2. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu
(AKI) di dunia sebesar 303.000 jiwa. Berdasarkan data Menurut World Health
Organization (WHO) Indonesia menduduki urutan kelima dengan Angka Kematian Ibu
(AKI) tinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya (WHO, 2018).
3. Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan disuatu negara salah satunya
adalah menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI).
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan
derajat kesehatan masyatakat.
AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari satu penyebab kematian
terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan
atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilanper 100.000 kelahiran hidup.
(Astuti, Sulastri, & Kartinah, 2012)
4. Apa sih itu Kehamilan
Risiko Tinggi?
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat
mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada
kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2012).
5. Apa sih itu Kehamilan
Resiko Tinggi?
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang
kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya bahaya
atau komplikasi baik terhadap ibu maupun janin yang
dikandungnya selama hamil, melahirkan ataupun nifas
bila dibandingkan dengan kehamilan , persalinan dan
nifas normal.
6. Kriteria Kehamilan Risiko Tinggi
a. Faktor Resiko I (Ada Potensi Gawat
Obstetrik/APGO)
b. Faktor Resiko II (Ada Gawat Obstetrik/
AGO)
c. Faktor Resiko III (Ada Gawat Darurat
Obtetrik/AGDO)
Menurut Sarwono
Prawirohardjo (2010), faktor
risiko dikelompokkan dalam tiga
kelompok
7. 1.Primi muda (Hamil pertama < 16 tahun)
2.Primi tua (Hamil pertama setelah lama nikah > 4 tahun)
3.Umur ibu > 35 tahun
4.Anak terkecil < 2 tahun
5.Primi tua sekunder (persalinan terakhir > 10 tahun)
6.Grande multi (melahirkan > 4 kali)
7.Tinggi Badan <145 cm
8.Riwayat Obstetri Jelek (ROJ)
9.Bekas operasi sesar
10.Persalinan yang lalu dengan tindakan
Faktor Resiko I (Ada Potensi Gawat Obstetrik/APGO)
(Kehamilan Yang Perlu Diwaspadai)
8. 1.Penyakit pada ibu hamil (anemia, malaria, TBC, payah jantung, DM, HIV/AIDS,
Toksoplasmosis)
2.Pre-Eklamsia ringan
3.Hamil kembar/Ganda
4.Hidramnion (Polihidramnion)
5.Janin mati dalam rahim (Intra Uterine Fetal Death / IUFD)
6.Hamil serotinus / Hamil lebih bulan
7.Letak sungsang dan Letak lintang
Faktor Resiko II (Ada Gawat Obstetrik/ AGO)
(Tanda Bahaya Pada Saat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas)
10. Kriteria Kehamilan Resiko Tinggi
a. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan
jumlah skor 2
b. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan
skor 6-10
c. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRTS)
dengan jumlah skor > 12
Kartu Skor Poedji Rochajti
(KSPR) adalah alat untuk
mendeteksi dini kehamilan
berisiko dengan
menggunakan skoring
Jumlah skor kehamilan
Kehamilan risiko tinggi dibagi
menjadi 3 kategori menurut
Rochjati (2014), yaitu;
11. Faktor-faktor Kehamilan Risiko Tinggi
a. Faktor resiko mempunyai hubungan dengan
kemungkinan terjadinya komplikasi tertentu pada
persalinan.
b. Faktor resiko dapat ditemukan dan diamati/dipantau
selama kehamilan sebelum peristiwa yang diperkirakan
terjadi.
c. Pada seorang ibu hamil dapat mempunyai faktor
resiko tunggal, ganda yaitu dua atau lebih yang bersifat
sinergik dan kumulatif. Hal ini berarti menyebabkan
kemungkinana terjadinya resiko lebih besar.
12. faktor risiko pada kehamilan yang merupakan penyebab tidak
langsung kematian pada ibu
Sehubungan dengan 4 T (Empat Terlalu)
Terlalu Tua
Terlalu Sering
Terlalu Tua
Terlalu Banyak
13. Kelompok risiko ada ibu hamil dikelompokkan menjadi 7 :
Sehubungan dengan
penyakitnya
1. Hipertensi ( PE)
6. Penyakit saluran pernapasan
2. Diabetes
3. Penyakit jantung
4. Penyakit menular seksual
5. Penyakit tiroid
14. Kelompok risiko ada ibu hamil :
Sehubungan dengan umur ibu
1. < 20 tahun 2. > 35 tahun
15. Kelompok risiko ada ibu hamil :
Sehubungan denagn BB Ibu/Status Ibu
1. Status Gizi Buruk
2. Stats gizi berlebih (overweight,
obesitas
16. Kelompok risiko ada ibu hamil :
Sehubungan dengan Riwayat persalinan
Riwayat persalinan prematur
Riwayat perdarahan saat persalinan
Riwayat SC
17. Kelompok risiko ada ibu hamil:
Sehubungan
dengan kehamilan
abortus
Solutio Plasenta
KET
Mola Hidatidosa
Plasenta Previa
Perdarahan
18. Kelompok risiko ada ibu hamil :
Sehubungan dengan penyulit persalinan
Panggul sempit
Kelainana letak
(Letak Lintang, sungsang)
Makrosomia
Polihidramnion
19. Kelompok risiko ada ibu hamil :
Sehubungan dengan penolong yang tidak
terlatih/tidak terampil/tidak kompeten
Persalinan yang tidak bersih
Kesalahan manajemen
20. Dampak Kehamilan Berisiko bagi ibu
Perdarahan
Antepartum dan
post partum
Partus Macet
Keguguran
IUFD
Pre Eklamsia
& Eklamsia
21. Dampak Kehamilan Berisiko bagi Janin
Bayi Lahir nelum cukup bulan
Bayi lahir belum cukup bulan dapat
disebut bayi preterm maupun bayi
prematur. Bayi Preterm merupakan bayi
yang lahir pada usia kehamilan kurang
dari 37 minggu, tanpa memperhatikan
berat badan lahir
Bayi lahir dengan Bayi berat lahir
rendah (BBLR)
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah
bayi dengan berat lahir kurang dari
2500gram tanpa memandang masa
gestasi. Berat lahir adalah berat bayi
yang ditimbang dalam 1 (satu) jam
setelah lahir
22. 目录
Skor Poedji Rochjati
Skor poedji rochjati ini memiliki beberapa fungsi bagi ibu hamil dan
tenaga Kesehatan. Bagi ibu hamil dapat digunakan sebagai Komunikasi
Informasi Edukasi (KIE) karena skor mudah diterima, biaya, dan
transportasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang
adekuat
23. 目录
Skor Poedji Rochjati
Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) adalah kartu skor yang digunakan
sebagai alat skrining antenatal berbasis keluarga untuk menemukan
faktor risiko ibu hamil, yang selanjutnya mempermudah pengenalan
kondisi untuk mencegah terjadi komplikasi obstetrik pada saat
persalinan
24. KSPR disusun dengan format 14 kombinasi antara checklist dari kondisi ibu hamil /
faktor risiko dengan sistem skor.
Kartu skor ini dikembangkan sebagai suatu tekologi sederhana, mudah, dapat diterima
dan cepat digunakan oleh tenaga non profesional
25. 1. Melakukan skrining deteksi dini ibu hamil risiko tinggi.
2. Memantau kondisi ibu dan janin selama kehamilan
3. Memberi pedoman penyuluhan untuk persalinan aman berencana
(Komunikasi Informasi Edukasi/KIE).
4. Mencatat dan melaporkan keadaan kehamilan, persalinan, nifas.
5. Validasi data mengenai perawatan ibu selama kehamilan,
persalinan, nifas dengan kondisi ibu dan bayinya.
6. Audit Maternal Perinatal (AMP)
Fungsi dari KSPR
27. TUGAS INDIVIDU
Cari 1 Pasien yang Kategori Risiko Kehamilan
Buatkan lembar cheklist dgn menggunakan
skor Poedji Rochajati dan tentukan skor serta
faktor risikonya
Buat leaflet/brosur dengan tema
kehamilan risiko tinggi dan leaflet/brosur
tanda bahaya kehamilan