1. TIPS MENULIS YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI
Bagaimana Menulis Paper untuk Publikasi
Internasional, Kuncinya “ACCEPTANCE”
Jakarta, Berita Geospasial BIG - "Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk
berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain yang berada
entah dimana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-
timbang." Dikutip dari Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara oleh Seno Gumira
Ajidarma.
Menulis merupakan hasil tuangan pemikiran melalui kata-kata. Sebagai bagian dari cara
berkomunikasi, menulis seringkali dianggap lebih rumit daripada berdialog atau
berbicara. Saat ini diperlukan upaya membangun budaya menulis melaluipublikasi karya
ilmiah, yaitu dengan budaya membaca, budaya menulis, budaya dialog, budaya berpikir analitis,
budaya jujur, budaya berbagi, dan budaya menghargai orang lain. Keadaan saat ini menunjukkan
bahwa dari 60-70% penduduk Indonesia yang berusia produktif, kurang dari 32% yang
mengikuti jenjang pendidikan tinggi. Gross Domestic Expenditureon R&D Indonesia pada 2013
adalah 0,09%, dan angka publikasi dari Indonesia masih mencapai 21.000 atau peringkat 61
secara global. Demikian disampaikan oleh Dr. Muhamad Dimyati, Deputi Bidang Sumber Daya
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Riset Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dalam sambutannya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas artikel ilmiah peneliti Indonesia yang
diterbitkan di jurnal internasional ternama, Kemenristek Dikti bekerjasama dengan Elsevier,
menghadirkan narasumber Dr. Valerie M. Teng-Broug dari Elsevier, Senior Publisher dari
Elsevier dimana lebih dari 17 tahun telah menjabat berbagai posisi penerbitan di bidang
ekonomi, ekonometri, keuangan dan ilmu matematika sekarang. Kerja sama tersebut dalam
2. penyelenggaraan Workshop "How To Write A Great Paper and Get It Published in A Research
Journal" pada 5 Mei 2015 lalu di Auditorium BPPT. Elsevier merupakan "world-leading
provider" dan penerbit jurnal internasional ternama di bidang ilmu pengetahuan, kesehatan, dan
teknologi yang saat ini sudah melibatkan 11 juta peneliti, lebih dari 5.000 institusi, dan 180
negara.
Workshop yang dipimpin oleh Benjamin Lakitan ini, mempunyai animo yang tinggi, terlihat dari
jumlah peserta yang mencapai lebih dari 450 orang, baik dari peneliti junior maupun peneliti
senior. Workshop dibagi ke dalam 2 sesi, dimana sesi pertama pada pagi hari adalah materi How
to write a great paper and get it published in a research journal, dan dilanjutkan dengan materi
Penggunaan index scopus sebagai alat riset dan publikasi ilmiah secara internasional. Sedangkan
sesi kedua pada siang hari, adalah kegiatan bimbingan teknis penulisan ilmiah per kelompok
untuk mempelajari tulisan yang dapat diterbitkan oleh Elsevier. BIG merupakan salah satu
LPNK dibawah koordinasi Kemenristek Dikti mengirimkan beberapa peneliti baik peneliti utama
hingga calon peneliti, dan fungsional surveyor pemetaan dari berbagai unit kerja di lingkungan
BIG.
Beberapa materi penting yang disampaikan Valerie adalah merupakan hal penting dalam menulis
salah satunya adalah menggunakan bahasa dengan tepat. Dalam workshop ini ditekankan untuk
menggunakan bahasa Inggris. Kunci penulisan ilmiah yang sukses adalah waspada untuk
kesalahan umum seperti konstruksi kalimat, tata bahasa yang tidak akurat, dan tidak
menggunakan bahasa Inggris dengan tepat dan keseluruhan - seringkali pada gambar atau tabel
masih menggunakan bahasa asal penulis-. Publikasi ilmiah adalah salah satu langkah yang
diperlukan untuk tertanam dalam proses penelitian ilmiah. Hal ini juga diperlukan untuk
kelulusan pendidikan dan pengembangan karir. Apa yang harus mempublikasikan? Hal-hal yang
merupakan hasil atau metode baru dan orisinil, ulasan atau ringkasan dari subjek tertentu, atau
merupakan naskah yang memajukan pengetahuan dan pemahaman dalam bidang ilmiah tertentu.
Valerie memberikan tips sebelum melakukan publikasi tulisan yaitu memilih jurnal yang tepat
dengan memilih hanya satu jurnal, sesuai tujuan yang dicapai, ruang lingkup, jenis dari artikel
yang diterima, sasaran pembaca, dan topik hangat saat ini; pastikan abstrak tulisan kita jelas
3. mengenai apa dan mengapa, jangan meminta orang lain untuk memahami kita, dan bagilah
pengetahuan kita dengan media sosial; serta gunakanlah nama secara unik dan tidak berubah-
ubah sehingga tidak membuat orang lain bingung untuk menggunakan tulisan kita sebagai
referensi, ini untuk memudahkan dalam menemukan tulisan kita dengan indeks Scopus.
Selain itu "evaluasi apakah kita siap untuk mempublikasikan" ujar Valerie. Hal yang juga tidak
kalah penting jika kita siap untuk mempublikasikan, naskah yang kita tulis adalah naskah yang
kuat dengan sebuah kekhasan layaknya novel, berupa hal yang berguna, dan memiliki pesan
menarik, disajikan dan dibangun secara logis, pengulas dan editor dapat memahami signifikansi
hal ilmiah dengan mudah. Evaluasi pekerjaan kita, apakah artikel cukup lengkap? ataukah hasil
tulisan tersebut yang mendorong keinginan kita untuk ditampilkan sesegera mungkin? Mintalah
saran atasan dan rekan-rekan pada naskah kita, terkadang orang luar melihat hal-hal yang lebih
jelas daripada penulis sendiri.
Dalam penulisan kalimat dengan bahasa ilmiah, tulislah kalimat secara langsung dan singkat,
satu ide atau sepotong informasi per kalimat sudah cukup, dan hindari beberapa pernyataan
dalam satu kalimat. Judul yang baik harus mengandung kata-kata yang mungkin paling sedikit
dan yang cocok untuk menggambarkan isi makalah. Sifat judul harus efektif, mengidentifikasi
masalah utama dari paper dimulai dengan subjek paper. Apakah sudah cukup akurat, jelas,
spesifik, dan lengkap? Apakah sudah sesingkat mungkin? Valerie menyarankan untuk memilih
judul yang catchy karena lebih sering dikutip, tidak mengandung singkatan yang jarang
digunakan, dan menarik minat pembaca. Ingatlah pembaca berpotensi mengutip artikel yang kita
tulis.
Selanjutnya dalam penulisan abstrak yang ditujukan untuk memberitahu pembaca apa yang kita
lakukan dan temuan penting yang dihasilkan dari tulisan kita. Satu paragraf (antara 50-300 kata)
sering juga ditambah dengan poin-poin highlight. Sebuah abstrak akan sangat berpengaruh jika
pekerjaan kita menyangkut kegunaan masa depan. Kata kunci pada abstrak juga memiliki peran
penting. Dalam dunia elektronik, kata kunci menentukan apakah artikel kita mudah ditemukan
atau tidak. Hindari membuat kata kunci yang terlalu umum, terlalu sempit. Pendekatan yang
4. efektif yang dapat dilakukan antara lain melihat kata kunci dari artikel yang relevan dengan
naskah kita. Bermain dengan kata kunci tersebut dan melihat kegunaannya kembali.
Penulisan bagian pendahuluanyang tepat adalah paragraf yang mampu meyakinkan pembaca
bahwa kita tahu mengapa pekerjaan yang kita lakukan relevan dan sesuai juga bagi mereka.
Cobalah menjawab serangkaian pertanyaan: Apa masalahnya? Apakah terdapat solusi yang
pernah ada? Mana yang terbaik? Apa keterbatasan utamanya? Apa yang ingin Kita capai?
Selanjutnya lanjutkan dengan penulisan Metode Percobaan. Sertakan semua rincian penting agar
pembaca bisa mengulangi pekerjaan. Hindari menambahkan komentar dan diskusi. Menulislah
dalam bentuk lampau. Pertimbangkan penggunaan bahan tambahan (Dokumen, spreadsheet,
audio, video). Percobaan harus mengikuti etika yang berlaku, sertakan persetujuan Komite Etika
bila tulisan kita melibatkan percobaan pada manusia atau hewan. Editor dapat membuat
keputusan sendiri apakah percobaan telah dilakukan dalam cara etis dapat diterima karena
terkadang persetujuan lokal berada di bawah standar yang diterima secara internasional.
Berikutnya dalam penulisan hasil dan pembahasan. Bagian ini menyangkut pada apa yang telah
kita temukan, hal-hal yang harus disertakan antara lain temuan utama. Menampilkan temuan
highlight yang berbeda dari temuan yang pernah ada dalam publikasi sebelumnya. Terakhir
adalah bagian kesimpulan yang menyangkut keadaan saat ini secara global dengan kesimpulan
spesifik. Mampu menunjukkan penggunaan dan ekstensi yang sesuai, hindari penilaian tentang
dampak. Melalui kesimpulan penulis memberikan saran untuk percobaan mendatang dan
menunjukkan apakah yang mereka sedang lakukan sesuai. Jangan meringkas paper untuk
membuat kesimpulan, abstrak adalah bagian untuk itu.
Bagian penting yang tak kalah penting adalah bagian daftar pustaka atau referensi. Tuliskan
referensi secara benar. "Patuhilah panduan untuk penulis jurnal, ini adalah tanggung jawab
penulis untuk memformat tulisan sesuai referensi dengan benar. Referensi harus berhubungan
dengan paper dan mendukung artikel." Ujar Valerie menutup sesi presentasi yang dilanjutkan
sesi tanya jawab dengan peserta workshop.
5. Sebelum waktu istirahat siang, Brand Manager Elsevier Indonesia memberikan saran mengenai
penerimaan tulisan oleh Publisher. Hal ini banyak membuat penulis ragu mengirimkan
tulisannya. Keputusan pertama langsung "Diterima", hal ini sangat jarang terjadi, namun hal itu
bisa terjadi. Selamat! Sekarang kita hanya menunggu bukti halaman dan artikel kita akan tampil
online dan dicetak. Keputusan kedua "Ditolak", hal ini memiliki probabilitas 40-90%. Jangan
putus asa. Hal ini terjadi pada semua orang. Cobalah untuk mengerti mengapa. Pertimbangkan
saran reviewer. Jadilah kritis. Jika jurnal tersebut dikirimkan ke Publisher lain, mulai seolah-olah
itu adalah naskah baru. Baca Panduan untuk penulis dari jurnal baru, lagi dan lagi.
Kuncinya, apa yang membuat paper kita diterima adalah ACCEPTANCE: Attention to details
(perhatikan pada detail), Check and double check your work (periksa dan periksa kembali
pekerjaan kita), Consider the reviewers' comments (pertimbangkan pendapat reviewers), English
must be as good as possible (gunakan Bahasa Inggris sebaik mungkin), Presentation is important
(penyajian adalah hal yang penting), Take your time with revision(ambil waktu untuk merevisi),
Acknowledge those who have helped you (ucapkan terima kasih pada pihak yang membantu
kita), New, original and previously unpublished (Baru, asli, dan belum pernah dipublikasikan
sebelumnya), Critically evaluate your own manuscript (evaluasi secara kritis tulisan kita),
Ethical rules must be obeyed (patuhi aturan etik). (NAD-FLO/TR)