SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
(POLBANGTAN) MEDAN
LAHAN GAMBUT
-Abdi Robi Halim
- Aprionita K. Panggabean
- Astri Waningsih
- Faujiansyah Anak Ampun
-M. Irfan Syafi’I
- Pilar Denada Utama
- Syahrin Ramadhan Marbun
Tanah Gambut
Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari
penumpukan sisa dari tumbuhan yang setengah membusuk atau
mengalami dekomposisi yang tidak sempurna. Tanah gambut
memiliki kandungan bahan organik yang tinggi karena bahan
bakunya tersebut adalah sisa- sisa dari tumbuhan, seperti lumut
dan pepohonan serta sisa- sisa dari binatang yang telah mati.
Jenis-Jenis Tanah Gambut
a. Gambut Topogen
Gambut Topogen merupakan jenis tanah gambut yang terdapat pada
bagian atas tanah mineral yang terdapat pada dasar danau. Untuk ketebalan
lapisan tanah topogen ini, bahwa tanah topogen memiliki kedalaman hingga 4
meter. Di kedalaman 2 meter ini sifat lapisan tanah gambut topogen ini subur
dan memiliki tingkat keasaman yang rendah. Selain itu lapisan tanah topogen ini
memiliki kandungan unsur hara yang berasal dari mineral yang ada di dasar
danau
b. Gambut Ombrogen
Gambut ombrogen ini merupakan tanah gambut yang berkembang di atas tanah gambut topogen.
Jadi tanah gambut ombrogen ini berada di atas dan bisa menutupi lapisan tanah gambut topogen.
Dalam pembentukan lapisan tanah gambut ombrogen ini melibatkan elemen yang penting, yakni
berupa air hujan. Air hujan memiliki peranan yang cenderung banyak, salah satu peranannya adalah
sebagai pencuci. Efek yang ditimbulkan oleh air hujan adalah sebagai pencuci atau pembersih lapisan
tanah ini sehingga membuat unsur hara dalam lapisan tanah gambut ombrogen menjadi berkurang
sehingga akan miskin zat hara.
Manfaat Lahan Gambut
Pemanfaat tanah gambut ini ternyata bisa untuk sebagai sumber energi atau
bahan bakar. Pemanfaatan tanah gambut sebagai sumber energi atau bahan bakar ini bisa
diperoleh dengan cara mengeringkannya. Banyak negara- negara yang sering
memanfaatkan lahan gambut ini sebagai sumber energi. Di zaman modern, tanah gambut
ini dipanen secara khusus untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Gambut atau PLTG. Dan negara yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Gambut
terbesar di dunia adalah Finlandia. Pembangkit Listrik Tenaga Gambut di negara ini
memiliki kekuatan sebesar 190 Mega Watt. Tenaga listrik gambut yang terbesar ini
dinamakan Toppila Power Station.
Selain itu, kandungan bahan organik yang tinggi pada lahan gambut membuat
beberapa daerah memanfaatkannya sebagai lahan pertanian. Dan ini juga di dukung
dengan program pemerintah yaitu serasi.
Pengelolaan Sumberdaya Lahan Gambut
Lahan gambut bukan merupakan lahan yang tetap lestari. Seiring dengan perkembangan
zaman banyak sekali lahan- lahan gambut yang telah rusak. Rusaknya lahan gambut ini disebabkan oleh
berbagai hal, dan penyebab yang paling banyak adalah karena ulah manusia.
Proses yang dilakukan oleh manusia antara lain sebagai berikut:
- Perusakan lahan gambut diawali dengan menebangi pepohonan yang ada dan tumbuh di atas lahan gambut
tersebut.
- lahan gambut tersebut dikeringkan. Pengeringan lahan gambut ini dilakukan dengan cara membuat saluran
air supaya air yang ada di dalam gambut ini keluar mengalir.
- Proses pengeringan tersebut akan memberikan dampak pada permukaan tanah gambut menjadi turun.
Keadaan tanah yang demikian (turun) akan memberikan dampak berupa tertariknya akar- akar pohon
sehingga keluar atau tercabut dengan sendirinya dan menyebabkan pohon- pohon menjadi tumbang. Hal yang
demikian juga dengan mudah menyebabkan erosi
- Lahan gambut yang sudah kering akan bersifat kering permanen atau tetap. Dengan demikian keadaan lahan
gambut tidak bisa kembali seperti sedia kala.
- Tanah gambut yang telah kering tidak akan bisa menyimpan air secara maksimal, dan justru akan rentan
mengalami kebakaran terlebih ketika musim kemarau datang. Hal ini seperti sifat asli tanah gambut yang
mudah untuk terbakar.
- Kebakaran lahan ini akan menyebabkan lepasnya banyak karbon ke lapisan atmosfer dan menyebabkan
matinya banyak tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan gambut tersebut.
Dan ketika musim penghujan datang, tanah gambut yang sudah mengering tadi tidak akan mampu
menyimpan banyak air hujan atau penyimpanannya sudah tidak optimal. Hal ini tentu saja akan
menyebabkan terjadinya banjir
Upaya meningkatkan produktivitas lahan gambut, dapat dilakukan dengan
menerapkan teknologi pengelolaan air, ameliorasi dan pemupukan serta pemilihan
komoditas yang tepat.
-Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian berkelanjutan harus dimulai dari perencanaan
penataan lahan yang disesuaikan dengan karakteristik lahan gambut setempat, dan
komoditas yang akan dikembangkan. Penataan lahan meliputi aktivitas mengatur jaringan
saluran drainase, perataan tanah (leveling), pembersihan tunggul, pembuatan surjan,
guludan, dan pembuatan drainase dangkal intensif. Dimensi dan kerapatan jaringan
drainase disesuaikan dengan komoditas yang dikembangkan apakah untuk tanaman pangan,
sayuran, perkebunan atau hutan tanaman industri (HTI). Perataan tanah penting jika akan
dikembangkan tanaman pangan dan sayuran. Pembersihan tunggul juga sangat membantu
meningkatkan produktivitas, karena keberadaan tunggul akan membatasi area yang bisa
ditanami dan menjadi sarang hama. Pembuatan surjan hanya mungkin dilakukan pada
gambut dangkal dan lahan bergambut. Guludan dan drainase dangkal intensif diperlukan
jika dikembangkan tanaman sayuran dan buah-buahan.
- Pemilihan komoditas yang sesuai Pemilihan komoditas yang mampu beradaptasi baik
dilahan gambut sangat penting untuk mendapatkan produktivitas tanaman yang tinggi.
Pemilihan komoditas disesuaikan dengan daya adaptasi tanaman, nilai ekonomi,
kemampuan modal, keterampilan, dan skala usaha. Jenis tanaman sayuran (selada, kucai,
kangkung, bayam, cabai, tomat, terong, dan paria) dan buah-buahan (pepaya, nanas,
semangka, melon) adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan beradaptasi
sangat baik di lahan gambut.
-Pemupukan
Pemupukan diperlukan karena secara inheren tanah gambut sangat miskin
mineral dan hara yang diperlukan tanaman. Jenis pupuk yang diperlukan adalah pupuk
lengkap terutama yang mengandung N, P, K, Ca, Mg dan unsur mikro Cu, Zn dan B.
Pemupukan harus dilakukan secara bertahap dan dengantakaran rendah karena daya pegang
(sorption power) hara tanah gambut rendah sehingga pupuk mudah tercuci. Penggunaan
pupuk lepas lambat (slow release) seperti fosfat alam dan Pugam lebih baik dibandingkan
dengan SP-36, karena akan lebih efisien, harganya murah dan dapat meningkatkan pH
tanah (Subiksa et al., 1991). Pugam dengan kandungan hara utama P, juga tergolong pupuk
lepas lambat yang mampu meningkatkan serapan hara, mengurangi pencucian hara P, dan
meningkatkan pertumbuhan tanaman sangat signifikan dibandingkan SP-36.
- Pengurangan Emisi GRK
Lahan gambut dikenal merupakan sumber emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar
dari sektor pertanian dan kehutanan karena menyimpan cadangan karbon sangat besar yaitu
550 Gt CO2e, setara dengan 75% karbon di atmosfer atau setara dengan dua kali simpanan
karbon semua hutan di seluruh dunia (Joosten, 2007). Lahan gambut terbentuk dari
akumulasi bahan organik yang mudah mengalami dekomposisi apabila ada perubahan
kondisi lingkungan menjadi aerob. Proses dekomposisi bahan organik akan menghasilkan
asamasam organik, gas CO2 dan gas methan (gas rumah kaca).
- Pengendalian muka air tanah
Lahan gambut memiliki daya hantar hidrolik yang tinggi, baik secara vertikal maupun horizontal.
Oleh karena itu, saluran drainase sangat menentukan kondisi muka air tanah. Kunci pengendalian muka air tanah
adalah mengatur dimensi saluran drainase, terutama kedalamannya, dan mengatur pintu air. Menurunkan muka
air tanah sangat diperlukan untuk menjaga kondisi media perakaran tetap dalam kondisi aerob. Namun
penurunan yang terlalu besar menyebabkan gambut mengalami kerusakan. Oleh karena muka air tanah harus
dikendalikan agar akar tanaman cukup mendapatkan oksigen, tetapi gambut tetap lembap untuk menghindari
emisi yang besar dan gambut mengering. Pengendalian air dengan mengatur tinggi air di saluran drainase
dengan mengatur pintu air adalah salah satu tindakan mitigasi emisi CO2 yang terjadi.
-Kompleksasi
Emisi GRK adalah hasil dari proses dekomposisi gambut menjadi senyawa karbon dengan rantai
pendek. Proses dekomposisi lebih lanjut dapat ditekan dengan proses kompleksasi senyawa organik sederhana
menjadi senyawa kompleks. Kompleksasi dapat dilakukan dengan menambahkan bahanbahan amelioran yang
kaya dengan kation polivalen. Kation polivalen memiliki 0.54 0.76 0.69 0.19 0.72 1.14 1.18 0.40 0 0.2 0.4 0.6
0.8 1 1.2 1.4 Aloe vera Kelapa sawit Karet Jagung Water Table (m) Emisi CO2 (g CO2.m-2.h-1) 0 20 40 60 80
100 30 50 70 90 Jeluk muka air tanah (cm) CO2 (t.ha-1.th-1) Netherland Indiana Florida Malaysia Gambar 30.
Hubungan antara muka air tanah dengan tingkat emisi CO2 untuk berbagai penggunaan lahan (Rumbang, dalam
Noor, 2010) dan tempat (Rieley dan Page, 2005) 82 Emisi CO2 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 Pugam A
Pugam Q Pugam R Pugam D Pugam T Kontrol P. kontrol Perlakuan Emisi CO2 (mg/m2/menit) energi afinitas
yang tinggi terhadap gugus fungsional bahan organik membentuk jembatan kation yang merangkai senyawa
organik. Senyawa kompleks yang terbentuk sangat tahan terhadap dekomposisi sehingga emisi karbon bisa
ditekan. Pemberian amelioran gambut 5-10 t ha-1 (sekitar 5-10 m3 ) tanah liat halus yang kaya besi (tanah
laterit) untuk tanah pertanian dan perkebunan di lahan gambut, diharapkan dapat mengurangi emisi CO2
kumulatif sebanyak 15,5 ± 5,5% dibandingkan dengan tanpa pemberian amelioran.
- Persiapan lahan tanpa bakar
Emisi karbon paling masif terjadi saat kebakaran gambut, baik karena kesengajaan maupun tidak
sengaja. Penyiapan lahan dengan sistem membakar menyebabkan hilangnya cadangan karbon, terjadi
subsiden, dan pada akhirnya mengarah pada habisnya lapisan gambut. Penelitian Subiksa et al. (2009)
menunjukkan bahwa petani di Kalimantan Barat selalu melakukan pembakaran lahan sebelum menanam
tanaman pangan, khususnya jagung. Setiap musim, lapisan gambut terbakar sekitar 3-5 cm.Dari gambut yang
terbakar selama 2 kali tanam per tahun dapat diperkirakan besarnya emisi karbon yaitu sekitar 110,1 t CO2ha-
1tahun-1 (dengan asumsi karbon density gambut sekitar 50 kgm-3 atau 0.05 tm-3).
- Tanaman penutup tanah
Emisi GRK berkorelasi positif dengan suhu, dimana makin tinggi suhu udara dan tanah maka
emisi GRK semakin tinggi. Warna gambut yang gelap cenderung menyerap suhu, sehingga gambut yang
terekspos akan terasa sangat panas. Suhu yang panas menyebabkan gambut cepat kering dan rawan
kebakaran. Oleh karena, untuk mengurangi emisi GRK dari lahan pertanian, maka tanah gambut harus
diusahakan tertutup vegetasi. Menanam tanaman penutup tanah, selain mengurangi emisi, juga meningkatkan
sekuestrasi karbon, sehingga emisi bersih menjadi lebih kecil lagi. Tanaman penutup tanah sebagai tanaman
sela di perkebunan akan sangat membantu mempertahankan kelembapan tanah dan mitigasi kebakaran lahan.
Tanaman penutup tanah penghasil biomassa tinggi seperti mucuna atau calopogonium sangat dianjurkan
karena bisa meningkatkan sekuestrasi karbon dan fiksasi N dari udara, sehingga menambah kesuburan
tanaman pokok. Namun demikian tanaman insitu seperti kalakai atau pakis (Stenochiaena palustris) juga bisa
dimanfaatkan dengan biaya murah.
- Pengaturan pola tanam Pengurangan
emisi CO2 dapat dilakukan dengan mengatur pola tanam, khususnya tanaman pangan dan
sayuran. Pada prinsipnya pengaturan pola tanam di lahan gambut bertujuan mengurangi lamanya waktu tanah
dalam keadaan terbuka yang memicu terjadinya emisi. Relay planting adalah salah satu contoh penerapan pola
tanam yang memungkinkan tanah gambut tidak terbuka saat penggantian tanaman berikutnya. Menanam
tanaman sela diantara tanaman pokok (tahunan) dapat mengurangi emisi sekaligus meningkatkan sekuestrasi
karbon.
Tugas pak makruf

More Related Content

What's hot

1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluanAndrew Hutabarat
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitIlham Johari
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAghaziplanters
 
Pembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamPembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamAlvin Xevier
 
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...Desiana Ika Listiani
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT RiaAnggun
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
Presentation pertambangan
Presentation  pertambanganPresentation  pertambangan
Presentation pertambanganShoetiaone
 
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengDampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengNurma Fauzaniar
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanEthelbert Phanias
 
Contoh tugas mhs ugm
Contoh tugas mhs  ugmContoh tugas mhs  ugm
Contoh tugas mhs ugmcobybryn
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan aircietera
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIRizki Chairunnisya
 
Tugas map upload
Tugas map uploadTugas map upload
Tugas map uploadBadiuzzaman
 

What's hot (20)

Lahan kering revisi
Lahan kering revisiLahan kering revisi
Lahan kering revisi
 
Pengantar Ilmu Pertanian
Pengantar Ilmu PertanianPengantar Ilmu Pertanian
Pengantar Ilmu Pertanian
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
 
Pembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamPembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanam
 
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
 
Presentasi no 5 8_sistem konservasi lahan basah
Presentasi no 5 8_sistem konservasi lahan basahPresentasi no 5 8_sistem konservasi lahan basah
Presentasi no 5 8_sistem konservasi lahan basah
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
Presentation pertambangan
Presentation  pertambanganPresentation  pertambangan
Presentation pertambangan
 
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengDampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
 
Contoh tugas mhs ugm
Contoh tugas mhs  ugmContoh tugas mhs  ugm
Contoh tugas mhs ugm
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
Nuri pratiwi
Nuri pratiwiNuri pratiwi
Nuri pratiwi
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
 
Tugas map upload
Tugas map uploadTugas map upload
Tugas map upload
 

Similar to Tugas pak makruf

Makalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambutMakalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambut11682204417
 
Apa sih lahan gambut itu.pdf
Apa sih lahan gambut itu.pdfApa sih lahan gambut itu.pdf
Apa sih lahan gambut itu.pdfPT Taharica
 
Presentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxPresentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxSeed333
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaAnnisa Wasistiana
 
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitarGeografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitarRamli Rem
 
Modul penuh IMPAK ALAMSEKITARDAN PENGURUSANNYA
Modul penuh   IMPAK ALAMSEKITARDAN PENGURUSANNYAModul penuh   IMPAK ALAMSEKITARDAN PENGURUSANNYA
Modul penuh IMPAK ALAMSEKITARDAN PENGURUSANNYAAsmawi Abdullah
 
PELESTARIAN SUMBERDAYA LAHAN GAMBUT
PELESTARIAN SUMBERDAYA LAHAN GAMBUTPELESTARIAN SUMBERDAYA LAHAN GAMBUT
PELESTARIAN SUMBERDAYA LAHAN GAMBUTAnnisaRangkuti
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraAlfi Nugraha
 
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...NurdinUng
 
Baja organik
Baja organikBaja organik
Baja organikAkma Ija
 
Sistem surjan dalam perspektif perubahan iklim
Sistem surjan dalam perspektif perubahan iklimSistem surjan dalam perspektif perubahan iklim
Sistem surjan dalam perspektif perubahan iklimNabila_oktaviani19
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A HBBAP takalar
 
Kerusaka tanah, kel 2
Kerusaka tanah, kel 2Kerusaka tanah, kel 2
Kerusaka tanah, kel 2Aina Fitri
 
Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)rizky hadi
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxMAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxNina909058
 
Bab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahBab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahAndrew Hutabarat
 

Similar to Tugas pak makruf (20)

Tanah gambut
Tanah gambut Tanah gambut
Tanah gambut
 
Makalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambutMakalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambut
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 
Apa sih lahan gambut itu.pdf
Apa sih lahan gambut itu.pdfApa sih lahan gambut itu.pdf
Apa sih lahan gambut itu.pdf
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Presentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxPresentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptx
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitarGeografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
 
Modul penuh IMPAK ALAMSEKITARDAN PENGURUSANNYA
Modul penuh   IMPAK ALAMSEKITARDAN PENGURUSANNYAModul penuh   IMPAK ALAMSEKITARDAN PENGURUSANNYA
Modul penuh IMPAK ALAMSEKITARDAN PENGURUSANNYA
 
PELESTARIAN SUMBERDAYA LAHAN GAMBUT
PELESTARIAN SUMBERDAYA LAHAN GAMBUTPELESTARIAN SUMBERDAYA LAHAN GAMBUT
PELESTARIAN SUMBERDAYA LAHAN GAMBUT
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
 
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
 
Baja organik
Baja organikBaja organik
Baja organik
 
Sistem surjan dalam perspektif perubahan iklim
Sistem surjan dalam perspektif perubahan iklimSistem surjan dalam perspektif perubahan iklim
Sistem surjan dalam perspektif perubahan iklim
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
 
Kerusaka tanah, kel 2
Kerusaka tanah, kel 2Kerusaka tanah, kel 2
Kerusaka tanah, kel 2
 
Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxMAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
 
Bab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahBab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanah
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 

Tugas pak makruf

  • 1. POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN) MEDAN LAHAN GAMBUT -Abdi Robi Halim - Aprionita K. Panggabean - Astri Waningsih - Faujiansyah Anak Ampun -M. Irfan Syafi’I - Pilar Denada Utama - Syahrin Ramadhan Marbun
  • 2. Tanah Gambut Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari penumpukan sisa dari tumbuhan yang setengah membusuk atau mengalami dekomposisi yang tidak sempurna. Tanah gambut memiliki kandungan bahan organik yang tinggi karena bahan bakunya tersebut adalah sisa- sisa dari tumbuhan, seperti lumut dan pepohonan serta sisa- sisa dari binatang yang telah mati.
  • 3. Jenis-Jenis Tanah Gambut a. Gambut Topogen Gambut Topogen merupakan jenis tanah gambut yang terdapat pada bagian atas tanah mineral yang terdapat pada dasar danau. Untuk ketebalan lapisan tanah topogen ini, bahwa tanah topogen memiliki kedalaman hingga 4 meter. Di kedalaman 2 meter ini sifat lapisan tanah gambut topogen ini subur dan memiliki tingkat keasaman yang rendah. Selain itu lapisan tanah topogen ini memiliki kandungan unsur hara yang berasal dari mineral yang ada di dasar danau b. Gambut Ombrogen Gambut ombrogen ini merupakan tanah gambut yang berkembang di atas tanah gambut topogen. Jadi tanah gambut ombrogen ini berada di atas dan bisa menutupi lapisan tanah gambut topogen. Dalam pembentukan lapisan tanah gambut ombrogen ini melibatkan elemen yang penting, yakni berupa air hujan. Air hujan memiliki peranan yang cenderung banyak, salah satu peranannya adalah sebagai pencuci. Efek yang ditimbulkan oleh air hujan adalah sebagai pencuci atau pembersih lapisan tanah ini sehingga membuat unsur hara dalam lapisan tanah gambut ombrogen menjadi berkurang sehingga akan miskin zat hara.
  • 4. Manfaat Lahan Gambut Pemanfaat tanah gambut ini ternyata bisa untuk sebagai sumber energi atau bahan bakar. Pemanfaatan tanah gambut sebagai sumber energi atau bahan bakar ini bisa diperoleh dengan cara mengeringkannya. Banyak negara- negara yang sering memanfaatkan lahan gambut ini sebagai sumber energi. Di zaman modern, tanah gambut ini dipanen secara khusus untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gambut atau PLTG. Dan negara yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Gambut terbesar di dunia adalah Finlandia. Pembangkit Listrik Tenaga Gambut di negara ini memiliki kekuatan sebesar 190 Mega Watt. Tenaga listrik gambut yang terbesar ini dinamakan Toppila Power Station. Selain itu, kandungan bahan organik yang tinggi pada lahan gambut membuat beberapa daerah memanfaatkannya sebagai lahan pertanian. Dan ini juga di dukung dengan program pemerintah yaitu serasi.
  • 5. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Gambut Lahan gambut bukan merupakan lahan yang tetap lestari. Seiring dengan perkembangan zaman banyak sekali lahan- lahan gambut yang telah rusak. Rusaknya lahan gambut ini disebabkan oleh berbagai hal, dan penyebab yang paling banyak adalah karena ulah manusia. Proses yang dilakukan oleh manusia antara lain sebagai berikut: - Perusakan lahan gambut diawali dengan menebangi pepohonan yang ada dan tumbuh di atas lahan gambut tersebut. - lahan gambut tersebut dikeringkan. Pengeringan lahan gambut ini dilakukan dengan cara membuat saluran air supaya air yang ada di dalam gambut ini keluar mengalir. - Proses pengeringan tersebut akan memberikan dampak pada permukaan tanah gambut menjadi turun. Keadaan tanah yang demikian (turun) akan memberikan dampak berupa tertariknya akar- akar pohon sehingga keluar atau tercabut dengan sendirinya dan menyebabkan pohon- pohon menjadi tumbang. Hal yang demikian juga dengan mudah menyebabkan erosi - Lahan gambut yang sudah kering akan bersifat kering permanen atau tetap. Dengan demikian keadaan lahan gambut tidak bisa kembali seperti sedia kala. - Tanah gambut yang telah kering tidak akan bisa menyimpan air secara maksimal, dan justru akan rentan mengalami kebakaran terlebih ketika musim kemarau datang. Hal ini seperti sifat asli tanah gambut yang mudah untuk terbakar. - Kebakaran lahan ini akan menyebabkan lepasnya banyak karbon ke lapisan atmosfer dan menyebabkan matinya banyak tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan gambut tersebut. Dan ketika musim penghujan datang, tanah gambut yang sudah mengering tadi tidak akan mampu menyimpan banyak air hujan atau penyimpanannya sudah tidak optimal. Hal ini tentu saja akan menyebabkan terjadinya banjir
  • 6. Upaya meningkatkan produktivitas lahan gambut, dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi pengelolaan air, ameliorasi dan pemupukan serta pemilihan komoditas yang tepat. -Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian berkelanjutan harus dimulai dari perencanaan penataan lahan yang disesuaikan dengan karakteristik lahan gambut setempat, dan komoditas yang akan dikembangkan. Penataan lahan meliputi aktivitas mengatur jaringan saluran drainase, perataan tanah (leveling), pembersihan tunggul, pembuatan surjan, guludan, dan pembuatan drainase dangkal intensif. Dimensi dan kerapatan jaringan drainase disesuaikan dengan komoditas yang dikembangkan apakah untuk tanaman pangan, sayuran, perkebunan atau hutan tanaman industri (HTI). Perataan tanah penting jika akan dikembangkan tanaman pangan dan sayuran. Pembersihan tunggul juga sangat membantu meningkatkan produktivitas, karena keberadaan tunggul akan membatasi area yang bisa ditanami dan menjadi sarang hama. Pembuatan surjan hanya mungkin dilakukan pada gambut dangkal dan lahan bergambut. Guludan dan drainase dangkal intensif diperlukan jika dikembangkan tanaman sayuran dan buah-buahan. - Pemilihan komoditas yang sesuai Pemilihan komoditas yang mampu beradaptasi baik dilahan gambut sangat penting untuk mendapatkan produktivitas tanaman yang tinggi. Pemilihan komoditas disesuaikan dengan daya adaptasi tanaman, nilai ekonomi, kemampuan modal, keterampilan, dan skala usaha. Jenis tanaman sayuran (selada, kucai, kangkung, bayam, cabai, tomat, terong, dan paria) dan buah-buahan (pepaya, nanas, semangka, melon) adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan beradaptasi sangat baik di lahan gambut.
  • 7. -Pemupukan Pemupukan diperlukan karena secara inheren tanah gambut sangat miskin mineral dan hara yang diperlukan tanaman. Jenis pupuk yang diperlukan adalah pupuk lengkap terutama yang mengandung N, P, K, Ca, Mg dan unsur mikro Cu, Zn dan B. Pemupukan harus dilakukan secara bertahap dan dengantakaran rendah karena daya pegang (sorption power) hara tanah gambut rendah sehingga pupuk mudah tercuci. Penggunaan pupuk lepas lambat (slow release) seperti fosfat alam dan Pugam lebih baik dibandingkan dengan SP-36, karena akan lebih efisien, harganya murah dan dapat meningkatkan pH tanah (Subiksa et al., 1991). Pugam dengan kandungan hara utama P, juga tergolong pupuk lepas lambat yang mampu meningkatkan serapan hara, mengurangi pencucian hara P, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman sangat signifikan dibandingkan SP-36. - Pengurangan Emisi GRK Lahan gambut dikenal merupakan sumber emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar dari sektor pertanian dan kehutanan karena menyimpan cadangan karbon sangat besar yaitu 550 Gt CO2e, setara dengan 75% karbon di atmosfer atau setara dengan dua kali simpanan karbon semua hutan di seluruh dunia (Joosten, 2007). Lahan gambut terbentuk dari akumulasi bahan organik yang mudah mengalami dekomposisi apabila ada perubahan kondisi lingkungan menjadi aerob. Proses dekomposisi bahan organik akan menghasilkan asamasam organik, gas CO2 dan gas methan (gas rumah kaca).
  • 8. - Pengendalian muka air tanah Lahan gambut memiliki daya hantar hidrolik yang tinggi, baik secara vertikal maupun horizontal. Oleh karena itu, saluran drainase sangat menentukan kondisi muka air tanah. Kunci pengendalian muka air tanah adalah mengatur dimensi saluran drainase, terutama kedalamannya, dan mengatur pintu air. Menurunkan muka air tanah sangat diperlukan untuk menjaga kondisi media perakaran tetap dalam kondisi aerob. Namun penurunan yang terlalu besar menyebabkan gambut mengalami kerusakan. Oleh karena muka air tanah harus dikendalikan agar akar tanaman cukup mendapatkan oksigen, tetapi gambut tetap lembap untuk menghindari emisi yang besar dan gambut mengering. Pengendalian air dengan mengatur tinggi air di saluran drainase dengan mengatur pintu air adalah salah satu tindakan mitigasi emisi CO2 yang terjadi. -Kompleksasi Emisi GRK adalah hasil dari proses dekomposisi gambut menjadi senyawa karbon dengan rantai pendek. Proses dekomposisi lebih lanjut dapat ditekan dengan proses kompleksasi senyawa organik sederhana menjadi senyawa kompleks. Kompleksasi dapat dilakukan dengan menambahkan bahanbahan amelioran yang kaya dengan kation polivalen. Kation polivalen memiliki 0.54 0.76 0.69 0.19 0.72 1.14 1.18 0.40 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Aloe vera Kelapa sawit Karet Jagung Water Table (m) Emisi CO2 (g CO2.m-2.h-1) 0 20 40 60 80 100 30 50 70 90 Jeluk muka air tanah (cm) CO2 (t.ha-1.th-1) Netherland Indiana Florida Malaysia Gambar 30. Hubungan antara muka air tanah dengan tingkat emisi CO2 untuk berbagai penggunaan lahan (Rumbang, dalam Noor, 2010) dan tempat (Rieley dan Page, 2005) 82 Emisi CO2 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 Pugam A Pugam Q Pugam R Pugam D Pugam T Kontrol P. kontrol Perlakuan Emisi CO2 (mg/m2/menit) energi afinitas yang tinggi terhadap gugus fungsional bahan organik membentuk jembatan kation yang merangkai senyawa organik. Senyawa kompleks yang terbentuk sangat tahan terhadap dekomposisi sehingga emisi karbon bisa ditekan. Pemberian amelioran gambut 5-10 t ha-1 (sekitar 5-10 m3 ) tanah liat halus yang kaya besi (tanah laterit) untuk tanah pertanian dan perkebunan di lahan gambut, diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 kumulatif sebanyak 15,5 ± 5,5% dibandingkan dengan tanpa pemberian amelioran.
  • 9. - Persiapan lahan tanpa bakar Emisi karbon paling masif terjadi saat kebakaran gambut, baik karena kesengajaan maupun tidak sengaja. Penyiapan lahan dengan sistem membakar menyebabkan hilangnya cadangan karbon, terjadi subsiden, dan pada akhirnya mengarah pada habisnya lapisan gambut. Penelitian Subiksa et al. (2009) menunjukkan bahwa petani di Kalimantan Barat selalu melakukan pembakaran lahan sebelum menanam tanaman pangan, khususnya jagung. Setiap musim, lapisan gambut terbakar sekitar 3-5 cm.Dari gambut yang terbakar selama 2 kali tanam per tahun dapat diperkirakan besarnya emisi karbon yaitu sekitar 110,1 t CO2ha- 1tahun-1 (dengan asumsi karbon density gambut sekitar 50 kgm-3 atau 0.05 tm-3). - Tanaman penutup tanah Emisi GRK berkorelasi positif dengan suhu, dimana makin tinggi suhu udara dan tanah maka emisi GRK semakin tinggi. Warna gambut yang gelap cenderung menyerap suhu, sehingga gambut yang terekspos akan terasa sangat panas. Suhu yang panas menyebabkan gambut cepat kering dan rawan kebakaran. Oleh karena, untuk mengurangi emisi GRK dari lahan pertanian, maka tanah gambut harus diusahakan tertutup vegetasi. Menanam tanaman penutup tanah, selain mengurangi emisi, juga meningkatkan sekuestrasi karbon, sehingga emisi bersih menjadi lebih kecil lagi. Tanaman penutup tanah sebagai tanaman sela di perkebunan akan sangat membantu mempertahankan kelembapan tanah dan mitigasi kebakaran lahan. Tanaman penutup tanah penghasil biomassa tinggi seperti mucuna atau calopogonium sangat dianjurkan karena bisa meningkatkan sekuestrasi karbon dan fiksasi N dari udara, sehingga menambah kesuburan tanaman pokok. Namun demikian tanaman insitu seperti kalakai atau pakis (Stenochiaena palustris) juga bisa dimanfaatkan dengan biaya murah. - Pengaturan pola tanam Pengurangan emisi CO2 dapat dilakukan dengan mengatur pola tanam, khususnya tanaman pangan dan sayuran. Pada prinsipnya pengaturan pola tanam di lahan gambut bertujuan mengurangi lamanya waktu tanah dalam keadaan terbuka yang memicu terjadinya emisi. Relay planting adalah salah satu contoh penerapan pola tanam yang memungkinkan tanah gambut tidak terbuka saat penggantian tanaman berikutnya. Menanam tanaman sela diantara tanaman pokok (tahunan) dapat mengurangi emisi sekaligus meningkatkan sekuestrasi karbon.