Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
CARA-LINGKUNGAN
1. Cara menjaga lingkungan hidup
CARA MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP
12 Feb Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan
tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian
lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah
saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan
masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan
beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi
aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan
lingkungan hidup.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut,
antara lain meliputi hal-hal berikut ini. 1. Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup. 2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan
Berbahaya di Perusahaan Industri. 3. Peraturan Pemerintah (PP)
Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup. 4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup pada tahun 1991. Selain itu, usaha-usaha pelestarian
lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
2. CARA-CARANYA
Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan
kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau
drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti
diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak
mencemari lingkungan.
Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus
dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau
tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air
kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya
dapat terjaga.
Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil
industri yang ramah lingkungan.
Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku
para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar
tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
3. Sementara itu, sebagai seorang pelajar
apa upaya yang dapat kalian lakukan
dalam usaha pelestarian lingkungan
hidup? Beberapa hal yang dapat kalian
lakukan sebagai bentuk upaya
pelestarian lingkungan hidup, antara lain
sebagai berikut: :
4. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
Membuang sampah pada tempatnya,
Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta,
Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan
rumah tinggal.
Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini
harus dimulai dari setiap individu dengan
menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya
lingkungan bagi kehidupan manusia dan pelestarian
alam.
5. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah
penduduk, menipisnya sumber daya alam, perubahan iklim global,
kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta
peningkatan polusi dan kemiskinan. Dapat dibayangkan betapa besar
kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar,
konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan
teknologi saat ini belum bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.[2]
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh
praktek pembangunan tanpa memperhatikan kelestarian alam, atau
disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Di sisi lain, UN (United
Nations) telah menyusun sebuah konsep Sustainable Development
(Pembangunan Berkelanjutan) untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan di atas. Konsep ini didefinisikan sebagai:
“Pembangunan yang memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan
mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya.” Hal ini tertuang secara integratif dalam Brundtland
Report (“Our Common Future”) tahun 1987.[3]
6. Penerapan konsep Sustainable Development saat ini ternyata
jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di
negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh,
setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan
hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota
Jakarta);[4] hal ini diikuti oleh punahnya flora dan fauna
langka.[5] Hal ini sangat jelas menggambarkan kehancuran
alam yang terjadi saat ini.
Dapat diambil bukti nyata kerusakan alam di atas dari berbagai
bencana alam yang terjadi. Di antara tahun 2005-2006 tercatat
terjadinya 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7
bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13
bencana tsunami.[6] Dapat disimpulkan bahwa bencana
longsor dan banjir disebabkan terutama oleh perusakan hutan
dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Sedangkan bencana alam lainnya menimbulkan jumlah korban
yang banyak karena praktek pembangunan yang dilakukan
tanpa memperhatikan potensi bencana.[7]
7. Mengambil contoh banjir yang terjadi di Jakarta,
Februari 2007, kita dapat memahami betapa besar
dampak pembangunan kota terhadap kerusakan
lingkungan dan bencana alam. Menurut tim ahli
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah
pembangunan kota yang mengabaikan fungsi
daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini
diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak
terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah
dan limbah di sungai. Akhirnya debit hujan yang
tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.[8]
8. Yang perlu dikaji selanjutnya ialah prinsip Theologia
Reformed dalam pengelolaan alam yang sejati dan
implementatif. Dalam rangkaian khotbah Pdt. Dr. Stephen
Tong tentang manusia sebagai gambar dan rupa Allah,
posisi manusia dideskripsikan sebagai raja, untuk
menaklukkan dan membudidayakan alam semesta. Hal
ini diungkapkan sesuai dengan Kejadian 1:26-31 yang
berbunyi: “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi ....’” Hal ini
menegaskan bahwa tujuan Allah dalam penciptaan
manusia salah satunya ialah untuk mewakili Allah untuk
menguasai bumi dan segala isinya
9. Nampaknya konsep ini ternyata ditafsirkan
oleh beberapa ahli, seperti Beissner, bahwa
manusia berhak menghabiskan sumber daya
alam untuk kehidupan dan kesenangan
manusia karena diciptakan mengatasi alam.[9]
Pernyataan ini kemudian mengundang kritik
para ahli lingkungan, seperti Lynn White yang
menuduh bahwa ‘Konsep Kristen’ ini telah
mendasari munculnya kerusakan alam karena
kapitalisme dan eksploitasi alam secara habis-
habisan.[10]
Ditulis oleh:seif omar yardan