1. PML Rumah Sakit NTT
PMPK FK UGM
2012
1
Pengakuan dan Pencatatan
Pendapatan dan Biaya berbasis
Akrual
2. Tujuan Pembelajaran
2
Peserta memahami dasar-dasar pencatatan
akuntansi berbasis akrual
Peserta mampu melakukan pencatatan
pendapatan berbasis akrual
Peserta mampu melakukan pencatatan biaya
berbasis akrual
3. Reformasi Pelaporan Keuangan
Rumah Sakit Daerah
3
Kas Basis Akrual Basis
Dasar Hukum:
UU No 17 Tahun 2003 ttg Keuangan Negara
PP No 71 Tahun 2010 ttg Standar Akuntansi
Pemerintahan
KMK No 1981 Tahun 2010 ttg Pedoman Akuntansi
BLU Rumah Sakit
Permendagri No 61 Tahun 2007 ttg Pedoman
Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah
4. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
4
bertujuan untuk menghasilkan pelaporan
keuangan yang melibatkan arus kas selama
periode tertentu
pendapatan dan biaya diakui dan dicatat pada
saat terjadinya arus kas masuk dan arus kas
keluar
menghasilkan laporan keuangan yang dapat
memperlihatkan sumber dana, alokasi dan
penggunaan sumber dana
5. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
5
Karakteristik:
Beban/biaya belum diakui dan dicatat sampai
terjadinya pembayaran kas (arus kas keluar)
Sebelum terjadi pengeluaran kas, tidak akan terjadi
pengurangan dalam pendapatan
Pendapatan diakui dan dan dicatat saat terjadinya
penerimaan kas (arus kas masuk)
Laporan keuangan menunjukkan posisi kas yang
ada pada saat itu.
Tidak perlu membuat cadangan piutang tak tertagih
(cadangan kerugian piutang)
6. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
6
Kelebihan-kelebihan:
Dapat menunjukkan sumber dana, alokasi dan
penggunaan dana secara jelas
Mudah dipahami
7. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
7
Kekurangan:
Hanya memfokuskanpada arus kas untuk periode
berjalan
Adanya risiko pengakuan pendapatan yang terlalu
tinggi pada suatu periode dimana terjadi
penerimaan kas yang masih diperlukan adanya
pemenuhan kewajiban
Adanya risiko pengakuan pendapatan yang terlalu
rendah pada suatu periode dimana terjadi
pengeluaran kas yang merupakan pembayaran di
muka atas suatu kewajiban
Penghapusan piutang dilakukan secara langsung
tanpa estimasi cadangan kerugian piutang.
Tidak mencerminkan kinerja organisasi periodik
yang sesungguhnya
8. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
8
sistem akuntansi dimana peristiwa ekonomi
diakui dan dicatat pada saat terjadinya
Tujuan penggunaan basis akrual (accrual basis)
adalah memberikan gambaran yang utuh
terhadap posisi keuangan suatu entitas
9. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
9
Karakteristik:
Pendapatan dan Beban diakui pada saat terjadinya
Penyajian beban dilakukan sesuai dengan periode
terjadinya
Beban yang dibayar di muka disesuaikan pada
setiap akhir periode pelaporan, sehingga
menggambarkan beban yang sesungguhnya
ditanggung pada periode tersebut
Kewajiban disesuaikan pada setiap akhir periode
pelaporan, sehingga mencerminkan kewajiban
yang sesungguhnya terjadi pada periode tersebut
Penghapusan piutan tidak dilakukan secara
langsung, tetapi melalui pembentukan cadangan
kerugian piutang
10. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
10
Kelebihan:
Menggambarkan posisi keuangan organisasi
secara lebih akurat
Penghitungan surplus/defisit pada suatu periode
menjadi lebih realistis
Konsisten dengan prinsip mempertemukan
pendapatan dan biaya pada periode yang sama
(prinsip matching)
Mencerminkan kinerja periodik organisasi
sesungguhnya
Meningkatkan akuntabilitas
Memudahkan manajemen untuk melakukan analisis
untuk tujuan pengambilan kebijakan tertentu
11. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
11
Kelemahan-kelemahan:
Diperlukan pemahaman akuntansi yang lebih baik,
sehingga membutuhkan sumber daya manusia
yang handal di bidang akuntansi
Adanya risiko piutang tak tertagih tetap tercatat
sebagai pendapatan, sehingga pendapatan dicatat
terlalu tinggi
Pembentukan cadangan kerugian piutang
mengurangi pendapatan pada suatu periode
Karena dibentuk melalui suatu estimasi yang
seringkali bersifat subyektif, menimbulkan risiko
penyajian laporan keuangan yang tidak
menggambarkan hal sebenarnya
12. Pencatatan Pendapatan
Berbasis Akrual
12
Pendapatan dalam sistem akrual diakui dan
dicatat ketika rumah sakit mempunyai hak untuk
melakukan penagihan karena telah melakukan
pelayanan
Contoh:
Pada tanggal 15 Oktober, seorang pasien rawat
inap telah sembuh dan pulang. Biaya perawatan
total sebesar Rp 10.000.000. Meskipun demikian,
pasien belum membayar secara tunai.
14. Cadangan Kerugian Piutang
14
Sistem akuntansi berbasis akrual tidak
melakukan penghapusan piutang secara
langsung, melainkan mengestimasi cadangan
kerugian piutang pada setiap akhir periode
Contoh:
Jumlah piutang pelayanan pada tanggal 31
Desember 2011 adalah Rp 50.000.000. Rumah
sakit memperkirakan sebanyak 10% dari piutang
tersebut tidak akan bisa ditagih, maka pada
tanggal 31 Desember, rumah sakit membuat
jurnal cadangan kerugian piutang.
15. Pencatatan Cadangan Kerugian
Piutang
15
Penjurnalannya sebagai berikut:
Tgl Jurnal
31 Des Transaks
i
Kerugian Piutang/Piutang tak tertagih Rp 10.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp
10.000.000
Tgl Jurnal
4 Feb
‘12
Transak
si
Cadangan Kerugian Piutang Rp 4.000.000
Piutang Pelayanan
Rp 4.000.000
Jika kemudian pada tanggal 4 Februari tahun berikutnya, dipastikan
bahwa piutang pelayanan sebesar Rp 4.000.000 tidak dapat tertagih,
maka rumah sakit membuat jurnal sebagai berikut:
16. Pendapatan diterima di muka
16
Jika rumah sakit menerima pembayaran di muka
untuk pendapatan jaminan pelayanan, maka
pendapatan harus diakui saat terjadinya realisasi
pelayanan bukan pada saat penerimaan kas di
muka
Contoh:
Pada tanggal 6 Juni, rumah sakit menerima dana
uang muka pasien yang dijamin Asuransi ABA
senilai Rp 150.000.000
17. Pendapatan diterima di muka
17
Penjurnalannya sebagai berikut:
Tgl Jurnal
6 Jun Transak
si
Kas Rp 150.000.000
Pdptn diterima dimuka- ASR ABA Rp
150.000.000
Pendapatan diterima dimuka merupakan kewajiban
bukan pendapatan. Pendapatan baru akan diakui
ketika pelayanan sudah diberikan kepada pasien
18. Pengakuan Pendapatan Berbasis
Akrual
18
Contoh:
Pada tanggal 7 Oktober, seorang pasien berjaminan
Asuransi ABA mendapat pelayanan dengan total
biaya pelayanan sebesar Rp 5.000.000. maka pada
saat inilah pendapatan dicatat dan diakui, jurnal
yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tgl Jurnal
7 Okt Transak
si
Pdptn diterima dimuka- ASR ABA Rp 5.000.000
Pendapatan Pelayanan
Rp 5.000.000
19. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
Rumah Sakit dengan Basis Akrual
19
Sistem akuntansi berbasis akrual, mengakui
biaya/beban pada saat terjadinya, dan dilaporkan
berdasarkan periode terjadinya.
Jika rumah sakit melakukan pembayaran biaya
yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode,
maka pada akhir periode, harus dilakukan
penyesuaian biaya yang diakui untuk satu
periode saja.
Dengan demikian prinsip mempertemukan
pendapatan dan biaya (Matching revenue and
expense) dalam satu periode yang sama dapat
dilakukan
20. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
20
Contoh:
Pada tanggal 1 Oktober , rumah sakit membayar
biaya asuransi kebakaran gedung sebesar Rp
12.000.000, biaya asuransi ini mempunyai
manfaat untuk 12 bulan, maka pada akhir periode
akuntansi, harus dilakukan penyesuaian biaya
asuransi.
21. Biaya dibayar dimuka
21
Tgl Jurnal
31
Des
penyesuaia
n
Biaya Asuransi Rp 3.000.000
Biaya dibayar dimuka Rp
3.000.000
Tgl Jurnal
1 Okt Transak
si
Biaya dibayar dimuka Rp 12.000.000
Kas Rp
12.000.000
Penjurnalan saat pembayaran asuransi:
Penyesuaian pada akhir periode:
22. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
22
Dalam sistem berbasis akrual, Biaya atau beban
harus diakui dan dicatat pada periode terjadinya,
meskipun pada kenyataannya pengeluaran kas
belum terjadi
Contoh:
Rumah sakit membayar gaji karyawan setiap tanggal
5 , Pada tanggal 31 Desember rumah sakit harus
meyusun laporan keuangan. Rumah sakit sudah
memiliki kewajiban membayar gaji karyawan
sebesar Rp 250.000.000, tetapi gaji baru akan
dibayarkan tanggal 5 Januari tahun berikutnya.
Maka pada periode akuntansi yang berakhir pada
23. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
23
Tgl Jurnal
31
Des
penyesuai
an
Biaya Gaji Rp 250.000.000
Hutang Gaji Rp
250.000.000
Penjurnalannya sebagai berikut:
24. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
24
Sistem akuntansi berbasis akrual
mengkapitalisasi harga perolehan aset yang
mempunyai nilai manfaat lebih dari satu periode
akuntansi. Oleh karena itu, setiap akhir periode
harus dilakukan penyesuaian terhadap manfaat
aset.
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari , rumah sakit membeli
kendaraan ambulan, senilai Rp 200.000.000.
Umur ekonomis kendaraan ini diperkirakan 5
tahun, dengan nilai sisa sebesar 0. Nilai manfaat
kendaraan ini adalah 5 tahun. Maka harga
perolehan sebesar Rp 200.000.000, harus
dikapitalisasi setiap periode akuntansi, dan diakui
25. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
25
Penjurnalan pada saat transaksi adalah sebagai
berikut:
• Penjurnalan pada akhir periode
Tgl Jurnal
1 Jan Transaksi Kendaraan Rp 200.000.000
Kas Rp
200.000.000
Tgl Jurnal
31
Des
Penyesuai
an
Biaya Depresiasi Rp 40.000.000
Akumulasi Depresiasi Rp
40.000.000
26. Pertanyaan
26
Sistem akuntansi berbasis apakah yang
digunakan pada rumah sakit anda?
Kesulitan-kesulitan apakah yang akan anda
hadapi , jika sistem akuntansi berbasis akrual
diterapkan pada rumah sakit anda?
Seberapa jauh persiapan rumah sakit anda
dalam menghadapi reformasi pelaporan
keuangan yang akan dilakukan pemerintah
dengan menerapkan sistem pelaporan keuangan
berbasis akrual?