SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
CAHAYA
Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa
perambatan massa.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri
dari beberapa macam warna.
Di dalam ruang hampa warna –warna mempunyai kecepatan
perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang
gelombang masing-masing warna berbeda-beda.
Persamaannya memenuhi :
c = . = 3x108 m/s
• Sifat Gelombang Cahaya yang akan kita pelajari adalah
1. Pemantulan cahaya
2. Pembiasan cahaya
3. Jalannya cahaya pada alat – alat optik.
Macam-macam berkas cahaya:
1. Berkas mengumpul (Konvergen)
2. Berkas Menyebar ( divergen)
3. Berkas Sejajar.
Pemantulan Cahaya
• Pemantulan cahaya ada 2 yaitu :
1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur) yaitu : pemantulan
cahaya kesegala arah
2. Pemantulan cahaya teratur
yaitu pemantulan cahaya yang mempunyai arah teratur
• Bila seberkas cahaya jatuh pada suatu permukaan maka
cahaya ada yang dipantulkan oleh permukaan tersebut
• Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu diselidiki oleh
Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil penyelidikan ini
dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut Hukum
Pemantulan snellius; yang berbunyi :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada
satu bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)
i p
Pemantulan cahaya oleh cermin
• Pemantulan cahaya oleh cermin
berlangsung secara teratur, sehingga
menghasilkan pantulan yang jelas. Hukum
pemantulan dari huggen :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul
(p)
i p
Sifat-sifat banyangan pada
pemantulan oleh cermin datar
1. S’ = S
2. H’ =h
3. Banyangan bersifat maya dan tegak
Lukisan pembentukan banyangan
oleh cermin datar
h
B
S O
D
C
S’
h’
B’
Dari sifat kesebangunan OAB dengan OA’B’ diperoleh :
AB = A’B’ atau h = h’
OA = OA’ atau s=s’
Pembesaran banyangan
1
h
h'
M
Pemantulan cahaya oleh cermin
lengkung
• Cermin lengkung adalah cermin yang
permukaannya lengkung. Ada dua jenis cermin
lengkung yaitu :
1. cermin cekung : permukaan yang memantulkan
cahaya bagian dalamnya.
bersifat mengumpulkan sinar yang datang padanya
2. cermin cembung : permukaan yang memantulkan
cahaya bagian luarnya.
bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya
Hubungan antara jarak benda, jarak
banyangan dan jarak fokus
Hubungan antara jarak benda (s), jarak banyagan (s’), dan jarak
fokus (f) pada cermin lengkung adalah :
R
f
2
s'
1
s
1
1
s'
1
s
1
Dengan ketentuan sebagai berikut :
• Bila benda nyata (didepan cermin), maka s
bertanda (+)
• Bila benda maya (dibelakang cermin), maka s
bertanda (–)
• Bila bayangan nyata (didepan cermin), maka s’
bertanda (+)
• Bila bayangan maya (dibelakang cermin), maka s’
bertanda (–)
• Bila f dan R di depan cermin (cermin
cekung), maka f dan R bertanda (+)
• Bila f dan R di belakang cermin (cermin
cembung), maka f dan R bertanda (-)
Lukisan pembentukan bayangan oleh
cermin cekung
• Sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik fokus
• Sinar datang melalui titik fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama
• Sinar datang melalui titik pusat
kelengkungan akan dipantulkan melalui
titik pusat cermin
h
h’
f
O
M
S
S’
h
h’
f
O
M
S
S’
Lukisan pembentukan bayangan oleh
cermin cembung
• Sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus
• Sinar datang menuju titik fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama
• Sinar datang menuju titik pusat
kelengkungan akan dipantulkan seolah-olah
datang dari titik pusat cermin
S
h
h’ f
O
R
S’
1
3
2
Analisis banyangan pada cermin
lengkung
• Untuk mempermudahkan kita dalam
menganalisis banyangan pada cermin
lengkung dibagi dalam beberapa wilayah
sebagai berikut :
IV I II III IV I II III
• Dengan pembagian wilayah tersebut , sifat-sifat
bayangan yang terjadi pada cermin lengkung dapat
ditentukan dengan mudah. Sistem penentuannya
sebagai berikut :
– Jumlah nomor ruang bayangan dan benda selalu 5
– Benda yang terletak di ruang II dan III akan
menghasilkan bayangan nyata dan terbalik
– Benda yang terletak di ruang I dan IV akan
menghasilkan bayangan maya dan tegak
– Bila nomor ruang benda lebih kecil daripada nomor
ruang bayangan, maka bayangan diperbesar
– Bila nomor ruang benda lebih besar daripada nomor
ruang bayangan, maka bayangan diperkecil
Perbesaran bayangan pada cermin
lengkung
• Pembesaran bayangan pada cermin
lengkung dapat dirumuskan sebagai
berikut :
s
s'
h
h'
M
Pembiasan cahaya
• Pengertian
cahaya yang melalui bidang batas antara dua
medium, akan mengalami perubahan arah rambat
atau pembelokan.
Peristiwa perubahan arah rambat cahaya dapat pada
batas dua medium tersebut pada dasarnya
disebabkan adanya perbedaan kecepatan
merambat cahaya pada satu medium dengan
medium yang lain. Peristiwa inilah yang disebut
sebagai pembiasan cahaya
Hukum Snellius pada pembiasan
i
r
Sinar
datang
Garis
normal
Sinar
bias
Medium 1
Medium 2
N1
N2
v1
v2
Persamaan umum snellius tentang
pembiasan adalah :
2
1
1
2
sin
sin
v
v
n
n
r
i
Dimana :
* n1 dan n2 menyatakan indeks bias medium 1 dan 2
* v1 dan v2 menyatakan kecepatan merambat cahaya
dalam medium 1 dan 2
Pembiasan cahaya pada kaca plan-
paralel
i
r
x
Garis
normal
r’
udara
kaca
n1
Kaca plan-paralel
i’
udara
n2
d
r
ri
dx
cos
)(sin
'
sin
sin
sin
sin
'
'
ri
r
i
r
i
n
d = ketebalan kaca plan paralel
X = jarak pergeseran sinar
Pembiasan cahaya pada prisma
A
T
R
Q
P
n1 n2
S
U
B
C
• Berlaku :
2
r1
2
Dmin
i1
-r1)(i1Dm in
dan
-)r2(i1D
2
sin
))min(
2
1
(sin
2
sin
)
2
min
(sin
1sin
1sin
n
D
D
r
i
Sudut Deviasi Minimum :
Menurut Snellius :
Untuk sudut Dmin dan β yang kecil, maka :
)1(min
min
2
sin
))min(
2
1
(sin
n
nD
D
D
Pemantulan Sempurna
Pada sudut kecil boleh dikatakan semua sinar dibiaskan
Ketika sudut bias mencapai 900, seluruh sinar dipantulkan oleh
bidang batas
Sudut 900 disebut juga sudut kritis atau sudut batas
Pemantulan sempurna hanya dapat terjadi jika cahaya datang dari
zat yang mempunyai kerapatan lebih besar ke zat yang
mempunyai kerapatan lebih kecil.
Jika ik menyatakan sudut kritis dan nm menyatakan indeks bias
medium, maka :
m
k
n
i
1
sin
Udara
air Pemantulan
sempurna
Pembiasan Cahaya oleh Lensa Tipis
• Lensa tipis merupakan benda tembus cahaya yang
terdiri atas dua bidang lengkung atau satu bidang
lengkung dan satu bidang datar.
• Macam-macam lensa tipis :
1. lensa cembung-cembung (bikonveks)
2. Lensa Cembung-datar (plan konveks)
3. Lensa Cembung-Cekung (konkave konveks)
4. Lensa Cekung – Cekung (Bikonkave)
5. Lensa Cekung – Datar ( plan Konkave)
6. Lensa Cekung – Cembung ( Konveks-konkave)
Gambar
1 2 3 4 5 6
Hubungan antara f, R, dan n pada
lensa tipis
)
1
1
2
1
()1
1
2
(
11
111
'
'
RRn
n
SS
fSS
S = Jarak benda dari lensa
S’ = Jarak banyangan dari lensa
n1 = Indeks bias medium sekitar lensa
n2 = indeks bias medium lensa
R1 = jari-jari lensa pada arah sinar datang
R2 = jari-jari kelengkungan lensa pada arah sinar bias.
Ketentuan nilai :
• Bila S berada sepihak dengan sinar datang, diberi
notasi (+)
• Bila S berlainan pihak dengan sinar datang, diberi
notasi (-)
• Bila S’ berada sepihak dengan sinar bias, diberi
notasi +
• Bila S’ berlainan pihak dengan sinar bias, diberi
notasi (-)
• Bila R berada sepihak dengan sinar datang, diberi
notasi (-)
• Bila R berlainan pihak dengan sinar datang, diberi
notasi (+)
Pembesaran banyangan
S
S
h
h
M
''
metersatuandalamf
f
P ,
1
Kekuatan lensa
Kekuatan lensa ganda
2121 .
111
ffff
Pg
Lukisan pembentukan banyangan
oleh lensa tipis
2 f1
2 f2
f1
f2
A A’
(-)
Gambar sinar lensa cembung (+)
( + )
2 f1
2 f2
f1
f2

More Related Content

What's hot

Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]you aturla
 
Makalah optik geometri
Makalah optik geometriMakalah optik geometri
Makalah optik geometriannisnuruli
 
Jihan Nabilah Ekayono Putri Persentasi Bab Cahaya Kelas 8
Jihan Nabilah Ekayono Putri  Persentasi Bab Cahaya Kelas 8Jihan Nabilah Ekayono Putri  Persentasi Bab Cahaya Kelas 8
Jihan Nabilah Ekayono Putri Persentasi Bab Cahaya Kelas 8Jihan Nabilah
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optikguest3ae858
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaSiti Rizqy A.
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahayahome
 
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8Tania Pramesti
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometriauliarika
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikAmphie Yuurisman
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11Nanda Reda
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometrisupri Yono
 
Fisika (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
Fisika  (SINAR ISTIMEWA CERMIN)Fisika  (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
Fisika (SINAR ISTIMEWA CERMIN)Marsella Wijaya
 

What's hot (19)

Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]
 
Makalah optik geometri
Makalah optik geometriMakalah optik geometri
Makalah optik geometri
 
Jihan Nabilah Ekayono Putri Persentasi Bab Cahaya Kelas 8
Jihan Nabilah Ekayono Putri  Persentasi Bab Cahaya Kelas 8Jihan Nabilah Ekayono Putri  Persentasi Bab Cahaya Kelas 8
Jihan Nabilah Ekayono Putri Persentasi Bab Cahaya Kelas 8
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optik
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
Cermin dan Pemantulan
Cermin dan PemantulanCermin dan Pemantulan
Cermin dan Pemantulan
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Bab materi Cahaya kelas 8
Bab materi Cahaya kelas 8Bab materi Cahaya kelas 8
Bab materi Cahaya kelas 8
 
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
Pemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datarPemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datar
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Fisika (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
Fisika  (SINAR ISTIMEWA CERMIN)Fisika  (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
Fisika (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
 

Similar to Optik cahaya (20)

Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Optik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptxOptik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptx
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulan
 
Cahaya.ppt
Cahaya.pptCahaya.ppt
Cahaya.ppt
 
Cahaya.ppt
Cahaya.pptCahaya.ppt
Cahaya.ppt
 
power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.pptpower poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Bks
BksBks
Bks
 
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
 

Optik cahaya

  • 1. CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Di dalam ruang hampa warna –warna mempunyai kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang gelombang masing-masing warna berbeda-beda. Persamaannya memenuhi : c = . = 3x108 m/s • Sifat Gelombang Cahaya yang akan kita pelajari adalah 1. Pemantulan cahaya 2. Pembiasan cahaya 3. Jalannya cahaya pada alat – alat optik.
  • 2. Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.
  • 3. Pemantulan Cahaya • Pemantulan cahaya ada 2 yaitu : 1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur) yaitu : pemantulan cahaya kesegala arah 2. Pemantulan cahaya teratur yaitu pemantulan cahaya yang mempunyai arah teratur
  • 4. • Bila seberkas cahaya jatuh pada suatu permukaan maka cahaya ada yang dipantulkan oleh permukaan tersebut • Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut Hukum Pemantulan snellius; yang berbunyi : 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p) i p
  • 5. Pemantulan cahaya oleh cermin • Pemantulan cahaya oleh cermin berlangsung secara teratur, sehingga menghasilkan pantulan yang jelas. Hukum pemantulan dari huggen : 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p) i p
  • 6. Sifat-sifat banyangan pada pemantulan oleh cermin datar 1. S’ = S 2. H’ =h 3. Banyangan bersifat maya dan tegak
  • 7. Lukisan pembentukan banyangan oleh cermin datar h B S O D C S’ h’ B’ Dari sifat kesebangunan OAB dengan OA’B’ diperoleh : AB = A’B’ atau h = h’ OA = OA’ atau s=s’
  • 9. Pemantulan cahaya oleh cermin lengkung • Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya lengkung. Ada dua jenis cermin lengkung yaitu : 1. cermin cekung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian dalamnya. bersifat mengumpulkan sinar yang datang padanya 2. cermin cembung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian luarnya. bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya
  • 10. Hubungan antara jarak benda, jarak banyangan dan jarak fokus Hubungan antara jarak benda (s), jarak banyagan (s’), dan jarak fokus (f) pada cermin lengkung adalah : R f 2 s' 1 s 1 1 s' 1 s 1
  • 11. Dengan ketentuan sebagai berikut : • Bila benda nyata (didepan cermin), maka s bertanda (+) • Bila benda maya (dibelakang cermin), maka s bertanda (–) • Bila bayangan nyata (didepan cermin), maka s’ bertanda (+) • Bila bayangan maya (dibelakang cermin), maka s’ bertanda (–) • Bila f dan R di depan cermin (cermin cekung), maka f dan R bertanda (+) • Bila f dan R di belakang cermin (cermin cembung), maka f dan R bertanda (-)
  • 12. Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cekung • Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus • Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama • Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan akan dipantulkan melalui titik pusat cermin
  • 14. Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cembung • Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus • Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama • Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan akan dipantulkan seolah-olah datang dari titik pusat cermin
  • 16. Analisis banyangan pada cermin lengkung • Untuk mempermudahkan kita dalam menganalisis banyangan pada cermin lengkung dibagi dalam beberapa wilayah sebagai berikut : IV I II III IV I II III
  • 17. • Dengan pembagian wilayah tersebut , sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin lengkung dapat ditentukan dengan mudah. Sistem penentuannya sebagai berikut : – Jumlah nomor ruang bayangan dan benda selalu 5 – Benda yang terletak di ruang II dan III akan menghasilkan bayangan nyata dan terbalik – Benda yang terletak di ruang I dan IV akan menghasilkan bayangan maya dan tegak – Bila nomor ruang benda lebih kecil daripada nomor ruang bayangan, maka bayangan diperbesar – Bila nomor ruang benda lebih besar daripada nomor ruang bayangan, maka bayangan diperkecil
  • 18. Perbesaran bayangan pada cermin lengkung • Pembesaran bayangan pada cermin lengkung dapat dirumuskan sebagai berikut : s s' h h' M
  • 19. Pembiasan cahaya • Pengertian cahaya yang melalui bidang batas antara dua medium, akan mengalami perubahan arah rambat atau pembelokan. Peristiwa perubahan arah rambat cahaya dapat pada batas dua medium tersebut pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan kecepatan merambat cahaya pada satu medium dengan medium yang lain. Peristiwa inilah yang disebut sebagai pembiasan cahaya
  • 20. Hukum Snellius pada pembiasan i r Sinar datang Garis normal Sinar bias Medium 1 Medium 2 N1 N2 v1 v2
  • 21. Persamaan umum snellius tentang pembiasan adalah : 2 1 1 2 sin sin v v n n r i Dimana : * n1 dan n2 menyatakan indeks bias medium 1 dan 2 * v1 dan v2 menyatakan kecepatan merambat cahaya dalam medium 1 dan 2
  • 22. Pembiasan cahaya pada kaca plan- paralel i r x Garis normal r’ udara kaca n1 Kaca plan-paralel i’ udara n2 d
  • 23. r ri dx cos )(sin ' sin sin sin sin ' ' ri r i r i n d = ketebalan kaca plan paralel X = jarak pergeseran sinar
  • 24. Pembiasan cahaya pada prisma A T R Q P n1 n2 S U B C
  • 25. • Berlaku : 2 r1 2 Dmin i1 -r1)(i1Dm in dan -)r2(i1D 2 sin ))min( 2 1 (sin 2 sin ) 2 min (sin 1sin 1sin n D D r i Sudut Deviasi Minimum : Menurut Snellius : Untuk sudut Dmin dan β yang kecil, maka : )1(min min 2 sin ))min( 2 1 (sin n nD D D
  • 26. Pemantulan Sempurna Pada sudut kecil boleh dikatakan semua sinar dibiaskan Ketika sudut bias mencapai 900, seluruh sinar dipantulkan oleh bidang batas Sudut 900 disebut juga sudut kritis atau sudut batas Pemantulan sempurna hanya dapat terjadi jika cahaya datang dari zat yang mempunyai kerapatan lebih besar ke zat yang mempunyai kerapatan lebih kecil. Jika ik menyatakan sudut kritis dan nm menyatakan indeks bias medium, maka : m k n i 1 sin
  • 28. Pembiasan Cahaya oleh Lensa Tipis • Lensa tipis merupakan benda tembus cahaya yang terdiri atas dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar. • Macam-macam lensa tipis : 1. lensa cembung-cembung (bikonveks) 2. Lensa Cembung-datar (plan konveks) 3. Lensa Cembung-Cekung (konkave konveks) 4. Lensa Cekung – Cekung (Bikonkave) 5. Lensa Cekung – Datar ( plan Konkave) 6. Lensa Cekung – Cembung ( Konveks-konkave)
  • 29. Gambar 1 2 3 4 5 6
  • 30. Hubungan antara f, R, dan n pada lensa tipis ) 1 1 2 1 ()1 1 2 ( 11 111 ' ' RRn n SS fSS S = Jarak benda dari lensa S’ = Jarak banyangan dari lensa n1 = Indeks bias medium sekitar lensa n2 = indeks bias medium lensa R1 = jari-jari lensa pada arah sinar datang R2 = jari-jari kelengkungan lensa pada arah sinar bias.
  • 31. Ketentuan nilai : • Bila S berada sepihak dengan sinar datang, diberi notasi (+) • Bila S berlainan pihak dengan sinar datang, diberi notasi (-) • Bila S’ berada sepihak dengan sinar bias, diberi notasi + • Bila S’ berlainan pihak dengan sinar bias, diberi notasi (-) • Bila R berada sepihak dengan sinar datang, diberi notasi (-) • Bila R berlainan pihak dengan sinar datang, diberi notasi (+)
  • 32. Pembesaran banyangan S S h h M '' metersatuandalamf f P , 1 Kekuatan lensa Kekuatan lensa ganda 2121 . 111 ffff Pg
  • 33. Lukisan pembentukan banyangan oleh lensa tipis 2 f1 2 f2 f1 f2 A A’ (-)
  • 34. Gambar sinar lensa cembung (+) ( + ) 2 f1 2 f2 f1 f2