SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
HIROSHIMA
JOHN HERSEY
John Hersey (1904-1993)
 Lahir di Tientsin, China, pada 1904 dari
pasangan misionaris Roscoe and Grace
Baird Hersey.
 Pada 1932 sekolah di Universitas Yale lalu
jadi sekretaris novelis Sinclair Lewis
(menang Nobel 1930) di Cambridge.
 1937 mulai kerja untuk majalah Time dan
Life
Karya
 Men on Bataan (1942), buku nonfiksi
 Into the Valley (1943), buku nonfiksi tentang
‘pertempuran kecil’ yang berdarah di
Guadalcanal.
 “Survival”, terbit di The New Yorker,
menceritakan kepahlawanan John F. Kennedy
saat perahu latihan mereka tenggelam di Laut
Pasifik Selatan.
 Joe is Home Now (1944), terbit di Life, soal
perasaan trauma lusinan pasukan Amerika (GI).
 A Bell for Adano (1944), novel tentang
pendidikan AS di sebuah pedesaan Italia.
Meraih Hadiah Pulitzer pada 1945.
Ide Awal “Hiroshima”
• Akhir 1945 Hersey hendak pergi ke China dan
Jepang meliput situasi Perang Dunia II. Biaya
ditanggung Life dan The New Yorker.
• Hersey berdiskusi dengan William Shawn, redaktur
pelaksana The New Yorker, tentang 10 ide kerangka
tulisan. Salah satunya karya Joel Sayre tentang
Cologne kena bom dahsyat. Shawn mulanya ingin
memuat karya ini tapi Perang Eropa selesai duluan
dan ada Hiroshima!
• Hersey belum menemukan satu pun kerangka tulisan
yang dinilainya paling kuat untuk mengisahkan
Hiroshima.
William Shawn
 Maret 1946, Hersey tiba di China, pintu
masuk ke Jepang yang paling murah,
sekaligus untuk menengok kampung
halamannya.
 Mei berlayar ke Jepang, dan memikirkan
pendekatan cerita Hiroshima. Di kabin
kapal, Hersey menemukannya setelah
membaca novel The Bridge of San Luis
Rey karya Thornton Wilder.
• Terbit 1927, novel itu berkisah tentang
bencana alam di Peru pada abad ke-18 dari
sudut pandang lima tokoh yang berbeda –
belakangan Hersey menjadikannya enam
tokoh.
“The Bridge of San Luis Rey”
• Meraih Pulitzer Prize 1928 untuk kategori
novel.
• Pada 1998, terpilih masuk dalam the 100
Best 20th
-Century Novels.
• Time Magazine memasukkannya dalam
TIME 100 Best English-language Novels
from 1923 to 2005.
• Mempengaruhi banyak karya penulis lain,
fiksi maupun nonfiksi. Tiga kali difilmkan.
Liputan “Hiroshima”
 25 Mei 1946 Hersey tiba di Hiroshima, dan mulai menggumpulkan
informasi dengan teknik bola salju.
 Selama 3 minggu Hersey mewawancarai 40-an akademisi dan
saksi, termasuk enam orang karakter yang artikulatif.
 Hersey memilih 5 orang Jepang dan satu pastor Jerman untuk
jadi tokoh cerita: Toshiko Sasaki (klerk), Hatsuyo Nakamura
(penjahit), Masakuzu Fujii (dokter), Wilhelm Kleinsorge, Terufumi
Sasaki (apoteker), dan Kiyoshi Tanimoto (pendeta).
Penulisan “Hiroshima”
 12 Juni 1946 Hersey terbang kembali ke Cambridge dan sebulan
lebih menulis laporan dengan gaya kalem, kering, tanpa emosi.
• Seperti memahat patung, Hersey tidak menulis dari awal sampai
akhir tapi menggarap bagian per bagian; satu bagian ditulis lalu
pindah ke bagian lain.
• Artikel jadi empat bagian dan tiap bagian dipecah dalam enam
sosok narasumber. Di beberapa sekuen, antarsosok itu bertemu
dan bersimpangan, tapi semuanya tak pernah berkumpul jadi satu.
• Tak ada jumlah korban, teknis persenjataan atau pesawat
pengebom, pun tak ada keterangan tentang bom itu sendiri –meski
Hersey sudah mengumpulkan semua data itu.
Editing “Hiroshima”
 Agustus laporan 4 seri, 150 halaman, 30.000 kata
(dari 60-70.000 kata) diserahkan Hersey kepada
William Shawn dengan judul “Some Events at
Hiroshima”.
 Setelah diputuskan akan memuatnya utuh, selama
10 hari Shawn dan Ross mengurung diri di ruang
editor terkunci. Ross kosentrasi pada detail narasi,
Shawn menyusupkan nafas humanisme.
 Bagian pertama, Ross memberi 47 komentar plus
27 komentar sesudah revisi, dan enam lagi setelah
revisi kedua.
 Ross dan Shawn bukan saja mengajukan
pertanyaan tapi juga meneliti titik kecil tiap fakta,
kejelasan, konsistensi, diksi, tata bahasa dan
logika.
Harold Ross
Catatan Ross
atas “Laporan- Beberapa Kejadian di Hiroshima – bagian II” oleh Hersey
 
Saya masih tidak puas dengan judul serial ini.
Saya pikir ada lubang besar dalam cerita ini. Mungkin itu memang maksud 
Hersey. Jika iya, tanyakan usul yang saya ajukan. Secara keseluruhan, saya 
menduga-duga apa yang menyebabkan orang-orang ini terbunuh, luka bakar, 
tertimpa puing-puing, gegar otak? Setahun sudah saya menduga tentang hal ini dan 
saya berharap cerita ini akan memberitahukan saya. Ternyata tidak. Hampir seratus 
ribu orang terbunuh, tapi Hersey tak memberi tahu bagaimana mereka terbunuh. ... 
Pada suatu tempat, di cetak percobaan 14, seorang wanita dengan luka yang tak 
terlihat, mati. Apakah banyak mayat di hari itu yang lukanya tak terlihat. 
Bagaimana mayat-mayat yang bergelimpangan di trotoar saat orang-orang Katolik 
pindah –berapa proporsi dari mereka yang tak terlihat. Saya pikir memasukkan 
sedikit hal itu ke dalam cerita, sesegera mungkin, merupakan ide bagus –kecuali, 
sebagaimana saya katakan, bertentangan dari rencana dasar Hersey.
Satu hal lagi, saya pikir dia seharusnya menyebutkan muntah-muntah. Dia 
tak menyebutkannya sampai cetak percobaan 13, yang akan jadi kejutan besar bagi 
pembaca bahwa secara umum para pesakitan muntah....
Saya mengusulkan (saya membuat ini seperti dalam sisipan di catatan setelah 
menyelesaikan anotasi) bahwa Hersey sebaiknya menyelipkan waktu –cantumkan 
jam dan menitnya, setepatnya atau perkiraan, dari waktu ke waktu. Pembaca 
kehilangan seluruh kesadaran akan berlalunya waktu di dalam alur cerita dan 
takkan pernah tahu pukul berapakah saat itu; apakah 10 pagi atau 4 sore. ..
The New Yorker, 31 Agustus 1946
“The New Yorker minggu ini
mempersembahkan seluruh
ruang editorialnya untuk
sebuah artikel tentang
kemusnahan yang
menyeluruh di sebuah kota
oleh bom atom dan apa yang
terjadi pada warga kota itu. Ini
kami lakukan dengan
keyakinan bahwa kita tahu
kemampuan yang
menghancurkan dari senjata
itu tapi tak semuanya, dan
bahwa orang seharusnya
meluangkan waktu untuk
merenungkan dampak
mengerikan atas penggunaan
senjata tersebut.”
New Yorker 1946
• Name of the
department: Reporter
at Large
• Please do read the
small box, introducing
the Hiroshima story
• Where’s John
Hersey’s byline?
 Harian Life, Herald Tribune, dan koran liberal PM mencetak
tajuk rencana mengomentari artikel Hersey.
 Seluruh terbitan di kedai koran habis pada hari diterbitkan.
Dan saat Albert Einstein mencoba membeli seribu majalah
itu, tak satu pun tersedia. Dalam dua hari harga terbitan
bekasnya mencapai 18 dolar di pelelangan.
 Radio American Broadcasting Company dan BBC Inggris
membacakan keseluruhan artikel, tanpa selingan iklan.
 Memicu gerakan antibom nuklir yang gemanya terasa
hingga beberapa dekade, terutama dalam suasana Perang
Dingin.
Reaksi atas “Hiroshima”
Tujuh Pertimbangan Narasi
• Fakta: Hersey bikin liputan mendalam dgn interview
puluhan nara sumber. Semua fakta, tak ada fiksi
• Konflik: Amerika Serikat vs Jepang dalam Perang Dunia
II namun juga tragedi kemanusiaan 66,000 mati dari
populasi 255,000
• Karakter: 5 warga Jepang, 1 pastor Jerman
• Akses: Hersey bisa interview korban2 di Hiroshima
• Emosi: Panik, kebakaran, penasaran, kematian,
kesedihan, kemarahan, pasrah
• Waktu: 7 Agustus 1945
• Kebaruan: Bom paling dahyat dalam sejarah
Top 100 Works of American Journalism
in 20th Century
1. John Hersey. "Hiroshima." 1946
2. Rachel Carson. "Silent Spring." 1962
3. Bob Woodward and Carl Bernstein. Watergate investigations for the
Washington Post. 1972-73
4. Edward R. Murrow. "This is London . . ." radio reports for CBS on the
German bombing of London. Also collected in book form. 1940
5. Ida Tarbell. "The History of the Standard Oil Company" investigation.
1902-1904 (book 1904)
6. Lincoln Steffens. "The Shame of the Cities." 1902-1904 (book 1904)
7. John Reed. "Ten Days That Shook the World." 1919
8. H.L. Mencken. Coverage of the Scopes "monkey" trial. 1925
9. Ernie Pyle. Reports from Europe and the Pacific during World War II.
1940-45
10. Edward R. Murrow and Fred Friendly. See It Now documentary taking
on Senator Joseph McCarthy. 1954
As selected by Madeleine Blais, Alan Brinkley, David Brinkley, Lydia Chavez, Karen Durbin, Clay Felker, Jeff Greenfield, Pete Hamill, Mary
McGrory, Nancy Maynard, Eric Newton, Dorothy Rabinowitz, Gene Roberts, Morley Safer, David Shaw, George Will and Ben
Yagoda; And the New York University Journalism faculty: David Dent, Todd Gitlin, Lamar Graham, Brooke Kroeger, Susie Linfield,
Michael Ludlum, Robert Manoff, Anne Matthews, Pamela Newkirk, Michael Norman, Richard Petrow, Mary Quigley, Marcia Rock,
Jay Rosen, Stephen Solomon, Mitchell Stephens, Carol Sternhell, Jane Stone and Ellen Willis. Project director: Mitchell Stephens.
Announced March 1999.
Karya ini menghentikan
perdebatan antara politisi,
agamawan, dan ilmuwan bom
atom.
Kesimpulannya, ujicoba bom atom
selayaknya dihentikan!
Struktur “Hiroshima”
1. A Noiseless Flash
2. The Fire
3. Details are being Investigated
4. Panic Grass and Feverfew
Hersey menyajikan detail dan akurasi yang “biblical”
sehingga kelak orang-orang Jepang itu menyatakan tak ada satu pun yang salah
Shawn dan Ross setuju pada struktur ini tapi Shawn usul dijadikan satu laporan utuh
Ross mulanya ragu-ragu karena 30,000 kata akan menghabiskan seluruh 68 halaman majalah.
Ross butuh seminggu untuk berpikir dan mengambil keputusan “ya”
Ross mengganti judul lebih sederhana, hanya “Hiroshima”
Nakamura dan Hersey
Hersey membebaskan siapapun untuk
mencetak edisi bahasa Jepang, Hiroshima-
shi.
Pada 1985, Hersey mengunjungi Hatsuyo
Nakamura.
Nakamura sedih menerima telegram
berbunyi: “John Hersey died at home in Key
West, Florida on March 24, 1993. He told
me to inform you before. Regards, Barbara
Hersey.”

More Related Content

Viewers also liked

Sepuluh Elemen Jurnalisme
Sepuluh Elemen JurnalismeSepuluh Elemen Jurnalisme
Sepuluh Elemen JurnalismeAndreas Harsono
 
Is social media as powerful as we think
Is social media as powerful as we thinkIs social media as powerful as we think
Is social media as powerful as we thinkRachael Nagelberg
 
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi Andreas Harsono
 
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in IndonesiaReligious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in IndonesiaAndreas Harsono
 
Popular science writing: Beyond the scientific article
Popular science writing: Beyond the scientific articlePopular science writing: Beyond the scientific article
Popular science writing: Beyond the scientific articleEthel Makila
 
22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-online22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-onlineali rahman
 
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?Sena Achari
 
Introduction to Technical Writing
Introduction to Technical WritingIntroduction to Technical Writing
Introduction to Technical WritingVince
 
Tempo institute menulis-populer
Tempo institute menulis-populer Tempo institute menulis-populer
Tempo institute menulis-populer Mardiyah Chamim
 
Writing Narratives
Writing NarrativesWriting Narratives
Writing Narrativesmungo13
 
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and SharedMichael Hyatt
 
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On Activities
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On ActivitiesTeaching Writing - Some Ideas for Hands-On Activities
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On ActivitiesCynthia James
 
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"Glenn Leibowitz
 
Writing Skills (Written Communication)
Writing Skills (Written Communication)Writing Skills (Written Communication)
Writing Skills (Written Communication)Mudasir Khan
 

Viewers also liked (19)

Sepuluh Elemen Jurnalisme
Sepuluh Elemen JurnalismeSepuluh Elemen Jurnalisme
Sepuluh Elemen Jurnalisme
 
Is social media as powerful as we think
Is social media as powerful as we thinkIs social media as powerful as we think
Is social media as powerful as we think
 
Presentation Food Pro
Presentation Food ProPresentation Food Pro
Presentation Food Pro
 
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
 
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in IndonesiaReligious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
 
Popular science writing: Beyond the scientific article
Popular science writing: Beyond the scientific articlePopular science writing: Beyond the scientific article
Popular science writing: Beyond the scientific article
 
22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-online22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-online
 
Konvergensi media
Konvergensi mediaKonvergensi media
Konvergensi media
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?
 
Menulis di media sosial
Menulis di media sosialMenulis di media sosial
Menulis di media sosial
 
Introduction to Technical Writing
Introduction to Technical WritingIntroduction to Technical Writing
Introduction to Technical Writing
 
Menggali ide penulisan
Menggali ide penulisanMenggali ide penulisan
Menggali ide penulisan
 
Tempo institute menulis-populer
Tempo institute menulis-populer Tempo institute menulis-populer
Tempo institute menulis-populer
 
Writing Narratives
Writing NarrativesWriting Narratives
Writing Narratives
 
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
 
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On Activities
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On ActivitiesTeaching Writing - Some Ideas for Hands-On Activities
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On Activities
 
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"
 
Writing Skills (Written Communication)
Writing Skills (Written Communication)Writing Skills (Written Communication)
Writing Skills (Written Communication)
 

Similar to Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"

TUGAS PRESENTASI PERANG DUNIA
TUGAS PRESENTASI PERANG DUNIATUGAS PRESENTASI PERANG DUNIA
TUGAS PRESENTASI PERANG DUNIARiyani Dwi Sari
 
Perang Dunia II Serta Pengaruhnya di Indonesia
Perang Dunia II Serta Pengaruhnya di IndonesiaPerang Dunia II Serta Pengaruhnya di Indonesia
Perang Dunia II Serta Pengaruhnya di IndonesiaListya Arinawati
 
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesia
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesiaKekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesia
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 
Hans Jonas Filsafat ilmu.pdf
Hans Jonas Filsafat ilmu.pdfHans Jonas Filsafat ilmu.pdf
Hans Jonas Filsafat ilmu.pdfdahliadaud1
 
Teori sosiologi dan alam pendidikan
Teori sosiologi dan alam pendidikanTeori sosiologi dan alam pendidikan
Teori sosiologi dan alam pendidikanCheem Kurt
 
Ips kelas 9 | KEBIJAKAN POLITIK JEPANG
Ips kelas 9 | KEBIJAKAN POLITIK JEPANGIps kelas 9 | KEBIJAKAN POLITIK JEPANG
Ips kelas 9 | KEBIJAKAN POLITIK JEPANGShafira Apriliani
 
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERMANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERKuliahMandiri.org
 
Medan eropa
Medan eropaMedan eropa
Medan eropaVJ Asenk
 
1. Sejarah Gerakan.ppt
1. Sejarah Gerakan.ppt1. Sejarah Gerakan.ppt
1. Sejarah Gerakan.pptJupitersclown
 
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putraPeriodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putrarizalnugrahaputra
 
Sejarah Perkembangan Jurnalistik.pptx
Sejarah Perkembangan Jurnalistik.pptxSejarah Perkembangan Jurnalistik.pptx
Sejarah Perkembangan Jurnalistik.pptxImanSumbu
 
Chairil anwar
Chairil anwarChairil anwar
Chairil anwarDespian
 

Similar to Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima" (20)

TUGAS PRESENTASI PERANG DUNIA
TUGAS PRESENTASI PERANG DUNIATUGAS PRESENTASI PERANG DUNIA
TUGAS PRESENTASI PERANG DUNIA
 
Perang Dunia II Serta Pengaruhnya di Indonesia
Perang Dunia II Serta Pengaruhnya di IndonesiaPerang Dunia II Serta Pengaruhnya di Indonesia
Perang Dunia II Serta Pengaruhnya di Indonesia
 
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesia
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesiaKekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesia
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesia
 
Hans Jonas Filsafat ilmu.pdf
Hans Jonas Filsafat ilmu.pdfHans Jonas Filsafat ilmu.pdf
Hans Jonas Filsafat ilmu.pdf
 
sejarah produksi dokumenter
sejarah produksi dokumentersejarah produksi dokumenter
sejarah produksi dokumenter
 
Teori sosiologi dan alam pendidikan
Teori sosiologi dan alam pendidikanTeori sosiologi dan alam pendidikan
Teori sosiologi dan alam pendidikan
 
Foto yang mengubah Sejarah
Foto yang mengubah SejarahFoto yang mengubah Sejarah
Foto yang mengubah Sejarah
 
Penulis zaman depresi harlem
Penulis zaman depresi harlemPenulis zaman depresi harlem
Penulis zaman depresi harlem
 
Ips kelas 9 | KEBIJAKAN POLITIK JEPANG
Ips kelas 9 | KEBIJAKAN POLITIK JEPANGIps kelas 9 | KEBIJAKAN POLITIK JEPANG
Ips kelas 9 | KEBIJAKAN POLITIK JEPANG
 
Perang Dunia
Perang DuniaPerang Dunia
Perang Dunia
 
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERMANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
 
Bab 3 perang dunia
Bab 3 perang duniaBab 3 perang dunia
Bab 3 perang dunia
 
Dekade-Dekade Perubahan
Dekade-Dekade PerubahanDekade-Dekade Perubahan
Dekade-Dekade Perubahan
 
Medan eropa
Medan eropaMedan eropa
Medan eropa
 
1. Sejarah Gerakan.ppt
1. Sejarah Gerakan.ppt1. Sejarah Gerakan.ppt
1. Sejarah Gerakan.ppt
 
Pkwu
PkwuPkwu
Pkwu
 
Aliran seni Dadaism
Aliran seni DadaismAliran seni Dadaism
Aliran seni Dadaism
 
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putraPeriodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
 
Sejarah Perkembangan Jurnalistik.pptx
Sejarah Perkembangan Jurnalistik.pptxSejarah Perkembangan Jurnalistik.pptx
Sejarah Perkembangan Jurnalistik.pptx
 
Chairil anwar
Chairil anwarChairil anwar
Chairil anwar
 

More from Andreas Harsono

Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptxDiskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptxAndreas Harsono
 
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptxJurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptxAndreas Harsono
 
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptxTiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptxAndreas Harsono
 
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptx
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptxSepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptx
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptxAndreas Harsono
 

More from Andreas Harsono (6)

Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptxDiskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
 
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptxJurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
 
Perkakas Menulis.pptx
Perkakas Menulis.pptxPerkakas Menulis.pptx
Perkakas Menulis.pptx
 
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptxTiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
 
Writing Tools
Writing ToolsWriting Tools
Writing Tools
 
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptx
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptxSepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptx
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptx
 

Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"

  • 2. John Hersey (1904-1993)  Lahir di Tientsin, China, pada 1904 dari pasangan misionaris Roscoe and Grace Baird Hersey.  Pada 1932 sekolah di Universitas Yale lalu jadi sekretaris novelis Sinclair Lewis (menang Nobel 1930) di Cambridge.  1937 mulai kerja untuk majalah Time dan Life
  • 3. Karya  Men on Bataan (1942), buku nonfiksi  Into the Valley (1943), buku nonfiksi tentang ‘pertempuran kecil’ yang berdarah di Guadalcanal.  “Survival”, terbit di The New Yorker, menceritakan kepahlawanan John F. Kennedy saat perahu latihan mereka tenggelam di Laut Pasifik Selatan.  Joe is Home Now (1944), terbit di Life, soal perasaan trauma lusinan pasukan Amerika (GI).  A Bell for Adano (1944), novel tentang pendidikan AS di sebuah pedesaan Italia. Meraih Hadiah Pulitzer pada 1945.
  • 4. Ide Awal “Hiroshima” • Akhir 1945 Hersey hendak pergi ke China dan Jepang meliput situasi Perang Dunia II. Biaya ditanggung Life dan The New Yorker. • Hersey berdiskusi dengan William Shawn, redaktur pelaksana The New Yorker, tentang 10 ide kerangka tulisan. Salah satunya karya Joel Sayre tentang Cologne kena bom dahsyat. Shawn mulanya ingin memuat karya ini tapi Perang Eropa selesai duluan dan ada Hiroshima! • Hersey belum menemukan satu pun kerangka tulisan yang dinilainya paling kuat untuk mengisahkan Hiroshima. William Shawn
  • 5.  Maret 1946, Hersey tiba di China, pintu masuk ke Jepang yang paling murah, sekaligus untuk menengok kampung halamannya.  Mei berlayar ke Jepang, dan memikirkan pendekatan cerita Hiroshima. Di kabin kapal, Hersey menemukannya setelah membaca novel The Bridge of San Luis Rey karya Thornton Wilder. • Terbit 1927, novel itu berkisah tentang bencana alam di Peru pada abad ke-18 dari sudut pandang lima tokoh yang berbeda – belakangan Hersey menjadikannya enam tokoh.
  • 6. “The Bridge of San Luis Rey” • Meraih Pulitzer Prize 1928 untuk kategori novel. • Pada 1998, terpilih masuk dalam the 100 Best 20th -Century Novels. • Time Magazine memasukkannya dalam TIME 100 Best English-language Novels from 1923 to 2005. • Mempengaruhi banyak karya penulis lain, fiksi maupun nonfiksi. Tiga kali difilmkan.
  • 7. Liputan “Hiroshima”  25 Mei 1946 Hersey tiba di Hiroshima, dan mulai menggumpulkan informasi dengan teknik bola salju.  Selama 3 minggu Hersey mewawancarai 40-an akademisi dan saksi, termasuk enam orang karakter yang artikulatif.  Hersey memilih 5 orang Jepang dan satu pastor Jerman untuk jadi tokoh cerita: Toshiko Sasaki (klerk), Hatsuyo Nakamura (penjahit), Masakuzu Fujii (dokter), Wilhelm Kleinsorge, Terufumi Sasaki (apoteker), dan Kiyoshi Tanimoto (pendeta).
  • 8. Penulisan “Hiroshima”  12 Juni 1946 Hersey terbang kembali ke Cambridge dan sebulan lebih menulis laporan dengan gaya kalem, kering, tanpa emosi. • Seperti memahat patung, Hersey tidak menulis dari awal sampai akhir tapi menggarap bagian per bagian; satu bagian ditulis lalu pindah ke bagian lain. • Artikel jadi empat bagian dan tiap bagian dipecah dalam enam sosok narasumber. Di beberapa sekuen, antarsosok itu bertemu dan bersimpangan, tapi semuanya tak pernah berkumpul jadi satu. • Tak ada jumlah korban, teknis persenjataan atau pesawat pengebom, pun tak ada keterangan tentang bom itu sendiri –meski Hersey sudah mengumpulkan semua data itu.
  • 9. Editing “Hiroshima”  Agustus laporan 4 seri, 150 halaman, 30.000 kata (dari 60-70.000 kata) diserahkan Hersey kepada William Shawn dengan judul “Some Events at Hiroshima”.  Setelah diputuskan akan memuatnya utuh, selama 10 hari Shawn dan Ross mengurung diri di ruang editor terkunci. Ross kosentrasi pada detail narasi, Shawn menyusupkan nafas humanisme.  Bagian pertama, Ross memberi 47 komentar plus 27 komentar sesudah revisi, dan enam lagi setelah revisi kedua.  Ross dan Shawn bukan saja mengajukan pertanyaan tapi juga meneliti titik kecil tiap fakta, kejelasan, konsistensi, diksi, tata bahasa dan logika. Harold Ross
  • 10. Catatan Ross atas “Laporan- Beberapa Kejadian di Hiroshima – bagian II” oleh Hersey   Saya masih tidak puas dengan judul serial ini. Saya pikir ada lubang besar dalam cerita ini. Mungkin itu memang maksud  Hersey. Jika iya, tanyakan usul yang saya ajukan. Secara keseluruhan, saya  menduga-duga apa yang menyebabkan orang-orang ini terbunuh, luka bakar,  tertimpa puing-puing, gegar otak? Setahun sudah saya menduga tentang hal ini dan  saya berharap cerita ini akan memberitahukan saya. Ternyata tidak. Hampir seratus  ribu orang terbunuh, tapi Hersey tak memberi tahu bagaimana mereka terbunuh. ...  Pada suatu tempat, di cetak percobaan 14, seorang wanita dengan luka yang tak  terlihat, mati. Apakah banyak mayat di hari itu yang lukanya tak terlihat.  Bagaimana mayat-mayat yang bergelimpangan di trotoar saat orang-orang Katolik  pindah –berapa proporsi dari mereka yang tak terlihat. Saya pikir memasukkan  sedikit hal itu ke dalam cerita, sesegera mungkin, merupakan ide bagus –kecuali,  sebagaimana saya katakan, bertentangan dari rencana dasar Hersey. Satu hal lagi, saya pikir dia seharusnya menyebutkan muntah-muntah. Dia  tak menyebutkannya sampai cetak percobaan 13, yang akan jadi kejutan besar bagi  pembaca bahwa secara umum para pesakitan muntah.... Saya mengusulkan (saya membuat ini seperti dalam sisipan di catatan setelah  menyelesaikan anotasi) bahwa Hersey sebaiknya menyelipkan waktu –cantumkan  jam dan menitnya, setepatnya atau perkiraan, dari waktu ke waktu. Pembaca  kehilangan seluruh kesadaran akan berlalunya waktu di dalam alur cerita dan  takkan pernah tahu pukul berapakah saat itu; apakah 10 pagi atau 4 sore. ..
  • 11. The New Yorker, 31 Agustus 1946 “The New Yorker minggu ini mempersembahkan seluruh ruang editorialnya untuk sebuah artikel tentang kemusnahan yang menyeluruh di sebuah kota oleh bom atom dan apa yang terjadi pada warga kota itu. Ini kami lakukan dengan keyakinan bahwa kita tahu kemampuan yang menghancurkan dari senjata itu tapi tak semuanya, dan bahwa orang seharusnya meluangkan waktu untuk merenungkan dampak mengerikan atas penggunaan senjata tersebut.”
  • 12. New Yorker 1946 • Name of the department: Reporter at Large • Please do read the small box, introducing the Hiroshima story • Where’s John Hersey’s byline?
  • 13.  Harian Life, Herald Tribune, dan koran liberal PM mencetak tajuk rencana mengomentari artikel Hersey.  Seluruh terbitan di kedai koran habis pada hari diterbitkan. Dan saat Albert Einstein mencoba membeli seribu majalah itu, tak satu pun tersedia. Dalam dua hari harga terbitan bekasnya mencapai 18 dolar di pelelangan.  Radio American Broadcasting Company dan BBC Inggris membacakan keseluruhan artikel, tanpa selingan iklan.  Memicu gerakan antibom nuklir yang gemanya terasa hingga beberapa dekade, terutama dalam suasana Perang Dingin. Reaksi atas “Hiroshima”
  • 14. Tujuh Pertimbangan Narasi • Fakta: Hersey bikin liputan mendalam dgn interview puluhan nara sumber. Semua fakta, tak ada fiksi • Konflik: Amerika Serikat vs Jepang dalam Perang Dunia II namun juga tragedi kemanusiaan 66,000 mati dari populasi 255,000 • Karakter: 5 warga Jepang, 1 pastor Jerman • Akses: Hersey bisa interview korban2 di Hiroshima • Emosi: Panik, kebakaran, penasaran, kematian, kesedihan, kemarahan, pasrah • Waktu: 7 Agustus 1945 • Kebaruan: Bom paling dahyat dalam sejarah
  • 15. Top 100 Works of American Journalism in 20th Century 1. John Hersey. "Hiroshima." 1946 2. Rachel Carson. "Silent Spring." 1962 3. Bob Woodward and Carl Bernstein. Watergate investigations for the Washington Post. 1972-73 4. Edward R. Murrow. "This is London . . ." radio reports for CBS on the German bombing of London. Also collected in book form. 1940 5. Ida Tarbell. "The History of the Standard Oil Company" investigation. 1902-1904 (book 1904) 6. Lincoln Steffens. "The Shame of the Cities." 1902-1904 (book 1904) 7. John Reed. "Ten Days That Shook the World." 1919 8. H.L. Mencken. Coverage of the Scopes "monkey" trial. 1925 9. Ernie Pyle. Reports from Europe and the Pacific during World War II. 1940-45 10. Edward R. Murrow and Fred Friendly. See It Now documentary taking on Senator Joseph McCarthy. 1954 As selected by Madeleine Blais, Alan Brinkley, David Brinkley, Lydia Chavez, Karen Durbin, Clay Felker, Jeff Greenfield, Pete Hamill, Mary McGrory, Nancy Maynard, Eric Newton, Dorothy Rabinowitz, Gene Roberts, Morley Safer, David Shaw, George Will and Ben Yagoda; And the New York University Journalism faculty: David Dent, Todd Gitlin, Lamar Graham, Brooke Kroeger, Susie Linfield, Michael Ludlum, Robert Manoff, Anne Matthews, Pamela Newkirk, Michael Norman, Richard Petrow, Mary Quigley, Marcia Rock, Jay Rosen, Stephen Solomon, Mitchell Stephens, Carol Sternhell, Jane Stone and Ellen Willis. Project director: Mitchell Stephens. Announced March 1999.
  • 16. Karya ini menghentikan perdebatan antara politisi, agamawan, dan ilmuwan bom atom. Kesimpulannya, ujicoba bom atom selayaknya dihentikan!
  • 17. Struktur “Hiroshima” 1. A Noiseless Flash 2. The Fire 3. Details are being Investigated 4. Panic Grass and Feverfew Hersey menyajikan detail dan akurasi yang “biblical” sehingga kelak orang-orang Jepang itu menyatakan tak ada satu pun yang salah Shawn dan Ross setuju pada struktur ini tapi Shawn usul dijadikan satu laporan utuh Ross mulanya ragu-ragu karena 30,000 kata akan menghabiskan seluruh 68 halaman majalah. Ross butuh seminggu untuk berpikir dan mengambil keputusan “ya” Ross mengganti judul lebih sederhana, hanya “Hiroshima”
  • 18. Nakamura dan Hersey Hersey membebaskan siapapun untuk mencetak edisi bahasa Jepang, Hiroshima- shi. Pada 1985, Hersey mengunjungi Hatsuyo Nakamura. Nakamura sedih menerima telegram berbunyi: “John Hersey died at home in Key West, Florida on March 24, 1993. He told me to inform you before. Regards, Barbara Hersey.”