1. TUGASAKHIR ILMU LINGKUNGAN SEMESTER 1
FELICITY / 20012681721003
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
2. Perubahan iklim memberikan dampak lingkungan yang cukup besar terhadap seluruh komponen
kehidupan dan lingkungan. Dampak langsung perubahan iklim berpengaruh pada sistem pertanian,
terjadinya bencana alam, periode musim yang tidak dapat diprediksi, kehilangan biodiversitas,
degradasi lahan serta hutan.
Indonesia meratifikasi Protokol Kyoto untuk mengurangi dampak perubahan iklim terutama
ancaman pemanasan global yang berpengaruh langsung terhadap negara ini dan menjadi tekanan
politis kepada para pengambil kebijakan yang telah berusaha keras untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan.
Tujuan strategis protokol kyoto adalah mengurangi emisi gas – gas rumah kaca yang disebabkan
oleh aktivitas manusia. Untuk Indonesia, ratifikasi juga memberikan peluang ekonomi dalam
penerapan Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB) atau Clean Development Mechanism (CDM).
3. Menurut United Nation Framework Convention on Climate Change atau
UNFCCC, Perubahan iklim di definisikan sebagai bentuk perubahan iklim yang
ada baik disebabkan secara langsung maupun tidak langsung dari tindakan
manusia yang memicu perubahan komposisi atmosfer global yang juga
berpengaruh pada tingkat variabilitas iklim pada kurun waktu tertentu
4. Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global terah mengakibatkan
ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama lapisan yang dekat dengan
permukaan bumi. Pemanasan global terjadi karena meningkatnya gas – gas rumah kaca
yang dominan dihasilkan dari kegiatan industri.
Pengamatan temperatur sejak abad ke – 19 menunjukan adanya perubahan rata – rata
temperatur yang menjadi indikator perubahan iklim. Pada tahun 1906 hingga 2005,
perubahan temperatur naik menjadi 0,74 ºC. Menurut kajian IPCC, kenaikan temperatur
rata – rata global sekitar 1,1 sampai 6,4 ºC di abad sekarang ini
5. Sumber lainnya penyebab terjadinya perubahan iklim adalah :
1. Alih fungsi atau konversi hutan menjadi kawasan HPH – HTI dengan sektor
kelapa sawit sehingga mengakibatkan degradasi hutan
2. Perluasan perkebunan minyak sawit adalah penyebab utama penebangan
hutan yang terjadi di Indonesia dan Malaysia. Penebangan ini menyebabkan
lahan hutan semakin habis
3. Adanya cuaca ekstrim akibat peningkatan suhu bumi. Cuaca ekstrim ini
mempengaruhi perubahan cuaca skala regional
4. Pemanasan global yang disebabkan oleh radiasi sinar matahari yang tidak
dapat menembus polutan gas / emisi yang ada di udara sehingga cahaya
berkumpul di lapisan udara paling bawah dan mengakibatkan kenaikan suhu
global [Rujito, 2017].
6. Sedangkan dampak perubahan iklim antara lain :
1. Kenaikan permukaan air laut yang terjadi di beberapa belahan dunia
2. Dampak proyeksi yang diperkirakan terjadi di benua Asia adalah timbul dari proses pencairan gletser disekitar
pegunungan Himalaya yang akan mengakibatkan banjir besar dan mempengaruhi sumber daya air di masa yang
akan datang.
3. Teluk Jakarta akan mengalami peningkatan setinggi 0,57 centimeter per tahun dan akan mencapai ketinggian 4,17
meter pada tahun 2050 [Susandi, 2014].
4. Dampak perubahan iklim di Indonesia yang diprediksi adalah kenaikan muka air laut setinggi 1 (satu) meter yang
mengakibatkan masalah besar pada masyarakat yang tinggal didaerah pesisir
5. Indonesia juga akan mengalami abrasi pantai dan mundurnya garis pantai sampai beberapa kilometer sehingga
banyak masyarakat yang akan kehilangan tempat tinggal dan sumber daya
6. Masyarakat Indonesia di daerah pesisir yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan ekonomi masyarakat
akan mengalami gangguan seperti pelumpuran dan penggenangan air yang tinggi. Demikian juga halnya dengan
ekosistem alami seperti mangrove [Murdiyarso, 2003].
7. Penduduk yang tinggal dekat dengan garis pantai berpindah tempat akibat abrasi pantai beberapa kilometer
8. Hilangnya pulau di Indonesia yang berjumlah 17.480 pulau menjadi 13.446 pulau
9. Kerusakan ekologi akibat tingginya permukaan air laut
10. Banyaknya bencana yang terjadi di sleuruh dunia. Bencana yang terjadi yakni di negara Brazil, AS, China, Jepang,
Pakistan, Myanmar, Turki, Filipina, Thailand dan Selandia Baru. Bencana tersebut mengakibatkan jumlah angka
kematian yang tinggi
8. Para ilmuwan telah sepakat bahwa penurunan kandungan CO2 serta gas rumah kaca
lainnya ialah sebesar 60 % dalam menjaga stabilitas iklim. Namun, beberapa kendala
proyek Protokol Kyoto adalah sebagai berikut :
a. Negara – negara Annex I seperti Amerika dan Eropa tidak ikut dalam proyek
Protokol Kyoto atau menaati hukum internasional
b. Kesiapan finansial atau ekonomi suatu negara tidak seluruhnya memiliki
kemampuan untuk pemanfaatan energi alternatif
c. Beberapa negara sudah menyadari dampak dari perubahan iklim namun tidak berani
menuangkan atau memberikan kebijakan strategis dalam mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil maupun upaya penanggulangan perubahan iklim
d. Keberadaan teori keadilan iklim disadari atau tidak hanya berada dalam ranah
abstrak tetapi juga berada dalam tataran praktis
e. Lemahnya peran negara berkembang dalam usaha mitigasi
9. Mekanisme Pembangunan Bersih atau CDM merupakan salah satu instrument
mitigasi perubahan iklim dalam model penurunan emisi gas rumah kaca. MPB
melibatkan negara berkembang dalam pelaksanaannya. Didalam formatnya
CDM menggambarkan semangat multilateralisme dari pihak – pihak yang
mengadopsi Protokol Kyoto. Semangat kebersamaan yang di dasari prinsip
tanggung jawab bersama tetapi dibedakan (common but differentiated) ini
dipercaya dapat mempercepat dalam mengatasi masalah perubahan iklim
daripada menghambatnya.
CDM terbentuk dari hasil konferensi pihak ketiga pada tahun 1997. Dalam
situs resmi UNFCCC dikatakan bahwa CDM diatur dalam Pasal 12 Protokol
Kyoto. Pada pasal tersebut diatur bahwa negara maju dapat berpartisipasi
mengurangi emisi Protokol Kyoto melalui kredit CER yang diperoleh dari
proyek penurunan emisi di negara berkembang
10. Berdasarkan ketentuan Protokol Kyoto, proyek – proyek CDM bertujuan untuk
mendukung serta menjamin terlaksananya pembangunan berkelanjutan di
negara berkembang. Atas dasar dari tujuan inilah muncul pelaksanaan CDM
mutlak mempertimbangkan variabel pembangunan di dalamnya yang
mencakup aspek – aspek lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya.
CDM merupakan mekanisme internasional untuk mengurangi emisi GRK yang
tidak sederhana diikuti oleh para pihak. Ketentuan yang diatur di tingkat
internasional baik teknis maupun non – teknis banyak harus diterjemahkan
dan disesuaikan dengan peraturan perundang – undangan tingkat nasional.
Proyek CDM juga harus mematuhi prinsip – prinsip pembangunan
berkelanjutan di Indonesia.
Terdapat beberapa persyaratan CDM yang tidak sesuai dengan regulasi di
Indonesia
11. Menurunkan emisi gas buang / emisi GRK
Mewujudkan pembangunan berkelanjutan
di negara berkembang
Meminimalisir penggunaan bahan bakar
yang tidak dapat diperbaharui
12. Lokasi kegiatan proyek di negara penerima
Proyeksi jum- CERs
lah emisi GRK
yg dihasilkan
oleh proyek di
lapangan Bantuan dana negara
Annex I
Skenario Dasar Skenario yg Diusulkan Total emisi yg diperboleh
(Lihat sub bab 3.7.3) kan untuk Negara AnnexI
Gambar 2. Diagram Mekanisme Kerja CDM1
Negara Non Annex I
CERs
Negara Annex I
13.
14. Pengaruh perubahan iklim terhadap konflik masyarakat memiliki keterkaitan.
Keterkaitan tersebut diteliti oleh Achmad Romsan, Farida Ali, Akhmad Idris, Adrian
Nugraha, Nurhidayatuloh dan Suzanna Mohamed Isa. Hingga pada tahun 2009, aksi
lingkungan di Indonesia telah mengalami tiga kali perubahan dan dalam 27 tahun
(1982 – 2009) sedikitnya 40 sengketa lingkungan diantara masyarakat, industri dan
pemilik perkebunan. Pencemaran dan degradasi lingkungan menjadi penyebab
terjadinya konflik. Hal ini berdampak pada ekonomi masyarakat dan kekacauan.
Menjembatani permasalahan lingkungan atau sengketa yang terjadi melalui
pengadilan memiliki kelemahan [Romsan dkk, 2017].
Pada dasarnya, sebanyak 40 kasus lingkungan yang terjadi disebabkan oleh industri
dan pelaku usaha perkebunan yang disalahkan atas perusakan lingkungan yang
terjadi. Sementara banyaknya studi atau penelitian menunjukan bahwa pencemaran
tidak hanya menjadi faktor penyebab konflik masyarakat tetapi perubahan iklim juga
berkontribusi sebagai penyebab konflik lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu,
sebelum kasus diajukan ke pengadilan maka perlu diadakan mediasi terlebih dahulu
[Romsan, 2017]
16. 1. Proyek CDM merupakan satu – satunya proyek penurunan emisi gas rumah kaca yang
melibatkan negara berkembang
2. Mekanisme CDM ini merupakan entitas bisnis yang memerlukan kebijakan
kelembagaan dari pemerintah yang komprehensif terhadap keterlibatan Civil
Society Organization (CSO) dan stakeholder lainnya yang lebih strategis
3. Berdasarkan proses wawancara dan analisa faktor – faktor yang mempengaruhi CDM
diperoleh bahwa pelaksanaan CDM di Indonesia cenderung lamban karena adanya
batas waktu yang berakhir pada tahun 2012 [Mulyani, 2009]
4. Pencemaran udara dapat diminimalisir dengan sumber energi terbarukan dan
penerapan produksi bersih pada industri dan pabrik