2. I. PENGANTAR
1. Perubahan Iklim
• PERUBAHAN IKLIM: perubahan iklim
yang bersifat tetap akan mengalami
kecenderungan terhadap kehidupan
tanaman, perubahan musim dikategorikan
sebagaui berikut :
- Perubahan Iklim scr Global
- Pergeseran musim dan curah hujan
- Perubahan jumlah curah hujan
• IKLIM : Kondisi iklim sangat
mempengaruhi secara sinifikan terhadap
merobah aktivitas pertanian produksi
3. 2. Pergeseran Musim
Hasil analisis iklim 30 tahun terakhir:
Awal MK lebih cepat 1-6 dasarian
Awal MH mundur 1-3 dasarian
Penurunan curah hujan pada MK
Akibatnya:
Penurunan volume pengisian air tanah
Peningkatan volume aliran permukaan
Erosi dan sedimentasi
Penurunan kualitas kesuburan tanah dan
kemampuan pasokan air
4. PENGARUH IKLIM TERHADAP BUDIDAYA
TANAMAN
Secara umum penerapan
budidaya tanaman sehat (terkait
peningkatan produktivitas dan
atau IP) tidak terlepas dengan
keadaan iklim, iklim mikro,
ekosistem setempat, dan
penerapan teknologi budidaya
5. Mengkondisikan iklim mikro
Cara dan waktu pengolahan tanah:
agar tanaman tumbuh baik,
sekaligus upaya menghilangkan
sumber inokulum
Cara dan waktu sanitasi gulma dan
sumber serangan (penyiangan,
kebersihan lingkungan, dan melalui
cara pengolahan tanah)
- menghilangkan sumber OPT
- keadaan lingkungan mikro habitat
tidak kondusif untuk
perkembangan OPT
6. Lanjutan
Pengaturan jarak tanam: agar akar
tanaman berkembang baik, menerima
pupuk lebih efisien, mendapatkan sinar
matahari, angin lebih baik, kelembaban
mikro relatif rendah, suhu lebih rendah,
sehingga tidak kondusif untuk
perkembangan OPT.
Pengelolaan pengairan: untuk
menciptakan kondisi kelembaban mikro
dan suhu yang tidak kondusif bagi
perkembangan OPT, baik untuk difusi
udara ke dalam tanah, mikroba tanah
bermanfaat, kandungan O2 pada air,
pelepasan unsur penghambat
7. Lanjutan
- Kelembaban - Mempercepat pertumbuhan tanaman
- Pengisian Biji saat reproduksi
- Suhu - Berpengaruh terhadap kondisi mikro
lingkungan tanaman segar
- Proses Fotosintesis
- Angin - Kecepatan angin rendah, pertumbuhan dan
perkembangan tanaman baik, dengan
menyediakan O2 dan CO2 untuk tanaman
- Menurunkan Suhu
- Kecepatan tinggi dapat merusak tanaman,
bunga dan bakal buah
8. Mengkondisikan Iklim Mikro tanaman dg
Penggunaan bahan organik
Pupuk Organik
(Kompos Jerami, Pupuk Kandang atau hasil
pengomposan)
Meningkatkan kesuburan tanah
meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroba
tanah)
memperbaiki sifat fisik. kimia dan biologi tanah
memberikan tambahan hara
Cara penggunaan bahan organik
Disebar merata di atas hamparan sawah dua
minggu sebelum pengolahan tanah agar terjadi
pelapukan dan mudah dibenamkan bersamaan
pengolah tanah pertama.
Jerami padi dilapukkan di pinggiran sawah
selama satu musim sebelum digunakan sebagai
BO.
Penambahan mikrobia seperti
Stardex/starbio/EM4 untuk mempercepat
dekomposisi jerami.
9. Bila sumber bahan cukup tersedia maka pemberian 2 ton
BO/ha/musim cukup untuk mempertahankan kesuburan
tanah.
Kombinasi pemberian pupuk organik dan anorganik
(pupuk kimia) dapat memberikan dampak yang lebih baik
seperti hasil gabah yang lebih tinggi sekaligus
mempertahankan kesuburan tanah.
10. LANGKAH UPAYA YANG
DIPERHATIKAN
1) Memilih varietas unggul spesifik
lokasi
2) Pemetaan daerah pertanaman spt :
rawan banjir, kering
3) Data prakiraan MH / MK untuk
menentukan waktu hujan, intensitas
hujan, lama musim kering dll.
11. Upaya menghadapi musim hujan tidak
normal:
a. Optimalisasi pemanfaatan air
b. Penerapan teknologi minimum tillage
c. Penggunaan varietas tahan hujan dan tahan
kekeringan
d. Penerapan teknologi budidaya campuran
12. Pemilihan varietas
Menghadapi MH , penggunaan varietas
unggul tahan hujan / penyakit, merupakan
salah satu usaha inovasi teknologi yang
efektif
Menghadapi MK disarankan menggunakan
vareitas yang toleran terhadap kekeringan
dan hama
13. Pola pengelolaan musim tana m :
1) pola tanam, gilir tanam, tata tanam,
kalender tanam,
2) Produktivitas varietas,
3) ketahanan varietas terhadap musim
4) cara dan waktu pengolahan tanah,
5) Penggunaan Bahan Organik
( kompos)
6) Pengaturan air, dan sumber air (tidak
kekeringan),
15. Penerapam teknologi
1) Penggunaan varietas tahan,
2) Pengaturan jarak tanam
3) Tanam biji, bibit ( poly bag, cabutan )
4) Pengaturan air,
5) Penggunaan pupuk berimbang, pupuk
organik,
6) Sanitasi.
16. Perencanaan Pola Tanam
Tumpangsari
•cabe kecil dengan tomat,
•cabe kecil dengan kubis,
•cabe kecil dengan bawang daun.
Tumpang gilir
cabe kecil dengan bawang merah
Caisin (sawi hijau) dengan cabe
setiap 1 baris setiap 4 baris cabe
Jagung dengan cabe
setiap 5 – 6 baris cabe 1 baris jagung
dapat menekan serangan virus kuning
Aruma/bau dari
tanaman dpt mengusir
hama kutu
Menekan serangan thrip
pada
tanaman masih muda
Menekan
virus kuning
17. Pemilihan Varietas Unggul
Varietas sesuai lingkungan setempat dan selera pasar yang
mempunyai ciri :
dapat beradaptasi terhadap iklim dan jenis tanah setempat
memiliki harga yang tinggi di pasaran
daya hasi tinggi
tahan terhadap hama dan penyakit
Varietas unggul cabe merah yang banyak
ditanam
Hot Beauty (457), Hero (459), Long Chili (455), Ever Flavor (462),
Passion (451), Amando, Red Beauty, Hot Chili, Wonder Hot,
Arimbi, Hybrid TM-999, dan Hybrid TM-888.
18. VAR UNGGUL dari BALITSA
1.Lembang-1
2.Tanjung-1
3.Tanjung- 2
•toleran thd Antraknose,
•nilai jual mahal,
• penampilan menarik,
•mudah diolah secara konvensional/diuleg)
VAR CABAI MERAH DI LAHAN SAWAH
Jatilaba, Tit Super, Prembun, Kriting,
LV.2319, LV. 2323, LV. 3044, Hero,
Wonder Hot
19. Bab III Dampak Perubahan IklimMenteri Negara LLiinnggkkuunnggaann HHiidduupp PPeemmaannaassaann GGlloobbaall PPeerruubbaahhaann IIkklliimm
Puncak Gunung Jayawijaya 1890 - 2003
Sumber: Foto Dokumentasi dari Asdep Pengendalian Dampak Perubahan Iklim, KLH