SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Kimia
Disklaimer Daftar isi
oleh: Annik Qurniawati
Ririn Lisnawati
Hendra Heryanto
Dilengkapi:
Disklaimer
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara
ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya
sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
Sumber: https://goo.gl/1qpWKJ
Daftar Isi
BAB
I
BAB
II
BAB
III
BAB
IV
BAB
V
BAB
VI
Larutan Asam-Basa
Kesetimbangan ion Dalam Larutan
Garam
Larutan Penyangga dan Peranannya
Titrasi Asam-Basa
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Koloid
BAB
Larutan Asam-Basa
I
A. Konsep Asam-Basa
Kembali ke daftar isi
D. Penentuan pH Larutan
Asam Lemah dan Basa
Lemah
B. Sifat Larutan Asam-Basa
C. Penentuan pH Larutan
Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam format atau asam formiat merupakan
asam yang secara alami dikeluarkan oleh
semut untuk melindungi dirinya dari
bahaya.
A. Konsep Asam-Basa
1. Teori Arrhenius
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Asam: zat yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam pelarut air.
Basa: zat yang menghasilkan ion OH- dalam pelarut air.
2. Teori Brønsted-Lowry
3. Teori Lewis
asam basa
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
B. Sifat Larutan Asam-Basa
Sumber: https://bit.ly/2UdlrA4
1. Sifat Asam:
a. berasa masam
b. korosif
c. menghasilkan H+
d. memerahkan lakmus
e. pH < 7
f. bereaksi dengan logam
g. bereaksi dengan garam
karbonat
h. bereaksi dengan basa
Apel mengandung senyawa asam lemah
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Sumber: https://bit.ly/3kgmhGT
2. Sifat Basa:
a. berasa pahit
b. licin
c. kaustik
d. membirukan lakmus
e. pH > 7
f. menghasilkan OH-
g. bereaksi dengan asam
menghasilkan garam dan air
Detergen dan air menghasilkan larutan basa
3. Identifikasi Asam-Basa
a. Kertas Lakmus
Sumber: http://bit.ly/2Wk45C3
b. Indikator Alami
Sumber: https://bit.ly/35vwThf Sumber: https://bit.ly/35qwyMA
c. Larutan Indikator Buatan
Sumber: http://bit.ly/2pWPeRY
d. Alat Indikator
Sumber: http://bit.ly/2MTGu8a Sumber: http://bit.ly/2pkHEjS
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Video tutorial memperkirakan pH larutan
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
C. Penentuan pH Larutan Asam Kuat
dan Basa Kuat
 Asam Kuat
Senyawa:
HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, dan
HClO4
 Basa Kuat
Senyawa:
LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH,
Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan
Ba(OH)2
[H+] = Ma × valensi asam
pH = -log [H+] [OH-] = Mb × valensi basa
pOH = -log [OH-]
pH = 14 - pOH
D. Penentuan pH Larutan Asam Lemah
dan Basa Lemah
Senyawa:
HCN, CH3COOH, H2S
Senyawa:
NH3, C6H5OH
[H+] =
pOH = -log [OH-]
α =
[H+] = Ma × α
a
a
M
K
b
b M
K 
α =
[OH-] = Mb × α
b
b
M
K
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
 Asam Lemah  Basa Lemah
[H+] =
pH = -log [H+]
a
a M
K 
Contoh Soal
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
1. Hitunglah pH larutan basa
MOH yang mempunyai
konsentrasi 0,005 M dan Kb =
1,8 × 10–5!
Penyelesaian:
2. Tentukan derajat ionisasi larutan HCN
jika mula-mula terdapat 0,5 mol HCN
dan setelah bereaksi terdapat ion H+
0,2 mol!
Penyelesaian:
Peranan Asam-Basa dalam Berbagai Bidang
a. Basa Al(OH)3 dan Mg(OH)2 dimanfaatkan sebagai
obat mag.
b. Obat sengatan lebah mengandung senyawa basa
untuk menetralisir senyawa asam yang
dikeluarkan lebah.
c. Obat sengatan tawon mengandung senyawa
asam untuk menetralisir senyawa basa yang
dikeluarkan tawon.
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Sumber: https://bit.ly/3nkY9VK
Sumber: https://bit.ly/3nkYDew
Sumber: https://bit.ly/2K4RErG
BAB
Kesetimbangan Ion dalam
Larutan Garam
II
Kembali ke daftar isi
Pupuk ZA (ZwavelzuurAmmonium) yang sering digunakan oleh petani merupakan
pupuk kimia buatan berbentuk pelat padat yang mengandung senyawa amonium
sulfat ((NH4)2SO4). Senyawa tersebut adalah garam yang bersifat asam sehingga
dapat menurunkan pH tanah atau menetralkan basa dalam tanah.
A. Sifat-Sifat dan pH Larutan
Garam
B. Kegunaan Hidrolisis
A. Sifat-Sifat dan pH Larutan Garam
1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
 Contoh: KCl
KCl → K+ + Cl-
 tidak terhidrolisis
 pH = 7
• Contoh: CH3COOK
CH3COOK → K+ + CH3COO-
 terhidrolisis parsial
K+ + H2O →
CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
 pH > 7
Sumber: https://bit.ly/32FoRQG
3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
 Contoh: AlCl3
AlCl3 → Al3+ + 3Cl-
 terhidrolisis parsial
Al3+ + H2O → Al(OH)3 + H+
Cl- + H2O →
 pH < 7
 Contoh: CH3COONH4
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4
+
 terhidrolisis total
CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
NH4
+ + H2O → NH4OH + H+
atau
 Jika Ka = Kb, garam bersifat netral.
 Jika Ka > Kb, garam bersifat asam.
 Jika Ka < Kb, garam bersifat basa.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Video tutorial menghitung pH garam
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penjernihan air
menggunakan garam AlPO4
1.
Sumber: https://bit.ly/32A38K3
Membuat detergen
menggunakan natrium stearat
(NaC17H35CO2)
2.
Sumber: https://bit.ly/35loJrD
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bahan pemutih pakaian
menggunakan garam NaClO
3.
Sumber: https://bit.ly/3plhW9o
https://bit.ly/2IgRM73
Pupuk ZA
mengandung garam (NH4)2SO4
yang bersifat asam
4.
Sumber: https://bit.ly/2Iuyquz
BAB
Larutan Penyangga dan Peranannya
III
Kembali ke daftar isi
Aplikasi pengapuran menggunakan
kapur pertanian pada tipe tanah
masam dapat menetralkan pH
tanah, meningkatkan konsentrasi
alkalinitas dan kesadahan total,
meningkatkan ketersediaan karbon
untuk fotosintesis, serta
menciptakan sistem penyangga
(buffer) pH perairan.
pH lahan padi hibrida dijaga dengan
larutan penyangga
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Apakah Larutan Penyangga Itu?
Larutan yang dapat mempertahankan pH
terhadap penambahan sedikit asam, basa,
dan pengenceran.
4. Pembuatan Larutan
Penyangga
Larutan Penyangga
dan Peranannya
1. Macam-macam
Larutan Penyangga
5. Pengaruh
Penambahan Asam
atau Basa terhadap
pH Larutan Penyangga
6. Peran Larutan
Penyangga
2. Prinsip Kerja
Larutan Penyangga
3. Sifat-Sifat Larutan
Penyangga
Sifat-Sifat dan Peran
Larutan Penyangga
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
1. Macam-Macam Larutan Penyangga
Larutan
Penyangga
Larutan Penyangga
Asam
Larutan Penyangga
Basa
 
 
a
A
H
G
K

   
 
a
mol asam
pH = pK log
mol garam
 
  
 
 
 
b
B
OH
G
K

   
 
a
mol basa
pH = 14 pK + log
mol garam
 
  
 
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Larutan
Penyangga
Asam
ditambah Asam
Kuat
bereaksi dengan
garam menghasilkan
asam lemah dan air
ditambah
Basa Kuat
Bereaksi dengan asam
lemah menghasilkan
garam dan air
Larutan
Penyangga
Basa
ditambah Asam
Kuat
ditambah Basa
Kuat
Bereaksi dengan basa
lemah menghasilkan
garam dan air
Bereaksi dengan
garam
menghasilkan
basa lemah dan air
Larutan Penyangga Basa
Larutan Penyangga Asam
2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Larutan Penyangga
Penambahan sedikit
asam/basa sedikit
mengubah pH,
diabaikan
Suhu tetap, Ka
tetap
Penambahan sedikit air
tidak mengubah pH
larutan
 
 
A
1
10
10 G
 
pH stabil jika =1,
sehingga pH = pKa
 
 
A
G
3. Sifat-Sifat Larutan Penyangga
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
4. Pembuatan Larutan Penyangga
Cara 1
a. Larutan Penyangga Asam
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Cara 2
Cara 1
b. Larutan Penyangga Basa
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Cara 2
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Contoh Soal
Rara mencampurkan 100 mL larutan CH3COOH 0,4 M dan 100 mL Ca(OH)2 0,1 M
ke dalam gelas beker. Tanpa menggunakan alat pH meter, tentukan pH larutan
yang terbentuk! (Kb CH3COOH = 10–5)
Penyelesaian:
Terbentuk larutan penyangga asam karena terdapat sisa asam lemah
(CH3COOH) dan garamnya (CH3COO)2Ca).
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Jadi, pH larutan tersebut adalah 5.
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
pH Larutan penyangga
pH Larutan
penyangga
pH Larutan penyangga
pH Larutan penyangga
Pengenceran
(+) basa
Range
pH
Nilai pH larutan penyangga hanya bergeser sedikit dari pH semula.
Perubahan pH ini dapat diabaikan.
5. Pengaruh Penambahan Asam atau Basa serta
Pengenceran terhadap pH Larutan Penyangga
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Video tutorial menghitung pH larutan penyangga
setelah penambahan asam
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
6. Peran Larutan Penyangga
 Peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
Penyangga hemoglobin
1.
Sumber: https://bit.ly/3nhXDaY
Sel darah merah
Penyangga karbonat
2.
Penyangga fosfat
3.
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
 Peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari
Industri pengalengan buah
1.
Sumber: https://bit.ly/2IjZjSA
Obat tetes mata
Pembuatan obat-obatan
2.
Aspirin
Sumber: https://bit.ly/3pkoRPZ
Sumber: https://bit.ly/36QX41h
Buah kalengan
BAB
Titrasi Asam-Basa
IV
Kembali ke daftar isi
Prinsip dasar pada titrasi asam-
basa adalah reaksi penetralan.
Pada praktiknya, titrasi asam-basa
digunakan untuk menghitung
kadar senyawa dalam suatu
campuran.
Salah satunya menentukan kadar
senyawa asam sebagai pengawet
dalam saus tomat.
 Titrasi adalah metode untuk menentukan
kadar/konsentrasi suatu larutan dengan
larutan lain yang telah diketahui
konsentrasinya.
 Larutan yang akan ditentukan kadarnya
disebut '”analit/titrat” dan biasanya
ditempatkan di dalam Erlenmeyer.
Sementara itu, larutan yang telah diketahui
konsentrasinya disebut “larutan standar
atau titran” dan diletakkan di dalam buret.
Definisi Titrasi
Rangkaian Alat Titrasi
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Dalam titrasi asam-basa, analit dan titran
yang digunakan berupa larutan asam dan
basa.
 Titik ekuivalen adalah keadaan pada
saat asam dan basa tepat bereaksi
secara stoikiometri.
 Titik akhir titrasi adalah keadaan saat
titrasi dihentikan atau pH pada saat
indikator berubah warna. Video Langkah-langkah melakukan titrasi asam basa
Pemilihan indikator asam-basa disesuaikan
dengan jenis titrasi asam-basa yang dilakukan
yaitu mempunyai pH di sekitar titik ekuivalen.
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Titrasi asam-basa
Keterangan :
V = volume n = jumlah ion H+ pada asam atau jumlah
ion OH− pada basa
N = normalitas
M = konsentrasi
1. Stoikiometri Titrasi Asam-Basa
atau
Vasam × Nasam = Vbasa × Nbasa
Vasam × Masam × nasam = Vbasa × Mbasa × nbasa
Bagaimana stoikiometri dalam reaksi
titrasi asam-basa?
Basa
Titik Ekuivalen
Asam
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
2. Kurva Titrasi Asam-Basa
Kurva titrasi antara 50 mL larutan KOH 0,1 M
dengan larutan HCl 0,1 M
a. Kurva Titrasi antara Asam Kuat
dengan Basa Kuat
b. Kurva Titrasi antara Basa
Kuat dengan Asam Kuat
Kurva titrasi antara 50 mL larutan HCl 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1 M
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Kurva titrasi antara 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1 M
Kurva titrasi antara 50 mL larutan NH4OH 0,1 M
dengan larutan HCl 0,1 M
c. Kurva Titrasi antara Asam
Lemah dengan Basa Kuat
d. Kurva Titrasi antara Basa
Lemah dengan Asam Kuat
Contoh Soal
 Sebanyak 2 gram cuplikan yang mengandung NaOH dilarutkan
dalam 200 mL air lalu 25 mL larutan tersebut dititrasi dengan
larutan HCl 0,1 M. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel
berikut.
Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah . . . .
a. 1% d.10%
b. 4% e.15%
c. 8%
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Jawaban: b
VNaOH = 25 mL
MHCl = 0,1 M
VHCl rata-rata =
= 20 mL
(V × M × n)NaOH = (V × M × n)HCl
25 mL × MNaOH × 1 = 20 mL × 0,1 M × 1
MNaOH =
= 0,08 M
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Pembahasan
 
 
 
 
19 mL 21 mL 20 mL
3
2 mmol
25 mL
Mol NaOH = MNaOH × VNaOH
= 0,08 M × 25 mL
= 2 mmol
= 2 × 10–3 mol
Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
= 2 × 10–3 mol × 40 g mol–1
= 0,08 gram
Kadar NaOH = ×100%
= × 100%
= 4%
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebesar 4%.
massa NaOH
massa cuplikan
0,08 gram
2 gram
BAB
Kembali ke daftar isi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
V
Garam dapur dibuat dari air laut
menggunakan prinsip penguapan.
Dari proses tersebut diperoleh
kristal NaCl.
Secara umum kristal semua jenis
garam memiliki kelarutan yang
berbeda bergantung pada ukuran
kristal, temperatur, dan
pengadukan saat garam dilarutkan.
Kembali ke Awal Bab
Kelarutan dan
Hasil Kali
Kelarutan
A. Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp)
B. Pengaruh Ion
Sejenis dan Perkiraan
Terbentuknya Endapan
Berdasarkan Harga Ksp
Kembali ke daftar isi
1. Kelarutan
2. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
3. Hubungan Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
1. Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Kelarutan
2. Penambahan Ion Sejenis
3. Perkiraan Terbentuknya
Endapan Berdasarkan
Harga Ksp
4. Hubungan antara Harga
Ksp dan pH
5. Aplikasi Prinsip Kelarutan
dan Hasil Kali Kelarutan
dalam Kehidupan
Sehari-hari
A. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Pahami terlebih dahulu tentang larutan belum jenuh, larutan tepat jenuh, dan larutan jenuh.
Perhatikan gambar berikut!
Kelarutan adalah
jumlah maksimum
suatu zat yang dapat
larut dalam sejumlah
pelarut pada suhu dan
tekanan tertentu.
Lalu apa itu kelarutan
?
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
 Dalam keadaan jenuh terdapat
kesetimbangan antara zat padat
dan ion-ionnya.
2+ 2
4 4
BaSO ( ) Ba ( ) SO ( )
s aq aq


 


Ksp = [Ba2+] [ SO4
2-]
Jadi, hasil kali kelarutan adalah perkalian konsentrasi ion-ion suatu zat elektrolit yang
sukar larut dalam larutan jenuhnya dipangkatkan koefisiennya masing-masing.
sp
x y
y x
K A B
 
   
    
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
( ) ( ) ( )
y x
x y
A B s xA aq yB aq
 

 


Hubungan Kelarutan dan Ksp
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
B. Pengaruh Ion Sejenis dan Perkiraan Terbentuknya Endapan
Berdasarkan Harga Ksp
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelarutan
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
kelarutan
1. Suhu
2. Jenis
pelarut
3. pH
4. Ion
sejenis
5.
Pemben-
tukan ion
kompleks
Bagaimana kelarutan suatu garam jika terdapat ion yang sejenis dalam
pelarutnya?
2. Penambahan Ion Sejenis
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Sumber: https://goo.gl/u5AiJ8
NaCl 0,1 M
[Cl-] = 0,1 M
Berasal dari NaCl
sebelum endapan
AgCl terlarut
Akibatnya, endapan AgCl(s)
lebih sukar larut dalam air
Garam AgCl
dalam NaCl 0,1 M
Kelarutan garam dalam larutannya dapat berubah akibat adanya ion
sejenis. Mengapa demikian?
Perhatikan diagram berikut!
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Penerapan Asas Le-Chatelier
Reaktan
(garam dan pelarut) ⇌
Produk (ion-ion
garam)
Ion
Sejenis
Pergeseran
kesetimbangan
+
AgCl( ) Ag ( ) Cl ( )
s aq aq


 


Penambahan ion sejenis mengakibatkan pergeseran kesetimbangan
ke kiri. Dengan demikian, terbentuk garam kembali.
Penambahan ion Cl- dari NaCl mengubah kelarutan garam AgCl sehingga
garam mengendap.
+
NaCl( ) Na ( ) Cl ( )
s aq aq


 
3. Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan
Harga Ksp
Qsp < Ksp , belum mengendap
Qsp = Ksp , mulai mengendap
Qsp > Ksp , terjadi endapan
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Bagaimana cara mengetahui sifat garam yang mengendap dan tidak
mengendap?
Berapa massa garam yang mengendap?
4. Hubungan Antara Harga Ksp dengan pH
 Nilai Ksp dapat digunakan untuk
mengetahui pH larutan basa, atau
sebaliknya.
Misal mengetahui pH larutan CaCl2 0,01
M yang ditetesi larutan KOH dan mulai
mengendap, jika Ksp Ca(OH)2 = 5 × 10-6.
5. Aplikasi Prinsip Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dalam
Kehidupan Sehari-hari
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
 Nilai Ksp juga dapat digunakan untuk
menentukan pemisahan kation dalam
larutan.
Misal pemisahan kation Na+, Ag+, dan Cu2+
dalam larutan dengan penambahan asam
H2SO4, HCl, dan H2S. Dengan mengetahui
nilai Ksp dan konsentrasi ion dalam larutan,
kation dapat diperoleh melalui
pengendapan.
•Stomach X-ray
Garam BaSO4,
kelarutan
rendah dalam air
• Penyelidikan
sidik jari
Garam AgCl, bersifat
sukar larut
Contoh Soal
 Sebanyak 500 mL larutan jenuh SrCrO4 diuapkan hingga volumenya tersisa
125 mL. Massa SrCrO4 yang mengendap adalah . . . .
(Ksp SrCrO4 = 3,6 ×10–5, Ar: Sr = 88 g mol–1; Cr = 52 g mol–1; O = 16 g mol–1)
a. 0,122 gram
b. 0,153 gram
c. 0,229 gram
d. 0,459 gram
e. 0,612 gram
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Pembahasan
Misal: kelarutan SrCrO4 = s mol L–1
2+ 2-
4 4
SrCrO ( ) Sr ( ) CrO ( )
s aq aq
s s

 


Misal:
V1 = V L
V2 = 100 V L
V1 × M1 = V2 × M2
V × (4,5 × 10–6 = 100 V × M2
M2 =
= 4,5 × 10–8 mol L –1
Jadi, kelarutan MnCO3 setelah diencerkan 100 kali adalah 4,5 × 10–8 mol L–1.
 --6 --1
4,5 10 mol L
100
Jawaban: d
BAB
Kembali ke daftar isi
A. Sistem Dispersi Koloid
B. Sifat-Sifat Koloid
C. Proses Pembuatan Koloid
D. Penerapan Koloid dalam Kehidupan
Sehari-hari dan Industri
Koloid
VI
Boba terbuat dari tepung tapioka yang dicampur dengan air panas, dibentuk bola-
bola kecil, lalu direbus. Boba merupakan gel, salah satu contoh tipe koloid, yaitu
campuran yang terlihat homogen, tetapi sebenarnya heterogen secara
mikroskopis.
Sistem Dispersi
A. Sistem Dispersi Koloid
Sistem dispersi: Campuran antara fase terdispersi dengan
medium pendispersi yang bercampur secara merata
Dispersi Kasar
(Suspensi)
Dispersi Halus
(Larutan)
Dispersi Koloid
1. Pengertian dan Pengelompokan Sistem Dispersi
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
2. Perbedaan Karakteristik Larutan, Koloid, dan Suspensi
3. Jenis–Jenis Koloid
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
B.Sifat-Sifat Koloid
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
(1)
Efek Tyndall
(8) Koloid
Liofob & Liofil
(7) Koloid
Pelindung
(6)
Dialisis
(5)
Koagulasi
(4)
Adsorpsi
(3)
Elektroforesis
(2)
Gerak Brown
1. Efek Tyndall
 Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel
koloid.
Sorot sinar senter pada larutan dan
sistem koloid
a b
(a) Larutan (b) Sistem Koloid
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Ilustrasi jalannya sinar dalam koloid yang menghasilkan
hamburan cahaya (Efek Tyndall).
Perbandingan hasil percobaan Efek Tyndall pada larutan,
koloid, dan suspensi sebagai berikut.
Sistem Dispersi Jalannya sinar
Larutan Diteruskan
Koloid Dihamburkan
Suspensi Tidak diteruskan dan
dihamburkan
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Lintasan sinar
dalam sistem
koloid
 Gerak Brown adalah
gerak acak partikel
koloid yang disebabkan
tumbukan partikel
koloid dengan partikel
medium pendispersinya.
 Hal ini menyebabkan
koloid tetap stabil dan
tidak mengendap.
2. Gerak Brown
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
 Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh
medan listrik.
 Manfaat Elektroforesis:
• menentukan muatan partikel koloid,
• mengurangi pencemaran udara dengan
menggunakan pengendap Cottrel,
• memisahkan asam amino dalam protein.
3. Elektroforesis
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Sumber listrik
Ion negatif
Ion positif
air
(-) (+)
Sel Elektroforesis
4. Adsorpsi
 Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu partikel zat, baik berupa
ion, atom, maupun molekul pada permukaan zat tersebut sehingga
koloid akan memiliki muatan listrik.
Contoh :
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion
H+.
Fe(OH)3 +
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
+
= H+
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
-
5. Koagulasi
 Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid
sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.
Contoh:
Koloid (AlOH)3 bermuatan positif dinetralkan dengan ion bermuatan
negatif akibatnya terjadi penggumpalan.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
1) Dispersi partikel
pengotor (koloid)
2) Partikel pengotor +
koagulan
3) Partikel pengotor +
koagulan mengendap
di dasar wadah
1) 2) 3)
6. Dialisis
 Dialisis adalah cara mengurangi ion-ion pengganggu yang
terdapat dalam sistem koloid menggunakan selaput
semipermeabel.
Contoh :
Proses filtrasi darah oleh ginjal
yang menyaring darah dengan
tidak meloloskan sel-sel darah
dan protein darah.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
7. Koloid Pelindung
 Koloid pelindung adalah suatu koloid yang ditambahkan pada
koloid lain agar diperoleh koloid yang stabil, tapi tidak
menyebabkan koagulasi karena melapisi partikel koloid
sehingga melindungi muatan koloid.
Contoh :
Gelatin, merupakan koloid
pelindung untuk mencegah
terbentuknya kristal es dalam es
krim.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
8. Koloid Liofil dan Liofob
 Sol liofil adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai afinitas
besar dalam menarik medium pendispersinya.
 Sol liofob adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai
afinitas kecil terhadap medium pendispersinya.
 Jika medium pendispersi berupa air maka disebut koloid hidrofil
dan koloid hidrofob.
agar-agar termasuk
koloid hidrofil
mayones termasuk
koloid hidrofob
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Perbedaan Sol Hidrofil dan Sol Hidrofob
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
C. Proses Pembuatan Koloid
2. Cara dispersi
1. Cara kondensasi
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Cara
Kondensasi
Cara Kimia
Reaksi Pengendapan
Reaksi Hidrolisis
Reaksi Pemindahan/Substitusi
Reaksi Redoks
Cara Fisika
Pembuatan sol raksa (Hg) (Pengembunan Uap)
Pendinginan larutan menjadi Koloid (Pendinginan)
Pembuatan sol belerang (Penggantian Pelarut)
Cara kondensasi adalah pembuatan kolid dengan cara mengga-
bungkan partikel halus menjadi partikel yang berukuran koloid.
1. Cara Kondensasi
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
a. Cara mekanik : Partikel kasar digerus, lalu didespersikan ke dalam
medium pedispersi. Contohnya : pembuatan sol belerang
b. Cara peptisasi : Endapan dipecah dengan zat pemecah (umumnya air)
menjadi partikel koloid. Contohnya : Agar-agar
dipeptisasi dengan air
c. Cara Busur Bredig (Elektrodispersi)
Logam dicelupkan ke dalam medium pendispersi, lalu ujung elekrode dialiri
listrik sehingga menghasilkan uap logam yang terdispersi ke medium dan
mengalami kondensasi menjadi koloid.
Cara dispersi merupakan pembuatan koloid dengan memecah partikel
kasar menjadi partikel koloid.
2. Cara Dispersi
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
d. Cara Homogenisasi
Homogenisasi adalah cara yang digunakan untuk membuat suatu zat menjadi
homogen dan berukuran partikel koloid. Misalnya, pada pembuatan susu
ukuran partikel lemak pada susu diperkecil hingga berukuran partikel koloid.
Ilustrasi Homogenisasi
(Produk homogen)
(Produk heterogen)
(Pompa bertekanan tinggi)
(Dudukan)
Celah
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
1. Bidang Industri
2. Bidang Makanan
Contoh penerapan koloid di bidang industri:
1) Proses pengolahan karet
2) Pembutan cat
3) Pemutihan gula
4) Pengolahan asap pabrik
5) Pewarnaan kain
6) Penjernihan air
Contoh penerapan koloid di bidang makanan:
pembuatan berbagai makanan seperti keju, selai,
mayones, agar-agar, dan susu.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
D. Penerapan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
dan Industri
4.Bidang Farmasi
5. Bidang Kosmetik
Contoh penerapan koloid di bidang Farmasi:
1) Penggunaan obat norit untuk menyembuhkan
diare akibat bakteri patogen.
2) Pembuatan kapsul obat dengan menggunakan
bahan dasar gelatin.
Penerapan koloid di bidang Kosmetik:
1) Koloid tipe sol padat diterapkan dalam pembuatan produk kosmetik seperti
lipstik dan pensil alis.
2) Sol cair, contoh cat kuku, masker, dan maskara.
3) Emulsi, contoh pembersih muka.
4) Aerosol cair, contoh hair spray, parfum semprot, dan penyegar mulut bentuk
semprot.
5) Buih, contoh sabun cukur.
6) Gel, contoh minyak rambut (jelly) dan deodoran.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Kembali ke daftar isi

More Related Content

What's hot

Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Identifikasi senyawa hidrokarbon
Identifikasi senyawa hidrokarbonIdentifikasi senyawa hidrokarbon
Identifikasi senyawa hidrokarbonputrisagut
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksnurul limsun
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPanji Wijaksono
 
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.pptGUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.pptmagfirahmagfirah3
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixSilvia Marceliana
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
 
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eterITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eterFransiska Puteri
 
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"Syifa Sahaliya
 
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organikITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organikFransiska Puteri
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 

What's hot (20)

Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Identifikasi senyawa hidrokarbon
Identifikasi senyawa hidrokarbonIdentifikasi senyawa hidrokarbon
Identifikasi senyawa hidrokarbon
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Alkohol,ppt
Alkohol,pptAlkohol,ppt
Alkohol,ppt
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.pptGUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
 
Teori Asam Basa
Teori Asam BasaTeori Asam Basa
Teori Asam Basa
 
HIDROKARBON
HIDROKARBONHIDROKARBON
HIDROKARBON
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 
Penyepuhan Logam
Penyepuhan LogamPenyepuhan Logam
Penyepuhan Logam
 
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eterITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
 
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
 
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organikITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 

Similar to KIMIA

Larutan penyangga SMA
Larutan penyangga SMALarutan penyangga SMA
Larutan penyangga SMAIrhuel_Abal2
 
Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)Ramipratama
 
Laporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basaLaporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basaQueena N.A.S
 
Script of buffer solution
Script of buffer solutionScript of buffer solution
Script of buffer solutionnadiah_husniah
 
Fungsi larutan penyangga
Fungsi larutan penyanggaFungsi larutan penyangga
Fungsi larutan penyanggaEKO SUPRIYADI
 
Fungsilarutanpenyangga
FungsilarutanpenyanggaFungsilarutanpenyangga
FungsilarutanpenyanggaEko Supriyadi
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisisvina irodatul afiyah
 
Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)Dwi Andriyanto
 
Power point asam basa
Power point asam basaPower point asam basa
Power point asam basaMitha Ye Es
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanWarnet Raha
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaAndreas Cahyadi
 
Laporan praktikum biologi sel dan molekuler buffer ajeng
Laporan praktikum biologi sel dan molekuler buffer ajengLaporan praktikum biologi sel dan molekuler buffer ajeng
Laporan praktikum biologi sel dan molekuler buffer ajengajeng narulita
 
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptxmateri larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptxzainulasmuni
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanSeptian Muna Barakati
 
larutan penyangga asam
larutan penyangga asamlarutan penyangga asam
larutan penyangga asamseptiandriana
 

Similar to KIMIA (20)

Larutan penyangga SMA
Larutan penyangga SMALarutan penyangga SMA
Larutan penyangga SMA
 
Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)
 
Laporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basaLaporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basa
 
Script of buffer solution
Script of buffer solutionScript of buffer solution
Script of buffer solution
 
Fungsi larutan penyangga
Fungsi larutan penyanggaFungsi larutan penyangga
Fungsi larutan penyangga
 
Fungsilarutanpenyangga
FungsilarutanpenyanggaFungsilarutanpenyangga
Fungsilarutanpenyangga
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
 
Tugas makalah kimia
Tugas makalah kimiaTugas makalah kimia
Tugas makalah kimia
 
Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)
 
Power point asam basa
Power point asam basaPower point asam basa
Power point asam basa
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyangga
 
Larutan penyangga 1
Larutan penyangga 1Larutan penyangga 1
Larutan penyangga 1
 
hidrolisis Garam
hidrolisis Garamhidrolisis Garam
hidrolisis Garam
 
Bahan ajar buffer
Bahan ajar bufferBahan ajar buffer
Bahan ajar buffer
 
larutan asam basa.pdf
larutan asam basa.pdflarutan asam basa.pdf
larutan asam basa.pdf
 
Laporan praktikum biologi sel dan molekuler buffer ajeng
Laporan praktikum biologi sel dan molekuler buffer ajengLaporan praktikum biologi sel dan molekuler buffer ajeng
Laporan praktikum biologi sel dan molekuler buffer ajeng
 
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptxmateri larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
larutan penyangga asam
larutan penyangga asamlarutan penyangga asam
larutan penyangga asam
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

KIMIA

  • 1. Kimia Disklaimer Daftar isi oleh: Annik Qurniawati Ririn Lisnawati Hendra Heryanto Dilengkapi:
  • 2. Disklaimer • PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. • Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. • Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. • Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. • Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
  • 3. Sumber: https://goo.gl/1qpWKJ Daftar Isi BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI Larutan Asam-Basa Kesetimbangan ion Dalam Larutan Garam Larutan Penyangga dan Peranannya Titrasi Asam-Basa Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Koloid
  • 4. BAB Larutan Asam-Basa I A. Konsep Asam-Basa Kembali ke daftar isi D. Penentuan pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah B. Sifat Larutan Asam-Basa C. Penentuan pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat Asam format atau asam formiat merupakan asam yang secara alami dikeluarkan oleh semut untuk melindungi dirinya dari bahaya.
  • 5. A. Konsep Asam-Basa 1. Teori Arrhenius Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Asam: zat yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam pelarut air. Basa: zat yang menghasilkan ion OH- dalam pelarut air.
  • 6. 2. Teori Brønsted-Lowry 3. Teori Lewis asam basa Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 7. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi B. Sifat Larutan Asam-Basa Sumber: https://bit.ly/2UdlrA4 1. Sifat Asam: a. berasa masam b. korosif c. menghasilkan H+ d. memerahkan lakmus e. pH < 7 f. bereaksi dengan logam g. bereaksi dengan garam karbonat h. bereaksi dengan basa Apel mengandung senyawa asam lemah
  • 8. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Sumber: https://bit.ly/3kgmhGT 2. Sifat Basa: a. berasa pahit b. licin c. kaustik d. membirukan lakmus e. pH > 7 f. menghasilkan OH- g. bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air Detergen dan air menghasilkan larutan basa
  • 9. 3. Identifikasi Asam-Basa a. Kertas Lakmus Sumber: http://bit.ly/2Wk45C3 b. Indikator Alami Sumber: https://bit.ly/35vwThf Sumber: https://bit.ly/35qwyMA c. Larutan Indikator Buatan Sumber: http://bit.ly/2pWPeRY d. Alat Indikator Sumber: http://bit.ly/2MTGu8a Sumber: http://bit.ly/2pkHEjS Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 10. Video tutorial memperkirakan pH larutan Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 11. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi C. Penentuan pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat  Asam Kuat Senyawa: HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, dan HClO4  Basa Kuat Senyawa: LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 [H+] = Ma × valensi asam pH = -log [H+] [OH-] = Mb × valensi basa pOH = -log [OH-] pH = 14 - pOH
  • 12. D. Penentuan pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah Senyawa: HCN, CH3COOH, H2S Senyawa: NH3, C6H5OH [H+] = pOH = -log [OH-] α = [H+] = Ma × α a a M K b b M K  α = [OH-] = Mb × α b b M K Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi  Asam Lemah  Basa Lemah [H+] = pH = -log [H+] a a M K 
  • 13. Contoh Soal Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi 1. Hitunglah pH larutan basa MOH yang mempunyai konsentrasi 0,005 M dan Kb = 1,8 × 10–5! Penyelesaian: 2. Tentukan derajat ionisasi larutan HCN jika mula-mula terdapat 0,5 mol HCN dan setelah bereaksi terdapat ion H+ 0,2 mol! Penyelesaian:
  • 14. Peranan Asam-Basa dalam Berbagai Bidang a. Basa Al(OH)3 dan Mg(OH)2 dimanfaatkan sebagai obat mag. b. Obat sengatan lebah mengandung senyawa basa untuk menetralisir senyawa asam yang dikeluarkan lebah. c. Obat sengatan tawon mengandung senyawa asam untuk menetralisir senyawa basa yang dikeluarkan tawon. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Sumber: https://bit.ly/3nkY9VK Sumber: https://bit.ly/3nkYDew Sumber: https://bit.ly/2K4RErG
  • 15. BAB Kesetimbangan Ion dalam Larutan Garam II Kembali ke daftar isi Pupuk ZA (ZwavelzuurAmmonium) yang sering digunakan oleh petani merupakan pupuk kimia buatan berbentuk pelat padat yang mengandung senyawa amonium sulfat ((NH4)2SO4). Senyawa tersebut adalah garam yang bersifat asam sehingga dapat menurunkan pH tanah atau menetralkan basa dalam tanah. A. Sifat-Sifat dan pH Larutan Garam B. Kegunaan Hidrolisis
  • 16. A. Sifat-Sifat dan pH Larutan Garam 1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat 2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab  Contoh: KCl KCl → K+ + Cl-  tidak terhidrolisis  pH = 7 • Contoh: CH3COOK CH3COOK → K+ + CH3COO-  terhidrolisis parsial K+ + H2O → CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-  pH > 7 Sumber: https://bit.ly/32FoRQG
  • 17. 3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah 4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab  Contoh: AlCl3 AlCl3 → Al3+ + 3Cl-  terhidrolisis parsial Al3+ + H2O → Al(OH)3 + H+ Cl- + H2O →  pH < 7  Contoh: CH3COONH4 CH3COONH4 → CH3COO- + NH4 +  terhidrolisis total CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH- NH4 + + H2O → NH4OH + H+ atau  Jika Ka = Kb, garam bersifat netral.  Jika Ka > Kb, garam bersifat asam.  Jika Ka < Kb, garam bersifat basa.
  • 18. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Video tutorial menghitung pH garam
  • 19. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Penjernihan air menggunakan garam AlPO4 1. Sumber: https://bit.ly/32A38K3 Membuat detergen menggunakan natrium stearat (NaC17H35CO2) 2. Sumber: https://bit.ly/35loJrD
  • 20. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Bahan pemutih pakaian menggunakan garam NaClO 3. Sumber: https://bit.ly/3plhW9o https://bit.ly/2IgRM73 Pupuk ZA mengandung garam (NH4)2SO4 yang bersifat asam 4. Sumber: https://bit.ly/2Iuyquz
  • 21. BAB Larutan Penyangga dan Peranannya III Kembali ke daftar isi Aplikasi pengapuran menggunakan kapur pertanian pada tipe tanah masam dapat menetralkan pH tanah, meningkatkan konsentrasi alkalinitas dan kesadahan total, meningkatkan ketersediaan karbon untuk fotosintesis, serta menciptakan sistem penyangga (buffer) pH perairan. pH lahan padi hibrida dijaga dengan larutan penyangga
  • 22. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Apakah Larutan Penyangga Itu? Larutan yang dapat mempertahankan pH terhadap penambahan sedikit asam, basa, dan pengenceran. 4. Pembuatan Larutan Penyangga Larutan Penyangga dan Peranannya 1. Macam-macam Larutan Penyangga 5. Pengaruh Penambahan Asam atau Basa terhadap pH Larutan Penyangga 6. Peran Larutan Penyangga 2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga 3. Sifat-Sifat Larutan Penyangga Sifat-Sifat dan Peran Larutan Penyangga
  • 23. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi 1. Macam-Macam Larutan Penyangga Larutan Penyangga Larutan Penyangga Asam Larutan Penyangga Basa     a A H G K        a mol asam pH = pK log mol garam            b B OH G K        a mol basa pH = 14 pK + log mol garam       
  • 24. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Larutan Penyangga Asam ditambah Asam Kuat bereaksi dengan garam menghasilkan asam lemah dan air ditambah Basa Kuat Bereaksi dengan asam lemah menghasilkan garam dan air Larutan Penyangga Basa ditambah Asam Kuat ditambah Basa Kuat Bereaksi dengan basa lemah menghasilkan garam dan air Bereaksi dengan garam menghasilkan basa lemah dan air Larutan Penyangga Basa Larutan Penyangga Asam 2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga
  • 25. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Larutan Penyangga Penambahan sedikit asam/basa sedikit mengubah pH, diabaikan Suhu tetap, Ka tetap Penambahan sedikit air tidak mengubah pH larutan     A 1 10 10 G   pH stabil jika =1, sehingga pH = pKa     A G 3. Sifat-Sifat Larutan Penyangga
  • 26. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi 4. Pembuatan Larutan Penyangga Cara 1 a. Larutan Penyangga Asam
  • 27. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Cara 2
  • 28. Cara 1 b. Larutan Penyangga Basa Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 29. Cara 2 Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 30. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Contoh Soal Rara mencampurkan 100 mL larutan CH3COOH 0,4 M dan 100 mL Ca(OH)2 0,1 M ke dalam gelas beker. Tanpa menggunakan alat pH meter, tentukan pH larutan yang terbentuk! (Kb CH3COOH = 10–5) Penyelesaian: Terbentuk larutan penyangga asam karena terdapat sisa asam lemah (CH3COOH) dan garamnya (CH3COO)2Ca).
  • 31. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Jadi, pH larutan tersebut adalah 5.
  • 32. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi pH Larutan penyangga pH Larutan penyangga pH Larutan penyangga pH Larutan penyangga Pengenceran (+) basa Range pH Nilai pH larutan penyangga hanya bergeser sedikit dari pH semula. Perubahan pH ini dapat diabaikan. 5. Pengaruh Penambahan Asam atau Basa serta Pengenceran terhadap pH Larutan Penyangga
  • 33. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Video tutorial menghitung pH larutan penyangga setelah penambahan asam
  • 34. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi 6. Peran Larutan Penyangga  Peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup Penyangga hemoglobin 1. Sumber: https://bit.ly/3nhXDaY Sel darah merah Penyangga karbonat 2. Penyangga fosfat 3.
  • 35. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi  Peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari Industri pengalengan buah 1. Sumber: https://bit.ly/2IjZjSA Obat tetes mata Pembuatan obat-obatan 2. Aspirin Sumber: https://bit.ly/3pkoRPZ Sumber: https://bit.ly/36QX41h Buah kalengan
  • 36. BAB Titrasi Asam-Basa IV Kembali ke daftar isi Prinsip dasar pada titrasi asam- basa adalah reaksi penetralan. Pada praktiknya, titrasi asam-basa digunakan untuk menghitung kadar senyawa dalam suatu campuran. Salah satunya menentukan kadar senyawa asam sebagai pengawet dalam saus tomat.
  • 37.  Titrasi adalah metode untuk menentukan kadar/konsentrasi suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya.  Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut '”analit/titrat” dan biasanya ditempatkan di dalam Erlenmeyer. Sementara itu, larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut “larutan standar atau titran” dan diletakkan di dalam buret. Definisi Titrasi Rangkaian Alat Titrasi Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Dalam titrasi asam-basa, analit dan titran yang digunakan berupa larutan asam dan basa.
  • 38.  Titik ekuivalen adalah keadaan pada saat asam dan basa tepat bereaksi secara stoikiometri.  Titik akhir titrasi adalah keadaan saat titrasi dihentikan atau pH pada saat indikator berubah warna. Video Langkah-langkah melakukan titrasi asam basa Pemilihan indikator asam-basa disesuaikan dengan jenis titrasi asam-basa yang dilakukan yaitu mempunyai pH di sekitar titik ekuivalen. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Titrasi asam-basa
  • 39. Keterangan : V = volume n = jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH− pada basa N = normalitas M = konsentrasi 1. Stoikiometri Titrasi Asam-Basa atau Vasam × Nasam = Vbasa × Nbasa Vasam × Masam × nasam = Vbasa × Mbasa × nbasa Bagaimana stoikiometri dalam reaksi titrasi asam-basa? Basa Titik Ekuivalen Asam Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 40. 2. Kurva Titrasi Asam-Basa Kurva titrasi antara 50 mL larutan KOH 0,1 M dengan larutan HCl 0,1 M a. Kurva Titrasi antara Asam Kuat dengan Basa Kuat b. Kurva Titrasi antara Basa Kuat dengan Asam Kuat Kurva titrasi antara 50 mL larutan HCl 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 41. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Kurva titrasi antara 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M Kurva titrasi antara 50 mL larutan NH4OH 0,1 M dengan larutan HCl 0,1 M c. Kurva Titrasi antara Asam Lemah dengan Basa Kuat d. Kurva Titrasi antara Basa Lemah dengan Asam Kuat
  • 42. Contoh Soal  Sebanyak 2 gram cuplikan yang mengandung NaOH dilarutkan dalam 200 mL air lalu 25 mL larutan tersebut dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel berikut. Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah . . . . a. 1% d.10% b. 4% e.15% c. 8% Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 43. Jawaban: b VNaOH = 25 mL MHCl = 0,1 M VHCl rata-rata = = 20 mL (V × M × n)NaOH = (V × M × n)HCl 25 mL × MNaOH × 1 = 20 mL × 0,1 M × 1 MNaOH = = 0,08 M Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Pembahasan         19 mL 21 mL 20 mL 3 2 mmol 25 mL Mol NaOH = MNaOH × VNaOH = 0,08 M × 25 mL = 2 mmol = 2 × 10–3 mol Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH = 2 × 10–3 mol × 40 g mol–1 = 0,08 gram Kadar NaOH = ×100% = × 100% = 4% Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebesar 4%. massa NaOH massa cuplikan 0,08 gram 2 gram
  • 44. BAB Kembali ke daftar isi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan V Garam dapur dibuat dari air laut menggunakan prinsip penguapan. Dari proses tersebut diperoleh kristal NaCl. Secara umum kristal semua jenis garam memiliki kelarutan yang berbeda bergantung pada ukuran kristal, temperatur, dan pengadukan saat garam dilarutkan.
  • 45. Kembali ke Awal Bab Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan A. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) B. Pengaruh Ion Sejenis dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp Kembali ke daftar isi 1. Kelarutan 2. Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 3. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelarutan 2. Penambahan Ion Sejenis 3. Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp 4. Hubungan antara Harga Ksp dan pH 5. Aplikasi Prinsip Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dalam Kehidupan Sehari-hari
  • 46. A. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Pahami terlebih dahulu tentang larutan belum jenuh, larutan tepat jenuh, dan larutan jenuh. Perhatikan gambar berikut! Kelarutan adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu dan tekanan tertentu. Lalu apa itu kelarutan ? Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 47.  Dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbangan antara zat padat dan ion-ionnya. 2+ 2 4 4 BaSO ( ) Ba ( ) SO ( ) s aq aq       Ksp = [Ba2+] [ SO4 2-] Jadi, hasil kali kelarutan adalah perkalian konsentrasi ion-ion suatu zat elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya dipangkatkan koefisiennya masing-masing. sp x y y x K A B            Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi ( ) ( ) ( ) y x x y A B s xA aq yB aq       
  • 48. Hubungan Kelarutan dan Ksp Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 49. B. Pengaruh Ion Sejenis dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp 1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelarutan Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi kelarutan 1. Suhu 2. Jenis pelarut 3. pH 4. Ion sejenis 5. Pemben- tukan ion kompleks
  • 50. Bagaimana kelarutan suatu garam jika terdapat ion yang sejenis dalam pelarutnya? 2. Penambahan Ion Sejenis Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi Sumber: https://goo.gl/u5AiJ8 NaCl 0,1 M [Cl-] = 0,1 M Berasal dari NaCl sebelum endapan AgCl terlarut Akibatnya, endapan AgCl(s) lebih sukar larut dalam air Garam AgCl dalam NaCl 0,1 M
  • 51. Kelarutan garam dalam larutannya dapat berubah akibat adanya ion sejenis. Mengapa demikian? Perhatikan diagram berikut! Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi Penerapan Asas Le-Chatelier Reaktan (garam dan pelarut) ⇌ Produk (ion-ion garam) Ion Sejenis Pergeseran kesetimbangan + AgCl( ) Ag ( ) Cl ( ) s aq aq       Penambahan ion sejenis mengakibatkan pergeseran kesetimbangan ke kiri. Dengan demikian, terbentuk garam kembali. Penambahan ion Cl- dari NaCl mengubah kelarutan garam AgCl sehingga garam mengendap. + NaCl( ) Na ( ) Cl ( ) s aq aq    
  • 52. 3. Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp Qsp < Ksp , belum mengendap Qsp = Ksp , mulai mengendap Qsp > Ksp , terjadi endapan Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi Bagaimana cara mengetahui sifat garam yang mengendap dan tidak mengendap? Berapa massa garam yang mengendap?
  • 53. 4. Hubungan Antara Harga Ksp dengan pH  Nilai Ksp dapat digunakan untuk mengetahui pH larutan basa, atau sebaliknya. Misal mengetahui pH larutan CaCl2 0,01 M yang ditetesi larutan KOH dan mulai mengendap, jika Ksp Ca(OH)2 = 5 × 10-6. 5. Aplikasi Prinsip Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dalam Kehidupan Sehari-hari Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi  Nilai Ksp juga dapat digunakan untuk menentukan pemisahan kation dalam larutan. Misal pemisahan kation Na+, Ag+, dan Cu2+ dalam larutan dengan penambahan asam H2SO4, HCl, dan H2S. Dengan mengetahui nilai Ksp dan konsentrasi ion dalam larutan, kation dapat diperoleh melalui pengendapan. •Stomach X-ray Garam BaSO4, kelarutan rendah dalam air • Penyelidikan sidik jari Garam AgCl, bersifat sukar larut
  • 54. Contoh Soal  Sebanyak 500 mL larutan jenuh SrCrO4 diuapkan hingga volumenya tersisa 125 mL. Massa SrCrO4 yang mengendap adalah . . . . (Ksp SrCrO4 = 3,6 ×10–5, Ar: Sr = 88 g mol–1; Cr = 52 g mol–1; O = 16 g mol–1) a. 0,122 gram b. 0,153 gram c. 0,229 gram d. 0,459 gram e. 0,612 gram Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi
  • 55. Kembali ke awal bab Kembali ke daftar isi Pembahasan Misal: kelarutan SrCrO4 = s mol L–1 2+ 2- 4 4 SrCrO ( ) Sr ( ) CrO ( ) s aq aq s s      Misal: V1 = V L V2 = 100 V L V1 × M1 = V2 × M2 V × (4,5 × 10–6 = 100 V × M2 M2 = = 4,5 × 10–8 mol L –1 Jadi, kelarutan MnCO3 setelah diencerkan 100 kali adalah 4,5 × 10–8 mol L–1.  --6 --1 4,5 10 mol L 100 Jawaban: d
  • 56. BAB Kembali ke daftar isi A. Sistem Dispersi Koloid B. Sifat-Sifat Koloid C. Proses Pembuatan Koloid D. Penerapan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari dan Industri Koloid VI Boba terbuat dari tepung tapioka yang dicampur dengan air panas, dibentuk bola- bola kecil, lalu direbus. Boba merupakan gel, salah satu contoh tipe koloid, yaitu campuran yang terlihat homogen, tetapi sebenarnya heterogen secara mikroskopis.
  • 57. Sistem Dispersi A. Sistem Dispersi Koloid Sistem dispersi: Campuran antara fase terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata Dispersi Kasar (Suspensi) Dispersi Halus (Larutan) Dispersi Koloid 1. Pengertian dan Pengelompokan Sistem Dispersi Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 58. 2. Perbedaan Karakteristik Larutan, Koloid, dan Suspensi 3. Jenis–Jenis Koloid Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 59. B.Sifat-Sifat Koloid Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi (1) Efek Tyndall (8) Koloid Liofob & Liofil (7) Koloid Pelindung (6) Dialisis (5) Koagulasi (4) Adsorpsi (3) Elektroforesis (2) Gerak Brown
  • 60. 1. Efek Tyndall  Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Sorot sinar senter pada larutan dan sistem koloid a b (a) Larutan (b) Sistem Koloid Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 61. Ilustrasi jalannya sinar dalam koloid yang menghasilkan hamburan cahaya (Efek Tyndall). Perbandingan hasil percobaan Efek Tyndall pada larutan, koloid, dan suspensi sebagai berikut. Sistem Dispersi Jalannya sinar Larutan Diteruskan Koloid Dihamburkan Suspensi Tidak diteruskan dan dihamburkan Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi Lintasan sinar dalam sistem koloid
  • 62.  Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid yang disebabkan tumbukan partikel koloid dengan partikel medium pendispersinya.  Hal ini menyebabkan koloid tetap stabil dan tidak mengendap. 2. Gerak Brown Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 63.  Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.  Manfaat Elektroforesis: • menentukan muatan partikel koloid, • mengurangi pencemaran udara dengan menggunakan pengendap Cottrel, • memisahkan asam amino dalam protein. 3. Elektroforesis Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi Sumber listrik Ion negatif Ion positif air (-) (+) Sel Elektroforesis
  • 64. 4. Adsorpsi  Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu partikel zat, baik berupa ion, atom, maupun molekul pada permukaan zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Contoh : Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. Fe(OH)3 + + + + + + - - - - - + = H+ Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi -
  • 65. 5. Koagulasi  Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Contoh: Koloid (AlOH)3 bermuatan positif dinetralkan dengan ion bermuatan negatif akibatnya terjadi penggumpalan. Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi 1) Dispersi partikel pengotor (koloid) 2) Partikel pengotor + koagulan 3) Partikel pengotor + koagulan mengendap di dasar wadah 1) 2) 3)
  • 66. 6. Dialisis  Dialisis adalah cara mengurangi ion-ion pengganggu yang terdapat dalam sistem koloid menggunakan selaput semipermeabel. Contoh : Proses filtrasi darah oleh ginjal yang menyaring darah dengan tidak meloloskan sel-sel darah dan protein darah. Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 67. 7. Koloid Pelindung  Koloid pelindung adalah suatu koloid yang ditambahkan pada koloid lain agar diperoleh koloid yang stabil, tapi tidak menyebabkan koagulasi karena melapisi partikel koloid sehingga melindungi muatan koloid. Contoh : Gelatin, merupakan koloid pelindung untuk mencegah terbentuknya kristal es dalam es krim. Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 68. 8. Koloid Liofil dan Liofob  Sol liofil adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar dalam menarik medium pendispersinya.  Sol liofob adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil terhadap medium pendispersinya.  Jika medium pendispersi berupa air maka disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob. agar-agar termasuk koloid hidrofil mayones termasuk koloid hidrofob Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 69. Perbedaan Sol Hidrofil dan Sol Hidrofob Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 70. C. Proses Pembuatan Koloid 2. Cara dispersi 1. Cara kondensasi Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 71. Cara Kondensasi Cara Kimia Reaksi Pengendapan Reaksi Hidrolisis Reaksi Pemindahan/Substitusi Reaksi Redoks Cara Fisika Pembuatan sol raksa (Hg) (Pengembunan Uap) Pendinginan larutan menjadi Koloid (Pendinginan) Pembuatan sol belerang (Penggantian Pelarut) Cara kondensasi adalah pembuatan kolid dengan cara mengga- bungkan partikel halus menjadi partikel yang berukuran koloid. 1. Cara Kondensasi Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 72. a. Cara mekanik : Partikel kasar digerus, lalu didespersikan ke dalam medium pedispersi. Contohnya : pembuatan sol belerang b. Cara peptisasi : Endapan dipecah dengan zat pemecah (umumnya air) menjadi partikel koloid. Contohnya : Agar-agar dipeptisasi dengan air c. Cara Busur Bredig (Elektrodispersi) Logam dicelupkan ke dalam medium pendispersi, lalu ujung elekrode dialiri listrik sehingga menghasilkan uap logam yang terdispersi ke medium dan mengalami kondensasi menjadi koloid. Cara dispersi merupakan pembuatan koloid dengan memecah partikel kasar menjadi partikel koloid. 2. Cara Dispersi Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 73. d. Cara Homogenisasi Homogenisasi adalah cara yang digunakan untuk membuat suatu zat menjadi homogen dan berukuran partikel koloid. Misalnya, pada pembuatan susu ukuran partikel lemak pada susu diperkecil hingga berukuran partikel koloid. Ilustrasi Homogenisasi (Produk homogen) (Produk heterogen) (Pompa bertekanan tinggi) (Dudukan) Celah Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi
  • 74. 1. Bidang Industri 2. Bidang Makanan Contoh penerapan koloid di bidang industri: 1) Proses pengolahan karet 2) Pembutan cat 3) Pemutihan gula 4) Pengolahan asap pabrik 5) Pewarnaan kain 6) Penjernihan air Contoh penerapan koloid di bidang makanan: pembuatan berbagai makanan seperti keju, selai, mayones, agar-agar, dan susu. Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi D. Penerapan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari dan Industri
  • 75. 4.Bidang Farmasi 5. Bidang Kosmetik Contoh penerapan koloid di bidang Farmasi: 1) Penggunaan obat norit untuk menyembuhkan diare akibat bakteri patogen. 2) Pembuatan kapsul obat dengan menggunakan bahan dasar gelatin. Penerapan koloid di bidang Kosmetik: 1) Koloid tipe sol padat diterapkan dalam pembuatan produk kosmetik seperti lipstik dan pensil alis. 2) Sol cair, contoh cat kuku, masker, dan maskara. 3) Emulsi, contoh pembersih muka. 4) Aerosol cair, contoh hair spray, parfum semprot, dan penyegar mulut bentuk semprot. 5) Buih, contoh sabun cukur. 6) Gel, contoh minyak rambut (jelly) dan deodoran. Kembali ke Awal Bab Kembali ke daftar isi