SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
STRATEGI PENDEKATAN RISIKO
Oleh :
dr. Ketut Suhendro.,MKes.,SpOG
PELAY. THD PEREMPUAN HAMIL
PERTOLONGAN OLEH
DUKUN
PEL. KES. REPRO
PERKEMBANGAN
(-) Dukungan : - Ilmu
- Teknologi
(+) Dukungan : - Tenaga Terampil
- Ilmu
- Teknologi
- Sistem Manajemen
STRATEGI PENDEKATAN RISIKO
INDONESIA
HASIL BLM SESUAI DG YG
DIHARAPKAN
BANYAK KELUARGA
Harus
MENGHADAPI
KENYATAAN PAHIT
KEMATIAN IBU/ BAYI
MENDAMBAKAN
KETURUNAN
Derajat Kesehatan blm Memuaskan
KB  berhasil  AKI
 450/100.000 KH (1986)
 421/100.000 KH (1992)
 307/100.000 KH (2003)
 Singapore 6/100.000 KH
 Malaysia 39/100.000 KH
 Thailand 44/100.000 KH
 Brunei 0
Penyebab buruknya derajat kesehatan reproduksi
 PUS 
 Sosio ekonomi
 Pendidikan rendah
 Budaya yg tdk mendukung (kesetaraan gender)
 Sarana
 Sistem manajemen kesehatan
Tidak merata
Proses Reproduksi : Pembuahan  Kehamilan  Persalinan
KARAKTERISTIK
IBU HAMIL
SARANA & SISTEM
PELAYANAN
HASIL
IBU & ANAK
RISIKO
TINGGI
BAIK BURUK
HASIL PROSES
REPRO
Penggunaan (-)
- Tdk Mau
- Tdk Mampu
Bergantung
Upaya Perbaikan
 Memperbaiki karakteristik ibu hamil
 Mengusahakan  agar mau dan mampu
menggunakan sarana
 Tepat waktu  saat ibu dan anak masih
keadaan baik
Saat ini sistem pelayanan reproduksi
Materniti Care : - prenatal care
- intrapartum care - pasif
- post partum care - menunggu
- berbasis klinis
- sasaran individu
Sistem Pel. Reproduksi
Materniti Care
- Prenatal Care
- Intrapartum Care
- Postpartum Care
- Pasif
- Menunggu
- Berbasis klinis
- Secara individu
Kegiatan
gabungan
Pendekatan
Sosial
Komunitas
Semua perempuan
Potensial hamil
Ruang lingkup
- Strategi pendekatan risiko
- Sistem rujukan
- SMI
- Mother baby package
- Making pregnancy safer
KONSEP DASAR PEMIKIRAN SPR
Setiap masyarakat ada
- Komunitas
- Keluarga
- Individu
Disebabkan
 Berbagai karakteristik
 Faktor risiko
 Sifat biologis
 Genetis
 Lingkungan
 Psikososial
Dalam upaya pelayanan
kesehatan bersifat preventif
Dapat - dikenal
- diukur
Mempunyai kecenderungan
Sakit
Kecelakaan
Kematian
KEPENTINGAN MANAJEMEN
Kumpulan Faktor Risiko
Dlm bentuk score (dapat diukur)
dan dipakai untuk memperkirakan besar dan jenis kebutuhan pelayanan
Misal :
Ibu hamil  - usia lanjut
- paritas tinggi
- TD tinggi
Risiko sangat tinggi
Akan mendapatkan kesulitan pada kehamilan atau
persalinan ibu/ anak
 indikator
Besarannya pertolongan yg dibutuhkan preventif maupun
kuratif
SPR dimulai dg ditemukannya indikator-
indikator tersebut yg kemudian dijadikan
sebagai petunjuk untuk tindakan selanjutnya
Hipotesis SPR adalah makin akurat perhitungan
risiko, makin mudah dimengerti kebutuhan yg
diperlukan dan makin baik hasilnya
SISTEM PENDEKATAN RISIKO
SEBAGAI ALAT MANAJEMEN
(MANAGERIAL TOOLS)
FAKTOR RISIKO
(SCORES)
PEDOMAN
• Realokasi SDM
• Cakupan
• Rujukan
• Pelayanan keluarga
sbg
Bila ada kesamaan presepsi para pengambil
 Kebijakan umum
• Pemerintah
• Depkes
• Pemda
 Pelaksana teknis
• Jajaran kesehatan LSM
• Pengguna Pelkes
DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN
Hanya akan berhasil
diimplementasikan
Faktor Risiko
Sesuatu yang ada pada diri seseorang atau
komunitas, yang mungkin pada suatu waktu
dapat menyebabkan ketidaknyamanan,
kesakitan atau kematian
Ibu 40 th dg anak hidup 6
Selama ibu itu tidak hamil  tidak menjadi masalah
Bila ibu hamil Ibu hamil dg risiko tinggi
tetapi
termasuk
Berdasarkan ilmu &
pengalaman
Kemungkinan besar akan mendapatkan penyulit
Kehamilan Persalinan Pasca salin
 Kelainan letak
 PL Previa
 Partus lama  Perdarahan
Ibu hamil ini mempunyai potensi untuk mendapatkan penyulit
Sebaiknya tidak boleh hamil
Ibu 25 th P1 anak umur 6 bulan
Bila hamil lagi  berpotensi mendapatkan penyulit
Jarak antara dua kehamilan pendek
karena
Contoh lain
Contoh
KONTAP
Memberikan pelayanan KB
Untuk menghindari terjadinya penyulit kedua ibu tersebut
Pertama Kedua
MKET
UPAYA PREVENTIF
MENGHINDARI KEHAMILAN
BERISIKO TINGGI
SECARA POTENSIAL
BERISIKO
bermaksud
KOMPLIKASI KTD
UNSAFE ABORTION
 KESAKITAN
 KEMATIAN
U/ mendapatkan
FAKTOR RISIKO DALAM KESPRO
1. Faktor demografi : umur, paritas, tinggi badan.
2. Faktor medis biologis : underlying disease,
penyakit jantung.
3. Faktor riwayat obstetri : abortus habitualis,
komplikasi obstetri, SC, dll
4. Faktor lingkungan : polusi udara, kelangkaan air
bersih, penyakit endemis, dll
5. Faktor sosio ekonomi budaya : pendidikan,
penghasilan dan kepincangan gender.
No 1 – 4 yg benar-benar faktor risiko  berpotensi 
penyulit sebagai hubungan kausal (Rochyati)
No 5 memperburuk penyulit yang sudah ada
GRANDEMULTINYALAH YG MENYEBABKAN IBU MENDAPATKAN
PENYULIT LETAK LINTANG
Bila si ibu mau dan
mampu melakukan
Misal :
 Prenatal yang benar
 Persalinannya 
tenaga dan tempat yg
memenuhi syarat
Bila si ibu tidak tahu
(pendidikan rendah)
tidak mampu (biaya)
 Pilihan yg ada
hanyalah dukun
 Distosia
 Partus lama
 Infeksi
 Ruptur
Kematian
ibu dan anak
menyebabkan
Penyulit
dapat diatasi
Penyulit ≠
dapat diatasi
Manuaba menggunakan
 Risiko rendah
 Risiko meragukan
 Risiko tinggi
Rochyati
 Kelompok I ada potensi risiko tinggi/ ada potensi gawat obstetri (APGO)
 Kelompok II ada risiko obstetri/ ada gawat obstetri (AGO)
 Kelompok III ada gawat darurat obstetri (AGDO)
Pengelompokan atas dasar :
 Pengalaman
 Data empiris di daerah
 Data demografi
 Epidemiologi klinik
 Sosio ekonomi budaya
Kelompok I APGO
 7 terlalu :
 Muda: usia hamil 16 tahun
 Tua : usia baru hamil 35 tahun
 Tua: hamil lagi > 35 tahun
 Jauh : jarak anak sebelumnya 10 tahun
 Dekat : jarak anak sebelumnya <2 tahun
 Banyak : melahirkan > 4 kali
 Pendek : tinggi ibu 145 cm
 3 pernah:
 Pernah melahirkan bedah caesar (SC)
 Pernah melahirkan bedah vaginal ( VaE, FE)
 Pernah gagal hamil terdahulu
KELOMPOK II AGO
 8 macam :
 kehamilan dengan penyakit ibu: asma, DM, jantung,
PMS, HIV/AIDS, malaria, dll
 PE ringan
 Kehamilan kembar
 Hidramnion
 Lewat waktu
 IUFD
 Letak sungsang
 Letak lintang
Kelompok III : AGDO
 Ada faktor risiko yang mengancam nyawa ibu
dan anak
 Perdarahan dalam kehamilan (APB)
 Preklamsia berat/ eklamsia
SKOR POEDJI ROCHYATI
 Alat screening ibu hamil
 Memberdayakan bumil, suami, keluarga, melalui
KIE agar : tahu – peduli – siap - gerak
 KRR : jumlah skor 2
 KRT : jumlah skor 6-10
 KRST : jumlah skor ≥ 12
 Cara skoring : Skor awal semua bumil :2
 Tiap faktor risiko skor : 4 Kecuali : APB, PEB/E, SC,
Letsu/Letli : 8
Didalam kespro pengelompokan tanpa mencantumkan
bobot risikonya
P7 45 thn
P2 25 thn bekas SC
 Tdk bentuk patologi
(kegawatan)
 Perlu konseling
 Bahaya faktor
risiko
 Manfaat KB
(menetralisir FR)
 Memberi pely KB
(informed
consent)
G8P7 45 thn
aterm
tanpa komplikasi
 Belum ada
komplikasi
 Potensial mendptkan
komplikasi > besar
 Ibu dan keluarga
diberi informasi
tentang penyulit pd
saat persalinan nifas
 PNC bisa di PKY
 Persalinan di
PONEK
 Bila sarana jauh 
rujuk pk kehamilan
G8 P7 45 thn
Aterm, Pl previa,
Ibu/anak baik
 Dpt terjadi
kegawatdaruratan
 Tidak bisa dicegah
 USG 28 Mgg
 Persiapan
persalinan di
PONEK
G8P7 45 thn
 Parturien
 Aterm
 Pl previa
 Pre syok
 Gawat janin
 Dlm keadaan gawat
darurat
 Tdk bisa dicegah
 Tdk perlu terjadi
PROAKTIF – KOORDINATIF
SPR bisa berhasil bila bekerja secara konsisten, berpegang pd dua ciri yaitu
proaktif - koordinatif
KEGIATAN PROAKTIF BISA BERJALAN BILA ADA KERJASAMA KOORDINATIF SESAMA
UNIT KESEHATAN/ LINTAS SEKTORAL (ANTAR INSTANSI)
SIKAP PROAKTIF
PARA KADER
 Aktif mencari ♀ berisiko
 Hamil/ tdk hamil
 Memberi konseling
 Merujuk secara tepat
waktu/ tempat rujukan
PARA BIDAN
 Aktif melatih – membina
 Kader
 Dukun
 Posyandu
 Tugas primer mengawasi,
mengamankan
 Kehamilan
 Persalinan
 Nifas
RUMAH SAKIT DAERAH
 Aktif membina puskesmas,
bidan swasta
 Memberi asupan advokasi
– Pemda
 Mampu menangani
darurat obstetri terutama
kasus rujukan
HUBUNGAN ANTARA SISTEM PENDEKATAN RISIKO
DAN SISTEM RUJUKAN
BERDASARKAN SKORING
FAKTOR RISIKO
BESAR JENIS WAKTU TEMPAT
PERTOLONGAN YG DIBUTUHKAN
Dapat memperkirakan
Harus mengetahui dg
tepat
Pertolong
an
Bisa didapat
Sehingga
Perempuan2 yg memerlukan
pertolongan tersebut
PERLU DIRUJUK
Melalui
SISTEM RUJUKAN
KELEMAHAN SPR
1. Tidak ada Zero Score, krn
keadaan patologi bisa terjadi
sewaktu-waktu.
2. Memberikan “Rasa Aman Semu”,
krn skoring dibuat pada
kehamilan, sedangkan kelainan
bisa terjadi pada partus/nifas.
Exp : G1, skor rendah, Aman, boleh partus
di dukun, --- Partus Lama --- Progn.
Buruk.
3.Nilai score tidak mutlak, krn bumil dgn
skor tinggi, bisa saja lahir spontan
tanpa komplikasi, baik utk ibu maupun
anak.
Exp. G10P9, 45 thn, Skor Tinggi,
Tidak Aman, partus harus di RS,
ternyata semuanya lancar.
4. Yang dirujuk hanya BUMIL yg
Berisiko, seharusnya PUS yg
mempunyai Faktor Risiko.
Kesimpulan
1. SPR  kebijakan yg di gunakan sebagai managerial
tools  mengamankan proses kehamilan, persalinan dan
nifas  menurunkan angka kematian maternal perinatal
2. Nilai prediksi SPR tidak mutlak- semua
perempuan hamil mempunya kemungkinan
mendapat komplikasi
3. SPR masih memeliki kelemahan-
implementasinya disertai dengan kebijaksanaan
para petugasnya.
5/7/2023
32

More Related Content

Similar to sistem pendekatan risiko (SPR).ppt

Focus antenatal care yeni03
Focus antenatal care  yeni03Focus antenatal care  yeni03
Focus antenatal care yeni03
Hetty Astri
 
Focus antenatal care yeni03
Focus antenatal care  yeni03Focus antenatal care  yeni03
Focus antenatal care yeni03
Hetty Astri
 
Standard asuhan kehamilan
Standard asuhan kehamilanStandard asuhan kehamilan
Standard asuhan kehamilan
Zulfina Kaffi
 
Peran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdf
Peran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdfPeran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdf
Peran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdf
FitraHadi11
 
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
Diandr
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibu
Fionna Pohan
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibu
Fionna Pohan
 
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesia
Nenk Wikwik
 
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early LifeSDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
Revolusi Ilmiah
 

Similar to sistem pendekatan risiko (SPR).ppt (20)

I KONSEP UMUM KEHAMILAN.ppt
I KONSEP UMUM KEHAMILAN.pptI KONSEP UMUM KEHAMILAN.ppt
I KONSEP UMUM KEHAMILAN.ppt
 
Focus antenatal care yeni03
Focus antenatal care  yeni03Focus antenatal care  yeni03
Focus antenatal care yeni03
 
Focus antenatal care yeni03
Focus antenatal care  yeni03Focus antenatal care  yeni03
Focus antenatal care yeni03
 
Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )
 
Standard asuhan kehamilan
Standard asuhan kehamilanStandard asuhan kehamilan
Standard asuhan kehamilan
 
Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan
 
2. Mekanisme Kerja TPK.pdf
2. Mekanisme Kerja TPK.pdf2. Mekanisme Kerja TPK.pdf
2. Mekanisme Kerja TPK.pdf
 
Peran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdf
Peran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdfPeran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdf
Peran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdf
 
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
 
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
 
1. Kehamilan risiko tinggi.pptx
1. Kehamilan risiko tinggi.pptx1. Kehamilan risiko tinggi.pptx
1. Kehamilan risiko tinggi.pptx
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
 
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKTIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
 
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTI
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTIPPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTI
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTI
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibu
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibu
 
PPT TPK PENDAMPINGAN BUMIL DAN PASCA SALIN DLAM PENCEGAHAN STUNTING.pptx
PPT TPK PENDAMPINGAN BUMIL DAN PASCA SALIN DLAM PENCEGAHAN STUNTING.pptxPPT TPK PENDAMPINGAN BUMIL DAN PASCA SALIN DLAM PENCEGAHAN STUNTING.pptx
PPT TPK PENDAMPINGAN BUMIL DAN PASCA SALIN DLAM PENCEGAHAN STUNTING.pptx
 
Kompetensi Bidan
Kompetensi BidanKompetensi Bidan
Kompetensi Bidan
 
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesia
 
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early LifeSDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

sistem pendekatan risiko (SPR).ppt

  • 1. STRATEGI PENDEKATAN RISIKO Oleh : dr. Ketut Suhendro.,MKes.,SpOG
  • 2. PELAY. THD PEREMPUAN HAMIL PERTOLONGAN OLEH DUKUN PEL. KES. REPRO PERKEMBANGAN (-) Dukungan : - Ilmu - Teknologi (+) Dukungan : - Tenaga Terampil - Ilmu - Teknologi - Sistem Manajemen STRATEGI PENDEKATAN RISIKO
  • 3. INDONESIA HASIL BLM SESUAI DG YG DIHARAPKAN BANYAK KELUARGA Harus MENGHADAPI KENYATAAN PAHIT KEMATIAN IBU/ BAYI MENDAMBAKAN KETURUNAN
  • 4. Derajat Kesehatan blm Memuaskan KB  berhasil  AKI  450/100.000 KH (1986)  421/100.000 KH (1992)  307/100.000 KH (2003)  Singapore 6/100.000 KH  Malaysia 39/100.000 KH  Thailand 44/100.000 KH  Brunei 0 Penyebab buruknya derajat kesehatan reproduksi  PUS   Sosio ekonomi  Pendidikan rendah  Budaya yg tdk mendukung (kesetaraan gender)  Sarana  Sistem manajemen kesehatan Tidak merata
  • 5. Proses Reproduksi : Pembuahan  Kehamilan  Persalinan KARAKTERISTIK IBU HAMIL SARANA & SISTEM PELAYANAN HASIL IBU & ANAK RISIKO TINGGI BAIK BURUK HASIL PROSES REPRO Penggunaan (-) - Tdk Mau - Tdk Mampu Bergantung
  • 6. Upaya Perbaikan  Memperbaiki karakteristik ibu hamil  Mengusahakan  agar mau dan mampu menggunakan sarana  Tepat waktu  saat ibu dan anak masih keadaan baik
  • 7. Saat ini sistem pelayanan reproduksi Materniti Care : - prenatal care - intrapartum care - pasif - post partum care - menunggu - berbasis klinis - sasaran individu
  • 8. Sistem Pel. Reproduksi Materniti Care - Prenatal Care - Intrapartum Care - Postpartum Care - Pasif - Menunggu - Berbasis klinis - Secara individu Kegiatan gabungan Pendekatan Sosial Komunitas Semua perempuan Potensial hamil Ruang lingkup - Strategi pendekatan risiko - Sistem rujukan - SMI - Mother baby package - Making pregnancy safer
  • 9. KONSEP DASAR PEMIKIRAN SPR Setiap masyarakat ada - Komunitas - Keluarga - Individu Disebabkan  Berbagai karakteristik  Faktor risiko  Sifat biologis  Genetis  Lingkungan  Psikososial Dalam upaya pelayanan kesehatan bersifat preventif Dapat - dikenal - diukur Mempunyai kecenderungan Sakit Kecelakaan Kematian
  • 10. KEPENTINGAN MANAJEMEN Kumpulan Faktor Risiko Dlm bentuk score (dapat diukur) dan dipakai untuk memperkirakan besar dan jenis kebutuhan pelayanan Misal : Ibu hamil  - usia lanjut - paritas tinggi - TD tinggi Risiko sangat tinggi Akan mendapatkan kesulitan pada kehamilan atau persalinan ibu/ anak  indikator Besarannya pertolongan yg dibutuhkan preventif maupun kuratif
  • 11. SPR dimulai dg ditemukannya indikator- indikator tersebut yg kemudian dijadikan sebagai petunjuk untuk tindakan selanjutnya Hipotesis SPR adalah makin akurat perhitungan risiko, makin mudah dimengerti kebutuhan yg diperlukan dan makin baik hasilnya
  • 12. SISTEM PENDEKATAN RISIKO SEBAGAI ALAT MANAJEMEN (MANAGERIAL TOOLS) FAKTOR RISIKO (SCORES) PEDOMAN • Realokasi SDM • Cakupan • Rujukan • Pelayanan keluarga sbg
  • 13. Bila ada kesamaan presepsi para pengambil  Kebijakan umum • Pemerintah • Depkes • Pemda  Pelaksana teknis • Jajaran kesehatan LSM • Pengguna Pelkes DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN Hanya akan berhasil diimplementasikan
  • 14. Faktor Risiko Sesuatu yang ada pada diri seseorang atau komunitas, yang mungkin pada suatu waktu dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kesakitan atau kematian
  • 15. Ibu 40 th dg anak hidup 6 Selama ibu itu tidak hamil  tidak menjadi masalah Bila ibu hamil Ibu hamil dg risiko tinggi tetapi termasuk Berdasarkan ilmu & pengalaman Kemungkinan besar akan mendapatkan penyulit Kehamilan Persalinan Pasca salin  Kelainan letak  PL Previa  Partus lama  Perdarahan Ibu hamil ini mempunyai potensi untuk mendapatkan penyulit Sebaiknya tidak boleh hamil
  • 16. Ibu 25 th P1 anak umur 6 bulan Bila hamil lagi  berpotensi mendapatkan penyulit Jarak antara dua kehamilan pendek karena Contoh lain
  • 17. Contoh KONTAP Memberikan pelayanan KB Untuk menghindari terjadinya penyulit kedua ibu tersebut Pertama Kedua MKET UPAYA PREVENTIF MENGHINDARI KEHAMILAN BERISIKO TINGGI SECARA POTENSIAL BERISIKO bermaksud KOMPLIKASI KTD UNSAFE ABORTION  KESAKITAN  KEMATIAN U/ mendapatkan
  • 18. FAKTOR RISIKO DALAM KESPRO 1. Faktor demografi : umur, paritas, tinggi badan. 2. Faktor medis biologis : underlying disease, penyakit jantung. 3. Faktor riwayat obstetri : abortus habitualis, komplikasi obstetri, SC, dll 4. Faktor lingkungan : polusi udara, kelangkaan air bersih, penyakit endemis, dll 5. Faktor sosio ekonomi budaya : pendidikan, penghasilan dan kepincangan gender. No 1 – 4 yg benar-benar faktor risiko  berpotensi  penyulit sebagai hubungan kausal (Rochyati) No 5 memperburuk penyulit yang sudah ada
  • 19. GRANDEMULTINYALAH YG MENYEBABKAN IBU MENDAPATKAN PENYULIT LETAK LINTANG Bila si ibu mau dan mampu melakukan Misal :  Prenatal yang benar  Persalinannya  tenaga dan tempat yg memenuhi syarat Bila si ibu tidak tahu (pendidikan rendah) tidak mampu (biaya)  Pilihan yg ada hanyalah dukun  Distosia  Partus lama  Infeksi  Ruptur Kematian ibu dan anak menyebabkan Penyulit dapat diatasi Penyulit ≠ dapat diatasi
  • 20. Manuaba menggunakan  Risiko rendah  Risiko meragukan  Risiko tinggi Rochyati  Kelompok I ada potensi risiko tinggi/ ada potensi gawat obstetri (APGO)  Kelompok II ada risiko obstetri/ ada gawat obstetri (AGO)  Kelompok III ada gawat darurat obstetri (AGDO) Pengelompokan atas dasar :  Pengalaman  Data empiris di daerah  Data demografi  Epidemiologi klinik  Sosio ekonomi budaya
  • 21. Kelompok I APGO  7 terlalu :  Muda: usia hamil 16 tahun  Tua : usia baru hamil 35 tahun  Tua: hamil lagi > 35 tahun  Jauh : jarak anak sebelumnya 10 tahun  Dekat : jarak anak sebelumnya <2 tahun  Banyak : melahirkan > 4 kali  Pendek : tinggi ibu 145 cm  3 pernah:  Pernah melahirkan bedah caesar (SC)  Pernah melahirkan bedah vaginal ( VaE, FE)  Pernah gagal hamil terdahulu
  • 22. KELOMPOK II AGO  8 macam :  kehamilan dengan penyakit ibu: asma, DM, jantung, PMS, HIV/AIDS, malaria, dll  PE ringan  Kehamilan kembar  Hidramnion  Lewat waktu  IUFD  Letak sungsang  Letak lintang
  • 23. Kelompok III : AGDO  Ada faktor risiko yang mengancam nyawa ibu dan anak  Perdarahan dalam kehamilan (APB)  Preklamsia berat/ eklamsia
  • 24. SKOR POEDJI ROCHYATI  Alat screening ibu hamil  Memberdayakan bumil, suami, keluarga, melalui KIE agar : tahu – peduli – siap - gerak  KRR : jumlah skor 2  KRT : jumlah skor 6-10  KRST : jumlah skor ≥ 12  Cara skoring : Skor awal semua bumil :2  Tiap faktor risiko skor : 4 Kecuali : APB, PEB/E, SC, Letsu/Letli : 8
  • 25. Didalam kespro pengelompokan tanpa mencantumkan bobot risikonya P7 45 thn P2 25 thn bekas SC  Tdk bentuk patologi (kegawatan)  Perlu konseling  Bahaya faktor risiko  Manfaat KB (menetralisir FR)  Memberi pely KB (informed consent) G8P7 45 thn aterm tanpa komplikasi  Belum ada komplikasi  Potensial mendptkan komplikasi > besar  Ibu dan keluarga diberi informasi tentang penyulit pd saat persalinan nifas  PNC bisa di PKY  Persalinan di PONEK  Bila sarana jauh  rujuk pk kehamilan G8 P7 45 thn Aterm, Pl previa, Ibu/anak baik  Dpt terjadi kegawatdaruratan  Tidak bisa dicegah  USG 28 Mgg  Persiapan persalinan di PONEK G8P7 45 thn  Parturien  Aterm  Pl previa  Pre syok  Gawat janin  Dlm keadaan gawat darurat  Tdk bisa dicegah  Tdk perlu terjadi
  • 26. PROAKTIF – KOORDINATIF SPR bisa berhasil bila bekerja secara konsisten, berpegang pd dua ciri yaitu proaktif - koordinatif KEGIATAN PROAKTIF BISA BERJALAN BILA ADA KERJASAMA KOORDINATIF SESAMA UNIT KESEHATAN/ LINTAS SEKTORAL (ANTAR INSTANSI) SIKAP PROAKTIF PARA KADER  Aktif mencari ♀ berisiko  Hamil/ tdk hamil  Memberi konseling  Merujuk secara tepat waktu/ tempat rujukan PARA BIDAN  Aktif melatih – membina  Kader  Dukun  Posyandu  Tugas primer mengawasi, mengamankan  Kehamilan  Persalinan  Nifas RUMAH SAKIT DAERAH  Aktif membina puskesmas, bidan swasta  Memberi asupan advokasi – Pemda  Mampu menangani darurat obstetri terutama kasus rujukan
  • 27. HUBUNGAN ANTARA SISTEM PENDEKATAN RISIKO DAN SISTEM RUJUKAN BERDASARKAN SKORING FAKTOR RISIKO BESAR JENIS WAKTU TEMPAT PERTOLONGAN YG DIBUTUHKAN Dapat memperkirakan Harus mengetahui dg tepat Pertolong an Bisa didapat Sehingga Perempuan2 yg memerlukan pertolongan tersebut PERLU DIRUJUK Melalui SISTEM RUJUKAN
  • 28. KELEMAHAN SPR 1. Tidak ada Zero Score, krn keadaan patologi bisa terjadi sewaktu-waktu. 2. Memberikan “Rasa Aman Semu”, krn skoring dibuat pada kehamilan, sedangkan kelainan bisa terjadi pada partus/nifas.
  • 29. Exp : G1, skor rendah, Aman, boleh partus di dukun, --- Partus Lama --- Progn. Buruk. 3.Nilai score tidak mutlak, krn bumil dgn skor tinggi, bisa saja lahir spontan tanpa komplikasi, baik utk ibu maupun anak.
  • 30. Exp. G10P9, 45 thn, Skor Tinggi, Tidak Aman, partus harus di RS, ternyata semuanya lancar. 4. Yang dirujuk hanya BUMIL yg Berisiko, seharusnya PUS yg mempunyai Faktor Risiko.
  • 31. Kesimpulan 1. SPR  kebijakan yg di gunakan sebagai managerial tools  mengamankan proses kehamilan, persalinan dan nifas  menurunkan angka kematian maternal perinatal 2. Nilai prediksi SPR tidak mutlak- semua perempuan hamil mempunya kemungkinan mendapat komplikasi 3. SPR masih memeliki kelemahan- implementasinya disertai dengan kebijaksanaan para petugasnya.