SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
Abstrak— Telah dilakukan praktikum menggunakan
metode HVSR untuk mengetahui frekuensi natural dan
amplifikasi dalam menentukan indeks kerentanan tanah
suatu geologi setempat dan mengidentifikasi sifat isotropi
dan keanisotrropiannya. Metode ini berguna untuk
mikrozonasi kerusakan bangunan akibat gempabumi dan
sebagainya. Praktikum ini dilakukan dengan mengolah
data mikrotremor menggunakan software geopsy, dengan
H/V dan H/V Rotate. Dari hasil percobaan menunjukkan
bahwa Daerah penelitian tergolong daerah yang rawan
merusak bangunan dengan nilai sebaran frekuensi
natural tanah (fo) antara 0.11 – 2,34 Hz, Amplifikasi (Am)
antara 3,1 – 3,9, Indeks kerentanan tanah (Kg) antara 5,6
– 83,6. Dan tanah yang diukur rata-rata bersifat
anisotropi.
Kata Kunci— HVSR, frekuensi natural, amplifikasi
I.TPENDAHULUAN
anah merupakan dasar suatu struktur atau konstruksi, baik itu
konstruksi bangunan gedung, konstruksi jalan, maupun
konstruksi lainnya. Tanah memiliki sifat fisis (Soil
Properties) dan sifat mekanik (Index Properties). Sifat – sifat
fisika tanah meliputi ukuran butiran tanah, warna, bentuk
butiran, dan kekerasan tanah. Sedangkan sifat – sifat mekanis
tanah meliputi sifat kohesi, plasitisitas dan lain sebagainya.
Sifat fisik dan mekanik tanah ini memiliki pengaruh dalam
karakterisasi bawah permukaan. Hal ini nantinya akan
dikorelasikan lagi dengan kondisi geologi.
Frekuensi natural memiliki arti frekuensi dasar suatu
tempat dalam menjalarkan getaran atau gelombang, dalam
hal ini getaran gempa bumi yang merambat pada geologi
setempat. Daryono et al (2009) menyebutkan bahwa suatu
daerah yang memiliki karakteristik frekuensi natural rendah,
sangat rentan terhadap bahaya getaran gelombang gempa
bumi periode panjang. Hal ini dapat mengancam kerusakan
bangunan yang ada di atasnya.
Sedangkan amplifikasi tanah adalah kontras parameter
perambatan gelombang (densitas dan kecepatan) antara
batuan dasar (bedrock) dan sedimen di atasnya. Nilai
amplifikasi perambatan gelombang akan semakin bertambah
apabila perbedaan antara kedua parameter tersebut semakin
besar. Efek lokal, amplifikasi dan frekuensi natural
merupakan faktor yang penting dalam mitigasi bencana suatu
tempat (Nakamura, 1989).
Dalam praktikum ini beberapa sifat fisis dan mekanis
tanah yang menjadi pokok bahasan adalah nilai amplifikasi
tanah, frekuensi natural, Kecepatan Gelombang Geser (Vs),
Kecepatan Gelombang Kompresi ( Vp), densitas (ρ), Faktor
Quasi gelombang P (Qp), dan Faktor Quasi Gelombang S
(Qs).
Metode HVSR merupakan metode yang efektif, murah, dan
ramah lingkungan yang dapat digunakan pada wilayah
permukiman. Metode HVSR biasanya digunakan pada
seismik pasif (microtremor) tiga komponen. Parameter
penting yang dihasilkan dari metode HVSR ialah frekuensi
natural dan amplifikasi. HVSR yang terukur pada tanah yang
bertujuan untuk karakterisasi geologi setempat, frekuensi
natural dan amplifikasi berkaitan dengan parameter fisik
bawah permukaan (Herak, 2008).
Selanjutnya, untuk mengkarakteristik tanah dilakukan
perhitungan Indeks Kerentanan Tanah (Furneability Index).
Nakamura (2000) memberikan persamaan indeks kerentanan
tanah (Kg) dan strain seperti pada persamaan berikut,
………………………………(1.1)
γ = Kg . α………………………............(1.2)
Dengan Kg adalah indeks kerentanan tanah, Am adalah
amplifikasi tanah dan f0 adalah frekuensi natural. Indeks
kerentanan tanah ini digunakan untuk mengidentfikasi suatu
daerah yang rentan terhadap gerakan tanah yang kuat.
Untuk media bersifat isotropi dan anisotropi adalah dimana
suatu medium yang memiliki harga tahanan jenis yang sama
untuk arah X,Y,Z maka disebut medium isotropi, sedangkan
bila medianya memiliki konduktivitas atau tahanan jenis
yang berubah pada arah tertentu maka dikatakan bersifat
anisotropi.
II.METODE PENELITIAN
Pertama yang dipersiapkan adalah data mikrotremor yang
merupakan data passive seismic 3 komponen dalam format
seed.Kemudian, pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan software geopsy, kemudian mengimport signal
sebagai inputan data satu persatu untuk diolah. Proses
selanjutnya dalah windowing secara manual dengan
Estimasi Indeks Kerentanan Tanah
menggunakan Metode HVSR
( Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio )
Wifayanti, Eka J., Sungkono, M.Si
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: wifayanti.ekajaya@gmail.com
1
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
mengklik H/V toolbox. Pada tab windowing kita pilih add
untuk menambahkan window lalu pilih langsung pada
graphic window yang diinginkan. Pada tab Processing
digunakan sebagai proses smoothing menggunakan filter tipe
konno omachi dengan konstanta koefisien sebesar 40 dan
pada horizontal components-nya dipilih squared average.
Setelah semua proses pemilihan window dan pengaturan
parameter selesai kita lakukan maka klik tombol start.untuk
memproses data dengan metode HVSR untuk mendapatkan
frekuensi natural dan amplifikasinya. Kemudian untuk proses
selanjutnya yakni menggunakan H/V Rotate toolbox untuk
mengahasilkan figure yang digunakan untuk idetifikasi sifat
ke isotropian atau anisotropi geologi setempat tersebut.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Salah satu hasil windowing akan nampak seperti berikut,
Gambar 3.1 grafik proses windowing
Kemudian untuk hasil pengolahan data menggunakan H/V
akan didapatkan nilai frekuensi natural dan amplifikasinya
dan untuk figure resultnya diberikan sebagai berikut, dimana
kurva hitam mununjukkan rata rata dari kurva berwarna. 2
garis terpotong menunjukkan standar deviasi .dan Area
berwarna abu abu sebagai frekuensi puncak rata-rata dan
standar deviasinya.
Gambar 3.2 hasil proses H/V untuk data no.39
Gambar 3.3 kurva hasil proses H/V untuk data 40
Gambar 3.4 kurva hasil proses H/V untuk data no.41
Gambar 3.5 hasil proses H/V untuk data no.42
Untuk hasil pengolahan menggunakan H/V Rotate
didapatkan gambar sebagai berikut yang kemudian bisa
diidentifikasi sifat isotropi dan anisotropinya.
2
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
Gambar 3.6 hasil proses H/V Rotate untuk data no.39
Gambar 3.7 hasil proses H/V Rotate untuk data no.40
Gambar 3.8 hasil proses H/V Rotate untuk data no.41
Gambar 3.9 hasil proses H/V Rotate untuk data no.42
Dari hasil gambar dapat teridentifikasi bahwa rata-rata
daerah pengamatan tanahnya bersifat anisotropi karena
terlihat adanya ketidakmerataan pada arah dan nilai derajat
azimutnya.
Dari hasil pengolahan data menggunakan HVSR tersebut
akan didapatkan parameter frekuensi natural (fo) dan
amplifikasinya (Am) yang diberikan dalam bentuk tabel 3.1
dan dengan menggunakan persamaan (1.1) didapatkan nilai
indeks kerentanan tanah (Kg) dari data geologi setempat
tersebut.
Tabel 3.1 Data hasil pengolahan HVSR dan perhitungannya
No. data fo Am Kg
39 2.34633 3.65377 5.68975
40 0.11498 3.10165 83.6636
41 0.83709 3.50701 14.6925
42 1.14041 3.94746 13.6638
Dari data tersebut kita dapatkan bahwa . Semakin rendah
nilai frekuensi natural dan semakin tinngginya nilai
amplifikasi maka akan semakin besar nilai kerentanan
tanahnya sehinnga semakin besar nilai indeks kerentanan
tanahnya yang berarti semakin rentan untuk terjadi likuifaksi,
dimana parameter amplifikasi yang dapat merusak bangunan
berkisar antara >3 dan berasosiasi dengan frekuensi rendah.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
diuraikan kesimpulan sebagai berikut : Dari analisa
karakteristik tanah berdasarkan data tanah didapatkan
beberapa parameter tanah berupa nilai sebaran frekuensi
natural tanah (fo) antara 0.11 – 2,34 Hz, Amplifikasi (Am)
antara 3,1 – 3,9, Indeks kerentanan tanah (Kg) antara 5,6 –
83,6. Daerah penelitian tergolong daerah yang rawan
merusak bangunan karena amplifikasi berkisar antara >3 dan
berasosiasi dengan frekuensi rendah dengan indeks
kerentanan paling tinggi pada daerah pengambilan data
nomer 40. Dan tanah yang diukur rata-rata bersifat
anisotropi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Budiono, K., Handoko., H., dan Godwin. 2010. Penafsira Struktur
Geologi Bawah Permukaan di Kawasan Semburan Lumpur Sidoarjo,
Berdasarkan Penampang Ground Penetratring Radar. Junal Geologi
Indonesia, Vol. 5 No,3 September 2010: 187-195
[2] Daryono dkk., 2009, Efek Tapak Lokal (Local Site effect) di Graben
Bantul Berdasarkan Pengukuran Mikrotremor. International Conference
Earth Science And Technology. Yogyakarta 6-7 August 2009.
[3] Herak, M. (2008)., “ModelHVSR: a Matlab tool to model horizontal-to-
vertical spectral ratio of ambient noise”, Computers and Geosciences,
vol.34, hal. 1514–1526.
[4] Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M., 2000. Local Site Effect Of
Kobe Based On Microtremor Measurement. Proceedings of the Sixth
International Conference on Seismic Zonation (6ISCZ) EERI, November
12-15, 2000/ Palm Springs. California.
3
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
[5] Nakamura Y, 1989, A method for dynamic characteristics estimation of
subsurface using microtremor on the ground surface, Quarterly Report of
the Railway Technology Research Institute, Japan ;30(1):25–33.
[6] Sungkono., 2011. Inversi Terpisah Dan Simultan Dispersi Gelombang
Rayleigh Dan Horizontal to Vertical Ratio Menggunakan Algoritma
Genetik. Thesis ITS. Surabaya. Thesis ITS
4

More Related Content

What's hot

212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
4153240014
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Fajar Perdana
 

What's hot (20)

6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVPengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
 
Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
 
Analisis data geofisika
Analisis data geofisikaAnalisis data geofisika
Analisis data geofisika
 
Fungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlabFungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlab
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
 
Geolistrik ppt
Geolistrik pptGeolistrik ppt
Geolistrik ppt
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Metode Seismik
Metode Seismik Metode Seismik
Metode Seismik
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
 
Laporan praktikum geolistrik
Laporan praktikum geolistrikLaporan praktikum geolistrik
Laporan praktikum geolistrik
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
 
Inversi 2008
Inversi 2008Inversi 2008
Inversi 2008
 
Bab 2c. bagian dalam bintang c
Bab 2c. bagian dalam bintang cBab 2c. bagian dalam bintang c
Bab 2c. bagian dalam bintang c
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
 

Similar to Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR

114153-ID-penentuan-frekuensi-natural-dan-arah-per.pdf
114153-ID-penentuan-frekuensi-natural-dan-arah-per.pdf114153-ID-penentuan-frekuensi-natural-dan-arah-per.pdf
114153-ID-penentuan-frekuensi-natural-dan-arah-per.pdf
ssuser20a823
 
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaianAnalisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
jufrikarim
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Satriyani Satriyani
 
Draft peraturan gempa
Draft peraturan gempaDraft peraturan gempa
Draft peraturan gempa
Nufrizal H
 
Model Konservasi Tanah dan Air oleh Helmas
Model Konservasi Tanah dan Air oleh HelmasModel Konservasi Tanah dan Air oleh Helmas
Model Konservasi Tanah dan Air oleh Helmas
Helmas Tanjung
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Akbar Dwi Wahyono
 

Similar to Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR (20)

Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal
 
latihan semdraf.pptx
latihan semdraf.pptxlatihan semdraf.pptx
latihan semdraf.pptx
 
114153-ID-penentuan-frekuensi-natural-dan-arah-per.pdf
114153-ID-penentuan-frekuensi-natural-dan-arah-per.pdf114153-ID-penentuan-frekuensi-natural-dan-arah-per.pdf
114153-ID-penentuan-frekuensi-natural-dan-arah-per.pdf
 
review jurnal microtremor.pptx
review jurnal microtremor.pptxreview jurnal microtremor.pptx
review jurnal microtremor.pptx
 
P AND S VELOCITY STRUCTURE
P AND S VELOCITY STRUCTUREP AND S VELOCITY STRUCTURE
P AND S VELOCITY STRUCTURE
 
758 1735-1-sm
758 1735-1-sm758 1735-1-sm
758 1735-1-sm
 
LST
LSTLST
LST
 
Kerangka pemikiran penelitian
Kerangka pemikiran penelitianKerangka pemikiran penelitian
Kerangka pemikiran penelitian
 
Laporan q
Laporan qLaporan q
Laporan q
 
Survey Hidrografi (Ganes permata)
Survey Hidrografi (Ganes permata)Survey Hidrografi (Ganes permata)
Survey Hidrografi (Ganes permata)
 
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaianAnalisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
 
163 308-1-sm
163 308-1-sm163 308-1-sm
163 308-1-sm
 
Bab%20 iv
Bab%20 ivBab%20 iv
Bab%20 iv
 
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisikaMETODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
 
51 99-1-sm
51 99-1-sm51 99-1-sm
51 99-1-sm
 
Draft peraturan gempa
Draft peraturan gempaDraft peraturan gempa
Draft peraturan gempa
 
Revisi peta gempa
Revisi peta gempaRevisi peta gempa
Revisi peta gempa
 
Model Konservasi Tanah dan Air oleh Helmas
Model Konservasi Tanah dan Air oleh HelmasModel Konservasi Tanah dan Air oleh Helmas
Model Konservasi Tanah dan Air oleh Helmas
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR

  • 1. JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) Abstrak— Telah dilakukan praktikum menggunakan metode HVSR untuk mengetahui frekuensi natural dan amplifikasi dalam menentukan indeks kerentanan tanah suatu geologi setempat dan mengidentifikasi sifat isotropi dan keanisotrropiannya. Metode ini berguna untuk mikrozonasi kerusakan bangunan akibat gempabumi dan sebagainya. Praktikum ini dilakukan dengan mengolah data mikrotremor menggunakan software geopsy, dengan H/V dan H/V Rotate. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa Daerah penelitian tergolong daerah yang rawan merusak bangunan dengan nilai sebaran frekuensi natural tanah (fo) antara 0.11 – 2,34 Hz, Amplifikasi (Am) antara 3,1 – 3,9, Indeks kerentanan tanah (Kg) antara 5,6 – 83,6. Dan tanah yang diukur rata-rata bersifat anisotropi. Kata Kunci— HVSR, frekuensi natural, amplifikasi I.TPENDAHULUAN anah merupakan dasar suatu struktur atau konstruksi, baik itu konstruksi bangunan gedung, konstruksi jalan, maupun konstruksi lainnya. Tanah memiliki sifat fisis (Soil Properties) dan sifat mekanik (Index Properties). Sifat – sifat fisika tanah meliputi ukuran butiran tanah, warna, bentuk butiran, dan kekerasan tanah. Sedangkan sifat – sifat mekanis tanah meliputi sifat kohesi, plasitisitas dan lain sebagainya. Sifat fisik dan mekanik tanah ini memiliki pengaruh dalam karakterisasi bawah permukaan. Hal ini nantinya akan dikorelasikan lagi dengan kondisi geologi. Frekuensi natural memiliki arti frekuensi dasar suatu tempat dalam menjalarkan getaran atau gelombang, dalam hal ini getaran gempa bumi yang merambat pada geologi setempat. Daryono et al (2009) menyebutkan bahwa suatu daerah yang memiliki karakteristik frekuensi natural rendah, sangat rentan terhadap bahaya getaran gelombang gempa bumi periode panjang. Hal ini dapat mengancam kerusakan bangunan yang ada di atasnya. Sedangkan amplifikasi tanah adalah kontras parameter perambatan gelombang (densitas dan kecepatan) antara batuan dasar (bedrock) dan sedimen di atasnya. Nilai amplifikasi perambatan gelombang akan semakin bertambah apabila perbedaan antara kedua parameter tersebut semakin besar. Efek lokal, amplifikasi dan frekuensi natural merupakan faktor yang penting dalam mitigasi bencana suatu tempat (Nakamura, 1989). Dalam praktikum ini beberapa sifat fisis dan mekanis tanah yang menjadi pokok bahasan adalah nilai amplifikasi tanah, frekuensi natural, Kecepatan Gelombang Geser (Vs), Kecepatan Gelombang Kompresi ( Vp), densitas (ρ), Faktor Quasi gelombang P (Qp), dan Faktor Quasi Gelombang S (Qs). Metode HVSR merupakan metode yang efektif, murah, dan ramah lingkungan yang dapat digunakan pada wilayah permukiman. Metode HVSR biasanya digunakan pada seismik pasif (microtremor) tiga komponen. Parameter penting yang dihasilkan dari metode HVSR ialah frekuensi natural dan amplifikasi. HVSR yang terukur pada tanah yang bertujuan untuk karakterisasi geologi setempat, frekuensi natural dan amplifikasi berkaitan dengan parameter fisik bawah permukaan (Herak, 2008). Selanjutnya, untuk mengkarakteristik tanah dilakukan perhitungan Indeks Kerentanan Tanah (Furneability Index). Nakamura (2000) memberikan persamaan indeks kerentanan tanah (Kg) dan strain seperti pada persamaan berikut, ………………………………(1.1) γ = Kg . α………………………............(1.2) Dengan Kg adalah indeks kerentanan tanah, Am adalah amplifikasi tanah dan f0 adalah frekuensi natural. Indeks kerentanan tanah ini digunakan untuk mengidentfikasi suatu daerah yang rentan terhadap gerakan tanah yang kuat. Untuk media bersifat isotropi dan anisotropi adalah dimana suatu medium yang memiliki harga tahanan jenis yang sama untuk arah X,Y,Z maka disebut medium isotropi, sedangkan bila medianya memiliki konduktivitas atau tahanan jenis yang berubah pada arah tertentu maka dikatakan bersifat anisotropi. II.METODE PENELITIAN Pertama yang dipersiapkan adalah data mikrotremor yang merupakan data passive seismic 3 komponen dalam format seed.Kemudian, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software geopsy, kemudian mengimport signal sebagai inputan data satu persatu untuk diolah. Proses selanjutnya dalah windowing secara manual dengan Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR ( Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio ) Wifayanti, Eka J., Sungkono, M.Si Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: wifayanti.ekajaya@gmail.com 1
  • 2. JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) mengklik H/V toolbox. Pada tab windowing kita pilih add untuk menambahkan window lalu pilih langsung pada graphic window yang diinginkan. Pada tab Processing digunakan sebagai proses smoothing menggunakan filter tipe konno omachi dengan konstanta koefisien sebesar 40 dan pada horizontal components-nya dipilih squared average. Setelah semua proses pemilihan window dan pengaturan parameter selesai kita lakukan maka klik tombol start.untuk memproses data dengan metode HVSR untuk mendapatkan frekuensi natural dan amplifikasinya. Kemudian untuk proses selanjutnya yakni menggunakan H/V Rotate toolbox untuk mengahasilkan figure yang digunakan untuk idetifikasi sifat ke isotropian atau anisotropi geologi setempat tersebut. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu hasil windowing akan nampak seperti berikut, Gambar 3.1 grafik proses windowing Kemudian untuk hasil pengolahan data menggunakan H/V akan didapatkan nilai frekuensi natural dan amplifikasinya dan untuk figure resultnya diberikan sebagai berikut, dimana kurva hitam mununjukkan rata rata dari kurva berwarna. 2 garis terpotong menunjukkan standar deviasi .dan Area berwarna abu abu sebagai frekuensi puncak rata-rata dan standar deviasinya. Gambar 3.2 hasil proses H/V untuk data no.39 Gambar 3.3 kurva hasil proses H/V untuk data 40 Gambar 3.4 kurva hasil proses H/V untuk data no.41 Gambar 3.5 hasil proses H/V untuk data no.42 Untuk hasil pengolahan menggunakan H/V Rotate didapatkan gambar sebagai berikut yang kemudian bisa diidentifikasi sifat isotropi dan anisotropinya. 2
  • 3. JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) Gambar 3.6 hasil proses H/V Rotate untuk data no.39 Gambar 3.7 hasil proses H/V Rotate untuk data no.40 Gambar 3.8 hasil proses H/V Rotate untuk data no.41 Gambar 3.9 hasil proses H/V Rotate untuk data no.42 Dari hasil gambar dapat teridentifikasi bahwa rata-rata daerah pengamatan tanahnya bersifat anisotropi karena terlihat adanya ketidakmerataan pada arah dan nilai derajat azimutnya. Dari hasil pengolahan data menggunakan HVSR tersebut akan didapatkan parameter frekuensi natural (fo) dan amplifikasinya (Am) yang diberikan dalam bentuk tabel 3.1 dan dengan menggunakan persamaan (1.1) didapatkan nilai indeks kerentanan tanah (Kg) dari data geologi setempat tersebut. Tabel 3.1 Data hasil pengolahan HVSR dan perhitungannya No. data fo Am Kg 39 2.34633 3.65377 5.68975 40 0.11498 3.10165 83.6636 41 0.83709 3.50701 14.6925 42 1.14041 3.94746 13.6638 Dari data tersebut kita dapatkan bahwa . Semakin rendah nilai frekuensi natural dan semakin tinngginya nilai amplifikasi maka akan semakin besar nilai kerentanan tanahnya sehinnga semakin besar nilai indeks kerentanan tanahnya yang berarti semakin rentan untuk terjadi likuifaksi, dimana parameter amplifikasi yang dapat merusak bangunan berkisar antara >3 dan berasosiasi dengan frekuensi rendah. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut : Dari analisa karakteristik tanah berdasarkan data tanah didapatkan beberapa parameter tanah berupa nilai sebaran frekuensi natural tanah (fo) antara 0.11 – 2,34 Hz, Amplifikasi (Am) antara 3,1 – 3,9, Indeks kerentanan tanah (Kg) antara 5,6 – 83,6. Daerah penelitian tergolong daerah yang rawan merusak bangunan karena amplifikasi berkisar antara >3 dan berasosiasi dengan frekuensi rendah dengan indeks kerentanan paling tinggi pada daerah pengambilan data nomer 40. Dan tanah yang diukur rata-rata bersifat anisotropi. DAFTAR PUSTAKA [1] Budiono, K., Handoko., H., dan Godwin. 2010. Penafsira Struktur Geologi Bawah Permukaan di Kawasan Semburan Lumpur Sidoarjo, Berdasarkan Penampang Ground Penetratring Radar. Junal Geologi Indonesia, Vol. 5 No,3 September 2010: 187-195 [2] Daryono dkk., 2009, Efek Tapak Lokal (Local Site effect) di Graben Bantul Berdasarkan Pengukuran Mikrotremor. International Conference Earth Science And Technology. Yogyakarta 6-7 August 2009. [3] Herak, M. (2008)., “ModelHVSR: a Matlab tool to model horizontal-to- vertical spectral ratio of ambient noise”, Computers and Geosciences, vol.34, hal. 1514–1526. [4] Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M., 2000. Local Site Effect Of Kobe Based On Microtremor Measurement. Proceedings of the Sixth International Conference on Seismic Zonation (6ISCZ) EERI, November 12-15, 2000/ Palm Springs. California. 3
  • 4. JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) [5] Nakamura Y, 1989, A method for dynamic characteristics estimation of subsurface using microtremor on the ground surface, Quarterly Report of the Railway Technology Research Institute, Japan ;30(1):25–33. [6] Sungkono., 2011. Inversi Terpisah Dan Simultan Dispersi Gelombang Rayleigh Dan Horizontal to Vertical Ratio Menggunakan Algoritma Genetik. Thesis ITS. Surabaya. Thesis ITS 4