SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                    UNDANG-
                          NOMOR 4 TAHUN 1952

                                    TENTANG

PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT TENTANG PENETAPAN BERLAKUNYA
           UNDANG-
UNDANG-UNDANG, UNDANG-UNDANG DARURAT DAN ORDONANSI-ORDONANSI
UNDANG-         UNDANG-                      ORDONANSI-
MENGENAI MASALAH-MASALAH PAJAK, DIKELUARKAN SEBELUM PEMBENTUKAN
         MASALAH-
 NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (UNDANG-UNDANG DARURAT NR 36
        KESATUAN                    (UNDANG-
               TAHUN 1950) SEBAGAI UNDANG-UNDANG
                                   UNDANG-


                   DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                         PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang :    a. bahwa Pemerintah dengan mempergunakan haknya termaktub
                  pada pasal 96 ayat 1 Undang-undang Dasar Sementara Republik
                  Indonesia telah menetapkan Undang-undang darurat, tentang
                  Penetapan berlakunya Undang-undang Darurat dan Ordonansi-
                  ordonansi mengenai masalah-masalah pajak, dikeluarkan sebelum
                  pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-
                  undang Darurat Nr 36 tahun 1950);
               b. bahwa Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui isi Undang-undang
                  Darurat itu;

Mengingat :    pasal 97, pasal 89 dan pasal 117 Undang-undang Dasar Sementara
               Republik Indonesia;

                              Dengan persetujuan :
                   Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

                                  Memutuskan:
                                  Memutuskan
Menetapkan:    Undang-undang tentang penetapan Undang-undang Darurat tentang
               penetapan berlakunya Undang-undang, Undang-undang Darurat dan
               Ordonansi-ordonansi mengenai masalah-masalah pajak, dikeluarkan
               sebelum pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-
               undang Darurat Nr 36 tahun 1950) sebagai Undang-undang.

                                     Pasal I.

Peraturan-peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat tentang
penetapan berlakunya Undang-undang, Undang-undang Darurat dan Ordonansi-
ordonansi mengenai masalah-masalah pajak, dikeluarkan sebelum pembentukan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-undang Darurat Nr 36 tahun 1950)
ditetapkan sebagai Undang-undang yang berbuyi sebagai berikut :

                                     Pasal 1.

Undang-undang, Undang-undang Darurat, Peraturan-peraturan Pemerintah dan
Ordonansi-ordonansi disebutkan dibawah ini, mulai dengan tanggal 1 Januari 1951
berlaku untuk seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah yang berhak mengurus
rumah-tangganya sendiri dan daerah-daerah Swapraja :

   1. Undang-undang quot;Pajak Radioquot; ditetapkan oleh Republik Indonesia dulu dengan
      Undang-undang nomor 12 tahun 1947, setelah diubah dan ditambah dengan
      Undang-undang nomor 21 tahun 1948.
   2. Undang-undang Pajak Pembangunan I, ditetapkan oleh Republik Indonesia dulu
      dengan Undang-undang nomor 14 tahun 1947, setelah diubah dan ditambah
      dengan Undang-undang nomor 20 tahun 1948.
3. Undang-undang Darurat tentang quot;Pajak Peredaranquot; ditetapkan oleh Pemerintah
      Republik Indonesia Serikat dulu dengan Undang-undang Darurat nomor 12
      tahun 1950 dimuat dalam Lembaran-Negara 1950 nomor 19.
   4. Ordonansi quot;Pajak Peralihan tahun 1944quot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia
      Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1944 No. 17 setelah diubah dan ditambah
      terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 261.
   5. Ordonansi quot;Pajak Upahquot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu
      dimuat dalam Staatsblad 1934 nomor 611 setelah diubah dan ditambah terakhir
      dalam Staatsblad 1949 nomor 342.
   6. Ordonansi quot;Pajak Rumah-Tangga 1908quot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia
      Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1908 nomor 13 setelah diubah. dan
      ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 316.
   7. Ordonansi quot;Pajak Kendaraan Bermotor 1934quot;, ditetapkan oleh Pemerintah
      Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1934 nomor 718 setelah diubah
      dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 376.
   8. Ordonansi quot;Bea Balik Namaquot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu
      dimuat dalam Staatsblad 1924 nomor 291 setelah diubah dan ditambah terakhir
      dalam Staatsblad 1949 nomor 48.
   9. Ordonansi quot;Pajak Potong 1936quot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda
      dulu dimuat dalam Staatsblad 1936 nomor 671 setelah diubah dan ditambah
      terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 317.
   10. Aturan quot;Bea Meterai 1921quot; (Zegelverordening 1921), ditetapkan oleh
       Pemerintah Hindia Belanda dulu, dimuat dalam Staatsblad 1921 nomor 498,
       setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 251.
   11. Ordonansi quot;Successie 1901 (Surressie-ordonnantie 1901)quot;, ditetapkan oleh
       Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1901 nomor 471
       setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 48. 12.
       Ordonansi quot;Pajak Kekayaan 1932quot; (Ordonnantie op de vermogensbelasting
       1932), ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad
       1932 nomor 405, setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1947
       nomor 24.

                                      Pasal 2.

Undang-undang, Undang-undang Darurat, Peraturan-peraturan Pemerintah atau
Ordonansi-ordonansi, lain dari pada yang dimaksudkan dalam pasal 1, ditetapkan oleh
Republik Indonesia dulu, negara-negara bagian Republik Indonesia Serikat dulu,
Pemerintah Swapraja dan Pemerintah Hindia Belanda dulu yang memuat Peraturan-
peraturan mengenai masalah-masalah yang telah diatur dalam Undang-undang,
Undang-undang Darurat dan Ordonansi-ordonansi dimaksudkan dalam pasal 1
tersebut, dan bagi daerah dari Negara Republik Indonesia dulu ordonansi quot;Pajak
Untung Perang 1939quot; (Ordonnantie op de Oorlogswinst-belasting 1939), ditetapkan
oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu, dimuat dalam Staatsblad 1939 nomor 81, setelah
diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1941 nomor 489 mulai dengan tanggal
1 Januari 1951 tidak berlaku lagi.

                                      Pasal 3.

Undang-undang Darurat ini mulai berlaku pada hari diundangkan;



                                     Pasal II.

Undang-undang ini mulai berlaku, pada hari pengundangannya.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Undang-undang itu dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta,

                               pada tanggal 29 Juli 1952.

                               Presiden Republik Indonesia,

                                       SOEKARNO.

                                    Menteri Keuangan.

                               SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO.

Diundangkan

pada tanggal 5 Agustus 1952.



    Menteri Kehakiman.

 LOEKMAN WIRIADINATA.

More Related Content

What's hot

Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak PenghasilanPajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak PenghasilanNadia Eva
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950guest150909
 
Bahan tayangan uud (baru)
Bahan tayangan uud (baru)Bahan tayangan uud (baru)
Bahan tayangan uud (baru)bagjaINV
 
21 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 194521 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 1945Adelia Hardini
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahsesukakita
 
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUPajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUFurqaan Syah
 
Pp no 53 tahun 2008
Pp no 53 tahun 2008Pp no 53 tahun 2008
Pp no 53 tahun 2008khairu_zikri
 
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunanSidik Abdullah
 

What's hot (20)

Uu 07 1952
Uu 07 1952Uu 07 1952
Uu 07 1952
 
Uu 34 1953
Uu 34 1953Uu 34 1953
Uu 34 1953
 
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak PenghasilanPajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbb
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950
 
Uu 4-1996
Uu 4-1996Uu 4-1996
Uu 4-1996
 
Bahan tayangan uud (baru)
Bahan tayangan uud (baru)Bahan tayangan uud (baru)
Bahan tayangan uud (baru)
 
Pertemuan 9 & 10 pajak
Pertemuan 9 & 10 pajakPertemuan 9 & 10 pajak
Pertemuan 9 & 10 pajak
 
21 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 194521 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 1945
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanah
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Uu 24 1952
Uu 24 1952Uu 24 1952
Uu 24 1952
 
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUPajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
 
Pp no 53 tahun 2008
Pp no 53 tahun 2008Pp no 53 tahun 2008
Pp no 53 tahun 2008
 
Uudrt 14 1951
Uudrt 14 1951Uudrt 14 1951
Uudrt 14 1951
 
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
 
Uudrt 16 1957
Uudrt 16 1957Uudrt 16 1957
Uudrt 16 1957
 
Pengawasan terhadap produk hukum yang berbentuk keputusan tata usaha negara m...
Pengawasan terhadap produk hukum yang berbentuk keputusan tata usaha negara m...Pengawasan terhadap produk hukum yang berbentuk keputusan tata usaha negara m...
Pengawasan terhadap produk hukum yang berbentuk keputusan tata usaha negara m...
 
Uu 02 1950
Uu 02 1950Uu 02 1950
Uu 02 1950
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Uu 03 1965
Uu 03 1965Uu 03 1965
Uu 03 1965
 
SRD Tools Critical Thresholds Patrick ten Brink of IEEP Presentation 13 Feb 2007
SRD Tools Critical Thresholds Patrick ten Brink of IEEP Presentation 13 Feb 2007SRD Tools Critical Thresholds Patrick ten Brink of IEEP Presentation 13 Feb 2007
SRD Tools Critical Thresholds Patrick ten Brink of IEEP Presentation 13 Feb 2007
 
Icelandic Food
Icelandic FoodIcelandic Food
Icelandic Food
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950
 
Perpu 06 1963
Perpu 06 1963Perpu 06 1963
Perpu 06 1963
 
Uu 02 1952
Uu 02 1952Uu 02 1952
Uu 02 1952
 
mujer
mujermujer
mujer
 
Czech Food
Czech FoodCzech Food
Czech Food
 

Similar to Uu 04 1952 (20)

Uu 10 1952
Uu 10 1952Uu 10 1952
Uu 10 1952
 
Uu 03 1952
Uu 03 1952Uu 03 1952
Uu 03 1952
 
Uu 23 1952
Uu 23 1952Uu 23 1952
Uu 23 1952
 
Uu 05 1951
Uu 05 1951Uu 05 1951
Uu 05 1951
 
Uu 11 1952
Uu 11 1952Uu 11 1952
Uu 11 1952
 
Uu 14 2002
Uu 14 2002Uu 14 2002
Uu 14 2002
 
Uu 08 1952
Uu 08 1952Uu 08 1952
Uu 08 1952
 
Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
Sejarah Hukum Kepailitan Di IndonesiaSejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
 
Uu 16 1951
Uu 16 1951Uu 16 1951
Uu 16 1951
 
Pengantar Teknoloi Mineral
Pengantar Teknoloi MineralPengantar Teknoloi Mineral
Pengantar Teknoloi Mineral
 
Uu 11 1980
Uu 11 1980Uu 11 1980
Uu 11 1980
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
 
SEJARAH HTN.pptx
SEJARAH HTN.pptxSEJARAH HTN.pptx
SEJARAH HTN.pptx
 
Uu 05 1959+Pjls
Uu 05 1959+PjlsUu 05 1959+Pjls
Uu 05 1959+Pjls
 
Uu 05 1953
Uu 05 1953Uu 05 1953
Uu 05 1953
 
Bab Tata Hukum Indonesia
Bab  Tata Hukum IndonesiaBab  Tata Hukum Indonesia
Bab Tata Hukum Indonesia
 
Uu 14 1951
Uu 14 1951Uu 14 1951
Uu 14 1951
 
Uu 14 1958
Uu 14 1958Uu 14 1958
Uu 14 1958
 
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
 

More from guest150909

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kamparguest150909
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaranguest150909
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4guest150909
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950guest150909
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950guest150909
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950guest150909
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950guest150909
 
Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950guest150909
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950guest150909
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950guest150909
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasiguest150909
 

More from guest150909 (20)

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kampar
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
 
Keppres 32 1990
Keppres 32 1990Keppres 32 1990
Keppres 32 1990
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950
 
Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950
 
Uu 08 1950
Uu 08 1950Uu 08 1950
Uu 08 1950
 
Uu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 UudsUu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 Uuds
 
Uu 06 1950
Uu 06 1950Uu 06 1950
Uu 06 1950
 
Uu 01 1950
Uu 01 1950Uu 01 1950
Uu 01 1950
 
Uu 04 1950
Uu 04 1950Uu 04 1950
Uu 04 1950
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasi
 
Perpu 01 1950
Perpu 01 1950Perpu 01 1950
Perpu 01 1950
 
Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951
 

Uu 04 1952

  • 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG- NOMOR 4 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT TENTANG PENETAPAN BERLAKUNYA UNDANG- UNDANG-UNDANG, UNDANG-UNDANG DARURAT DAN ORDONANSI-ORDONANSI UNDANG- UNDANG- ORDONANSI- MENGENAI MASALAH-MASALAH PAJAK, DIKELUARKAN SEBELUM PEMBENTUKAN MASALAH- NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (UNDANG-UNDANG DARURAT NR 36 KESATUAN (UNDANG- TAHUN 1950) SEBAGAI UNDANG-UNDANG UNDANG- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa Pemerintah dengan mempergunakan haknya termaktub pada pasal 96 ayat 1 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia telah menetapkan Undang-undang darurat, tentang Penetapan berlakunya Undang-undang Darurat dan Ordonansi- ordonansi mengenai masalah-masalah pajak, dikeluarkan sebelum pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang- undang Darurat Nr 36 tahun 1950); b. bahwa Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui isi Undang-undang Darurat itu; Mengingat : pasal 97, pasal 89 dan pasal 117 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan : Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Memutuskan: Memutuskan Menetapkan: Undang-undang tentang penetapan Undang-undang Darurat tentang penetapan berlakunya Undang-undang, Undang-undang Darurat dan Ordonansi-ordonansi mengenai masalah-masalah pajak, dikeluarkan sebelum pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang- undang Darurat Nr 36 tahun 1950) sebagai Undang-undang. Pasal I. Peraturan-peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat tentang penetapan berlakunya Undang-undang, Undang-undang Darurat dan Ordonansi- ordonansi mengenai masalah-masalah pajak, dikeluarkan sebelum pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-undang Darurat Nr 36 tahun 1950) ditetapkan sebagai Undang-undang yang berbuyi sebagai berikut : Pasal 1. Undang-undang, Undang-undang Darurat, Peraturan-peraturan Pemerintah dan Ordonansi-ordonansi disebutkan dibawah ini, mulai dengan tanggal 1 Januari 1951 berlaku untuk seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah yang berhak mengurus rumah-tangganya sendiri dan daerah-daerah Swapraja : 1. Undang-undang quot;Pajak Radioquot; ditetapkan oleh Republik Indonesia dulu dengan Undang-undang nomor 12 tahun 1947, setelah diubah dan ditambah dengan Undang-undang nomor 21 tahun 1948. 2. Undang-undang Pajak Pembangunan I, ditetapkan oleh Republik Indonesia dulu dengan Undang-undang nomor 14 tahun 1947, setelah diubah dan ditambah dengan Undang-undang nomor 20 tahun 1948.
  • 2. 3. Undang-undang Darurat tentang quot;Pajak Peredaranquot; ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia Serikat dulu dengan Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1950 dimuat dalam Lembaran-Negara 1950 nomor 19. 4. Ordonansi quot;Pajak Peralihan tahun 1944quot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1944 No. 17 setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 261. 5. Ordonansi quot;Pajak Upahquot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1934 nomor 611 setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 342. 6. Ordonansi quot;Pajak Rumah-Tangga 1908quot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1908 nomor 13 setelah diubah. dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 316. 7. Ordonansi quot;Pajak Kendaraan Bermotor 1934quot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1934 nomor 718 setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 376. 8. Ordonansi quot;Bea Balik Namaquot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1924 nomor 291 setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 48. 9. Ordonansi quot;Pajak Potong 1936quot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1936 nomor 671 setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 317. 10. Aturan quot;Bea Meterai 1921quot; (Zegelverordening 1921), ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu, dimuat dalam Staatsblad 1921 nomor 498, setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 251. 11. Ordonansi quot;Successie 1901 (Surressie-ordonnantie 1901)quot;, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1901 nomor 471 setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1949 nomor 48. 12. Ordonansi quot;Pajak Kekayaan 1932quot; (Ordonnantie op de vermogensbelasting 1932), ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu dimuat dalam Staatsblad 1932 nomor 405, setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1947 nomor 24. Pasal 2. Undang-undang, Undang-undang Darurat, Peraturan-peraturan Pemerintah atau Ordonansi-ordonansi, lain dari pada yang dimaksudkan dalam pasal 1, ditetapkan oleh Republik Indonesia dulu, negara-negara bagian Republik Indonesia Serikat dulu, Pemerintah Swapraja dan Pemerintah Hindia Belanda dulu yang memuat Peraturan- peraturan mengenai masalah-masalah yang telah diatur dalam Undang-undang, Undang-undang Darurat dan Ordonansi-ordonansi dimaksudkan dalam pasal 1 tersebut, dan bagi daerah dari Negara Republik Indonesia dulu ordonansi quot;Pajak Untung Perang 1939quot; (Ordonnantie op de Oorlogswinst-belasting 1939), ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dulu, dimuat dalam Staatsblad 1939 nomor 81, setelah diubah dan ditambah terakhir dalam Staatsblad 1941 nomor 489 mulai dengan tanggal 1 Januari 1951 tidak berlaku lagi. Pasal 3. Undang-undang Darurat ini mulai berlaku pada hari diundangkan; Pasal II. Undang-undang ini mulai berlaku, pada hari pengundangannya. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang itu dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.
  • 3. Disahkan di Jakarta, pada tanggal 29 Juli 1952. Presiden Republik Indonesia, SOEKARNO. Menteri Keuangan. SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO. Diundangkan pada tanggal 5 Agustus 1952. Menteri Kehakiman. LOEKMAN WIRIADINATA.