Dokumen tersebut membahas tentang tata cara perawatan jenazah mulai dari proses kematian, pemandian, pemakaman, dan salat jenazah. Proses-proses tersebut dijelaskan secara rinci meliputi hal-hal syariat yang harus dilakukan.
2. A. HAL-HAL YANG DILAKUKAN KETIKA MELIHAT
ORANG YANG AKAN MENJELANG KEMATIAN
1. Mentalqinkan
(menuntun) mengucapkan “lailahailallah”
Rasulullah SAW bersabda “Laqqinu mautakum
lailahaillallah”
1. Mendoakan
Mengucapkan perkataan yang baik
BACK
3. HAL-HAL YANG DISYARIATKAN TERHADAP ORANG
YANG BARU MENINGGAL DUNIA
1. Memejamkan matanya
Rasulullah SAW bersabda” :
البصر تبعه الروح قبض إذا الروح إن
innaruha iza qubidho tabiahul bashar”
2.Mendoakan kebaikan
3.Mengikat dagunya
4.Melemaskan persendiannya
5.Melepaskan pakaian yang melekat dibadannya
6.Menutup seluruh jasad dengan kain
7.Menyegerakan pemakaman
8.Menyegerakan melunasi hutangnya
9.Segera menunaikan wasiatnya
BACK
4. PROSES ATAU TATA CARA
MENADIKAN JENAZAH
A. Membersihkan
Menghilangkan najis pada jenazah
Membersihkan gigi,mulut, hidung dan telinga
B.Memandikan
Mewudukan sebelum mandi
Mulai mendikan jenazah dari bagian kepala sampai ke
ujung kaki
Disunnahkan mendahulukan bagian tubuh sebelah
kanan kemudian bagian tubuh debelah kiri masing –
masing tiga kali
Memiringkan jenazah ke kanan dan ke kiri
Siram lagi dengan air bersih
Siram dengan air kapur barus
Jika keluar najis lagi diistinjakkan lagi dan dimandikan
BACK
5. C.Mengeringkan
a. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan
handuk sehingga tidak membasahi kain kafan
MENGKAFANI JENAZAH
a. Hamparkan selembar tikar diatas lantai lalu bentangkan
tiga sampai lima tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan,lutut, mata kaki jenazah yang hendak
dikafani
b. Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi
harum-haruman
BACK
6. BACK
C.jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus
kemudian diletakkan diatas hamparan kain kafan yang
telah disediakan
D. kedua tangan jenajah diletakkan diatas dada dengan
posisi tangan kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan
juga tangan lurus kebawah
E. tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka
jenazah ,pusar, auratnya dan bagian belakang (dubur)
F. setelah itu seluruh jenazah dibalut sengan kain kafan
sampai rapi, lalu diikat dengan tiga sampai lima tali yang
sudah disiapkan yaitu kepala, leher,lengan, lutut dan
mata kaki.
7. CARA MENSALATKAN JENAZAH
Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai
dimandikan dan dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah
bagi orang-orang muslim/muslimat yang masih hidup.
Tentang jumlah orang yang menyalatkan, Rasulullah
bersabda: ِنَع
ِنْاب
ِاسَّبَع
ِ َ
الَق
ِ ُ
لْوُسَرُت ْعمَس
ِللا
يَّلَص
ُِللا
ِْيَلَع
ِع
َِمَّلَسَو
ِ ُ
لْوُقَي
ِْ
نامَم
ِلُجَر
ِملْسُم
ُِ
تْوَُمَ
ُِمْوُقَيَف
يَلَع
ِهتَازَنَج
َِ
نْو ُعَبْرَا
ِالُجَر
َِ
نْوُكرْشُيَال
ِاللب
ِا
ئْيَش
َِّالا
ُِاللُمُه َعَفَش
ِهْيف
(
اهور
احمدِوِمسلم
)
Artinya:
“Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang islam
yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh empat puluh orang muslim yang tidak
musyrik, maka Allah menerima syafaat mereka terhadap jenazah tersebut.”
8. Syarat-syarat Sahnya Salat Jenazah
1. Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam, suci
dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan, pakaian,
tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap
kiblat.
2. Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan
dan dikafani.
3. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyalatkan,
terkecuali kalau salat jenazah dilakukan diatas kubur
atau salat gaib.
9. Rukun Salat Jenazah
1. Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ta’ala.
2. Takbir empat kali.
3. Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul
ihram).
4. Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
5. Membaca doa setelah takbir ketiga.
6. Berdoa setelah takbir ke-empat.
َِّمُالله
اَنْمرْحَتَال
ُِهَرْجَا
(
اَه
)
َِالَو
اَّنتْفَت
ُِه َد ْعَب
(
اَه
)
اَن
َ
لْرفْاغ َو
ُِه
َ
ل َو
(
اَه
)
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada
kami dan janganlah Engakau fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami
dan dia.”
7. Berdiri jika mampu
8. Mengucapkan salam
10. Sunah-sunah Salat Jenazah
1. Mengangkat tangan ketika mengucapkan emapt takbir. Sabda
Rasulullah SAW:
َ
انَك َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا يَّلَص ُهَّنَا َرَمُع ِ
نْاب ِ
نَع
ْ
ا ِ
اتَرْيِبْكَت ِ
لُك يَلَع ِهْي َدَي ُ
عَفْير
ِاةَازَنَلج
(
البيهقياهور
)
Artinya: “Dari Ibnu Umar, Sesungguhnya Nabi SAW mengangkat kedua
tangannya, pada semua takbir salat jenazah (HR. al-Baihaqy)
2. Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat
3. Membaca Ta’awuz
11. Beberapa Hal tentang Salat Jenazah
1. Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi sebaiknya
secara berjama’ah.
2. Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan jenazah.
3. Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat salat, perhatikanlah
hal-hal berikut:
a. Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam),
dengan posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan kakinya
menjulur keselatan.
b. Bila jenazahnya laki-laki, maka yang menyalatkan (imam),
hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya.
Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar dengan
bagian tengah jenazah
12. Beberapa Hal tentang Salat Jenazah
c. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka
cara menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan
jenazah laki-laki diletakkan lebih dekat dengan yang
mensalatkan (imam), sedangkan jenazah wanitanya lebih
dekat ke kiblat.
d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya,
sebagaimana tercantum dalam rukun salat.
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat salat.
Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah SAW:
Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah, kemudian beliau
mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris dibelakang beliau dan
bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim)