Dokumen tersebut membahas tiga hal penting yaitu: (1) memahami krisis iklim secara sistemik dan kompleks, (2) tata kelola perubahan iklim yang melibatkan berbagai aktor dan proses, (3) tantangan mencapai target Paris Agreement 1.5-2°C dengan catatan reflektif mengenai komitmen, kebijakan publik, dan keadilan.
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
Ambisi Persetujuan Paris 2.0/1.5 C: mungkinkah dicapai?
1. Dialog Berfikir Sistem dan Kebijakan Publik #1:
Ambisi Persetujuan Paris 2.00/1.50 C:
mungkinkah dicapai?
Farhan Helmy
Thamrin School of Climate Change and Sustainability/
Advanced Systems Computing, Design and Innovation Laboratory
(ASCODI Lab), Green Voice Indonesia
2. OUTLINE PRESENTASI
Memahami Krisis Iklim secara Sistem
Melihat Krisis Iklim sebagai Persoalan Sistem
Dinamika Ruang, Siklus Hidrologis dan Perubahan Iklim
Sains Keterbatasan Planet dan Tiping Points
Kompleksitas pada Level Mikro: Lanskap Fisik dan Institusi
Tata Kelola Perubahan Iklim: Arsitektur, Aktor (Negara, non-Negara), Proses
• Konvensi, Arsitektur, Milestone dan Mekanisme
• Kelompok Negosiasi Kepentingan
• Nationally Determined Contributions (NDC)
• Kesepakatan Global, Respon Nasional dan Isu Terkait
Mungkinkah Ambisi 2.00/1.50 dicapai? Tiga Catatan Reflektif soal Komitmen, Kebijakan Publik dan Keadilan
Dimensi Persoalan dan Dinamikanya
Paradigma Kebijakan Publik: Relasi Ekonomi dan Lingkungan
Dilema Kebijakan dan Aksi Kolektif
Inovasi dan Gerakan Sosial berbasis Kerumunan (crowd)
Simulasi En-ROADS: energi, carbon pricing dan tata guna lahan/deforestasi
Rujukan Online
Lampiran: EnROADS
3. A GREEN "EVANGELIST", A COMMONER, A PODCASTER, A
MEMBER OF CLIMATE REALITY LEADER CORPS, A PROMOTOR
OF SYSTEM THINKING AND COMPLEXITY THEORY, EN-ROADS
CLIMATE AMBASSADOR, A SCIENTIFICALLY-TRAINED
INDEPENDENT PROFESSIONAL OF NATURAL RESOURCE,
ENVIRONMENTAL AND CLIMATE CHANGE POLICY ANALYSIS
AND AN ENTHUSIAST IN PROMOTING SOCIAL INNOVATION
AND MOVEMENT FOR BETTER SOCIETY.
farhanhelmy.carrd.co
5. DINAMIKA RUANG, SIKLUS HIDROLOGIS & PERUBAHAN IKLIM
• Iklim sebagai suatu sistem merupakan sistem interaktif terdiri dari lima
komponen utama: atmosfer, hidrosfer, cryosphere, permukaan tanah dan
biosfer, yang dipengaruhi oleh berbagai mekanisme eksternal, baik matahari
maupun berbagai aktivitas manusia (antropogenik)
• Atmosfer adalah bagian sistem yang paling tidak stabil dan cepat berubah.
Komposisinya, yang telah berubah seiring evolusi Bumi. Atmosfer bumi terutama
terdiri dari nitrogen (N2, rasio pencampuran volume 78,1%), oksigen (O2, rasio
pencampuran volume 20,9%, dan argon (Ar, rasio pencampuran volume 0,93%).
• Hidrosfer (hydrosphere) adalah komponen yang terdiri dari semua permukaan
cair dan air bawah tanah, baik air tawar, termasuk sungai, danau dan akuifer,
dan air garam dari lautan dan lautan.
• Cryosphere, termasuk lapisan es Greenland dan Antartika, gletser benua dan
ladang salju, es laut, dan permafrost, memperoleh pentingnya sistem iklim dari
reflektivitas tinggi (albedo) untuk radiasi matahari, konduktivitas termal yang
rendah, inersia termal yang besar dan, terutama, perannya yang penting dalam
mendorong sirkulasi air laut dalam.
• Vegetasi dan tanah (soil) di permukaan tanah mengendalikan bagaimana
energi yang diterima dari matahari dikembalikan ke atmosfer.
• Biosfer laut dan darat memiliki dampak besar pada komposisi atmosfer. Biota
mempengaruhi penyerapan dan pelepasan gas rumah kaca. Melalui proses
fotosintesis, baik tanaman laut dan darat (terutama hutan) menyimpan sejumlah
besar karbon dari karbon dioksida.
•
Source: https://www.ipcc.ch/sr15/
6. MELIHAT KRISIS IKLIM SEBAGAI SEBUAH SISTEM
•Antisipasi Efek Samping. Pemikiran sistem bertanya 'apa lagi' yang mungkin
terjadi jika intervensi kita berhasil? Siapa yang akan membayar? Siapa yang
diuntungkan? Apa yang mungkin dirugikan?
•Pembelajaran. Dari simulasi komputer yang menguji skenario kebijakan hingga
permainan bermain peran, alat berpikir sistem dirancang untuk pembelajaran
seumur hidup.
•Amplifikasi Dampak. Bagaimana sebuah organisasi dapat melipatgandakan
anggotanya? Bagaimana teknologi bersih dapat berkembang sesuai skala?
Pemikiran sistem membantu mengidentifikasi umpan balik yang memperkuat
yang mendorong proses tersebut.
•Visi. Dunia apa yang benar-benar ingin Anda lihat, bukan yang menurut Anda
harus Anda terima? Visi adalah tujuan jauh yang menginformasikan tindakan
Anda pada saat peluang di tengah kompleksitas dan perubahan yang cepat.
•Temukan Leverage. Titik leverage (point of leverage) adalah tempat di mana
perubahan kecil menciptakan hasil besar. dari sistem kepercayaan bersama
hingga opsi kebijakan utama, pemikiran sistem membantu Anda fokus di
tempat yang paling berdampak dapat ditemukan.
•Berkolaborasi. Bekerja sama dalam perspektif yang berbeda tidak selalu
mudah. Pemikiran sistem menyediakan alat untuk membangun pemahaman
berbagi dan kolaborasi lintas sektoral yang efektif.
8. SAINS KETERBATASAN PLANET & TIPPING POINT – 10 TAHUN KEMUDIAN (2020)
•Relasi manusia dan alam terus terdegradasi, terjadi diskoneksi dalam
kegiatan ekonomi. Rochstorm walaupun tetap optimis terhadap
berbagai upaya dan komitmen oleh berbagai aktor non-negara,
terutama korporasi, tetap menaruh kehati-hatian. Yang dibutuhkan suatu
perubahan sistemik dan masif, terutama terhadap apa yang sudah
diyakinkan oleh sains.(IPCC, https://bit.ly/3mupEfW)
•Pemulihan melalui naratif "build back better" harusnya bukan sekedar
naratif politik karena kebingungan ditengah krisis. Krisis yang
sebenarnya sudah bisa diduga dari waktu ke waktu. Buah dari rezim
neoliberalisme yang terus dikembangbiakan dan dilembagakan sebagai
suatu keniscayaan pilihan di bumi ini sejak lebih dari empat dekade lalu.
•Saat ini, momentum yang tepat untuk memulihkan trust untuk merestorasi
relasi alam dan manusia sebagai dua entitas yang tak terpisahkan.
Bukan "trade off" kerangka pikirnya, tapi pembangunan yang berbasis
prinsip-prinsip keberlanjutan, Inklusivitas dan keadilan. dan bukan
sekedar penyesuaian (adjustment)
https://www.nature.com/articles/d41586-019-03595-0
9. KOMPLEKSITAS PADA LEVEL MIKRO: LANSKAP FISIK & INSTITUSI
• Relasi manusia dan alam terus terdegradasi, terjadi diskoneksi dalam kegiatan
ekonomi. Rochstorm (2020) walaupun tetap optimis terhadap berbagai upaya
dan komitmen oleh berbagai aktor non-negara, terutama korporasi, tetap
menaruh kehati-hatian. Yang dibutuhkan suatu perubahan sistemik dan masif,
terutama terhadap apa yang sudah diyakinkan oleh sains.(IPCC,
https://bit.ly/3mupEfW)
• Lanskap kelembagaan, mencakup aturan dan organisasi yang mengarahkan
dan mempengaruhi dalam pengelolaan sumberdaya termasuk relasi sosial
antara manusia dan sumberdaya alam dan lingkungan di kawasan itu.
Kompleksitas kelembagaan terlihat pada berbagai aras baik antar berabagai
lembaga di tingkat nasional, maupun sub-national (provinsi/kabupaten/ kota).
• Berbagai setting kelembagaan yang kompleks ini seringkali tidak mampu
menjawab persoalan secara komprehensif dan tuntas. Bahkan seringkali
memunculkan persoalsan baru karena pendekatan masing-masing lembaga tidak
berada dalam suatu kesatuan yang koheren yang basisnya ekosistem. Interaksi
ini kedua lanskap ini tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu
sama lain yang seringkali.
• Dinamika interaksinya selalu dibayang-banyangi bukan saja data dan
informasi yang kita miliki tidak memadai, akan tetapi juga dihadapkan pada
keterbatasan pengetahuan akan interaksi antar berbagai faktor yang seringkali
memunculkan akibat yang tak terduga.
•
11. TATAKELOLA PI: KONVENSI, ARSITEKTUR, MILESTONE & MEKANISME (1)
Definisi
1. “Adverse effects of climate change” means changes in the physical environment
or biota resulting from climate change which have significant deleterious effects on the
composition, resilience or productivity of natural and managed ecosystems or on the
operation of socio-economic systems or on human health and welfare.
2. “Climate change” means a change of climate which is attributed directly or
indirectly to human activity that alters the composition of the global atmosphere and
which is in addition to natural climate variability observed over comparable time
periods.
Sasaran:
The ultimate objective of this Convention and any related legal instruments that the
Conference of the Parties may adopt is to achieve, in accordance with the relevant
provisions of the Convention, stabilization of greenhouse gas concentrations in the
atmosphere at a level that would prevent dangerous anthropogenic interference
with the climate system. Such a level should be achieved within a time frame
sufficient to allow ecosystems to adapt naturally to climate change, to ensure that
food production is not threatened and to enable economic development to proceed in
a sustainable manner.
La Franchophonie (2019), Twenty-fifth session of the Conference
of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change: Summary for Policy Makers
12. TATAKELOLA PI: KONVENSI, ARSITEKTUR, MILESTONE & MEKANISME (2)
• Party Driven yang diwakili oleh focal point yang merepresentasikan
masing-masing negara, untuk Indonesia: Kementrian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK, 2014- kini), Dewan Nasional Perubahan Iklim
(DNPI, 2008-2014), Kementrian Lingkungan Hidup (KLH, ... -2008)
• Lingkup perundingan: adaptasi, mitigasi dan means of implementation
(teknologi, peningkatan kapasitas dan pendanaan)
• GHG yang diatur: CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6, NF3
• Kelembagaan negosiasi dan operasionalisasi:
• Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) yang menjadi
rujukan sains, dibentuk oleh World Meterorological Organization
(WMO) dan UNEP
• Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice (SBSTA) dan
Subsidiary Body for Implementation (SBI)
• Lembaga lainnya (constituted body)yang dibentuk sesuai dengan
urgensi dan hasil keputusan negosiasi yang lebih operasional , misalnya
Climate Technology Center and Network (CTCN), Green Climate Fund
(GCF)
• Kelompok Negosiasi Kepentingan: state actors (formal dan informal),
non-state actors (sub-national, asosiasi, LSM, etc.)
LaFranchophonie(2019),Twenty-fifthsessionoftheConference
ofthePartiestotheUnitedNationsFrameworkConventiononClimateChange:SummaryforPolicyMakers
13. TATAKELOLA PI: KELOMPOK NEGOSIASI KEPENTINGAN
Aktor Negara (State Actors):
• Formal: African Group of Negotiators40 (AGN), The Group of Small Island
Developing States (SIDS), The Least Developed Countries41 (LDC), The Group
of 77 + China (G-77 + China), The European Union (EU), The Umbrella Group,
The Environmental Integrity
• Informal: The Independent Alliance of Latin America and the Caribbean
(AILAC), The Alliance of Small Island States (AOSIS), The Coalition for
Rainforest Nations, The BASIC group is formed by Brazil, South Africa, India and
China, The Group of Countries of Central Asia and the Caucus, Albania and
Moldova (CACAM), The Bolivarian Alliance for the Peoples of our America
(ALBA) The Like Minded Group of States (LMDC), The Arab Group. The Climate
Vulnerability Forum
•Aktor non-Negara (Non-State Actors/NSA):
• Komitmen iklim terkuantifikasi oleh lebih dari 6.000 kota dan wilayah dan
1.500 perusahaan di sepuluh negara penghasil emisi utama dunia dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1,2-2 GtCO2e per tahun
pada tahun 2030 atau sekitar 4% emisi global saat ini
Photo credit: enb.iisd.org
14. TATAKELOLA PI: NATIONALLY DITERMINED CONTRIBUTIONS (NDC)
• Setiap negara mengajukan komitmennya melalui submisi Nationally
Ditermined Contributions (NDCs) yang diperbaharui setiap lima tahun
mulai tahun 2020 yang akan diinventarisasi melalui global stock take
(2023) untuk menilai kemajuan kolektif dibandingkan dengan tujuan
jangka panjang Paris Agreement.
• Agregat komitmen negara-negara masih jauh dari harapan tujuan
jangka panjang Paris Agreement, perlu aksi yang lebih ambisus dan
progresif yang tidak hanya mengandalkan negara/parties akan tetapi
actor non-negara yang memiliki sekitar 80% sumberdaya yang bisa
dimobilisasi
• Pemerintah Indonesia mensubmisi NDC dengan komitmen penurunan
emisi/Mitigasi: 29% (sumberdaya domestik), 41% (dukungan
internasional) dari BAU 2030. Lima kategori sektor: kehutanan (17.2%),
energi (11%), pertanian (0.32%), industri (0.10%), dan limbah (0.38%).
Adaptasi: peningkatan ketahanan ekonomi, ketahanan sosial dan sumber
penghidupan, serta ketahanan ekosistem dan lansekap selain juga
pengkondisian untuk ketahanan iklim.
Source: La Franchophonie (2019), Twenty-fifth session of the Conference
of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change: Summary for Policy Makers
16. “Acknowledging that climate change is a common concern of
humankind, Parties should, when taking action to address climate change,
respect, promote and consider their respective obligations on human rights, the
right to health, the rights of indigenous peoples, local communities,
migrants, children, persons with disabilities and people in vulnerable
situations and the right to development, as well as gender equality,
empowerment of women and intergenerational equity”.
Paris Agreement, 2015
17. EKONOMI & PI: KOMITMEN, KEBIJAKAN PUBLIK, KEADILAN (1)
Stern Review (2005):
• carbon pricing, innovation technology, removal to barrier to behavioural change
Johan Rockstrom (2009, 2020):
• Alokasikan 2 Triliun USD untuk mentransformasikan ekonomi dan sosial ke arah green yang diinvestasikan
pada pembangunan rendah emisi karbon, circular economy, rehabilitasi/restorasi sumberdaya alam dan
lingkungan.
• Rumuskan target berdasarkan sains pada skenario kebijakan atau intervensi. Menjaga suhu bumi 1.5
derajat atau dibawahnya dalam periode sampai tahun 2100. Tak ada pilihan lain dalam waktu satu
dekade kedepan (2020-2030) sebelum kita kehilangan momentum membalikkan keadaan.
Special Report of 1.50 Global Warming (IPCC, 2018)
• Limiting global warming to 1.5°C would require “rapid and far-reaching” transitions in land, energy,
industry, buildings, transport, and cities. Global net human-caused emissions of carbon dioxide (CO2) would
need to fall by about 45 percent from 2010 levels by 2030, reaching ‘net zero’ around 2050. This means
that any remaining emissions would need to be balanced by removing CO2 from the air.
Emission Gap Report (UNEP, 2020):
• The levels of ambition in the Paris Agreement must be roughly tripled for the 2°C pathway and increased at
least fivefold for the 1.5°C pathway
• Measures to prioritize under a green recovery include: (1). direct support for zero-emissions technologies
and infrastructure: reducing fossil fuel subsidies; (2). backing nature-based solutions – including large-scale
landscape restoration and reforestation during the UN Decade on Ecosystem Restoration (3) investing in
actions to enable lower-carbon consumption – such as replacing domestic short haul flights with rail (4).
incentives and infrastructure to enable cycling and car-sharing and policies to reduce food waste.
Carbon Budget 2020
The global carbon budget averaged over the historical period (1850–2019): For the more recent 1959–
2019 period where direct atmospheric CO2 measurements are available, 81% of the total emissions (EFOS
CELUC) were caused by fossil CO2 emissions, and 19% by landuse change. The total emissions were
partitioned among the atmosphere (45 %), ocean (24 %), and land (32 %), with a near-zero unattributed
budget imbalance (0 %).
18. EKONOMI & PI: KOMITMEN, KEBIJAKAN PUBLIK, KEADILAN (1)
?
19. TATAKELOLA PI: KESEPAKATAN GLOBAL & RESPON NASIONAL, ISU TERKAIT
Konfirmasi Sains
•1.5 degree Synthesis Report (IPCC, 2018), Planetary
Boundary (John Rocktrom, et.al, 2009, 2019), Mora
Report on Climate Departure(2013)
Kesepakatan Global:
•Sustainable Development Goals (SDGs, 2015), Paris
Agreement (UNFCCC, 2015), Adis Ababa Action
Agenda (2015), Sendai Framework on Disaster Risk
Reduction (UNDRR, 2015)
Respon Nasional
•Nationally Determined Contribution (NDC), 29% and
41% CO2 emission target, Low Carbon Development
Scenarios (Bappenas, 2018- ..), Means of
Implementation (finance, technology, capacity building)
20. TIGA CATATAN REFLEKTIF UNTUK DISKUSI
• Paradigma Kebijakan Publik. Paradigma yang bersandarkan
pemikiran antroposentik dimana masusi sebagai aktor dominan
telah memeperosokan kita kedalam banyak krisis dan jauh dari
relatis sebenarnya bahwa ekonomi dan ekologi sebagai suatu
kesatuan sistem yang saling bergantung dan mempengaruhi.
• Tata Kelola: Dilema Kebijakan dan Aksi Kolektif. Relasi negara,
pasar, komunitas dalam kerangka kelembagaan dan
pelembagaan tata kelola di semua tingkat tata kelola
(monocentric, polycentric) dan penerjemahan aksi kolektif global
ke nasional dan sub-nasional/lokal dan alur sebaliknya
(intrapolasi, ekstrapolasi)
• Inovasi dan Gerakan Sosial berbasis Kerumunan (crowd). Peran
aktor negara dan pemangku kepentingan utama sangatlah
terbatas tanpa didukung oleh keterlibatan public secara luas
dalam membangun aksi kolektif oleh komitmen dan konsistensi
sikap jangka panjang.
21. CR-1: PARADIGMA KEBIJAKAN PUBLIK: EKONOMI & LINGKUNGAN
Evolusi Pemikiran Ekonomi
• efisiensi, optimalitas dan keberlanjutan
Relasi Ekonomi dan Lingkungan
• Kenneth Boulding, Spaceship Earth (1966)
• Club of Rome, Limited to Growth (1972)
• Paul Erlich, Population Bomb (1986) -> IPAT (Impact =
Population x Affluence x Technology)
• Schumacker, Small is Beautiful (1973)
• Odum, Energy System (2001)
• Murray Bookchin, Localization (1997)
• Hezel Henderson (2006)
Dominasi Pemikiran Neo-Klasik
• Mekanisme pasar
• Mewarnai pengajaran maupun kebijakan public
• Krisis Iklim menunjukan gagalnya berbagai kebijakan yang
diturunkan
Source:Cato,MollyScott(2021),EnvironmentandEconomy,Routledge
22. CR-1: PARADIGMA KEBIJAKAN PUBLIK: EKONOMI & LINGKUNGAN
Source:Cato,MollyScott(2021),EnvironmentandEconomy,Routledge
23. CR-2: DILEMMA KEBIJAKAN DAN AKSI KOLEKTIF
UN Agencies, International Conventions, Multi-lateral Agreements
Regional Networks and associations
Donor Agencies and Multilateral institutions
National and local Governments
Private sector- business and industry
Universities and Research Institutions
Professional associations
Financial Institutions
NGOs/NPOs and Community Groups
Source:Srinivas(2019),KwanseiGakuenUniversity
LOCAL
GLOBAL
24. CR-3: INOVASI & GERAKAN SOCIAL, AKSI KOLEKTIF BERBASIS KERUMUNAN (1)
• Data dan informasi melimpah dari berbagai sumber dan
komunitas nasional dan kredibel tersedia secara luas dan dapat
diakses, termasuk: Global Forest Watch, globalforestwatch.org,
Trase, insights.trase.earth, Google Earth Engine, pasar berbasis
kerumunan, eofactory.ai, Satelit mengabdikan resolusi tinggi
untuk sumber daya alam dan pemantauan lingkungan
(Norwegia, Jepang)
• Pentingnya menjaga keterbukaan platform untuk transparansi
dan akuntabilitas tidak hanya terbatas pada institusi
pemerintah tetapi juga untuk keterlibatan berbagai aktor non-
negara.
• Proof of Concept saat ini sedang melatih untuk skenario
kebijakan inklusif (En-ROADS) dan Demokratisasi Data
(EOfactory)
Source:ESRI,2018
25. CR-3: INOVASI & GERAKAN SOCIAL, AKSI KOLEKTIF BERBASIS KERUMUNAN (2)
• Tantangan tata kelola untuk mendorong aksi ambisius berbasis parties/negara masih penuh tantangan yang
tergantung dinamika ekonomi-politik domestik maupun tata kelola yang mengatur peran aktor non-negara
yang transparan dan dapat diperbandingkan (transparent and comparable)
• Atmosfir adalah ‘global commons” (barang publik), ada hak dan tanggung-jawab individu didalamnya
yang harus diperlakukan secara adil, mekanisme tatakelola berbasis negara/pasar
• Tantangan kebijakan: Upstream & Downstream pada level produsen dan konsumen yang menghasilkan
CO2 pada suatu rantai pasok yang memungkinkan ada suatu transfer sumberdaya yang adil baik antar
wilayah, generasi maupun sosial-ekonomi
• Gagasan David Fleming (1940-2010), Cato, 2020.
• Kuota emisi yang dapat diperdagangkan (Tradable Emission Quotas, TEQ) beroperasi seperti jatah karbon, jadi Anda perlu
membelanjakan sebagian dari jatah serta uang Anda jika Anda akan membeli sesuatu yang mengandung karbon di dalamnya.
• Cap-and-Share, akan mengalokasikan izin yang mewakili hak untuk menghasilkan bagian CO2 untuk setiap orang. Dia kemudian dapat
memutuskan apakah akan menggunakannya untuk membakar bahan bakar fosil, menjualnya kepada orang lain, atau menghancurkannya.
• Perkembangan lebih jauh dikaitkan dengan mendefinisikan ulang “well being” termasuk soal “growth”
26. EN-ROADS SEBAGAI PLATFORM UJI SKENARIO & INKLUSIVITAS PARTISIPASI
•En-ROADS (Energy Rapid Overview and Decision-Support)
adalah model simulasi kebijakan yang transparan dan
tersedia secara gratis dan online untuk memahami krisis iklim
dan solusinya. Model ini dikembangkan oleh Climate
Interactive, Ventana Systems, dan MIT Sloan.
•Didasarkan pada sains terbaikyang ada dan telah dikalibrasi
terhadap berbagai model Integrated Assessment and
Modelling(IAM) yang saat ini dipakai sebagai rujukan yang
kredibel dalam kajian perubahan iklim, dampaknya maupun
berbagai elaborasi kebijakan untuk mengatasinya.
•MIT membuat simulasi yang menarik tentang berbagai
kemungkinan skenario yang dilakukan melalui berbagai
simulasi dari 18 faktor yang berpengaruh secara dinamik
(minyak, batubara, energi terbarukan, nuklir, bangunan,
teknologi, carbon pricing, bioenergy, deforestasi/aforestasi,…)
•Demonstrasi En-ROADS,
https://en-roads.climateinteractive.org/scenario.html?v=2.7.29
climateinteractive.org
28. SUMBER RUJUKAN ONLINE
• United Nations Framework on Climate Change Convention, https://www.unfccc.int
• IPCC Special Report on Global Warming1.5 degrees, https://www.ipcc.ch/sr15/.
• IPCC Special Report on Climate Change and Land, https://www.ipcc.ch/srccl/
• IPCC Special Report on the Ocean and Cryrosphere in Changing Climate, https://www.ipcc.ch/srocc/
• IISD Reporting Service, https://enb.iisd.org
• FEASTA, Foundation for the Economic of Sustainability, https://www.feasta.org
• Indonesia Nationally Determined Contributions (NDCs) to UNFCCC,
https://www4.unfccc.int/sites/ndcstaging/PublishedDocuments/Indonesia%20First/First%20NDC%20Indones
ia_submitted%20to%20UNFCCC%20Set_November%20%202016.pdf
• Emission Gap Report 2020, https://www.unenvironment.org/emissions-gap-report-2020
• En-ROADS, https://www.climateinteractive.org/tools/en-roads/
• En-ROADS User Guide, https://docs.climateinteractive.org/projects/en-roads/en/latest/
• En-ROADS Simulator Reference Guide, https://www.climateinteractive.org/wp-
content/uploads/2020/07/En-ROADS_Reference_Guide_120220.pdf
30. RINGKASAN EN-ROADS – DEC 2020
• Krisis iklim merupakan persoalan sistemik yang menggambarkan
interaksi dinamik antara lanskap fisik (nature) dan kegiatan manusia
melalui konstruksi sosial yang melembaga atau dilembagakan (institusi)
• En-ROADS merupakan suatu platform untuk mengkomunikasikan
berbagai pilihan yang layak dari suatu scenario kebijakan pilihan
intervensi dari 18 parameter yang berpengaruh pada perubahan iklim
dengan menunjukkan saling ketergantungan dan pengaruh, perilaku
non-linier yang digerakan oleh stock-flow (umpan balik, delay)
• Rumusan kebijakan publik merupakan hasil dari proses pertarungan
nilai (value), trade-off dan prioritas
• Uji coba yang dilakukan telah menunjukan dinamika utama (key
dynamic), potensi co-benefit dalam mendorong (encouraging) dan
menahan (discouraging) suatu intervensi, pertimbangan equity dan
struktur intervensi dengan leverage yang tinggi maupun rendah.
• Proses “negosiasi” antar pemangku kepentingan merupakan hal yang
penting dilakukan untuk membangun suatu kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, kepercayaan dan komitmen keterlibatan sebagai suatu
kesepakatan kolektif dalam menjalankan suatu kebijakan.
31. PEMBAHASAN & PENDALAMAN
Energi, Carbon Pricing dan Climate Financing
• Batubara, Minyak Bumi, Gas Alam, Bioenergi, Energi
terbaruka, nuklir, New Zero Carbon
• Efisiensi energi dan elektrifikasi: Transportasi dan
Bangunan
• Carbon Pricing
Tataguna Lahan dan Kehutanan
• Deforestasi, Aforestasi, Pertanian, Carbon Removal
Decrease or
increase the loss of
forests for
agricultural and
wood product uses.
Plant new
forests and
restore old
forests.
Pull carbon dioxide out of the air with
new technologies that enhance natural
removals or manually sequester and
store carbon.
Discourage or
encourage the use
of trees, forest
waste and
agricultural crops
to create energy.
Set a global carbon
price that makes coal,
oil, and gas more
expensive depending
on how much carbon
dioxide they release.
Discourage or
encourage
drilling and
burning natural
gas for energy.
Discover a brand new, cheap
source of electricity that does
not emit greenhouse gases.
Assume higher or
lower growth in
goods produced
and services
provided.
Discourage
or encourage
mining coal
and burning
it in power
plants.
Coal
Encourage or
discourage building
solar panels,
geothermal, and
wind turbines.
Renewables
Discourage or
encourage
drilling,
refining, and
consuming oil
for energy.
Oil
Encourage or
discourage
building
nuclear power
plants.
Nuclear
Increase or decrease the
energy efficiency of
vehicles, shipping, air travel,
and transportation systems.
Transport Energy
Efficiency
Increase or decrease
purchases of new electric
cars, trucks, buses, trains,
and ships.
Transport
Electrification
Increase or decrease the
energy efficiency of buildings,
factories, appliances, and
other machines.
Buildings & Industry
Energy Efficiency
Decrease or increase
greenhouse gas emissions
from methane, nitrous oxide,
and the f-gases.
Methane & Other
Gases
DeforestationNatural Gas
Bioenergy
New
Technology
Carbon Price
Increase or decrease the use of
electricity in buildings, appliances,
motors, and other machines,
instead of fuels like oil or gas.
Buildings & Industry
Electrification
Assume higher
or lower
population
growth.
Population
Afforestation
Technological Carbon
Removal
Economic Growth
En-ROADS Control Panel climateinteractive.org
32. MENU
A. Pilih grafik - Saat pertama kali membuka En-ROADS, Anda akan melihat dua grafik default. Anda dapat memilih dari yang lengkap daftar grafik
dengan mengklik judul grafik kiri atau kanan. Anda juga dapat memilih dari menu Grafik dari toolbar atas.
B. Info selengkapnya - Untuk informasi lebih lanjut tentang grafik dan apa yang ditampilkannya, pilih ikon segitiga di sebelah kiri
judul grafik.
C. Salin data grafik - Salin data grafik ke papan klip Anda menggunakan ikon salin di sisi kanan atas grafik.
D. Pintasan ke grafik populer - Anda dapat dengan cepat beralih ke pilihan grafik yang paling umum digunakan dari
Ikon "Tampilkan grafik miniatur" di toolbar atas. Anda dapat mengklik salah satu grafik miniatur ini untuk beralih ke grafik itu grafik dalam tampilan
grafik utama.
E. Lihat grafik yang lebih besar - Jika Anda ingin memperluas salah satu grafik ke jendela terpisah, Anda dapat mengakses kami Fitur “Large Left
Graph” atau “Large Right Graph” dari menu View di toolbar atas.
33. MENU
Ada 18 slider yang mewakili tindakan yang dapat Anda uji di simulator En-ROADS. Klik tiga titik di sebelah kanan setiap
slider untuk mengakses pengaturan slider rinci. Inilah yang akan Anda temukan di tampilan penggeser mendetail:
A. Deskripsi slider
B. Di panel kiri, di atas Anda dapat lebih mengontrol penggeser utama. Anda dapat melihat nilai numerik yang terkait
dengan titik pada slider dan langsung memasukkan nilai numerik untuk mengatur level slider. Gulir ke bawah untuk mengubah dan
jelajahi slider terkait. Klik pada segitiga di sebelah kiri setiap judul slider untuk melihat deskripsi singkat dari slider.
C. Pada panel kanan, Anda dapat melihat grafik yang relevan dengan slider utama untuk grup dan dipilih di antara Yang Terkait lainnya
Grafik. Ini berguna sebagai referensi untuk memeriksa perubahan yang terjadi dari pergerakan slider ini melihat. Pilih dari daftar
dropdown Grafik Terkait di atas.
D. Anda dapat mengakses informasi lebih rinci tentang slider melalui tombol informasi. Ini sama saja informasi yang ditemukan untuk topik
ini di sini di Panduan Pengguna En-ROADS.
34. ENROADS DYNAMICS: PENGGERAK BASELINE
Tantangan untuk membatasi pemanasan global di masa depan adalah pertumbuhan yang tinggi PDB global,
yaitu populasi dikalikan dengan PDB per orang. Efisiensi energi dan perubahan pada bauran bahan bakar
dapat membantu mengurangi emisi energi, tetapi keberhasilan mereka diredam oleh pertumbuhan PDB yang
stabil.
Menyadari fakta ini menuntun untuk mengeksplorasi masa depan yang berbeda untuk populasi, misalnya: (1).
dengan memberdayakan perempuan di negara berkembang, yang bisa lebih rendah pertumbuhan penduduk
dan (2). pertumbuhan ekonomi diukur dalam PDB per orang, dengan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi kebutuhan tanpa meningkatkan konsumsi.
Grafik Kaya di bawah untuk skenario emisi rendah dengan peningkatan efisiensi energi dan transisi ke sumber
energi rendah karbon. Meskipun Intensitas Energi dari PDB meningkat, dan Intensitas Karbon dari Energi
(Carbon Intensity of Energy) juga menurun, Emisi CO2 dari Energi tidak terlihat penurunan drastis seperti yang
diharapkan karena pertumbuhan berkelanjutan dalam Populasi Global dan PDB per orang.
Batasan jangka panjang untuk bahan bakar fosil. Kenaikan biaya akibat kelangkaan pasokan minyak dan
gas membatasi laju pertumbuhan sumber energi tersebut. Ini menciptakan efek penyeimbangan yang terbukti di
tahun 2060-an-2080-an untuk minyak dan gas dalam skenario Baseline ketika mereka mulai naik level mati.
Minyak naik dan turun, sementara laju pertumbuhan gas alam mulai menurun
Emisi Non-CO2 mempengaruhi suhu secara signifikan. Metana, N2O, dan F-gas dikontrol oleh slider Metana
& Lainnya. Menyesuaikan ini berdampak besar pada suhu. Ini menyiratkan perubahan signifikan dalam
pengelolaan dan konsumsi ternak, pengelolaan limbah, pupukpenggunaan, dan industri. Emisi ini menghasilkan
sekitar 26% dari total emisi gas rumah kaca.
35. ENROADS DYNAMICS: SKALA EKONOMI & PEMBELAJARAN
• Skala Ekonomi dan Pembelajaran. Peningkatan kapasitas dan
pemasangan sumber energi baru menyebabkan penurunan harga, dan
bahkan lebih besar lagi kapasitas dan instalasi. Biaya pasokan energi
seperti energi terbarukan turun karena pengalaman kumulatif
diperoleh loop umpan balik pembelajaran, juga dikenal sebagai
"skala ekonomi". Setiap penggandaan kapasitas terpasang kumulatif
energi terbarukan mengurangi biaya sekitar 20%, menciptakan
lingkaran penguat (ini dikenal sebagai "rasio kemajuan”)
• Putaran umpan balik penguat ini menjelaskan dinamika. Karena harga
energi terbarukan turun relatif terhadap sumber energi lainnya, daya
tarik energi terbarukan tumbuh. Ini mengarah pada persentase yang
lebih besar dari kapasitas baru yang dipenuhi oleh energi
terbarukan,lebih banyak instalasi energi terbarukan, pembelajaran
lebih lanjut, dan harga jatuh lebih jauh.
36. ENROADS DYNAMICS: DELAY & SLOW CAPITAL STOCK TURNOVER
• Putaran umpan balik penguat ini menjelaskan dinamika. Karena harga energi
terbarukan turun relatif terhadap sumber energi lainnya, daya tarik energi
terbarukan tumbuh. Ini mengarah pada persentase yang lebih besar dari
kapasitas baru yang dipenuhi oleh energi terbarukan, lebih banyak instalasi
energi terbarukan, pembelajaran lebih lanjut, dan harga jatuh lebih jauh.
• Sumber energi baru (misalnya, energi terbarukan dan teknologi nol karbon baru)
membutuhkan waktu puluhan tahun (bukan tahun) untuk meningkatkannya secara
memadai bersaing dengan batu bara, minyak, dan gas secara global. Salah satu
sumber utama penundaan ini adalah infrastruktur energi baru hanya dibangun
ketika infrastruktur lama dihentikan atau ada kebutuhan untuk memenuhi
permintaan energi yang meningkat.
• Hanya 6% dari semua infrastruktur energi dunia berubah setiap tahun, karena
infrastruktur seperti pembangkit listrik tenaga batu bara dan minyak kilang dapat
digunakan selama 30 tahun atau lebih. Jadi, sementara sumber energi nol karbon
baru mungkin menjadi mayoritas pangsa pasar modal energi baru, dibutuhkan
waktu bertahun-tahun untuk modal lama untuk perputaran dan pensiun. Iklimnya
adalah hanya membantu ketika batu bara, minyak, dan gas dihilangkan, dan jika
tidak ada intervensi lain, jumlah itu relative kecil, sekitar 3% per tahun.
37. ENROADS DYNAMICS: DELAY & SLOW CAPITAL STOCK TURNOVER (LANJUTAN)
• Dinamika ini juga relevan dengan peningkatan efisiensi energi, namun demikian,
modal yang menggunakan energi seperti kendaraan, gedung, dan industri,
memiliki umur rata-rata yang jauh lebih pendek (10-15 tahun). Seseorang dapat
meningkatkan efisiensi energi mobil baru segera, misalnya, tetapi efisiensi energi
rata-rata semua mobil membutuhkan waktu puluhan tahun untuk meningkatkannya
semua mobil tua yang tidak efisien membutuhkan waktu untuk dibawa keluar dari
jalan raya.
• Kebijakan yang hanya mempromosikan alternatif bahan bakar fosil membutuhkan
waktu beberapa dekade untuk dikurangi emisi karbon dioksida - infrastruktur
yang ada membutuhkan waktu lama untuk pensiun. Dengan demikian, memenuhi
tujuan iklim juga membutuhkan disinsentif langsung untuk membangun dan
menggunakan infrastruktur bahan bakar fosil.
38. ENROADS DYNAMICS: DELAY & SLOW CAPITAL STOCK TURNOVER (LANJUTAN)
• Dinamika ini juga relevan dengan peningkatan efisiensi energi, namun demikian,
modal yang menggunakan energi seperti kendaraan, gedung, dan industri,
memiliki umur rata-rata yang jauh lebih pendek (10-15 tahun). Seseorang dapat
meningkatkan efisiensi energi mobil baru segera, misalnya, tetapi efisiensi energi
rata-rata semua mobil membutuhkan waktu puluhan tahun untuk meningkatkannya
semua mobil tua yang tidak efisien membutuhkan waktu untuk dibawa keluar dari
jalan raya.
• Kebijakan yang hanya mempromosikan alternatif bahan bakar fosil membutuhkan
waktu beberapa dekade untuk dikurangi emisi karbon dioksida - infrastruktur
yang ada membutuhkan waktu lama untuk pensiun. Dengan demikian, memenuhi
tujuan iklim juga membutuhkan disinsentif langsung untuk membangun dan
menggunakan infrastruktur bahan bakar fosil.
39. ENROADS DYNAMICS: EFEK HARGA, PERMINTAAN, KOMPETISI
• Permintaan energi turun jika harga energi naik, dan permintaan meningkat
jika harga turun. Dinamika pertama terbukti ketika harga karbon
meningkat. Kedua, yang dikenal sebagai efek rebound, adalah ketika
energi karbon nol seperti energi terbarukan atau teknologi baru disubsidi
atau mengalami terobosan dalam peningkatan biaya.
• Subsidi pasokan energi rendah karbon seperti Energi Terbarukan,
perhatikan peningkatan Konsumsi Energi Final. Energi angin dan matahari
yang murah menyebar ke seluruh dunia menurunkan harga energi secara
keseluruhan dan meningkatkan permintaan energi.
• Sambil menaikkan harga karbon, perhatikan penurunan Konsumsi Energi
Final.
• Banyak yang beranggapan bahwa jika dunia mempromosikan beberapa
sumber energi nol karbon jangka panjang seperti nuklir, angin, dan tenaga
surya, kontribusinya terhadap mitigasi karbon akan menjadi tambahan.
Sebaliknya, mereka akan bersaing.
40. ENROADS DYNAMICS: CARBON PRICE
• Produsen energi sering membebankan biaya tambahan kepada
pelanggan mereka, sehingga kebijakan harus dirancang untuk itu
meminimalkan dampak pada yang termiskin.
• Penetapan harga karbon adalah strategi leverage tinggi. Keduanya
mengurangi intensitas karbon dari pasokan energi dan juga
mengurangi kebutuhan energi secara keseluruhan.
• Manfaat Bersama Potentisi dari Harga Karbon (1). Energi terbarukan
menjadi relatif lebih murah, yang dapat mendorong penciptaan
lapangan kerja di sektor tersebut. (2). Mengurangi penggunaan bahan
bakar fosil meningkatkan kualitas udara, meningkatkan penghematan
perawatan kesehatan dan produktivitas pekerja. (3). Pendapatan dari
penetapan harga karbon dapat dialokasikan untuk program sosial
yang dapat dibagikan kepada semua orang.
• Pertimbangan Ekuitas
41. ENROADS DYNAMICS: TATAGUNA LAHAN/DEFORESTASI
• Mengurangi atau meningkatkan hilangnya hutan untuk pertanian dan
penggunaan produk kayu. Deforestasi sering kali membutuhkan
pembakaran dan menebang hutan untuk membuka lahan untuk tanaman
seperti kedelai, jagung, atau minyak sawit. Upaya perlindungan hutan
meningkat keanekaragaman hayati dan dapat mendukung ketahanan
masyarakat.
• Upaya pengurangan deforestasi relatif rendah daya ungkitnya bagi
iklim, karena pengaruh dari energi emisi CO2 begitu dominan, tetapi
menghentikan deforestasi masih merupakan bagian dari upaya multifungsi
untuk mengatasi perubahan iklim iklim. Melindungi hutan bermanfaat untuk
berbagai alasan selain aksi iklim, termasuk konservasi keanekaragaman
hayati dan perlindungan tanah masyarakat adat.
• Co-benefit: (1). Hutan melindungi keanekaragaman hayati dan
menyediakan jasa ekosistem dan sumber makanan (2). Pelestarian hutan
mengurangi erosi dan mencegah hilangnya tanah. (3). Hutan menyediakan
mata pencaharian bagi orang-orang (misalnya, pengumpulan sumber
daya skala kecil dan kehutanan berkelanjutan) yang bisa
• Equity: Upaya pelestarian hutan terkadang membatasi akses lahan
masyarakat adat yang hidup lestaridi tanah selama beberapa generasi.
Kebijakan harus dibuat dengan keterlibatan pemangku kepentingan lokal
42. ENROADS DYNAMICS: SAINS DINAMIKA IKLIM
• Momentum dalam siklus karbon dan iklim menyebabkan
penundaan yang lama antara emisi dan suhu.
• Grafik “Emisi dan Serapan CO2” dan “Konsentrasi CO2”
dalam skenario di mana emisi CO2 menjadi stabil.
Meskipun emisi CO2 (warna merah di bawah) telah
mendatar, konsentrasi CO2 (warna biru menyala
• tepat di bawah) terus meningkat: