SlideShare a Scribd company logo
1 of 98
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Membaca
Nonsastra
Membaca
Sastra
Menulis
Terbatas
Menyunting
Kata,
Kalimat,
Paragraf
Menyunting
Ejaan dan
Tanda Baca
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Pengetahuan
dan
pemahaman
Mengidentifikasi
Menentukan
Memaknai
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan kutipan bacaan nonsastra, peserta didik dapat:
1. menentukan makna kata dalam teks dengan tepat
2. menentukan makna kalimat dalam teks dengan tepat
3. menentukan informasi tersurat dalam teks dengan tepat
4. menentukan bagian teks dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat:
5. menentukan makna kata dalam cerpen dengan tepat
6. menentukan makna kata dalam fabel dengan tepat
7. menentukan makna tersurat dalam cerpen dengan tepat
8. menentukan makna tersurat dalam fabel dengan tepat
9. menentukan bagian dalam cerpen dengan tepat
10.menentukan bagian dalam fabel dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan kutipan paragraf, peserta didik dapat:
11.melengkapi istilah dalam kalimat dengan tepat
12.melengkapi kata dalam kalimat dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan paragraf, peserta didik dapat:
13.menunjukkan kata yang tidak sesuai dengan kaidah
dengan tepat
14.menunjukkan kalimat yang tidak sesuai dengan
kaidah dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan paragraf, peserta didik dapat:
15.menunjukkan kesalahan dalam penggunaan ejaan
dengan tepat
16.menunjukkan kesalahan dalam penggunaan tanda
baca dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Aplikasi
Menyimpulkan
Menggunakan
konsep/prinsip
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan kutipan bacaan nonsastra, peserta didik dapat:
17. menentukan ide pokok teks dengan tepat
18. menyimpulkan isi teks dengan tepat
19. menyimpulkan pendapat pro dalam teks dengan tepat
20. menyimpulkan pendapat kontra dalam teks dengan
tepat
21. meringkas isi teks dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan kutipan cerpen/fabel, peserta didik dapat:
22. menyimpulkan makna simbol dalam cerpen dengan tepat
23. menyimpulkan makna simbol dalam fabel dengan tepat
24. menyimpulkan isi tersurat dalam cerpen dengan tepat
25. menyimpulkan isi tersurat dalam fabel dengan tepat
26. menyimpulkan sebab konflik dalam cerpen dengan tepat
27. menyimpulkan akibat konflik dalam fabel dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
28. Disajikan teks secara acak , peserta didik dapat menyusun urutan kalimat
dengan tepat
29. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat melengkapi paragraf
dengan tepat
30. Disajikan teks eksposisi rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks
eksposisi dengan tepat
31. Disajikan teks deskripsi rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks
deskripsi dengan tepat
32. Disajikan teks ulasan rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks ulasan
dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
33. Disajikan teks rumpang, peserta didik dapat mengisi teks
rumpang dengan kata bentukan sesuai kaidah dengan
tepat
34. Disajikan kalimat rumpang, peserta didik dapat mengisi
konjungsi dalam kalimat dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan paragraf, peserta didik dapat:
35. menggunakan ejaan dengan tepat
36. menggunakan tanda baca dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
PenalaranMengevaluasi
Membandingkan
pola Menanggapi
Memvariasikan
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
37. Disajikan 2 teks berbeda, peserta didik dapat membandingkan
penggunaan bahasa dalam teks dengan tepat
38. Disajikan 2 teks berbeda, peserta didik dapat membandingkan pola
penyajian dalam teks dengan tepat
39. Disajikan teks ulasan, peserta didik dapat menilai keunggulan teks
ulasan dengan tepat
40. Disajikan teks ulasan, peserta didik dapat menilai kelemahan teks
ulasan dengan tepat
41. Disajikan teks diskusi, peserta didik dapat mengomentari teks diskusi
dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan kutipan fabel/cerpen, peserta didik dapat:
42. membandingkan pola pengembangan kedua teks tersebut dengan tepat
43. membandingkan bahasa kedua teks tersebut dengan tepat
44. menunjukkan bukti latar dan watak fabel dan cerpen dengan tepat
45. menunjukkan bukti latar cerpen dengan tepat
46. menunjukkan bukti watak tokoh cerpen dengan tepat
47. menunjukkan bukti latar fabel dengan tepat
48. menunjukkan bukti watak tokoh fabel dengan tepat
49. mengomentari unsur intrinsik cerpen dengan tepat
50. Disajikan kutipan puisi, peserta didik dapat mengomentari unsur intrinsik puisi dengan
tepat
51. Disajikan kutipan drama, peserta didik dapat mengomentari unsur intrinsik drama dengan
tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
52. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat memvariasikan
kata dalam paragraf dengan tepat
53. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat memvariasikan
kalimat dalam paragraf dengan tepat
54. Disajikan ilustrasi peristiwa, peserta didik dapat menulis teks
(deskripsi) dengan tepat
55. Disajikan teks prosa, peserta didik dapat mengubah menjadi
teks puisi dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
56. Disajikan kalimat, peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penggunaan
kata dalam kalimat dengan tepat
57. Disajikan paragraf, peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penggunaan
kalimat dalam paragraf dengan tepat
58. Disajikan teks yang terdiri dari 3 paragraf, peserta didik dapat memperbaiki
ketidakpaduan paragraf dengan tepat
59. Disajikan kalimat, peserta didik dapat menentukan alasan kesalahan
penggunaan kata dalam kalimat dengan tepat
60. Disajikan paragraf, peserta didik dapat menentukan alasan kesalahan
penggunaan kalimat dalam paragraf dengan tepat
61. Disajikan paragraf, peserta didik dapat menentukan alasan ketidakpaduan
kalimat dalam paragraf dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Disajikan kalimat dengan ejaan yang kurang tepat, peserta didik dapat
62. memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dengan tepat
63. memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca
dengan tepat
64. menentukan alasan kesalahan penggunaan ejaan
dengan tepat
65. menentukan alasan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Cermatilah teks berikut!
Pendidikan karakter berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sistematik, dan berkelanjutan.
Pendidikan karakter dapat membangkitkan kesadaran dan keyakinan semua orang Indonesia
bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa menguatkan karakter remaja Indonesia.
Dengan kata lain, tidak masa depan yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa peningkatan
disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, dan tanpa pengembangan rasa
tanggung jawab. Tidak ada masa depan yang lebih baik tanpa memupuk persatuan di tengah-
tengah kebhinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta rasa percaya
diri dan optimis. Inilah tantangan kalian sebagai generasi penerus bangsa.
Makna kata bercetak miring dalam teks tersebut adalah ....
A. mengajak
B. melayani
C. memedulikan
D. menyumbang
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: D
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata berkontribusi mengandung makna menyumbang. Jadi,
jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D. Pilihan jawaban A, B, dan C tidak tepat karena tidak
sesuai arti dalam kamus.
Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki dua unsur, yaitu unsur bentuk dan isi. Unsur
bentuk adalah wujud yang dapat ditangkap pancaindra. Unsur isi atau makna adalah wujud yang dapat
dipahami oleh pikiran karena dirangsang oleh unsur bentuk. Sebagai contoh, Kata rumah adalah unsur
bentuk karena dapat ditangkap oleh indra penglihatan. Unsur isi atau makna kata rumah adalah sebuah
bangunan beratap, berpintu, dan berjendela yang menjadi tempat tinggal manusia. Pengertian rumah
dari segi bentuk dan isi tersebut yang sesuai dengan kesepakatan pemakai bahasa disebut juga makna
leksikal, artinya makna kata sesuai dengan makna dalam kamus.
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Makna kalimat dalam teks dapat ditentukan
berdasarkan konteks dalam teks tersebut. Sebagai contoh, sebuah teks prosedur, atau tanggapan
deskriptif terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat satu dengan kalimat lainnya harus memiliki satu
kesatuan ide. Antarkalimat tersebut harus saling berhubungan atau koherensi. Cara menentukan makna
kalimat dalam teks dengan kalimat tersebut. Makna kalimat yang baru tersebut masih dalam satu
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah teks biografi tokoh tersebut!
Tumbuh menjadi anak bungsu dari lima bersaudara, Andy F. Noya justru menjadi anak nakal.
Karena kenakalannya, sang ayah selalu melarang Andy F Noya ketika ia ingin membantu
memperbaiki mesin ketik. Selain takut rusak, ayahnya tidak ingin anaknya itu mengikuti
jejaknya menjadi tukang servis mesin ketik. Namun apa mau dikata Andy F. Noya kecil
memang tidak bisa lepas dari mesin ketik. Ia gemar tulis-menulis sejak bersekolah di SD.
Ketika bersekolah di Jayapura, Andy F. Noya gemar mengarang dan menggambar. Ia pernah
menjuarai lomba mengarang dan menggambar karikatur. Andy F. Noya memiliki nilai akademis
sangat baik. Ia termasuk salah satu lulusan terbaik STM N 6 Jakarta.
Keistimewaan tokoh dalam teks biografi tersebut adalah ...
A. Andy F. Noya merupakan anak bungsu sehingga nakal.
B. Andy F. Noya suka membantu ayahnya mereparasi mesin ketik.
C. Andy F. Noya kecil gemar tulis-menulis sejak bersekolah di SD.
D. Andy F. Noya ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi tukang servis mesin ketik.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: C
Keistimewaan tokoh menyangkut keunggulan atau keahlian seseorang yang sangat
mengagumkan. Teks tersebut menjelaskan masa kecil tokoh Andy F. Noya. Beberapa
keistimewaan Andy F. Noya antara lain sejak SD gemar tulis menulis. Ia pernah menjuarai
lomba menggarang dan menggambar karikatur. Nilai akademis Andy F. Noya sangat baik
sehingga mendapat predikat lulusan terbaik STM 6 Jakarta. Jadi, keistimewaan Andy F. Noya
terdapat pada pilihan jawaban C. Pilihan jawaban A dan B bukan keistimewaan Andy F. Noya,
melainkan pernyataan yang terdapat dalam teks biografi tersebut. Pilihan jawaban D tidak
sesuai dengan teks biografi tersebut.
Teks mengandung informasi baik tersurat maupun tersirat. Makna tersurat adalah makna
tertulis, eksplisit, atau tampak jelas dalam teks bacaan. Dapat pula dikatakan bahwa makna
tersurat adalah makna yang secara langsung dinyatakan dalam teks bacaan.
Kamu dapat menentukan informasi tersurat dalam teks biografi. Informasi tersurat tersebut
dapat ditemukan pada keistimewaan tokoh dan sifat atau sikap yang dapat diteladani dari
tokoh tersebut.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah bagian teks berikut!
Etnis Betawi, sebagai sebuah identitas, kini semakin lamah bertahan seiring
percepatan perubahan Jakarta yang enggan berhenti. Jumlah pendatang yang tidak
pernah surut, budaya asing yang terus menggempur, telah membuat etnis ini semakin
tidak terlihat. Padahal, semestinya identitas budaya ini tetap kental meskipun
Jakarta telah menjadi sebuah kota metropolitan. Namun, pada kenyataannya
identitas Betawi perlahan-lahan tergeser dan terpinggirkan.
Kutipan teks tersebut merupakan bagian ....
A. pendahuluan
B. sinopsis buku
C. kelebihan dan kelemahan
D. penutup
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: A
Kutipan tersebut tergolong teks ulasan. Kutipan teks ulasan tersebut berisi
gambaran umum tentang identitas etnis Betawi yang semakin tergeser dan
terpinggirkan. Paragraf yang berisi tentang gambaran umum atau deskripsi
secara singkat sebuah teks disebut pendahuluan. Jadi, jawaban tepat terdapat
pada pilihan jawaban A. Pilihan B, C, dan Dtidak tepat. Bagian sinopsis berisi
pokok-pokok isi buku. Bagian kelebihan dan kelemahan berisi segi menarik dan
kekurangan buku. Bagian penutup berisi simpulan karya tersebut.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bahasa Indonesia mengenal beberapa jenis teks. Jenis-jenis teks tersebut antara lain teks laporan, teks
eksposisi, teks ulasan, teks biografi, teks prosedur, dan teks tanggapan kritis. Teks-teks tersebut memiliki
bagian. Sebelum membahas bagian teks, perlu diketahui, terlebih dahulu definisi teks-teks tersebut.
1. Teks Laporan
Teks laporan adalah bentuk hasil pengamatan yang dilakukan dan bertujuan untuk menginformasikan hasil
yang diperoleh tersebut kepada pembaca. Oleh karena itu, teks laporan dapat pula disamakan dengan teks
hasil observasi. Kegiatan observasi atau pengamatan pada dasarnya merupakan kegiatan sehari-hari yang
sering kamu lakukan. Akan tetapi, tidak semua kegiatan yang diamati itu disebut observasi. Observasi harus
dilakukan secara senggaja, runtut, sesuai dengan aspek-aspek tertentu, dan berdasarkan tujuan yang jelas.
Observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap keadaan, objek atau peristiwa yang akan diteliti. Hasil dari
observasi atau pengamatan ditulis dengan lengkap mengenai detail-detail objek pengamatan. Hasil observasi.
Jadi, teks hasil observasi adalah teks pengamatan yang ditulis secara terperinci, sistematik, dan bersifat
faktual.
Teks hasil observasi memiliki struktur atau bagian-bagian. Struktur teks hasil observasi terdiri atas definisi
umum (bagian pembuka), deskripsi bagian (bagian isi), dan deskripsi manfaat (bagian penutup). Bagian
definisi umum berisi pengertian sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu cara
secara terperinci. Sementara itu, deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
2. Teks Eksposisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi adalah uraian atau paparan
yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan. Menurut ahli
tata bahasa Indonesia, Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu
bentuk tulisan atau keterampilan berbahasa secara efektif yang berusaha untuk
menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas
pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.
Pada umumnya teks eksposisi terdiri atas tiga bagian, yakni bagian tesis yang
merupakan pendapat atau opini, bagian argumentasi atau alasan yang
merupakan isi, dan bagian penengasan ulang yang merupakan bagian penutup.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
3. Teks Ulasan
Teks ulasan adalah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai karya sastra. Analisis tersebut
berisi tinjauan terhadap isi karya sastra baik buku, cerpen, novel, film, drama, maupun puisi. Analisis atau
tinjauan tersebut bertujuan mengetahui kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki karya sastra tersebut.
Hasil analisis tersebut ditujukan kepada pembaca atau khalayak ramai.
Struktur teks ulasan terdiri atas orientasi (orientation), tafsiran (interpretative recount), evaluasi (evaluation),
dan rangkuman (evaluative summation).
Bagian orientasi berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas. Gambaran umum karya sastra tersebut
dapat berupa identitas dan gambaran umum karya sastra.
Tafsiran berisi pandangan mengenai karya sastra yang diulas. Bagian ini dilakukan setelah mengevaluasi karya
sastra tersebut. Pada bagian ini penulis biasanya membandingkan karya sastra tersebut dengan karya lain yang
mirip. Penulis juga menilai kekurangan dan kelebihan karya sastra yang diulas.
Pada bagian evaluasi penulis mengevaluasi karya sastra, penampilan, dan produksi. Bagian evaluasi juga berisi
gambaran secara detail suatu karya sastra yang diulas. Gambaran tersebut bisa berupa bagian, ciri-ciri dan
kualitas karya tersebut.
Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan akhir. Ulasan akhir tersebut berisi simpulan karya tersebut.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Salah satu jenis teks ulasan adalah resensi. Resensi diartikan sebagai penilaian
terhadap karya orang lain dengan memberikan pertimbanganbaik dan buruk
karya tersebut secara objektif. Unsur-unsur tersebut meliputi judul resensi,
data buku, pendahuluan, isi, dan penutup.
a. Judul resensi
Judul resensi harus sesuai dengan keseluruhan isi resensi.
b. Identitas buku
Identitas buku mencakup judul buku, jenis buku, pengarang, penerbit,
tahun terbit, jumlah halaman, dan harga buku.
c. Pendahuluan atau pembuka resensi
Bagian pendahuluan berisi landasan berpikir peresensi. Bagian pendahuluan
biasanya mengemukakan tema dan deskripsi buku secara singkat.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
d. Isi resensi
Isi resensi merupakan bagian inti resensi. Bagian ini meliputi sinopsis atau isi buku secara
ringkas, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku,
tinjauan bahasa, dan kesalahan cetak.
1) Sinopsis isi buku
Dalam bagian ini peresensi mengemukakan pokok-pokok isi buku. Jika yang diresensi buku-
buku fiksi, peresensi harus mengemukakan unsur-unsur yang berhubungan dengan masalah,
watak, dan latar cerita sehingga orang lain penasaran ingin membacanya.
2) Kelemahan dan keunggulan buku
Penulisan resensi harus mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Penulis buku
juga harus mengemukakan kekurangan dari buku tersebut.
e. Penutup
Unsur penutup resensi berisi buku itu penting untuk siapa da mengapa. Peresensi juga
mengemukakan simpulan dalam bagian penutup. Penulisan resensi harus mengemukakan nilai
yang diperolehnya terhadap buku yang diresensi dan imbauan-imbauan untuk pembaca.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
4. Teks Biografi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi berarti riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh
orang lain. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau data kematian
dan data pekerjaan seseorang. Dalam biografi dijelaskan secara lengkap kehidupan tokoh sejak
kanak-kanak sampai tua, bahkan hingga tokoh tersebut meninggal. Semua jasa, karya, dan segala
aspek yang dilakukan atau dihasilkan oleh seorang tokoh juga dijelaskan.
Teks biografi terdiri atas struktur -struktur utama. Struktur-struktur teks tersebut sebagai berikut.
a. Orientasi/Pengenalan Tokoh
Orientasi berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku didalam teks biografi. Orientasi
memberikan pengenalan tokoh secara umum, seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, latar
belakang keluarga, dan riwayat pendidikan.
b. Peristiwa dan Masalah
Dalam bagian ini berisi penjelasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi atau yang pernah
dialami tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapau tujuan dan cita-citanya.
Bagian ini mencakup aspek menarik, mengesankan, dan mengharukan yang dialami tokoh.
c. Reorientasi
Bagian ini berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi boleh ada dan
boleh tidak ada dalam teks biografi.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
5. Teks Prosedur
Kata prosedur berkategori nomina. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1) prosedur berarti tahap kegiatan
untuk menyelesaikan suatu aktivitas; 2) metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
masalah. Sementara itu, teks cerita prosedur adalah petunjuk yang berisi langkah-langkah dengan tujuan
tertentu.
Teks terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan isi. Bentuk teks dapat diidentifikasi berdasarkan strukturnya.
Dengan demikian, struktur merupakan salah satu aspek penting suatu teks, khususnya teks prosedur.
Teks prosedur memiliki struktur atau bagian-bagian. Struktur teks prosedur terdiri atas tujuan, bahan-bahan
perlengkapan, dan langkah-langkah.
a. Tujuan
Bagian ini berisi tujuan kegiatan. Pembaca teks segera mengetahui tujuan kegiatan pada bagian awal teks.
b. Bahan-bahan atau perlengkapan
Bagian ini berisi bahan-bahan atau perlengkapan demi mencapai tujuan.
c. Langkah-langkah
Bagian ini berisi langkah-langkah untuk mencapai tujuan kegiatan berdasarkan berbagai bahan atau
perlengkapan yang tersedia. Langkah-langkah harus dilakukan secara urut agar tujuan dapat tercapai. Dengan
kata lain, ketidakurutan langkah-langkah mengakibatkan suatu kegiatan gagal mencapai tujuan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
6. Teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah. Tanggapan kritis
merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah berdasarkan cara berpikir kritis.
Dalam mengemukakan tanggapan, seseorang harus tajam menganalisis masalah. Selain itu, ia
harus peka terhadap masalah yang ada. Tanggapan kritis tersebut dapat berupa kritik dukungan
pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya suatu masalah disertai dengan alasan
logis. Alasan tersebut harus memberi dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas.
Cara berpikir kritis merupakan proses penilaian atau pengambilan keputusan dilakukan secara
mandiri dengan memperhatikan keadaan di lingkungan sekitar. Berpikir kritis dapat muncul
kapan pun dalam proses penilaian, keputusan, atau penyelesaian masalah secara umum. Kapan
pun seseorang berusaha untuk mengetahui peristiwa yang perlu dipercaya didasari alasannya.
Proses berpikir kritis melalui usaha pemahaman seperti membaca, menulis, berbicara, dan
mendengarkan. Semua dapat dilakukan secara kritis. Berpikir kritis penting agar kamu dapat
menggunakan potensi pikiran secara optimal.
Teks tanggapan kritis disusun dengan struktur yaitu resume atau ringkasan dari isi teks yang
hendak ditanggapi, deskripsi kelebihan/kekurangan teks, dan judgement berupa penilaian
menyeluruh terhadap kualitas teks.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah paragraf berikut!
Bagaimanakah cara mencukupi kebutuhan akan sayur-mayur dan variasi gizinya?
Pekarangan dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman sayur-mayur.
Sementara itu, di sisa lahan pekarangan dapat dibuat kolam untuk budi daya ikan.
Jadi, sebagian lahan pekarangan digunakan untuk menanam sayur-mayur dan sebagian
lainnya digunakan sebagai kolam ikan.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ...
A. cara mencukupi kebutuhan akan sayur-mayur dan variasi gizi.
B. pemanfaatan pekarangan untuk membudi dayakan tanaman sayur-mayur .
C. pembuatan kolam untuk budi daya ikan di sisa lahan pekarangan.
D. penggunaan lahan pekarangan untuk sayur-mayur dan kolam ikan
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: D
Paragraf tersebut membahas pemanfaatan lahan pekarangan. Lahan pekarangan
dapat digunakan untuk menanam sayur-mayur dan sebagai kolam ikan.
Pernyataan tersebut terletak diakhir paragraf sebagai simpulan kalimat-kalimat
sebelumnya. Oleh karena itu, gagasan utama paragraf tersebut terletak di akhir
paragraf. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Teks merupakan wacana tertulis atau bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran. Teks atau bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf adalah seperangkat
kalimat berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan untuk mengutarakan atau
mengemukakan satu gagasan utama atau gagasan pokok. Syarat-syarat sebuah paragraf yaitu
koheren (berhubungan), kohesif (padu), dan memiliki satu gagasan utama (pokok).
Setiap paragraf harus memiliki gagasan utama. Gagasan utama, gagasan pokok, atau ide pokok
adalah topik yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Gagasan utama dalam paragraf
berfungsi sebagai pengendali informasi atau merupakan inti informasi. Gagasan utama dapat
ditemukan dalam kalimat utama.
Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama dapat ditemukan di awal,
akhir, awal dan akhir, atau diseluruh paragraf. Pada umumnya gagasan utama disampaikan
dalam kalimat topik. Jadi, menentukan gagasan utama tentukan terlebih dahulu kalimat topik
atau kalimat utamanya.
Simpulan merupakan ikhtisar atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya. Simpulan
dapat diketahui berdasarkan letak gagasan pokok. Untuk memudahkan menyimpulkan paragraf,
kamu harus mencari ide pokok tiap-tiap paragraf. Kemudian, kamu merangkai ide pokok
tersebut. Selanjutnya, kamu meringkas ide pokok tersebut menjadi satu kalimat.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah ilustrasi berikut!
Penetrasi pasar minuman ala luar negeri mengancam keberadaan minuman tradisional. Kemasan dan
strategi pemasaran minuman ala luar negeri lebih menarik. Minuman tradisional kalah bersaing dengan
minuman kemasan ala luar negeri. Minuman tradisional merupakan warisan nenek moyang yang harus
dilestarikan. Minuman tradisional tanpa bahan pengawet. Minuman tradisional lebih sehat daripada
kemasan minuman ala luar negeri menggunakan bahan pengawet. Minuman tradisional lebih mudah dibuat
sendiri daripada minuman kemasan ala luar negeri. Bahannya pun mudah didapatkan.
Kalimat tanggapan positif berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ...
A. Saya setuju mengonsumsi minuman tradisional karena dikemas menarik dan mudah didapatkan di toko-
toko.
B. Saya lebih suka mengonsumsi minuman kemasan ala luar negeri karena tidak perlu repot membuat
sendiri.
C. Saya lebih suka mengonsumsi minuman kemasan ala luar negeri karena kemasannya lebih menarik dan
bergengsi.
D. Saya lebih suka mengonsumsi minuman tradisional karena tanpa bahan pengawet dan lebih
menyehatkan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: D
Tanggapan positif terdapat pada pilihan D. Sementara itu, kalimat tanggapan positif
pada pilihan jawaban A, B, dan C tidak sesuai dengan ilustrasi tersebut.
Teks tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah.
Tanggapan kritis merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah
berdasarkan cara berpikir kritis. Dalam mengemukakan tanggapan, seseorang harus
tajam menganalisis masalah. Selain itu, ia harus peka terhadap masalah yang ada.
Tanggapan kritis tersebut dapat berupa kritik dukungan pernyataan setuju atau tidak
setuju tentang baik buruknya suatu masalah disertai alasan logis. Alasan harus
memberi dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas.
Pendapat pro disebut tanggapan kritis positif. Pendapat pro berupa persetujuan,
dukungan, optimistis, dan pujian. Sebaliknya, pendapat kontra disebut tanggapan
kritis negatif. Pendapat kontra berupa penolakan, kritik, pesimistis, dan keprihatinan.
Pendapat pro dan kontra dapat disimpulkan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah teks berikut dengan saksama!
Karakter adalah kunci keberhasilan individu. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan. Perbuatan atau perilaku manusia tersebut berdasarkan norma-norma agama,
hukum, tata karama, budaya, dan adat istiadat.
Pendidikan karakter penting bagi pelajar. Pendidikan karakter tidak hanya diterapkan disekolah, tetapi
dirumah dan di lingkungan sosial. Peserta pendidikan karakter tidak hanya anak-anak usia dini hingga
remaja, tetapi juga usia dewasa. Pendidikan karakter penting bagi pelajar karena berguna untuk
kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Sudahkah kalian menyadarinya?
Ringkasan tepat bacaan tersebut adalah ...
A. Kunci keberhasilan individu adalah pendidikan karakter.
B. Pendidikan karakter diterapkan di sekolah, rumah, dan lingkungan sosial.
C. Pendidikan karakter untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
D. Karakter adalah kunci keberhasilan individu yang penting bagi pelajar.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: D
Ringkasan dalam bacaan tersebut dapat dirangkai dari gagasan pokok kedua paragraf. Gagasan
pokok pertama adalah karakter sebagai kunci keberhasilan individu. Gagasan pokok kedua adalah
karakter penting bagi pelajar. Jika kedua gagasan pokok tersebut diringkas menjadi Karakter
adalah kunci keberhasilan individu yang penting bagi pelajar. Jadi, ringkasan bacaan terdapat pada
pilihan jawaban D. Pilihan jawaban A, B, dan C tidak mewakili ringkasan bacaan tersebut.
Ringkasan juga disebut rangkuman. Ringkasan adalah penyajian bacaan dalam bentuk singkat
dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang bacaan asli.
Langkah-langkah membuat ringkasan bacaan sebagai berikut.
1. Membaca bacaan atau karangan asli untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang, dan
sudut pandangnya.
2. Mencatat gagasan utama setiap paragraf dalam bacaan.
3. Menyusun ringkasan dengan menyusun gagasan utama bacaan menjadi satu paragraf.
4. Membaca paragraf ringkasan dan memperbaiki atau menyuntingnya jika terdapat kesalahan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah kedua teks berikut!
Teks I
Kondisi kebersihan lingkungan di perumahan Alam Permai sangat baik. Selokan terpelihara dengan baik dan tidak mampat. Tempat
pembuangan sampah pun terorganisasi dengan baik. Setiap rumah memiliki satu tempat sampah yang diletakkan di depan rumah.
Tempat sampah berupa tong besar atau drum. Petugas kebersihan mengambil sampah setiap tiga hari sekali. Selain itu, setiap satu
bulan sekali warga Perumahan Alam Permai melakukan kerja bakti membersihkan selokan dan rumput-rumput liar di sekitar
perumahan.
Teks II
Perjalanan kami dari Medan ke Parapat diawali dari iseng aja. Dimulai dari seorang kawan yang ingin meluapkan kegalauannya. Saya
sendiri heran, kenapa mesti ke Parapat, itu kan jauh dari Medan. Padahal bisa aja hang out ke cafe di sekitar kota Meda, toh sama
aja rasanya. Ternyata melepaskan rasa galau di cafe dengan keindahan alam yang natural beda rasanya. Parapatlah tempat
kealamian masih ada. Natural dan indah. Parapat merupakan pintu masuk ke Danau Toba. Tempat yang indah di Sumatra Utara.
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah ...
Teks I Teks II
A. efektif tidak efektif
B. baku tidak baku
C. mudah dipahami berbelit-belit
D. santai resmi
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: B
Bahasa dalam teks laporan menggunakan bahasa baku dan tidak baku. Teks satu merupakan laporan
pengamatan. Teks tersebut menggunakan bahasa baku. Teks II merupakan laporan perjalanan. Teks
tersebut menggunakan bahasa tidak baku. Perhatikan kata-kata aja, kenapa, mesti, dan toh. Jadi,
jawaban tepat terdapat pada pilihan B.
Penggunaan bahasa dan pola penyajian setiap teks kadang-kadang berbeda. Beberapa jenis teks
tersebut dapat dibandingkan dari segi penggunaan bahasa dan pola penyajiannya. Bahasa dalam teks
laporan menggunakan bahasa baku dan tidak baku. Penggunaan bahasa baku dalam teks laporan
terdapat pada teks laporan hasil observasi dan teks berita. Akan tetapi, dalam teks laporan
perjalanan dapat menggunakan bahasa baku dan bahasa tidak baku. Begitu pula jenis teks lain
seperti teks eksposisi, teks ulasan, teks biografi, teks prosedur, dan teks tanggapan kritis
menggunakan bahasa baku.
Pola penyajian setiap teks dapat berbeda-beda. Sebagai contoh pola penyajian teks berita akan
berbeda dengan pola penyajian teks laporan hasil observasi atau laporan pengamatan. Pola
penyajian teks berita dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan 5W+1H. Setiap kalimat
merupakan jawaban atas satu pertanyaan. Pola penyajian dalam teks laporan berupa pembuat
laporan, objek yang diamati, waktu pengamatan, tempat pengamatan, tujuan pengamatan, dan hasil
pengamatan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah identitas buku berikut!
Judul : Supernova; Akar
Penulis : Dewi "Dee" Lestari Simangunsong
Jenis : Fiksi
Penerbit : Truedee Books
Cetakan Tahun : Cetakan I Oktober 2002
Tebal Buku : 221 Halaman
Panjang Buku : 21 cm
Lebar Buku : 13,5 cm
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Paragraf yang menyatakan keunggulan buku adalah ...
A. Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari
1976. Ia seorang penulis dan penyanyi Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio
vokal Rida Sita Dewi. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia
kemudian dikenal luas sebagai novelis.
B. Kelebihan buku Supernova episode akar tidak lagi banyak dicantumkan footnote. Di sini pengarang
juga menyampaikan arti kesetiakawanan tinggi antarsesama backpakker. Dalam novel ini
pengarang juga mengajarkan kita dalam penguasaan beberapa bahasa asing dan tidak adanya
diskriminasi dalam suatu komunitas.
C. Menurut saya kekurangan dalam novel ini hanya dalam penggunaan bahasa. Terkadang banyak
mempergunakan bahasa tingkat tinggi yang tidak semua kalangan dapat memahaminya walaupun
penggunaannya tidak sebanyak novel Supernova episode pertama yang berjudul Kesatria, Putri,
dan Bintang Jatuh.
D. Talita Luna, kesejatian hidup ada pada batu kerikil yang tertendang ketika kau melangkah
menyusuri jalan. Kesejatian hidup ada pada selembar daun kering yang gugur tertiup angin.
Kesejatian hidup ada pada air susu ibu yang diminum oleh bayinya. Di Vihara Pit Yong Kiong,
Pasuruan, di Pelabuhan Belawan, di Penang, di Bangkok, di Laos, di Golden Triangle, di Cambodia,
di Bandung, di manapun kau hidup.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: B
Keunggulan buku merupakan kelebihan buku yang diresensi. Paragraf yang menyatakan keunggulan buku terdapat
pada pilihan jawaban B. Pilihan jawaban A merupakan kepengarangan. Pilihan jawaban C merupakan kelemahan
buku. Pilihan jawaban Dmerupakan sinopsis buku.
Sebuah karya baik sastra, nonsastra, film, maupun drama dapat dinilai. Penilaian karya tersebut berdasarkan
keunggulan atau kelemahannya. Kegiatan menilai keunggulan atau kelemahan adalah bagian dari resensi. Resensi
adalah tulisan berisi ulasan, pertimbangan, atau pembicaraan suatu karya (sastra, nonsastra, film, atau drama).
Resensi bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca tentang sebuah karya patut mendapat
sambutan atau tidak. Resensi buku identik dengan bedah buku, tinjauan buku, dan timbangan buku.
Ragam bahasa yang digunakan dalam meresensi buku harus komunikatif dan menarik. Penulisan resensi bertujuan
untuk memberi rangsangan kepada pembaca agar membaca atau memiliki buku tertentu. Simpulan resensi
biasanya berusaha menyakinkan pembaca agar membaca buku yang diulas.
Resensi buku berisi aspek-aspek berikut ini.
1. Identitas buku (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal halaman)
2. Sinopsis, unsur ekstrinsik, intrinsik (untuk nonfiksi)
3. Nilai buku (kelebihan dan kelemahan buku)
4. Keterbacaan atau kecocokan pembacanya.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah kutipan cerpen berikut!
Sebuah mobil colt berplat nomor merah berhenti pas di depan kedai kasur Alin. Murni berdebar-
debar, kalau-kalau orang yang turun dari mobil itu utusan hotel yang memesan tiga puluh kasur
single itu. Ia berusaha tersenyum dan menyembunyikan giginya yang terlalu menonjol ke depan.
Orang berpakain pengawai itu juga terseyum membalas.
"Maaf, bu. Saya pengawai ketertiban Balai kota. Apakah racun api ibu masih baik? Boleh saya
periksa?"
Kata bercetak miring tersebut mengandung makna ...
A. bangunan tempat menitipkan barang
B. bangunan tempat memproduksi barang
C. bangunan tempat berjualan
D. bangunan tempat menumpul barang
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: C
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kedai berarti bangunan tempat berjualan. Jadi, kedai kasur
berarti bangunan tempat berjualan kasur. Pilihan jawaban A, B, dan D tidak tepat karena tidak sesuai
dengan arti kata kedai.
Cerpen merupakan karya sastra berbentuk fiksi. Sesuai namanya, cerpen kependekan dari cerita pendek.
Akan tetapi, ukuran panjang pendek cerita memang tidak ada aturan pasti. Tidak ada satu kesepakatan
diantara pengarang dan para ahli tentang ukuran panjang pendek cerita. Dalam Teori Pengkajian Fiksi
karangan Burhan Nurgiyantoro dijelaskan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam
sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam.
Fabel disebut juga dongeng. Fabel adalah salah satu dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh
utama. Tokoh tersebut dapat berpikir, berperasaan, berbicara, bersikap, dan berinteraksi seperti manusia.
Fabel bersifat diktatis atau mendidik. Fabel digunakan sebagai kiasan kehidupan manusia dan untuk
mendidik masyarakat. Pujangga pertama fabel adalah Aesopus dari Yunani atau dikenal dengan Aesop.
Baik dalam cerpen maupun fabel kadang-kadang terkandung kata yang maknanya sulit dipahami atau
memiliki sinonim kata. Makna kata tersebut dapat dicari atau sinonimnya dalam kamus. Selain itu, dalam
cerpen atau fabel mengandung makna tersurat. Makna tersurat berarti makna yang sudah dicantumkan
dalam cerita.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah kutipan cerpen berikut!
1) Pada waktu istirahat sekolah Diva bersama kedua temannya, Andi dan Rifa, berjalan
menuju kantin. 2) Sesampainya di kantin Diva seperti biasanya membeli jajanan. 3) Diva
tidak sempat berpikir akan keputusannya yang dibuat kemarin. 4) Diva diingatkan oleh
Rifa dan menurutinya. 5) Hati riuh sedang mengelayuti hatinya. 6) Sikap yang Diva pilih
ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.
Latar waktu pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. pagi
B. siang
C. sore
D. malam
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah kutipan cerpen berikut!
1) Pada waktu istirahat sekolah Diva bersama kedua temannya, Andi dan Rifa, berjalan
menuju kantin. 2) Sesampainya di kantin Diva seperti biasanya membeli jajanan. 3) Diva
tidak sempat berpikir akan keputusannya yang dibuat kemarin. 4) Diva diingatkan oleh
Rifa dan menurutinya. 5) Hati riuh sedang mengelayuti hatinya. 6) Sikap yang Diva pilih
ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.
Bukti tokoh Diva sabar terdapat pada kalimat nomor ...
A. 3)
B. 4)
C. 5)
D. 6)
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: B
Latar waktu dalam kutipan cerpen tersebut adalah siang hari. Latar waktu tersebut
ditunjukkan oleh kalimat 1). Waktu istirahat sekolah adalah siang hari.
Jawaban: B
Tokoh Diva digambarkan memiliki watak sabar. Sifat tokoh Diva sabar ditunjukkan ketika
ia menuruti kata Rifa. Kesabaran itu ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Cerpen dan fabel merupakan jenis prosa fiksi. Cerpen dan fabel memiliki unsur pembangun
yang sama. Berikut unsur-unsur pembangun cerpen dan fabel.
1. Perwatakan: cara pengarang menggambarkan watak tokoh (penokohan)
2. Latar: keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana
3. Alur: rangkain peristiwa membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat
4. Tema: pokok pikiran pengarang
5. Amanat: pesan yang disampaikan pengarang
6. Gaya bahasa: corak pemakaian bahasa
7. Sudut pandang: cara pandang pengarang
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
a. Sudut pandang orang ketiga
Pengisahan cerita pada umumnya mempergunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang
adalah seseorang yang berada diluar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan
menyebut nama diri atau kata ganti orang ketiga. Kata ganti tersebut misalnya Delia,
Rahmat, ia, dia, dan mereka.
b. Sudut pandang orang pertama
Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang orang pertama, pengarang adalah
seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si "aku", tokoh yang berkisah, mengisahkan
kesadaran diri sendiri.
c. Sudut pandang campuran
Dalam pengisahan cerita, pengarang menggabungkan penggunaan sudut pandang orang
pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Cara menentukan penokohan
Penokohan, perwatakan, atau karakter tokoh dapat digambarkan dengan dua cara sebagai berikut.
1. Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang
2. Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
a. penggambaran fisik dan perilaku tokoh;
b. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh;
c. penggambaran tindakan tokoh;
d. pengungkapan jalan pikiran tokoh;
e. penggambaran oleh tokoh lain; serta
f. penggambaran melalui dialog tokoh.
Jadi, kamu harus memahami teknik penggambaran tokoh dan cara karakter tersebut digambarkan
tokoh dalam cerita cerpen.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Cara menentukan konflik
Konflik dapat ditentukan dari kehadiran masalah dalam cerita. Berbagai
perbedaan antartokoh menjadi masalah yang menimbulkan konflik antarpelaku.
Masalah tersebut membuat cerita menjadi hidup.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1 dan 2.
Ayah mengamati aku dari atas ke bawah. Ia berdiri dan menjangkau tangan kananku. Katanya: "Untuk apa
bunga ini.heh."
Aku tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini.
Ayah meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bungkah oto tangan ayah menggenggam bunga kecil-
kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak.
"Lali-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi engkau laki-laki."
Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku membungkuk, mengambil
mengambil bunga itu, membawanya ke kamar.
1. Makna simbol kata bunga dalam kutipan tersebut adalah ...
A. Bunga melambangkan keindahan sehingga tidak boleh dipetik.
B. Bunga melambangkan kesucian hanya boleh dipandang.
C. Bunga melambangkan kelembutan sehingga identik dengan perempuan.
D. Bunga melambangkan kemurnian yang harus dilindungi.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
2. Isi tersirat kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti
perempuan.
B. Ayah tidak ingin anaknya menyukai bunga seperti dia.
C. Ayah tidak ingin jika bunga itu dipetik.
D. Ayah ingin bunga itu sebagai hiasan di taman.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
2. Isi tersirat kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti
perempuan.
B. Ayah tidak ingin anaknya menyukai bunga seperti dia.
C. Ayah tidak ingin jika bunga itu dipetik.
D. Ayah ingin bunga itu sebagai hiasan di taman.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: C
Perhatikan kalimat yang menyatakan bahwa laki-laki tidak perlu bunga. Oleh karena
itu, bunga identik dengan perempuan yang memiliki hati lembut. Jadi, jawaban tepat
terdapat pada pilihan jawaban C.
Jawaban: A
Isi tersirat dalam kutipan cerpen berarti simpulan atau inti sari dari cerpen tersebut.
Kutipan cerpen tersebut menceritakan kemarahan tokoh ayah Buyung ketika melihat
tokoh Buyung menggenggam bunga. Menurut tokoh ayah, tokoh Buyung tidak pantas
menggenggam bunga. Perempuanlah yang lebih pantas menggenggam bunga. Dalam
kutipan tersebut tersirat bahwa bunga melambangkan kelembutan yang pantas untuk
perempuan. Tokoh Buyung adalah anak laki-laki yang tidak memerlukan bunga. Jadi,
jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban A.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Cerpen dan fabel memiliki simbol-simbol tersendiri yang biasanya diungkapkan
dalam bahasa yang digunakan penulis. Cerpen adalah salah satu prosa fiksi yang
merupakan dunia simbol. Penulis mengungkapkan perasaan, pikiran, dan idenya
dengan bahasa khas. Simbol-simbol yang digunakan penulis untuk
mengungkapkan ide dan perasaannya tersebut memiliki makna tersendiri.
Simbol-simbol itulah yang akan ditafsirkan atau dimaknai oleh pembaca.
Makna tersirat adalah arti sebuah bacaan yang tidak tertulis secara jelas dalam
bacaan tersebut. Baik cerpen maupun fabel didalamnya mengandung makna
tersirat. Makna tersirat isi cerpen dan fabel dapat diketahui setelah pembaca
memahami unsur-unsur intrinsik kedua karya sastra tersebut.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ketika esoknya Tini mesti belanja lagi, toko itu kelihatan begitu ramai. Semua buah tomat
terjual habis. "Kali ini saya tidak bisa memberimu tomat. Besok saja, ya? Doakan dangangan
saya laku," kata pemilik toko menghibur Tini.
Tini kemudian melempar belanjaannya. Dia tidak pulang ke rumah. Tini merasa semua orang
mencuri tomatnya.
Di tengah sebuah jalan raya Tini berhenti. Ia melihat semua benda bergerak ramai ke sana ke
mari. Keasyikan yang rasanya belum pernah didapatinya.
1. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Tini berbelanja di toko keesokan harinya.
B. Semua tomat di toko terjual habis.
C. Pemilik toko tidak memberi tomat kepada Tini.
D. Pemilik toko menghibur Tini
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: C
Konflik akan muncul jika ada penyebabnya. Konflik dalam kutipan cerpen
tersebut dialami oleh tokoh Tini. Tini merasa kecewa. Penyebab konflik Tini
kecewa adalah ia tidak diberi tomat oleh pemilik toko karena tomat terjual
habis. Jadi, penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada
pilihan jawaban C.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ketika esoknya Tini mesti belanja lagi, toko itu kelihatan begitu ramai. Semua buah tomat
terjual habis. "Kali ini saya tidak bisa memberimu tomat. Besok saja, ya? Doakan dangangan
saya laku," kata pemilik toko menghibur Tini.
Tini kemudian melempar belanjaannya. Dia tidak pulang ke rumah. Tini merasa semua orang
mencuri tomatnya.
Di tengah sebuah jalan raya Tini berhenti. Ia melihat semua benda bergerak ramai ke sana ke
mari. Keasyikan yang rasanya belum pernah didapatinya.
2. Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Tini melempar belanjaannya dan tidak pulang ke rumah.
B. Tini menemukan keasyikan tersendiri di jalan raya.
C. Pemilik toko minta didoakan agar dagangannya laku.
D. Tini berhenti di jalan raya dan melihat lalu lintas sangat ramai.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Kunci jawaban: A
Konflik yang dialami tokoh Tini akan menimbulkan akibat. Tokoh Tini kecewa
karena tidak diberi tomat oleh pemilik tokoh. Ia marah, lalu melempar
belanjaannya dan tidak pulang ke rumah. Jadi, akibat konflik dalam kutipan
cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban A.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Konflik merupakan kejadian yang tergolong penting atau unsur esensial dalam pengembangan
alur atau plot. Kemampuan pengarang untuk membangun konflik melalui berbagai peristiwa
akan menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Biasanya pembuka akan menyukai
karya narasi tersebut jika ada konflik antartokoh di dalamnya. Sebenarnya yang dihadapi dan
menyita perhatian pembaca sewaktu membaca karya narasi adalah peristiwa-peristiwa konflik,
konflik yang semakin memuncak, klimaks, dan penyelesaian.
Konflik adalah sesuatu yang dramatik, yakni pertarungan antara dua kekuatan dan seimbang
yang menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Kehidupan yang tenang dalam cerpen dan fabel
tanpa adanya masalah yang memacu munculnya konflik berarti tidak ada cerita.
Peristiwa dan konflik berkaitan erat dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain.
Ada peristiwa tertentu yang dapat menimbulkan terjadinya konflik. Sebaliknya, karena terjadi
konflik, peristiwa-peristiwa lain dapat bermunculan. Konflik demi konflik yang disusul oleh
peristiwa demi peristiwa akan menyebabkan konflik meningkat. Konflik yang semakin meruncing
disebut klimaks.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah kedua kutipan fabel berikut!
Kutipan Fabel I
Seekor singa merungut dan menderam kepada seekor nyamuk yang asyik terbang berlegar di
kepalanya ketika dia cuba melelapkan mata.
"Pergi kamu dari sini sebelum aku memijakmu dengan kakiku," ngaumnya.
"Aku tidak takut padamu." kata nyamuk memperolok-olokkannya.
"Kamu mungkin digelar Raja Rimba, tapi aku lebih kuat daripada kamu. Aku juga boleh
membuktikannya. Mari berlawan dan lihat siapa yang menang." singa pun bersetuju.
Nyamuk dengan pantas menjunam ke arah singa dan mengigitnya bertalu-talu di hidung dan
telinganya. Ketika cuba memijak nyamuk itu, singa tercakar diri sendiri dengan kukunya yang
tajam hingga berdarah.
"Cukup, cukuplah!" kamu menang, jerit singa.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Kutipan Fabel II
Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burung pun
sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak
menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut
merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimana pun
burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada
dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir
merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Perbedaan penggunaan bahasa pada kutipan fabel tersebut adalah ...
Kutipan Fabel I Kutipan Fabel II
A. menggunakan majas menggunakan ungkapan
B. bahasa mudah dipahami bahasa sulit dipahami
C. kalimat menggunakan dialog kalimat tidak menggunakan dialog
D. menggunakan bahasa Melayu menggunakan bahasa Indonesia
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: D
Kutipan fabel 1 menggunakan bahasa Melayu. Penggunaan kata-kata melayu dalam
kutipan tersebut antara lain perkara, mengelirukan, dan dicucuk. Kutipan fabel 2
menggunakan bahasa Indonesia. Jadi, jawaban yang tepat pada pilihan jawaban D.
Alur (plot) merupakan bagian dari unsur intrinsik suatu karya sastra. Alur merupakan pola
pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Akan tetapi, pola pengembangan
cerita suatu cerpen atau fabel tidaklah seragam.
Alur dapat dikategorikan dalam dua kategori. Yaitu kronologis dan tak kronologis. Alur berkategori
kronologis adalah alur lurus atau atau alur maju disebut progresif. Alur berkategori tak kronologis
adalah sorot balik (flash-back), mundur, disebut regresif. Alur lurus atau maju jika peristiwa-
peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis. Peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa
kemudian. Alur sorot balik jika cerita tidak dimulai dari tahap awal, tetapi mungkin dari tahap
tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Karya yang beralur
jenis ini langsung menyuguhkan adegan-adegan konflik yang telah meruncing. Alur campuran, secara
garis besar dalam cerita terdapat alur maju, tetapi didalamnya sering terdapat adegan-adegan sorot
balik.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Alur atau plot dibedakan kedalam beberapa tahapan. Secara umum tahapan dibagi dalam bagian-bagian
berikut.
1. Tahap penyituasian (situation)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh serta menata adegan dan hubungan antartokoh.
Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian informasi awal.
2. Tahap pemunculan konflik (generating circumstances)
Konflik atau masalah-masalah dalam tahap ini mulai dimunculkan. Jadi, tahap ini merupakan tahap awal
munculnya konflik. Konflik tersebut akan berkembang atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada
tahap berikutnya.
3. Tahap peningkatan konflik (rising action)
Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar
intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin mencekam dan
menegangkan.
4. Tahap klimaks (climax)
Konflik yang dialami para tokoh cerpen mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan
dialami oleh tokoh utama yang berperan sebagi pelaku dan penderita terjadinya konflik utama.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Selain alur, pola pengembangan cerita dapat berupa cerita dalam bentuk dialog
atau narasi. Pola pengembangan cerita juga dapat berupa penyebutan tokoh.
Bahasa dalam cerpen dan fabel akan berbeda. Cerpen biasanya menggunakan
cerita Pop sesuai tuntutan zaman. Sementara itu, bahasa yang digunakan dalam
fabel menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Ada beberapa pengarang cerpen menggunakan bahasa lokal tempat ia berasal.
Pemilihan bahasa tersebut menandakan kekhasan pengarang cerpen tersebut.
Sebagai contoh sastrawan Umar Kayam dalam cerpennya sering diselipi
penggunaan istilah bahasa Jawa.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah kutipan data buku berikut!
Judul : Fairish
Penerbit : Esti Kinasih
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ke-18, Juli 2012
Tebal : 304 halaman
Jenis buku : fiksi remaja
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor

More Related Content

What's hot

Rpp sma bhs ind komunikasi
Rpp sma bhs ind komunikasiRpp sma bhs ind komunikasi
Rpp sma bhs ind komunikasidimas hartono
 
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)EmmaRakasiwi
 
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013Christian Atanila
 
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013Suaidin -Dompu
 
Kisi kisi soal uas kelas xi
Kisi kisi soal uas kelas xiKisi kisi soal uas kelas xi
Kisi kisi soal uas kelas xiGede Budiarta
 
Makalah bahasa bugis
Makalah bahasa bugisMakalah bahasa bugis
Makalah bahasa bugissyukursalman
 
Kisi kisi kls vii uas sem i
Kisi kisi kls vii uas sem iKisi kisi kls vii uas sem i
Kisi kisi kls vii uas sem iDeni Riansyah
 
Rptbm thn3 1
Rptbm thn3 1Rptbm thn3 1
Rptbm thn3 1rabuyah
 

What's hot (14)

Rpp sma bhs ind komunikasi
Rpp sma bhs ind komunikasiRpp sma bhs ind komunikasi
Rpp sma bhs ind komunikasi
 
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
 
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
 
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
 
Bab
BabBab
Bab
 
Kisi kisi soal uas kelas xi
Kisi kisi soal uas kelas xiKisi kisi soal uas kelas xi
Kisi kisi soal uas kelas xi
 
Kisi 71
Kisi 71Kisi 71
Kisi 71
 
Makalah bahasa bugis
Makalah bahasa bugisMakalah bahasa bugis
Makalah bahasa bugis
 
062 bahasa bugis
062 bahasa bugis062 bahasa bugis
062 bahasa bugis
 
062 bahasa makassar
062 bahasa makassar062 bahasa makassar
062 bahasa makassar
 
Kisi 91
Kisi 91Kisi 91
Kisi 91
 
Kisi kisi kls vii uas sem i
Kisi kisi kls vii uas sem iKisi kisi kls vii uas sem i
Kisi kisi kls vii uas sem i
 
Rptbm thn3 1
Rptbm thn3 1Rptbm thn3 1
Rptbm thn3 1
 
Kisi kisi UN SMA 2018
Kisi kisi UN  SMA 2018Kisi kisi UN  SMA 2018
Kisi kisi UN SMA 2018
 

Similar to Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018

KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.docKISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.docThreeU1
 
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docxvitaridwan3
 
2. Analisis Keterkaitan CP dan TP.pdf
2. Analisis Keterkaitan CP dan TP.pdf2. Analisis Keterkaitan CP dan TP.pdf
2. Analisis Keterkaitan CP dan TP.pdfprazextreme
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 2 Kelas 1
Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 2 Kelas 1Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 2 Kelas 1
Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 2 Kelas 1Modul Guruku
 
13. rpp k4 t8 st1 p1 candraedukasi.blogspot.com
13. rpp k4 t8 st1 p1   candraedukasi.blogspot.com13. rpp k4 t8 st1 p1   candraedukasi.blogspot.com
13. rpp k4 t8 st1 p1 candraedukasi.blogspot.comniara3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
KISI-KISI SOAL PTS BAHASA ARAB KLS 4 SEMESTER II.pdf
KISI-KISI SOAL PTS BAHASA ARAB KLS 4 SEMESTER II.pdfKISI-KISI SOAL PTS BAHASA ARAB KLS 4 SEMESTER II.pdf
KISI-KISI SOAL PTS BAHASA ARAB KLS 4 SEMESTER II.pdfHendriAb1
 
Kisi kisi soal sumatif kelas 4 sd semester 2
Kisi kisi soal sumatif kelas 4 sd semester 2Kisi kisi soal sumatif kelas 4 sd semester 2
Kisi kisi soal sumatif kelas 4 sd semester 2haeriansori
 
CP BAHASA INDONESIA FASE B KELAS 4 KURMA
CP BAHASA INDONESIA FASE B KELAS 4 KURMACP BAHASA INDONESIA FASE B KELAS 4 KURMA
CP BAHASA INDONESIA FASE B KELAS 4 KURMAionesaputra79
 
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 BogorPengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 BogorYudha Fadillah
 
Strategi membaca puisi
Strategi membaca puisiStrategi membaca puisi
Strategi membaca puisiAldon Samosir
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
USR.jYml8PQMmD.1688268795-vBmevooZk5.docx
USR.jYml8PQMmD.1688268795-vBmevooZk5.docxUSR.jYml8PQMmD.1688268795-vBmevooZk5.docx
USR.jYml8PQMmD.1688268795-vBmevooZk5.docxsmpmuhiinovatifmerto
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atika
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atikaRencana pelaksanaan pembelajaran siti atika
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atikaSeptian Muna Barakati
 
15. Kisi PAT Bhs Arab VII - 2223.docx
15. Kisi PAT Bhs Arab VII - 2223.docx15. Kisi PAT Bhs Arab VII - 2223.docx
15. Kisi PAT Bhs Arab VII - 2223.docxihsanfaujiSHI
 
V. Silabus Pembelajaran Tematik SD Tema Pendidikan
V. Silabus Pembelajaran Tematik SD Tema PendidikanV. Silabus Pembelajaran Tematik SD Tema Pendidikan
V. Silabus Pembelajaran Tematik SD Tema Pendidikanaspriyadi
 

Similar to Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018 (20)

KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.docKISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
KISI-KISI SOAL PH teks pidato persuasif.doc
 
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
 
Kisi 71
Kisi 71Kisi 71
Kisi 71
 
sk kd bhs.ind. sd mi
sk kd bhs.ind. sd misk kd bhs.ind. sd mi
sk kd bhs.ind. sd mi
 
2. Analisis Keterkaitan CP dan TP.pdf
2. Analisis Keterkaitan CP dan TP.pdf2. Analisis Keterkaitan CP dan TP.pdf
2. Analisis Keterkaitan CP dan TP.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 2 Kelas 1
Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 2 Kelas 1Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 2 Kelas 1
Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 2 Kelas 1
 
13. rpp k4 t8 st1 p1 candraedukasi.blogspot.com
13. rpp k4 t8 st1 p1   candraedukasi.blogspot.com13. rpp k4 t8 st1 p1   candraedukasi.blogspot.com
13. rpp k4 t8 st1 p1 candraedukasi.blogspot.com
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
KISI-KISI SOAL PTS BAHASA ARAB KLS 4 SEMESTER II.pdf
KISI-KISI SOAL PTS BAHASA ARAB KLS 4 SEMESTER II.pdfKISI-KISI SOAL PTS BAHASA ARAB KLS 4 SEMESTER II.pdf
KISI-KISI SOAL PTS BAHASA ARAB KLS 4 SEMESTER II.pdf
 
Kisi kisi soal sumatif kelas 4 sd semester 2
Kisi kisi soal sumatif kelas 4 sd semester 2Kisi kisi soal sumatif kelas 4 sd semester 2
Kisi kisi soal sumatif kelas 4 sd semester 2
 
CP BAHASA INDONESIA FASE B KELAS 4 KURMA
CP BAHASA INDONESIA FASE B KELAS 4 KURMACP BAHASA INDONESIA FASE B KELAS 4 KURMA
CP BAHASA INDONESIA FASE B KELAS 4 KURMA
 
04. Jurnal Guru.docx
04. Jurnal Guru.docx04. Jurnal Guru.docx
04. Jurnal Guru.docx
 
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 BogorPengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
 
Strategi membaca puisi
Strategi membaca puisiStrategi membaca puisi
Strategi membaca puisi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
USR.jYml8PQMmD.1688268795-vBmevooZk5.docx
USR.jYml8PQMmD.1688268795-vBmevooZk5.docxUSR.jYml8PQMmD.1688268795-vBmevooZk5.docx
USR.jYml8PQMmD.1688268795-vBmevooZk5.docx
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atika
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atikaRencana pelaksanaan pembelajaran siti atika
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atika
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atika
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atikaRencana pelaksanaan pembelajaran siti atika
Rencana pelaksanaan pembelajaran siti atika
 
15. Kisi PAT Bhs Arab VII - 2223.docx
15. Kisi PAT Bhs Arab VII - 2223.docx15. Kisi PAT Bhs Arab VII - 2223.docx
15. Kisi PAT Bhs Arab VII - 2223.docx
 
V. Silabus Pembelajaran Tematik SD Tema Pendidikan
V. Silabus Pembelajaran Tematik SD Tema PendidikanV. Silabus Pembelajaran Tematik SD Tema Pendidikan
V. Silabus Pembelajaran Tematik SD Tema Pendidikan
 

More from hoesnaeni

Memanfaatkan Google Classroom dalam Pembelajaran
Memanfaatkan Google Classroom dalam PembelajaranMemanfaatkan Google Classroom dalam Pembelajaran
Memanfaatkan Google Classroom dalam Pembelajaranhoesnaeni
 
6. teks cerita inspiratif
6. teks cerita inspiratif6. teks cerita inspiratif
6. teks cerita inspiratifhoesnaeni
 
5. teks diskusi
5. teks diskusi5. teks diskusi
5. teks diskusihoesnaeni
 
4. teks tanggapan
4. teks tanggapan4. teks tanggapan
4. teks tanggapanhoesnaeni
 
3. teks cerita pendek
3. teks cerita pendek3. teks cerita pendek
3. teks cerita pendekhoesnaeni
 
2. teks pidato persuasif
2. teks pidato persuasif2. teks pidato persuasif
2. teks pidato persuasifhoesnaeni
 
1. teks laporan hasil percobaan
1. teks laporan hasil percobaan1. teks laporan hasil percobaan
1. teks laporan hasil percobaanhoesnaeni
 
Teks Persuasi 2
Teks Persuasi 2Teks Persuasi 2
Teks Persuasi 2hoesnaeni
 
Teks Persuasi 1
Teks Persuasi 1Teks Persuasi 1
Teks Persuasi 1hoesnaeni
 
Menulis itu mudah
Menulis itu mudahMenulis itu mudah
Menulis itu mudahhoesnaeni
 
Mari mulai menulis berita
Mari mulai menulis beritaMari mulai menulis berita
Mari mulai menulis beritahoesnaeni
 
Kenapa harus ict
Kenapa harus ictKenapa harus ict
Kenapa harus icthoesnaeni
 

More from hoesnaeni (13)

Memanfaatkan Google Classroom dalam Pembelajaran
Memanfaatkan Google Classroom dalam PembelajaranMemanfaatkan Google Classroom dalam Pembelajaran
Memanfaatkan Google Classroom dalam Pembelajaran
 
6. teks cerita inspiratif
6. teks cerita inspiratif6. teks cerita inspiratif
6. teks cerita inspiratif
 
5. teks diskusi
5. teks diskusi5. teks diskusi
5. teks diskusi
 
4. teks tanggapan
4. teks tanggapan4. teks tanggapan
4. teks tanggapan
 
3. teks cerita pendek
3. teks cerita pendek3. teks cerita pendek
3. teks cerita pendek
 
2. teks pidato persuasif
2. teks pidato persuasif2. teks pidato persuasif
2. teks pidato persuasif
 
1. teks laporan hasil percobaan
1. teks laporan hasil percobaan1. teks laporan hasil percobaan
1. teks laporan hasil percobaan
 
Teks Drama
Teks DramaTeks Drama
Teks Drama
 
Teks Persuasi 2
Teks Persuasi 2Teks Persuasi 2
Teks Persuasi 2
 
Teks Persuasi 1
Teks Persuasi 1Teks Persuasi 1
Teks Persuasi 1
 
Menulis itu mudah
Menulis itu mudahMenulis itu mudah
Menulis itu mudah
 
Mari mulai menulis berita
Mari mulai menulis beritaMari mulai menulis berita
Mari mulai menulis berita
 
Kenapa harus ict
Kenapa harus ictKenapa harus ict
Kenapa harus ict
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018

  • 1. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 2. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 3. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 4. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 5. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 6. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 7. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Membaca Nonsastra Membaca Sastra Menulis Terbatas Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf Menyunting Ejaan dan Tanda Baca
  • 8. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Pengetahuan dan pemahaman Mengidentifikasi Menentukan Memaknai
  • 9. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan kutipan bacaan nonsastra, peserta didik dapat: 1. menentukan makna kata dalam teks dengan tepat 2. menentukan makna kalimat dalam teks dengan tepat 3. menentukan informasi tersurat dalam teks dengan tepat 4. menentukan bagian teks dengan tepat
  • 10. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat: 5. menentukan makna kata dalam cerpen dengan tepat 6. menentukan makna kata dalam fabel dengan tepat 7. menentukan makna tersurat dalam cerpen dengan tepat 8. menentukan makna tersurat dalam fabel dengan tepat 9. menentukan bagian dalam cerpen dengan tepat 10.menentukan bagian dalam fabel dengan tepat
  • 11. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan kutipan paragraf, peserta didik dapat: 11.melengkapi istilah dalam kalimat dengan tepat 12.melengkapi kata dalam kalimat dengan tepat
  • 12. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan paragraf, peserta didik dapat: 13.menunjukkan kata yang tidak sesuai dengan kaidah dengan tepat 14.menunjukkan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah dengan tepat
  • 13. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan paragraf, peserta didik dapat: 15.menunjukkan kesalahan dalam penggunaan ejaan dengan tepat 16.menunjukkan kesalahan dalam penggunaan tanda baca dengan tepat
  • 14. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Aplikasi Menyimpulkan Menggunakan konsep/prinsip
  • 15. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan kutipan bacaan nonsastra, peserta didik dapat: 17. menentukan ide pokok teks dengan tepat 18. menyimpulkan isi teks dengan tepat 19. menyimpulkan pendapat pro dalam teks dengan tepat 20. menyimpulkan pendapat kontra dalam teks dengan tepat 21. meringkas isi teks dengan tepat
  • 16. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan kutipan cerpen/fabel, peserta didik dapat: 22. menyimpulkan makna simbol dalam cerpen dengan tepat 23. menyimpulkan makna simbol dalam fabel dengan tepat 24. menyimpulkan isi tersurat dalam cerpen dengan tepat 25. menyimpulkan isi tersurat dalam fabel dengan tepat 26. menyimpulkan sebab konflik dalam cerpen dengan tepat 27. menyimpulkan akibat konflik dalam fabel dengan tepat
  • 17. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 28. Disajikan teks secara acak , peserta didik dapat menyusun urutan kalimat dengan tepat 29. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat melengkapi paragraf dengan tepat 30. Disajikan teks eksposisi rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks eksposisi dengan tepat 31. Disajikan teks deskripsi rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks deskripsi dengan tepat 32. Disajikan teks ulasan rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks ulasan dengan tepat
  • 18. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 33. Disajikan teks rumpang, peserta didik dapat mengisi teks rumpang dengan kata bentukan sesuai kaidah dengan tepat 34. Disajikan kalimat rumpang, peserta didik dapat mengisi konjungsi dalam kalimat dengan tepat
  • 19. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan paragraf, peserta didik dapat: 35. menggunakan ejaan dengan tepat 36. menggunakan tanda baca dengan tepat
  • 20. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor PenalaranMengevaluasi Membandingkan pola Menanggapi Memvariasikan
  • 21. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 37. Disajikan 2 teks berbeda, peserta didik dapat membandingkan penggunaan bahasa dalam teks dengan tepat 38. Disajikan 2 teks berbeda, peserta didik dapat membandingkan pola penyajian dalam teks dengan tepat 39. Disajikan teks ulasan, peserta didik dapat menilai keunggulan teks ulasan dengan tepat 40. Disajikan teks ulasan, peserta didik dapat menilai kelemahan teks ulasan dengan tepat 41. Disajikan teks diskusi, peserta didik dapat mengomentari teks diskusi dengan tepat
  • 22. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan kutipan fabel/cerpen, peserta didik dapat: 42. membandingkan pola pengembangan kedua teks tersebut dengan tepat 43. membandingkan bahasa kedua teks tersebut dengan tepat 44. menunjukkan bukti latar dan watak fabel dan cerpen dengan tepat 45. menunjukkan bukti latar cerpen dengan tepat 46. menunjukkan bukti watak tokoh cerpen dengan tepat 47. menunjukkan bukti latar fabel dengan tepat 48. menunjukkan bukti watak tokoh fabel dengan tepat 49. mengomentari unsur intrinsik cerpen dengan tepat 50. Disajikan kutipan puisi, peserta didik dapat mengomentari unsur intrinsik puisi dengan tepat 51. Disajikan kutipan drama, peserta didik dapat mengomentari unsur intrinsik drama dengan tepat
  • 23. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 52. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat memvariasikan kata dalam paragraf dengan tepat 53. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat memvariasikan kalimat dalam paragraf dengan tepat 54. Disajikan ilustrasi peristiwa, peserta didik dapat menulis teks (deskripsi) dengan tepat 55. Disajikan teks prosa, peserta didik dapat mengubah menjadi teks puisi dengan tepat
  • 24. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 56. Disajikan kalimat, peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penggunaan kata dalam kalimat dengan tepat 57. Disajikan paragraf, peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penggunaan kalimat dalam paragraf dengan tepat 58. Disajikan teks yang terdiri dari 3 paragraf, peserta didik dapat memperbaiki ketidakpaduan paragraf dengan tepat 59. Disajikan kalimat, peserta didik dapat menentukan alasan kesalahan penggunaan kata dalam kalimat dengan tepat 60. Disajikan paragraf, peserta didik dapat menentukan alasan kesalahan penggunaan kalimat dalam paragraf dengan tepat 61. Disajikan paragraf, peserta didik dapat menentukan alasan ketidakpaduan kalimat dalam paragraf dengan tepat
  • 25. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Disajikan kalimat dengan ejaan yang kurang tepat, peserta didik dapat 62. memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dengan tepat 63. memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca dengan tepat 64. menentukan alasan kesalahan penggunaan ejaan dengan tepat 65. menentukan alasan kesalahan penggunaan tanda baca dengan tepat
  • 26. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 27. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Cermatilah teks berikut! Pendidikan karakter berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sistematik, dan berkelanjutan. Pendidikan karakter dapat membangkitkan kesadaran dan keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa menguatkan karakter remaja Indonesia. Dengan kata lain, tidak masa depan yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa peningkatan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, dan tanpa pengembangan rasa tanggung jawab. Tidak ada masa depan yang lebih baik tanpa memupuk persatuan di tengah- tengah kebhinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta rasa percaya diri dan optimis. Inilah tantangan kalian sebagai generasi penerus bangsa. Makna kata bercetak miring dalam teks tersebut adalah .... A. mengajak B. melayani C. memedulikan D. menyumbang
  • 28. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: D Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata berkontribusi mengandung makna menyumbang. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D. Pilihan jawaban A, B, dan C tidak tepat karena tidak sesuai arti dalam kamus. Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki dua unsur, yaitu unsur bentuk dan isi. Unsur bentuk adalah wujud yang dapat ditangkap pancaindra. Unsur isi atau makna adalah wujud yang dapat dipahami oleh pikiran karena dirangsang oleh unsur bentuk. Sebagai contoh, Kata rumah adalah unsur bentuk karena dapat ditangkap oleh indra penglihatan. Unsur isi atau makna kata rumah adalah sebuah bangunan beratap, berpintu, dan berjendela yang menjadi tempat tinggal manusia. Pengertian rumah dari segi bentuk dan isi tersebut yang sesuai dengan kesepakatan pemakai bahasa disebut juga makna leksikal, artinya makna kata sesuai dengan makna dalam kamus. Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Makna kalimat dalam teks dapat ditentukan berdasarkan konteks dalam teks tersebut. Sebagai contoh, sebuah teks prosedur, atau tanggapan deskriptif terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat satu dengan kalimat lainnya harus memiliki satu kesatuan ide. Antarkalimat tersebut harus saling berhubungan atau koherensi. Cara menentukan makna kalimat dalam teks dengan kalimat tersebut. Makna kalimat yang baru tersebut masih dalam satu
  • 29. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah teks biografi tokoh tersebut! Tumbuh menjadi anak bungsu dari lima bersaudara, Andy F. Noya justru menjadi anak nakal. Karena kenakalannya, sang ayah selalu melarang Andy F Noya ketika ia ingin membantu memperbaiki mesin ketik. Selain takut rusak, ayahnya tidak ingin anaknya itu mengikuti jejaknya menjadi tukang servis mesin ketik. Namun apa mau dikata Andy F. Noya kecil memang tidak bisa lepas dari mesin ketik. Ia gemar tulis-menulis sejak bersekolah di SD. Ketika bersekolah di Jayapura, Andy F. Noya gemar mengarang dan menggambar. Ia pernah menjuarai lomba mengarang dan menggambar karikatur. Andy F. Noya memiliki nilai akademis sangat baik. Ia termasuk salah satu lulusan terbaik STM N 6 Jakarta. Keistimewaan tokoh dalam teks biografi tersebut adalah ... A. Andy F. Noya merupakan anak bungsu sehingga nakal. B. Andy F. Noya suka membantu ayahnya mereparasi mesin ketik. C. Andy F. Noya kecil gemar tulis-menulis sejak bersekolah di SD. D. Andy F. Noya ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi tukang servis mesin ketik.
  • 30. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: C Keistimewaan tokoh menyangkut keunggulan atau keahlian seseorang yang sangat mengagumkan. Teks tersebut menjelaskan masa kecil tokoh Andy F. Noya. Beberapa keistimewaan Andy F. Noya antara lain sejak SD gemar tulis menulis. Ia pernah menjuarai lomba menggarang dan menggambar karikatur. Nilai akademis Andy F. Noya sangat baik sehingga mendapat predikat lulusan terbaik STM 6 Jakarta. Jadi, keistimewaan Andy F. Noya terdapat pada pilihan jawaban C. Pilihan jawaban A dan B bukan keistimewaan Andy F. Noya, melainkan pernyataan yang terdapat dalam teks biografi tersebut. Pilihan jawaban D tidak sesuai dengan teks biografi tersebut. Teks mengandung informasi baik tersurat maupun tersirat. Makna tersurat adalah makna tertulis, eksplisit, atau tampak jelas dalam teks bacaan. Dapat pula dikatakan bahwa makna tersurat adalah makna yang secara langsung dinyatakan dalam teks bacaan. Kamu dapat menentukan informasi tersurat dalam teks biografi. Informasi tersurat tersebut dapat ditemukan pada keistimewaan tokoh dan sifat atau sikap yang dapat diteladani dari tokoh tersebut.
  • 31. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah bagian teks berikut! Etnis Betawi, sebagai sebuah identitas, kini semakin lamah bertahan seiring percepatan perubahan Jakarta yang enggan berhenti. Jumlah pendatang yang tidak pernah surut, budaya asing yang terus menggempur, telah membuat etnis ini semakin tidak terlihat. Padahal, semestinya identitas budaya ini tetap kental meskipun Jakarta telah menjadi sebuah kota metropolitan. Namun, pada kenyataannya identitas Betawi perlahan-lahan tergeser dan terpinggirkan. Kutipan teks tersebut merupakan bagian .... A. pendahuluan B. sinopsis buku C. kelebihan dan kelemahan D. penutup
  • 32. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: A Kutipan tersebut tergolong teks ulasan. Kutipan teks ulasan tersebut berisi gambaran umum tentang identitas etnis Betawi yang semakin tergeser dan terpinggirkan. Paragraf yang berisi tentang gambaran umum atau deskripsi secara singkat sebuah teks disebut pendahuluan. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban A. Pilihan B, C, dan Dtidak tepat. Bagian sinopsis berisi pokok-pokok isi buku. Bagian kelebihan dan kelemahan berisi segi menarik dan kekurangan buku. Bagian penutup berisi simpulan karya tersebut.
  • 33. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bahasa Indonesia mengenal beberapa jenis teks. Jenis-jenis teks tersebut antara lain teks laporan, teks eksposisi, teks ulasan, teks biografi, teks prosedur, dan teks tanggapan kritis. Teks-teks tersebut memiliki bagian. Sebelum membahas bagian teks, perlu diketahui, terlebih dahulu definisi teks-teks tersebut. 1. Teks Laporan Teks laporan adalah bentuk hasil pengamatan yang dilakukan dan bertujuan untuk menginformasikan hasil yang diperoleh tersebut kepada pembaca. Oleh karena itu, teks laporan dapat pula disamakan dengan teks hasil observasi. Kegiatan observasi atau pengamatan pada dasarnya merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kamu lakukan. Akan tetapi, tidak semua kegiatan yang diamati itu disebut observasi. Observasi harus dilakukan secara senggaja, runtut, sesuai dengan aspek-aspek tertentu, dan berdasarkan tujuan yang jelas. Observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap keadaan, objek atau peristiwa yang akan diteliti. Hasil dari observasi atau pengamatan ditulis dengan lengkap mengenai detail-detail objek pengamatan. Hasil observasi. Jadi, teks hasil observasi adalah teks pengamatan yang ditulis secara terperinci, sistematik, dan bersifat faktual. Teks hasil observasi memiliki struktur atau bagian-bagian. Struktur teks hasil observasi terdiri atas definisi umum (bagian pembuka), deskripsi bagian (bagian isi), dan deskripsi manfaat (bagian penutup). Bagian definisi umum berisi pengertian sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu cara secara terperinci. Sementara itu, deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.
  • 34. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 2. Teks Eksposisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi adalah uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan. Menurut ahli tata bahasa Indonesia, Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau keterampilan berbahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Pada umumnya teks eksposisi terdiri atas tiga bagian, yakni bagian tesis yang merupakan pendapat atau opini, bagian argumentasi atau alasan yang merupakan isi, dan bagian penengasan ulang yang merupakan bagian penutup.
  • 35. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 3. Teks Ulasan Teks ulasan adalah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai karya sastra. Analisis tersebut berisi tinjauan terhadap isi karya sastra baik buku, cerpen, novel, film, drama, maupun puisi. Analisis atau tinjauan tersebut bertujuan mengetahui kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki karya sastra tersebut. Hasil analisis tersebut ditujukan kepada pembaca atau khalayak ramai. Struktur teks ulasan terdiri atas orientasi (orientation), tafsiran (interpretative recount), evaluasi (evaluation), dan rangkuman (evaluative summation). Bagian orientasi berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas. Gambaran umum karya sastra tersebut dapat berupa identitas dan gambaran umum karya sastra. Tafsiran berisi pandangan mengenai karya sastra yang diulas. Bagian ini dilakukan setelah mengevaluasi karya sastra tersebut. Pada bagian ini penulis biasanya membandingkan karya sastra tersebut dengan karya lain yang mirip. Penulis juga menilai kekurangan dan kelebihan karya sastra yang diulas. Pada bagian evaluasi penulis mengevaluasi karya sastra, penampilan, dan produksi. Bagian evaluasi juga berisi gambaran secara detail suatu karya sastra yang diulas. Gambaran tersebut bisa berupa bagian, ciri-ciri dan kualitas karya tersebut. Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan akhir. Ulasan akhir tersebut berisi simpulan karya tersebut.
  • 36. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Salah satu jenis teks ulasan adalah resensi. Resensi diartikan sebagai penilaian terhadap karya orang lain dengan memberikan pertimbanganbaik dan buruk karya tersebut secara objektif. Unsur-unsur tersebut meliputi judul resensi, data buku, pendahuluan, isi, dan penutup. a. Judul resensi Judul resensi harus sesuai dengan keseluruhan isi resensi. b. Identitas buku Identitas buku mencakup judul buku, jenis buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, dan harga buku. c. Pendahuluan atau pembuka resensi Bagian pendahuluan berisi landasan berpikir peresensi. Bagian pendahuluan biasanya mengemukakan tema dan deskripsi buku secara singkat.
  • 37. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor d. Isi resensi Isi resensi merupakan bagian inti resensi. Bagian ini meliputi sinopsis atau isi buku secara ringkas, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku, tinjauan bahasa, dan kesalahan cetak. 1) Sinopsis isi buku Dalam bagian ini peresensi mengemukakan pokok-pokok isi buku. Jika yang diresensi buku- buku fiksi, peresensi harus mengemukakan unsur-unsur yang berhubungan dengan masalah, watak, dan latar cerita sehingga orang lain penasaran ingin membacanya. 2) Kelemahan dan keunggulan buku Penulisan resensi harus mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Penulis buku juga harus mengemukakan kekurangan dari buku tersebut. e. Penutup Unsur penutup resensi berisi buku itu penting untuk siapa da mengapa. Peresensi juga mengemukakan simpulan dalam bagian penutup. Penulisan resensi harus mengemukakan nilai yang diperolehnya terhadap buku yang diresensi dan imbauan-imbauan untuk pembaca.
  • 38. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 4. Teks Biografi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi berarti riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau data kematian dan data pekerjaan seseorang. Dalam biografi dijelaskan secara lengkap kehidupan tokoh sejak kanak-kanak sampai tua, bahkan hingga tokoh tersebut meninggal. Semua jasa, karya, dan segala aspek yang dilakukan atau dihasilkan oleh seorang tokoh juga dijelaskan. Teks biografi terdiri atas struktur -struktur utama. Struktur-struktur teks tersebut sebagai berikut. a. Orientasi/Pengenalan Tokoh Orientasi berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku didalam teks biografi. Orientasi memberikan pengenalan tokoh secara umum, seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, latar belakang keluarga, dan riwayat pendidikan. b. Peristiwa dan Masalah Dalam bagian ini berisi penjelasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi atau yang pernah dialami tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapau tujuan dan cita-citanya. Bagian ini mencakup aspek menarik, mengesankan, dan mengharukan yang dialami tokoh. c. Reorientasi Bagian ini berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi boleh ada dan boleh tidak ada dalam teks biografi.
  • 39. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 5. Teks Prosedur Kata prosedur berkategori nomina. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1) prosedur berarti tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; 2) metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah. Sementara itu, teks cerita prosedur adalah petunjuk yang berisi langkah-langkah dengan tujuan tertentu. Teks terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan isi. Bentuk teks dapat diidentifikasi berdasarkan strukturnya. Dengan demikian, struktur merupakan salah satu aspek penting suatu teks, khususnya teks prosedur. Teks prosedur memiliki struktur atau bagian-bagian. Struktur teks prosedur terdiri atas tujuan, bahan-bahan perlengkapan, dan langkah-langkah. a. Tujuan Bagian ini berisi tujuan kegiatan. Pembaca teks segera mengetahui tujuan kegiatan pada bagian awal teks. b. Bahan-bahan atau perlengkapan Bagian ini berisi bahan-bahan atau perlengkapan demi mencapai tujuan. c. Langkah-langkah Bagian ini berisi langkah-langkah untuk mencapai tujuan kegiatan berdasarkan berbagai bahan atau perlengkapan yang tersedia. Langkah-langkah harus dilakukan secara urut agar tujuan dapat tercapai. Dengan kata lain, ketidakurutan langkah-langkah mengakibatkan suatu kegiatan gagal mencapai tujuan.
  • 40. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 6. Teks Tanggapan Kritis Teks tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah. Tanggapan kritis merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah berdasarkan cara berpikir kritis. Dalam mengemukakan tanggapan, seseorang harus tajam menganalisis masalah. Selain itu, ia harus peka terhadap masalah yang ada. Tanggapan kritis tersebut dapat berupa kritik dukungan pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya suatu masalah disertai dengan alasan logis. Alasan tersebut harus memberi dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas. Cara berpikir kritis merupakan proses penilaian atau pengambilan keputusan dilakukan secara mandiri dengan memperhatikan keadaan di lingkungan sekitar. Berpikir kritis dapat muncul kapan pun dalam proses penilaian, keputusan, atau penyelesaian masalah secara umum. Kapan pun seseorang berusaha untuk mengetahui peristiwa yang perlu dipercaya didasari alasannya. Proses berpikir kritis melalui usaha pemahaman seperti membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Semua dapat dilakukan secara kritis. Berpikir kritis penting agar kamu dapat menggunakan potensi pikiran secara optimal. Teks tanggapan kritis disusun dengan struktur yaitu resume atau ringkasan dari isi teks yang hendak ditanggapi, deskripsi kelebihan/kekurangan teks, dan judgement berupa penilaian menyeluruh terhadap kualitas teks.
  • 41. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah paragraf berikut! Bagaimanakah cara mencukupi kebutuhan akan sayur-mayur dan variasi gizinya? Pekarangan dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman sayur-mayur. Sementara itu, di sisa lahan pekarangan dapat dibuat kolam untuk budi daya ikan. Jadi, sebagian lahan pekarangan digunakan untuk menanam sayur-mayur dan sebagian lainnya digunakan sebagai kolam ikan. Gagasan utama paragraf tersebut adalah ... A. cara mencukupi kebutuhan akan sayur-mayur dan variasi gizi. B. pemanfaatan pekarangan untuk membudi dayakan tanaman sayur-mayur . C. pembuatan kolam untuk budi daya ikan di sisa lahan pekarangan. D. penggunaan lahan pekarangan untuk sayur-mayur dan kolam ikan
  • 42. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: D Paragraf tersebut membahas pemanfaatan lahan pekarangan. Lahan pekarangan dapat digunakan untuk menanam sayur-mayur dan sebagai kolam ikan. Pernyataan tersebut terletak diakhir paragraf sebagai simpulan kalimat-kalimat sebelumnya. Oleh karena itu, gagasan utama paragraf tersebut terletak di akhir paragraf. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D.
  • 43. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Teks merupakan wacana tertulis atau bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran. Teks atau bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan untuk mengutarakan atau mengemukakan satu gagasan utama atau gagasan pokok. Syarat-syarat sebuah paragraf yaitu koheren (berhubungan), kohesif (padu), dan memiliki satu gagasan utama (pokok). Setiap paragraf harus memiliki gagasan utama. Gagasan utama, gagasan pokok, atau ide pokok adalah topik yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Gagasan utama dalam paragraf berfungsi sebagai pengendali informasi atau merupakan inti informasi. Gagasan utama dapat ditemukan dalam kalimat utama. Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama dapat ditemukan di awal, akhir, awal dan akhir, atau diseluruh paragraf. Pada umumnya gagasan utama disampaikan dalam kalimat topik. Jadi, menentukan gagasan utama tentukan terlebih dahulu kalimat topik atau kalimat utamanya. Simpulan merupakan ikhtisar atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya. Simpulan dapat diketahui berdasarkan letak gagasan pokok. Untuk memudahkan menyimpulkan paragraf, kamu harus mencari ide pokok tiap-tiap paragraf. Kemudian, kamu merangkai ide pokok tersebut. Selanjutnya, kamu meringkas ide pokok tersebut menjadi satu kalimat.
  • 44. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah ilustrasi berikut! Penetrasi pasar minuman ala luar negeri mengancam keberadaan minuman tradisional. Kemasan dan strategi pemasaran minuman ala luar negeri lebih menarik. Minuman tradisional kalah bersaing dengan minuman kemasan ala luar negeri. Minuman tradisional merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan. Minuman tradisional tanpa bahan pengawet. Minuman tradisional lebih sehat daripada kemasan minuman ala luar negeri menggunakan bahan pengawet. Minuman tradisional lebih mudah dibuat sendiri daripada minuman kemasan ala luar negeri. Bahannya pun mudah didapatkan. Kalimat tanggapan positif berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ... A. Saya setuju mengonsumsi minuman tradisional karena dikemas menarik dan mudah didapatkan di toko- toko. B. Saya lebih suka mengonsumsi minuman kemasan ala luar negeri karena tidak perlu repot membuat sendiri. C. Saya lebih suka mengonsumsi minuman kemasan ala luar negeri karena kemasannya lebih menarik dan bergengsi. D. Saya lebih suka mengonsumsi minuman tradisional karena tanpa bahan pengawet dan lebih menyehatkan.
  • 45. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: D Tanggapan positif terdapat pada pilihan D. Sementara itu, kalimat tanggapan positif pada pilihan jawaban A, B, dan C tidak sesuai dengan ilustrasi tersebut. Teks tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah. Tanggapan kritis merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah berdasarkan cara berpikir kritis. Dalam mengemukakan tanggapan, seseorang harus tajam menganalisis masalah. Selain itu, ia harus peka terhadap masalah yang ada. Tanggapan kritis tersebut dapat berupa kritik dukungan pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya suatu masalah disertai alasan logis. Alasan harus memberi dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas. Pendapat pro disebut tanggapan kritis positif. Pendapat pro berupa persetujuan, dukungan, optimistis, dan pujian. Sebaliknya, pendapat kontra disebut tanggapan kritis negatif. Pendapat kontra berupa penolakan, kritik, pesimistis, dan keprihatinan. Pendapat pro dan kontra dapat disimpulkan.
  • 46. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah teks berikut dengan saksama! Karakter adalah kunci keberhasilan individu. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan. Perbuatan atau perilaku manusia tersebut berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter penting bagi pelajar. Pendidikan karakter tidak hanya diterapkan disekolah, tetapi dirumah dan di lingkungan sosial. Peserta pendidikan karakter tidak hanya anak-anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Pendidikan karakter penting bagi pelajar karena berguna untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Sudahkah kalian menyadarinya? Ringkasan tepat bacaan tersebut adalah ... A. Kunci keberhasilan individu adalah pendidikan karakter. B. Pendidikan karakter diterapkan di sekolah, rumah, dan lingkungan sosial. C. Pendidikan karakter untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia. D. Karakter adalah kunci keberhasilan individu yang penting bagi pelajar.
  • 47. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: D Ringkasan dalam bacaan tersebut dapat dirangkai dari gagasan pokok kedua paragraf. Gagasan pokok pertama adalah karakter sebagai kunci keberhasilan individu. Gagasan pokok kedua adalah karakter penting bagi pelajar. Jika kedua gagasan pokok tersebut diringkas menjadi Karakter adalah kunci keberhasilan individu yang penting bagi pelajar. Jadi, ringkasan bacaan terdapat pada pilihan jawaban D. Pilihan jawaban A, B, dan C tidak mewakili ringkasan bacaan tersebut. Ringkasan juga disebut rangkuman. Ringkasan adalah penyajian bacaan dalam bentuk singkat dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang bacaan asli. Langkah-langkah membuat ringkasan bacaan sebagai berikut. 1. Membaca bacaan atau karangan asli untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang, dan sudut pandangnya. 2. Mencatat gagasan utama setiap paragraf dalam bacaan. 3. Menyusun ringkasan dengan menyusun gagasan utama bacaan menjadi satu paragraf. 4. Membaca paragraf ringkasan dan memperbaiki atau menyuntingnya jika terdapat kesalahan.
  • 48. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah kedua teks berikut! Teks I Kondisi kebersihan lingkungan di perumahan Alam Permai sangat baik. Selokan terpelihara dengan baik dan tidak mampat. Tempat pembuangan sampah pun terorganisasi dengan baik. Setiap rumah memiliki satu tempat sampah yang diletakkan di depan rumah. Tempat sampah berupa tong besar atau drum. Petugas kebersihan mengambil sampah setiap tiga hari sekali. Selain itu, setiap satu bulan sekali warga Perumahan Alam Permai melakukan kerja bakti membersihkan selokan dan rumput-rumput liar di sekitar perumahan. Teks II Perjalanan kami dari Medan ke Parapat diawali dari iseng aja. Dimulai dari seorang kawan yang ingin meluapkan kegalauannya. Saya sendiri heran, kenapa mesti ke Parapat, itu kan jauh dari Medan. Padahal bisa aja hang out ke cafe di sekitar kota Meda, toh sama aja rasanya. Ternyata melepaskan rasa galau di cafe dengan keindahan alam yang natural beda rasanya. Parapatlah tempat kealamian masih ada. Natural dan indah. Parapat merupakan pintu masuk ke Danau Toba. Tempat yang indah di Sumatra Utara. Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah ... Teks I Teks II A. efektif tidak efektif B. baku tidak baku C. mudah dipahami berbelit-belit D. santai resmi
  • 49. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: B Bahasa dalam teks laporan menggunakan bahasa baku dan tidak baku. Teks satu merupakan laporan pengamatan. Teks tersebut menggunakan bahasa baku. Teks II merupakan laporan perjalanan. Teks tersebut menggunakan bahasa tidak baku. Perhatikan kata-kata aja, kenapa, mesti, dan toh. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan B. Penggunaan bahasa dan pola penyajian setiap teks kadang-kadang berbeda. Beberapa jenis teks tersebut dapat dibandingkan dari segi penggunaan bahasa dan pola penyajiannya. Bahasa dalam teks laporan menggunakan bahasa baku dan tidak baku. Penggunaan bahasa baku dalam teks laporan terdapat pada teks laporan hasil observasi dan teks berita. Akan tetapi, dalam teks laporan perjalanan dapat menggunakan bahasa baku dan bahasa tidak baku. Begitu pula jenis teks lain seperti teks eksposisi, teks ulasan, teks biografi, teks prosedur, dan teks tanggapan kritis menggunakan bahasa baku. Pola penyajian setiap teks dapat berbeda-beda. Sebagai contoh pola penyajian teks berita akan berbeda dengan pola penyajian teks laporan hasil observasi atau laporan pengamatan. Pola penyajian teks berita dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan 5W+1H. Setiap kalimat merupakan jawaban atas satu pertanyaan. Pola penyajian dalam teks laporan berupa pembuat laporan, objek yang diamati, waktu pengamatan, tempat pengamatan, tujuan pengamatan, dan hasil pengamatan.
  • 50. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah identitas buku berikut! Judul : Supernova; Akar Penulis : Dewi "Dee" Lestari Simangunsong Jenis : Fiksi Penerbit : Truedee Books Cetakan Tahun : Cetakan I Oktober 2002 Tebal Buku : 221 Halaman Panjang Buku : 21 cm Lebar Buku : 13,5 cm
  • 51. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Paragraf yang menyatakan keunggulan buku adalah ... A. Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976. Ia seorang penulis dan penyanyi Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis. B. Kelebihan buku Supernova episode akar tidak lagi banyak dicantumkan footnote. Di sini pengarang juga menyampaikan arti kesetiakawanan tinggi antarsesama backpakker. Dalam novel ini pengarang juga mengajarkan kita dalam penguasaan beberapa bahasa asing dan tidak adanya diskriminasi dalam suatu komunitas. C. Menurut saya kekurangan dalam novel ini hanya dalam penggunaan bahasa. Terkadang banyak mempergunakan bahasa tingkat tinggi yang tidak semua kalangan dapat memahaminya walaupun penggunaannya tidak sebanyak novel Supernova episode pertama yang berjudul Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. D. Talita Luna, kesejatian hidup ada pada batu kerikil yang tertendang ketika kau melangkah menyusuri jalan. Kesejatian hidup ada pada selembar daun kering yang gugur tertiup angin. Kesejatian hidup ada pada air susu ibu yang diminum oleh bayinya. Di Vihara Pit Yong Kiong, Pasuruan, di Pelabuhan Belawan, di Penang, di Bangkok, di Laos, di Golden Triangle, di Cambodia, di Bandung, di manapun kau hidup.
  • 52. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: B Keunggulan buku merupakan kelebihan buku yang diresensi. Paragraf yang menyatakan keunggulan buku terdapat pada pilihan jawaban B. Pilihan jawaban A merupakan kepengarangan. Pilihan jawaban C merupakan kelemahan buku. Pilihan jawaban Dmerupakan sinopsis buku. Sebuah karya baik sastra, nonsastra, film, maupun drama dapat dinilai. Penilaian karya tersebut berdasarkan keunggulan atau kelemahannya. Kegiatan menilai keunggulan atau kelemahan adalah bagian dari resensi. Resensi adalah tulisan berisi ulasan, pertimbangan, atau pembicaraan suatu karya (sastra, nonsastra, film, atau drama). Resensi bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca tentang sebuah karya patut mendapat sambutan atau tidak. Resensi buku identik dengan bedah buku, tinjauan buku, dan timbangan buku. Ragam bahasa yang digunakan dalam meresensi buku harus komunikatif dan menarik. Penulisan resensi bertujuan untuk memberi rangsangan kepada pembaca agar membaca atau memiliki buku tertentu. Simpulan resensi biasanya berusaha menyakinkan pembaca agar membaca buku yang diulas. Resensi buku berisi aspek-aspek berikut ini. 1. Identitas buku (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal halaman) 2. Sinopsis, unsur ekstrinsik, intrinsik (untuk nonfiksi) 3. Nilai buku (kelebihan dan kelemahan buku) 4. Keterbacaan atau kecocokan pembacanya.
  • 53. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah kutipan cerpen berikut! Sebuah mobil colt berplat nomor merah berhenti pas di depan kedai kasur Alin. Murni berdebar- debar, kalau-kalau orang yang turun dari mobil itu utusan hotel yang memesan tiga puluh kasur single itu. Ia berusaha tersenyum dan menyembunyikan giginya yang terlalu menonjol ke depan. Orang berpakain pengawai itu juga terseyum membalas. "Maaf, bu. Saya pengawai ketertiban Balai kota. Apakah racun api ibu masih baik? Boleh saya periksa?" Kata bercetak miring tersebut mengandung makna ... A. bangunan tempat menitipkan barang B. bangunan tempat memproduksi barang C. bangunan tempat berjualan D. bangunan tempat menumpul barang
  • 54. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: C Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kedai berarti bangunan tempat berjualan. Jadi, kedai kasur berarti bangunan tempat berjualan kasur. Pilihan jawaban A, B, dan D tidak tepat karena tidak sesuai dengan arti kata kedai. Cerpen merupakan karya sastra berbentuk fiksi. Sesuai namanya, cerpen kependekan dari cerita pendek. Akan tetapi, ukuran panjang pendek cerita memang tidak ada aturan pasti. Tidak ada satu kesepakatan diantara pengarang dan para ahli tentang ukuran panjang pendek cerita. Dalam Teori Pengkajian Fiksi karangan Burhan Nurgiyantoro dijelaskan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Fabel disebut juga dongeng. Fabel adalah salah satu dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh utama. Tokoh tersebut dapat berpikir, berperasaan, berbicara, bersikap, dan berinteraksi seperti manusia. Fabel bersifat diktatis atau mendidik. Fabel digunakan sebagai kiasan kehidupan manusia dan untuk mendidik masyarakat. Pujangga pertama fabel adalah Aesopus dari Yunani atau dikenal dengan Aesop. Baik dalam cerpen maupun fabel kadang-kadang terkandung kata yang maknanya sulit dipahami atau memiliki sinonim kata. Makna kata tersebut dapat dicari atau sinonimnya dalam kamus. Selain itu, dalam cerpen atau fabel mengandung makna tersurat. Makna tersurat berarti makna yang sudah dicantumkan dalam cerita.
  • 55. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah kutipan cerpen berikut! 1) Pada waktu istirahat sekolah Diva bersama kedua temannya, Andi dan Rifa, berjalan menuju kantin. 2) Sesampainya di kantin Diva seperti biasanya membeli jajanan. 3) Diva tidak sempat berpikir akan keputusannya yang dibuat kemarin. 4) Diva diingatkan oleh Rifa dan menurutinya. 5) Hati riuh sedang mengelayuti hatinya. 6) Sikap yang Diva pilih ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya. Latar waktu pada kutipan cerpen tersebut adalah ... A. pagi B. siang C. sore D. malam
  • 56. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah kutipan cerpen berikut! 1) Pada waktu istirahat sekolah Diva bersama kedua temannya, Andi dan Rifa, berjalan menuju kantin. 2) Sesampainya di kantin Diva seperti biasanya membeli jajanan. 3) Diva tidak sempat berpikir akan keputusannya yang dibuat kemarin. 4) Diva diingatkan oleh Rifa dan menurutinya. 5) Hati riuh sedang mengelayuti hatinya. 6) Sikap yang Diva pilih ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya. Bukti tokoh Diva sabar terdapat pada kalimat nomor ... A. 3) B. 4) C. 5) D. 6)
  • 57. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: B Latar waktu dalam kutipan cerpen tersebut adalah siang hari. Latar waktu tersebut ditunjukkan oleh kalimat 1). Waktu istirahat sekolah adalah siang hari. Jawaban: B Tokoh Diva digambarkan memiliki watak sabar. Sifat tokoh Diva sabar ditunjukkan ketika ia menuruti kata Rifa. Kesabaran itu ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.
  • 58. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Cerpen dan fabel merupakan jenis prosa fiksi. Cerpen dan fabel memiliki unsur pembangun yang sama. Berikut unsur-unsur pembangun cerpen dan fabel. 1. Perwatakan: cara pengarang menggambarkan watak tokoh (penokohan) 2. Latar: keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana 3. Alur: rangkain peristiwa membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat 4. Tema: pokok pikiran pengarang 5. Amanat: pesan yang disampaikan pengarang 6. Gaya bahasa: corak pemakaian bahasa 7. Sudut pandang: cara pandang pengarang
  • 59. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor a. Sudut pandang orang ketiga Pengisahan cerita pada umumnya mempergunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang adalah seseorang yang berada diluar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama diri atau kata ganti orang ketiga. Kata ganti tersebut misalnya Delia, Rahmat, ia, dia, dan mereka. b. Sudut pandang orang pertama Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang orang pertama, pengarang adalah seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si "aku", tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran diri sendiri. c. Sudut pandang campuran Dalam pengisahan cerita, pengarang menggabungkan penggunaan sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
  • 60. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Cara menentukan penokohan Penokohan, perwatakan, atau karakter tokoh dapat digambarkan dengan dua cara sebagai berikut. 1. Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang 2. Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui: a. penggambaran fisik dan perilaku tokoh; b. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh; c. penggambaran tindakan tokoh; d. pengungkapan jalan pikiran tokoh; e. penggambaran oleh tokoh lain; serta f. penggambaran melalui dialog tokoh. Jadi, kamu harus memahami teknik penggambaran tokoh dan cara karakter tersebut digambarkan tokoh dalam cerita cerpen.
  • 61. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Cara menentukan konflik Konflik dapat ditentukan dari kehadiran masalah dalam cerita. Berbagai perbedaan antartokoh menjadi masalah yang menimbulkan konflik antarpelaku. Masalah tersebut membuat cerita menjadi hidup.
  • 62. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1 dan 2. Ayah mengamati aku dari atas ke bawah. Ia berdiri dan menjangkau tangan kananku. Katanya: "Untuk apa bunga ini.heh." Aku tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini. Ayah meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bungkah oto tangan ayah menggenggam bunga kecil- kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak. "Lali-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi engkau laki-laki." Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku membungkuk, mengambil mengambil bunga itu, membawanya ke kamar. 1. Makna simbol kata bunga dalam kutipan tersebut adalah ... A. Bunga melambangkan keindahan sehingga tidak boleh dipetik. B. Bunga melambangkan kesucian hanya boleh dipandang. C. Bunga melambangkan kelembutan sehingga identik dengan perempuan. D. Bunga melambangkan kemurnian yang harus dilindungi.
  • 63. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 2. Isi tersirat kutipan cerpen tersebut adalah ... A. Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti perempuan. B. Ayah tidak ingin anaknya menyukai bunga seperti dia. C. Ayah tidak ingin jika bunga itu dipetik. D. Ayah ingin bunga itu sebagai hiasan di taman.
  • 64. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor 2. Isi tersirat kutipan cerpen tersebut adalah ... A. Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti perempuan. B. Ayah tidak ingin anaknya menyukai bunga seperti dia. C. Ayah tidak ingin jika bunga itu dipetik. D. Ayah ingin bunga itu sebagai hiasan di taman.
  • 65. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: C Perhatikan kalimat yang menyatakan bahwa laki-laki tidak perlu bunga. Oleh karena itu, bunga identik dengan perempuan yang memiliki hati lembut. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban C. Jawaban: A Isi tersirat dalam kutipan cerpen berarti simpulan atau inti sari dari cerpen tersebut. Kutipan cerpen tersebut menceritakan kemarahan tokoh ayah Buyung ketika melihat tokoh Buyung menggenggam bunga. Menurut tokoh ayah, tokoh Buyung tidak pantas menggenggam bunga. Perempuanlah yang lebih pantas menggenggam bunga. Dalam kutipan tersebut tersirat bahwa bunga melambangkan kelembutan yang pantas untuk perempuan. Tokoh Buyung adalah anak laki-laki yang tidak memerlukan bunga. Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban A.
  • 66. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Cerpen dan fabel memiliki simbol-simbol tersendiri yang biasanya diungkapkan dalam bahasa yang digunakan penulis. Cerpen adalah salah satu prosa fiksi yang merupakan dunia simbol. Penulis mengungkapkan perasaan, pikiran, dan idenya dengan bahasa khas. Simbol-simbol yang digunakan penulis untuk mengungkapkan ide dan perasaannya tersebut memiliki makna tersendiri. Simbol-simbol itulah yang akan ditafsirkan atau dimaknai oleh pembaca. Makna tersirat adalah arti sebuah bacaan yang tidak tertulis secara jelas dalam bacaan tersebut. Baik cerpen maupun fabel didalamnya mengandung makna tersirat. Makna tersirat isi cerpen dan fabel dapat diketahui setelah pembaca memahami unsur-unsur intrinsik kedua karya sastra tersebut.
  • 67. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah kutipan cerpen berikut! Ketika esoknya Tini mesti belanja lagi, toko itu kelihatan begitu ramai. Semua buah tomat terjual habis. "Kali ini saya tidak bisa memberimu tomat. Besok saja, ya? Doakan dangangan saya laku," kata pemilik toko menghibur Tini. Tini kemudian melempar belanjaannya. Dia tidak pulang ke rumah. Tini merasa semua orang mencuri tomatnya. Di tengah sebuah jalan raya Tini berhenti. Ia melihat semua benda bergerak ramai ke sana ke mari. Keasyikan yang rasanya belum pernah didapatinya. 1. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ... A. Tini berbelanja di toko keesokan harinya. B. Semua tomat di toko terjual habis. C. Pemilik toko tidak memberi tomat kepada Tini. D. Pemilik toko menghibur Tini
  • 68. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: C Konflik akan muncul jika ada penyebabnya. Konflik dalam kutipan cerpen tersebut dialami oleh tokoh Tini. Tini merasa kecewa. Penyebab konflik Tini kecewa adalah ia tidak diberi tomat oleh pemilik toko karena tomat terjual habis. Jadi, penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban C.
  • 69. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah kutipan cerpen berikut! Ketika esoknya Tini mesti belanja lagi, toko itu kelihatan begitu ramai. Semua buah tomat terjual habis. "Kali ini saya tidak bisa memberimu tomat. Besok saja, ya? Doakan dangangan saya laku," kata pemilik toko menghibur Tini. Tini kemudian melempar belanjaannya. Dia tidak pulang ke rumah. Tini merasa semua orang mencuri tomatnya. Di tengah sebuah jalan raya Tini berhenti. Ia melihat semua benda bergerak ramai ke sana ke mari. Keasyikan yang rasanya belum pernah didapatinya. 2. Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ... A. Tini melempar belanjaannya dan tidak pulang ke rumah. B. Tini menemukan keasyikan tersendiri di jalan raya. C. Pemilik toko minta didoakan agar dagangannya laku. D. Tini berhenti di jalan raya dan melihat lalu lintas sangat ramai.
  • 70. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Kunci jawaban: A Konflik yang dialami tokoh Tini akan menimbulkan akibat. Tokoh Tini kecewa karena tidak diberi tomat oleh pemilik tokoh. Ia marah, lalu melempar belanjaannya dan tidak pulang ke rumah. Jadi, akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban A.
  • 71. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Konflik merupakan kejadian yang tergolong penting atau unsur esensial dalam pengembangan alur atau plot. Kemampuan pengarang untuk membangun konflik melalui berbagai peristiwa akan menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Biasanya pembuka akan menyukai karya narasi tersebut jika ada konflik antartokoh di dalamnya. Sebenarnya yang dihadapi dan menyita perhatian pembaca sewaktu membaca karya narasi adalah peristiwa-peristiwa konflik, konflik yang semakin memuncak, klimaks, dan penyelesaian. Konflik adalah sesuatu yang dramatik, yakni pertarungan antara dua kekuatan dan seimbang yang menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Kehidupan yang tenang dalam cerpen dan fabel tanpa adanya masalah yang memacu munculnya konflik berarti tidak ada cerita. Peristiwa dan konflik berkaitan erat dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain. Ada peristiwa tertentu yang dapat menimbulkan terjadinya konflik. Sebaliknya, karena terjadi konflik, peristiwa-peristiwa lain dapat bermunculan. Konflik demi konflik yang disusul oleh peristiwa demi peristiwa akan menyebabkan konflik meningkat. Konflik yang semakin meruncing disebut klimaks.
  • 72. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah kedua kutipan fabel berikut! Kutipan Fabel I Seekor singa merungut dan menderam kepada seekor nyamuk yang asyik terbang berlegar di kepalanya ketika dia cuba melelapkan mata. "Pergi kamu dari sini sebelum aku memijakmu dengan kakiku," ngaumnya. "Aku tidak takut padamu." kata nyamuk memperolok-olokkannya. "Kamu mungkin digelar Raja Rimba, tapi aku lebih kuat daripada kamu. Aku juga boleh membuktikannya. Mari berlawan dan lihat siapa yang menang." singa pun bersetuju. Nyamuk dengan pantas menjunam ke arah singa dan mengigitnya bertalu-talu di hidung dan telinganya. Ketika cuba memijak nyamuk itu, singa tercakar diri sendiri dengan kukunya yang tajam hingga berdarah. "Cukup, cukuplah!" kamu menang, jerit singa.
  • 73. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Kutipan Fabel II Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burung pun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimana pun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
  • 74. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Perbedaan penggunaan bahasa pada kutipan fabel tersebut adalah ... Kutipan Fabel I Kutipan Fabel II A. menggunakan majas menggunakan ungkapan B. bahasa mudah dipahami bahasa sulit dipahami C. kalimat menggunakan dialog kalimat tidak menggunakan dialog D. menggunakan bahasa Melayu menggunakan bahasa Indonesia
  • 75. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Jawaban: D Kutipan fabel 1 menggunakan bahasa Melayu. Penggunaan kata-kata melayu dalam kutipan tersebut antara lain perkara, mengelirukan, dan dicucuk. Kutipan fabel 2 menggunakan bahasa Indonesia. Jadi, jawaban yang tepat pada pilihan jawaban D. Alur (plot) merupakan bagian dari unsur intrinsik suatu karya sastra. Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Akan tetapi, pola pengembangan cerita suatu cerpen atau fabel tidaklah seragam. Alur dapat dikategorikan dalam dua kategori. Yaitu kronologis dan tak kronologis. Alur berkategori kronologis adalah alur lurus atau atau alur maju disebut progresif. Alur berkategori tak kronologis adalah sorot balik (flash-back), mundur, disebut regresif. Alur lurus atau maju jika peristiwa- peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis. Peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa kemudian. Alur sorot balik jika cerita tidak dimulai dari tahap awal, tetapi mungkin dari tahap tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Karya yang beralur jenis ini langsung menyuguhkan adegan-adegan konflik yang telah meruncing. Alur campuran, secara garis besar dalam cerita terdapat alur maju, tetapi didalamnya sering terdapat adegan-adegan sorot balik.
  • 76. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Alur atau plot dibedakan kedalam beberapa tahapan. Secara umum tahapan dibagi dalam bagian-bagian berikut. 1. Tahap penyituasian (situation) Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh serta menata adegan dan hubungan antartokoh. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian informasi awal. 2. Tahap pemunculan konflik (generating circumstances) Konflik atau masalah-masalah dalam tahap ini mulai dimunculkan. Jadi, tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik. Konflik tersebut akan berkembang atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. 3. Tahap peningkatan konflik (rising action) Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin mencekam dan menegangkan. 4. Tahap klimaks (climax) Konflik yang dialami para tokoh cerpen mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh utama yang berperan sebagi pelaku dan penderita terjadinya konflik utama.
  • 77. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Selain alur, pola pengembangan cerita dapat berupa cerita dalam bentuk dialog atau narasi. Pola pengembangan cerita juga dapat berupa penyebutan tokoh. Bahasa dalam cerpen dan fabel akan berbeda. Cerpen biasanya menggunakan cerita Pop sesuai tuntutan zaman. Sementara itu, bahasa yang digunakan dalam fabel menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Ada beberapa pengarang cerpen menggunakan bahasa lokal tempat ia berasal. Pemilihan bahasa tersebut menandakan kekhasan pengarang cerpen tersebut. Sebagai contoh sastrawan Umar Kayam dalam cerpennya sering diselipi penggunaan istilah bahasa Jawa.
  • 78. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor Bacalah kutipan data buku berikut! Judul : Fairish Penerbit : Esti Kinasih Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan : ke-18, Juli 2012 Tebal : 304 halaman Jenis buku : fiksi remaja
  • 79. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 80. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 81. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 82. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 83. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 84. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 85. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 86. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 87. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 88. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 89. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 90. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 91. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 92. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 93. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 94. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 95. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 96. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 97. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
  • 98. Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor