Dokumen tersebut merangkum rencana perancangan interior untuk restoran bernama Food Village di Manado Town Square 2, Kota Manado, Sulawesi Utara. Dokumen menjelaskan lokasi, orientasi bangunan, aksesibilitas, aktivitas ruang, dan masalah yang ada pada desain interior sebelumnya serta solusi yang diusulkan.
1. FOOD VILLAGE
Manado Town Square 2, Kota Manado, Sulawesi Utara
PERANCANGAN RUANG DALAM II
Mahasiswa :
Cheril Rumteh / 17211028
Virginia Kinsale / 17211010
DOSEN PEMBIMBING:
ANTOINETTE. L. GRACE KATUUK, ST., M. Ars
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR
TONDANO
2019
3. • DESKRIPSI
Merupakan salah satu Restoran yang beralamat di :
Manado Town Square 2, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Restoran ini merupakan restoran dengan desain yang disesuaikan
dengan namanya yaitu “FOOD VILLAGE” atau lebih ke pada
nuansa pedesaan. Restoran ini buka pada setiap hari dari jam 8:00-
21:00.
Di Restoran ini terdapat beberapa kedai atau stand – stand yang
menjual berbagai jenis makanan, dari makanan yang berat hingga
makanan yang ringan dapat pengunjung dapatkan di Restoran ini.
Harga makanan pun sangat bervariasi, tergatung dari setiap kedai dan
jenis makanan.
4. Sesuai dengan namanya “FOOD VILLAGE”, sangat jelas
Restoran ini mengangkat Tema tentang pedesaan atau yang
berhubungan dengannya. Namun Konsep Desain yang
diterapkan dalam Restoran ini dirasakan sangat Monoton, entah
itu dari penempatan perabotnya, penggunaan jenis perabotnya,
ataupun warna yang digunakan.
Dari berbagai masalah diatas kami berkeinginan untuk
mendesain kembali Restoran diatas dengan Konsep yang lebih
menarik, agar pengunjung tidak merasa bosan dengan desain
yang monoton.
5. • LOKASI :Manado Town Square 2, Kota Manado, Sulawesi Utara
MANADO TOWN
SQUARE
MANTOS 3FOOD VILLAGE
6. • ORIENTASI BANGUNAN
U
T
S
B
Food Village terletak di lantai 2
Mantos 2. Terdapat beberapa sisi
bangunan yang mengarah ke
arah laut, seperti sisi Barat
bangunan dan sisi Barat Laut
bangunan, dari hal tersebut pun
pengunjung dapat melihat
langsung kearah laut.
7. • PENCAPAIAN LOKASI
Lokasi Site dapat ditempuh dengan
waktu ± 14 mnt dari Pasar Karombasan
dengan jarak 3,8 km.
Lokasi Site dapat ditempuh dengan
waktu ± 15 mnt dari Pasar 45 dengan
jarak 5,3 km.
8. • AKSESIBILITAS
PINTU MASUK & KELUAR
RESTORAN
Pada area pintu masuk
pengunjung sudah bisa memilih
tempat untuk duduk. Selain itu
pada bagian depan pintu masuk
Restoran juga disediakan jalur
khusus kaum Difable ( yang
menggunakan kursi roda ) agar
mudah untuk masuk menuju ke
dalam restoran.
9. Terdapat Spot-spot foto bagi pengunjung. Spot-spot
foto ini disesuaikan dengan Tema dari Restoran itu
sendiri.
11. SIRKULASI RUANGAN dan Organisasi Ruang (Before)
KETERANGAN :
TEMPAT MEMESAN MAKANAN
TEMPAT MENCUCI TANGAN
KASIR
SPOT FOTO
LUKISAN DINDING
TEMPAT MAKAN
12. AKTIVITAS DAN HUBUNGAN RUANG
MANAJER
AKTIVITAS RUANG
Bekerja Ruang kerja
Menerima Tamu Ruang Kerja
Rapat Ruang Kerja
Makan dan Minum Ruang Kerja
Buang Air Kecil dan Besar Toilet
KETERANGAN :
Publik
Semi Publik
Privat
Service
13. AKTIVITAS DAN HUBUNGAN RUANG
ADMIN KEUANGAN
AKTIVITAS RUANG
Bekerja Ruang Kasir
Mencatat Pesanan Ruang Kasir
Rapat Ruang Kerja
Makan dan Minum Restorant dan Ruang Kasir
Buang Air Kecil dan Besar Toilet
KETERANGAN :
Publik
Semi Publik
Privat
Service
14. AKTIVITAS DAN HUBUNGAN RUANG
CHEF
AKTIVITAS RUANG
Memasak Dapur
Rapat Ruang Kerja
Makan dan Minum Restorant dan Dapur
Buang Air Kecil dan Besar Toilet
KETERANGAN :
Publik
Semi Publik
Privat
Service
15. AKTIVITAS DAN HUBUNGAN RUANG
WAITERS
AKTIVITAS RUANG
Mengambil Pesanan Restoran
Mengantarkan Pesanan Restoran
Membersihkan Tempat Makan Restoran
Makan dan Minum Restorant dan Dapur
Rapat Ruang Kerja
Buang Air Kecil dan Besar Toilet
KETERANGAN :
Publik
Semi Publik
Privat
Service
16. AKTIVITAS DAN HUBUNGAN RUANG
CLEANING SERVCE
AKTIVITAS RUANG
Membersihkan Peralatan Makan Restoran
Membersihkan Ruang Rapat Ruang Rapat
Membersihkan Ruang Manajer Ruang Manajer
Makan dan Minum Ruang Kerja dan Dapur
Rapat Ruang Kerja
Buang Air Kecil dan Besar Toilet
KETERANGAN :
Publik
Semi Publik
Privat
Service
17. AKTIVITAS DAN HUBUNGAN RUANG
PELANGGAN
AKTIVITAS RUANG
Datang Restoran
Memesan Makanan Restoran
Membayar Pesanan Kasir
Mencuci Tangan Wastafel
Makan dan Minum Restoran
Berfoto Restoran
Buang Air Kecil dan Besar Toilet
KETERANGAN :
Publik
Semi Publik
Privat
Service
18. Terdapat Lukisan bergambar Bunga di
beberapa dinding Restoran dan Lukisan
dengan Kata-kata. Selain itu pada
beberapa bagian dinding Restoran
digunakan beberapa material berupa
Wallpaper.
19. Tempat duduk dan meja makan untuk
pengunjung. Ada yang terbuat dari
material Kayu, dan ada juga furniture
berupa sofa yang terbuat dari bahan
sintetis.
20. Terdapat tempat untuk membayar tagihan pengunjung
(kasir) yang dibuat berada di tengah – tengah dengan
desain seperti mini bar.
Selain Itu juga terdapat
stand – stand penjual
makanan yang
menggunakan Gerobak.
21. Terdapat pembatas Ruang yang
terbuat dari material kayu.
Dengan beberapa memiliki
fungsi sebagai tempat untuk
meleakan beberapa pot bunga
kecil.
22. Terdapat tanaman
sintetis dengan pot
terbuat dari bahan kayu
yang dibentuk
memanjang, digunakan
untuk memisahkan area
satu dengan yang
lainnya.
Pada bagian plafon
terdapat pola – pola
persegi yang dibuat
menggantung yang
terbuat dari material
berupa kayu dengan
hiasan di beberapa pola
persegi yakni berupa
tanaman sintetis.
23. Terdapat dua material yang digunakan pada lantai dalam restoran
ini. Material pertama yang digunakan yaitu;
• Tegel
Tegel merupakan jenis lantai paling lama digunakan oleh rumah-rumah
yang ada di tanah air. Karena terbuat dari campuran semen, warna tegel
abu-abu dan terkesan membosankan. Jenis lantai ini mulai ditinggalkan
seiring ditemukannya bahan alternatif lantai baru, seperti teraso,
keramik, dan marmer.
• Vinyl
Vinyl merupakan jenis lantai berbahan dasar polyvinyl chloride atau
material yang biasa digunakan untuk membuat paralon PVC. Vinyl
maupun laminate, pada dasarnya jenis lantai yang dirancang demi
memenuhi permintaan lantai yang modis, modern, elegan namun murah
dikantong.
24. Pada area tempat mencuci tangan juga
terdapat beberapa penggunaan material,
berupa material Vinyl yang digunakan pada
dinding bagian atas dari cermin.
pada area ini pun penggunaan material untuk
lantai dugunakan material yang berbeda dari
dua jenis material sebelumnya. Untuk area
ini material lantai yang digunakan adalah
material Granit.
Perabot yang digunakan di
area tersebut tentunya ada
Wastafel. Wastafel yang
digunakan adalah jenis
Wastafel side by side,
terdiri dari dua atau tiga
Wastafel yang digunakan
berdampingan serta
dilengkapi berupa kabinet
yang digunakan sebagai
penyangga dan
penyimpanan peralaan
yang digunakan.
25. KARAKTER RUANG
(TEMA)
Pengertian arsitektur tradisional adalah suatu Arsitektur
tradisional adalah ungkapan bentuk karya manusia,
merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh
dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan
perkembangan kebudayaan suatu masyarakat, suku atau
bangsa yang unsur-unsur dasarnya tetap bertahan untuk
kurun waktu yang lama dan tetap sesuai dengan
perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan suatu
masyarakat, suku atau bangsa yang bersangkutan.Oleh
karena itu, arsitektur tradisional akan merupakan salah
satu identitas sebagai pendukung kebudayaan
masyarakat, suku atau bangsa tersebut.
Gaya ArsitekturTradisional ini mencangkup ruangan
interior/eksterior dan perabotan/furniture rumah yang
memiliki khas gaya daerah tertentu. Material bangunan
rumah adat tradisional nusantara hampir seluruhnya
berasal dari alam, di antaranya kayu, bambu, ijuk, serta
bermacam dedaunan dan serat tanaman. Bahan-bahan
tersebut digunakan pada bangunan dengan teknik
pengolahan dan pembangunan yang kaya tradisi dan
kearifan lokal.
26. KARAKTER RUANG
(WARNA)
Warna yang digunakan pada Food Village berupa
warna yang cenderung redup dan monoton dimana
ruangan hampir didominasi oleh warna coklat baik
pada interior maupun lantai serta adanya tambahan
beberapa warna lain seperti warna putih pada kolom,
sofa dll serta juga beberapa warna lainnya pada
furniture seperti lukisan dsb.
27. • Tata kondisi Ruang (PENGHAWAAN)
Menggunakan sistem AC Sentral
(terpusat).
AC Cassette atau Cassette Air
Conditioner merupakan produk AC
yang unit indoornya diletakkan di
atas plafon atap sebuah ruangan.
Tipe AC ini cocok pada gedung yang
bertingkat-tingkat karena AC
cassette dapat memberikan tingkat
penyebaran udara dingin yang
merata.
28. • Tata kondisi Ruang (AKUSTIK)
Pada Restoran ini untuk penerapan dalam segi Akustik,
belum bisa dikatakan baik. Hal ini dikarenakan dari kondisi
tata ruang yang terbuka, serta letak restoran ( Food Village )
yang berdekatan dengan beberapa lokasi perbelanjaan lainnya
yang berpotensi menyumbang kebisingan.
29. • Tata kondisi Ruang (PENCAHAYAAN)
• Untuk Pencahayaan Buatan, pada restoran ini menggunakan jenis
lampu LED dengan tipe Pencahayaan Umum ( General Lighting )
Lampu interior dengan tipe ini terletak di bagian tengah ruangan
atau titik-titik yang simetris dan rata.
• Tujuan penggunaan lampu interior general ini adalah agar seluruh
ruangan tampak sangat jelas dan menyeluruh.
• Selain penggunaan lampu LED, pada restoran ini juga
menggunakan jenis lapu Pijar dengan tipe Pencahayaan accent
lighting.
• Tujuannya adalah untuk menghadirkan nuansa berbeda melalui
bentuk-bentuk visual yang menarik.
30. • Tata kondisi Ruang (MECHANICAL ELLECTRICA)
Kulkas
Peralatan Masak Air Conditioner
Lampu
31. MASALAH PADA OBJEK DAN PENYELESAIAN MASALAHNYA
Masalah 1
Dekorasi pada bagian entrance kurang
diperhatikan sehingga terkesan tidak menarik
Masalah 2
Penggunaan warna pada ruangan cenderung
monoton dan didominasi warna coklat & putih.
Masalah 2
Penggunaan furniture yang kurang tepat dengan
tema “Village”
32. Mengubah bagian entrance dengan
menaruh dekorasi yang lebih menarik
berupa furniture yang sesuai dengan
tema dan konsep sehingga bisa menarik
perhatian pengunjung untuk datang.
Menambah penggunaan
warna yang cerah pada
ruangan sehingga tidak
terkesan monoton.
Mengubah furniture agar lebih sesuai
dengan tema dan konsep seperti
penggunaan meja dan kursi dengan
memakai bahan alami atau
tradisional.
34. SIRKULASI RUANGAN dan Organisasi Ruang (After)
KETERANGAN :
TEMPAT MEMESAN MAKANAN
TEMPAT MENCUCI TANGAN
KASIR
LUKISAN DINDING
TEMPAT MAKAN
ENTRANCE MASUK & KELUAR
ENTRANCE KE DAPUR
35. KONSEP PERANCANGAN
Penggunaan konsep vintage dalam
ruangan akan menciptakan suasana
hangat, natural, dan nyaman dalam
ruangan. konsep vintage juga
menimbulkan kesan kemerahan pada
sebagian besar desainnya. Warna
kemerahan tersebut dapat
dimunculkan dengan
pengaturan lighting pada
ruangannya. Selain itu, warna-warna
alam seperti coklat dan warn-warna
natural juga dapat dipilih sebagai
warna yang dominan. Penggunaan
bahan material dari alam seperti
kayu dan batu alam yang di ekspose,
dapat diaplikasikan pada interior
ruangan agar lebih menonjolkan
36. CIRI-CIRI VINTAGE :
Dinding Dinding polos finishing cat, ornamen mural, tekstur
kasar (unfinished), keramik mosaik, panel kayu, dinding pola
dado panel, dinding cermin, fabric, wallpaper atau wallsticker
dengan motif floral, fauna, abstrak, polos, motif alami.
Plafond Ekspose rangka plafon dengan struktur metal, plafon
panel kayu, plafon dengan garis pola geometris, plafon kanopi
dan permainan kain gantung, plafon polos tanpa ornamen
Prabotan Pola dado panel, perabot dengan tampilan unfinished
(ekspose batu bata, plester semen, kayu bekas),pengolahan
kembali material bekas sebagai bahan dasar perabot, perabot
dengan finishing againg (patina), perabot dengan ornamen
lengkung dengan tampilan yang sederhana, perabot sofa dengan
menambahkan detail pola jahit kancing.
37. Pintu dan jendela Pintu kaca dengan susunan
kusen dari material kayu atau metal (stainless
steel, aluminium, besi, dan sebagainya) dengan
pola geometris. Aplikasi mural dengan sticker
kaca. Menerapkan pola dado panel.
Aksesoris Lampu gantung, lampu dinding, lampu
jenis industrial lamp, pajangan, pigura, papan
tulis, ceramic, jam dinding, bantal dan buku, dan
terapan fabric pada gaya Vintage motif geometris,
floral, fauna, abstrak, polos. Metalwork dengan
pola geometris, pola lengkung yang tidak
berlebihan dan laser cutting. Aksesoris dengan
barang yang memiliki story telling.
38. ALASAN PEMILIHAN
KONSEP PERANCANGAN
RESTORAN YANG DIMANA TERDAPAT
BANYAK MAKANAN KHAS DAERAH
SEHINGGA KESANNYA SEDERHANA, MAKA AKAN
DITAMBAHKAN KONSEP VINTAGE DIMANA VINTAGE
BISA MEMBUAT KESAN NYAMAN DAN SEPERTI DI
RUMAH SENDIRI. JADI PENGUNJUNG AKAN
MERASA SEPERTI MAKAN DI RUMAH MEREKA
SENDIRI DENGAN TIDAK MENINGGALKAN KESAN
TRADISIONAL.
39. KONSEP PERANCANGAN
CONTOH RESTORAN BERGAYA VINTAGE
Restoran Texas Tavern, Roanoke,
Amerika Serikat
Dapur Bah Elite, Jakarta Bunga Rampai, Menteng,
Jakarta
43. Alasan Alternatif Terpilih
3
Alasannya karena bentuk dari
perabot mengikuti bentuk
ruangan, serta penggunaan
material kayu pada perabot
sesuai dengan KONSEP yang
digunakan.