentang
Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara
Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2OI9-2O24
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9
Nomor 2O2l;
5. Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2Ol9 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 2O3);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.
(2) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Ralryat dipimpin oleh Menteri.
Pasal 2
(1) Dalam memimpin Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, Menteri dibantu oleh Wakil
Menteri sesuai dengan penunjukan Presiden.
(21 Wakil Menteri diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden.
(3) Wakil Menteri berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri.
(41 Wakil Menteri mempunyai tugas membantu Menteri
dalam memimpin pelaksanaan tugas Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
(5) Ruang...
SK No 019918 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
(5) Ruang lingkup bidang tugas Wakil Menteri
sebagaimana dimaksud pada ayat (41, meliputi:
a. membantu Menteri dalam perumusan dan/atau
pelaksanaan kebijakan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Ralryat; dan
b. membantu Menteri dalam mengoordinasikan
pencapaian kebijakan strategis lintas unit
organisasi dalam Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya atau Eselon I di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
(6) Selain ruang lingkup tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) Wakil Menteri juga diberikan tugas:
a. membantu Menteri dalam mengoordinasikan
pengendalian pembangunan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan ralryat di
wilayah Papua dan Papua Barat;
b. pelaksanaan dukungan penanggulangan
bencana; dan
c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Menteri.
Pasal 3
Menteri dan Wakil Menteri merupakan satu kesatuan unsur
pemimpin kementerian.
Pasal 4
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pekerjaan umum dan perumahan ralryat untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Ralryat menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan .
SK No 019941 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan
jalan, penyelenggaraan sistem penyediaan air minum,
pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase
lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan
bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman,
pengembangan sarana prasarana strategis,
penyelenggaraan perumahan, pelaksanaan pembiayaan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan, serta
pembinaan jasa konstruksi;
b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Ralryat;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas
pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Ralryat di daerah;
f. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan rencana
terpadu program pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat berdasarkan pendekatan
pengembangan wilayah;
g. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
h. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat; dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.
SK No 019920 A
BAB II .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 6
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
terdiri atas:
a. SekretariatJenderal;
b. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air;
c. Direktorat Jenderal Bina Marga;
d. Direktorat Jenderal Cipta Karya;
e. Direktorat Jenderal Perumahan;
f. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi;
g. Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan;
h. Inspektorat Jenderal;
i. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah;
j. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
k. Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan;
1. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi;
m. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat;
n. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan
o. Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan.
Bagian Kedua
Sekretariat Jenderal
Pasal 7
(1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri.
(2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.
SK No 019921 A
Pasal
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
Pasal 8
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Ralryat;
b. koordinasi dan pen5rusunan rencana, program, dan
anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Ral<yat;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat,
arsip, dan dokumentasi Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
e. koordinasi dan pen5rusunan peraturan perundang-
undangan, serta pelaksanaan advokasi hukum;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan
negara dan pemantauan pengelolaan pengadaan
barangljasa; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Ketiga
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Pasal 10
(1) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(21 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dipimpin oleh
Direktur Jenderal.
SK No 019922 A
Pasal. . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7
Pasal 1 1
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mempunyai tugas
menyelenggarakan perlrmusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang pengelolaan sumber daya air sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 1, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya
air yang terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang konservasi sumber daya
air dan pendayagunaan sumber daya air termasuk air
tanah, serta pengendalian daya rusak air termasuk air
tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pengelolaan sumber daya air sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan ;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengelolaan sumber daya air;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Keempat
Direktorat Jenderal Bina Marga
Pasal 13
(1) Direktorat Jenderal Bina Marga berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Direktorat...
SK No 019923 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
(2) Direktorat Jenderal Bina Marga dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 14
Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14, Direktorat Jenderal Bina Marga menyelenggarakan
fungsi:
a. perlrmusan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan
nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan konektivitas
yang menjadi prioritas nasional;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan ;
e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan ;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
penyelenggaraan j alan ;
g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina
Marga; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
SK No 019924 A
Bagian
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
Bagian Kelima
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pasal 16
(1) Direktorat Jenderal Cipta Karya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Direktorat Jenderal Cipta Karya dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 17
Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum,
pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase
lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan
bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman,
dan pengembangan sarana prasarana strategis sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan sistem
penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik,
pengelolaan drainase lingkungan, dan pengelolaan
persampahan, penataan bangunan gedung,
pengembangan kawasan permukiman, dan
pengembangan sarana prasarana strategis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan sistem
penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik,
pengelolaan drainase lingkungan, dan pengelolaan
persampahan, penataan bangunan gedung,
pengembangan kawasan permukiman, dan
pengembangan sarana prasarana strategis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. penyusunan.
SK No 019925 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-10-
c. pen5rusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum,
pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase
Iingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan
bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman,
dan pengembangan sarana prasarana strategis sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penyelenggaraan sistem penyediaan air minum,
pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase
lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan
bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman,
dan pengembangan sarana prasarana strategis sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
penyelenggaraan sistem penyediaan air minum,
pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase
lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan
bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman,
dan pengembangan sarana prasarana strategis;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta
Karya; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Keenam
Direktorat Jenderal Perumahan
Pasal 19
(1) Direktorat Jenderal Perumahan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Direktorat Jenderal Perumahan dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 2O
Direktorat Jenderal Perumahan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang penyelenggaraan perumahan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal. . .
SK No 019926 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 11-
Pasal 2 1
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, Direktorat Jenderal Perumahan menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan
perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi rumah umum,
rumah khusus, dan rumah swadaya bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, serta pembinaan rumah
komersial sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
penyelenggaraan perumahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. pen)rusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang penyelenggaraan perumahan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penyelenggaraan perumahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan ;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
penyelenggaraan perumahan ;
g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal
Perumahan; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Ketujuh
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Pasal 22
(1) Direktorat Jenderal Bina Konstruksi berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(21 Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dipimpin oleh
Direktur Jenderal.
Pasal. . .
SK No 019921 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-12-
Pasal 23
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang pembinaan bidang jasa konstruksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 24
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan jasa
konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan jasa
konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan ;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pembinaan jasa konstruksi;
f. pelaksanaan dan pelayanan pengadaan barang/jasa
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat;
g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina
Konstruksi; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kedelapan
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastrr.ktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan
SK No 019928 A
Pasal
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-13-
Pasal 25
(1) Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
(21 Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 26
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur
Umum dan Perumahan mempunyai
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur
umum dan perumahan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
Pekerjaan
tugas
kebijakan
pekerjaan
peraturan
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pelaksanaan pembiayaan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan
pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
c. koordinasi dan sinkronisasi di bidang pelaksanaan
pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan;
d. penetapan sumber pendanaan, dan skema pembiayaan di
bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan;
SK No 019929 A
e pelaksanaan
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
-L4-
e. pelaksanaan percepatan kerja sama pemerintah dan
badan usaha di bidang pembiayaan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan;
f. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan;
g. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum
dan perumahan;
h. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan;
i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal
Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan umum dan
Perumahan; dan
j pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kesembilan
Inspektorat Jenderal
Pasal 28
(1) Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri.
(2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.
Pasal 29
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan
pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. pen5rusunan kebijakan teknis pengawasan intern di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
b. pelaksanaan . .
SK No 027553 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 15-
b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Menteri;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kesepuluh
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Pasal 31
(1) Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah dipimpin
oleh Kepala Badan.
Pasal 32
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan
rencana terpadu program pembangunan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan ralryat berdasarkan
pendekatan pengembangan wilayah.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 32, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
menyelenggarakan fungsi :
a. pen5rusunan kebijakan teknis program keterpaduan
pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan rakyat berdasarkan pendekatan
pengembangan wilayah;
b. penyusunan rencana terpadu pembangunan
infrastruktur pekedaan umum dan perumahan ralryat
berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah;
c. pelaksanaan .
SK No 019931 A
PR.ESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-16-
c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program
keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan ralryat berdasarkan pendekatan
pengembangan wilayah;
d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
rencana terpadu pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat berdasarkan pendekatan
pengembangan wilayah;
e. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kesebelas
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pasal 34
(1) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(21 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dipimpin
oleh Kepala Badan.
Pasal 35
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai
tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia
bidang pekerjaan umum dan perumahan ralryat.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
menyelenggarakan fungsi:
a. pen5rusunan kebijakan teknis, rencana, dan program
pengembangan sumber daya manusia bidang pekerjaan
umum dan perumahan ralryat;
b. pelaksanaan penilaian dan rekomendasi pengembangan
kompetensi sumber daya manusia bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat;
c. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia
bidang pekerjaan umum dan perumahan ralryat;
d.pemantauan...
SK No 019932 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-17-
d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia di bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
e. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Keduabelas
Staf Ahli
Pasal 37
Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri, dan secara administratif dikoordinasikan oleh
Sekretaris Jenderal.
Pasal 38
(1) Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan mempunyai
tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu
strategis kepada Menteri terkait dengan bidang
keterpaduan pembangunan.
(2) Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi mempunyai
tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu
strategis kepada Menteri terkait dengan bidang ekonomi
dan investasi.
(3) Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat
mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap
isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang
sosial budaya dan peran masyarakat.
(4) Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai
tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu
strategis kepada Menteri terkait dengan bidang
hubungan antar lembaga.
(5) Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan
mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap
isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang
teknologi industri dan lingkungan.
SK No 019933 A
Bagian
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 18-
Bagian Ketigabelas
Jabatan Fungsional
Pasal 39
Pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat
dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengan
kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 40
(1) Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau
tugas teknis penunjang di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Ratryat dapat
dibentuk Unit Pelaksana Teknis.
(2) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala.
Pasal 41
Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
40 ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat
persetujuan tertulis dari menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 42
Menteri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus
menerapkan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
Pasal 43
(1) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat
harus men)rusun proses bisnis yang menggambarkan
tata hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit
organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
(2) Proses...
SK No 027554 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-19-
(2) Proses bisnis antar unit organisasi di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 44
Menteri menyampaikan laporan kepada Presiden mengenai
hasil pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan
umum dan perumahan ralryat secara berkala atau sewaktu-
waktu sesuai kebutuhan.
Pasal 45
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat
harus men)rusun analisis jabatan, peta jabatan,
analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap seluruh
jabatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Pasal 46
Setiap unsur di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dalam melaksanakan tugasnya
harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Ralryat maupun dalam hubungan
antar kementerian atau lembaga lain yang terkait.
Pasal 47
Semua unsur di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat harus menerapkan sistem
pengendalian intern pemerintah di lingkungan masing-
masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
SK No 019935 A
Pasal. .
- PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-20-
Pasal 48
(1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan
memberikan pengarahan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas yang
telah ditetapkan.
(2) Pengarahan dan petunjuk sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus diikuti dan dipatuhi oleh bawahan secara
bertanggung jawab serta dilaporkan secara berkala
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan organisasi
harus melakukan pembinaan pengawasan terhadap unit
organisasi di bawahnya.
BAB V
PENDANAAN
Pasal 50
Segala pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan
tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Ralryat dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB VI
KETENTUAN LAIN _ LAIN
Pasal 51
(1) Dengan mempertimbangkan beban kerja dan ruang
lingkup tugas, jumlah direktorat di lingkungan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
dan Direktorat Jenderal Perumahan dikecualikan dari
batasan jumlah direktorat sebagaimana diatur dalam
Pasal 16 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun
2OI9 tentang Organisasi Kementerian Negara.
(2) Dengan .
SK No 027555 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-2t-
(21 Dengan mempertimbangkan beban kerja dan ruang
lingkup tugas, jumlah inspektorat di lingkungan
Inspektorat Jenderal dikecualikan dari batasan jumlah
inspektorat sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (1)
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2Ol9 tentang
Organisasi Kementerian Negara.
(3) Jumlah direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Bina Marga, dan
Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat terdiri atas paling banyak
8 (delapan) direktorat.
(41 Jumlah direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal
Perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
terdiri atas paling banyak 6 (enam) direktorat.
(5) Jumlah inspektorat di lingkungan Inspektorat Jenderal
sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dapat terdiri atas
paling banyak 6 (enam) inspektorat.
Pasal 52
Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunan
organisasi, dan tata kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Ratryat ditetapkan oleh Menteri setelah
mendapat persetujuan dari menteri yang membidangi
urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 53
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, ketentuan
pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015
tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Ralryat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 135 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah
dan/atau diganti dengan peraturan baru berdasarkan
Peraturan Presiden ini.
Pasal. . .
SK No 019937 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-22-
Pasal 54
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, seluruh
jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralqyat,
tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan
dibentuknya jabatan baru dan dilakukan pengangkatan
pejabat baru berdasarkan Peraturan Presiden ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan
Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
15 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol8 Nomor 2491, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 56
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
SK No 019938 A
Agar
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-23-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Februari2O2O
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2O2O
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2O NOMOR 40
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ti Bidang Hukum dan
-undangan,
ttd
SK No 019643 A
na Djaman

More Related Content

What's hot

Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021 Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021
TimtimTauhidin
 
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
inideedee
 
Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004
Dini Audi
 
Perpres no 106 th 2007
Perpres no 106 th 2007Perpres no 106 th 2007
Perpres no 106 th 2007ADIJM
 
Pp no 46__2016
Pp no 46__2016Pp no 46__2016
Pp no 46__2016
Dewi Rimayani
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Penataan Ruang
 
Draft Final RUU Kementerian Negara
Draft Final RUU Kementerian NegaraDraft Final RUU Kementerian Negara
Draft Final RUU Kementerian Negara
People Power
 
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
PipitSuwandari
 
Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008
bpbdtrenggalek kab
 
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Penataan Ruang
 
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtblPermen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Deki Zulkarnain
 
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
inideedee
 
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Joy Irman
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
infosanitasi
 

What's hot (16)

Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021 Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021
 
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
 
Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004
 
Perpres no 106 th 2007
Perpres no 106 th 2007Perpres no 106 th 2007
Perpres no 106 th 2007
 
Pp no 46__2016
Pp no 46__2016Pp no 46__2016
Pp no 46__2016
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 
Draft Final RUU Kementerian Negara
Draft Final RUU Kementerian NegaraDraft Final RUU Kementerian Negara
Draft Final RUU Kementerian Negara
 
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
 
Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008
 
Uu 39 Tahun 2008
Uu 39 Tahun 2008Uu 39 Tahun 2008
Uu 39 Tahun 2008
 
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
 
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtblPermen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
 
Uu252004
Uu252004Uu252004
Uu252004
 
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
 
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
 

Similar to Perpres27 tahun 2020-2020

Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg BappenasPerpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Mohammad Singgih
 
Perpres nomor 11 tahun 2015
Perpres nomor 11 tahun 2015Perpres nomor 11 tahun 2015
Perpres nomor 11 tahun 2015
Angling Darma
 
Permen 8 2015_sotk
Permen 8 2015_sotkPermen 8 2015_sotk
Permen 8 2015_sotk
ratna trenggalek
 
Pergub tgupp
Pergub tguppPergub tgupp
Pergub tgupp
merdekacom
 
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdfPermen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
ssuser087c2d
 
Permen pupr22 2018
Permen pupr22 2018Permen pupr22 2018
Permen pupr22 2018
Breeze Maringka
 
Perpres nomor 12 tahun 2015
Perpres nomor 12 tahun 2015Perpres nomor 12 tahun 2015
Perpres nomor 12 tahun 2015Angling Darma
 
Perpres nomor 12 tahun 2015
Perpres nomor 12 tahun 2015Perpres nomor 12 tahun 2015
Perpres nomor 12 tahun 2015
balatransaceh
 
Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
DONALD VERNANDO RARUNG
 
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdfPermen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
RoySiadari1
 
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan hamPerpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Faizal Putra
 
Salinan Perpres Nomor 73 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 73 Tahun 2019Salinan Perpres Nomor 73 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 73 Tahun 2019
Agaton Kenshanahan
 
Perpres no 24_th_2010
Perpres no 24_th_2010Perpres no 24_th_2010
Perpres no 24_th_2010
POOPURNA
 
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
infosanitasi
 
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan pemukiman
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan  pemukimanTupoksi dinas perumahan dan kawasan  pemukiman
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan pemukiman
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
PP nomor 3 tahun 2021
PP nomor 3 tahun 2021PP nomor 3 tahun 2021
PP nomor 3 tahun 2021
CIkumparan
 
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Oswar Mungkasa
 

Similar to Perpres27 tahun 2020-2020 (20)

Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg BappenasPerpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
 
Perpres nomor 11 tahun 2015
Perpres nomor 11 tahun 2015Perpres nomor 11 tahun 2015
Perpres nomor 11 tahun 2015
 
Permen 8 2015_sotk
Permen 8 2015_sotkPermen 8 2015_sotk
Permen 8 2015_sotk
 
Pergub tgupp
Pergub tguppPergub tgupp
Pergub tgupp
 
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdfPermen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
 
Permen pupr22 2018
Permen pupr22 2018Permen pupr22 2018
Permen pupr22 2018
 
Perpres nomor 12 tahun 2015
Perpres nomor 12 tahun 2015Perpres nomor 12 tahun 2015
Perpres nomor 12 tahun 2015
 
Perpres nomor 12 tahun 2015
Perpres nomor 12 tahun 2015Perpres nomor 12 tahun 2015
Perpres nomor 12 tahun 2015
 
Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015
 
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
 
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdfPermen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
 
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan hamPerpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
 
Salinan Perpres Nomor 73 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 73 Tahun 2019Salinan Perpres Nomor 73 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 73 Tahun 2019
 
Perpres no 24_th_2010
Perpres no 24_th_2010Perpres no 24_th_2010
Perpres no 24_th_2010
 
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
 
Pedoman umum rtbl
Pedoman umum rtblPedoman umum rtbl
Pedoman umum rtbl
 
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan pemukiman
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan  pemukimanTupoksi dinas perumahan dan kawasan  pemukiman
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan pemukiman
 
PP nomor 3 tahun 2021
PP nomor 3 tahun 2021PP nomor 3 tahun 2021
PP nomor 3 tahun 2021
 
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
 

Recently uploaded

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 

Recently uploaded (13)

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 

Perpres27 tahun 2020-2020

  • 1. SALINAN PRESIDEN REPUELIK INDONESIA PERATURAN PRBSIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2O2O TENTANG KEMBNTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2OL9 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2Ol9-2O24 dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO8 tentang Kementerian Negara, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OOg tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49161; 3. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2Ol2 tentang Wakil Menteri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor L29) scbagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 134 Tahun 2Ol4 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 272); SK No 019940 A 4. Peraturan
  • 2. Menetapkan PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA -2- 4. Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2Ol9 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2OI9-2O24 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2O2l; 5. Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2Ol9 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 2O3); MEMUTUSKAN: PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (2) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat dipimpin oleh Menteri. Pasal 2 (1) Dalam memimpin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan penunjukan Presiden. (21 Wakil Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (3) Wakil Menteri berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (41 Wakil Menteri mempunyai tugas membantu Menteri dalam memimpin pelaksanaan tugas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (5) Ruang... SK No 019918 A
  • 3. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- (5) Ruang lingkup bidang tugas Wakil Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (41, meliputi: a. membantu Menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat; dan b. membantu Menteri dalam mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas unit organisasi dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau Eselon I di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (6) Selain ruang lingkup tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Wakil Menteri juga diberikan tugas: a. membantu Menteri dalam mengoordinasikan pengendalian pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan ralryat di wilayah Papua dan Papua Barat; b. pelaksanaan dukungan penanggulangan bencana; dan c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. Pasal 3 Menteri dan Wakil Menteri merupakan satu kesatuan unsur pemimpin kementerian. Pasal 4 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan ralryat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat menyelenggarakan fungsi: a. perumusan . SK No 019941 A
  • 4. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -4- a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyelenggaraan sistem penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman, pengembangan sarana prasarana strategis, penyelenggaraan perumahan, pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan, serta pembinaan jasa konstruksi; b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat; d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat di daerah; f. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan rencana terpadu program pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah; g. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; h. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat; dan i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden. SK No 019920 A BAB II .
  • 5. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -5- BAB II SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 6 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terdiri atas: a. SekretariatJenderal; b. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; c. Direktorat Jenderal Bina Marga; d. Direktorat Jenderal Cipta Karya; e. Direktorat Jenderal Perumahan; f. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi; g. Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan; h. Inspektorat Jenderal; i. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah; j. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia; k. Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan; 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi; m. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat; n. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan o. Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan. Bagian Kedua Sekretariat Jenderal Pasal 7 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal. SK No 019921 A Pasal
  • 6. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -6- Pasal 8 Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat; b. koordinasi dan pen5rusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ral<yat; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana; e. koordinasi dan pen5rusunan peraturan perundang- undangan, serta pelaksanaan advokasi hukum; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan pemantauan pengelolaan pengadaan barangljasa; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Ketiga Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pasal 10 (1) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (21 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dipimpin oleh Direktur Jenderal. SK No 019922 A Pasal. . .
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -7 Pasal 1 1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mempunyai tugas menyelenggarakan perlrmusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 1, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang konservasi sumber daya air dan pendayagunaan sumber daya air termasuk air tanah, serta pengendalian daya rusak air termasuk air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya air; f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Keempat Direktorat Jenderal Bina Marga Pasal 13 (1) Direktorat Jenderal Bina Marga berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Direktorat... SK No 019923 A
  • 8. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -8- (2) Direktorat Jenderal Bina Marga dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 14 Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Direktorat Jenderal Bina Marga menyelenggarakan fungsi: a. perlrmusan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; c. pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan konektivitas yang menjadi prioritas nasional; d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan j alan ; g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Marga; dan h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. SK No 019924 A Bagian
  • 9. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -9- Bagian Kelima Direktorat Jenderal Cipta Karya Pasal 16 (1) Direktorat Jenderal Cipta Karya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Direktorat Jenderal Cipta Karya dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 17 Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman, dan pengembangan sarana prasarana strategis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman, dan pengembangan sarana prasarana strategis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman, dan pengembangan sarana prasarana strategis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. penyusunan. SK No 019925 A
  • 10. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -10- c. pen5rusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase Iingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman, dan pengembangan sarana prasarana strategis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman, dan pengembangan sarana prasarana strategis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan drainase lingkungan, dan pengelolaan persampahan, penataan bangunan gedung, pengembangan kawasan permukiman, dan pengembangan sarana prasarana strategis; f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Keenam Direktorat Jenderal Perumahan Pasal 19 (1) Direktorat Jenderal Perumahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Direktorat Jenderal Perumahan dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 2O Direktorat Jenderal Perumahan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal. . . SK No 019926 A
  • 11. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 11- Pasal 2 1 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Direktorat Jenderal Perumahan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi rumah umum, rumah khusus, dan rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta pembinaan rumah komersial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. pen)rusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan perumahan ; g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perumahan; dan h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Ketujuh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Pasal 22 (1) Direktorat Jenderal Bina Konstruksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (21 Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal. . . SK No 019921 A
  • 12. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -12- Pasal 23 Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan bidang jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 24 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan jasa konstruksi; f. pelaksanaan dan pelayanan pengadaan barang/jasa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat; g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi; dan h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kedelapan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastrr.ktur Pekerjaan Umum dan Perumahan SK No 019928 A Pasal
  • 13. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -13- Pasal 25 (1) Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (21 Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 26 Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Umum dan Perumahan mempunyai menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur umum dan perumahan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pekerjaan tugas kebijakan pekerjaan peraturan Pasal 27 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan sesuai dengan peraturan perundang- undangan; c. koordinasi dan sinkronisasi di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan; d. penetapan sumber pendanaan, dan skema pembiayaan di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan; SK No 019929 A e pelaksanaan
  • 14. PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA -L4- e. pelaksanaan percepatan kerja sama pemerintah dan badan usaha di bidang pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan; f. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan; g. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan; h. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelaksanaan pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan; i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan umum dan Perumahan; dan j pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kesembilan Inspektorat Jenderal Pasal 28 (1) Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal. Pasal 29 Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasal 30 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. pen5rusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; b. pelaksanaan . . SK No 027553 A
  • 15. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 15- b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri; d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat; e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kesepuluh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Pasal 31 (1) Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah dipimpin oleh Kepala Badan. Pasal 32 Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan rencana terpadu program pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan ralryat berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah. Pasal 33 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 32, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyelenggarakan fungsi : a. pen5rusunan kebijakan teknis program keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah; b. penyusunan rencana terpadu pembangunan infrastruktur pekedaan umum dan perumahan ralryat berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah; c. pelaksanaan . SK No 019931 A
  • 16. PR.ESIDEN REPUBLIK INDONESIA -16- c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan ralryat berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah; d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan rencana terpadu pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah; e. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kesebelas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pasal 34 (1) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (21 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Kepala Badan. Pasal 35 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia bidang pekerjaan umum dan perumahan ralryat. Pasal 36 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi: a. pen5rusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan sumber daya manusia bidang pekerjaan umum dan perumahan ralryat; b. pelaksanaan penilaian dan rekomendasi pengembangan kompetensi sumber daya manusia bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; c. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia bidang pekerjaan umum dan perumahan ralryat; d.pemantauan... SK No 019932 A
  • 17. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -17- d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; e. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Keduabelas Staf Ahli Pasal 37 Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri, dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal. Pasal 38 (1) Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang keterpaduan pembangunan. (2) Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang ekonomi dan investasi. (3) Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang sosial budaya dan peran masyarakat. (4) Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang hubungan antar lembaga. (5) Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang teknologi industri dan lingkungan. SK No 019933 A Bagian
  • 18. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 18- Bagian Ketigabelas Jabatan Fungsional Pasal 39 Pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB III UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 40 (1) Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ratryat dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis. (2) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala. Pasal 41 Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara. BAB IV TATA KERJA Pasal 42 Menteri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus menerapkan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pasal 43 (1) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat harus men)rusun proses bisnis yang menggambarkan tata hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2) Proses... SK No 027554 A
  • 19. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -19- (2) Proses bisnis antar unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 44 Menteri menyampaikan laporan kepada Presiden mengenai hasil pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan ralryat secara berkala atau sewaktu- waktu sesuai kebutuhan. Pasal 45 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat harus men)rusun analisis jabatan, peta jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap seluruh jabatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasal 46 Setiap unsur di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat maupun dalam hubungan antar kementerian atau lembaga lain yang terkait. Pasal 47 Semua unsur di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat harus menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di lingkungan masing- masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. SK No 019935 A Pasal. .
  • 20. - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -20- Pasal 48 (1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan. (2) Pengarahan dan petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diikuti dan dipatuhi oleh bawahan secara bertanggung jawab serta dilaporkan secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 49 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan organisasi harus melakukan pembinaan pengawasan terhadap unit organisasi di bawahnya. BAB V PENDANAAN Pasal 50 Segala pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB VI KETENTUAN LAIN _ LAIN Pasal 51 (1) Dengan mempertimbangkan beban kerja dan ruang lingkup tugas, jumlah direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan Direktorat Jenderal Perumahan dikecualikan dari batasan jumlah direktorat sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2OI9 tentang Organisasi Kementerian Negara. (2) Dengan . SK No 027555 A
  • 21. PRESIDEN REPUBLIK INOONESIA -2t- (21 Dengan mempertimbangkan beban kerja dan ruang lingkup tugas, jumlah inspektorat di lingkungan Inspektorat Jenderal dikecualikan dari batasan jumlah inspektorat sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2Ol9 tentang Organisasi Kementerian Negara. (3) Jumlah direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Bina Marga, dan Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas paling banyak 8 (delapan) direktorat. (41 Jumlah direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas paling banyak 6 (enam) direktorat. (5) Jumlah inspektorat di lingkungan Inspektorat Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dapat terdiri atas paling banyak 6 (enam) inspektorat. Pasal 52 Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ratryat ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan dari menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang aparatur negara. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 53 Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, ketentuan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah dan/atau diganti dengan peraturan baru berdasarkan Peraturan Presiden ini. Pasal. . . SK No 019937 A
  • 22. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -22- Pasal 54 Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralqyat, tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan dibentuknya jabatan baru dan dilakukan pengangkatan pejabat baru berdasarkan Peraturan Presiden ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 55 Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol8 Nomor 2491, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 56 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. SK No 019938 A Agar
  • 23. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -23- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Februari2O2O PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 10 Februari 2O2O MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ttd YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2O NOMOR 40 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA ti Bidang Hukum dan -undangan, ttd SK No 019643 A na Djaman