4. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab
pada sebuah karangan atau karya ilmiah
yang mana cara penulisannya harus
dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal
juga dengan nama lain alinea. Paragraf
dibuat dengan membuat kata pertama
pada baris pertama masuk ke dalam (geser
ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau
spasi. Demikian pula dengan paragraf
berikutnya mengikuti penyajian seperti
paragraf pertama.
6. Deskripsi
Deskripsi adalah paragraf yang
menggambarkan suatu objek sehingga
pembaca seakan bisa
melihat, mendengar, atau merasa objek
yang digambarkan itu. Objek yang
dideskripsikan dapat berupa
orang, benda, atau tempat.
Ciri-ciri Deskripsi
7. Ciri-ciri Paragraf Deskripsi
Menggambarkan /melukiskan objek
tertentu (orang, tempat, keindahan alam
dll).
Bertujuan agar pembaca seolah-olah
melihat sendiri objek.
8. Eksposisi
Eksposisi adalah paragraf yang
menginformasikan suatu
teori, teknik, kiat, atau petunjuk
sehingga orang yang membacanya
akan bertambah wawasannya.
Ciri-ciri Eksposisi
9. Ciri-ciri Paragraf Eksposisi
Bersifatnonfiksi/ilmiah.
Bertujuan menjelaskan/memaparkan.
Berdasarkan fakta.
Tidak bermaksud mempengaruhi.
Tidak bermaksud mempengaruhi.
10. Persuasi
Persuasi adalah paragraf yang
mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca agar
melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada
bujukan atau ajakan untuk berbuat
sesuatu.
Ciri Ciri Paragraf Persuasi
11. Ciri-ciri Paragraf Persuasi
Ada fakta/bukti untuk
mempengaruhi/membujuk pembaca.
Bertujuan mendorong, mempengaruhi
dan membujuk pembaca.
Menggunakan bahasa secara menarik
untuk memberikan sugesti (kesan)
kepada pembaca.
13. Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
Ada pendapat dan ada alasannya.
Bersifat nonfiksi /ilmiah.
Bertujuan menyakinkan orang lain bahwa
apa yang dikemukakan merupakan
kebenaran.
Dilengkapi bukti-bukti berupa
data, tabel, gambar dll.
Ditutup dengan kesimpulan.
15. Ciri-ciri Paragraf Narasi
Ada tokoh, tempat, waktu, dan
suasana yang diceritakan.
Mementingkan urutan waktu maupun
urutan peristiwa.
Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi
( cerpen,novel,roman) tetapi juga
terdapat dalam tulisan nonfiksi
(biografi, cerita nyata dalam surat
kabar,sejarah,riwayat perjalanan).
17. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa
juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir
paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari
ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya
berisi suatu pernyataan yang nantinya akan
dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam
bentuk kalimat penjelas.
18. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang
memberikan penjelasan tambahan atau
detail rincian dari kalimat pokok suatu
paragraf.
19. Pola Paragraf
1. Cara Pertentangan.
2. Cara Perbandingan.
3. Cara Analogi.
4. Cara Contoh – contoh.
5. Cara Sebab Akibat.
6. Cara Akibat – Sebab.
7. Cara Definisi
20. Pola Paragraf- Cont
8. Cara Klasifikasi.
9. Cara Klimaks dan Antiklimaks
10. Cara Proses
11. Cara Batasan Objek
12. Cara Umum Khusus
13. Cara Khusus Umum
21. Cara Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara
pertentangan biasanya menggunakan
ungkapan-ungkapan seperti berbeda
dengan, bertentangan
dengan, sedangkan, lain halnya
dengan, akan tetapi, dan bertolak
belakang.
22. Cara Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara
perbandingan biasanya menggunakan
ungkapan seperti serupa dengan, seperti
halnya, demikian juga, sama
dengan, sejalan dengan, kan
tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
23. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan
suatu objek yang dijelaskan dengan objek
lain yang memiliki kesamaan atau
kemiripan. Biasanya, pengembangan
analogi dilakukan dengan bantuan kiasan.
Kata – kata yang digunakan yaitu
ibaratnya, seperti, dan bagaikan.
24. Cara Contoh – contoh
Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain
– lain adalah ungkapan – ungkapan dalam
pengembangan dalam mengembangkan
paragraph dengan contoh
25. Cara Sebab Akibat
Pengembangan paragraph dengan cara
sebab akibat dilakukkan jika menerangkan
suatu kejadian, baik dari segi penyebab
maupun dari segi akibat. Ungkapan yang
digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh
karena itu, dan karena.
26. Cara Akibat – Sebab
Kebalikan sebab akibat. Akibat sebuah
peristiwa merupakan sebuah pikiran utama
sedang sebab sebagai pikiran penjelas
27. Cara Definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata
– kata yang digunakkan dalam
mengembangkan paragraph dengan cara
definisi. Kata adalah biasanya digunakan jika
sesuatu yang akan didefinisikan diawali
dengan kata benda, yaitu digunakan jika
sesuatu yang akan didefinisikan diawali
dengan kata kerja atau sifat.
Jika akan menjelaskan sinonim suatu hal, kata
ialah yang digunakan dan jika akan
mendefinisikan pengertian rupa atau
wujud, kata merupakan yang dipakai.
28. Cara Klasifikasi
Cara Klasifikasi adalah pengembangan
paragraph melalui pengelompokkan
berdasarkan ciri – cirri tertentu. Kata –
kata atau ungkapan yang lazim
digunakan yaitu dibagi
menjadi, digolongkan menjadi, terbagi
menjadi, dan mengklasifikasikan.
29. Cara Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan utama mula-mula dirinci
dengan sebuah gagasan bawahan
yang dianggap paling rendah
kedudukannya. Kemudian berangsur-
angsur dengan gagasan lain hingga
gagasan yang paling tinggi
kedudukan/kepentingannya.
30. Cara Proses
Proses merupakan urutan dari suatu
tindakan untuk menciptakan sesuatu
atau urutan dari suatu peristiwa.
31. Cara Batasan Objek
Untuk menjelaskan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Penulis dapat menyertakan
ilustrasi-ilustrasi yang nyata (kongkret).
32. Cara Umum Khusus
Paragraf yang dimulai dengan pikiran
pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran
penjelas.
33. Cara Khusus Umum
Paragraf yang dimulai dengan
pikiran-pikiran penjelas kemudian
diikuti oleh pikiran pokok atau
kesimpulan.