2. REPRODUKSI PADA
TUMBUHAN
Disusun oleh :
Aldino Tri S. (02)
Evita Ayu K. (09)
Fulka Putra V. (11)
octavia Ika W. (18)
Raihan Bramanta A. (20)
Guru Pembimbing: Dra. Hanik Supriani
Tahun ajaran 2015-2016
Dari kelas IX B
18. REPRODUKSI SEKSUAL ADALAH
TERJADINYA INDIVIDU BARU YANG
DIDAHULUI DENGAN PELEBURAN DUA
SEL GAMET.
PERISTIWA INI DISEBUT PEMBUAHAN.
penyerbukan
pembuahan
Penyebaran
biji
20. Fungsi dari bagian bagian bunga :
Benang sari (stamen) adalah bagian reproduksi jantan dari bunga. Fungsi
utama benang sari adalah untuk menghasilkan serbuk sari sebagai rumah
gamet jantan, atau sel kelamin, yang diperlukan untuk reproduksi.
Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat
kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik.
Kelopak bunga :berfungsi untuk melindungi mahkota bunga saat kuncup.
Mahkota bunga:untuk menarik perhatian serangga yaitu membatu proses
penyerbukan
Tangkai bunga:sebagai penopang bunga dan sebagai penyambung antara
bunga dengan batang.
21. PENYERBUKAN ADALAH PERISTIWA MENEMPELNYA SERBUK
SARI DI KEPALA PUTIK. PENYERBUKAN DISEBUT JUGA
PERSARIAN.
KEPALA PUTIK ADA YANG BERBULUS HALUS, ADA PULA YANG
BERLENDIR.
FUNGSI PENYERBUKAN ADALAH MEMUDAHKAN SERBUK SARI
MELEKAT PADA KEPALA PUTIK.yang membantu penyerbukan
1. Angin
2. Hewan
3. Air
4. manusia
22. Penyerbukan Oleh Angin
ciri-ciri :
Bunga tidak berwarna dan
tidak mempunyai kelenjar
madu.
Serbuk sari jumlahnya banyak
dan memiliki berat yang
ringan.
Contoh: bunga, rumput dan
23. dankelelawar.
Ciri-ciri :
berwarna-warna sebaga daya tarik, berbau
harum, dan mempunyai kelenjar madu,
Serbuk sarinya berlender sehingga dapat
melekat di tubuh hewan.
Prosesnya hewan akan datang dan menghisap
madu,
dan serbuk sari akan menempel
di tubuhnya setelah itu,
ketika serangga tersebut hinggap
di bunga lain yang sejenis,
25. ada bunga jantan ada bunga
betina.
Proses terjadinya, bunga jantan
yang penuh serbuk sari dipetik,
kemudian di tempelkan pada
bunga betina yang sudah
masak.
27. (Autogami)
menempelnya serbuk sari dari
suatu bunga pada kepala putik
bunga itu sendiri.
Penyerbukan sendiri tidak
menghasilkan keturunan yang
bervariasi.
Contoh : bunga telang , bunga
turi
29. bunga pada kepala putik yang lain
berada pada tumbuhan lain yang sejenis.
Persilangan dapat menimbulkan variasi
keturunan karena terjadi perpaduan sifat
dari dua tumbuhan induknya.
Misalnya
persilangan antara bunga merah dengan
bunga putih dapat menghasilkan bunga
merah, merah muda, dan putih.
bunga kuning dan bunga putih dapat
menghasilkan bunga kuning putih.
30. PEMBUAHAN ATAU FERTILISASI (SINGAMI) ADALAH
PELEBURAN DUA GAMET YANG DAPAT BERUPA
NUKLEUS ATAU SEL-SEL BERNUKLEUS UNTUK
MEMBENTUK SEL TUNGGAL (ZIGOT) ATAU PELEBURAN
NUKLEUS.
31. PENYEBARAN BIJI ADALAH PERGERAKAN BIJI ATAU BENIH
TUMBUHAN DARI TUMBUHAN INDUKNYA. PERGERAKAN
TUMBUHAN YANG SANGAT TERBATAS MEMBUTUHKAN VEKTOR
PENYEBAR UNTUK MEMINDAHKAN BIJINYA SECARA BIOTIK
MAUPUN ABIOTIK. BIJI DAPAT DISEBAR SECARA INDIVIDUAL
MAUPUN DALAM JUMLAH BANYAK SEKALIGUS, DAN DAPAT
BERVARIASI ANTARA RUANG DAN WAKTU.
MACAM-MACAM PENYEBARAN BIJI :
1. ANEMOKORI ( BANTUAN ANGIN)
2. HIDROKORI (BANTUAN AIR)
3. ZOOKORI (BANTUAN HEWAN)
4. ANTROPOKORI ( BANTUAN MANUSIA)
32. Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan
heterospora yaitu berupa mikrospora dan
megaspora. Mikrospora berkembang menjadi
mikrogametofit (gametofit jantan) dan berisi
serbuk sari. Sementara itu, megaspora
berkembang menjadi megagametofit (gametofit
betina).
Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur
liang biji ( mikrofil) dan kantong serbuk sari (pollen
chamber) yang mengganti fungsi bunga sebagai
organ reproduksi betina.
butir serbuk sari berkembang menjadi sperma
Reproduksi tumbuhan
Gymnospremae
33. Ciri - ciri Gymnospermae
Akar dan batang berkambium yang selalu mengadakan
pertumbuhan menebal sekunder
Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka.
Xilem hanya terdiri atas trakeid saja
loemnya tanpa sel-sel pengiring.
Habitus pinophyta adalah semak, perdu atau pohon.
Sistem perakarannya adalah sistem akar tunggang
Memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang.
Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat
majemuk,cenderung seperti jarum
34.
35. atau biasa disebut metagenesis. Pada gametofitnya
biasa disebut protalium yang berasal dari hasil
perkecambahan spora Protalium akan
menghasilkan yang berbeda – beda.Ketika
mengalami pergiliran keturunan generasi sporofit
adalah tumbuhan paku. Di dalam protalium akan
menghasilkan arkegonium (penghasil ovum) dan
anteridium (penghasil spermatozoid). Jika
sporangium (kotak spora) pecah maka seluruh
spora akan keluar dan beterbangan ke tempat yang
sesuai dengan kondisinya untuk berkecambah dan
membentuk sporangium, saat itu maka siklus
reproduksi dari tumbuhan paku akan terulang lagi.
Reproduksi tumbuhan Paku
36. Ciri – ciri tumbuhan paku adalah
memiliki batang yang berpembuluh,
batangnya berkayu dan termasuk
tumbuhan kormus. Tumbuhan paku
selalu menghasilkan spora, dalam
perkembangbiakannya mengalami
metagenesis.
generasi gametofit tumbuhan paku
selalu berumur pendek sementara
generasi sporofit selalu berumur lebih
panjang dari gametofitnya.
38. Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan
aseksualnya, reproduksi aseksualnya dengan spora haploid
yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya
dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun
gamet betina yang dibentuk dalam gametofit.
Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut:
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya
seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian
yang sempit disebut leher
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk
bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel sel
yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk
spermatozoid.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara
bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut
39. yang disebut sebagai metagenesis. Dalam metagenesis,
terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit (2n)
dan generasi gametofit (n). Ketika ada spora yang jatuh
pada tempat yang sesuai, maka spora tadi akan tumbuh
menjadi protonema. Protonema tadi akan segera tumbuh
menjadi tumbuhan lumut dewasa yang akan
menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium yang akan
menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan
gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan
ovum. Spora yang dihasilkan sporogonium akan
membelah dan akan keluar serta tumbuh lagi menjadi
protonema. Siklus akan berjalan seperti semula.