Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum 2013 dan landasan penyempurnaannya. Secara ringkas, kurikulum 2013 dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memperhatikan aspek yuridis, filosofis, teoritis, dan empiris. Implementasinya dilakukan secara bertahap dari tahun 2013-2015 dengan melakukan pelatihan guru, pengembangan buku, dan evaluasi kurikulum.
2. LATAR BELAKANG
Pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya
berhasil membentuk generasi muda yang
unggul dan berkarakter. Kondisi kehidupan
berbangsa dan bernegara tidak semakin baik,
bahkan semakin carut marut. Nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup kurang dihargai.
Kasus pornografi, narkoba, tawuran menimpa
banyak kalangan anak muda khususnya
pelajar.
07/11/2014 KELOMPOK III 2
3. LATAR BELAKANG
Padahal anak muda adalah generasi
bangsa yang menjadi tulang punggung
bangsa ini. Dengan bobroknya karakter
atau kepribadian anak-anak bangsa
menunjukkan bahwa pendidikan kurang
berhasil di Indonesia.
07/11/2014 KELOMPOK III 3
4. LANDASAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi.
07/11/2014 KELOMPOK III 4
5. LANDASAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
Landasan Filosofis
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional maka pengembangan kurikulum haruslah
berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa
masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang. Pendidikan berakar pada budaya
bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga
mereka mampu menjadi pewaris.
07/11/2014 KELOMPOK III 5
6. LANDASAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan
berdasarkan standar dan teori pendidikan berbasis
kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah
pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai
kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap
kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan
sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal
lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan.
07/11/2014 KELOMPOK III 6
7. LANDASAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
Landasan Empiris
studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA,
menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah
dari 65 negara. Hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics
and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking
amat rendah dalam kemampuan
(1) memahami informasi yang komplek,
(2) teori, analisis dan pemecahan masalah,
(3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah
(4) melakukan investigasi.
Menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan tidak
membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan
esensial yang diperlukan.
07/11/2014 KELOMPOK III 7
8. Standar Kompetensi Lulusan mencakup
Komponen proses
adalah kemampuan minimal untuk mengkaji dan
memproses konten menjadi kompetensi.
Komponen konten
adalah dimensi kemampuan yang menjadi sosok
manusia yang dihasilkan dari pendidikan.
Komponen ruang lingkup
adalah keluasan lingkungan minimal dimana
kompetensi tersebut digunakan, dan menunjukkan
gradasi antara satu satuan pendidikan dengan satuan
pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan
khusus (SMK, SDLB, SMPLB, SMALB).
07/11/2014 KELOMPOK III 8
9. STRUKTUR KURIKULUM SD
Mata Pelajaran Alokasi Belajar Per Minggu
Kelompok A I II III IV V VI
Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4
Pendidikan Pancasila dan
5 6 6 6 6 6
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
Matematika 5 6 6 6 6 6
Kelompok B
Seni Budaya dan ketrampilan
(termasuk muatan lokal)
4 4 4 6 6 6
Pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan (termasuk muatan lokal)
4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi waktu per Minggu 30 32 34 36 36 36
Pembelajaran Tematik Terintegrasi
07/11/2014 KELOMPOK III 9
10. STRUKTUR KURIKULUM SD
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar per Minggu
Kelompok A VII VIII IX
Pendidikan Agama 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan 3 3 3
Bahasa Indonesia 6 6 6
Matematika 5 5 5
Ilmu pengetahuan Alam 5 5 5
Ilmu pengetaguan sosial 4 4 4
Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3 3 3
Prakarya (termsuk muatan lokal) 2 2 2
Jumlah Alokasi per Minggu 38 38 38
07/11/2014 KELOMPOK III
10
11. STRUKTUR KURIKULUM SMA
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu
Kelompok Wajib X XI XII
Pendidikan Agama 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan
2 2 2
Bahasa Indonesia 4 4 4
Matematika 4 4 4
Sejarah Indonesia 2 2 2
Bahasa Inggris 2 2 2
Seni Budaya 2 2 2
Prakarya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
kesehatan
2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok
wajib
23 23 23
07/11/2014 KELOMPOK III 11
12. STRUKTUR KURIKULUM SMA
Kelompok Wajib Alokasi Waktu Belajar Per Minggu
Peminatan Matematika dan Sains I X XI XII
Matematika 3 4 4
Biologi 3 4 4
Fisika 3 4 4
Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
Geografi 3 4 4
Sejarah 3 4 4
Sosiologi dan Antropolgi 3 4 4
Ekonomi 3 4 4
07/11/2014 KELOMPOK III 12
13. STRUKTUR KURIKULUM SMA
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar Per Minggu
Peminatan Sosial X XI XI
Geografi Sosial 3 4 4
Sejarah 3 4 4
Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
Bahasa dan sastra asing lainnya 3 4 4
Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
07/11/2014 KELOMPOK III 13
14. STRUKTUR KURIKULUM SMA
Mata Pelajaran Pilihan Alokasi Waktu Belajar Per Minggu
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas
Minat
6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia 73 75 75
Jumlah Jam pelajaran Yang harus
ditempuh
41 43 43
07/11/2014 KELOMPOK III 14
15. STRATEGI IMPLEMENTASI
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara
Pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota.
Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan
kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi
pelaksanaan kurikulum secara nasional.
Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di
propinsi terkait.
Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam
memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala
sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota
terkait.
07/11/2014 KELOMPOK III 15
16. STRATEGI IMPLEMENTASI
Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:
Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
- Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 –
2014.
Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA
dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013.
Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk
menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya
penanggulangan:
Juli 2013 –2016.
07/11/2014 KELOMPOK III 16
17. STRATEGI IMPLEMENTASI
Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan/PTK.
Pengembangan Buku Siswa dan
Pedoman Guru.
Evaluasi Kurikulum.
07/11/2014 KELOMPOK III 17