SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
i
GEJALA GLOBALISASI DI INDONESIA
Oleh:
KELOMPOK 4
Nisa Permata Sari
Wina Fita
Sanaji
Guru Pembimbing
FATHUR RAHMAN, S.Pd
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PULAU RIMAU
2022-2023
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat, serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
sederhana ini.
Selain itu saya mengucapkan terima kasih kepada : Ibu guru selaku pembimbing
sekaligus guru mata pelajaran PPKn.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pelajaran PPKn. Kami menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat
dijadikan acuan untuk membuat makalah lebih baik lagi kedepannya.
Pulau Rimau, September 2022
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 5
A. Latar Belakang.......................................................................... 5
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan....................................................................................... 5
D. Manfaat......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................... 6
A. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum........................................ 6
B. Macam-macam Sanksi Atas Pelanggaran Hukum..................... 9
C. Partisisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum........ 11
BAB III PENUTUP ......................................................................... 14
A. Kesimpulan.............................................................................. 14
B. Saran........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelanggaran adalah perilaku yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut
kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat.
Sedangkan pelanggaran menurut Tarmizi adalah ”tidak terlaksananya peraturan atau
tata tertib secara konsisten akan menjadi salah satu penyebab utama terjadinya berbagai
bentuk dan kenakalan yang dilakukan siswa, baik di didalam mauipun di luar sekolah”.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelanggaran adalah bentuk
kenakalan siswa yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan
yang telah dibuat.
Peranan hukum di dalam masyarakat khususnya dalam menghadapi perubahan
masyarakat perlu dikaji dalam rangka mendorong terjadinya perubahan sosial. Pengaruh
peranan hukum ini bisa bersifat langsung dan tidak langsung atau signifikan atau tidak. Hukum
memiliki pengaruh yang tidak langsung dalam mendorong munculnya perubahan sosial pada
pembentukan lembaga kemasyarakatan tertentu yang berpengaruh langsung terhadap
masyarakat. Di sisi lain, hukum membentuk atau mengubah institusi pokok atau lembaga
kemasyarakatan yang penting, maka terjadi pengaruh langsung, yang kemudian sering disebut
hukum digunakan sebagai alat untuk mengubah perilaku masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi rumusan masalahnya yaitu :
1. Berbagai kasus pelanggaran hukum
2. Macam-macam sanksi atas pelanggaran hokum
3. Partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kasus pelanggaran hukum
2. Untuk mengetahui macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum
3. Untuk mengetahui partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum
5
1.4 Manfaat
1. Diketahuinya kasus pelanggaran hokum
2. Diketahuinya macam-macam sanksi atas pelanggaran hokum
3. Diketahuinya partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum
Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu tindakan seseorang
yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku. Dengan kata lain,
pelanggaran hukum merupakan pengingkaran terhadap kewajiban-kewajiban yang telah
ditetapkan oleh peraturan atau hukum yang berlaku, misalnya kasus pembunuhan
merupakan pengingkaran terhadap kewajiban untuk menghormati hak hidup orang lain.
Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap
hukum.Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. Pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai kebiasaan;
b. Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.
Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan dengan aturan yang dilakukan di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
a. Dalam lingkungan keluarga, di antaranya:
1) Mengabaikan perintah orang tua;
2) Mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;
3) Ibadah tidak tepat waktu;
4) Menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak;
5) Nonton tv sampai larut malam; dan
6) Bangun kesiangan.
b. Dalam lingkungan sekolah, di antaranya
1) Menyontek ketika ulangan;
2) Datang ke sekolah terlambat;
3) Bolos mengikuti pelajaran;
4) Tidak memperhatikan penjelasan guru; dan
5) Berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah.
7
c. Dalam lingkungan masyarakat, di antaranya:
1) Mangkir dari tugas ronda malam;
2) Tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas;
3) Main hakim sendiri;
4) Mengonsumsi obat-obat terlarang;
5) Melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain;
d. Dalam lingkungan bangsa dan negara, di antaranya:
1) Tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas;
2) Melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan, penggelapan,
pengedaran uang palsu, pembajakan karya orang lain dan sebagainya;
3) Melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara;
4) Tidak berpartisipasi pada kegiatan pemilihan umum; dan
5) Merusak fasilitas negara dengan sengaja.
Beberapa contoh pelanggaran hokum di Indonesia :
1. Aksi Anarkisme
2. Korupsi
3. Pembunuhan
4. Perjudian
2.2 Macam-macam Sanksi Atas Pelanggaran Hukum
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sanksi adalah tanggungan (tindakan,
hukuman, dan sebagainya) untuk memaksa orang menaati perjanjian atau menaati ketentuan
1022 undang-undang (anggaran dasar, perkumpulan, dan sebagainya).
Macam-Macam Sanksi Hukum di Indonesia yaitu :
1. Sanksi Hukum Pidana
Sanksi Hukum Pidana diatur dalam Pasal 10 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana), yaitu sebagai berikut :
8
‘
a. Hukuman Pokok terdiri dari :
Hukuman Mati : yang terdiri dari hukuman seumur hidup, dan hukuman sementara
waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun)
Hukuman Kurungan (setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang-kurangnya 1 hari)
b. Hukuman Tambahan
Terdiri dari :
o Pencabutan hak-hak tertentu
o Perampasan/Penyitaan barang-barang tertentu
o Pengumuman keputusan hakim
2. Sanksi Hukum Perdata
Dalam hukum perdata, ada 3 macam putusan yang dapat dijatuhkan oleh hakim, yaitu :
 Putusan Condemnatoir : Merupakan putusan yang memiliki sifat membuat pihak yang
dikalahkan melaksanakan prestasi (kewajiban). Contoh : Pihak yang kalah harus
membayar kerugian
 Putusan Declatoir : Merupakan putusan yang perintahnya menciptakan suatu keadaan
yang sah menurut hukum. Putusan ini hanya bersifat menerangkan dan menegaskan
suatu keadaan hukum semata-mata. Contoh : Putusan yang menyatakan bahwa
penggugat merupakan pemilik sah tanah sengketa.
 Putusan Constitutif : Merupakan putusan yang menghilangkan suatu keadaan hukum dan
menimbulkan keadaan hukum yang baru. Contoh : Putusan yang memutuskan ikatan
perkawinan
 Jadi, dalam hukum perdata sanksi yang diberikan dapat berupa :
 Pihak yang kalah harus melakukan prestasi/kewajiban
 Menghilangkan suatu keadaan hukum diikuti dengan timbulnya keadaan hukum yang baru.
9
3. Sanksi Administratif
Sanksi administratif merupakan sanksi yang diberikan untuk pelanggaran terhadap administrasi
ataupun undang-undang yang bersifat administratif. Sanksi yang diberikan dapat berupa :
 Denda
 Pembekuan hingga pencabutan sertifikat/izin
 Penghentian sementara pelayanan administrasi hingga pengurangan jatah produksi
 Tindakan administrative
.
2.3 Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum
Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum
ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik
yang lisan maupun yang tertulis.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum sebagai suatu gambaran
tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu
keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.
Penegakan hukum dilakukan dengan latar belakang pemikiran bahwa teknologi dapat
berperan untuk hal-hal positif, dalam arti dapat didayagunakan untuk kepentingan manusia,
maupun secara negatif. Dampak negatif yang dimaksud adalah seperti yang dinyatakan oleh
10
para kriminolog bahwa kejahatan erat kaitannya dengan perkembangan masyarakat sebab
kejahatan merupakan produk dari masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi tingkat intelektualitas
suatu masyarakat, semangkin canggih pula kejahatan yang mungkin terjadi dalam masyarakat
itu. Salah satunya adalah perkembangan teknologi komputer telah mengalami konvergensi
dengan teknologi-teknologi lain terutama teknologi komunikasi, informasi, dan media,
sedemikian rupa sehingga melahirkan semua konsep baru yaitu telematika.
Penegakan hukum adalah upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum
secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalulintas atau hubungan hukum dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara, untuk menjamin dan memastikan tegaknya hukum
itu, apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu diperkenankan untuk menggunakan daya
paksa.
Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata dalam diri
seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan sistem hukum yang berlaku.
Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung
menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti
bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk:
a. Memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
b. Mempertahankan tertib hukum yang ada; dan
c. Menegakkan kepastian hukum.
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku dapat
dilihat dari perilaku yang diperbuatnya:
a. Disenangi oleh masyarakat pada umumnya;
b. Tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain;
c. Tidak menyinggung perasaan orang lain;
d. Menciptakan keselarasan;
e. Mencerminkan sikap sadar hukum;
f. Mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.
11
Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita tampilkan dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara
sebagai bentuk perwujudan partisipasi Anda dalam proses penegakan dan perlindungan
hukum. Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku
a. Dalam Kehidupan di Lingkungan Keluarga
1) Mematuhi perintah orang tua.
2) Ibadah tepat waktu.
3) Menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak, adik dan
sebagainya.
4) Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.
b. Dalam kehidupan di Lingkungan Sekolah
1) Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya.
2) Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan.
3) Tidak menyontek ketika ulangan.
4) Memperhatikan penjelasan guru.
5) Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.
c. Dalam Kehidupan di Lingkungan Masyarakat
1) Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat;
2) Bertugas ronda.
3) Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti.
4) Menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah.
5) Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di masyarakat seperti
tawuran, judi, mabuk-mabukkan dan sebagainya;
6) Membayar iuran warga.
12
d. Dalam kehidupan di Lingkungan Bangsa dan Negara.
1) Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya.
2) Memiliki KTP.
3) Memiliki SIM.
4) Ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum.
5) Membayar pajak.
6) Membayar retribusi parkir.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan kritik dan saran bagi para pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik lagi untuk kedepannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://thekingslau.blogspot.com/2017/04/macam-macam-sanksi-hukum.html
http://www.artikelmateri.com/2015/09/contoh-pelanggaran-hukum-di-indonesia-gambar.html
https://www.suduthukum.com/2016/10/pengertian-penegakan-hukum.html
http://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli/
http://sarwono-supeno.blogspot.com/2012/04/pengertian-pelanggaran.html
http://agustleoprince.blogspot.com/2017/03/makalah-pelanggaran-hukum.html

More Related Content

Similar to GEJALA GLOBALISASI

Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumAnto Neo Madani
 
SIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum IndonesiaSIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum Indonesiafeggyernes
 
324-Article Text-1343-1-10-20210131.pdf
324-Article Text-1343-1-10-20210131.pdf324-Article Text-1343-1-10-20210131.pdf
324-Article Text-1343-1-10-20210131.pdfArifArhie
 
Hubungan antara hukum dan politik terhadap ekonomi
Hubungan antara hukum dan politik terhadap ekonomiHubungan antara hukum dan politik terhadap ekonomi
Hubungan antara hukum dan politik terhadap ekonomiRosita Dewi
 
Rpp ppkn sma xi bab 5 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 5 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 5 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 5 pertemuan 1eli priyatna laidan
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaAgung Vixon
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalslempack c
 
Dinamika Pelanggaran Hukum.pptx
Dinamika Pelanggaran Hukum.pptxDinamika Pelanggaran Hukum.pptx
Dinamika Pelanggaran Hukum.pptxfirmanmaulana68
 
Usaha-usaha meningkatkan Kesadaran Hukum
Usaha-usaha meningkatkan Kesadaran HukumUsaha-usaha meningkatkan Kesadaran Hukum
Usaha-usaha meningkatkan Kesadaran HukumNur Nur
 
Penyelesaian perselisihan dalam hukum adat aceh
Penyelesaian perselisihan dalam hukum adat acehPenyelesaian perselisihan dalam hukum adat aceh
Penyelesaian perselisihan dalam hukum adat acehMulyatim Mulyatim
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbdReff Raf
 
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga NegaraPelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negaraerni nri
 

Similar to GEJALA GLOBALISASI (20)

Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Penemuan Hukumm
Penemuan HukummPenemuan Hukumm
Penemuan Hukumm
 
Legislasi dprd
Legislasi dprdLegislasi dprd
Legislasi dprd
 
Kewarga negaraan
Kewarga negaraanKewarga negaraan
Kewarga negaraan
 
SIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum IndonesiaSIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum Indonesia
 
324-Article Text-1343-1-10-20210131.pdf
324-Article Text-1343-1-10-20210131.pdf324-Article Text-1343-1-10-20210131.pdf
324-Article Text-1343-1-10-20210131.pdf
 
11. SESI 12.pptx
11. SESI 12.pptx11. SESI 12.pptx
11. SESI 12.pptx
 
Hubungan antara hukum dan politik terhadap ekonomi
Hubungan antara hukum dan politik terhadap ekonomiHubungan antara hukum dan politik terhadap ekonomi
Hubungan antara hukum dan politik terhadap ekonomi
 
Rpp ppkn sma xi bab 5 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 5 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 5 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 5 pertemuan 1
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
 
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukumPp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Tesis hukum
Tesis hukum Tesis hukum
Tesis hukum
 
Etika fvia
Etika fviaEtika fvia
Etika fvia
 
Etika fvia
Etika fviaEtika fvia
Etika fvia
 
Dinamika Pelanggaran Hukum.pptx
Dinamika Pelanggaran Hukum.pptxDinamika Pelanggaran Hukum.pptx
Dinamika Pelanggaran Hukum.pptx
 
Usaha-usaha meningkatkan Kesadaran Hukum
Usaha-usaha meningkatkan Kesadaran HukumUsaha-usaha meningkatkan Kesadaran Hukum
Usaha-usaha meningkatkan Kesadaran Hukum
 
Penyelesaian perselisihan dalam hukum adat aceh
Penyelesaian perselisihan dalam hukum adat acehPenyelesaian perselisihan dalam hukum adat aceh
Penyelesaian perselisihan dalam hukum adat aceh
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd
 
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga NegaraPelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

GEJALA GLOBALISASI

  • 1. i GEJALA GLOBALISASI DI INDONESIA Oleh: KELOMPOK 4 Nisa Permata Sari Wina Fita Sanaji Guru Pembimbing FATHUR RAHMAN, S.Pd PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 PULAU RIMAU 2022-2023
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat, serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini. Selain itu saya mengucapkan terima kasih kepada : Ibu guru selaku pembimbing sekaligus guru mata pelajaran PPKn. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pelajaran PPKn. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan acuan untuk membuat makalah lebih baik lagi kedepannya. Pulau Rimau, September 2022 Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................... i DAFTAR ISI..................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 5 A. Latar Belakang.......................................................................... 5 B. Rumusan Masalah..................................................................... 5 C. Tujuan....................................................................................... 5 D. Manfaat...................................................................................... BAB II PEMBAHASAN................................................................... 6 A. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum........................................ 6 B. Macam-macam Sanksi Atas Pelanggaran Hukum..................... 9 C. Partisisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum........ 11 BAB III PENUTUP ......................................................................... 14 A. Kesimpulan.............................................................................. 14 B. Saran........................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 15
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelanggaran adalah perilaku yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat. Sedangkan pelanggaran menurut Tarmizi adalah ”tidak terlaksananya peraturan atau tata tertib secara konsisten akan menjadi salah satu penyebab utama terjadinya berbagai bentuk dan kenakalan yang dilakukan siswa, baik di didalam mauipun di luar sekolah”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelanggaran adalah bentuk kenakalan siswa yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan yang telah dibuat. Peranan hukum di dalam masyarakat khususnya dalam menghadapi perubahan masyarakat perlu dikaji dalam rangka mendorong terjadinya perubahan sosial. Pengaruh peranan hukum ini bisa bersifat langsung dan tidak langsung atau signifikan atau tidak. Hukum memiliki pengaruh yang tidak langsung dalam mendorong munculnya perubahan sosial pada pembentukan lembaga kemasyarakatan tertentu yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat. Di sisi lain, hukum membentuk atau mengubah institusi pokok atau lembaga kemasyarakatan yang penting, maka terjadi pengaruh langsung, yang kemudian sering disebut hukum digunakan sebagai alat untuk mengubah perilaku masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini kami membatasi rumusan masalahnya yaitu : 1. Berbagai kasus pelanggaran hukum 2. Macam-macam sanksi atas pelanggaran hokum 3. Partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui kasus pelanggaran hukum 2. Untuk mengetahui macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum 3. Untuk mengetahui partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum
  • 5. 5 1.4 Manfaat 1. Diketahuinya kasus pelanggaran hokum 2. Diketahuinya macam-macam sanksi atas pelanggaran hokum 3. Diketahuinya partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu tindakan seseorang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku. Dengan kata lain, pelanggaran hukum merupakan pengingkaran terhadap kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh peraturan atau hukum yang berlaku, misalnya kasus pembunuhan merupakan pengingkaran terhadap kewajiban untuk menghormati hak hidup orang lain. Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap hukum.Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu: a. Pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai kebiasaan; b. Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan. Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan dengan aturan yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. a. Dalam lingkungan keluarga, di antaranya: 1) Mengabaikan perintah orang tua; 2) Mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar; 3) Ibadah tidak tepat waktu; 4) Menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak; 5) Nonton tv sampai larut malam; dan 6) Bangun kesiangan. b. Dalam lingkungan sekolah, di antaranya 1) Menyontek ketika ulangan; 2) Datang ke sekolah terlambat; 3) Bolos mengikuti pelajaran; 4) Tidak memperhatikan penjelasan guru; dan 5) Berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah.
  • 7. 7 c. Dalam lingkungan masyarakat, di antaranya: 1) Mangkir dari tugas ronda malam; 2) Tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas; 3) Main hakim sendiri; 4) Mengonsumsi obat-obat terlarang; 5) Melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain; d. Dalam lingkungan bangsa dan negara, di antaranya: 1) Tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas; 2) Melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan, penggelapan, pengedaran uang palsu, pembajakan karya orang lain dan sebagainya; 3) Melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara; 4) Tidak berpartisipasi pada kegiatan pemilihan umum; dan 5) Merusak fasilitas negara dengan sengaja. Beberapa contoh pelanggaran hokum di Indonesia : 1. Aksi Anarkisme 2. Korupsi 3. Pembunuhan 4. Perjudian 2.2 Macam-macam Sanksi Atas Pelanggaran Hukum Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sanksi adalah tanggungan (tindakan, hukuman, dan sebagainya) untuk memaksa orang menaati perjanjian atau menaati ketentuan 1022 undang-undang (anggaran dasar, perkumpulan, dan sebagainya). Macam-Macam Sanksi Hukum di Indonesia yaitu : 1. Sanksi Hukum Pidana Sanksi Hukum Pidana diatur dalam Pasal 10 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), yaitu sebagai berikut :
  • 8. 8 ‘ a. Hukuman Pokok terdiri dari : Hukuman Mati : yang terdiri dari hukuman seumur hidup, dan hukuman sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun) Hukuman Kurungan (setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang-kurangnya 1 hari) b. Hukuman Tambahan Terdiri dari : o Pencabutan hak-hak tertentu o Perampasan/Penyitaan barang-barang tertentu o Pengumuman keputusan hakim 2. Sanksi Hukum Perdata Dalam hukum perdata, ada 3 macam putusan yang dapat dijatuhkan oleh hakim, yaitu :  Putusan Condemnatoir : Merupakan putusan yang memiliki sifat membuat pihak yang dikalahkan melaksanakan prestasi (kewajiban). Contoh : Pihak yang kalah harus membayar kerugian  Putusan Declatoir : Merupakan putusan yang perintahnya menciptakan suatu keadaan yang sah menurut hukum. Putusan ini hanya bersifat menerangkan dan menegaskan suatu keadaan hukum semata-mata. Contoh : Putusan yang menyatakan bahwa penggugat merupakan pemilik sah tanah sengketa.  Putusan Constitutif : Merupakan putusan yang menghilangkan suatu keadaan hukum dan menimbulkan keadaan hukum yang baru. Contoh : Putusan yang memutuskan ikatan perkawinan  Jadi, dalam hukum perdata sanksi yang diberikan dapat berupa :  Pihak yang kalah harus melakukan prestasi/kewajiban  Menghilangkan suatu keadaan hukum diikuti dengan timbulnya keadaan hukum yang baru.
  • 9. 9 3. Sanksi Administratif Sanksi administratif merupakan sanksi yang diberikan untuk pelanggaran terhadap administrasi ataupun undang-undang yang bersifat administratif. Sanksi yang diberikan dapat berupa :  Denda  Pembekuan hingga pencabutan sertifikat/izin  Penghentian sementara pelayanan administrasi hingga pengurangan jatah produksi  Tindakan administrative . 2.3 Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang lisan maupun yang tertulis. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian. Penegakan hukum dilakukan dengan latar belakang pemikiran bahwa teknologi dapat berperan untuk hal-hal positif, dalam arti dapat didayagunakan untuk kepentingan manusia, maupun secara negatif. Dampak negatif yang dimaksud adalah seperti yang dinyatakan oleh
  • 10. 10 para kriminolog bahwa kejahatan erat kaitannya dengan perkembangan masyarakat sebab kejahatan merupakan produk dari masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi tingkat intelektualitas suatu masyarakat, semangkin canggih pula kejahatan yang mungkin terjadi dalam masyarakat itu. Salah satunya adalah perkembangan teknologi komputer telah mengalami konvergensi dengan teknologi-teknologi lain terutama teknologi komunikasi, informasi, dan media, sedemikian rupa sehingga melahirkan semua konsep baru yaitu telematika. Penegakan hukum adalah upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalulintas atau hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, untuk menjamin dan memastikan tegaknya hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu diperkenankan untuk menggunakan daya paksa. Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk: a. Memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku; b. Mempertahankan tertib hukum yang ada; dan c. Menegakkan kepastian hukum. Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya: a. Disenangi oleh masyarakat pada umumnya; b. Tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain; c. Tidak menyinggung perasaan orang lain; d. Menciptakan keselarasan; e. Mencerminkan sikap sadar hukum; f. Mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.
  • 11. 11 Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita tampilkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara sebagai bentuk perwujudan partisipasi Anda dalam proses penegakan dan perlindungan hukum. Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku a. Dalam Kehidupan di Lingkungan Keluarga 1) Mematuhi perintah orang tua. 2) Ibadah tepat waktu. 3) Menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak, adik dan sebagainya. 4) Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga. b. Dalam kehidupan di Lingkungan Sekolah 1) Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya. 2) Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan. 3) Tidak menyontek ketika ulangan. 4) Memperhatikan penjelasan guru. 5) Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku. c. Dalam Kehidupan di Lingkungan Masyarakat 1) Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat; 2) Bertugas ronda. 3) Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti. 4) Menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah. 5) Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di masyarakat seperti tawuran, judi, mabuk-mabukkan dan sebagainya; 6) Membayar iuran warga.
  • 12. 12 d. Dalam kehidupan di Lingkungan Bangsa dan Negara. 1) Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya. 2) Memiliki KTP. 3) Memiliki SIM. 4) Ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum. 5) Membayar pajak. 6) Membayar retribusi parkir.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran Diharapkan kritik dan saran bagi para pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.