3. 1. Tanah Vulkanis
a. Tanah Andosol
• Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami
proses pelapukan
• Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi,
dan sangat subur
• Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan
pinus atau cemara
• Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa
Tenggara Barat, dan Sulawesi.
4. b. Tanah Regosol
• Proses terbentuknya : dari endapan abu
vulkanis baru yang memiliki butir kasar
• Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu
hingga kuning dan kadar bahan organik
rendah
• Pemanfaatannya : untuk pertanian padi,
palawija, tebu dan kelapa
• Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai
dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
5. 2. Tanah Organosol
a. Tanah Humus
• Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan
organik
• Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan
organik, sangat subur
• Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian
• Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan,
Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara
6. b. Tanah Aluvial (Tanah Endapan)
• Proses terbentuknya : tanah hasil erosi
(lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah
dataran rendah
• Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap
erosi
• Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian
sawah dan palawija
• Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara,
Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan
Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan
7. c. Tanah Gambut
• Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan /
bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-
rawa)
• Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga
tidak subur
• Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
• Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan
8. 3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
• Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku
dan sedimen yang masih baru (belum sempurna)
sehingga butirannya besar / kasar
• Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan
pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna
kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
• Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk
hutan
• Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura,
Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera
9. 4. Tanah Podzol
• Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah
dan curah hujan tinggi
• Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat
masam, peka terhadap erosi, kurang subur
• Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija
• Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua
10. 5. Tanah Laterit
• Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci
air hujan, sehingga unsur hara telah hilang
meresap dan mengalir ke dalam tanah
• Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-
merahan, tidak subur
• Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian
• Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung,
Banten, Sulawesi Tenggara
11. 6. Tanah Mergel
• Proses terbentuknya : dari hasil campuran
pelarutan kapur, pasir dan tanah liat
karena peristiwa air hujan
• Ciri-ciri : tidak subur
• Pemanfaatannya : untuk hujan jati
• Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan
di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di
Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa
Tenggara
12. 7. Tanah Terarosa (Kapur)
a. Tanah Renzina
• Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah
yang memiliki curah hujan tinggi
• Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara
• Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati
• Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta
13. b. Tanah Mediteran
• Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan
kapur keras dan sedimen
• Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras,
tidak subur
• Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan,
hutan jati
• Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa
Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku,
Sumatera
14. Ciri-ciri tanah di Indonesia:
• Banyak mengandung unsur hara
• Struktur tanahnya baik, artinya susunan
butir-butir tanah tidak terlalu padat dan
tidak terlalu lenggang
• Cukup mengandung air yang berguna
untuk melarutkan unsur hara
• Mempunyai garam-garaman dalam
jumlah banyak
15. Upaya untuk melestarikan
sumber daya tanah:
• Pemupukan diusahakan dengan pupuk
hijau / pupuk kandang / pupuk kompos
• Dibuat hutan-hutan cadangan pada
lereng-lereng gunung
• Membuat terassering / sengkedan di
daerah-daerah miring
• Membuat penghijauan dan reboisasi pada
daerah yang gundul, dan sebagainya.