1. PENCEGAHAN STUNTING
UNTUK GENERASI INDONESIA MAJU
Oleh:
Romdhoni Witojatmiko,S.Sos
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kota Surakarta
2.
3. STUNTINGadalah
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang ,yang ditandai dengan
Panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan
(Perpres No 72 Tahun 2021 tentang PPS)
Bayi Lahir Risiko Stunting, jika
BB kurang dari 2500 gram
TB/PB kurang dari 48 cm
4. 1. Lebih pendek dari sepantarannya
2. Pertumbuhan melambat
3. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
4. Pertumbuhan gigi terlambat
5. Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori
belajarnya
6. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam,
tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di
sekitarnya
7. BB Balita tidak naik bahkan cenderung menurun.
8. Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat
menarche
(menstruasi pertama anak perempuan).
9. Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
CIRI-CIRI STUNTING
Sumber: Buku Saku Kemendesa Stunting
7. Data Balita Risiko Stunting by Kecamatan
Kecamatan
JUMLAH KELURGA BERISIKO
STUNTING
Jumlah Anak Risiko
Stunting
(Pendek & Sangat
Pendek)
Laweyan 7816 8
Serengan 7816 40
Pasar Kliwon 7995 36
Jebres 14870 283
Banjarsari 16531 127
JUMLAH 55028 494
**Data Februari 2022
8. Anak Stunting
Faktor Anak
Usia saat hamil terlalu muda
Usia saat hamil terlalu tua
Jarak antarkehamilan terlalu rapat
Frekuensi kehamilan/paritas
Anemia
Indeks massa tubuh rendah/kurus
Tinggi badan kurang
Orangtua yg merokok (dlm bbrp penelitian)
Calon pengantin
Remaja
Faktor Ibu**
PREVENTIF 1
PREVENTIF 2
Edukasi kespro, gizi,
dan penyiapan kehidu-
pan berkeluarga
Skrining, Edukasi, dan
Pendampingan Catin/
Calon PUS
PENYEBAB
LANGSUNG*
* Conceptual framework showing distal intermediate and proximate determinant of
stunting, UNICEF
***UNICEF, 1990; Kramer, 1987; Kramer, 1998; Achadi, 2021
Pencegahan Stunting
14. STOP: jika
a. Sudah memiliki anak,
Usia >35th
b. kondisi kesehatan tdk
memungkin-kan/
berbahaya.
TUNDA: jika
a. usia <20th dan
b. kondisi kesehatan
belum optimal.
SBLM
HAMIL
HAMIL
FASE
kawal
periksa
risti
non risti
Pemerik
saan
BKKBN
DP3AKB
BAPERMASDES
DIKNAS
KEMENAG PKK
LINTAS SEKTOR
catat
CARI
tandai
1
2
PERSA
LINAN
3
NIFAS
4
kawal
dampingi
risti
non risti
DOK
TER
R
S
NAKES
PKK/DAWIS
ORMAS
FASYANKES Dasar Standar
rujuk
ASUHAN
Pasca persalinan
Dokter/Perawat/
Bidan
DAWIS
BUFAS
MASYARAKAT
KB
PKK PROVINSI
DI
K
N
A
K
E
S
PKK DAWIS
MASYARAKAT
PKK DAWIS
MASYARAKAT
HPL
SIJARI EMAS,
PSC/SPGDT
O
S
O
C
SIKIB - EKIB
14
15.
16.
17.
18. “Pencegahan dan Penanganan stunting bukan hanya dilakukan
dengan memberikan intervensi dari sisi Kesehatan, namun
yang penting juga memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang bagaimana menyiapkan pernikahan,
perawatan kehamilan dan pascasalin, pengasuhan anak,
pemberian nutrisi dan Pendidikan, sehingga Perubahan
Perilaku yang menjadi kunci Indonesia Bebas Stunting”