Dokumen tersebut merangkum bab-bab materi kimia yang mencakup konsep asam-basa, sifat larutan asam-basa, kesetimbangan ion dalam larutan garam, larutan penyangga dan perannya, serta titrasi asam-basa."
2. Disklaimer
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara
ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya
sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
4. BAB
Larutan Asam-Basa
I
A. Konsep Asam-Basa
Kembali ke daftar isi
D. Penentuan pH Larutan
Asam Lemah dan Basa
Lemah
B. Sifat Larutan Asam-Basa
C. Penentuan pH Larutan
Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam format atau asam formiat merupakan
asam yang secara alami dikeluarkan oleh
semut untuk melindungi dirinya dari
bahaya.
5. A. Konsep Asam-Basa
1. Teori Arrhenius
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Asam: zat yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam pelarut air.
Basa: zat yang menghasilkan ion OH- dalam pelarut air.
7. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
B. Sifat Larutan Asam-Basa
Sumber: https://bit.ly/2UdlrA4
1. Sifat Asam:
a. berasa masam
b. korosif
c. menghasilkan H+
d. memerahkan lakmus
e. pH < 7
f. bereaksi dengan logam
g. bereaksi dengan garam
karbonat
h. bereaksi dengan basa
Apel mengandung senyawa asam lemah
8. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Sumber: https://bit.ly/3kgmhGT
2. Sifat Basa:
a. berasa pahit
b. licin
c. kaustik
d. membirukan lakmus
e. pH > 7
f. menghasilkan OH-
g. bereaksi dengan asam
menghasilkan garam dan air
Detergen dan air menghasilkan larutan basa
9. 3. Identifikasi Asam-Basa
a. Kertas Lakmus
Sumber: http://bit.ly/2Wk45C3
b. Indikator Alami
Sumber: https://bit.ly/35vwThf Sumber: https://bit.ly/35qwyMA
c. Larutan Indikator Buatan
Sumber: http://bit.ly/2pWPeRY
d. Alat Indikator
Sumber: http://bit.ly/2MTGu8a Sumber: http://bit.ly/2pkHEjS
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
11. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
C. Penentuan pH Larutan Asam Kuat
dan Basa Kuat
Asam Kuat
Senyawa:
HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, dan
HClO4
Basa Kuat
Senyawa:
LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH,
Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan
Ba(OH)2
[H+] = Ma × valensi asam
pH = -log [H+] [OH-] = Mb × valensi basa
pOH = -log [OH-]
pH = 14 - pOH
12. D. Penentuan pH Larutan Asam Lemah
dan Basa Lemah
Senyawa:
HCN, CH3COOH, H2S
Senyawa:
NH3, C6H5OH
[H+] =
pOH = -log [OH-]
α =
[H+] = Ma × α
a
a
M
K
b
b M
K
α =
[OH-] = Mb × α
b
b
M
K
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Asam Lemah Basa Lemah
[H+] =
pH = -log [H+]
a
a M
K
13. Contoh Soal
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
1. Hitunglah pH larutan basa
MOH yang mempunyai
konsentrasi 0,005 M dan Kb =
1,8 × 10–5!
Penyelesaian:
2. Tentukan derajat ionisasi larutan HCN
jika mula-mula terdapat 0,5 mol HCN
dan setelah bereaksi terdapat ion H+
0,2 mol!
Penyelesaian:
14. Peranan Asam-Basa dalam Berbagai Bidang
a. Basa Al(OH)3 dan Mg(OH)2 dimanfaatkan sebagai
obat mag.
b. Obat sengatan lebah mengandung senyawa basa
untuk menetralisir senyawa asam yang
dikeluarkan lebah.
c. Obat sengatan tawon mengandung senyawa
asam untuk menetralisir senyawa basa yang
dikeluarkan tawon.
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Sumber: https://bit.ly/3nkY9VK
Sumber: https://bit.ly/3nkYDew
Sumber: https://bit.ly/2K4RErG
15. BAB
Kesetimbangan Ion dalam
Larutan Garam
II
Kembali ke daftar isi
Pupuk ZA (ZwavelzuurAmmonium) yang sering digunakan oleh petani merupakan
pupuk kimia buatan berbentuk pelat padat yang mengandung senyawa amonium
sulfat ((NH4)2SO4). Senyawa tersebut adalah garam yang bersifat asam sehingga
dapat menurunkan pH tanah atau menetralkan basa dalam tanah.
A. Sifat-Sifat dan pH Larutan
Garam
B. Kegunaan Hidrolisis
16. A. Sifat-Sifat dan pH Larutan Garam
1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh: KCl
KCl → K+ + Cl-
tidak terhidrolisis
pH = 7
• Contoh: CH3COOK
CH3COOK → K+ + CH3COO-
terhidrolisis parsial
K+ + H2O →
CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
pH > 7
Sumber: https://bit.ly/32FoRQG
17. 3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh: AlCl3
AlCl3 → Al3+ + 3Cl-
terhidrolisis parsial
Al3+ + H2O → Al(OH)3 + H+
Cl- + H2O →
pH < 7
Contoh: CH3COONH4
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4
+
terhidrolisis total
CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
NH4
+ + H2O → NH4OH + H+
atau
Jika Ka = Kb, garam bersifat netral.
Jika Ka > Kb, garam bersifat asam.
Jika Ka < Kb, garam bersifat basa.
18. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Video tutorial menghitung pH garam
19. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penjernihan air
menggunakan garam AlPO4
1.
Sumber: https://bit.ly/32A38K3
Membuat detergen
menggunakan natrium stearat
(NaC17H35CO2)
2.
Sumber: https://bit.ly/35loJrD
20. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bahan pemutih pakaian
menggunakan garam NaClO
3.
Sumber: https://bit.ly/3plhW9o
https://bit.ly/2IgRM73
Pupuk ZA
mengandung garam (NH4)2SO4
yang bersifat asam
4.
Sumber: https://bit.ly/2Iuyquz
21. BAB
Larutan Penyangga dan Peranannya
III
Kembali ke daftar isi
Aplikasi pengapuran menggunakan
kapur pertanian pada tipe tanah
masam dapat menetralkan pH
tanah, meningkatkan konsentrasi
alkalinitas dan kesadahan total,
meningkatkan ketersediaan karbon
untuk fotosintesis, serta
menciptakan sistem penyangga
(buffer) pH perairan.
pH lahan padi hibrida dijaga dengan
larutan penyangga
22. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Apakah Larutan Penyangga Itu?
Larutan yang dapat mempertahankan pH
terhadap penambahan sedikit asam, basa,
dan pengenceran.
4. Pembuatan Larutan
Penyangga
Larutan Penyangga
dan Peranannya
1. Macam-macam
Larutan Penyangga
5. Pengaruh
Penambahan Asam
atau Basa terhadap
pH Larutan Penyangga
6. Peran Larutan
Penyangga
2. Prinsip Kerja
Larutan Penyangga
3. Sifat-Sifat Larutan
Penyangga
Sifat-Sifat dan Peran
Larutan Penyangga
23. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
1. Macam-Macam Larutan Penyangga
Larutan
Penyangga
Larutan Penyangga
Asam
Larutan Penyangga
Basa
a
A
H
G
K
a
mol asam
pH = pK log
mol garam
b
B
OH
G
K
a
mol basa
pH = 14 pK + log
mol garam
24. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Larutan
Penyangga
Asam
ditambah Asam
Kuat
bereaksi dengan
garam menghasilkan
asam lemah dan air
ditambah
Basa Kuat
Bereaksi dengan asam
lemah menghasilkan
garam dan air
Larutan
Penyangga
Basa
ditambah Asam
Kuat
ditambah Basa
Kuat
Bereaksi dengan basa
lemah menghasilkan
garam dan air
Bereaksi dengan
garam
menghasilkan
basa lemah dan air
Larutan Penyangga Basa
Larutan Penyangga Asam
2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga
25. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Larutan Penyangga
Penambahan sedikit
asam/basa sedikit
mengubah pH,
diabaikan
Suhu tetap, Ka
tetap
Penambahan sedikit air
tidak mengubah pH
larutan
A
1
10
10 G
pH stabil jika =1,
sehingga pH = pKa
A
G
3. Sifat-Sifat Larutan Penyangga
26. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
4. Pembuatan Larutan Penyangga
Cara 1
a. Larutan Penyangga Asam
30. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Contoh Soal
Rara mencampurkan 100 mL larutan CH3COOH 0,4 M dan 100 mL Ca(OH)2 0,1 M
ke dalam gelas beker. Tanpa menggunakan alat pH meter, tentukan pH larutan
yang terbentuk! (Kb CH3COOH = 10–5)
Penyelesaian:
Terbentuk larutan penyangga asam karena terdapat sisa asam lemah
(CH3COOH) dan garamnya (CH3COO)2Ca).
31. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Jadi, pH larutan tersebut adalah 5.
32. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
pH Larutan penyangga
pH Larutan
penyangga
pH Larutan penyangga
pH Larutan penyangga
Pengenceran
(+) basa
Range
pH
Nilai pH larutan penyangga hanya bergeser sedikit dari pH semula.
Perubahan pH ini dapat diabaikan.
5. Pengaruh Penambahan Asam atau Basa serta
Pengenceran terhadap pH Larutan Penyangga
33. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Video tutorial menghitung pH larutan penyangga
setelah penambahan asam
34. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
6. Peran Larutan Penyangga
Peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
Penyangga hemoglobin
1.
Sumber: https://bit.ly/3nhXDaY
Sel darah merah
Penyangga karbonat
2.
Penyangga fosfat
3.
35. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari
Industri pengalengan buah
1.
Sumber: https://bit.ly/2IjZjSA
Obat tetes mata
Pembuatan obat-obatan
2.
Aspirin
Sumber: https://bit.ly/3pkoRPZ
Sumber: https://bit.ly/36QX41h
Buah kalengan
36. BAB
Titrasi Asam-Basa
IV
Kembali ke daftar isi
Prinsip dasar pada titrasi asam-
basa adalah reaksi penetralan.
Pada praktiknya, titrasi asam-basa
digunakan untuk menghitung
kadar senyawa dalam suatu
campuran.
Salah satunya menentukan kadar
senyawa asam sebagai pengawet
dalam saus tomat.
37. Titrasi adalah metode untuk menentukan
kadar/konsentrasi suatu larutan dengan
larutan lain yang telah diketahui
konsentrasinya.
Larutan yang akan ditentukan kadarnya
disebut '”analit/titrat” dan biasanya
ditempatkan di dalam Erlenmeyer.
Sementara itu, larutan yang telah diketahui
konsentrasinya disebut “larutan standar
atau titran” dan diletakkan di dalam buret.
Definisi Titrasi
Rangkaian Alat Titrasi
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Dalam titrasi asam-basa, analit dan titran
yang digunakan berupa larutan asam dan
basa.
38. Titik ekuivalen adalah keadaan pada
saat asam dan basa tepat bereaksi
secara stoikiometri.
Titik akhir titrasi adalah keadaan saat
titrasi dihentikan atau pH pada saat
indikator berubah warna. Video Langkah-langkah melakukan titrasi asam basa
Pemilihan indikator asam-basa disesuaikan
dengan jenis titrasi asam-basa yang dilakukan
yaitu mempunyai pH di sekitar titik ekuivalen.
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Titrasi asam-basa
39. Keterangan :
V = volume n = jumlah ion H+ pada asam atau jumlah
ion OH− pada basa
N = normalitas
M = konsentrasi
1. Stoikiometri Titrasi Asam-Basa
atau
Vasam × Nasam = Vbasa × Nbasa
Vasam × Masam × nasam = Vbasa × Mbasa × nbasa
Bagaimana stoikiometri dalam reaksi
titrasi asam-basa?
Basa
Titik Ekuivalen
Asam
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
40. 2. Kurva Titrasi Asam-Basa
Kurva titrasi antara 50 mL larutan KOH 0,1 M
dengan larutan HCl 0,1 M
a. Kurva Titrasi antara Asam Kuat
dengan Basa Kuat
b. Kurva Titrasi antara Basa
Kuat dengan Asam Kuat
Kurva titrasi antara 50 mL larutan HCl 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1 M
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
41. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Kurva titrasi antara 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1 M
Kurva titrasi antara 50 mL larutan NH4OH 0,1 M
dengan larutan HCl 0,1 M
c. Kurva Titrasi antara Asam
Lemah dengan Basa Kuat
d. Kurva Titrasi antara Basa
Lemah dengan Asam Kuat
42. Contoh Soal
Sebanyak 2 gram cuplikan yang mengandung NaOH dilarutkan
dalam 200 mL air lalu 25 mL larutan tersebut dititrasi dengan
larutan HCl 0,1 M. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel
berikut.
Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah . . . .
a. 1% d.10%
b. 4% e.15%
c. 8%
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
43. Jawaban: b
VNaOH = 25 mL
MHCl = 0,1 M
VHCl rata-rata =
= 20 mL
(V × M × n)NaOH = (V × M × n)HCl
25 mL × MNaOH × 1 = 20 mL × 0,1 M × 1
MNaOH =
= 0,08 M
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Pembahasan
19 mL 21 mL 20 mL
3
2 mmol
25 mL
Mol NaOH = MNaOH × VNaOH
= 0,08 M × 25 mL
= 2 mmol
= 2 × 10–3 mol
Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
= 2 × 10–3 mol × 40 g mol–1
= 0,08 gram
Kadar NaOH = ×100%
= × 100%
= 4%
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebesar 4%.
massa NaOH
massa cuplikan
0,08 gram
2 gram
44. BAB
Kembali ke daftar isi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
V
Garam dapur dibuat dari air laut
menggunakan prinsip penguapan.
Dari proses tersebut diperoleh
kristal NaCl.
Secara umum kristal semua jenis
garam memiliki kelarutan yang
berbeda bergantung pada ukuran
kristal, temperatur, dan
pengadukan saat garam dilarutkan.
45. Kembali ke Awal Bab
Kelarutan dan
Hasil Kali
Kelarutan
A. Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp)
B. Pengaruh Ion
Sejenis dan Perkiraan
Terbentuknya Endapan
Berdasarkan Harga Ksp
Kembali ke daftar isi
1. Kelarutan
2. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
3. Hubungan Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
1. Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Kelarutan
2. Penambahan Ion Sejenis
3. Perkiraan Terbentuknya
Endapan Berdasarkan
Harga Ksp
4. Hubungan antara Harga
Ksp dan pH
5. Aplikasi Prinsip Kelarutan
dan Hasil Kali Kelarutan
dalam Kehidupan
Sehari-hari
46. A. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Pahami terlebih dahulu tentang larutan belum jenuh, larutan tepat jenuh, dan larutan jenuh.
Perhatikan gambar berikut!
Kelarutan adalah
jumlah maksimum
suatu zat yang dapat
larut dalam sejumlah
pelarut pada suhu dan
tekanan tertentu.
Lalu apa itu kelarutan
?
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
47. Dalam keadaan jenuh terdapat
kesetimbangan antara zat padat
dan ion-ionnya.
2+ 2
4 4
BaSO ( ) Ba ( ) SO ( )
s aq aq
Ksp = [Ba2+] [ SO4
2-]
Jadi, hasil kali kelarutan adalah perkalian konsentrasi ion-ion suatu zat elektrolit yang
sukar larut dalam larutan jenuhnya dipangkatkan koefisiennya masing-masing.
sp
x y
y x
K A B
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
( ) ( ) ( )
y x
x y
A B s xA aq yB aq
49. B. Pengaruh Ion Sejenis dan Perkiraan Terbentuknya Endapan
Berdasarkan Harga Ksp
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelarutan
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
kelarutan
1. Suhu
2. Jenis
pelarut
3. pH
4. Ion
sejenis
5.
Pemben-
tukan ion
kompleks
50. Bagaimana kelarutan suatu garam jika terdapat ion yang sejenis dalam
pelarutnya?
2. Penambahan Ion Sejenis
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Sumber: https://goo.gl/u5AiJ8
NaCl 0,1 M
[Cl-] = 0,1 M
Berasal dari NaCl
sebelum endapan
AgCl terlarut
Akibatnya, endapan AgCl(s)
lebih sukar larut dalam air
Garam AgCl
dalam NaCl 0,1 M
51. Kelarutan garam dalam larutannya dapat berubah akibat adanya ion
sejenis. Mengapa demikian?
Perhatikan diagram berikut!
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Penerapan Asas Le-Chatelier
Reaktan
(garam dan pelarut) ⇌
Produk (ion-ion
garam)
Ion
Sejenis
Pergeseran
kesetimbangan
+
AgCl( ) Ag ( ) Cl ( )
s aq aq
Penambahan ion sejenis mengakibatkan pergeseran kesetimbangan
ke kiri. Dengan demikian, terbentuk garam kembali.
Penambahan ion Cl- dari NaCl mengubah kelarutan garam AgCl sehingga
garam mengendap.
+
NaCl( ) Na ( ) Cl ( )
s aq aq
52. 3. Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan
Harga Ksp
Qsp < Ksp , belum mengendap
Qsp = Ksp , mulai mengendap
Qsp > Ksp , terjadi endapan
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Bagaimana cara mengetahui sifat garam yang mengendap dan tidak
mengendap?
Berapa massa garam yang mengendap?
53. 4. Hubungan Antara Harga Ksp dengan pH
Nilai Ksp dapat digunakan untuk
mengetahui pH larutan basa, atau
sebaliknya.
Misal mengetahui pH larutan CaCl2 0,01
M yang ditetesi larutan KOH dan mulai
mengendap, jika Ksp Ca(OH)2 = 5 × 10-6.
5. Aplikasi Prinsip Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dalam
Kehidupan Sehari-hari
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Nilai Ksp juga dapat digunakan untuk
menentukan pemisahan kation dalam
larutan.
Misal pemisahan kation Na+, Ag+, dan Cu2+
dalam larutan dengan penambahan asam
H2SO4, HCl, dan H2S. Dengan mengetahui
nilai Ksp dan konsentrasi ion dalam larutan,
kation dapat diperoleh melalui
pengendapan.
•Stomach X-ray
Garam BaSO4,
kelarutan
rendah dalam air
• Penyelidikan
sidik jari
Garam AgCl, bersifat
sukar larut
54. Contoh Soal
Sebanyak 500 mL larutan jenuh SrCrO4 diuapkan hingga volumenya tersisa
125 mL. Massa SrCrO4 yang mengendap adalah . . . .
(Ksp SrCrO4 = 3,6 ×10–5, Ar: Sr = 88 g mol–1; Cr = 52 g mol–1; O = 16 g mol–1)
a. 0,122 gram
b. 0,153 gram
c. 0,229 gram
d. 0,459 gram
e. 0,612 gram
Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
55. Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi
Pembahasan
Misal: kelarutan SrCrO4 = s mol L–1
2+ 2-
4 4
SrCrO ( ) Sr ( ) CrO ( )
s aq aq
s s
Misal:
V1 = V L
V2 = 100 V L
V1 × M1 = V2 × M2
V × (4,5 × 10–6 = 100 V × M2
M2 =
= 4,5 × 10–8 mol L –1
Jadi, kelarutan MnCO3 setelah diencerkan 100 kali adalah 4,5 × 10–8 mol L–1.
--6 --1
4,5 10 mol L
100
Jawaban: d
56. BAB
Kembali ke daftar isi
A. Sistem Dispersi Koloid
B. Sifat-Sifat Koloid
C. Proses Pembuatan Koloid
D. Penerapan Koloid dalam Kehidupan
Sehari-hari dan Industri
Koloid
VI
Boba terbuat dari tepung tapioka yang dicampur dengan air panas, dibentuk bola-
bola kecil, lalu direbus. Boba merupakan gel, salah satu contoh tipe koloid, yaitu
campuran yang terlihat homogen, tetapi sebenarnya heterogen secara
mikroskopis.
57. Sistem Dispersi
A. Sistem Dispersi Koloid
Sistem dispersi: Campuran antara fase terdispersi dengan
medium pendispersi yang bercampur secara merata
Dispersi Kasar
(Suspensi)
Dispersi Halus
(Larutan)
Dispersi Koloid
1. Pengertian dan Pengelompokan Sistem Dispersi
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
58. 2. Perbedaan Karakteristik Larutan, Koloid, dan Suspensi
3. Jenis–Jenis Koloid
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
59. B.Sifat-Sifat Koloid
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
(1)
Efek Tyndall
(8) Koloid
Liofob & Liofil
(7) Koloid
Pelindung
(6)
Dialisis
(5)
Koagulasi
(4)
Adsorpsi
(3)
Elektroforesis
(2)
Gerak Brown
60. 1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel
koloid.
Sorot sinar senter pada larutan dan
sistem koloid
a b
(a) Larutan (b) Sistem Koloid
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
61. Ilustrasi jalannya sinar dalam koloid yang menghasilkan
hamburan cahaya (Efek Tyndall).
Perbandingan hasil percobaan Efek Tyndall pada larutan,
koloid, dan suspensi sebagai berikut.
Sistem Dispersi Jalannya sinar
Larutan Diteruskan
Koloid Dihamburkan
Suspensi Tidak diteruskan dan
dihamburkan
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Lintasan sinar
dalam sistem
koloid
62. Gerak Brown adalah
gerak acak partikel
koloid yang disebabkan
tumbukan partikel
koloid dengan partikel
medium pendispersinya.
Hal ini menyebabkan
koloid tetap stabil dan
tidak mengendap.
2. Gerak Brown
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
63. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh
medan listrik.
Manfaat Elektroforesis:
• menentukan muatan partikel koloid,
• mengurangi pencemaran udara dengan
menggunakan pengendap Cottrel,
• memisahkan asam amino dalam protein.
3. Elektroforesis
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
Sumber listrik
Ion negatif
Ion positif
air
(-) (+)
Sel Elektroforesis
64. 4. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu partikel zat, baik berupa
ion, atom, maupun molekul pada permukaan zat tersebut sehingga
koloid akan memiliki muatan listrik.
Contoh :
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion
H+.
Fe(OH)3 +
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
+
= H+
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
-
65. 5. Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid
sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.
Contoh:
Koloid (AlOH)3 bermuatan positif dinetralkan dengan ion bermuatan
negatif akibatnya terjadi penggumpalan.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
1) Dispersi partikel
pengotor (koloid)
2) Partikel pengotor +
koagulan
3) Partikel pengotor +
koagulan mengendap
di dasar wadah
1) 2) 3)
66. 6. Dialisis
Dialisis adalah cara mengurangi ion-ion pengganggu yang
terdapat dalam sistem koloid menggunakan selaput
semipermeabel.
Contoh :
Proses filtrasi darah oleh ginjal
yang menyaring darah dengan
tidak meloloskan sel-sel darah
dan protein darah.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
67. 7. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah suatu koloid yang ditambahkan pada
koloid lain agar diperoleh koloid yang stabil, tapi tidak
menyebabkan koagulasi karena melapisi partikel koloid
sehingga melindungi muatan koloid.
Contoh :
Gelatin, merupakan koloid
pelindung untuk mencegah
terbentuknya kristal es dalam es
krim.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
68. 8. Koloid Liofil dan Liofob
Sol liofil adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai afinitas
besar dalam menarik medium pendispersinya.
Sol liofob adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai
afinitas kecil terhadap medium pendispersinya.
Jika medium pendispersi berupa air maka disebut koloid hidrofil
dan koloid hidrofob.
agar-agar termasuk
koloid hidrofil
mayones termasuk
koloid hidrofob
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
70. C. Proses Pembuatan Koloid
2. Cara dispersi
1. Cara kondensasi
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
71. Cara
Kondensasi
Cara Kimia
Reaksi Pengendapan
Reaksi Hidrolisis
Reaksi Pemindahan/Substitusi
Reaksi Redoks
Cara Fisika
Pembuatan sol raksa (Hg) (Pengembunan Uap)
Pendinginan larutan menjadi Koloid (Pendinginan)
Pembuatan sol belerang (Penggantian Pelarut)
Cara kondensasi adalah pembuatan kolid dengan cara mengga-
bungkan partikel halus menjadi partikel yang berukuran koloid.
1. Cara Kondensasi
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
72. a. Cara mekanik : Partikel kasar digerus, lalu didespersikan ke dalam
medium pedispersi. Contohnya : pembuatan sol belerang
b. Cara peptisasi : Endapan dipecah dengan zat pemecah (umumnya air)
menjadi partikel koloid. Contohnya : Agar-agar
dipeptisasi dengan air
c. Cara Busur Bredig (Elektrodispersi)
Logam dicelupkan ke dalam medium pendispersi, lalu ujung elekrode dialiri
listrik sehingga menghasilkan uap logam yang terdispersi ke medium dan
mengalami kondensasi menjadi koloid.
Cara dispersi merupakan pembuatan koloid dengan memecah partikel
kasar menjadi partikel koloid.
2. Cara Dispersi
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
73. d. Cara Homogenisasi
Homogenisasi adalah cara yang digunakan untuk membuat suatu zat menjadi
homogen dan berukuran partikel koloid. Misalnya, pada pembuatan susu
ukuran partikel lemak pada susu diperkecil hingga berukuran partikel koloid.
Ilustrasi Homogenisasi
(Produk homogen)
(Produk heterogen)
(Pompa bertekanan tinggi)
(Dudukan)
Celah
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
74. 1. Bidang Industri
2. Bidang Makanan
Contoh penerapan koloid di bidang industri:
1) Proses pengolahan karet
2) Pembutan cat
3) Pemutihan gula
4) Pengolahan asap pabrik
5) Pewarnaan kain
6) Penjernihan air
Contoh penerapan koloid di bidang makanan:
pembuatan berbagai makanan seperti keju, selai,
mayones, agar-agar, dan susu.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi
D. Penerapan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
dan Industri
75. 4.Bidang Farmasi
5. Bidang Kosmetik
Contoh penerapan koloid di bidang Farmasi:
1) Penggunaan obat norit untuk menyembuhkan
diare akibat bakteri patogen.
2) Pembuatan kapsul obat dengan menggunakan
bahan dasar gelatin.
Penerapan koloid di bidang Kosmetik:
1) Koloid tipe sol padat diterapkan dalam pembuatan produk kosmetik seperti
lipstik dan pensil alis.
2) Sol cair, contoh cat kuku, masker, dan maskara.
3) Emulsi, contoh pembersih muka.
4) Aerosol cair, contoh hair spray, parfum semprot, dan penyegar mulut bentuk
semprot.
5) Buih, contoh sabun cukur.
6) Gel, contoh minyak rambut (jelly) dan deodoran.
Kembali ke Awal Bab
Kembali ke daftar isi