SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
1 dari 2




                   UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                         NOMOR 5 TAHUN 1951

                                  TENTANG

 MENETAPKAN UNDANG UNDANG DARURAT NR. 26 TAHUN 1950 (LEMBARAN
 NEGARA NR. 48 TAHUN 1950), MENGENAI PENGESAHAN DAN PENGAKUAN
   HUTANG TERHADAP KERAJAAN BELANDA SEBAGAI UNDANG UNDANG



                        PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : bahwa Pemerintah dengan mempergunakan haknya termaktub
            pada pasal 139 ayat I Konstitusi Sementara Republik Indonesia
            Serikat telah menetapkan quot;Undang-undang Darurat tentang
            pengesahan dan pengakuan hutang terhadap Kerajaan Belandaquot;
            (Undang-undang Darurat No. 26 Tahun 1950);

                 bahwa Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui isi Undang-undang
                 Darurat itu;

Mengingat    : pasal 97 jo pasal 89 dan pasal 118 Undang-undang Dasar
               Sementara Republik Indonesia;

        Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

                                 Memutuskan:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN quot;UNDANG-UNDANG
             DARURAT TENTANG PENGESAHAN DAN PENGAKUAN HUTANG
             TERHADAP KERAJAAN BELANDAquot; SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

                                    Pasal I

Peraturan-peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat tentang
pengesahan dan pengakuan hutang terhadap Kerajaan Belanda (Undang- undang
Darurat No. 26 Tahun 1950) ditetapkan sebagai Undang-undang yang berbunyi
sebagai berikut :

Pasal tunggal.

Mengesahkan dan mengakui hutang yang timbul dari bantuan-Marshall sejumlah
U.S.$ 2.200.000.- dalam arti hutang-hutang yang diterima pada Konperensi Meja
Budar, di luar hutang-hutang tersebut dalam Bagian D. sub B. 1. Persetujuan
Keuangan dan Perekonomian, yang dibuat pada Konperensi Meja Bundar dengan
Kerajaan Belanda, sejumlah U.S.$ 15.000.000.- sehingga semua itu merupakan
hutang sejumlah U.S.$ 17.200.000.-
2 dari 2




                                     Pasal II

Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap
orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini
dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 1951.

WAKIL-PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,



Mohammad Hatta



MENTERI KEUANGAN,



Sjafruddin Prawiranegara



Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 1951

MENTERI KEHAKIMAN,



Wongsonegoro

More Related Content

What's hot

Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Ricco Survival Yubaidi
 
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisHukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisAndrie Irawan
 
Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1iycdf
 
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Ricco Survival Yubaidi
 
Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Ricco Survival Yubaidi
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanDin Haidiati
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdataCloudys04
 
Pemecahan Bidang Tanah - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Pemecahan Bidang Tanah - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Pemecahan Bidang Tanah - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Pemecahan Bidang Tanah - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Ricco Survival Yubaidi
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataBetlehemKetarenR
 
Roya Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Roya Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Roya Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Roya Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Ricco Survival Yubaidi
 
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGFair Nurfachrizi
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950guest150909
 

What's hot (20)

Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
Uu 05 1953
Uu 05 1953Uu 05 1953
Uu 05 1953
 
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisHukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
 
Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1
 
Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
Sejarah Hukum Kepailitan Di IndonesiaSejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
 
Uu 34 1953
Uu 34 1953Uu 34 1953
Uu 34 1953
 
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
 
Zakat & Pajak
Zakat & PajakZakat & Pajak
Zakat & Pajak
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Pemecahan Bidang Tanah - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Pemecahan Bidang Tanah - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Pemecahan Bidang Tanah - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Pemecahan Bidang Tanah - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
Roya Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Roya Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Roya Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Roya Hak Tanggungan - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950
 

Viewers also liked

resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenibleresumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sosteniblesaioa
 
COM 115 Workshop 1 Slides
COM 115 Workshop 1 SlidesCOM 115 Workshop 1 Slides
COM 115 Workshop 1 SlidesRuss Ray
 
8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Final8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Finalachamness
 

Viewers also liked (8)

Uu 22 1952
Uu 22 1952Uu 22 1952
Uu 22 1952
 
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenibleresumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
 
COM 115 Workshop 1 Slides
COM 115 Workshop 1 SlidesCOM 115 Workshop 1 Slides
COM 115 Workshop 1 Slides
 
Uu 83 1958
Uu 83 1958Uu 83 1958
Uu 83 1958
 
Uu 03 1952
Uu 03 1952Uu 03 1952
Uu 03 1952
 
Uudrt 07 1956
Uudrt 07 1956Uudrt 07 1956
Uudrt 07 1956
 
8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Final8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Final
 
Score
ScoreScore
Score
 

Similar to UU Hutang Belanda 1951

Similar to UU Hutang Belanda 1951 (20)

Uu 02 1950
Uu 02 1950Uu 02 1950
Uu 02 1950
 
Uu 23 1952
Uu 23 1952Uu 23 1952
Uu 23 1952
 
Uu 04 1952
Uu 04 1952Uu 04 1952
Uu 04 1952
 
Uu 10 1952
Uu 10 1952Uu 10 1952
Uu 10 1952
 
Uu 08 1950
Uu 08 1950Uu 08 1950
Uu 08 1950
 
Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950
 
Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950
 
Uu 14 1952
Uu 14 1952Uu 14 1952
Uu 14 1952
 
Uu 12 1958
Uu 12 1958Uu 12 1958
Uu 12 1958
 
Uu 11 1980
Uu 11 1980Uu 11 1980
Uu 11 1980
 
Uu 09 1952
Uu 09 1952Uu 09 1952
Uu 09 1952
 
Uu 01 1952
Uu 01 1952Uu 01 1952
Uu 01 1952
 
Uu 06 1952
Uu 06 1952Uu 06 1952
Uu 06 1952
 
Uu 10 1958
Uu 10 1958Uu 10 1958
Uu 10 1958
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950
 
Ketentuanketentuan pokok kejaksaan_republik_indon_15
Ketentuanketentuan pokok kejaksaan_republik_indon_15Ketentuanketentuan pokok kejaksaan_republik_indon_15
Ketentuanketentuan pokok kejaksaan_republik_indon_15
 
Uu 11 1952
Uu 11 1952Uu 11 1952
Uu 11 1952
 
Uu 01 1955
Uu 01 1955Uu 01 1955
Uu 01 1955
 
SEJARAH HTN.pptx
SEJARAH HTN.pptxSEJARAH HTN.pptx
SEJARAH HTN.pptx
 
Bab Tata Hukum Indonesia
Bab  Tata Hukum IndonesiaBab  Tata Hukum Indonesia
Bab Tata Hukum Indonesia
 

More from guest150909

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kamparguest150909
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaranguest150909
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4guest150909
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950guest150909
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950guest150909
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950guest150909
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950guest150909
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950guest150909
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950guest150909
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasiguest150909
 

More from guest150909 (20)

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kampar
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
 
Keppres 32 1990
Keppres 32 1990Keppres 32 1990
Keppres 32 1990
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950
 
Uu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 UudsUu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 Uuds
 
Uu 06 1950
Uu 06 1950Uu 06 1950
Uu 06 1950
 
Uu 01 1950
Uu 01 1950Uu 01 1950
Uu 01 1950
 
Uu 04 1950
Uu 04 1950Uu 04 1950
Uu 04 1950
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasi
 
Perpu 01 1950
Perpu 01 1950Perpu 01 1950
Perpu 01 1950
 
Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951
 
Uu 16 1951
Uu 16 1951Uu 16 1951
Uu 16 1951
 
Uudrt 01 1951
Uudrt 01 1951Uudrt 01 1951
Uudrt 01 1951
 

UU Hutang Belanda 1951

  • 1. 1 dari 2 UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1951 TENTANG MENETAPKAN UNDANG UNDANG DARURAT NR. 26 TAHUN 1950 (LEMBARAN NEGARA NR. 48 TAHUN 1950), MENGENAI PENGESAHAN DAN PENGAKUAN HUTANG TERHADAP KERAJAAN BELANDA SEBAGAI UNDANG UNDANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa Pemerintah dengan mempergunakan haknya termaktub pada pasal 139 ayat I Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat telah menetapkan quot;Undang-undang Darurat tentang pengesahan dan pengakuan hutang terhadap Kerajaan Belandaquot; (Undang-undang Darurat No. 26 Tahun 1950); bahwa Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui isi Undang-undang Darurat itu; Mengingat : pasal 97 jo pasal 89 dan pasal 118 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Memutuskan: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN quot;UNDANG-UNDANG DARURAT TENTANG PENGESAHAN DAN PENGAKUAN HUTANG TERHADAP KERAJAAN BELANDAquot; SEBAGAI UNDANG-UNDANG. Pasal I Peraturan-peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat tentang pengesahan dan pengakuan hutang terhadap Kerajaan Belanda (Undang- undang Darurat No. 26 Tahun 1950) ditetapkan sebagai Undang-undang yang berbunyi sebagai berikut : Pasal tunggal. Mengesahkan dan mengakui hutang yang timbul dari bantuan-Marshall sejumlah U.S.$ 2.200.000.- dalam arti hutang-hutang yang diterima pada Konperensi Meja Budar, di luar hutang-hutang tersebut dalam Bagian D. sub B. 1. Persetujuan Keuangan dan Perekonomian, yang dibuat pada Konperensi Meja Bundar dengan Kerajaan Belanda, sejumlah U.S.$ 15.000.000.- sehingga semua itu merupakan hutang sejumlah U.S.$ 17.200.000.-
  • 2. 2 dari 2 Pasal II Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 1951. WAKIL-PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mohammad Hatta MENTERI KEUANGAN, Sjafruddin Prawiranegara Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 1951 MENTERI KEHAKIMAN, Wongsonegoro