Dokumen tersebut membahas tentang dinamika pelanggaran hukum. Terdapat empat jenis norma yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum. Norma hukum memiliki sanksi yang paling tegas dan nyata diberikan melalui lembaga peradilan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum penting untuk mewujudkan kepastian hukum.
3. Melalui metode pembelajaran Problem Based Learning siswa
diharapkan mampu menganalisis data dari berbagai sumber tentang
dinamika kasus penegakan hukum dengan penuh disiplin.
Melalui pembelajaran Problem Based Learning siswa diharapkan
mampu mengevaluasi dan menyimpulkan tentang dinamika kasus
penegakan hukum di masyarakat dengan detail.
Siswa diharapkan mampu Menyajikan hasil evaluasi secara disiplin
tentang dinamika kasus penegakan hukum
Melalui kegiatan diskusi siswa mampu Menganalisis dinamika kasus
pelanggaran hukum dengan tepat.
Tujuan Pembelajaran
4.
5. Pelanggaran hukum disebut juga kasus melawan hukum bentuk
ketidakpatuhan terhadap hukum.
Pelanggaran hukum tindakan yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan aturan yang berlaku.
Pelanggaran hukum adalah pengingkaran terhadap kewajiban-
kewajiban yang telah ditetapkan oleh peraturan atau hukum
yang berlaku.
Contoh :
Pembunuhan merupakan pengingkaran terhadap kewajiban untuk
menghormati hak hidup orang lain.
Pelanggaran hukum
6. Sebab ketidakpatuhan terhadap hukum
Sebab ketidakpatuhan terhadap hukum :
Para pelanggar sudah menganggap sebagai kebiasaan.
Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan kehidupan.
Contoh-contoh tindakan bertentangan dengan aturan
yang berlaku :
Di Lingkungan Keluarga :
Mengabaikan perintah orang tua
Mengganggu saudara yang sedng belajar
Tidak menghormati anggota keluarga
Ibadah tidak tepat waktu
Nonton tv sampai larut malam
Bangun kesiangan
Tidak taat aturan yang disepakati keluarga
7.
8. Contoh-contoh tindakan bertentangan dengan
aturan yang berlaku :
01
Di Lingkungan Keluarga
1. Mengabaikan perintah
orang tua
2. Mengganggu saudara yang
sedang belajar
3. Tidak menghormati
anggota keluarga
4. Ibadah tidak tepat waktu
5. Nonton tv sampai larut
malam
6. Bangun kesiangan
7. Tidak taat aturan yang
disepakati keluarga
Di Lingkungan Sekolah
02 1. Nyontek.
2. Tidak menghormati kepada
guru dan teman, karyawan.
3. Tidak mengikuti pelajaran
sesuai jadwal.
4. Terlambat ke sekolah.
5. Bolos.
6. Tidak perhatikan penjelasan
guru.
7. Pakaian tidak rapi dan tidak
sesuai dengan ketentuan
sekolah.
9. Contoh-contoh tindakan bertentangan dengan
aturan yang berlaku :
03
Di Lingkungan Masyarakat
1. Mangkir dari ronda malam.
2. Tidak ikut kerja bakti
tanpa alasan.
3. Main hakim sendiri.
4. Deskriminasi terhadap
orang lain.
5. Berjudi, mabuk, tawuran,
narkoba.
6. Membuang sampah
sembarangan.
7. Mangkir dari iuran warga.
8. Tidak menghormati
tetangga.
Di Lingkungan Berbangsa dan
Negara
04 1. Tidak memiliki KTP, SIM
2. Tidak mematuhi rabu lalu
lintas
3. Melakukan pembunuhan,
perkosaan, korupsi,
perampokan, dll
4. Golput dalam pemilu
5. Merusak fasilitas negara dan
umum dengan sengaja
6. Tidak membayar pajak
7. Tidak membayar retribusi
parkir, pasar
11. Norma Agama :
Petunjuk hidup yang
bersumber dari Tuhan
yang disampaikan
melalui Nabi dan
Rasul-Nya yangberisi
perintah, larangan atau
anjuran.
Contoh :
Beribadah, beramal
shaleh
Sanksi :
Tidak langsung karena
diperoleh setelah
meninggal dunia berupa
pahala atau dosa
12. Norma Kesusilaan :
Pedoman pergaulan
hidup yang bersumber
dari hati urani
manusia tentang baik
buruknya suatu
perbuatan.
Contoh :
Jujur, menghargai.
Sanksi :
Tidak tegas karena
diri sendiri yang
merasakan seperti
merasa bersalah,
menyesal, malu
13. Norma Kesopanan :
Pedoman pergaulan
yang timbul dari hasil
pergaulan manusia di
dalam masyarakat.
Contoh :
Menghormati orang yang
lebih tua, tidak berkata
kasar, menerima dengan
tangan kanan.
Sanksi :
Tidak tegas tetapi dapat
diberikan masyarakat seperti
celaan, cemoohan,
pengucilan dalam pergaulan
14. Norma Hukum:
Pedoman hidup yang
dibuat oleh badan yang
berwenang yang bertujuan
untuk mengatur manusia
dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
yang berisi perintah dan
larangan.
Contoh :
Tertib, sesuai prosedur
yang berlaku, perbuatan
kriminal lainnya.
Sanksi :
Tegas dan nyata serta
mengikat dan memaksa
semua orang tanpa
kecuali.
15. Tegas : aturan yang telah dibuat secara material
telah diatur dalam peraturan perundangan.
Sebagaimana dalam Pasal 10 KUHP, yaitu :
1. Hukuman pokok (mati, dan hukuman penjara)
Hukuman sementara : (seumur hidup dan
sementara). Sementara paling lama 20 tahun dan
minimal 1 tahun.
2. Hukuman tambahan seperti pencabutan hak
terentu, penyitaan barang tertentu, dan
pengumuman keputusan hakim.
Sanksi Norma Hukum Tegas dan Nyata :
16. Sanksi Norma Hukum Tegas dan Nyata :
Nyata : aturannya sudah ditetapkan secara
material berdasarkan perbuatan yang
dilanggarnya.
Contoh : Pasal 338 KUHP, menyatakan “barang
siapa sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun”
Selain sanksi hukum yang diberikan negara
melalui lembaga peradilan dengan ketentuan
perundang-undangan, narapidana juga
menerima sanksi sosial dan sanksi psikologis.
17. Sanksi Hukum, sanksi Sosial, sanksi
Psikologis :
diberikan oleh negara
melalui lembaga
peradilan.
Sanksi Hukum :
diberikan
masyarakat seperti
cemoohan,
pengucilan, diusir
dari lingkungan
masyarakat
setempat.
Sanksi Sosial :
Sanksi Psikologis :
selama hidupnya
dibayangi oleh
kesalahannya, yang
membebani jiwa dan
pikirannya sehingga
mencegah seseorang
melakukan
pelanggaran.
18. Partisipasi dalam
perlindungan dan penegakan
hukum :
Kepatuhan hukum berarti seorang
memiliki kesadaran :
1. Memahami dan menggunakan
peraturan yang berlaku.
2. Mempertahankan hukum yang
ada.
3. Menegakkan kepastian hukum.
Ci
be
ya
1.
2.
3.
4.
5.
19. “Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi
karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan”
HATURNUHUN