2. silogisme
adalah merupakan pola berpikir
yang di susun dari dua buah pernyataan dan
sebuah kesimpulan atau silogisme adalah
suatu pengambilan kesimpulan, dari dua
macam keputusan (yang mengandung unsur
yang sama, dan salah satunya harus
universal) suatu keputusan yang ketiga, yang
kebenarannya sama dengan dua keputusan
yang mendahuluinya.
3. Contoh
lain adalah :
Semua manusia akan mati.
Si X manusia.
Jadi: si X akan mati.
4. Silogisme
tidak boleh lebih atau kurang dari
tiga term.
Term antara atau tengah (medium) tidak
boleh masuk (terdapat) dalam kesimpulan.
Wilayah term dalam konklusi tidak boleh
lebih luas dari wilayah term itu dalam
premis.
Term antara (medium) harus sekurangkurangnya satu kali universal.
5. Jika kedua premis (mayor dan minor) positif, maka
kesimpulannya harus positif juga.
2.
Kedua premis tidak boleh negatif, sebab
term
antara (medium) tidak lagi berfungsi
sebagai
penghubung atau pemisah subyek
dengan predikat.
3
Kedua premis tidak boleh particular.
Sekurangkurangnya satu premis harus universal.
4. Kesimpulan harus sesuai dengan premis yang
paling lemah.
1.
7. Silogisme
merupakan bagian dari deduktif.
Matematika adalah pengetahuan yang
disusun secara deduktif. Argumentasi
matematika seperti a sama dengan b dan b
sama dengan c maka a sama dengan c
merupakan kesimpulan deduktif.
Contoh:
Jika n bilangan ganjil, maka n2 bilangan ganjil (B)
Jika n2 bilangan ganjil, maka n2 + 1 bilangan
genap (B)
Jika n bilangan ganjil, maka n2 + 1 bilangan genap (B)