1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi di kawasan pertambangan Rantau Pandan dengan menggunakan citra Landsat tahun 2005, 2010, dan 2020.
2. Data penginderaan jauh diperoleh dari Google Earth dan USGS, kemudian dilakukan pengolahan citra untuk memperoleh peta penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi. Analisis dilakukan dengan metode NDVI dan overlay peta.
3.
Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Salah S...
Kerangka pemikiran penelitian
1. KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN
KERAPATAN VEGETASI DI KAWASAN PERTAMBANGAN
RANTAU PANDAN
Penggunaan lahan biasanya meliputi segala jenis kenampakan dan sudah
dikaitkan dengan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan, sedangkan penutup
lahan mencakup segala jenis kenampakan yang ada di permukaan bumi yang ada
pada lahan tertentu. Penggunaan lahan merupakan aspek penting karena penggunaan
lahan mencerminkan tingkat peradaban manusia yang menghuninya.
Menurut Malingreau (1979), penggunaan lahan merupakan campur tangan
manusia baik secara permanen atau periodik terhadap lahan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan kebendaan, spiritual maupun gabungan
keduanya. Penggunaan lahan merupakan unsur penting dalam perencanaan wilayah.
Penggunaan lahan mencerminkan sejauh mana usaha atau campur tangan
manusia dalam memanfaatkan dan mengelola lingkungannya. Data
penggunaan/tutupan lahan ini dapat disadap dari foto udara secara relatif mudah, dan
perubahannya dapat diketahui dari foto udara multitemporal. Teknik interpretasi foto
udara termasuk di dalam sistem penginderaan jauh.
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang objek, daerah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh
dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau gejala
yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1997).
Kerapatan vegetasi adalah satu aspek yang mempengaruhi karakteristik vegetasi
dalam citra. Kerapatan vegetasi umumnya diwujudkan dalam bentuk persentase untuk
mengetahui tingkat suatu kerapatan vegetasi.
2. 1. Kenapa Penelitian Dilakukan ?
Identifikasi, pemantauan, dan evaluasi penggunaan lahan perlu selalu dilakukan
pada setiap periode tertentu, karena ia dapat menjadi dasar untuk penelitian yang
mendalam mengenai perilaku manusia dalam memanfaatkan lahan. Dengan
demikian, penggunaan lahan menjadi bagian yang penting dalam usaha melakukan
perencanaan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan keruangan di suatu
wilayah.
Begitu pun vegetasi memiliki peran besar dalam menjaga ekosistem. Semakin
rapat vegetasi di suatu kawasan maka akan semakin nyaman untuk ditinggali. Namun,
Perubahan hutan/lahan akibat kegiatan pertambangan yang menggunakan/mengubah
bentang alam, dapat menyebabkan terjadinya fragmentasi habitat, sehingga
mengubah siklus ekologi dari suatu ekosistem. Untuk itu perlu dilakukan analis
perubahaan penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi.
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
Pengumpulan data atau sumber data dilakukan dengan menggunakan alat
penginderaan jauh. Baik itu citra satelit, citra landsat, citra sentinel maupun citra foto,
data penginderaan jauh diambil melalui perangkat lunak google earth dan juga
melalui website earthexplore.usgs.gov. penggunaan lahan dilakukan dengan
menggunakan analisis citra landsat tahun 2005,2010 dan 2020. Perubahan
penggunaan lahan yang dianalisis yaitu perubahan penggunaan lahan hutan menjadi
wilayah pertambangan periode tahun 2005-2020. Analisis regresi logistik biner
dilakukan dengan metode forward stepwise, yaitu dengan melakukan pemodelan
melalui regresi berulang dan mempertahankan variabel yang mempunyai pengaruh
signifikan.
Hasil regresi logistik diuji ketepatannya melalui metode ROC (Relative
Operating Characteristic) dengan nilai antara 0,5-1,0. Nilai 1,0 mengindikasikan
hasil perhitungan tepat sempurna, sedangkan nilai 0,5 mengindikasikan bahwa hasil
tersebut karena pengaruh acak saja.
3. Sedangkan Salah satu cara untuk mengetahui kerapatan vegetasi yang ada di
dengan melakukan pengamatan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh.
Metode perubahan kerapatan vegetasi ini dapat dipantau menggunakan Citra Landsat.
Pengklasifikasian citra terdapat 2 bagian yaitu unsupervised classification
(klasifikasi tak terbimbing) dan supervised classification (klasifikasi terbimbing).
Kedua klasifikasi tersebut terbagi lagi kedalam beberapa metode. Interpretasi citra
Landsat dengan menghitung indeks kerapatan vegetasi atau Normalized Diffrerence
Vegetation Index (NDVI) yang diperoleh dengan perhitungan near infrared dengan
Red yang dipantulkan oleh tumbuhan.
Metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), yang merupakan
sebuah transformasi citra penajaman spektral untuk menganalisa hal-hal yang
berkaitan dengan vegetasi NDVI telah berhasil menyajikan berbagai indikator
vegetasi dalam banyak penelitian dalam degradasi lahan dan lainnya (Propastis 2008).
Kerapatan vegetasi sangat penting diketahui untuk mengetahui penggunaan lahan dan
degradasi lahan. Rumus dari NDVI ini adalah
Hasilnya adalah penutupan berupa vegetasi akan tampak lebih cerah dan
nonvegetasi akan gelap.
Dalam pengolahan data baik perubahaan penggunaan lahan maupun kerapatan
vegetasi menggunakan bantuan perangkat lunak Arcmap 10.5 sedangkan sistem
penanganan data yang digunakan dalam penelitian yaitu metode overlay (tumpang
4. susun peta) dengan cara menggabungkan peta perubahan penggunaan lahan tahun
2005,2010 dan 2015, sedangkan untuk kerapatan vegetasi dengan cara
menggabungkan peta kerapatan vegetasi 2005,2010 dan 2015.
3. Apa yang diperoleh dari penelitian ?
1. Peta perubahan penggunaan lahan
2. Seberapa besar persentase perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi
wilayah pertambangan
3. prediksi penggunaan lahan untuk beberapa tahun selanjutnya*. (Optional)
4. Peta Perubahan kerapatan vegetasi
5. Tingkat kerapatan vegetasi daerah rantau pandan periode tahun 2005, 2010, 2020
6. Luasan kerapatan vegetasi sesuai kelas sangat rapat,rapat, cukup rapat, tidak rapat
dan tidak bervegetasi daerah penelitian periode tahun 2005, 2010,2020.
Note: * jika memungkinkan
4. Untuk apa hasil penelitian ?
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi,
berupa peta perubahan kerapatan perubahan penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi
bagi pemerintah. Terutama sebagai acuan bagi pemerintah Kab.Bungo dalam
mengkaji dan mengambil kebijakan untuk alih fungsi lahan dengan mempertahankan
konsep RTH.
Serta untuk pelaku usaha pertambangan dengan adanya penelitian ini diharapkan
lebih memperhatikan lingkungan wilayah pertambangan, agar tidak meninggalkan
area bekas tambang tanpa adanya proses reklamasi dan pasca tambang, seperti yang
tercantum dalam uu no 3 tahun 2020, “bahwa setiap pemegang izin konsensi wajib
melaksanakan reklamasi dan pasca tambang dengan tingkat keberhasilan 100 persen”.
Sehingga kelak tetap tercipta lingkungan yang layak untuk di tempati.
5. Citra landsat 2010
Citra landsat 2010 Citra landsat 2020
Load Data/Import data
Pengolahan Citra
Peta Penggunaan Lahan dan
kerapatan vegetasi 2005
Peta Penggunaan Lahan dan
kerapatan vegetasi 2010
Peta Penggunaan Lahan dan
kerapatan vegetasi 2020
overlay
Peta perubahan penggunaan lahan dan peta perubahan
kerapatan vegetasi