Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar manajemen proyek, perencanaan proyek, pengendalian proyek, penggunaan perangkat lunak manajemen proyek, serta objektif dari mata kuliah manajemen proyek."
2. Silabus
2
Konsep dasar Manpro
Perencanaan Proyek
CPM
Pert
PDM
Pengendalian proyek
Penggunaan Software Manpo
3. 3
• Memberikan kepahaman tentang perbedaan proyek dan
program serta timbulnya proyek
• Memberikan kepahaman tentang manajemen proyek
dan siklus proyek
Objektif
4. Manajemen
Manajemen adalah proses Merencanakan,
Mengorganisasikan, Memimpin, dan
Mengendalikan kegiatan anggota serta sumber
daya yang lain untuk mencapai sasaran
organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.
H. Koontz (1982)
4
Proses adalah mengerjakan sesuatu
dengan pendekatan yang sistematis.
Sedangkan sumber daya perusahaan
terdiri dari tenaga, keahlian,
peralatan, dana, dan informasi.
5. Manajemen
Tiga pemikiran manajemen modern :
1. Manajemen Klasik atau Manajemen Fungsional
2. Pendekatan Sistem
3. Pendekatan Contingency (Situasional)
5
MANAJEMEN
KLASIK
(manajemen
berdasarkan
fungsi)
PENDEKATAN
SISTEM
(manajemen
berorientasi ke
totalitas)
PENDEKATAN
CONTINGENCY
(SITUASIONAL)
(manajemen
sesuai situasi)
MANAJEMEN
PROYEK
(Mengelola
kegiatan yang
dinamis)
6. Kegiatan Operasi Perusahaan
Manajemen bukanlah bakat seseorang
tetapi suatu kepandaian (skill) yang dapat
dipelajari, yaitu dengan memahami teori
serta prinsip-prinsip dasarnya
Henry Fayol (1841-1925)
6
7. Kegiatan Operasi Perusahaan
7
KEGIATAN OPERASI
PERUSAHAAN
6. Manajemen
dengan Fungsi
1. Teknis
2. Koordinasi
3. Keamanan
4. Keuangan
5. Akuntansi
a. Merencanakan
b. Mengorganisasikan
c. Memimpin
d. Staffing
e. Mengendalikan
8. Merencanakan
• Memilih dan Menentukan langkah-langkah
kegiatan akan datang yang diperlukan
untuk mencapai sasaran.
8
9. Mengorganisir
• Dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan cara bagaimana mengatur
dan mengalokasikan kegiatan serta sumber
daya kepada peserta organisasi agar dapat
mencapai sasaran secara efisien. (pembagian
tugas, tanggungjawab, dan otoritas).
9
10. Memimpin
• Kepemimpinan adalah aspek yang dalam
mengelola suatu usaha, yaitu mengarahkan dan
mempengaruhi sumber daya manusia dalam
organisasi agar mau bekerja dengan sukarela
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
(mengarahkan, motivasi, pelatihan, penyeliaan,
koordinasi dan konsultasi).
10
11. Mengendalikan
• Menuntun, dalam arti memantau, mengkaji dan
bila perlu mengadakan koreksi agar hasil
kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan,
hasil-hasil pelaksanaan kegiatan selalu diukur
dan dibandingkan dengan rencana. (dibuat tolok
ukur anggaran, standar mutu, waktu
penyelesaian pekerjaan).
11
12. Prinsip Manajemen Klasik
• Departementalisasi dan Spesialisasi
• Struktur Piramida
• Otoritas dan Rantai Komando
• Pengambilan Keputusan dan Disiplin
• Lini dan Staf
• Hubungan Atasan-Bawahan
• Arus Kegiatan Horisontal
• Kriteria Keberhasilan dan Tujuan
12
13. Proyek
• Kegiatan sementara yang berlangsung
dalam jangka waktu terbatas, dengan
alokasi sumber daya tertentu dan
dimaksudkan untuk melaksanakan tugas
yang sasarannya telah digariskan dengan
jelas.
13
14. Ciri Pokok Proyek
• Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil
kerja akhir.
• Jumlah biaya, sasaran jadual serta kriteria mutu
dalam proses mencapai tujuan telah ditentukan.
• Bersifat sementara, dalam arti umumnya
dibatasi oleh selesainya tugas.
• Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan
intensitas kegiatan berubah sepajang proyek
berlangsung.
14
16. Perilaku Proyek dan Pengelolaan
A. Jenis dan Intensitas Kegiatan Cepat Berubah
dalam Kurun Waktu yang Relatif Pendek.
B. Sifat Kegiatan yang Nonrutin dengan Sasaran
Jelas dan Waktu Terbatas, (Crash Program).
C. Sifat Kegiatan yang bermacam-macam serta
Meliputi Berbagai Keahlian.
D. Bersifat Multikompleks.
E. Kegiatan Berlangsung Sekali Lewat dengan
kadar Resiko Tinggi.
F. Peserta Mempunyai Multi sasaran yang Sering
kali Berbeda.
16
17. Ringkasan Perilaku Proyek
Perilaku dan Fenomena Kegiatan
Proyek
Tuntutan Pengelolaan dan
Tanggapan untuk Mengatasinya
Bersifat dinamis intensitas dan jenis
kegiatan berubah dalam waktu relatif
pendek.
•Cepat tanggap atas adanya perubahan.
•Metode pemantauan dan pengendalian
harus sensitif.
•Perencanaan dan pengendalian terpadu.
Nonrutin, belum dikenal, tetapi sasaran
telah digariskan dengan jelas dalam waktu
terbatas.
•Perhatian khusus oleh tim yang berdedikasi,
dibawah pimpro.
Kegiatan bermacam ragam meliputi bermacam
keahlian dan ketrampilan.
•Agar pemakaian sumber daya efisien dari segi
perusahaan, perlu pemakaian bersama (share),
digunakan matriks.
17
18. Ringkasan Perilaku Proyek
Perilaku dan Fenomena Kegiatan
Proyek
Tuntutan Pengelolaan dan Tanggapan
untuk Mengatasinya
Bersifat multikopleks, Melibatkan banyak peserta
dari luar maupun dari dalam organisasi.
Penanggungjawab tunggal, penekanan pada
koordinasi dan integrasi, pendekatan sistem
dalam implementasi.
Kegiatan berlangsung sekali lewat, dengan resiko
relatif tinggi.
Pendekatan pragmatis, setapak demi setapak,
digunakan analisa sistem dalam perencanaan.
Pelaksanaan kegiatan oleh banyak pihak bidang
atau organisasi.
Untuk memperkecil hambatan birokrasi
diciptakan arus kegiatan dan komunikasi
horisontal.
Organisasi peserta proyek sering mempunyai
sasaran yang sama dan berbeda pada waktu
yang bersamaan.
Bersifat joint venture.
Pendekatan manajemen sistem.
18
20. Timbulnya Suatu Proyek
• Rencana Pemerintah
• Permintaan Pasar
• Dari dalam Perusahaan yang
Bersangkutan
• Dari Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan
20
21. Tahap Siklus Proyek
• Tahap Konseptual
• Tahap Perencanaan dan Pemantapan
(PP)/Definisi
• Tahap Implementasi
• Tahap Operasi atau Utilisasi
21
22. Grafik Tahapan Proyek
22
KONSEPTUAL
Sasaran
Lingkup Kerja
Kelayakan
Rencana
Anggaran
Jadual
Perangkat
Peserta
Mobilisasi
Engineering
Pengadaan
Konstruksi
Perencanaan terinci
Pengendalian
Kepenyeliaan
Demobilisasi
Sumber
Daya
Siklus Proyek
PP/DEFINISI IMPLEMENTASI OPERASI
Waktu
23. Manajemen Proyek
“Manajemen Proyek adalah merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya perusahaan
untuk mencapai sasaran jangka pendek
yang telah ditentukan. Lebih jauh
menggunkan pendekatan sistem dan
hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun
horizontal”.
23
24. Batang Tubuh Ilmu Manajemen Proyek
Project Management-Body of Knowledge (PM-BOK)
”Merupakan atribut yang berkaitan dengan konsep dan
prinsip yang spesifik dari profesi yang bersangkutan”.
• PMI (Project Management Institut – US)
• International Project Manajement Association – Eropa
• ENAA (Engineering Advancement Association-Jepang)
• Indonesia ?
24
25. Struktur PM-BOK
Ada 8 fungsi PM-BOK menurut PMI
• 4 Fungsi Dasar
1. Pengelolaan Lingkup Proyek
2. Pengelolaan Waktu/jadual
3. Pengelolaan Biaya
4. Pengelolaan Kualitas atau mutu
• 4 Fungsi Integrasi
1. Pengelolaan Sumber Daya (Manusia dan Non Manusia)
2. Pengelolaan Kontrak dan Pembelian
3. Pengelolaan Resiko
4. Pengelolaan Komunikasi
25
26. ATRIBUT PIMPINAN
PROYEK ATAU PROFESI
MANAJEMEN PROYEK
Body of Knowledge
Prinsip Unik Profesi
Kode Etik
Berkaitan dengan Tingkah Laku
Standard of Entry
Standard minimum seorang
PimPro
Organisasi yang Mendukung
Sebuah organisasi yang
mendukung profesi Pim Pro
27. Pengalaman menunjukan bahwa :
Para Pimpro dan pelaku proyek tidak mempunyai
persiapan untuk mengelolah atau menduduki jabatan
proyek,
Biasanya persoalan berasal dari pucuk pimpinan
perusahaan, dengan menunjuk seseorang sebagai
penanggung jawab proyek (Non-Project Oriented
Company) dengan alasan sebagai berikut :
• Memiliki keahlian teknis sesuai dengan lingkup
Proyek
• Tersedia pada saat itu, yaitu pada waktu diperlukan
• Manager lini yang berpengalaman yang mampu
memecahkan masalah managerial
• Memiliki indikasi bersedia menghadapi tantangan
32. PENGELOLAHAN INTEGRASI (PROJECT
INTEGRATION MANAGEMENT)
Penyusunan
Rencana (Plan
Development)
Pelaksanaan
Rencana (Plan
Execution)
Pengendalian
Perubahan (Integrated
Change Control)
Output
• Perencanaan Proyek
• Keterangan Pendukung
Output
• Work Result
• Change requests
Output
• Tindakan Koreksi
• Revisi Perencanaan
Teknik & Metode bersangkutan
33. PENGELOLAHAN LINGKUP (SCOPE
MANAGEMENT)
Inisialisasi Proyek
Komitmen perush terhdp
pengadaan proyek
Perencanaan dan
Definisi Lingkup
Pengendalian dan
Verifikasi Lingkup
Output
• Otorisasi Mulai Penentuan Pimpro
• Project Charter
Output
• Uraian Lingkup
• Work Breakdown Structure
Output
• Tindakan Koreksi
• Scope Change
• Formal Acceptance
Teknik & Metode
Bersangkutan seperti
Seleksi Proyek dengan
Studi Kelayakan yg
Dilihat dari berbagai
Aspek (Finance,
Ekonomi, dll)
Cost and Benefit Ratio)
34. PENGELOLAHAN BIAYA (COST
MANAGEMENT)
Perencanaan
Sumber Daya
Perkiraan
Biaya
Budgeting
Output
• Keperluan Sumber Daya
perkegiatan
Output
• Estimasi Biaya
• Data Pendukung
Output
• Tindakan Koreksi
• Revisi angka Anggaran
Pengendalian
Biaya
Output
• Budget perkegiatan
• Renc. Penarikan Dana
Teknik & Metode
Bersangkutan (Data History,
Data Bank, Katalog, Parametris,
Cost & Schedule Control)
35. PENGELOLAHAN WAKTU DAN JADWAL
(TIME & SCHEDULE MANAGEMENT)
Merupakan salah satu sasaran utama dari suatu
proyek.
Keterlambatan akan menimbulkan kerugian,
misalnya : Biaya, Kehilangan Kesempatan, dan
lainnya.
Pengelolahan waktu (Time Management) mempunyai
tujuan utama agar proyek dapat selesai tepat atau
lebih cepat dari waktu yang direncanakan dengan
memperhatikan BIAYA, MUTU, dan LINGKUP PROYEK
36. PENGELOLAHAN WAKTU DAN JADWAL
(TIME & SCHEDULE MANAGEMENT)
Identifikasi
Kegiatan
Output
• Daftar kegiatan
Penyususan
Urutan
Kegiatan
Output
• Daftar kegiatan
• Jaringan Kerja
Perkiraan
Kurun Waktu
Output
• Jaringan kerja dgn
kurun waktu
Penyusunan
Jadwal
Output
• Jadwal Induk
Pengendalian
Waktu dan
Jadwal
Output
• Tindakan Koreksi
•Jadwal Revisi
Teknik & Metode
Bersangkutan antara lain :
Bagan Balok, CPM, PERT,
Data Bank, Historical Record,
Resource Leveling
(Pemerataan Alokasi Sumber Daya), dll
37. PENGELOLAHAN MUTU (QUALITY
MANAGEMENT)
Meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar
hasil proyek memenuhi persyaratan, kriteria, dan
spesifikasi yang ditentukan.
Program
Pengelolahan
Mutu
Quality
Assurance
Quality
Control
Output
• Policy, Organisasi, Rencana
Kerja
Output
• Document QA / QC
Output
• Hasil Test, Hasil Inspeksi,
Acceptance, Rework
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Destruction Test,
Performance Test,
Control Chart, Sampling
38. PENGELOLAHAN SUMBER DAYA
MANUSIA (HR MANAGEMENT)
Bagian Pengelolaan yang cukup rumit, bertujuan
untuk mengupayakan penggunaan secara efektif
Sumber Daya Manusia Proyek.
Perencanaan
Organisasi
Pengisian
Personil
Pembentukan
Team Work
Output
• Struktur Organisasi, Uraian
Tugas, Staffing Plan
Output
• Personil Proyek, Staf
Proyek
Output
• Team Work, Peningkatan
Kinerja
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Teori Umum Organisasi,
Kebijakan dan Prosedur
Perusahaan, Pelatihan,
Kontrak Berjangka
39. PENGELOLAHAN RESIKO (RISK
MANAGEMENT)
Dalam konteks proyek pengelolaan risiko meliputi
identifikasi secara sistematis jenis, besar, dan
sumber risiko selama siklus proyek, serta penyiapan
tanggapan untuk antisipasi
Identifikasi &
Klasifikasi
Risiko
Kuantifikasi
Risiko
Pembentukan
Tanggapan
thdp Risiko
Output
• Daftar Sumber Risiko &
Penggolongan Risiko
Output
• Tingkatan Besar/Kecilnya
Risiko, Potensi Terjadinya
Risiko
Output
• Rencana Penanganan,
Asuransi.
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Simulasi, Ilmu Statistik
Program
Pemantauan&
Pengendalian
Output
• Tindakan Koreksi
40. PENGELOLAHAN PENGADAAN DAN
KONTRAK (PROCUREMENT MANAGEMENT)
Proses ini diawali dengan identifikasi jasa, material,
dan peralatan yang diperlukan proyek dan diteruskan
dengan membuat spesifikasi dan kriteria.
Perencanaan
pengadaan
Penyiapan
Dokumen
Proses Lelang
Output
• Kebijakan Pengadaan,
Daftar Pengadaan
Output
• Rancangan Kontrak,
Dokumen Lelang
Output
• Proposal Kontrak
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Analisis Sewa Beli,
Pemilihan Jenis Kontrak,
Cara Pembayaran,
Pengendalian Perubahan,
(Closure2 yang ada pada kontrak)
Administrasi
Kontrak Output
• Penyerahan dan
Pembayaran, Acceptance
41. PENGELOLAHAN KOMUNIKASI
(COMMUNICATION MANAGEMENT)
Proses yang diperlukan agar mereka yang terlibat
dalam Proyek memperoleh informasi yang diperlukan
pada waktu yang tepat, termasuk Stake Holder
Perencanaan
Komunikasi
Distribusi
Informasi
Laporan
Kinerja
Output
• Lembaran perencanaan
komunikasi
Output
• Lembaran Catatan Informasi
Output
• Proposal Kinerja
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Pertemuan, Rapat,
Membuat Laporan Tertulis, SIM
Penutupan
Administrasi
Output
• Arsip Proyek, Laporan
Penutupan
42. Project dianggap sukses jika :
–Produk yang dihasilkan diterima oleh
pelanggan dengan memuaskan.
–Produk yang dihasilkan tepat waktu
–Produk yang dihasilkan sesuai dengan
anggaran
43. Penyebab Kegagalan suatu Proyek
• Kegagalan untuk membentuk komitmen manajemen atas proyek.
• Kurangnya komitmen organisasi pada metodologi pengembangan
sistem
• Mengambil jalan pintas tanpa melalui metodologi penelitian
• Manajemen ekspektasi yang buruk
• Komitmen dini dalam menetapkan anggaran dan jadual
• Teknik estimasi yang kurang baik
• Terlalu optimis
• Kurangnya ketrampilan manajemen
• Kegagalan beradaptasi dengan perubahan bisnis
• Sumber daya yang tidak mencukupi
• Kegagalan dalam mengelola perencanaan
47. Tipe-tipe Organisasi Proyek
Organisasi Proyek Digolong menjadi :
Organisasi Proyek Fungsional (OPF,
variasinya OPKoordinator)
Organisasi Proyek Murni (OPMi)
Organisasi Proyek Matriks (OPM)
47
54. Aktifitas 1 : Menegosiasikan Lingkup
Scope / lingkup mendefinisikan batas-batas sebuah proyek — Apa saja
bagian bisnis yang dipelajari, dianalisa, dirancang, dikonstruksi,
diimplementasi, dan yang terakhir diperbaiki?
– Produk
– Kualitas
– Waktu
– Biaya
– Sumber Daya
Statement of work / Pernyataan Kerja yang merupakan deskripsi naratif
pekerjaan yang dilakukan sebagai bagian sebuah proyek. Atau dengan kata
lain merupakan scope statement (pernyataan lingkup), project definition
(definisi proyek), project overview (tinjauan proyek) dan document of
understanding (dokumen kesepahaman)
55. Statement of Work / Pernyataan Kerja
I. Tujuan
II. Latar Belakang
A. Pernyataan masalah, kesempatan atau perintah
B. Sejarah permintaan proyek
C. Tujuan dan sasaran proyek
D. Deskripsi proyek
III. Lingkup
A. Para stake holder
B. Data
C. Proses - proses
D. Lokasi
IV. Pendekatan Proyek
A. Rute
B. Produk jadi
V. Pendekatan Manajerial
A. Alasan pembentukan tim
B. Manajer dan pengalaman
C. Persyaratan pelatihan
D. Jadual Pertemuan
E. Metode dan frekuensi pelaporan
F. Manajemen Konflik
G. Manajemen lingkup
56. Statement of Work / Pernyataan Kerja
VI. Batasan-batasan
A. Tanggal mulai
B. Tanggal berakhir
C. Anggaran
D. Tehnologi
VII. Perkiraan Ballpark
A. jadual
B. Anggaran
VIII.Persyaratan kepuasan
A. Kriteria sukses
B. Asumsi-asumsi
C. Resiko-resiko
IX. Apendiks
57. Aktifitas 2: mengidentifikasi Tugas-tugas
Work breakdown structure (WBS) adalah peralatan
grafis yang digunakan untuk mengilustrasikan
penguraian hirarkis sebuah proyek menjadi fase-fase,
aktifitas-aktifitas dan tugas-tugas
58. 58
Contoh WBS UNTUK PROYEK INTRANET
BENTUK STRUKTUR HIRARKIS KEBAWAH ATAU TABULER
INTRANET
DISAIN SITUS WEB
‘PAGE’
PENJUALAN
‘PAGE’
PEMASARAN
DISAIN
HOME PAGE
SITE MAP TEKS
TEKS
TEKS
DISAIN GRAFIS CITRA
CITRA
CITRA
PROGRAM HYPERLINK
HYPERLINK
HYPERLINK
59. 59
Contoh W.B.S. INTRANET bentuk Outline
1.0 DESAIN SITUS WEB
1.1 SITUS MAP
1.2 DESAIN GRAFIS
1.3 PROGRAM
2.0 DESAIN HOME PAGE
2.1 TEXT
2.2 CITRA/PESAN
2.3 HYPERLINK
3.0 PAGE PEMASARAN
3.1 TEXT
3.2 CITRA/PESAN
3.3 HYPERLINK
4.0 PAGE PENJUALAN
4.1 TEXT
4.2 CITRA/PESAN
4.3 HYPERLINK
60. BEBERAPA ARAHAN MENYUSUN WBS
1. SATU UNIT PEKERJAAN HANYA MUNCUL DI SATU TEMPAT
2. JUMLAH PEKERJAAN YANG DIBAGI HARUS HABIS TERBAGI
3. SATU SATUAN PEKERJAAN HANYA PUNYA SATU PENANGGUNG JAWAB
4. HARUS DAPAT DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN
5. ANGGOTA TIM PROYEK TERIBAT DALAM PEMBUATAN WBS
6. SETIAP SATUAN PEKERJAAN DIDOKUMENTASIKAN SECARA JELAS
7. HARUS FLEKSIBEL UNTUK MENGAKOMODASI PERUBAHAN (YANG
TERKENDALI)
60
61. Aktifitas 3: Perkirakan Durasi Tugas
Dua jenis perkiraan waktu pelaksanaan proyek:
• Single Duration
• Triple Duration
62. Contoh Single Duration
62
Kegiatan Keterangan Waktu
(Hari)
i j
(1) (2) (3) (4)
1 2 Membuat spesifikasi dan desain 6
2 3 Pabrikasi generator 2
2 4 Membeli material pondasi 1
2 5 Merekrut operator 6
3 6 Uji coba 4
4 7 Membuat pondasi 5
5 7 Melatih operator dan mekanik 12
6 7 Transportasi generator ke lokasi proyek 2
7 8 Memasang dan start-up generator 3
63. Triple Duration
63
1. Perkirakan lama minimum waktu yang diperlukan untuk
melakukan tugas. Dinamakan dengan Optimistic Duration
(OD)/Durasi Optimistis.
2. Perkirakan lama maksimum yang diperlukan untuk melakukan
tugas. Sering disebut dengan Pessimistic Duration
(PD)/Durasi Pesimistis.
3. Perkirakan Expected Duration (ED)/Durasi Diharapkan yang
diperlukan untuk melakukan tugas.
4. Kalkulasikan Most Likely Duration (D)/Durasi Paling Mungkin
seperti dibawah ini:
D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD)
6
64. Contoh Soal triple duration
Aktivitas Aktivitas
Pendahulu
Waktu (hari)
Optimis Realistis Pesimis
A === 1 2 3
B === 2 3 4
C A 1 2 3
D B 2 4 6
E C 1 4 7
F C 1 2 9
G D,E 3 4 11
H F,G 1 2 3
65. Aktifitas 4: Menentukan Ketergantungan Antar
Tugas
• Pendekatan CPM (Critical Part Method)
dan Pendekatan PERT(Program
Evaluation end Review Technique)
• PDM (Preseden Diadram method)
66. Kegiatan-kegiatan
• Kegiatan pada Anak Panah (Activity On Arrow,
AOA). Kegiatan digambarkan sebagai anak panah
yang menghubungkan dua lingkaran peristiwa.
Ekor anak panah merupakan awal dan ujungnya
sebagai akhir kegiatan.
• Kegiatan dalam lingkaran/kotak (Activity On Node,
AON). Anak panah hanya menjelaskan hubungan
ketergantungan antara kegiatan-kegiatan.
66
68. Pendekatan PERT dan PDM
68
Hubungan antara kegiatan-kegiatan pada Activity On Node.
Kegiatan A Kegiatan B
Garis Penghubung
69. PERT ( orientasi ke peristiwa)
E (i) E (j)
Peristiwa mengecor
pondasi dimulai
Peristiwa mengecor
pondasi selesai
CPM ( orientasi ke kegiatan )
ES (i-j) EF (i-j)
Kurun waktu kegiatan
Mengecor pondasi
70. Tugas 3
Buat usulan sebuah proyek yang disusun hanya
dalam bentuk:
•WBS
•Tentukan single duration tiap aktifitas
•Buat ketergantungan antar aktifitas dengan
pendekatan CPM
70
71. Aktifitas 5: Menugaskan Sumber Daya
• Orang—meliputi semua pemilik, pengguna, analis, desainer,
developer, agen eksternal dan bantuan klerikal sistem yang akan
dilibatkan dalam proyek.
• Layanan—termasuk layanan-layanan seperti tinjauan kembali
kualitas yang mungkin dibebankan pada basis tiap pemakaian.
• Fasilitas-fasilitas dan perlengkapan—Meliputi semua ruangan dan
teknologi yang akan diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
• Persediaan barang dan material—termasuk semua benda mulai dari
pensil, kertas, buku catatan sampai cartridgetoner,dll.
• Uang—termasuk penerjemahkan semua hal diatas ke dalam
anggaran
72. Penundaan dan Pemecahan Tugas-tugas
• Critical path sebuah proyek adalah urutan tugas-tugas tergantung yang
memiliki jumlah terbesar dari most likely duration. Critical path
menentukan tanggal penyelesaian paling awal proyek yang mungkin.
– Tugas-tugas pada critical path tidak dapat ditunda tanpa memasukkan
jadual penundaan, karena akan menyebabkan penundaan
penyelesaian keseluruhan proyek.
• Slack time available for any noncritical task is the amount of delay that
can be tolerated between the starting time and completion time of a task
without causing a delay in the completion date of the entire project.
– Tasks that have slack time can be delayed to achieve resource leveling
75. Strategi Penjadualan
Forward scheduling menentukan tanggal mulai proyek dan
menjadwalkan ke depan dari tanggal tersebut. Berdasarkan
durasi terencana tugas-tugas yang
diperlukan,keantarketergantungan tugas-tugas dan alokasi
sumber-sumber daya untuk menyelesaikan tugas-tugas
tersebut, meng-proyeksi tanggal penyelesaian proyek dengan
pengkalkulasian.
Reverse scheduling menentukan tenggat waktu proyek dan
menjadwalkan mundur dari tanggal tenggat waktu tersebut.
Tugas-tugas, durasinya, keantarketergantungan dan sumber-
sumber daya harus dipertimbangkan untuk memastikan
bahwa proyek tersebut dapat diselesaikan saat tenggat waktu.
78. Teknik penjadwalan proyek (project
Shedulling technique)
Terdiri dari tiga tahapan yaitu :
1.Perencanaan,
2.Penjadwalan
3.Pengontrolan/pengawasan
79. Perencanaan adalah penentuan mengenai apa yang
harus dicapai, kapan dan bagaimana hal tersebut itu
dilaksanakan.
Perencanaan (planning) merupakan salah satu fungsi
manajemen dan bertujuan untuk memecahkan
persoalan.
79
Perencanaan Proyek
80. Macam Perencanaan
• Perencanaan pembangunan nasional
• Regional
• Sektoral
• Perncanaan personalia/tenaga kerja
• Perencanaan peralatan
• Perencanaan keuangan
• Perencanaan produksi
• Perencanaan pemasaran/penjualan
81. Mekanisme Perencanaan
• Definisikan tujuan proyek
• Definisikan “Work Breakdown Structure” (WBS)
– Mengidentifikasikan tugas dan sub tugas – mudah diantar
– Unsur terendah – bekerja sendiri
• Mengidentifikasi hubungan tugas
• Mengidentifikasikan kemungkinan resiko
• Memperkirakan paket pekerjaan (orang, waktu)
• Menciptakan kode perencanaan
• Merencanakan berulang-ulang
• dokumentasi
81
82. Pokok-pokok perencanaan adalah
sebagai berikut :
(1).Menentukan target, tanpa adanya target
sukar untuk membuat evaluasi.
(2).Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan.
(3).Urutan kegiatan.
(4).Jangka waktu yang diperlukan oleh masing-
masing.
(5).Tersedianya alat ukuran/standar.
83. TEKNIK PERENCANAAN
• CPM (Critical Path Method)
• PERT (Project Evaluation and Review Technique)
PERT dan CPM pada dasarnya merupakan metode yang
berorientasikan waktu, dalam arti bahwa keduanya akan
berakhir dengan penentuan penjadwalan waktu (a time
schedule).
Perbedaan yang paling menonjol ialah perkiraan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan : deterministic
dalam CPM , probabilistis dalam PERT
84. Tahapan perencanaan
• Dimulai dengan memecah/ menguraikan proyek
menjadi kegiatan-kegiatan (activities).
• Perkiraan waktu, untuk kegiatan-kegiatan ini
kemudian ditentukan dan diagram jaringan kerja
(network) yang dinyatakan dengan gambar anak
panah (arrow)
• Keseluruhan diagram anak panah memberikan suatu
representasi grafis mengenai keterkaitan antara
berbagai kegiatan suatu proyek
85. Pembentukan diagram anak panah sebagai
tahapan perencanaan mempunyai tujuan :
untuk mempelajari jenis pekerjaan yang
berbeda secara rinci, mungkin dapat
menimbulkan saran untuk perbaikan sebelum
proyek dilaksanakan. Yang lebih penting lagi
ialah kegunaannya untuk mengembangkan
suatu jadwal untuk proyek (project
schedulling).
86. TAHAPAN PENJADWALAN
• Jadwal harus mampu menunjukkan kegiatan-kegiatan yang
kritis dilihat dari segi waktu yang memerlukan perhatian
khusus kalau proyek harus selesai tepat pada waktunya.
• Jadwal harus menunjukkan banyaknya waktu yang
mengambang (slack/fload time) yang dapat dipergunakan
ketika kegiatan tertunda atau kalau sumberdaya yang terbatas
dipergunakan secara efektif (mencapai sasaran/tujuan yang
dikehendaki).
• Tujuan akhir dari tahap penjadwalan ialah membentuk a time
chart yang dapat menunjukkan waktu mulai dan selesainya
setiap kegiatan serta hubungannya satu sama lain dalam
proyek.
87. Tahapan Pengawasan
• Meliputi penggunaan diagram anak panah
dan grafik waktu (time chart) untuk membuat
laporan kemajuan secara periodik. Jaringan
kerja (network) perlu diperbarui dan dianalisis
dan kalau perlu suatu jadwal baru ditentukan
untuk sisa bagian proyek yang belum selesai.
88. • Tiga tahapan proyek dimulai dengan
pembentukan diagram anak panah, cara
penyajian data untuk grafik waktu dan cara
mengalokasikan sumber yang terbatas
berbagai kegiatan/ aktifitas.
89. PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
• Diagram anak panah (arrow diagram) menggambarkan
keterkaitan antara kegiatan atau aktivitas proyek.
• Suatu anak panah (arrow) biasanya dipergunakan untuk
mewakili suatu kegiatan dengan ujungnya menunjukkan arah
kemajuan dalam proyek.
• Hubungan suatu kegiatan dengan kegiatan yang terjadi
sebelumnya ditunjukkan oleh adanya kejadian (event).
• Yang dimaksud dengan kejadian ialah saat yang
menggambarkan permulaan atau pengakhiran suatu kegiatan
(activity),
• Panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lama kurun
waktu (kecuali hal khusus).
90. • Setiap kegiatan digambarkan sebagai anak
panah, pangkal anak panah sebagai awal dan
ujungnya sebagai akhir suatu kejadian. Anak
panah menggambarkan apa yang dikerjakan
mendahului, sebelum kegiatan itu dikerjakan.
Setiap anak panah di ujung dan pangkalnya
diberi tanda kejadian yang diberi nomor,
seperti :
91. • Kegiatan mulai dari kejadian 15 atau i dan
berakhir dengan kejadian 16 atau j. untuk
selanjutnya kejadian A ditulis kegiatan A
(15,16) atau kegiatan A(i,j), artinya dimulai
pada titik i dan berakhir pada titik j.
selanjutnya i disebut pangkal dan j ujung.
atau
92. Contoh lain :
Kegiatan B baru bisa dikerjakan kalau A sudah selesai. Jadi A
harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum B. Tanda lingkaran
1, 2, dan 3 merupakan event.
Kegiatan B baru bisa dikerjakan kalau A dan B sudah selesai.
Jadi A dan B harus diselesaikan dahulu, kemudian baru C
dimulai.
B dan C baru bisa dimulai kalau A sudah selesai.
93. • Kejadian (event) tidak memerlukan waktu,
digambarkan sebagai lingkaran pada pangkal
anak panah (saat dimulainya kegiatan) dan
pada ujung anak panah (saat akhir/selesainya
kegiatan).
• Pemberian nomor pada kejadian harus
memenuhi persyaratan yaitu nomor awal
(pangkal) harus lebih kecil dari pada nomor
akhir (ujung).
94. Untuk selanjutnya perhatikan aturan-aturan berikut :
1. Setiap kegiatan hanya boleh diwakili oleh satu anak
panah saja didalam jaringan kerja, (kecuali kalau
satu kegiatan dipecah menjadi kegiatan yang lebih
kecil).
2. Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh pangkal
dan ujung anak panah yang sama. Dalam hal ini
harus dipergunakan anak panah boneka (dummy
arrow)
3. Jumlah dammy terkecil adalah jaringan yg optimal
4. Perhatikan ilustrasi berikut. Pangkal (1) dan ujung
(2), A dan B sama.
95. A (1,2) B juga (1,2), ini tidak boleh dan
harus diatasi dengan menggunakan anak
panah boneka seperti berikut ini.
D = Dummy, dengan garis putus-putus.
96. • Suatu anak panah boneka (dummy) untuk
menggambarkan kegiatan yang tidak memakan
waktu (kegiatan boneka sering juga disebut semu
atau buatan, bukan sesungguhnya).
Alasan penggunaan kegiatan boneka (dummy
activity) adalah :
1. Menghindarkan keragu-raguan dalam indikasi,
seperti gambar di atas A (1,2), B (1,2), keduanya
mempunyai indikasi yang sama, membingungkan.
Lihat gambar a), b), c) dan d) untuk mengatasinya, di
mana :
– A(1,2), B(1,3) D(2,3)
– A(2,3), B(1,3) D(1,2)
– A(1,3), B(2,3) D(1,2)
– A(1,3), B(1,2) D(2,3)
97. 2. Memberikan gambaran urutan logik
yang benar. Contoh : Air limbah
yang akan dibuang dari saluran
pembuangan 1 (Outlet 1) ke sungai
dialirkan menuju IPAL I (3), saluran
outlet 2 sebelum ke sungai juga
akan melewati IPAL I (3), karena
beban pengolahan pada IPAL I
terbatas, maka kapasitas limbah
yang tidak terolah disalurkan ke
IPAL II (4), sedangkan yang sudah
terolah langsung dapat dibuang ke
sungai (5)
Kegiatan A :Saluran Outlet 1
menuju IPAL I (3)
Kegiatan B :Saluran Outlet 2
menuju IPAL I (3)
Kegiatan C :Saluran IPAL I (3) ke
IPAL II (4)
Kegiatan D :Saluran IPAL I (3) ke
sungai (5)
Pada gambar di atas terlihat bahwa
kegiatan C belum dapat berlangsung
sebelum kegiatan B, yang berarti bahwa
kegiatan C dapat beroperasi apabila
kegiatan B sudah berjalan, sedangakan D
dapat berjalan setelah kegiatan A atau B
apabila berjalan tidak bersamaan.
98. Proyek Pengadaan Generator Listrik
Kegiatan Keterangan Kegiatan yang
mendahului
i j
(1) (2) (3) (4)
1 2 Membuat spesifikasi dan desain -
2 3 Pabrikasi generator 1 – 2
2 4 Membeli material pondasi 1 – 2
2 5 Merekrut operator 1 – 2
3 6 Uji coba 2 – 3
4 7 Membuat pondasi 2 – 4
5 7 Melatih operator dan mekanik 2 – 5
6 7 Transportasi generator ke lokasi proyek 3 – 6
7 8 Memasang dan start-up generator 4 – 7, 5 – 7, 6 – 7
98
99. Diagram Jaring
99
Spesifikasi
Dummy untuk node 3 – 5, yaitu melatih operator harus menunggu selesainya pabrikasi genset.
1 2
3
4
5
6
7 8
Memasang
start-up
Transportas
i
Uji Coba
Melatih Operator
Pabrikas
i Genset
Merekrut Operator
Membuat Pondasi
Material
Pondasi
dan Desain
101. Kasus 1
Kode Aktivitas Pendahulu
A Membuat spesifikasi dan desain -
B Pabrikasi genset A
C Membeli matrerial pondasi A
D Merekrut operator A
E Uji Coba B
F Membuat pondasi C
G Melatih operator D, B
H Transfortasi generator ke lokasi E
i Memasang dan star up generator F, G, H
101
102. Kasus2
Kode Kegiatan Pendahulu
A Merencanakan -
B Memesan mesin A
C Menyesuaikan mesin B
D Pesan material untuk rangka A
E Membuat rangka D
F Finishing rangka B, E
g Pasang mesin rangka dan dicoba C, F
102
104. KASUS 4
KODE AKTIVITAS PENDAHULU
A -
B -
C A
D A
E B
F D,E
G D,E
H C,D,E
I C,D,E
J I,F
104
105. • Contoh pembuatan diagram anak panah 1
1. Gambarkan diagram anak panah yang mencakup kegiatan A, B, C, ….., dan
L sedemikian rupa sehinga hubungan berikut ini terpenuhi.
2. A, B, dan C kegiatan dalam suatu proyek yang bisa dimulai secara serentak
(simultan).
3. A dan B mendahului D.
4. B mendahului E, F dan H.
5. F dan C mendahului G.
6. E dan A mendahului I dan J
7. C, D, F dan J mendahului K.
8. K mendahului L.
9. I, G dan L merupakan aktifitas terminal di proyek.
107. • Contoh pembuatan diagram anak panah 2
1. Gambarkan diagram anak panah yang mencakup kegiatan A, B, C, …..,
dan M sedemikian rupa sehinga hubungan berikut ini terpenuhi.
2. A dan B dapat dimulai secara serentak.
3. C dan D dapat dimulai kalau A sudah selesai.
4. E dapat dimulai kalau C sudah selesai.
5. G dapat dimulai kalau E sudah selesai.
6. F dapat dimulai kalau D sudah selesai.
7. H dapat dimulai kalau C, D, E, F dan G sudah selesai.
8. I dan J dapat dimulai kalau B sudah selesai.
9. K dapat dimulai kalau J sudah selesai.
10. L dapat dimulai kalau I, J, dan K sudah selesai.
11. M dapat dimulai kalau H dan L sudah selesai.
12. M kegiatan terminal.
108.
109. ARTI DAN KEGUNAAN JARINGAN KERJA
ATAU NETWORK
• Kebaikan langsung yang dapat dipetik dari pemakaian
analisis Network adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengenali (identifity) jalur kritis (critical path)dalam
hal ini adalah jalur elemen-elemen kegiatan yang kritis
dalam skala waktu penyelesaian proyek sebagai
keseluruhan.
2. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-
perubahan semberdaya dan memperhitungkan efek
terhadap waktu selesainya proyek.
3. Mempunyai kemampuan memperkirakan efek-efek dari
hasil yang dicapai suatu kegiatan terhadap keseluruhan
rencana apabila diimplementasikan / dilaksanakan.
110. Keuntungan tidak langsung dari
pemakaian network adalah sebagai
berikut :
1. sebelum menyusun suatu network seorang analis
harus mengkajirencana secara keseluruhan, merinci
dan mengurangi menjadi komponen-komponen
kegiatan yang terpisah-pisah.
2. Seorang analis harus memikirkan interelasi dari
kegiatan-kegiatan.
3. Seorang analis harus memperhitungkan batas waktu
untuk mesing-masing unsur kegiatan, sebab setiap
kegiatan memerlukan sejumlah waktu tertentu untuk
penyelesaiannya.
112. Milestone
Milestone (Tonggak Kemajuan/TK) adalah
event yang mempunyai fungsi kunci dilihat
dari pencapaian keberhasilan proyek dari
segi jadual. TK menandai waktu mulai
atau akhir dari suatu kegiatan penting,
yang bila terlambat akan mempunyai
dampak negatif yang cukup besar.
112
114. Contoh Aplikasi
Diagram Gantt
114
ID Task Name
1 BUY HOUSE
2 LOCATION
3 Determine location criteria
4 Visit key locations
5 FINANCING
6 Determine affordability
7 Assess Mortagg Provider
8 Secure Mortagg Commitmt
9 FIND HOUSE
10 Type of House
11 Find RealEstate Agent
12 Look for House
13 Make Offer, P&S Agreement
14 Closing
2/5
2/5
2/5
2/14
2/5
2/24
M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T
ek 1 Week 2 Week 3 Week 4
115. Metode Jalur kritis
• Jalur Kritis adalah jalur yang memiliki
rangkaian komponen-komponen kegiatan
dengan total jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu penyelesaian
proyek yang tercepat.
• Maka Jalur Kritis terdiri dari rangkaian
kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan
pertama sampai pada kegiatan terakhir
proyek.
115
116. Terminologi
• TE = E
Waktu paling awal peristiwa (node/event) dapat terjadi (Earliest Time of Occurance).
• TL = L
Waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi (Last Allowable Event/Occurance Time).
• ES
Waktu mulai paling awal suatu kegiatan (Earliest Start Time).
• EF
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan (Earliest Finish Time). Bila hanya ada satu
kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu merupakan ES kegiatan
berikutnya.
• LS
Waktu paling akhir kegiatan boleh mulai (Last Allowable Start Time), waktu paling akhir
kegaiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
• LF
Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai (Last Allowable Finish Time) tanpa
memperlambat penyelesaian proyek.
• D
Kurun waktu kegiatan, umumnya dengan satuan Hari, Minngu, atau Bulan.
116
117. Perhitungan
A. Hitungan Maju, untuk mengidentifikasikan jalur kritis.
B. Hitungan Mundur, untuk mengetahui waktu dan
tanggal paling akhir “masih” dapat memulai dan
mengakhiri masing-masing kegiatan.
117
3
4
2
1 6
5
(3)
(6)
(4)
(3)
(5)
(2)
118. Perhitungan Maju
• Peristiwa 1 menandai dimulainya proyek. Disini
berlaku waktu paling awal peristiwa terjadi adalah,
E(1) = 0.
• Untuk kegiatan 1-2, EF(1-2) = ES(1-2) + D(1-2).
• Bila kegiatan memiliki 2 atau lebih kegiatan yang
menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES)
kegiatan adalah sama dengan waktu selesai paling
awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.
118
a
d
b
c
Misalkan c memiliki EF terbesar
dari kegiatan lain yang
mendahului d, maka ES dari d =
EF dari c.
EF(c) > EF (b) > EF (a), maka ES
(d) = EF (c).
EF(d) = EF (c) + D (d)
119. Perhitungan Maju Mendapatkan EF
Kegiatan Kurun Waktu (D) Paling Awal
i j Nama Mulai (ES) Selesai (EF)
1 2 2 0 2
2 3 3 2 5
2 4 5 2 7
3 5 4 5 9
4 5 6 7 13
5 6 3 13 16
119
EF(5-6) = EF (4-5) + D (5-6)
= 13 + 3
= 16
120. Perhitungan Mundur Mendapatkan LF
Kegiatan Kurun Waktu (D) Paling Awal Paling Akhir
i j Nama Mulai
(ES)
Selesai
(EF)
Mulai
(LS)
Selesai
(LF)
1 2 2 0 2 0 2
2 3 3 2 5 6 9
2 4 5 2 7 2 7
3 5 4 5 9 9 13
4 5 6 7 13 7 13
5 6 3 13 16 13 16
120
L (6) = EF (5-6) = 16 dan LF(5-6) = L(6)
LS = LF – D
Jadi untuk kegiatan 5-6 dihasilkan :
LS (5-6) = LF (5-6) – D atau
= 16 – 3
= 13
121. Ringkasan
• H.L, Gantt merintis perencanaan dan pengendalian proyek yang
sistematis dan analisis dengan metode diagram balok untuk
mengidentifikasikan unsur waktu (mulai dan selesai) dan saat
pelaporan.
• Manajemen Proyek berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian serta fungsi-fungsi seperti mengorganisasikan,
memimpin, dan staffing.
• Prosedur dan sistematika Jaringan Kerja adalah mengkaji dan
memecahkan lingkup proyek menjadi komponen kegiatan, disusun
berdasarkan logika ketergantungan, memperkirakan waktu, dan
mengidetifikasikan jalur kritis dengan jadual yang optimal dan
ekonomis.
• Kaidah dasar Jaringan Kerja (Critical Path Metode/Program
Evaluation Review Techniques) sebagai kegiatan awal, jika
kegiatan terdahulu (predecessor) harus sudah selesai.
121