SlideShare a Scribd company logo
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

                              NOMOR 3 TAHUN 2013

                                      TENTANG
    PERCEPATAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH MINERAL MELALUI
          PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN DI DALAM NEGERI


                      PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


Dalam rangka percepatan peningkatan nilai tambah mineral melalui
pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, dengan ini menginstruksikan:


Kepada     :   1.    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

               2.    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;

               3.    Menteri Perindustrian;

               4.    Menteri Perdagangan;

               5.    Menteri Keuangan;

               6.    Menteri Dalam Negeri;

               7.    Menteri Badan Usaha Milik Negara;

               8.    Menteri Lingkungan Hidup;

               9.    Gubernur; dan

               10.   Bupati/Walikota;

Untuk:

PERTAMA         :    Mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara
                     terkoordinasi dan terintegrasi sesuai dengan tugas,
                     fungsi     dan    kewenangan   masing-masing     untuk
                     meningkatkan nilai tambah mineral di dalam negeri,
                     melalui:
                     1. pengoordinasian dan sinkronisasi kebijakan;
                                                         2. Peningkatan …
-2-

            2. peningkatan pelayanan dan percepatan perizinan;
               dan
            3. peningkatan efektifitas pembinaan dan pengawasan
               pelaksanaan kebijakan percepatan peningkatan nilai
               tambah mineral.

KEDUA   :   Khusus kepada:

            1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk:
               a. menyediakan        data     dan    informasi       terkini
                  mengenai potensi dan sebaran cadangan bijih
                  mineral melalui website;
               b. memfasilitasi penyediaan energi untuk kegiatan
                  pengolahan dan pemurnian;
               c. menetapkan kebijakan kewajiban pemenuhan
                  kebutuhan       bijih/konsentrat    untuk        kegiatan
                  pengolahan dan pemurnian;
               d. menetapkan kebijakan kewajiban pemenuhan
                  dalam negeri hasil pengolahan dan pemurnian
                  mineral tertentu untuk kebutuhan di sektor
                  perindustrian; dan
               e. melakukan        evaluasi    peraturan     perundang-
                  undangan di bidang mineral yang menghambat
                  upaya   percepatan        peningkatan    nilai    tambah
                  mineral melalui pengolahan dan pemurnian di
                  dalam negeri.

            2. Menteri Perindustrian untuk menyusun peta jalan
               (roadmap) industri yang berbasis mineral.

            3. Menteri Perdagangan untuk menetapkan kebijakan
               di bidang ekspor, impor, dan perdagangan dalam

                                                                   negeri …
-3-

   negeri    untuk    menjamin       ketersediaan      pasokan,
   pengadaan dan kelancaran distribusi bahan baku,
   bahan penolong dan barang modal kebutuhan
   pengolahan dan pemurnian mineral.

4. Menteri Keuangan untuk menetapkan kebijakan di
   bidang fiskal dalam rangka mendorong kegiatan
   pengolahan dan pemurnian mineral.

5. Menteri Dalam Negeri untuk melakukan pembinaan
   dan pengawasan serta evaluasi terhadap kebijakan
   perizinan oleh pemerintah daerah dalam rangka
   percepatan        pembangunan             pengolahan      dan
   pemurnian mineral dan/atau infrastrukturnya.

6. Menteri Badan Usaha Milik Negara untuk:
   a. mendorong Badan Usaha Milik Negara guna
      membangun pengolahan dan pemurnian mineral
      di dalam negeri;
   b. menetapkan         prioritas       usulan      tambahan
      penyertaan modal negara kepada Badan Usaha
      Milik Negara yang membangun pengolahan dan
      pemurnian mineral di dalam negeri; dan
   c. mendorong Badan Usaha Milik Negara guna
      penyediaan energi dalam rangka mendukung
      pembangunan         pengolahan          dan    pemurnian
      mineral di dalam negeri.

7. Menteri    Lingkungan      Hidup          untuk   melakukan
   evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang
   lingkungan    hidup      yang       menghambat          upaya
   percepatan    peningkatan         nilai    tambah      mineral
   melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

                                                       8. Para …
-4-

             8. Para Gubernur untuk:
                a. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
                   Pemerintah       Daerah     Kabupaten/Kota     dalam
                   rangka mendukung pembangunan pengolahan
                   dan pemurnian mineral serta infrastrukturnya;
                   dan
                b. mempercepat proses pemberian izin/rekomendasi
                   dalam rangka pembangunan pengolahan dan
                   pemurnian mineral dan/atau infrastrukturnya.

             9. Para Bupati/Walikota untuk:
                a. mempercepat proses pemberian izin/rekomendasi
                   dalam rangka pembangunan pengolahan dan
                   pemurnian mineral         dan/atau infrastrukturnya;
                   dan
                b. memberikan dukungan dan fasilitasi percepatan
                   pembangunan           pengolahan    dan    pemurnian
                   mineral serta infrastrukturnya.

KETIGA   :   Menteri     Koordinator          Bidang      Perekonomian
             mengoordinasikan:
             1. pelaksanaan evaluasi kebijakan yang menghambat
                pembangunan pengolahan dan pemurnian mineral;
             2. langkah–langkah      kebijakan    untuk      mempercepat
                peningkatan      nilai     tambah      mineral   melalui
                pengolahan dan pemurnian di dalam negeri;
             3. pengaturan      kewenangan        pembinaan      industri
                pengolahan dan pemurnian mineral dalam negeri;
                dan
             4. pelaksanaan Instruksi Presiden ini dan melaporkan
                kepada Presiden paling kurang 1 (satu) kali dalam 6
                (enam) bulan.
                                                             KEEMPAT …
-5-

KEEMPAT         :   Kebijakan dan peta jalan yang diinstruksikan kepada
                    para menteri sebagaimana dimaksud pada Diktum
                    KEDUA, ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak
                    dikeluarkannya Instruksi Presiden ini.

KELIMA          :   Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh
                    tanggung jawab.

Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.




                                        Dikeluarkan di Jakarta
                                        pada tanggal 13 Februari 2013

                                        PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

                                                        ttd.

                                        DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO


Salinan sesuai dengan aslinya
 SEKRETARIAT KABINET RI
Deputi Bidang Perekonomian,

             ttd.

         Ratih Nurdiati

More Related Content

What's hot

Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Inpres 013 2011
Inpres 013 2011Inpres 013 2011
Inpres 013 2011
i5kandar
 
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Didi Sadili
 
Juknis dak2015
Juknis dak2015Juknis dak2015
Juknis dak2015
Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola...
Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola...Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola...
Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola...
Pengelola Air
 
PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONALPP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
Pristiadi Utomo
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Penataan Ruang
 
Bapermades prov jateng
Bapermades prov jatengBapermades prov jateng
Bapermades prov jateng
Tama Rindu-Surga
 
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA
(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA
(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA
Pengelola Air
 
(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3
(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3
(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3
Pengelola Air
 
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan DesaPanduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
infosanitasi
 
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalDraft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalAndon Setyo Wibowo
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Peraturan no. 15 mentri 2012
Peraturan no. 15 mentri 2012Peraturan no. 15 mentri 2012
Peraturan no. 15 mentri 2012
PT. SASA
 
KLHS RPJM/P Bappenas Yogya
KLHS RPJM/P Bappenas YogyaKLHS RPJM/P Bappenas Yogya
KLHS RPJM/P Bappenas Yogyaalizias_boys
 
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilPenyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Didi Sadili
 
Proposal jln. swadaya
Proposal jln. swadayaProposal jln. swadaya
Proposal jln. swadaya
umum
 

What's hot (19)

Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Inpres 013 2011
Inpres 013 2011Inpres 013 2011
Inpres 013 2011
 
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
 
Juknis dak2015
Juknis dak2015Juknis dak2015
Juknis dak2015
 
Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola...
Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola...Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola...
Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola...
 
PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONALPP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Bapermades prov jateng
Bapermades prov jatengBapermades prov jateng
Bapermades prov jateng
 
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA
(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA
(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA
 
(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3
(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3
(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3
 
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan DesaPanduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
 
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalDraft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Peraturan no. 15 mentri 2012
Peraturan no. 15 mentri 2012Peraturan no. 15 mentri 2012
Peraturan no. 15 mentri 2012
 
KLHS RPJM/P Bappenas Yogya
KLHS RPJM/P Bappenas YogyaKLHS RPJM/P Bappenas Yogya
KLHS RPJM/P Bappenas Yogya
 
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilPenyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
 
Proposal jln. swadaya
Proposal jln. swadayaProposal jln. swadaya
Proposal jln. swadaya
 

Similar to Inpres0032013

Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdfSalinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
AnangMontgomery
 
Permen ESDM No. 11 tahun 2012
Permen ESDM No. 11 tahun 2012Permen ESDM No. 11 tahun 2012
Permen ESDM No. 11 tahun 2012Fikri Irsyad
 
Capaian dan Arah Perbaikan Tata Kelola Mineral dan Batubara Nasional
Capaian dan Arah Perbaikan Tata Kelola Mineral dan Batubara NasionalCapaian dan Arah Perbaikan Tata Kelola Mineral dan Batubara Nasional
Capaian dan Arah Perbaikan Tata Kelola Mineral dan Batubara Nasional
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Sosialisasi permendesa no 5 tahun 2015
Sosialisasi permendesa no 5 tahun 2015Sosialisasi permendesa no 5 tahun 2015
Sosialisasi permendesa no 5 tahun 2015
Agus hariyanto
 
Ringkasan Rpp Minerba
Ringkasan Rpp MinerbaRingkasan Rpp Minerba
Ringkasan Rpp Minerba
People Power
 
Permen esdm 07-th_2012-peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan peng...
Permen esdm 07-th_2012-peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan peng...Permen esdm 07-th_2012-peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan peng...
Permen esdm 07-th_2012-peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan peng...
noorfuad_007
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
AyuChaser
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014
ndoprb
 
Pp 55 tahun 2010
Pp 55 tahun 2010Pp 55 tahun 2010
Pp 55 tahun 2010
Taufik Riyadi
 
Permen ESDM 07 2012
Permen ESDM 07 2012Permen ESDM 07 2012
Permen ESDM 07 2012Fikri Irsyad
 
Inpres 2007 06 kebijakan percepatan pengembangan riil dan umkm
Inpres 2007 06 kebijakan percepatan pengembangan riil dan umkmInpres 2007 06 kebijakan percepatan pengembangan riil dan umkm
Inpres 2007 06 kebijakan percepatan pengembangan riil dan umkmGuei Jâmâl Lõëbêzz
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
agus_ibnu_hasan
 
Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021 Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021
TimtimTauhidin
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
CIkumparan
 
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Proposal Talkshow Ekonomi SUMUT 2021
Proposal Talkshow Ekonomi SUMUT 2021Proposal Talkshow Ekonomi SUMUT 2021
Proposal Talkshow Ekonomi SUMUT 2021
astafood
 
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Fahri Januar
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdfKepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Ari Perdana
 
Permen ESDM 20 no. 2013
Permen ESDM 20 no. 2013Permen ESDM 20 no. 2013
Permen ESDM 20 no. 2013Fikri Irsyad
 

Similar to Inpres0032013 (20)

Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdfSalinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
 
Permen ESDM No. 11 tahun 2012
Permen ESDM No. 11 tahun 2012Permen ESDM No. 11 tahun 2012
Permen ESDM No. 11 tahun 2012
 
Capaian dan Arah Perbaikan Tata Kelola Mineral dan Batubara Nasional
Capaian dan Arah Perbaikan Tata Kelola Mineral dan Batubara NasionalCapaian dan Arah Perbaikan Tata Kelola Mineral dan Batubara Nasional
Capaian dan Arah Perbaikan Tata Kelola Mineral dan Batubara Nasional
 
Sosialisasi permendesa no 5 tahun 2015
Sosialisasi permendesa no 5 tahun 2015Sosialisasi permendesa no 5 tahun 2015
Sosialisasi permendesa no 5 tahun 2015
 
Ringkasan Rpp Minerba
Ringkasan Rpp MinerbaRingkasan Rpp Minerba
Ringkasan Rpp Minerba
 
Permen esdm 07-th_2012-peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan peng...
Permen esdm 07-th_2012-peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan peng...Permen esdm 07-th_2012-peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan peng...
Permen esdm 07-th_2012-peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan peng...
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014
 
Pp 55 tahun 2010
Pp 55 tahun 2010Pp 55 tahun 2010
Pp 55 tahun 2010
 
Permen ESDM 07 2012
Permen ESDM 07 2012Permen ESDM 07 2012
Permen ESDM 07 2012
 
Inpres 2007 06 kebijakan percepatan pengembangan riil dan umkm
Inpres 2007 06 kebijakan percepatan pengembangan riil dan umkmInpres 2007 06 kebijakan percepatan pengembangan riil dan umkm
Inpres 2007 06 kebijakan percepatan pengembangan riil dan umkm
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
 
Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021 Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
 
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
 
Proposal Talkshow Ekonomi SUMUT 2021
Proposal Talkshow Ekonomi SUMUT 2021Proposal Talkshow Ekonomi SUMUT 2021
Proposal Talkshow Ekonomi SUMUT 2021
 
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdfKepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
 
Permen ESDM 20 no. 2013
Permen ESDM 20 no. 2013Permen ESDM 20 no. 2013
Permen ESDM 20 no. 2013
 

More from Fikri Irsyad

PP 24 tahun 2012
PP 24 tahun 2012PP 24 tahun 2012
PP 24 tahun 2012
Fikri Irsyad
 
Permen ESDM No. 1 tahun 2014
Permen ESDM No. 1 tahun 2014Permen ESDM No. 1 tahun 2014
Permen ESDM No. 1 tahun 2014
Fikri Irsyad
 
UU No. 11 1967
UU No. 11 1967UU No. 11 1967
UU No. 11 1967
Fikri Irsyad
 
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
Fikri Irsyad
 

More from Fikri Irsyad (6)

PP 24 tahun 2012
PP 24 tahun 2012PP 24 tahun 2012
PP 24 tahun 2012
 
PP 23 tahun 2010
PP 23 tahun 2010PP 23 tahun 2010
PP 23 tahun 2010
 
PP 1 2014
PP 1 2014PP 1 2014
PP 1 2014
 
Permen ESDM No. 1 tahun 2014
Permen ESDM No. 1 tahun 2014Permen ESDM No. 1 tahun 2014
Permen ESDM No. 1 tahun 2014
 
UU No. 11 1967
UU No. 11 1967UU No. 11 1967
UU No. 11 1967
 
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
 

Inpres0032013

  • 1. INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH MINERAL MELALUI PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN DI DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka percepatan peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, dengan ini menginstruksikan: Kepada : 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 3. Menteri Perindustrian; 4. Menteri Perdagangan; 5. Menteri Keuangan; 6. Menteri Dalam Negeri; 7. Menteri Badan Usaha Milik Negara; 8. Menteri Lingkungan Hidup; 9. Gubernur; dan 10. Bupati/Walikota; Untuk: PERTAMA : Mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk meningkatkan nilai tambah mineral di dalam negeri, melalui: 1. pengoordinasian dan sinkronisasi kebijakan; 2. Peningkatan …
  • 2. -2- 2. peningkatan pelayanan dan percepatan perizinan; dan 3. peningkatan efektifitas pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kebijakan percepatan peningkatan nilai tambah mineral. KEDUA : Khusus kepada: 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk: a. menyediakan data dan informasi terkini mengenai potensi dan sebaran cadangan bijih mineral melalui website; b. memfasilitasi penyediaan energi untuk kegiatan pengolahan dan pemurnian; c. menetapkan kebijakan kewajiban pemenuhan kebutuhan bijih/konsentrat untuk kegiatan pengolahan dan pemurnian; d. menetapkan kebijakan kewajiban pemenuhan dalam negeri hasil pengolahan dan pemurnian mineral tertentu untuk kebutuhan di sektor perindustrian; dan e. melakukan evaluasi peraturan perundang- undangan di bidang mineral yang menghambat upaya percepatan peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. 2. Menteri Perindustrian untuk menyusun peta jalan (roadmap) industri yang berbasis mineral. 3. Menteri Perdagangan untuk menetapkan kebijakan di bidang ekspor, impor, dan perdagangan dalam negeri …
  • 3. -3- negeri untuk menjamin ketersediaan pasokan, pengadaan dan kelancaran distribusi bahan baku, bahan penolong dan barang modal kebutuhan pengolahan dan pemurnian mineral. 4. Menteri Keuangan untuk menetapkan kebijakan di bidang fiskal dalam rangka mendorong kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral. 5. Menteri Dalam Negeri untuk melakukan pembinaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap kebijakan perizinan oleh pemerintah daerah dalam rangka percepatan pembangunan pengolahan dan pemurnian mineral dan/atau infrastrukturnya. 6. Menteri Badan Usaha Milik Negara untuk: a. mendorong Badan Usaha Milik Negara guna membangun pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri; b. menetapkan prioritas usulan tambahan penyertaan modal negara kepada Badan Usaha Milik Negara yang membangun pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri; dan c. mendorong Badan Usaha Milik Negara guna penyediaan energi dalam rangka mendukung pembangunan pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. 7. Menteri Lingkungan Hidup untuk melakukan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup yang menghambat upaya percepatan peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. 8. Para …
  • 4. -4- 8. Para Gubernur untuk: a. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam rangka mendukung pembangunan pengolahan dan pemurnian mineral serta infrastrukturnya; dan b. mempercepat proses pemberian izin/rekomendasi dalam rangka pembangunan pengolahan dan pemurnian mineral dan/atau infrastrukturnya. 9. Para Bupati/Walikota untuk: a. mempercepat proses pemberian izin/rekomendasi dalam rangka pembangunan pengolahan dan pemurnian mineral dan/atau infrastrukturnya; dan b. memberikan dukungan dan fasilitasi percepatan pembangunan pengolahan dan pemurnian mineral serta infrastrukturnya. KETIGA : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengoordinasikan: 1. pelaksanaan evaluasi kebijakan yang menghambat pembangunan pengolahan dan pemurnian mineral; 2. langkah–langkah kebijakan untuk mempercepat peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri; 3. pengaturan kewenangan pembinaan industri pengolahan dan pemurnian mineral dalam negeri; dan 4. pelaksanaan Instruksi Presiden ini dan melaporkan kepada Presiden paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan. KEEMPAT …
  • 5. -5- KEEMPAT : Kebijakan dan peta jalan yang diinstruksikan kepada para menteri sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA, ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden ini. KELIMA : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab. Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian, ttd. Ratih Nurdiati