SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
FITOGEOGRAFI
DAN KESESUAIAN LAHAN
TANAMAN SAWIT
FITOGEOGRAFI
Daerah Asal Sawit
• Terdapat perbedaan pendapat:
Afrika
Amerika selatan
Afrika
Alasannya:
• Ditemukannya fosil tepungsari kelapa sawit
pada lapisan-lapisan arkeologis tua (zaman
Miocene) maupun lapisan arkeologis muda ----
indikasi bahwa kelapa sawit telah tumbuh sejak
lama di kawasan afrika
• Penjelajahan bangsa eropa (abad 14-16)
menjumpai tanaman sawit di kawasan afrika
barat (Liberia) dan afrika tengah (Nigeria),
dijumpai adanya minyak sawit dan anggur (wine)
sawit, dijumpai adanya bahan-bahan yang
berasal dari pohon kelapa sawit
Alasan lanjutan ….
Telaah bahasa/linguistik:
• Di Suriname, nama-nama yang dipakai
untuk kelapa sawit merupakan modifikasi
kata-kata dalam bahasa afrika
• Di Brazil, ditemukan bukti bahwa kelapa
sawit yang ada di sana, dibawa oleh
budak-budak belian yang datang dari
afrika pada abad 16
Amerika selatan
Alasannya:
• Kelapa sawit ditemukan tumbuh secara alamiah
di pantai Brazil
Kelemahan alasan di atas:
• Keluarga palma (salah satunya sawit), memiliki
karakteristik mudah tumbuh dan cepat
berkembangbiak di manapun dan kapanpun
asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi
Alasan lanjutan ….
• Marga-marga palma lainnya kebanyakan
berasal dari amerika selatan
Kelemahan alasan di atas:
• Di Afrika ditemukan anggota dari keluarga
palma (Jubaeopsis caffra), yang asalnya
dari afrika selatan
Alasan lanjutan ….
• Dari afrika hanya ditemukan satu spesies yaitu
Elaeis guineensis
• Di amerika selatan ditemukan dua spesies yaitu
Elaeis odora dan Elaeis oleivera
• Marga palma: 28, 26 diantaranya berasal dari
amerika selatan (karena paling banyak ditemukan
di sana), pengecualian untuk marga Cocos dan
Elaeis
• Marga Cocos, ditemukan merata di semua wilayah
tropika
• Marga Elaeis, semua anggota dari marga tersebut
ditemukan tersebar di afrika
Masih terjadi kerancuan pendapat
mengenai
asal kelapa sawit, namun sebagian besar
ahli berpendapat bahwa kelapa sawit
berasal dari afrika
Jalan tengah
Diduga, kelapa sawit terbentuk pada
saat amerika selatan masih menyatu
dengan afrika (sebelum terjadinya
pergeseran benua/continental drift)
Peta Afrika dan Amerika Selatan
KESESUAIAN LAHAN
TANAMAN SAWIT
Kualitas Lahan dan Karakteristik
Lahan
• Temperatur : temperatur rerata atau elevasi
• Ketersediaan air : curah hujan, masa kering, RH
• Ketersediaan oksigen : drainase
• Media perakaran : drainase, tekstur, jeluk tanah,
ketebalan-kematangan gambut
• Retensi hara : KTK, kejenuhan basa, pH, C org
• Toksisisitas : Al, salinitas/DHL
• Sodisitas : alkalinitas
• Sulfidik : pyrit
• Erosi : lereng, erosi
• Banjir : genangan
• Penyiapan lahan : batuan
Syarat Tumbuh dan Kesesuaian
Lahan
• Syarat tumbuh : keadaan
yang harus dipenuhi agar
tanaman dapat hidup,
tumbuh dan memberi
hasil yang tinggi
• Syarat tumbuh : iklim
(suhu, curah hujan),
tanah (jeluk, tekstur,
derajat lengas, struktur,
pH, kesuburan)
• Syarat tumbuh :
minimum, optimum dan
maksimum
• Lahan : bagian
bentang alam
mencakup : iklim,
elevasi, topografi,
hidrologi, tanah dan
vegetasi
• Kesesuaian lahan :
kesuaian antara
syarat tumbuh dan
kualitas lahan
Klasifikasi Kesesuaian Lahan
• Cara membandingkan : syarat tumbuh,
kualitas dan karakteristik lahan, dengan
keadaan lahan
• Ordo : sesuai (S) dan tidak sesuai (N)
• Kelas : sangat sesuai (S1), cukup sesuai
(S2), sesuai marginal (S3), tidak sesuai
saat ini (N1), tidak sesuai permanen (N2)
Kriteria Kesesuaian
• S1: pembatas sangat kecil, tidak
menurunkan hasil nyata
• S2 : ada pembatas kecil, berpengaruh
terhadap hasil, perlu input, dapat diatasi
petani
• S3 : faktor pembatas berat, perlu input
lebih banyak, perlu modal besar dan
bantuan pemerintah
• N : tidak sesuai untuk diusahakan, sulit
diatasi
Pada Komoditas Sawit
Daya hasil (ton/ha/tahun) tandan buah
segar
berdasarkan kelas kesesuaian lahan:
• S1 : > 24 ton/ha/th
• S2 : 19-24 ton/ha/th
• S3 : 13-18 ton/ha/th
• N : < 12 ton/ha/th
Syarat tumbuh kelapa sawit
1. Iklim:
• Curah hujan dan evapotranspirasi
• Penyinaran
• Suhu
2. Tanah:
• Fisika tanah
• Kimia tanah
• Biologi tanah
Curah hujan dan evapotranspirasi
• 2000 mm/tahun, terbagi merata sepanjang
tahun, tidak terdapat periode kering yang tegas
• CH tinggi: produksi bunga tinggi, prosentase bah
jadi rendah, penyerbukan terhambat, sebagian
besar pollen terhanyut oleh air hujan
• CH rendah: pembentukan daun dihambat,
pembentukan bunga dan buah dihambat
(bunga/buah terbentuk pada ketiak daun)
CH lanjutan ….
• Daerah dengan 2-4 bulan kering, kelapa
sawitnya memiliki produktifitas yang rendah
• Permasalahan 2-4 bulan kering bisa
diminimalkan pengaruhnya apabila di
wilayah tersebut :
a. tanahnya memiliki kemampuan menahan lengas
tinggi ---- produktifitasnya bisa meningkat 100%
b. Permukaan air tanahnya dangkal ---- dapat
meningkatkan produktifitas kelapa sawit
c. Dilaksanakan pengembangan sistem irigasi
Evapotranspirasi lanjutan ….
• Evapotranspirasi < CH,
tidak ada masalah
• Evapotranspirasi > CH,
bisa timbul masalah,
pertanaman bisa
mengalami defisit air
Defisit air per
tahun (mm)
Status
/ klasifikasi
0 – 150 Optimal
150 – 250 Masih sesuai
250 – 350 Intermedier
350 – 400 Batas, limit
400 – 500 Kritis
> 500 Tidak sesuai
Penyinaran
Lama penyinaran:
• Minimal 5 jam penyinaran per hari, sepanjang tahun
• Kondisi ideal: paling tidak terdapat periode 3 bulan
dalam 1 tahun yang penyinarannya 7 jam per hari
Intensitas penyinaran:
• Kelapa sawit termasuk sun plant
• > 80%
• < 80%: ternaungi, jarak tanam terlalu rapat --- akibatnya
adalah: bunga mengalami aborsi, produktivitas rendah
Lama penyinaran x Intensitas penyinaran: energi cahaya
total yang diterima oleh setiap tanaman per satuan waktu
(per bulan, per tahun) --- konsep penyinaran efektif
Suhu
• Suhu: mempengaruhi aktifitas biokimia
dan metabolisme dalam tubuh tanaman
• 200
C: suhu minimal bagi pertumbuhan
vegetatif
• 22-230
C: suhu rata-rata tahunan yang
diperlukan untuk produksi buah
• Suhu: terkait dengan garis lintang dan
elevasi
Suhu lanjutan …
• Batas lintang ideal: 10 – 120
LU/LS, untuk
ketinggian tempat 5 – 400 m dpl
• Pada lintang > 120
, suhu optimal untuk tanaman
sawit tidak pernah tercapai
• Garis lintang juga berkaitan dengan CH dan
penyinaran. Di daerah dekat equator, cocok
untuk sawit karena CH tinggi, merata sepanjang
tahun, IC tinggi, panjang penyinaran rata-rata 11
jam
• Pada ketinggian > 400 m dpl, suhu mulai sejuk,
produksi terhambat, kurang optimal untuk
pembudidayaan sawit
Tanah
• Jenis tanah: latosol, aluvial, dan laterit
• Latosol: berwarna kemerahan, kecoklatan, dan
kekuningan
• Aluvial: sepanjang DAS dan sepanjang daerah
pantai, variasi kesuburan tanah sangat tinggi
• Laterit: tanah yang kesuburannya rendah, terdapat
oksida besi dan aluminium terhidrasi, menjadi
lapisan kedap, jika tebal menghambat
perkembangan akar, pada musim kemarau tanah
cepat mengering
• Tanah mineral (latosol, aluvial, dan laterit)
jumlahnya terbatas dan sebagian besar telah
dipergunakan untuk budidaya tanaman
Tanah lanjutan ….
• Ke depan: pengembangan sawit di lahan
gambut (organik), luasannya melimpah di
kalimantan dan papua (17 – 27 juta ha)
• Sifat fisik tanah gambut: selalu tergenang air,
dekomposisi bahan organik lambat, konsistensi
lepas, kepadatan masa rendah, bersifat seperti
spon (menyerap dan manahan air dalam jumlah
besar), drainase pada gambut akan diikuti oleh
penyusutan masa, terjadi penurunan muka
tanah, tanaman tumbuh miring dan tumbang,
mudah terbakar
Tanah lanjutan ….
• Sifat kimia tanah gambut: bahan organik
mentah sangat tinggi, asam humik dan
fulfik tinggi, pH 3 – 3.5, kandungan N
tinggi dan tersedia, C/N tinggi, KPK tinggi,
status hara rendah kecuali N dan tidak
seimbang, P, K, Mg, Cu, Zn, B dalam
kondisi defisien
Tanah lanjutan ….
• Jenis tanah lain yang potensial untuk
pengembangan sawit: tanah sulfat masam (pasang
surut)
• Luasan di Indonesia: 2 juta ha
• Kelebihan tanah sulfat masam: karena disekitar
daerah pantai (pasang surut) topografinya datar
• Kekurangan tanah sulfat masam untuk budidaya
sawit: kandungan senyawa pirit tinggi (FeS2) dan
potensial mengalami oksidasi, letaknya di daerah
pasang surut air laut, NaCl dan MgCl sangat tinggi,
EC tinggi, air tanahnya sangat pekat, pertanaman
akan mengalami plasmolisis
• Perlu ditemukan teknologi yang tepat untuk
mengelola sistem drainase pada tanah sulfat
masam
Kesesuaian Lahan Kelapa SawitKesesuaian Lahan Kelapa Sawit
Persyaratan
 
Kelas Kesesuaian Lahan
S1 S2 S3 N
Temperatur (oC) 25-28 22-25/
28-32
20-22/
32-35
< 20/
> 35
Curah hujan (mm) 1700-2500 1450-1700/ 
2500-3500
1250-1450/ 
3500-4000
< 1250 / > 
4000
Defisit air (mm/thn) 0 - 150 150 - 200 250 - 400 > 400
Hari terpanjang tidak 
hujan
< 10 < 10 < 10 > 10
Jeluk (cm) >100 50-100 25-50 < 25
Lereng (%) < 8 8-16 16-30 > 30
pH 5,0 – 6,5 4,2 – 5,0 < 4,2  
Penyinaran (jam) ≥ 6  ≥ 6 < 6 < 6
Kelembaban (%) ≥ 80 ≥ 80 < 80 < 80
Persyaratan
Kelas Kesesuaian Lahan
S1 S2 S3 N
Tinggi (m dpl) 0-400 0-400 0-400 0-400
Topografi Datar-ombak Datar-
gelombang
berbukit Curam
Lereng (%) 0-15 16-25 25-36 > 36
Solum (cm) > 80 80 60-80 < 60
Dalam air (cm) > 80 60-80 50-60 40-50
Tekstur Lp-lpli Lip-li Plp-li P
Organik (cm) 5-10 5-10 5-10 < 5
Batuan dalam dalam dalam dangkal
Erosi t.a t.a t.a sedikit
Drainase baik baik Agak baik Agak baik
Banjir t.a t.a t.a Sedikit
Pasang surut t.a t.a t.a ada
Keterangan: Li: liat, p: pasir, lp: lempung, t.a.: tidak adaKeterangan: Li: liat, p: pasir, lp: lempung, t.a.: tidak ada

More Related Content

Viewers also liked

โครงร่างโครงงานคอม
โครงร่างโครงงานคอมโครงร่างโครงงานคอม
โครงร่างโครงงานคอมJune Sopida
 
Perception chapter 3 by DHARMENDER MEHTA
Perception chapter 3 by DHARMENDER MEHTAPerception chapter 3 by DHARMENDER MEHTA
Perception chapter 3 by DHARMENDER MEHTADharmender Mehta
 
46 silvikultur hutan tanaman (gbrp utm)
46 silvikultur hutan tanaman (gbrp utm)46 silvikultur hutan tanaman (gbrp utm)
46 silvikultur hutan tanaman (gbrp utm)Sarman Samsuddin
 
08 27 chapter 1 - putting iso 9000 in context
08 27 chapter 1 - putting iso 9000 in context08 27 chapter 1 - putting iso 9000 in context
08 27 chapter 1 - putting iso 9000 in contextevacold
 
Management process of people’s leasing & finance plc
Management process of  people’s leasing & finance plcManagement process of  people’s leasing & finance plc
Management process of people’s leasing & finance plcUdaka Ayas
 
DEHB ve Ust Duzey Bilissel Islevler
DEHB ve Ust Duzey Bilissel IslevlerDEHB ve Ust Duzey Bilissel Islevler
DEHB ve Ust Duzey Bilissel IslevlerOkan Karka
 
Cẩm nang nhồi máu cơ tim
Cẩm nang nhồi máu cơ timCẩm nang nhồi máu cơ tim
Cẩm nang nhồi máu cơ timliveagain
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaanmayauw
 
Courier Management System(Dhl software documentation)
Courier Management System(Dhl software documentation)Courier Management System(Dhl software documentation)
Courier Management System(Dhl software documentation)Udaka Ayas
 

Viewers also liked (10)

โครงร่างโครงงานคอม
โครงร่างโครงงานคอมโครงร่างโครงงานคอม
โครงร่างโครงงานคอม
 
Perception chapter 3 by DHARMENDER MEHTA
Perception chapter 3 by DHARMENDER MEHTAPerception chapter 3 by DHARMENDER MEHTA
Perception chapter 3 by DHARMENDER MEHTA
 
46 silvikultur hutan tanaman (gbrp utm)
46 silvikultur hutan tanaman (gbrp utm)46 silvikultur hutan tanaman (gbrp utm)
46 silvikultur hutan tanaman (gbrp utm)
 
08 27 chapter 1 - putting iso 9000 in context
08 27 chapter 1 - putting iso 9000 in context08 27 chapter 1 - putting iso 9000 in context
08 27 chapter 1 - putting iso 9000 in context
 
Management process of people’s leasing & finance plc
Management process of  people’s leasing & finance plcManagement process of  people’s leasing & finance plc
Management process of people’s leasing & finance plc
 
GT Academy - Presentation to the IPA in London
GT Academy - Presentation to the IPA in LondonGT Academy - Presentation to the IPA in London
GT Academy - Presentation to the IPA in London
 
DEHB ve Ust Duzey Bilissel Islevler
DEHB ve Ust Duzey Bilissel IslevlerDEHB ve Ust Duzey Bilissel Islevler
DEHB ve Ust Duzey Bilissel Islevler
 
Cẩm nang nhồi máu cơ tim
Cẩm nang nhồi máu cơ timCẩm nang nhồi máu cơ tim
Cẩm nang nhồi máu cơ tim
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Courier Management System(Dhl software documentation)
Courier Management System(Dhl software documentation)Courier Management System(Dhl software documentation)
Courier Management System(Dhl software documentation)
 

Similar to 2 fitogeografi kesesuaian_lahan

Dbt 4-media-tanam
Dbt 4-media-tanamDbt 4-media-tanam
Dbt 4-media-tanamenierma
 
Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)nuelsitohang
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Paranody
 
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat TanahSains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah12345cg
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanamanselona
 
Sumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan PantaiSumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan Pantaiujangsupiandi
 
PERHUTANAN GEOGRAFI STPM PENGGAL 2
PERHUTANAN  GEOGRAFI STPM PENGGAL 2PERHUTANAN  GEOGRAFI STPM PENGGAL 2
PERHUTANAN GEOGRAFI STPM PENGGAL 2Mohd Hafiz Wazini
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Indri Eljawiiy
 
Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)rizky hadi
 
K2-2-DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN.pptx
K2-2-DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN.pptxK2-2-DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN.pptx
K2-2-DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN.pptxAkbarHidayatullahZai
 
Materi Budidaya Perairan Air Rawa Ridho Aha
Materi Budidaya Perairan Air Rawa Ridho AhaMateri Budidaya Perairan Air Rawa Ridho Aha
Materi Budidaya Perairan Air Rawa Ridho Aharidhoahadana1
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.pptAldiSlabaco1
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfseptianraha1
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airPuan Habibah
 

Similar to 2 fitogeografi kesesuaian_lahan (20)

media-tanam.ppt
media-tanam.pptmedia-tanam.ppt
media-tanam.ppt
 
Dbt 4-media-tanam
Dbt 4-media-tanamDbt 4-media-tanam
Dbt 4-media-tanam
 
budidaya
budidayabudidaya
budidaya
 
A
AA
A
 
Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012
 
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat TanahSains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 
Sumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan PantaiSumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan Pantai
 
PERHUTANAN GEOGRAFI STPM PENGGAL 2
PERHUTANAN  GEOGRAFI STPM PENGGAL 2PERHUTANAN  GEOGRAFI STPM PENGGAL 2
PERHUTANAN GEOGRAFI STPM PENGGAL 2
 
Legal indonesiamining
Legal indonesiaminingLegal indonesiamining
Legal indonesiamining
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1
 
Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)
 
K2-2-DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN.pptx
K2-2-DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN.pptxK2-2-DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN.pptx
K2-2-DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN.pptx
 
Materi Budidaya Perairan Air Rawa Ridho Aha
Materi Budidaya Perairan Air Rawa Ridho AhaMateri Budidaya Perairan Air Rawa Ridho Aha
Materi Budidaya Perairan Air Rawa Ridho Aha
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
 
Fakta Wajib Ingat.pptx
Fakta Wajib Ingat.pptxFakta Wajib Ingat.pptx
Fakta Wajib Ingat.pptx
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
 

2 fitogeografi kesesuaian_lahan

  • 3. Daerah Asal Sawit • Terdapat perbedaan pendapat: Afrika Amerika selatan
  • 4. Afrika Alasannya: • Ditemukannya fosil tepungsari kelapa sawit pada lapisan-lapisan arkeologis tua (zaman Miocene) maupun lapisan arkeologis muda ---- indikasi bahwa kelapa sawit telah tumbuh sejak lama di kawasan afrika • Penjelajahan bangsa eropa (abad 14-16) menjumpai tanaman sawit di kawasan afrika barat (Liberia) dan afrika tengah (Nigeria), dijumpai adanya minyak sawit dan anggur (wine) sawit, dijumpai adanya bahan-bahan yang berasal dari pohon kelapa sawit
  • 5. Alasan lanjutan …. Telaah bahasa/linguistik: • Di Suriname, nama-nama yang dipakai untuk kelapa sawit merupakan modifikasi kata-kata dalam bahasa afrika • Di Brazil, ditemukan bukti bahwa kelapa sawit yang ada di sana, dibawa oleh budak-budak belian yang datang dari afrika pada abad 16
  • 6. Amerika selatan Alasannya: • Kelapa sawit ditemukan tumbuh secara alamiah di pantai Brazil Kelemahan alasan di atas: • Keluarga palma (salah satunya sawit), memiliki karakteristik mudah tumbuh dan cepat berkembangbiak di manapun dan kapanpun asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi
  • 7. Alasan lanjutan …. • Marga-marga palma lainnya kebanyakan berasal dari amerika selatan Kelemahan alasan di atas: • Di Afrika ditemukan anggota dari keluarga palma (Jubaeopsis caffra), yang asalnya dari afrika selatan
  • 8. Alasan lanjutan …. • Dari afrika hanya ditemukan satu spesies yaitu Elaeis guineensis • Di amerika selatan ditemukan dua spesies yaitu Elaeis odora dan Elaeis oleivera • Marga palma: 28, 26 diantaranya berasal dari amerika selatan (karena paling banyak ditemukan di sana), pengecualian untuk marga Cocos dan Elaeis • Marga Cocos, ditemukan merata di semua wilayah tropika • Marga Elaeis, semua anggota dari marga tersebut ditemukan tersebar di afrika
  • 9. Masih terjadi kerancuan pendapat mengenai asal kelapa sawit, namun sebagian besar ahli berpendapat bahwa kelapa sawit berasal dari afrika Jalan tengah Diduga, kelapa sawit terbentuk pada saat amerika selatan masih menyatu dengan afrika (sebelum terjadinya pergeseran benua/continental drift)
  • 10. Peta Afrika dan Amerika Selatan
  • 12. Kualitas Lahan dan Karakteristik Lahan • Temperatur : temperatur rerata atau elevasi • Ketersediaan air : curah hujan, masa kering, RH • Ketersediaan oksigen : drainase • Media perakaran : drainase, tekstur, jeluk tanah, ketebalan-kematangan gambut • Retensi hara : KTK, kejenuhan basa, pH, C org • Toksisisitas : Al, salinitas/DHL • Sodisitas : alkalinitas • Sulfidik : pyrit • Erosi : lereng, erosi • Banjir : genangan • Penyiapan lahan : batuan
  • 13. Syarat Tumbuh dan Kesesuaian Lahan • Syarat tumbuh : keadaan yang harus dipenuhi agar tanaman dapat hidup, tumbuh dan memberi hasil yang tinggi • Syarat tumbuh : iklim (suhu, curah hujan), tanah (jeluk, tekstur, derajat lengas, struktur, pH, kesuburan) • Syarat tumbuh : minimum, optimum dan maksimum • Lahan : bagian bentang alam mencakup : iklim, elevasi, topografi, hidrologi, tanah dan vegetasi • Kesesuaian lahan : kesuaian antara syarat tumbuh dan kualitas lahan
  • 14. Klasifikasi Kesesuaian Lahan • Cara membandingkan : syarat tumbuh, kualitas dan karakteristik lahan, dengan keadaan lahan • Ordo : sesuai (S) dan tidak sesuai (N) • Kelas : sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), sesuai marginal (S3), tidak sesuai saat ini (N1), tidak sesuai permanen (N2)
  • 15. Kriteria Kesesuaian • S1: pembatas sangat kecil, tidak menurunkan hasil nyata • S2 : ada pembatas kecil, berpengaruh terhadap hasil, perlu input, dapat diatasi petani • S3 : faktor pembatas berat, perlu input lebih banyak, perlu modal besar dan bantuan pemerintah • N : tidak sesuai untuk diusahakan, sulit diatasi
  • 16. Pada Komoditas Sawit Daya hasil (ton/ha/tahun) tandan buah segar berdasarkan kelas kesesuaian lahan: • S1 : > 24 ton/ha/th • S2 : 19-24 ton/ha/th • S3 : 13-18 ton/ha/th • N : < 12 ton/ha/th
  • 17. Syarat tumbuh kelapa sawit 1. Iklim: • Curah hujan dan evapotranspirasi • Penyinaran • Suhu 2. Tanah: • Fisika tanah • Kimia tanah • Biologi tanah
  • 18. Curah hujan dan evapotranspirasi • 2000 mm/tahun, terbagi merata sepanjang tahun, tidak terdapat periode kering yang tegas • CH tinggi: produksi bunga tinggi, prosentase bah jadi rendah, penyerbukan terhambat, sebagian besar pollen terhanyut oleh air hujan • CH rendah: pembentukan daun dihambat, pembentukan bunga dan buah dihambat (bunga/buah terbentuk pada ketiak daun)
  • 19. CH lanjutan …. • Daerah dengan 2-4 bulan kering, kelapa sawitnya memiliki produktifitas yang rendah • Permasalahan 2-4 bulan kering bisa diminimalkan pengaruhnya apabila di wilayah tersebut : a. tanahnya memiliki kemampuan menahan lengas tinggi ---- produktifitasnya bisa meningkat 100% b. Permukaan air tanahnya dangkal ---- dapat meningkatkan produktifitas kelapa sawit c. Dilaksanakan pengembangan sistem irigasi
  • 20. Evapotranspirasi lanjutan …. • Evapotranspirasi < CH, tidak ada masalah • Evapotranspirasi > CH, bisa timbul masalah, pertanaman bisa mengalami defisit air Defisit air per tahun (mm) Status / klasifikasi 0 – 150 Optimal 150 – 250 Masih sesuai 250 – 350 Intermedier 350 – 400 Batas, limit 400 – 500 Kritis > 500 Tidak sesuai
  • 21. Penyinaran Lama penyinaran: • Minimal 5 jam penyinaran per hari, sepanjang tahun • Kondisi ideal: paling tidak terdapat periode 3 bulan dalam 1 tahun yang penyinarannya 7 jam per hari Intensitas penyinaran: • Kelapa sawit termasuk sun plant • > 80% • < 80%: ternaungi, jarak tanam terlalu rapat --- akibatnya adalah: bunga mengalami aborsi, produktivitas rendah Lama penyinaran x Intensitas penyinaran: energi cahaya total yang diterima oleh setiap tanaman per satuan waktu (per bulan, per tahun) --- konsep penyinaran efektif
  • 22. Suhu • Suhu: mempengaruhi aktifitas biokimia dan metabolisme dalam tubuh tanaman • 200 C: suhu minimal bagi pertumbuhan vegetatif • 22-230 C: suhu rata-rata tahunan yang diperlukan untuk produksi buah • Suhu: terkait dengan garis lintang dan elevasi
  • 23. Suhu lanjutan … • Batas lintang ideal: 10 – 120 LU/LS, untuk ketinggian tempat 5 – 400 m dpl • Pada lintang > 120 , suhu optimal untuk tanaman sawit tidak pernah tercapai • Garis lintang juga berkaitan dengan CH dan penyinaran. Di daerah dekat equator, cocok untuk sawit karena CH tinggi, merata sepanjang tahun, IC tinggi, panjang penyinaran rata-rata 11 jam • Pada ketinggian > 400 m dpl, suhu mulai sejuk, produksi terhambat, kurang optimal untuk pembudidayaan sawit
  • 24. Tanah • Jenis tanah: latosol, aluvial, dan laterit • Latosol: berwarna kemerahan, kecoklatan, dan kekuningan • Aluvial: sepanjang DAS dan sepanjang daerah pantai, variasi kesuburan tanah sangat tinggi • Laterit: tanah yang kesuburannya rendah, terdapat oksida besi dan aluminium terhidrasi, menjadi lapisan kedap, jika tebal menghambat perkembangan akar, pada musim kemarau tanah cepat mengering • Tanah mineral (latosol, aluvial, dan laterit) jumlahnya terbatas dan sebagian besar telah dipergunakan untuk budidaya tanaman
  • 25. Tanah lanjutan …. • Ke depan: pengembangan sawit di lahan gambut (organik), luasannya melimpah di kalimantan dan papua (17 – 27 juta ha) • Sifat fisik tanah gambut: selalu tergenang air, dekomposisi bahan organik lambat, konsistensi lepas, kepadatan masa rendah, bersifat seperti spon (menyerap dan manahan air dalam jumlah besar), drainase pada gambut akan diikuti oleh penyusutan masa, terjadi penurunan muka tanah, tanaman tumbuh miring dan tumbang, mudah terbakar
  • 26. Tanah lanjutan …. • Sifat kimia tanah gambut: bahan organik mentah sangat tinggi, asam humik dan fulfik tinggi, pH 3 – 3.5, kandungan N tinggi dan tersedia, C/N tinggi, KPK tinggi, status hara rendah kecuali N dan tidak seimbang, P, K, Mg, Cu, Zn, B dalam kondisi defisien
  • 27. Tanah lanjutan …. • Jenis tanah lain yang potensial untuk pengembangan sawit: tanah sulfat masam (pasang surut) • Luasan di Indonesia: 2 juta ha • Kelebihan tanah sulfat masam: karena disekitar daerah pantai (pasang surut) topografinya datar • Kekurangan tanah sulfat masam untuk budidaya sawit: kandungan senyawa pirit tinggi (FeS2) dan potensial mengalami oksidasi, letaknya di daerah pasang surut air laut, NaCl dan MgCl sangat tinggi, EC tinggi, air tanahnya sangat pekat, pertanaman akan mengalami plasmolisis • Perlu ditemukan teknologi yang tepat untuk mengelola sistem drainase pada tanah sulfat masam
  • 28. Kesesuaian Lahan Kelapa SawitKesesuaian Lahan Kelapa Sawit Persyaratan   Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 S3 N Temperatur (oC) 25-28 22-25/ 28-32 20-22/ 32-35 < 20/ > 35 Curah hujan (mm) 1700-2500 1450-1700/  2500-3500 1250-1450/  3500-4000 < 1250 / >  4000 Defisit air (mm/thn) 0 - 150 150 - 200 250 - 400 > 400 Hari terpanjang tidak  hujan < 10 < 10 < 10 > 10 Jeluk (cm) >100 50-100 25-50 < 25 Lereng (%) < 8 8-16 16-30 > 30 pH 5,0 – 6,5 4,2 – 5,0 < 4,2   Penyinaran (jam) ≥ 6  ≥ 6 < 6 < 6 Kelembaban (%) ≥ 80 ≥ 80 < 80 < 80
  • 29. Persyaratan Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 S3 N Tinggi (m dpl) 0-400 0-400 0-400 0-400 Topografi Datar-ombak Datar- gelombang berbukit Curam Lereng (%) 0-15 16-25 25-36 > 36 Solum (cm) > 80 80 60-80 < 60 Dalam air (cm) > 80 60-80 50-60 40-50 Tekstur Lp-lpli Lip-li Plp-li P Organik (cm) 5-10 5-10 5-10 < 5 Batuan dalam dalam dalam dangkal Erosi t.a t.a t.a sedikit Drainase baik baik Agak baik Agak baik Banjir t.a t.a t.a Sedikit Pasang surut t.a t.a t.a ada Keterangan: Li: liat, p: pasir, lp: lempung, t.a.: tidak adaKeterangan: Li: liat, p: pasir, lp: lempung, t.a.: tidak ada