Dokumen tersebut berisi riwayat hidup dan pengalaman kerja Dr. A. Abadi sebagai dokter spesialis kandungan. Dokumen juga membahas sejarah perkembangan keluarga berencana di Indonesia mulai dari masa pra-pendirian PKBI hingga pembentukan BKKBN."
5. Dasar Pikiran
• Perkembangan Penduduk > Produksi
Kebutuhan Hidup
Thomas Robert Malthus:
• ∑ Penduduk ↑ scr deret ukur s ~ kebutuhan
hidup riil ↑ scr deret hitung.
• : Untuk ↓ kegoncangan & kepincangan thdp
perbandingan penduduk & makanan yaitu dgn
preventive checks & positive checks
6. Untuk mencegah laju cepatnya
peningkatan jumlah penduduk harus
dgn Mengendalikan Kelahiran dengan
KONTRASEPSI
7. Tokoh Keluarga Berencana
• Inggris: Francis Placec (1771-1854) &
Marie Stopes (1880-1958) dll.
• Di Amerika: Margaret Sanger (1883-
1966), seorang juru rawat → Gerakan
Birth Control → International Federation
of Birth Control Leagues thn 1925 →
International Committee on Planned
Parenthood thn 1948 → konferensi di New
Delhi thn 1952→International Planned
Parenthood Federation
8. Perkembangan KB & Kependudukan di
Indonesia
• A. Periode Perintisan & Kepeloporan:
– 1. Sebelum thn 1957
– 2. Periode setelah PKBI berdiri
B. Periode Persiapan & Pelaksanaan
1. LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Nasional)
2. Proyek Keluarga Berencana DKI Jaya
9. A. Periode Perintisan & Kepeloporan:
1. Sebelum thn 1957
• Birth Control ternyata telah dilakukan/dikenal
oleh masyarakat Indonesia yaitu dgn jamu-
jamu/cara-cara tradisional
10. • Di Yogyakarta, dr. Sulianti Saroso
(menawarkan kpd kaum ibu untuk melakukan
pembatasan kelahiran) mendapat tantangan
dr masyarakat, teguran Menkes karena
Presiden Sukarno tidak menyetujui
• Di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Palembang
& Medan, usaha Birth Control dikembangkan
oleh tokoh masyarakat
11. 2. PERIODE SETELAH PKBI BERDIRI
• 23 Desember 1957 dr. Suharto (dokter pribadi
Presiden Sukarno & Ketua IDI) membentuk
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
• Usaha PKBI meliputi:
Mengatur Kehamilan
Mengobati Kemandulan
Memberi Nasehat Perkawinan
12. B. Periode Persiapan & Pelaksanaan
1. LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Nasional)
• Konggres Nasional PKBI I :
Pernyataan
Penghargaan yg setinggi-tingginya kpd pemerintah
yg telah mengambil kebijaksanaan mengenai KB yg
akan dijadikan program pemerintah
13. • Konggres Nasional PKBI I :
Pernyataan
Mengharapkan agar KB sbg program pemerintah
segera dilaksanakan
PKBI sanggup membantu pemerintah dalam
melaksanakan program KB sampai di pelosok
14. 7 September 1968 keluar Instruksi Presiden
No. 26 thn 1968 kepada Menteri
Kesejahteraan Rakyat yg isinya:
• 1. untuk membimbing, mengkoordinir serta
mengawasi segala aspek yg ada di masyarakat
di bidang KB
15. • 2. mengusahakan negara terbentuknya suatu
badan yg dapat menghimpun segala kegiatan
KB serta terdiri atas unsur pemerintah &
masyarakat
16. Tgl 17 Oktober 1968 dikeluarkanlah Surat
Keputusan MenKesra ttg pembentukan
Lembaga Keluarga Berencana Nasional
(LKBN) dgn tugas pokok:
•Menjalankan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplikasi usaha-
usaha KB
17. Memberikan saran-saran yg diperlukan kepada
pemerintah mengenai KB sbg program nasional.
Mengadakan/membina kerjasama antara
Indonesia dan luar negeri dalam bidang KB,
selaras dgn kepentingan nasional
18. 2. Proyek Keluarga Berencana DKI Jaya
Setelah simposium kontrasepsi di Bandung
thn 1967 Gubernur Ali Sadikin menganggap
kegiatan KB perlu segera di mulai secara resmi
di DKI Jaya
21 April 1967 dilantik orang-orang yg akan
menyelenggarakan Proyek Keluarga Berencana
DKI Jaya yg dipimpin dr. Herman Susilo & dr.
Koen Martiono sbg pelaksana proyek.
19. • Akhir thn 1967 diperoleh bantuan dari Ford
Foundation melalui PKBI, kegiatan penerangan &
motivasi
• Thn 1968, penerangan & motivasi yg dilakukan
oleh PLKB yg mulai melaksanakan tugasnya di
wilayah DKI
• Setelah berdirinya LKBN (Lembaga Keluarga
Berencana Nasional) barulah proyek KB DKI Jaya
mendapat subsidi pemerintah
20. • Thn 1980 Pemerintah menganggap KB perlu
dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah sbg bag.
integral pembangunan nasional
• KepPres No. 8 thn 1970: BKKBN mrpkn
lembaga pemerintah dgn penanggung jawab
umum di bawah Presiden
22. Metoda KBA
• Metoda Kalender
• Suhu Tubuh Dasar (STD)
• Metoda Mukosa Servik (Billings)
• Simptotermal (STD + Mukosa Servik)
22
23. KBA: Mekanisme Kerja
Untuk Kontrasepsi :
– Hindari persetubuhan selama fase
kesuburan dari siklus haid dimana
kemungkinan hamil sangat besar.
Untuk Kehamilan:
– Rencanakan persetubuhan agar dekat
dengan pertengahan siklus (biasanya hari
ke 10-15) ketika kehamilan paling
mungkin terjadi.
23
24. KBA: Keuntungan alat kontraseptif
• Dapat digunakan untuk mencegah
atau mendapatkan kehamilan
• Tanpa resiko kesehatan yang berkaitan
dengan metodenya
• Tanpa Efek samping sistemik
• Murah
24
25. KBA: Keuntungan Non-kontraseptif
• Pengetahuan meningkat tentang
sistem reproduksi
• Kemungkinan hubungan yang lebih
dekat diantara pasangan
• Keterlibatan pihak laki-laki meningkat
dalam perencanaan keluarga
25
26. KBA: Keterbatasan
• Cukup Efektif (1-25 kehamilan per 100 wanita
selama tahun pertama penggunaan)
• Efektifitasnya bergantung pada keikhlasan
mengikuti petunjuk
• Diperlukan banyak pelatihan untuk bisa
menggunakannya dengan benar
• Memerlukan pemberi asuhan (non-medis) yang
sudah terlatih
• Memerlukan penahanan nafsu selama fase
kesuburan untuk menghindari kehamilan
26
27. KBA: Keterbatasan lanjutan
• Memerlukan pencatatan setiap hari
• Infeksi vaginal akan membuat lendir servik
sulit diinterpretasi
• Termometer dasar dibutuhkan untuk
beberapa metoda
• Tidak memberi perlindungan terhadap
PKM (misalnya, HBV, HIV/AIDS)
27
28. Siapa Yang Bisa Menggunakan KBA
Wanita/pasangan:
– Dari semua usia subur
– Dari semua paritas, termasuk wanita nullipara
– Yang oleh karena alasan religius atau filosofis tidak
bisa menggunakan metode lain
– Tidak bisa memakai metode lain
– Bersedia menahan nafsu birahi lebih dari
seminggu setiap siklus
– Bersedia dan terdorong untuk mengamati,
mencatat dan menginterpretasikan tanda-tanda
kesuburan
28
29. KBA: Yang Mungkin Memerlukan
Konseling Tambahan
Wanita:
– Yang karena masalah umur, paritas atau
kesehatannya membuat kehamilan menjadi suatu
hal yang beresiko tinggi
– Yang siklus haidnya tidak (atau belum) menentu
(sedang menyusui, segera setelah aborsi)
– Yang siklus haidnya tidak menentu (hanya untuk
metode kalendar)
– Yang pasangannya tidak mau bekerjasama
(menahan nafsu) selama saat-saat tertentu dalam
siklus tersebut
– Yang tidak suka menyentuh alat genitalnya
29
31. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang
Menggunakan Metode Kalender
• Monitorlah lama dari sedikitnya 6 siklus haid sambil menahan
nafsu atau menggunakan metode kontrasepsi lainnya.
Kemudian hitunglah hari-hari subur yang terjadi sesuai
instruksi-instruksi dibawah ini.
• Dari banyaknya hari-hari dalam siklus terpanjang, kurangi 11.
Ini mengidentifikasi hari subur terakhir dari siklus tersebut.
• Dari banyaknya hari-hari dalam siklus yang terpendek,
kurangilah 18. Ini akan mengidentifikasi hari subur pertama
dari siklus anda.
• Masa subur anda dihitung menjadi hari ke 8 sampai 19 dari
siklus (12 hari penahanan nafsu diperlukan untuk
menghindari kehamilan). Tahanlah nafsu seksual anda selama
hari-hari subur tersebut
31
32. KBA: Grafik Suhu Tubuh Dasar
32
36,0
36,1
36,2
36,3
36,4
36,5
36,6
36,7
36,8
36,9
37,0
37,1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Day
Temp.
(Celsius)
Garis
cakupan
Tidak Subur
33. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang Menggunakan
Metoda Suhu Tubuh Dasar (STD)
Aturan Perubahan Termal :
• Ukurlah suhu pada kira-kira jam yang sama
setiap pagi (sebelum bangkit dari tempat
tidur) dan catatlah suhu pada grafik yang
disediakan oleh Instruktur KBA.
• Gunakan angka suhu yang tercatat dalam
grafik untuk 10 hari pertama dari siklus haid
untuk mengidentifikasi suhu “normal,
rendah” yang tertinggi (yaitu: suhu harian
yang tercatat dalam grafik dalam pola yang
umum tanpa kondisi-kondisi luar-biasa
apapun).
33
34. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang Menggunakan
Metoda Suhu Tubuh Dasar (STD)
Aturan Perubahan Termal :
• Abaikan suhu yang tingginya
abnormal yang disebabkan adanya
demam atau gangguan lainnya
• Tariklah sebuah garis 0.05-0.10 C
diatas yang tertinggi dari semua suhu
yang 10 ini. Garis ini disebut garis
cakupan atau garis suhu.
34
35. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang Menggunakan
Metoda Suhu Tubuh Dasar (STD)
• Fase Ketidak-suburan dimulai pada
malam ketiga dari hari berturut-turut
dimana suhu berada diatas garis
cakupan (Aturan Perubahan Suhu).
• Penahanan nafsu birahi pada
permulaan masa haid hingga
permulaan dari fase ketidak-suburan.
35
36. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang Menggunakan
Metoda Suhu Tubuh Dasar (STD)
• Jika salah satu dari ketiga suhu jatuh pada
atau dibawah garis cakupan selama tiga
hitungan hari, maka hal itu bisa menjadi
pertanda bahwa ovulasi belum berlangsung.
Untuk menghindari kehamilan, tunggulah
hingga tiga suhu berturut-turut tercatat diatas
garis cakupan sebelum melanjutkan kegiatan
seksual.
• Setelah fase ketidak-suburan sudah mulai,
anda boleh berhenti mengukur suhu hingga
siklus haid berikutnya mulai lagi dan teruslah
melanjutkan kegiatan hubungan seks anda
hingga hari pertama dari masa haid anda.
36
37. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang Menggunakan Metoda
BILLINGS
• Oleh karena mukus (lendir) bisa berubah dalam
sehari, maka anda harus mengamatinya selama
beberapa kali dalam sehari. Setiap malam
sebelum anda pergi tidur, tentukan tingkat
kesuburan tertinggi dan tandailah grafik dengan
simbol yang sesuai.
• Menahan nafsu seksual selama sedikitnya 1 siklus
agar supaya anda tahu hari-hari berlendir anda.
Hindari hubungan seks selama masa haid anda.
37
38. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang Menggunakan Metoda
BILLINGS
• Selama hari-hari kering setelah masa haid,
berhubungan seks sebanyak satu kali
dalam dua hari adalah aman.
• Segera setelah lendir atau perasaan basah
sudah mulai muncul, maka anda harus
menghindari hubungan seks.
38
39. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang Menggunakan Metoda
Billings lanjutan
• Tandailah hari terakhir dari adanya lendir
bening, licin dan elastis dengan huruf X. Ini
adalah hari puncaknya, saat paling subur.
• Setelah hari puncak ini, hindarilah
berhubungan seks selama 3 hari dan malam
berikutnya. Hari-hari ini dianggap tidak
aman.
• Mulai pada pagi hari kering yang ke-empat,
anda sudah aman untuk melakukan
hubungan seks hingga masa haid anda
berikutnya mulai lagi.
39
40. KBA: Instruksi Untuk Klien Yang Menggunakan Metoda
Simptotermal
• Setelah masa haid berdarah sudah berlalu, anda sudah bisa
melakukan hubungan seks sekali dalam setiap dua malam dari
hari kering berikutnya selama masa ketidak suburan sebelum
ovulasi.
• Fase subur dimulai ketika perasaan vagina basah atau lendir
sudah muncul. Tahanlah nafsu anda hingga fase subur
tersebut sudah berlalu
• Tahanlah nafsu seksual anda hingga saat hari puncak dan
aturan perubahan termal sudak diaplikasikan.
• Bilamana aturan-aturan ini tidak mengidentifikasikan hari
yang sama sebagai akhir dari fase kesuburan, maka anda
harus selalu mengikuti aturan yang selalu mengidentifikasikan
fase subur yang terpanjang.
40
42. DEFINISI
• Kontrasepsi injeksi adalah salah satu cara
untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan suntikan hormonal.
• Kontrasepsi hormonal jenis KB injeksi ini
di Indonesia semakin banyak dipakai
karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis serta
harganya relatif murah dan aman.
43. Jenis-jenis Kontrasepsi Injeksi
1. Suntikan / bulan: golongan progestin
dengan campuran estrogen propionate
seperti Cyclo provera® ( Cyclofem®).
2. Suntikan / 3 bulan: golongan progestin
seperti Depo Provera®, Depo Geston®,
Depo Progestin®, Noristerat®.
44. Mempengaruhi pertumbuhan
endometrium, sehingga
menyulitkan proses implantasi
Mempertebal mukus serviks
(mencegah penetrasi
sperma)
Mengurangi transport
sperma di bagian atas
saluran genital (tuba fallopi)
Menekan ovulasi
MEKANISME KERJA
45. Cara dan Waktu Pemberian
Kontrasepsi Injeksi
1. Cara Pemberian
Injeksi intramuskular
Lokasi: daerah bokong/pantat dan otot lengan
atas
2. Waktu Pemberian
Setelah melahirkan: hari ke 3 – 5 pasca salin
dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran: segera setelah dilakukan
kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal
ibu belum hamil lagi)
Dalam masa haid: hari pertama sampai hari ke-
5 masa haid
46. Indikasi Kontrasepsi Injeksi
o Menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang
o Telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat
ini belum siap
o Tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau
saat melakukan sanggama
o Kontra indikasi pemakaian estrogen
o Sedang menyusui
o Mendekati masa menopause
o Sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok
menggunakan kontrasepsi suntik.
47. Kontraindikasi Kontrasepsi Injeksi
1. Absolut
o Hamil
o Riwayat kanker payudara
o Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
2. Relatif
o Riwayat gangguan jiwa
o Riwayat penyakit payudara
o Riwayat sakit kepala
o Wanita yang ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan
o Wanita yang ingin hamil lebih cepat
48. Keuntungan Kontrasepsi Injeksi
• Cocok untuk mencegah kehamilan atau
menjarangkan kehamilan dalam jangka
panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
• Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai
(tidak seperti memakai PIL KB)
• Dapat dipakai segala umur pada masa
reproduktif
• Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik
dari segi kuantitas maupun kualitas
• Dapat dipakai segera setelah masa nifas
49. Keuntungan Kontrasepsi Injeksi cont.
• Dapat dipakai segera setelah keguguran
• Membantu mencegah terjadinya kehamilan di
luar kandungan
• Membantu mencegah kanker endometrium
rahim)
• Membantu mencegah kejadian mioma uteri
(tumor jinak rahim)
• Mungkin dapat mencegah kanker indung telur
(ovarium)
• Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat
besi
50. Kerugian Kontrasepsi Injeksi
Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, atau tidak haid sama sekali
(amenore).
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Kesuburan yang terlambat kembali setelah penghentian
pemakaian
Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas
tulang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi,
sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
52. Definisi
• Kontrasepsi oral yang mengandug
hormon steroid (esterogen dan
progesteron).
• Macam-macam pil kontrasepsi:
1. Pil oral kombinasi
mengandung estrogen dan progestin.
2. Pil mini
hanya mengandung progestin.
54. Cara Kerja
Mekanisme kerja pil oral kontrasepsi:
1. Menekan ovulasi.
2. Endometrium tidak baik untuk
implantasi.
3. Lendir serviks menjadi kental
4. Menekan perkembangan telur
5. Pergerakan tuba terganggu
6. Mengurangi transpor sperma
55. Cara Pemakaian
Waktu mulai menggunakan pil kombinasi:
1. Pada setiap saat Anda yakin bahwa klien tersebut tidak hamil.
2. Hari ke 1-7 dari siklus menstruasi.
3. Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu
menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai
hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan
seksual sampai paket pil tersebut telah dihabiskan.
4. Postpartum:
Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif
Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
Pascaaborsi (segera atau dalam waktu 7 hari setelah aborsi)
5. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin
menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera
diberikan tanpa perlu menunggu haid.
56. Cara Pemakaian (lanjutan)
Cara memakai pil kombinasi:
1. Minum 1 pil tiap hari, sebaiknya pada waktu yang
sama setiap harinya.
2. Minum pil pertama pada hari pertama hingga hari
ke tujuh (sebaiknya hari pertama) saat dimulainya
periode menstruasi.
3. Beberapa kemasan pil berisi 28 butir pil. Yang
lainnya berisi 21 butir pil. Pada saat kemasan yang
berisi pil untuk 28 hari telah habis, segera minum pil
dari kemasan yang baru. Jika pil untuk 21 hari telah
habis, tunggu 7 hari dan mulailah minum pil dari
kemasan yang baru.
57. Cara Pemakaian (lanjutan)
4. Jika Anda muntah dalam waktu 30 menit setelah
minum pil, minumlah pil lagi atau gunakan metode
pendukung jika Anda berhubungan seksual selama
7 hari berikutnya.
5. Jika Anda lupa meminum sebutir pil, minumlah pil
yang terlupa segera setelah Anda ingat, meskipun
ini berarti bahwa Anda minum 2 butir pil sehari.
6. Jika Anda lupa minum 2 butir pil atau lebih, Anda
harus minum 2 butir pil setiap hari sampai Anda
kembali lagi ke jadwal semula. Gunakan metode
pendukung (contohnya: kondom) atau jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari .
58. Cara Pemakaian (lanjutan)
7. Jika Anda tidak mengalami menstruasi sebanyak 2
periode atau lebih, Anda harus pergi ke klinik
untuk mengecek apakah Anda hamil.
8. Bila pasien sering lupa minum pil atau sering
putus minum pil, sebaiknya pasien dianjurkan
menggunakan metode kontrasepsi lain.
9. Efektivitas: pil kombinasi 99,9% efektif jika
digunakan secara benar.
59. Indikasi
Wanita di usia reproduktif atau paritas yang menginginkan
maksimum perlindungan yang efektif dari kehamilan.
Wanita yang telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki
anak.
Wanita gemuk atau kurus.
Wanita yang menginginkan metode kontrasepsi dengan
efektivitas tinggi.
Wanita yang berada dalam masa postpartum dan tidak
menyusui (dimulai setelah minggu ketiga).
Wanita yang tidak menyusui ASI eksklusif (6 bulan atau lebih
pada masa postpartum).
Wanita yang berada pada masa pascaabortus (dimulai segera
atau dalam 7 hari sesudah aborsi).
Wanita dengan anemia karena haid berlebihan.
60. Indikasi (lanjutan)
• Wanita dengan kram menstruasi yang parah.
• Wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
• Wanita dengan riwayat kehamilan ektopik.
• Wanita yang membutuhkan alat kontrasepsi gawat darurat.
• Wanita dengan kelainan payudara jinak.
• Wanita dengan kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal,
pembuluh darah, mata, dan saraf.
• Wanita dengan penyakit tiroid, penyakit radang panggul,
endometriosis, atau tumor ovarium jinak.
• Wanita yang menderita tuberkulosis (kecuali yang sedang
menggunakan rifampisin).
• Wanita dengan varises vena.
61. Kontraindikasi
Kontraindikasi absolut pil oral kombinasi:
• Tromboplebitis atau tromboemboli.
• Sebelumnya dengan tromboplebitis atau
tromboemboli.
• Kelainan serebrovaskuler atau mengidap penyakit
jantung iskemik, stroke (baru atau riwayatnya),
atau tekanan darah > 180/110 mmHg.
• Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
• Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.
62. Kontraindikasi absolut (lanjutan)
Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung
estrogen.
Perdarahan abnormal genitalia yang tidak
diketahui penyebabnya.
Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor
jinak hepar.
Diketahui atau diduga hamil.
Mengidap penyakit kuning (hepatitis viral
simptomatik atau sirrhosis)
Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil
kontrasepsi atau produk lain yang mengandung
estrogen.
63. Kontraindikasi (lanjutan)
Kontraindikasi relatif pil oral kombinasi:
• Sakit kepala (migrain) dan gejala neurologik
fokal (epilepsi/riwayat epilepsi).
• Disfungsi jantung atau ginjal.
• Diabetes gestasional atau pre diabetes.
• Hipertensi.
• Depresi.
• Varises.
• Umur lebih 35 tahun, perokok berat.
64. Kontraindikasi relatif (lanjutan)
Fase akut mononukleosis.
Penyakit sickle cell.
Asma.
Kolestasis selama kehamilan.
Hepatitis atau mononukleosis tahun lalu.
Riwayat keluarga yang terkena penyakit
rheumatik yang fatal atau tidak fatal atau
menderita DM sebelum usia 50 tahun.
Kolitis ulseratif.
Yang tidak dapat menggunakan pil secara
teratur setiap hari.
65. Keuntungan
Keuntungan pil oral kombinasi:
• Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
• Resiko terhadap kesehatan sangat kecil.
• Tidak mengganggu hubungan seksual.
• Mudah digunakan sejak usia remaja hingga
menopause.
• Mudah dihentikan setiap saat.
• Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil
dihentikan.
• Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat .
• Mengurangi perdarahan saat haid.
67. Kerugian
Kerugian pil oral kombinasi:
• Mahal.
• Penggunaan pil harus:
• Minum pil setiap hari.
• Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
• Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”,
terutama 3 bulan pertama.
• Ada interaksi dengan beberapa jenis obat
(rifampisin, barbiturat, fenitoin, fenilbutason dan
antibiotik tertentu).
• Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV,
HIV/AIDS.
• Efek samping ringan jarang namun dapat berupa:
68. Kerugian (lanjutan)
Amenorea, mual.
Rasa tidak enak di payudara.
Sakit kepala.
Mengurangi ASI.
Berat badan meningkat sedikit
Jerawat.
Perubahan mood.
Pusing.
Dapat meningkatkan retensi cairan, tekanan darah,
sehingga meningkatkan resiko komplikasi sirkulasi,
jarang namun bisa berbahaya khususnya buat perokok.
70. Definisi
• Kontrasepsi Oral yang hanya mengandung
progesterone sehingga tidak mengandung
banyak efek samping daripada pil yang
juga mengandung estrogen.
• Pil ini disebut juga pil mini atau pil masa
menyusui.
71. Terdapat dua macam kemasan untuk kontrasepsi
progestin only, yaitu:
• Kemasan 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau
350 µg norethindrone.
• Kemasan 28 pil: 75 µg norgestrel.
72. Cara Kerja
• Mengurangi transport sperma dalam
saluran genital atas (mengubah motilitas
tuba fallopian).
• Menekan ovulasi
• Perubahan endometrium lebih awal
membuat implantasi lebih sulit.
• Mengentalkan lendir servik (mencegah
penetrasi sperma).
73. Cara pemakaian
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari
pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari
pertama atau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan
post partum disarankan agar beralih ke pil
kombinasi karena efektivitas pil mini
menurun dengan berkurangnya menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama
(misalnya pada saat makan malam) sampai
habis 1 bungkus.
74. Cara pemakaian (lanjutan)
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari
pertama:
• Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali)
atau terlambat minum pil segera diingat dan gunakan
metode perlindungan selama 48 jam.
• Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan
gunakan metode perlindungan sampai akhir bulan.
• Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama
masa interval, tetap minum pil sesuai jadwal. Perdarahan
terjadi biasanya selama bulan-bulan pertama. Atau bila
mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka
konsul ke dokter.
75. Cara pemakaian (lanjutan)
5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom
selain memakai pil mini:
• Bila terdapat kemungkinan klien terpapar
penyakit menular seksual, termasuk AIDS.
• Klien lupa minum pil.
• Memakai spermisid bila kondom tidak dapat
diterima.
76. Indikasi
• Dari semua usia subur.
• Dari semua paritas termasuk wanita
nulipara
• Sedang menyusui (6 minggu atau lebih
postpartum) dan membutuhkan
kontrasepsi.
• Postpartum dan tidak sedang menyusui.
• Pasca-aborsi.
77. Indikasi (lanjutan)
• Dengan tekanan darah tinggi < 180/110
mmHg, masalah pembekuan darah atau
penyakit sel bulan sabit.
• Dengan nyeri haid tingkat sedang sampai
berat.
• Perokok (semua usia, seberapapun).
• Yang lebih menyukai tidak atau tidak
boleh menggunakan estrogen.
• Yang menginginkan kontrasepsi progestin-
only, tetapi tidak mau injeksi atau susuk.
78. Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil.
Dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya.
Yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
Yang menggunakan obat tuberkulosis (rifampisin), atau
obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat).
Dengan kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
Yang sering lupa menggunakan pil.
Mioma uterus; Progestin memicu pertumbuhan mioma
uterus.
Riwayat stroke; Progestin menyebabkan spasme
pembuluh darah
79. Keuntungan
• Sangat efektif apabila digunakan
secara benar.
• Tidak mempengaruhi air susu ibu.
• Nyaman, mudah digunakan.
• Tidak mengganggu hubungan seksual.
• Sedikit efek samping.
• Dapat dihentikan setiap saat.
• Tidak mengandung estrogen.
• Mengurangi nyeri haid.
80. Keuntungan (lanjutan)
Mengurangi jumlah darah haid.
Menurunkan kanker endometrium.
Melindungi dari penyakit radang panggul.
Tidak meningkatkan pembekuan darah, nyeri
kepala, dan depresi.
Dapat mengurangi keluhan premnesatrual
sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri
payudara, nyeri pada betis, lekas marah).
Sedikit sekali mengganggu metabolisme
karbohidrat sehingga relatif aman diberikan pada
perempuan pengidap kencing manis yang belum
mengalami komplikasi.
81. Kerugian
Mahal.
Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.
“Breakthrough bleeding” perdarahan bercak,
amenorea dan haid tidak teratur.
Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka
kemungkinan hamil).
Gejala khusus: nyeri kepala, perubahan mood,
penambahan atau penurunan berat badan,
payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis
atau jerawat, hiersutisme (pertumbuhan rambut
atau bulu yang berlebihan pada daerah muka)
sangat jarang.
82. Kerugian (lanjutan)
• Bagi wanita yang pernah mengalami
kehamiilan ektopik, pil mini tidak
menjamin akan melindungi dari kista
ovarium di masa depan.
• Tidak melindungi dari penyakit menular
seksual, HBV, HIV/AIDS.
84. DEFINISI
• Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sel sperma
• Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat
kontrasepsi kecil yang terdiri dari bahan plastik yang
lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang
terbuat dari polietilen dengan atau tanpa metal /
steroid dan ditempatkan dalam rongga rahim yang
harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu dan merupakan cara kontrasepsi jangka
panjang.
85. JENIS-JENIS AKDR
• Lippes Loop, terbuat dari plastik polyethelene
• Copper Seven, terbuat dari tembaga
• Copper T, terbuat dari plastik polyethelene
• Multiload, terbuat dari plastik polyethelene
88. CARA KERJA
• Mekanisme kerja yang pasti alat dalam rahim belum diketahui.
• Namun ada beberapa mekanisme kerja alat kontrasepsi dalam rahim yang telah
dikemukakan:
- Timbulnya reaksi radang lokal non spesiffik di dalam rongga rahim sehingga
implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu. Munculnya lekosit
polimorfonuklear, makrofag, foreign body giant cells, sel mononuklear dan sel
plasma yang mengakibatkan lisisnya spermatozoa / ovum dan blastokis.
- Produksi lokal prostaglandin meningkat, menyebabkan terhambatnya implantasi
sel telur yang telah dibuahi.
- Pergerakan ovum yang bertambah cepat diddalam tuba Fallopii.
- Immobilisasi spermatozoa saat melewati kavum uteri.
- Gangguan / terlepasnya blastokis yang beerimplantasi pada endometrium.
- Penelitian terakhir diduga alat dalam raahim juga mencegah spermatozoa
membuahi sel telur (mencegah fertilisasi).
89. CARA PEMAKAIAN
• Waktu penggunaan AKDR bisa dilakukan setiap
waktu baik sedang dalam siklus haid ataupun tidak,
asal dapat dipastikan bahwa wanita tersebut tidak
sedang hamil.
• Teknik pemasangan:
1. Push out technique: Lippes loop
2. Withdrawl technique: CuT 380 A, Cu T 200, Cu 7,
ML Cu
90. oPrinsip pemasangan adalah menempatkan AKDR setinggi
mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Dan saat
pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut
peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.
Misalnya, 40 hari setelah bersalin atau bisa juga tepat setelah
periode menstruasi (akhir haid).
oPemasangan AKDR dapat dilakukan oleh dokter atau bidan
yang telah dilatih secara khusus. Untuk memasang AKDR,
spekulum digunakan untuk menahan vagina tetap terbuka.
Sebuah alat digunakan untuk menahan cervix dan uterus, dan
sebuah saluran digunakan untuk memasang AKDR. Tangan
dari bentuk T melipat ke belakang di dalam saluran dan lalu
membuka ketika AKDR sudah berada di dalam uterus. Setelah
AKDR ditempatkan, alat dilepas. Benang AKDR
menggantung kira-kira satu inchi keluar dari serviks tapi tidak
keluar dari vagina.
91.
92. INDIKASI PEMASANGAN AKDR
Secara umum, kebanyakan wanita boleh memakai AKDR. Yang Dapat
Menggunakan AKDR, antara lain:
•Usia reproduktif
•Keadaan nulipara
•Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
•Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
•Setelah melahirkan (postpartum) namun tidak menyusui (memberikan ASI)
•Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
•Risiko rendah dari IMS (Infeksi Menular Seksual) / PMS
•Tidak menghendaki metoda hormonal
•Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
•Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 - 5 hari senggama
93. KONTRAINDIKASI PEMASANGAN AKDR
Klasifikasi Kelayakan Medik (WHO), terbagi 4 kategori:
• WHO 1 : Kondisi yang tak ada hambatan apapun dalam penggunaan
kontrasepsi
• WHO 2 : Penggunaan kontrasepsi lebih besar manfaatnya dibanding
dengan risiko
• WHO 3 : Penggunaan kontrasepsi di mana risiko yang diperkirakan
lebih besar daripada manfaatnya
• WHO 4 : Risiko akan terjadi bila metode kontrasepsi tersebut
digunakan
*Kategori 2 perlu follow up yang seksama
*Kategori 3 tidak direkomendasikan kecuali tidak ada cara lain yang
tersedia/ perlu follow up yang ketat.
94. KEUNTUNGAN AKDR
Keuntungan Kontrasepsi dalam Rahim :
• Sangat efektif, 0,6 - 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama
(1 kegagalan dalam 125 - 170 kehamilan)
• AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
• Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti)
• Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat. Tidak terpengaruh
"faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL)
• Tidak mengganggu aktivitas seksual
• Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan
• Tidak ada efek samping hormonal (terutama Cu AKDR CuT-380)
• Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
• Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran (apabila tidak
terjadi infeksi
95. o Dapat digunakan sampai menopause ( 1 tahun atau lebih
stelah haid terakhir)
o Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
o Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan
kehamilan dalam jangka panjang
o Aman untuk jangka panjang, bisa bertahan dalam rahim
selama 2-5 tahun dan tidak perlu diganti
o Dapat dibuka sebelum waktunya jika seorang perempuan
ingin hamil lagi kesuburan segera kembali setelah IUD
dilepas
o Tidak menimbulkan efek sistemik
o IUD mampu mengurangi risiko kanker endometrium hingga
40 persen.
o Perlindungan terhadap kanker yang setara dengan
menggunakan alat kontrasepsi secara oral.
o Dapat disediakan oleh petugas medis (bukan dokter) yang
terlatih
96. KERUGIAN AKDR
Efek samping umum terjadi:
• Perubahan siklus haid (umumnya 3 bulan
pertama dan akan berkurang stelah 3 bulan),
haid lebih lama dan banyak dan perdarahan
antar mensturasi, serta saat haid lebih sakit