3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN TANAMAN
A. Faktor Dalam
Faktor dalam (genetic) adalah faktor
tanaman itu sendiri, yaitu sifat yang
terdapat di dalam bahan tanam atau
benih yang digunakan dalam budidaya
tanaman. Budidaya Tanarnan adalah
tanaman atau bagiannya yang digunakan
untuk memperbanyak dan/atau
mengembangbiakkan tanaman. Dengan
demikian benih tersebut dapat berasal
dari biji, batang/cabang, akar, daun,
umbi dan sebagainya. Tanaman dapat
diperbanyak secara generatif (dengan
biji) dan secara vegetatif (selain biji).
B. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang
ada di sekeliling tanaman. Ada beberapa
ilmuwan yang mengelompokkan faktor
lingkungan ini menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok abiotik (iklim, tanah)
dan kelompok biotik (makluk hidup)
yaitu biotis (tanaman dan hewan) dan
anthrofis (manusia).
4. A. Faktor Dalam
Perbanyakan tanaman dengan bahan yang berasal dari biji (secara generative
Keunggulan:
• memiliki perakaran yang kuat (akar tunggang)
• berumur panjang
• dalam waktu singkat dapat diperoleh jumlah tanaman baru yang lebih banyak
• pada tanaman bunga-bungaan dapat diperoleh beraneka ragam warna bungaapabila terjadi
persilangan.
Kelemahan:
• tidak lekas berbuah
• tanaman barn belum tentu sama sifatnya dengan tanaman induknya, kecualiapabila
biji tersebut berasal dari tanaman homozigot (misalnya pada biji tanaman alpokat,
srikaya, sirsak, langsat, belimbing, pijetan, kokosan) dan biji apomiktik (jernk dsb.)
• ada beberapa tanaman yang menghasilkan biji dormant (beristirahat) sehinggauntuk
mendapatkan tanaman baru perlu waktu lebih lama, atau perlu ada perlakuan khusus.
5. Perbanyakan tanaman secara vegetatif (selain biji)
Keunggulan:
1. tanaman baru umumnya lekas berbuah
2. memiliki sifat sama dengan tanaman induknya
3. dapat diperoleh sifat yang lebih baik dari induknya (misal hasil
penyambungan)
Kelemahan:
1. memiliki perakaran serabut sehingga kurang kuat apabila tertiup angin
2. umur produksi lebih pendek
3. untuk memperoleh tanaman baru dalam jumlah banyak diperlukan waktu
yangcukup lama.
6. B. FAKTOR LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL FACTORS)
Faktor ini terdiri dari:
1. Faktor Iklim
2. Faktor Tanah
3. Faktor Biotik
4. Faktor Fisiografik
5. Faktor Antrofik
7. 1. FAKTOR IKLIM (CLIMATIC FACTOR) TERDIRI ATAS:
a. Presipitasi
b. Suhu (temperatur)
c. Kelembaban
d. Cahaya matahari
1) Intensitas cahaya
2) Kualitas Cahaya
3) Durasi atau lamanya pencahayaan (fotopepriodisme)
4) Arah datangnya cahaya
e. Angin
f. Gas-gas dalam atmosfer
8. a. Presipitasi
Faktor air berupa hujan, salju, kabut dan embun dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman jika jumlah/volume hujan penyebaran/distribusi hujan dan efektivitas hujan
tidak sesuai. Sehingga perlu adanya pemilihan tanaman yang sesuai dengan keadaan
iklim di suatu derah.
Misalnya untuk daerah curah hujan tinggi baik digunakan untuk pembudidayaan
tanaman padi pada dataran rendah, tanaman teh dan kopi pada dataran tinggi.
Sedangkan pada daerah dengan curah hujan yang baik untuk membudidayakan
tanaman jagung, sorghum, kacang hijau, kapas, dan sebagainya
9. b. Suhu (temperatur)
Kisaran suhu untuk pertumbuhan tanaman pada umumnya berkisar antara 15°-40°C
(59°440°F). Suhu suatu tempat ditentukan oleh altitude (ketinggian) dan latitude
(garis lintang).
Berdasarkan atas suhu tempat tumbuh tanaman dikenal vegetasi: tropical, temperate,
taiga, tundra dan polar. Beberapa ilmuwan membagi vegetasi di dunia ini dalam 4
kelas berdasar suhu tempat, yaitu:
1) megatherms (suhu tinggi sepanjang tahun)
2) mesotherms (suhu tinggi dan rendah bergantian)
3) microtherms (suhu rendah)
4) hekistotherms (suhu sangat rendah)
10. c. Kelembaban
Kelembaban udara pada umumnya mempengaruhi evapotranspirasi tanaman,
evapotranspirasi akan meningkat atau lancar apabila kelembaban udara di sekitar
tanaman rendah. Transpirasi tanaman sangat erat hubungannya dengan penyerapan
unsur hara dari dalam tanah. Apabila transpirasi cepat, penyerapan unsur hara juga
akan cepat dan sebaliknya. Kelembaban udara yang tinggi dapat menstimulir
pertumbuhan jamur, fungi, bakteri, yang dapat merugikan tanaman.
Oleh karena itu salah satu cara pemeliharaan tanaman adalah mencegah terjadinya
kelembaban yang tinggi di sekitar tanaman dengan memangkas cabang-cabang yang
tidak produktif atau tunas-tunas air dan cabang maling pada tanaman kopi.
11. d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber utama energi yang diperlukan dalam proses
fotosintesis tanaman. Cahaya matahari mempengaruhi kehidupan tanaman karena 4
hal:
1) intensitasnya: banyaknya jumlah cahaya (dalam foot candle) yang sampai
pada tanaman
2) kualitasnya: panjang gelombang (dalam satuan mg) yang dapat ditangkap/
disekap tanaman
3) durasi: lamanya pencahayaan
4) arah datangnya cahaya: berkaitan dengan intensitas.
12. e. Angin
Pengaruh angin terhadap pertumbuhan tanaman dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung.
Pengaruh langsung adalah:
1) kerusakan mekanis tanaman seperti daun sobek, jaringan tanaman memar, akar tanaman terangkat dan
terhempas
2) tanaman rebah misalnya pada tanaman padi, gandum, jagung, tebu, sehingga akan menurunkan hasil
tanaman
3) di daerah padang pasir menyebabkan erosi tanah sehingga tanaman sulit tumbuh
4) mempengaruhi tipe hujan dan kelengasan atmosfer di suatu daerah.
Pengaruh tidak langsung:
1) mempengaruhi kecepatan transpirasi
2) angin kencang yang panas merusak pembungaan
3) evaporasi sekresi stigma bunga gugur
4) keseimbangan air dalam tanaman terganggu pembentukan buah sedikit
14. 2. Faktor Tanah
a. Kelembaban tanah
b. Udara dalam tanah
c. Suhu dalam tanah
d. Bahan mineral dalam tanah
e. Komponen anorganik
f. Bahan organic
g. Organisme tanah
h. Reaksi tanah
16. b. Udara dalam tanah
Aerasi tanah mutlak diperlukan untuk absorbsi air oleh akar tanaman. Absorbsi air
oleh akar-akar tanaman terjadi sangat cepat dalam tanah yang aerasinya baik,
sedangkan pada tanah yang padat akan kekurangan persediaan oksigen. Oksigen
diperlukan untuk respirasi akar. Dalam tanah yang aeasinya baik, CO2 dilepaskan
dalam respirasi akar dan mikroorganisme menukarnya dengan udara di atas tanah.
17. c. Suhu dalam tanah
Suhu dalam tanah di samping mempengaruhi proses fisis dan khemis yang terjadi di
dalam tanah juga mempengaruhi kecepatan absorbsi air dan zat-zat yang terlarut,
perkecambahan biji dan kecepatan pertumbuhan bagian-bagian tanaman yang ada di
dalam tanah.
Proses metabolisme tanaman dan penyerapan air oleh akar yang maksimum
umumnya terjadi antara 20-30°C. Suhu rendah di bawah 200C menyebabkan
pengurangan absorbsi air yang cukup besar. Nitrifikasi tidak dapat terjadi apabila
suhu tanah mencapai sekitar 5OC (40OF).
18. d. Bahan mineral dalam tanah
Kandungan mineral tanah berasal dari pelapukan batuan dan mineral dan terdiri atas
partikel-partikel dalam berbagai ukuran. Mineral-mineral dasar yang terjadi dalam
kulit bumi adalah: felspar (48 %), quartz (36 %), mica (10 %), limestone (kapur)
dan kapur Mg (2 %), hornblent dan augite (1 %), olivine dan serpentine (1 %), clays
(1 %), mineral-mineral lain (1 %).
Macam dan banyaknya mineral dalam tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
19. e. Komponen anorganik
Senyawa-senyawa Si, Ca, Mg, Fe, K, Na dan Al merupakan senyawa penting
penyusun tanah. Di samping senyawa di atas, tanah juga mengandung sejumlah
besar unsur mineral lain seperti B, Mn, Mo, Zn, Cu, Co, J dan F yang diketahui
sebagai unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit dan dinamakan unsur
mikro.
20. f. Bahan organik
Di samping substansi anorganik, tanah juga mengandung bahan organik dalam
jumlah yang berkisar : kurang dari 1 % pada tanah pasir (sandy soils) sampai 90 %
(pada tanah gambut).
Bahan organik ditambahkan pada bahan mineral tanah setiap tahun, meskipun
persentase bahan organik kurang dari 5 % berat kering tanah, hal ini dapat
mempenganuhi sifat tanah dan pertumbuhan tanaman. Bahan organik tanah sebagian
besar berasal dari:
1) akar-akar tanaman dan organisme hidup dalam tanah yang telah mati.
2) daun-daun kering, ranting-ranting, tanaman dan hewan yang telah mati.
21. g. Organisme tanah
Sejumlah besar bakteri dan fungsi menyebabkan berkurangnya substansi organik.
Mereka melakukan proses mineralisasi menghasilkan berbagai macam hara yang
tersedia bagi tanaman
22. h. Reaksi tanah
Tanah dapat bersifat netral, asam atau basa (alkalin) tergantung pada komponen garam-garam dasar dan asam.
Tan ah-tanah yang netral paling balk untuk pertumbuhan sebagian besar tanaman.
Tanah asam memsakkan pertumbuhan tanaman dengan alasan:
1) keasaman yang tinggi (terutama kandungan aluminium yang tinggi).
2) keasaman yang tinggi bertentangan/menghambat absorbsi beberapa hara terutama kation seperti K,
Ca, dan Mg yang kadarnya rendah di dalam tanah.
Hara P terikat dalam tanah asam.
3) dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dapat menurun.
4) aktivitas bakteri nitrifikasi dan penambat nitrogen dihambat.
5) jenis penyakit yang disebabkan oleh fungi tertentu seperti penyakit kudis pada kentang (potato scab)
dipacu oleh tanah yang asam.
Hal yang sama kebasaan tanah yang tinggi (high alkalinity) juga berpengaruh kurang baik bagi pertumbuhan
tanaman. Kebasaan tanah berpengaruh pada ke-beradaan kation seperti Na, K, Ca, dan Mg dalam tanah.
23. 3. Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor yang berpengaruh menguntungkan atau
merugikan yang disebabkan oleh tanaman lain dan hewan pada
tanaman pertanian
a. Faktor tanaman/tumbuhan
b. Simbiosis
c. Binatang/hewan